Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

“MENULIS RESENSI”

Dosen Pengampu : Widodo, S.Pd., M.Pd.

NIDN: 0308039202
Menulis Resensi
Konsep Dasar dan Istilah Resensi

Aminudin (2009:65), menyatakan bahwa awal mula kata resensi berasal dari
bahasa Latin, yakni revidere (re= kembali dan videre= melihat); atau
recensere, yang artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam
bahasa Belanda dikenal kata recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah review. Semua istilah tersebut mengacu pada hal
yang sama, yakni mengulas sebuah buku. Dengan adanya resensi, kita akan
menjadi mudah dengan mengetahui kabar buku terbaru, sehingga
menimbulkan minat untuk membaca dan membeli buku tersebut. Bidang atau
materi menulis resensi cukup luas. Setidaknya, ada tiga hal atau materi yang
dapat diresensi, yaitu:
1. buku (fiksi dan nonfiksi);
2. pementasan seni (baik film, sinetron, tari, drama, musik, maupun kaset/
CD); dan
3. pameran seni (baik lukis maupun seni patung).
Tujuan dan Manfaat Resensi Buku
Tujuan resensi pada umumnya mengacu pada media tulis (koran atau majalah)
yang menyediakan ruang atau kolom tentang resensi. Adapun tujuan media
massa menyajikan kolom resensi:
1. memberikan informasi atau pemahaman yang mendasar tentang apa yang
tampak dan terungkap dalam sebuah buku;
2. mengajak pembaca resensi untuk memikirkan, merenungkan, dan
mendiskusikan lebih jauh keanehan dan keunggulan sebuah buku;
3. memberikan pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku, apakah
pantas mendapatkan sambutan dari masyarakat atau tidak;
4. menjawab pertanyaan yang muncul jika seseorang melihat buku yang
baru terbit, misalnya (a) siapa pengarangnya, (b) mengapa dia mengarang
buku ini, (c) apa isi pernyataannya, (d) bagaimana hubungannya dengan
buku-buku sejenis karya pengarang yang sama, dan (e) bagaimana
hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dikarang oleh pengarang
orang lain;

Adapun manfaat tulisan resensi bagi pembaca resensi:


1. mendapatkan bimbingan dalam memilih buku;
2. berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam
resensi; dan
3. pembaca yang tidak memiliki waktu untuk membaca buku, dapat
menggunakan resensi sebagai sumber informasi yang tidak bisa dibacanya.
Dasar-dasar yang Harus Diperhatikan Peresensi
Buku
Sebelum peresensi buku membuat tulisan resensi, peresensi harus
memahami beberapa hal berikut.
1. Peresensi harus memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku.
2. Paling tidak, tujuan pengarang itu dapat diketahui dari kata
pengantar atau bagian pendahuluan buku. Lalu, dibuktikan apakah
tujuan itu diwujudkan dalam sebuah bagian buku;
3. Peresensi harus menyadari sepenuhnya tujuan dari meresensi buku,
sebab akan menentukan corak resensi yang akan dibuat;
4. Peresensi harus memahami betul latar belakang pembaca yang
menjadi sasarannya, dengan memperhatikan (a) selera, (b) tingkat
pendidikan, dan (c) status sosialnya.
5. Peresensi juga memahami karakter media massa. Misalnya, jika kita
akan mengirim resensi buku tentang tanaman, harus mengirimkan
resensi kepada koran atau majalah yang khusus membahas tentang
pertanian.
Penggunaan Bahasa Resensi
Bahasa yang digunakan untuk meresensi buku umumnya
singkat, padat, dan tegas. Pemilihan karakter bahasa yang digunakan
untuk meresensi buku akan lebih baik jika disesuaikan dengan
karakter koran atau majalah yang akan memuat, juga karakter
pembaca yang menjadi sasarannya. Pemilihan karakter bahasa
resensi berhubungan erat dengan masalah penyajian tulisan.
Misalnya, tulisan harus menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, tidak bertele-tele, tidak terkesan menggurui, dan
menarik. Dalam pengertian yang sederhana, bahasa tulisan resensi
harus enak dibaca dan mudah ditangkap gagasannya.
Keistimewaan dari menulis resensi buku adalah dapat
menambah wawasan. Informasi yang terdapat di dalam buku sangat
bermanfaat dalam menambah wawasan berpikir dan menambah
sikap kritis kita ketika harus menanggapi suatu keadaan tertentu.
Dalam hal ini, secara pribadi (subjektif) kita bisa menilai layak atau
tidak layaknya sebuah buku yang sudah diterbitkan.
Aminudin (2009:69) juga menjelaskan bahwa ada tiga bentuk tulisan
mengenai resensi.
1. Meringkas, berarti menyajikan semua informasi buku secara padat dan
jelas. Biasanya sebuah buku menyajikan banyak permasalahan.
Berbagai permasalahan tersebut sebaiknya diringkas. Oleh karena itu,
perlu dipilih sejumlah permasalahan yang dianggap penting dan ditulis
dalam suatu uraian yang berisi.
2. Menjabarkan, berarti mendeskripsikan hal-hal menyolok dari hasil
ringkasan yang sudah dilakukan. Apabila dianggap perlu, kita bisa
mengutip berbagai uraian yang mendukung resensi kita.
3. Mengulas, berarti menyajikan ulasan. Biasanya terdiri atas:
• isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan
kemudian diulas;
• susunan atau kerangka buku;
• penggunaan bahasa;
• kesalahan cetak;
• membandingkan dengan buku-buku lain yang dianggap sejenis,
baik karya pengarang sendiri maupun pengarang lain; dan
• menilai, mencakup kesan peresensi buku, khususnya yang
berkaitan dengan keunggulan atau kelemahan buku tersebut.
Langkah-Langkah Meresensi Buku
Ada enam langkah yang baik untuk meresensi buku, antara lain sebagai berikut.
1. Pengenalan terhadap buku yang akan diresensi. Artinya, dalam tahap ini peresensi:
• mengenalkan tema buku disertai dengan deskripsinya;
• mencantumkan identitas buku, seperti halnya judul buku, nama penerbit, nama
pengarang, jumlah halaman, tahun terbit, dan harga. Bahkan, peresensi juga
mencantumkan pengelompokan buku (apakah buku yang akan diresensi
tersebut masuk ke dalam buku yang membahas bidang-bidang tertentu,
misalnya bahasa, sastra, politik, kebudayaan, dan lain sebagainya);
2. Membaca dan memahami buku yang akan diresensi berulang kali, sehingga
persoalan utama di dalam buku dapat diketahui/ dipahami;
3. Memberikan tanda pada bagian-bagian teks atau isi buku yang patut mendapatkan
perhatian khusus;
4. Membuat sinopsis atau intisari singkat buku yang akan diresensi;
5. Menentukan sikap atau menilai buku, dengan memperhatikan:
• apakah buku yang akan diresensi itu saling berkaitan antara satu bab dengan
bab lainnya;
• adakah keistimewaan penulis dalam buku yang hendak diresensi;
• apakah bahasa yang digunakan penulis mudah dipahami;
• apakah tampilan buku, baik dari jilid maupun isi teks sudah memperhatikan
keterbacaan dan keindahan;
6. Menyunting dan membaca ulang hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar
meresensi buku.
Hal-hal yang Dianggap Penting dalam Membuat
Resensi
1.Membuat judul resensi
Buatlah judul resensi yang semenarik mungkin, yang benar-benar bisa mencerminkan inti
tulisan. Judul resensi tidak harus dipatenkan (ditetapkan dulu jikamana peresensi masih
bingung menulis judul resensi). Namun, perlu diingat, bahwa judul resensi harus sesuai
dengan keseluruhan isi resensi.

2. Mencantumkan identitas buku


Identitas buku berisi tentang:
• judul buku (catatan: kalau buku yang diresensi hasil terjemahan karya orang lain,
peresensi wajib menuliskan judul buku aslinya);
• pengarang (tuliskan pula nama editor atau penyuntingnya);
• penerbit;
• tahun terbit dan edisinya (apakah buku yang akan diresensi sudah dicetak ulang
beberapa kali);
• jumlah halaman; dan
• harga buku (kalau diperlukan)

3. Membuat pembukaan tulisan resensi


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembukaan tulisan resensi adalah:
• memperkenalkan nama pengarang, karya, dan prestasi lainnya;
• memaparkan keunikan atau sosok pengarang;
• menjelaskan keistimewaan buku;
• merumuskan tema buku;
• mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
3. Membuat pembukaan tulisan resensi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembukaan tulisan resensi adalah:
• memperkenalkan nama pengarang, karya, dan prestasi lainnya;
• memaparkan keunikan atau sosok pengarang;
• menjelaskan keistimewaan buku;
• merumuskan tema buku;
• mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
• mengungkapkan kesan (kelebihan) buku;
• memperkenalkan penerbit;
• mengajukan pertanyaan; dan
• membuka percakapan atau dialog

4. Membuat isi pernyataan resensi buku


Pada bagian ini, resensi biasanya memuat tentang:
• sinopsis atau isis buku secara berurutan (kronologis) dan berisi;
• ulasan singkat buku dengan kutipan dari buku seperlunya;
• keunggulan buku;
• kelemahan buku;
• rumusan kerangka buku;
• penggunaan bahasa penulis buku (gaya bahasa, mudah dipahami atau
berbelit-belit); dan
• banyak dan tidaknya kesalahan cetak (kesalahan isi tulisan)
5. Menutup isi resensi buku
Peresensi buku umumnya menutup tulisan resensi bukunya
dengan memberikan saran atau sasaran untuk pembaca
buku.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai