Anda di halaman 1dari 167

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM


TENTANG RANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN BANJARJO III
KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO

DAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


TENTANG KEANEKARAGAMAN KENAMPAKAN ALAM
DAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN BANJARJO III
KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO

ADI SUBIYANTO
NIM. 818 628 684

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S-1 KABUPATEN/KOTA BOJONEGORO
TAHUN 2010
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM


TENTANG RANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN BANJARJO III
KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO

ADI SUBIYANTO
NIM. 818 628 684

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S-1 KABUPATEN/KOTA BOJONEGORO
TAHUN 2010
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM


TENTANG RANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN BANJARJO III
KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

DAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


TENTANG KEANEKARAGAMAN KENAMPAKAN ALAM
DAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN BANJARJO III
KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Nama Mahasiswa : ADI SUBIYANTO


NIM : 818 628 684
Program Studi : S1-PGSD
Tempat Mengajar : SDN Banjarjo III
Jumlah Pembelajaran : 2 siklus
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Mapel I : IPA Kelas IV
SDN Banjarjo III, siklus I : 16 Agustus 2010.
siklus II : 23 Agustus 2010.

Mapel II : IPS Kelas V


SDN Banjarjo III, siklus I : 19 Agustus 2010.
siklus II : 26 Agustus 2010.

Masalah yang menjadi fokus penelitian :

(Mapel I : IPA Kelas IV)


Meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam tentang rangka manusia dan fungsinya melalui model
pembelajaran kuantum pada siswa kelas IV semester I SDN Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten
Bojonegoro Tahun Pelajarabn 2010/2011.

(Mapel II : IPS Kelas V)


Meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang keanekaragaman kenampakan alam dan
buatan di wilayah Indonesia melalui pembelajaran kooperatif pada siswa kelas V semester I SDN Banjarjo
III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2010/2011.

Bojonegoro, 26 September 2010

Menyetujui
Supervisor, Mahasiswa

DIANA EVAWATI, S.Pd. M.Kes ADI SUBIYANTO


NIP. 19751029 200501 2 001 NIM. 818 628 684
SURAT PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN LAPORAN PKP

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : ADI SUBIYANTO


Tempat tanggal lahir : Bojonegoro, 9 Maret 1985
NIM : 818 628 684
Program Studi : S1-PGSD
Alamat : Jl. Bengawan Solo No. 40 RT 5 RW 2 Padangan Bojonegoro
62162

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


(1). Laporan PKP yang diserahkan ke UPBJJ-UT Surabaya untuk dinilai ini, adalah
benar-benar pekerjaan saya sendiri (bukan hasil jiplakan baik sebagian maupun
seluruhnya, dan atau dibuatkan oleh orang lain).
(2). Apabila pada kemudian hari terbukti bahwa laporan PKP ini hasil jiplakan,
sebagaimana yang tersebut pada nomor (1), saya bersedia menerima sanksi
pembatalan kelulusan saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Surabaya, 26 September 2010


Supervisor, Yang menyatakan,

DIANA EVAWATI, S.Pd. M.Kes ADI SUBIYANTO


NIP. 19751029 200501 2 001 NIM. 818 628 684
ABSTRAK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM


TENTANG RANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN BANJARJO III
KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh : ADI SUBIYANTO

Kata kunci : pembelajaran IPA, model pembelajaran kuantum

Dalam Kegiatan Belajar Mengajar IPA pada siswa kelas IV SDN Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, siswa nampak sangat kesulitan dan
tidak bergairah. Siswa kurang memahami dan tidak mengetahui tentang
pembelajaran IPA yang disampaikan. Hal tersebut akibat dari metode
pembelajaran yang kurang memberikan tempat bagi siswa untuk aktif dan kreatif.
Fakta ini mendorong peneliti untuk menerapkan model pembelajaran baru yang
lebih memberikan pengalaman yang menyenangkan, efektif waktu, dan dapat
menghafal serta memahami pembelajaran IPA dengan cepat yaitu model
pembelajaran ”kuantum”. Dalam model pembelajaran ini, siswa dan guru sama-
sama aktif melaksanakan kegiatan pembelajaran, tetapi pembelajaran tetap
berpusat pada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan prestasi
belajar dan efektivitas kerja kelompok yang ditandai oleh meningkatnya peran
aktif siswa dalam belajar kelompok dan meningkatnya prestasi belajar siswa
setelah bekerja kelompok dalam model pembelajaran kuantum.
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro, obyek penelitian adalah kelas IV semester I yang
berjumlah 17 anak. Guru peneliti adalah guru pengajar. Penelitian ini diadakan
dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Masing-
masing siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Pengalaman belajar akan menjadi bermanfaat dan bermakna jika siswa
tersebut mampu untuk mencari dan menemukan sendiri pokok pengetahuan yang
baik secara individual maupun kelompok. Pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kuantum merupakan salah satu model pembelajaran yang tepat
untuk membelajarkan siswa secara untuk aktif dan kreatif. Karena belajar
mengajar merupakan pengetahuan mempunyai karakteristik yang unik, banyak
menyajikan fakta-fakta dan memerlukan daya imajinasi yang tinggi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kuantum dapat
meningkatkan prestasi belajar dan pemahaman terhadap materi pelajaran.
Peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat dari meningkatnya nilai kerja
kelompok dari siklus I dan siklus II. Dari hasil penelitian diperoleh peningkatan
pada prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kuantum
yang pada awal sebelum penelitian sebesar 49,41 ; siklus I sebesar 62,64 dan
akhir siklus II menjadi 76,17 penggunaan model pembelajaran ini dapat berhasil
dengan baik.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
anugerahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini
dengan tepat pada waktunya. Didalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini
peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, dan peneliti
mengakui tanpa bantuannya akan menjumpai kesulitan yang tidak mudah untuk
diatasi.
Peneliti ucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah, Bapak Ibu
Guru SD Negeri Banjarjo III, atas waktu dan tempat serta bantuan yang lain,
sehingga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat terselesaikan.
Menyadari karena sangat dangkalnya pengetahuan peneliti dalam
penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menghargai kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan lebih lanjut.

Bojonegoro, 26 September 2010.


Peneliti,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... 0


LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ............................................. i
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan Perbaikan ..................................................................... 4
D. Manfaat Perbaikan ................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 5
A. Kajian Materi Pembelajaran (Pokok Bahasan) ....................... 5
B. Kajian Proses Pembelajaran .................................................... 12
C. Kajian Model Pembelajaran Kuantum ..................................... 15
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN .................................................. 18
A. Subyek Penelitian ................................................................... 18
B. Deskrpsi Per Siklus .................................................................. 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 27
A. Deskripsi Per Siklus ................................................................. 27
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus ............................................... 35
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 37
A. Kesimpulan .............................................................................. 37
B. Saran ........................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu
diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya
ditingkat Sekolah Dasar (SD). Seorang guru harus dapat menerapkan
metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka sangat
penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain
karakteristik yang perlu diperhatikan juga adalah kebutuhan peserta didik.
pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan tugas-tugas
perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan
pendidikan di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam
memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu
sendiri. Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa,
sekolah dan guru seyogiyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai
kebutuhan siswanya dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa.
Pembelajaran harus menarik dan menyenangkan. Karena
pembelajaran yang menarik berarti memiliki unsur menggelitik bagi siswa
untuk terus diikuti. Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran
cocok dengan suasana yang terjadi dalam diri siswa ( Suyatno , 2005: 01).
Salah satu pelajaran yang ilmiah dan nyata adalah pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Sehingga tak jarang guru sangat kesulitan untuk
mengajarkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada anak sebagai
peserta didik di Sekolah Dasar tidak terkecuali di SD Negeri Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam yang selama ini dilaksanakan di SD Negeri Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro masih bersifat klasikal, setelah
dilaksanakan tes evaluasi didapati hasil yang kurang maksimal. Dari seluruh
siswa hanya beberapa yang dapat mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang telah ditentukan. Adapun data nilai siswa kelas IV SD
Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro sebagai
berikut :

Daftar Nilai Siswa Kelas IV


Data sebelum penelitian
KKM
No. Nama Siswa Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1. Adi Prasetyo 60 √ -
2. Gutomo 40 - √
3. Dimas Agung Wibowo 60 √ -
4. Lilik Nur Utami 40 - √
5. Ringgo Adi Basoka 50 - √
6. Wahyu Siti Lestari 60 √ -
7. Jamilatun Nasychah 40 - √
8. Karisma Sekar Arum 40 - √
9. M. Beny Pratama 60 √ -
10. M. Iing Ilzam Mustofa 40 - √
11. M. Vikriyan Nur Alim 50 - √
12. Mellyana Artika Putri 60 √ -
13. Niken Pratiwi 40 - √
14. Putri Dewi Sari 50 - √
15. Risma Andriani 60 √ -
16. Yoga Monik Karna Widyanto 50 - √
17. Dendi Sulistyo 40 - √
Jumlah 840
Rata-rata 49,41
Prosentase 35,29
Dari data diatas didapati hasil evaluasi yang dilakukan pada siswa
kelas IV di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten
Bojonegoro masih kurang maksimal. Dari 17 siswa hanya 6 siswa yang
tuntas dalam proses KBM. Dengan nilai prosentase yang sangat rendah yaitu
hanya 35,29%. Dari hasil tersebut peneliti ingin melakukan langkah lebih
lanjut untuk memperbaiki prestasi siswa dengan melakukan Penelitian
Tindakan Kelas.
Pada Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti ingin memberikan salah
satu kontribusi atau upaya bagaimana cara pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, inovatif dan menyenangkan terhadap peserta didik pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sesuai tuntutan kurikulum sekarang ini.
Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan cara pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan adalah model
pembelajaran Kuantum. Sehingga dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
peneliti akan menerapkan model pembelajaran Kuantum terhadap peserta
didik untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya pada siswa
kelas IV SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten
Bojonegoro.
Sehingga peneliti membuat Penelitian Tindakan Kelas dengan judul :
”MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
TENTANG RANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN
BANJARJO III KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011”

B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang masalah di atas maka pokok
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah strategi model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV di SD Negeri
Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro?
2. Apakah melalui model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan
prestasi belajar pada siswa kelas IV dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam pada semester I di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro?

C. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan atas rumusan masalah diatas, maka tujuan perbaikan
penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran


Ilmu Pengetahuan alam pada siswa kelas IV di SD Negeri Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro digunakan model
pembelajaran kuantum.

2. Dengan melalui model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan


prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Banjarjo III Kecamatan
Padangan Kabupaten Bojonegoro.

D. Manfaat Perbaikan

Adapun beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah


sebagai berikut :

1. Untuk Penulis
Merupakan sumbangan pemikiran dalam pengembangan model
pembelajaran yang lebih bermakna.
2. Untuk Guru
Dapat memperbaiki kinerja guru dalam menyajikan pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3. Untuk Siswa
Dapat mempermudah pemahaman dan meningkatkan prestasi siswa
dalam proses pembelajaran terutama dalam bidang Ilmu Pengetahuan
Alam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Materi Pembelajaran (Pokok Bahasan)


FUNGSI RANGKA MANUSIA
1. Fungsi Rangka Manusia.
Coba kamu perhatikan tubuhmu. Apakah yang membuat kamu
dapat berdiri tegak? Coba kamu berdirikan sehelai kain. Dapatkah kain
tersebut berdiri tegak? Untuk mengetahui penyebabnya, marilah kita
pelajari pembahasan berikut.
Dalam tubuh manusia terdapat tulang-tulang. Tulang-tulang
tersebut saling berhubungan dan tersusun rapi mambentuk rangka
seperti pada Gambar 1.1.

Rangka memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita, yaitu :
 Memberikan bentuk pada tubuh,
 Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak,
 Menjaga tubuh agar tetap tegak, dan
 Tempat menempelnya otot.
a. Bagian-bagian Rangka
Secara garis besar, rangka manusia terbagi menjadi 3 bagian,
antara lain tulang rangka kepala (tengkorak), tulang rangka badan,
dan tulang rangka anggota gerak. Agar kamu memahaminya,
pelajarilah uraian berikut dengan seksama.
1) Tulang-tulang rangka kepala.
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk
melindungi organ penting yang ada di bagian kepala, antara
lain otak. Apabila kepala terbentur maka otak akan terlindung
dari kerusakan karena ada tulang tengkorak.
Perhatikan Gambar 1.2.

GAMBAR 1.2
Tengkorak manusia
dapat
berfungsi sebagai
pelindung
otak dan organ lain
yang
ada di dalamnya

2) Tulang-tulang rangka badan.


Susunan tulang yang disebut dengan bagian rangka badan
pada rangka manusia ialah mulai dari leher sampai dengan
panggul. Tulang rangka badan terdiri atas :
a) Tulang leher
Perhatikan Gambar 1.3.
Gambar tersebut menunjukkan ruas-ruas tulang leher.
Tulang leher berfungsi untuk menopang kepala. Dengan
adanya tulang leher, kepala dapat berdiri tegak. Disamping
itu, susunan tulang leher memiliki bentuk sedemikian rupa
sehingga kepala dapat mengangguk, menoleh ke samping,
dan dapat diputar.
Disamping itu, tulang leher pun berfungsi untuk
melindungi tenggorokan, kerongkongan dan pita suara.
Tenggorokan merupakan saluran untuk bernapas,
kerongkongan merupakan saluran untuk makanan,
sedangkan pita suara merupakan alat penghasil suara.
b) Tulang dada dan tulang rusuk.
Tulang dada dan tulang rusuk berfungsi untuk
melindungi organ-organ yang ada di bagian dada, seperti
jantung dan paru-paru. Tentu kamu sudah tahu bahwa
jantung berperan dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Adapun paru-paru berfungsi untuk bernapas.
Dengan adanya tulang rusuk dan tulang dada, organ-
organ penting manusia dapat terlindungi. Perhatikan
Gambar 1.4.

Menurutmu, dimanakah letak organ-organ penting yang


dilindungi tualnga dada dan tulang rusuk?
c) Tulang punggung
Tulang punggung berfungsi untuk melindungi sumsum
tulang belakang. Sumsum tulang belakang banyak
mengandung sel-sel saraf. Sel-sel tersebut terhubung
langsung ke otak dan seluruh tubuh. Selain itu, tulang
punggung berfungsi sebagai penopang anggota tubuh
bagian atas. Perhatikan Gambar 1.5.

d) Tulang panggul
Tulang panggul berfungsi sebagai penyambung antara
tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah. Coba amati
Gambar 1.6.
GAMBAR 1.6
Tulang panggul

Tulang panggul juga berfungsi sebagai penyangga


organ dalambagian perut. Organ tersebut antara lain usus
halus dan usus besar.
3) Tulang rangka anggota gerak.
Tulang rangka anggota gerak terdiri atas lengan (tangan)
dan tungkai (kaki). Sebagian besar pekerjaan dan kegiatan
dilakukan oleh lengan dan tungkai. Tulang lengan terdiri atas
tulang pangkal lengan, tulang pengumpil, tulang hasta, tulang
pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan tulang jari-jari
tangan. Tulang tungkai terdiri atas tulang paha, tulang
tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang
pergelangan kaki, tulang-tulang telapak kaki, dan tulang-tulang
jari kaki. Perhatikan Gambar 1.7.

GAMBAR 1.7
Tulang rangka anggota gerak bagian atas (lengan)
Tulang rangka anggota gerak bagian bawah (tungkai)
b. Fungsi Tulang Rangka Berdasarkan Bentuknya.
Berdasarkan bentuk, tulang rangka dibagi dalam tiga bentuk
utama, yaitu tulang pipa, tulang pendek, dan tulang pipih. Setiap
tulang tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk
mengetahuinya, perhatikan uraian berikut dengan seksama.
1) Tulang Pipa
Perhatikan lengan dan kakimu, kemudian peganglah.
Apakah kamu merasakan ada tulang yang cukup panjang di
lengan dan kakimu? Itulah tulang pipa. Tulang pipa adalah
tulang yang memiliki bentuk seperti pipa. Mengapa disebut
tulang pipa? Karena tulang ini memiliki bentuk utama seperti
tabung dan berongga. Coba amati Gambar 1.8 dan 1.9.

Rongga pada tulang pipa berisi sumsum kuning.


Sumsum kuning ini banyak mengandung lemak. Sumsum
kuning dapat berfungsi sebagai cadangan makanan. Pada
ujung-ujung tulang pipa yang mengembung, di dalamnya
terdapat rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah.
Sumsum merah ini berfungsi sebagai pembentuk sel-sel
darah.
2) Tulang Pendek
Mengapa disebut tulang pendek? Tulang ini memiliki
ukuran tulang yang pendek. Di dalamnya hanya terdapat
rongga-rongga kecil berisi sumsum merah.
Tulang-tulang yang termasuk tulang pendek antara lain
tulang belakang, tulang pergelangan tangan, dan tulang
pergelangan kaki. Gambar 1.10.

3) Tulang Pipih
Tulang ini berbentuk pipih. Sama halnya dengan tulang
pendek, tulang pipih berfungsi sebagai tempat pembentukan
sel-sel darah. Hal ini disebabkan dalam tulang pipih terdapat
rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah. Tulang yang
termasuk ke dalam tulang pipih antara lain tulang rusuk,
tulang dada, dan tulang tengkorak kepala. Gambar 1.11.
B. Kajian Proses Pembelajaran
Guru adalah suatu profesi yang sangat mulia, ia bekerja dengan resiko
yang sangat tinggi melebihi besarnya resiko yang dihadapi oleh seorang
yang berprofesi sebagai dokter, hakim, akuntan dan lainnya.
Seorang dokter misalnya apabila melakukan kesalahan mendiagnosis,
kemudian ia memberikan obat yang salah pada seorang pasien resikonya
adalah sorang pasien itu akan meninggal dunia. Berbeda dengan guru, bila
seorang guru melakukan salah didik, kemudian sekelas anak didiknya
menjadi penjahat, misalnya melakukan pembunuhan, maka korbannya akan
lebih banyak. Apalagi bila menjadi seorang teroris maka akan lebih banyak
lagi yang dirugikan oleh mereka.
Menurut PP No. 78 tahun 2008 guru mempunyai tugas pokok yaitu
(1) Merencanakan pembelajaran, (2) Melaksanakan pembelajaran, (3)
Mengevaluasi dan tindak lanjut dalam pembelajaran, dan (4) Melaksanakan
tugas tambahan.
Dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran guru diberi
kebebasan untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kondisi
daerah dan sekolah. Kebebasan ini harus dimanfaatkan oleh guru untuk
lebih kreatif, inovatif, dan produktif dalam mengembangkan dan
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan
(Mulyasa , 2006: 13)
Sebelum melaksanakan tugas pokok mengajar guru haruslah
mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, mulai dari merencanakan
pembelajaran, pemilihan bahan ajar, dan pelaksanaan evaluasi yang akan
dilakukan.
Sebagai perencana, guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan
para siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan kegiatan proses
pembelajaran, dan menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh untuk
merealisasikan tujuan yang telah dirumuskan (Majid, 2006: 91).
Proses Belajar Mengajar atau sekarang yang dikenal dengan istilah
pembelajaran pada hakekatnya adalah proses pengembangan kemampuan
untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam
kebersamaan dan mengaktualisasikan diri. Dengan demikian kegiatan
pembelajaran perlu berpusat pada siswa, mengembangkan kreatifitas peserta
didik, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai,
etika, estetika, logika, dan kinestetika, serta menyediakan pengalaman
belajar yang beragam (Depdiknas, 2004: 11-12).
Pembelajaran harus menarik dan menyenangkan. Karena
pembelajaran yang menarik berarti memiliki unsur menggelitik bagi siswa
untuk terus diikuti. Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran
cocok dengan suasana yang terjadi dalam diri siswa ( Suyatno , 2005: 01)
Program pembelajaran harus didasarkan pada asumsi yang jelas.
Dunia pendidikan dewasa ini lebih cenderung kembali pada pemikiran
bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara
alamiah, belajar akan lebih bermakna jika anak ‘mengalami’ sendiri apa
yang dipelajarinya. Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan
materi terbukti dalam kompetensi ‘pengingat’ jangka pendek, tetapi gagal
dalam membekali persoalan dalam kehidupan jangka panjang (Majid, 2006:
30).
Lebih lanjut, Majid (2006: 77) berpendapat : Konsep pembelajaran
yang terlalu menekankan pada aspek penalaran / hafalan akan sangat
berpengaruh pada sikap yang dimunculkan anak. Menghafal tentu ada
gunanya. Namun kalau kemudian menjadi dominan dan seluruh mata
pelajaran harus dihafal, maka akan melahirkan anak-anak didik yang kurang
kreatif dan berani mengungkapkan pendapatnya sendiri. Apabila proses
menghafal tidak segera diperbaiki secara radikal, anak-anak didik akan
kesulitan untuk bersikap, menunjukkan keinginan dan mempertahankan
prinsip-prinsip yang dipegang secara sangat kuat.
Siswa akan lebih mudah memahami sesuatu prinsip dan konsep jika
dalam belajar siswa dapat menggunakan sebanyak mungkin indera untuk
berinteraksi dengan isi pembelajaran. Tapi yang perlu diingat dalam
menerapkan Kurikulum Tingkar Satuan Pendidikan (KTSP) sekarang ini
adalah bahwa siswa bukanlah botol kosong yang tidak ada isinya. Sebelum
guru melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa sudah memiliki bekal baik
dari keluarga maupun lingkungan bermain mereka. Oleh sebab itu alangkah
baiknya bila pembelajaran dilaksanakan untuk menumbuh kembangkan
kemampuan siswa yang telah diperoleh tersebut serta mengarahkan kedalam
tujuan yang lebih baik dan manusiawi. Juga perlu diingat sebagai seorang
guru haruslah selalu bijak dalam mensikapi anak didiknya. Guru tidak boleh
menganggap bahwa anak didik yang dihadapinya itu memiliki tingkat
kemampuan dan kecerdasan yang sama. Guru hendaklah ingat bahwa
peserta didik yang mereka hadapi adalah makhluk hidup yang sangat
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor dasar yang dimiliki oleh peserta
didik, faktor ajar dari keluaraga yang diterapkan kepada peserta didik dan
faktor lingkungan. Tentang pengalaman belajar peserta didik dapat dilihat
sebagaimana tabel kerucut tentang pengalaman belajar siswa berikut,

Pengalaman Belajar

MODUS

10 BACA
VERBAL
20 DENGAR

30 LIHAT VISUAL

50 LIHAT DAN DENGAR


BERTAUBAT
70 KATAKAN

90
KATAKAN DAN LAKUKAN
Dari kerucut pengalaman belajar di atas, diketahui bahwa siswa akan
mencapai hasil belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang
didengar; 30% dari yang dilihat, 50% dari apa yang didengar dan dilihat,
70% dari yang dikatakan, 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.
(Depdiknas, 2004: 14).

C. Kajian Model Pembelajaran Kuantum


Pembelajaran Kuantum yang sering disebut Kuantum Teaching
merupakan pembelajaran yang melibatkan peran aktif dan kreatif baik dari
guru maupun peserta didik. Pembelajaran Kuantum bertujuan :
1. Menunjukkan cara-cara menjadi guru yang lebih baik atau efektif.
2. Menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar
mengajar.
3. Menggabungkan pemaduan unsur seni dan pencapaian tujuan yang
searah.
4. Melejitkan prestasi siswa.
5. Penggubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya.
Model yang diterapkan dalam Pembelajaran Kuantum ada dua unsur yaitu :
1. Unsur konteks yang menyangkut :
a. Orkestrasi landasan yang kukuh.
b. Orkestrasi suasana yang menggairahkan.
c. Orkestrasi lingkungan yang mendukung.
2. Unsur isi meliputi :
a. Orkestrasi presentasi prima.
b. Orkestrasi Perancangan Pembelajaran.
c. Modalitas visual, auditorial, kinestetik.
d. Muliple Intellegences.
Dalam melaksanakan Pembelajaran Kuantum ini diharapkan guru
berperan : (1) Guru sangat menentukan kesuksesan siswa (Lozanov), (2)
guru dapat menciptakan suasana belajar yang menggairahkan, (3) peran
guru lebih dari sekedar pemberi ilmu pengetahuan, dan (4) guru adalah
rekan belajar, model, pembimbing, fasilitator bahkan penggubah kesuksesan
siswa.
Pembelajaran Kuantum menganut sistem prinsip 8 kunci keunggulan yaitu :
1. Integritas.
2. Kegagalan awal kesuksesan.
3. Bicaralah dengan niat baik.
4. Hidup saat ini.
5. Komitmen.
6. Tanggung jawab.
7. Sikap luwes.
8. Keseimbangan.
Delapan kunci keunggulan ini menyediakan cara yang bermanfaat untuk
mendapatkan keselarasan dan kerja sama. Kerangka Perancangan
Pembelajaran Kuantum ada 6 macam yang disingkat dengan TANDUR
yaitu :
1. Tumbuhkan peran diri mereka dalam pembelajaran.
2. Alami, beri pengalaman belajar tumbuhkan kebutuhan untuk
mengetahui.
3. Namai, berikan data saat minat belajar mereka memuncak.
4. Demonstrasikan, kaitkan pengalaman dengan data baru, menghayati.
5. Ulangi, merekatkan gambaran materi pada anak didik.
6. Rayakan, memberikan penghargaan kepada peserta didik tentang jerih
usahanya walaupun sekecil apapun.
Kuantum, peneliti gunakan sebagai model pembelajaran karena :
1. Merupakan wujud dari kebebasan guru dalam mengembangkan
pembelajaran.
2. Model pembelajaran ini memiliki kelebihan :
a. berpusat pada siswa,
b. mengembangkan kreatifitas peserta didik,
c. menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,
d. menuntun peserta didik dapat lebih cepat untuk memahami
pembelajaran IPA.
e. menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
Melalui model pembelajaran ini, siswa akan difungsikan sebagai
subjek yang aktif mengembangkan potensi dirinya melalui pengalaman
belajar yang beragam. Semua siswa akan mengalami dan terlibat aktif dalam
seluruh rangkaian kegiatan belajar IPA, dengan waktu yang relatif singkat
dan cepat tapi sudah dapat mencapai KKM yang disyaratkan dalam
pembelajaran, dengan demikian akan terjadi perubahan dalam proses belajar
mengajar. Siswa yang biasanya pasif menunggu giliran, akan aktif bekerja
(belajar).
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri
Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Tahun
Pelajaran 2010/2011.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai setelah dari pembekalan dan direncanakan
terdiri dari 2 (dua) siklus yang akan dilaksanakan tanggal 16 dan 23
Agustus 2010.
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang akan dilaksanakan pada Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV Semester I tentang
rangka manusia dan fungsinya dengan melalui model pembelajaran
kuantum.
4. Kelas dan Karakteristik Siswa
Siswa kelas IV di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro yang akan dilaksanakan penelitian ini
berjumlah 17 siswa. Dari hasil evaluasi yang dilakukan masih kurang
maksimal. Dari 17 siswa hanya 6 siswa yang tuntas dalam proses
KBM. Dengan nilai prosentase yang sangat rendah yaitu hanya
35,29%.
Pertimbangan yang dijadikan dasar penetapan subjek penelitian
adalah : (1) Secara kebetulan siswa kelas IV SD Negeri Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro telah sampai pada
kompetensi dasar tentang rangka manusia dan fungsinya yang akan
diteliti. (2) Menurut informasi dari guru kelas IV SD Negeri Banjarjo
III Kecamatan Padangan yang mengajar tahun lalu, dikelas terdapat
siswa-siswa yang pasif ketika mengikuti pelajaran IPA. (3) Peneliti
adalah guru kelas sekaligus guru pembimbing.

B. Deskripsi Per Siklus


Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus
yang masing-masing meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan atau
Pengumpulan Data/ Instrumen, dan Refleksi. Masing-masing siklus terdiri
dari 1 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama
direfleksikan bersama teman sejawat dalam suatu pertemuan KKG sekolah,
untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai
langkah perbaikan untuk diterapkan pada siklus kedua.
Hal tersebut dilakukan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai
masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas pada siklus pertama
dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan model
pembelajaran kuantum.
Adapun tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Tersebut adalah :

Perencanaan Siklus 1

Pelaksanaan

Pengamatan/
Pengumpulan Data Refleksi

Pelaksanaan Perencanaan Siklus 2

Pengamatan/ Refleksi
Pengumpulan Data
 SIKLUS PERTAMA
1. Perencanaan
Rencana tindakan yang akan diberikan pada pertemuan ini
berupa penerapan model pembelajaran kuantum, dengan langkah-
langkah tindakan sebagai berikut :
- Membagi siswa kedalam 3 kelompok dengan memperhatikan
kinerja akademik, keseimbangan jenis kelamin.
- Membuat Lembar Kerja Siswa dan Lembar Penilaian Kelompok
untuk pelajaran yang telah direncanakan selama belajar
kelompok.
- Membimbing siswa dalam secara merata dari satu kelompok ke
kelompok yang lain.
- Memberikan Lembar Kerja Siswa pembelajaran dan siswa
bekerja secara kelompok dan individu.

2. Pelaksanaan
- Guru mengajak siswa untuk bermain menggerak-gerakkan tubuh
menarik minat siswa serta bermain mengaitkan materi yang akan
di pelajari siswa.
- Guru melakukan tanya jawab memancing peran aktif siswa
dengan memberi pertanyaan kunci tentang materi apa yang akan
dipelajari hari ini.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Siswa secara aktif, kreatif bekerjasama dengan kelompoknya
mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
- Guru berkeliling saat siswa bekerja kelompok dan memberikan
bimbingan kepada kelompok yang merasa kesulitan secara
bergantian.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan dan kesan serta penghargaan kecil kepada
kelompok yang telah bekerja dengan baik.

3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen


Siklus I berjalan lancar sesuai rencana. Pada saat pertemuan ini
siswa merasa canggung dengan kolaborator. Pada saat mengerjakan
Lembar Kerja Siswa, siswa masih tampak tegang walaupun antusias.
Pada saat bekerja kelompok siswa masih melakukan penyesuaian
dengan anggota kelompoknya masing-masing.
Yang menjadi titik fokus dalam pengamatan ini adalah aktifitas
belajar dan prestasi yang diberikan guru dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam tentang rangka manusia dan fungsinya melalui
model pembelajaran kuantum.

4. Refleksi
Dari hasil pengamatan, catatan lapangan peneliti dan kolaborator
selama berlangsungnya pertemuan dapat diuraikan sebagai berikut
a. Faktor Keberhasilan Guru
1. Semua tindakan yang direncanakan dapat dilaksanakan,
walaupun hasilnya belum optimal.
2. Dapat melakukan introspeksi atas kekurangan dan berinisiatif
untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Kendala yang dihadapi pada saat pertemuan adalah :
1. Penggunaan waktu masih belum sesuai dengan yang
direncanakan terfokus pada kegiatan belajar.
2. Merasa kaku dan canggung sehingga dalam memberikan
instruksi kurang tegas, gerak kurang leluasa. Hal tersebut
dikarenakan kehadiran kolaborator dan keterikatan pada
pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
b. Faktor Siswa
1. Siswa belum memahami betul materi yang diajarkan
sebelumnya.
2. Rasa kebersamaan dan saling membantu dalam kelompok
belajar masih belum muncul, terfokus pada pengisian Lembar
Kerja Siswa.
c. Rencana Perbaikan
Mencoba menerapkan kembali perencanaan pada pertemuan
siklus I dengan lebih baik karena dirasakan belum optimal dan
rencana tindakan belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik.
1. Perencanaan
Rencana tindakan kelas pada pertemuan siklus II sama
dengan pertemuan siklus I sebelumnya.
2. Pelaksanaan
- Pada pertemuan siklus II mengulang tindakan pada
pertemuan siklus I hanya pada awal pembelajaran
mengumumkan nilai pertemuan sebelumnya.
- Memotivasi dan menjelaskan kembali materi yang akan
disampaikan.

Data Hasil Prestasi Siswa


Siklus I
KKM
No. Nama Siswa Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1. Adi Prasetyo 65 √ -
2. Gutomo 55 - √
3. Dimas Agung Wibowo 70 √ -
4. Lilik Nur Utami 60 √ -
5. Ringgo Adi Basoka 55 - √
6. Wahyu Siti Lestari 65 √ -
7. Jamilatun Nasychah 55 - √
8. Karisma Sekar Arum 55 - √
9. M. Beny Pratama 80 √ -
10. M. Iing Ilzam Mustofa 55 - √
11. M. Vikriyan Nur Alim 65 √ -
12. Mellyana Artika Putri 75 √ -
13. Niken Pratiwi 50 - √
14. Putri Dewi Sari 65 √ -
15. Risma Andriani 75 √ -
16. Yoga Monik Karna Widyanto 60 √ -
17. Dendi Sulistyo 60 √ -
Jumlah 1065
Rata-rata 62,64
Prosentase 64,70

 SIKLUS KEDUA
Berdasarkan refleksi pada siklus pertama maka untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan dan untuk mempertahankan serta meningkatkan
keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada siklus
kedua disusun rencana tindakan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Rencana tindakan pada dasarnya sama dengan tindakan pada
siklus pertama, hanya ada sedikit penambahan yaitu :
a. Pada awal pertemuan akan diadakan beberapa pertanyaan rebutan
kelompok secara lisan. Tujuan dari pemberian pertanyaan
rebutan kelompok ini untuk menambah nilai kelompok dan salah
satu usaha motivasi agar siswa terkonsentrasi pada materi yang
akan disajikan.
b. Melatih kesiapan siswa untuk berani tampil dalam presentasi.
c. Memotivasi supaya selalu siap terhadap materi pelajaran yang
akan di sajikan .
d. Meningkatkan kerjasama, kebersamaan dan tanggung jawab
terhadap prestasi.

2. Pelaksanaan
Pada akhir siklus kedua berdasarkan pemantauan pelaksanaan
adalah sebagai berikut :
a. Rencana tindakan dapat dilaksanakan secara keseluruhan dan
guru penelitipun dapat tetap mempertahankan dan memperbaiki
kinerjanya.
b. Sebagian besar kelompok tampak antusias, bergairah, tidak
merasa canggung serta semangat dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
c. Pemberian pertanyaan rebutan pada awal pembelajaran dapat
menumbuhkan prestasi dan aktivitas belajar siswa serta
mendorong terhadap penguasaan materi pelajaran.
d. Pada akhir pertemuan, peneliti memberi soal evaluasi kelompok.

3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen


Hasil pengamatan guru peneliti dan kolaborator dalam siklus
kedua setelah dianalis menunjukkan adanya peningkatan belajar
kelompok.
a. Dari hasil pengamatan kolaborator dan guru peneliti sebagian
besar dari tiap-tiap anggota kelompok sudah menampakkan
interaksi yang positif untuk kerjasama.
b. Soal evaluasi kelompok yang diberikan pada tiap akhir
pembelajaran berpengaruh positif terhadap prestasi dan aktifitas
belajar siswa.

4. Refleksi
Berdasarkan data dari tabel hasil data perubahan-perubahan yang
terjadi selama pelaksanaan siklus pertama diketahui keberhasilan
guru dan siswa adalah sebagai berikut :
- Guru telah berhasil / mampu mempertahankan dan meningkatkan
pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kuantum dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam tentang rangka manusia dan fungsinya.

Data Hasil Prestasi Siswa


Siklus II
KKM
No. Nama Siswa Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1. Adi Prasetyo 70 √ -
2. Gutomo 70 √ -
3. Dimas Agung Wibowo 80 √ -
4. Lilik Nur Utami 70 √ -
5. Ringgo Adi Basoka 70 √ -
6. Wahyu Siti Lestari 75 √ -
7. Jamilatun Nasychah 70 √ -
8. Karisma Sekar Arum 70 √ -
9. M. Beny Pratama 85 √ -
10. M. Iing Ilzam Mustofa 75 √ -
11. M. Vikriyan Nur Alim 80 √ -
12. Mellyana Artika Putri 85 √ -
13. Niken Pratiwi 75 √ -
14. Putri Dewi Sari 80 √ -
15. Risma Andriani 85 √ -
16. Yoga Monik Karna Widyanto 80 √ -
17. Dendi Sulistyo 75 √ -
Jumlah 1295
Rata-rata 76,17
Prosentase 100

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus


Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Banjarjo III kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro, obyek penelitian adalah kelas IV semester I yang
berjumlah 17 siswa. Penelitian ini kami laksanakan pada tanggal 16 dan 23
Agustus 2010.
Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus
yang masing-masing siklus meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen, dan Refleksi. Masing-
masing siklus terdiri dari 1 kali pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai
tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan
dalam siklus pertama direfleksikan bersama teman sejawat dalam suatu
pertemuan di sekolah, untuk mencari penyebabnya. Selanjutnya peneliti
merencanakan berbagai langkah untuk diterapkan pada siklus kedua.

 Siklus Pertama
1. Perencanaan
Rencana tindakan yang akan diberikan pada pertemuan ini
berupa penerapan model pembelajaran kuantum, dengan langkah-
langkah tindakan sebagai berikut :
- Membagi siswa kedalam 3 kelompok dengan memperhatikan
kinerja akademik, keseimbangan jenis kelamin.
- Membuat Lembar Kerja Siswa dan Lembar Penilaian
Kelompok untuk pelajaran yang telah direncanakan selama
belajar kelompok.
- Membimbing siswa dalam secara merata dari satu kelompok
ke kelompok yang lain.
- Memberikan Lembar Kerja Siswa pembelajaran dan siswa
bekerja secara kelompok dan individu.
2. Pelaksanaan
- Guru mengajak siswa untuk bermain menggerak-gerakkan
tubuh menarik minat siswa serta bermain mengaitkan materi
yang akan di pelajari siswa.
- Guru melakukan tanya jawab memancing peran aktif siswa
dengan memberi pertanyaan kunci tentang materi apa yang
akan dipelajari hari ini.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Siswa secara aktif, kreatif bekerjasama dengan kelompoknya
mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
- Guru berkeliling saat siswa bekerja kelompok dan memberikan
bimbingan kepada kelompok yang merasa kesulitan secara
bergantian.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan dan kesan serta penghargaan kecil kepada
kelompok yang telah bekerja dengan baik.

3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen


Siklus I berjalan lancar sesuai rencana. Pada saat pertemuan ini
siswa merasa canggung dengan kolaborator. Pada saat mengerjakan
Lembar Kerja Siswa, siswa masih tampak tegang walaupun
antusias. Pada saat bekerja kelompok siswa masih melakukan
penyesuaian dengan anggota kelompoknya masing-masing.
Yang menjadi titik fokus dalam pengamatan ini adalah aktifitas
belajar dan prestasi yang diberikan guru dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam tentang rangka manusia dan fungsinya melalui
model pembelajaran kuantum.
DATA HASIL BELAJAR KELAS IV SDN BANJARJO III
MATA PELAJARAN IPA PADA SIKLUS I
SESUDAH DITERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN
KUANTUM
KKM
No. Nama Siswa Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1. Adi Prasetyo 65 √ -
2. Gutomo 55 - √
3. Dimas Agung Wibowo 70 √ -
4. Lilik Nur Utami 60 √ -
5. Ringgo Adi Basoka 55 - √
6. Wahyu Siti Lestari 65 √ -
7. Jamilatun Nasychah 55 - √
8. Karisma Sekar Arum 55 - √
9. M. Beny Pratama 80 √ -
10. M. Iing Ilzam Mustofa 55 - √
11. M. Vikriyan Nur Alim 65 √ -
12. Mellyana Artika Putri 75 √ -
13. Niken Pratiwi 50 - √
14. Putri Dewi Sari 65 √ -
15. Risma Andriani 75 √ -
16. Yoga Monik Karna Widyanto 60 √ -
17. Dendi Sulistyo 60 √ -
Jumlah 1065
Rata-rata 62,64
Prosentase 64,70
4. Refleksi
Dari hasil pengamatan, catatan lapangan peneliti dan
kolaborator selama berlangsungnya pertemuan dapat diuraikan
sebagai berikut
a. Faktor Keberhasilan Guru
1. Semua tindakan yang direncanakan dapat dilaksanakan,
walaupun hasilnya belum optimal.
2. Dapat melakukan introspeksi atas kekurangan dan
berinisiatif untuk melakukan perbaikan pada siklus
berikutnya.
Kendala yang dihadapi pada saat pertemuan adalah :
1. Penggunaan waktu masih belum sesuai dengan yang
direncanakan terfokus pada kegiatan belajar.
2. Merasa kaku dan canggung sehingga dalam memberikan
instruksi kurang tegas, gerak kurang leluasa. Hal tersebut
dikarenakan kehadiran kolaborator dan keterikatan pada
pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
b. Faktor Siswa
1. Siswa belum memahami betul materi yang diajarkan
sebelumnya.
2. Rasa kebersamaan dan saling membantu dalam kelompok
belajar masih belum muncul, terfokus pada pengisian
Lembar Kerja Siswa.
c. Rencana Perbaikan
Mencoba menerapkan kembali perencanaan pada pertemuan
siklus I dengan lebih baik karena dirasakan belum optimal dan
rencana tindakan belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik.
1. Perencanaan
Rencana tindakan kelas pada pertemuan siklus II sama
dengan pertemuan siklus I sebelumnya.
2. Pelaksanaan
- Pada pertemuan siklus II mengulang tindakan pada
pertemuan siklus I hanya pada awal pembelajaran
mengumumkan nilai pertemuan sebelumnya.
- Memotivasi dan menjelaskan kembali materi yang akan
disampaikan.

 Siklus Kedua
Berdasarkan refleksi pada siklus pertama maka untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan dan untuk mempertahankan serta meningkatkan
keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada siklus
kedua disusun rencana tindakan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Rencana tindakan pada dasarnya sama dengan tindakan pada siklus
pertama, hanya ada sedikit penambahan yaitu :
a. Pada awal pertemuan akan diadakan beberapa pertanyaan
rebutan kelompok secara lisan. Tujuan dari pemberian
pertanyaan rebutan kelompok ini untuk menambah nilai
kelompok dan salah satu usaha motivasi agar siswa
terkonsentrasi pada materi yang akan disajikan.
b. Melatih kesiapan siswa untuk berani tampil dalam presentasi.
c. Memotivasi supaya selalu siap terhadap materi pelajaran yang
akan di sajikan .
d. Meningkatkan kerjasama, kebersamaan dan tanggung jawab
terhadap prestasi.

2. Pelaksanaan
Pada akhir siklus kedua berdasarkan pemantauan pelaksanaan
adalah sebagai berikut :
a. Rencana tindakan dapat dilaksanakan secara keseluruhan dan
guru penelitipun dapat tetap mempertahankan dan
memperbaiki kinerjanya.
b. Sebagian besar kelompok tampak antusias, bergairah, tidak
merasa canggung serta semangat dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
c. Pemberian pertanyaan rebutan pada awal pembelajaran dapat
menumbuhkan prestasi dan aktivitas belajar siswa serta
mendorong terhadap penguasaan materi pelajaran.
d. Pada akhir pertemuan, peneliti memberi soal evaluasi
kelompok.

3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen


Hasil pengamatan guru peneliti dan kolaborator dalam siklus kedua
setelah dianalis menunjukkan adanya peningkatan belajar
kelompok.
a. Dari hasil pengamatan kolaborator dan guru peneliti sebagian
besar dari tiap-tiap anggota kelompok sudah menampakkan
interaksi yang positif untuk kerjasama.
b. Soal evaluasi kelompok yang diberikan pada tiap akhir
pembelajaran berpengaruh positif terhadap prestasi dan
aktifitas belajar siswa.
DATA HASIL BELAJAR KELAS IV SDN BANJARJO III
MATA PELAJARAN IPA PADA SIKLUS II
SESUDAH DITERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN
KUANTUM
KKM
No. Nama Siswa Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1. Adi Prasetyo 70 √ -
2. Gutomo 70 √ -
3. Dimas Agung Wibowo 80 √ -
4. Lilik Nur Utami 70 √ -
5. Ringgo Adi Basoka 70 √ -
6. Wahyu Siti Lestari 75 √ -
7. Jamilatun Nasychah 70 √ -
8. Karisma Sekar Arum 70 √ -
9. M. Beny Pratama 85 √ -
10. M. Iing Ilzam Mustofa 75 √ -
11. M. Vikriyan Nur Alim 80 √ -
12. Mellyana Artika Putri 85 √ -
13. Niken Pratiwi 75 √ -
14. Putri Dewi Sari 80 √ -
15. Risma Andriani 85 √ -
16. Yoga Monik Karna Widyanto 80 √ -
17. Dendi Sulistyo 75 √ -
Jumlah 1295
Rata-rata 76,17
Prosentase 100
4. Refleksi
Berdasarkan data dari tabel hasil data perubahan-perubahan yang
terjadi selama pelaksanaan siklus pertama diketahui keberhasilan
guru dan siswa adalah sebagai berikut :
- Guru telah berhasil / mampu mempertahankan dan
meningkatkan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kuantum dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam tentang rangka manusia dan fungsinya.

Reduksi Data
Hasil Penilaian
No. Nama Siswa Sebelum Siklus Siklus
Penelitian I II
1. Adi Prasetyo 60 65 70
2. Gutomo 40 55 70
3. Dimas Agung Wibowo 60 70 80
4. Lilik Nur Utami 40 60 70
5. Ringgo Adi Basoka 50 55 70
6. Wahyu Siti Lestari 60 65 75
7. Jamilatun Nasychah 40 55 70
8. Karisma Sekar Arum 40 55 70
9. M. Beny Pratama 60 80 85
10. M. Iing Ilzam Mustofa 40 55 75
11. M. Vikriyan Nur Alim 50 65 80
12. Mellyana Artika Putri 60 75 85
13. Niken Pratiwi 40 50 75
14. Putri Dewi Sari 50 65 80
15. Risma Andriani 60 75 85
16. Yoga Monik Karna Widyanto 50 60 80
17. Dendi Sulistyo 40 60 75
Jumlah 840 1065 1295
Rata-rata 49,41 62,64 76,17

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus


Dari hasil reduksi data diatas maka dalam paparan data ini peneliti akan
menganalisa hasil peningkatan yang terjadi pada setiap siklus dan
menghitung nilai presentasi (%) ketuntasan dalam penelitian pada
pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam semester I pada siswa kelas IV SD
Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro
peningkatan rata-rata setiap siklusnya adalah :
- Peningkatan sebelum penelitian ke siklus I :
49,41 menjadi 62,64 peningkatannya = 13,23

- Peningkatan siklus I ke siklus II :


62,64 menjadi 76,17 peningkatannya = 13,53

- Prosentase (%) ketuntasan belajar siswa = 62,64 + 76,17


2

= 138,81
2
= 69,41%

Dari data diatas dapat diketahui peningkatan pada nilai rata-rata dari
semua siklus yang dimulai dari sebelum penelitian sampai siklus I
peningkatannya sebesar : 13,23 sedangkan siklus I sampai siklus II
peningkatannya sebesar : 13,53 disamping itu ketuntasan belajar siswa
ditunjukkan dengan prosentasi sebesar : 69,41%. Hal ini menunjukkan nilai
rata-rata prestasi yang dicapai oleh siswa sudah memenuhi target KKM yang
telah ditentukan.
Interprestasi Data
Dari data hasil pengamatan guru kolaborator terhadap aktifitas belajar
serta hasil belajar dari tahap demi tahap mengalami perubahan kearah
positif. Penggunaan model pembelajaran kuantum yang diterapkan ternyata
dapat membangkitkan semangat belajar refresing terhadap metode
pengajaran yang selama ini secara umum di terapkan di SD Negeri Banjarjo
III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.
Upaya untuk meningkatkan prestasi dan pemahaman belajar siswa
tentunya tidak berakhir sampai penelitian ini selesai akan tetapi akan
berusaha denagn memperbaiki strategi-strategi dengan metode lain yang
variatif dan menarik untuk mengoptimalkan kemampuan siswa baik aspek
kognitif, afektif dan psikomotornya.

Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa

76,17

62,64

49,41

Siklus I
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan maka
peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan strategi model pembelajaran kuantum yang telah dilaksanakan
dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada
siswa kelas IV semester I di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan
Padangan Kabupaten Bojonegoro.
2. Dengan melalui model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan
prestasi belajar pada siswa kelas IV dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada semester I di SD Negeri Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.
3. Model pembelajaran Kuantum terbukti dapat mengantarkan siswa
dalam mencapai hasil KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam tentang rangka manusia dan fungsinya.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dipaparkan dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk Guru.
Sebagai pengelola proses pembelajaran hendaknya pandai dalam
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelasnya.
Dalam penerapan model pembelajaran kuantum hendaknya guru
memperhatikan fase-fase pembentukan kelompok, pemberian
bimbingan terhadap kelompok, penghargaan yang proporsional kepada
kelompok dan pemberian penilaian yang terbuka, adil, menyeluruh dan
berkesinambungan.
2. Untuk Siswa.
Agar lebih mempermudah pemahaman akan materi yang diberikan dan
dapat meningkatkan prestasi dalam proses pembelajaran terutama
dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Untuk Sekolah.
Demi untuk kelancaran, keberhasilan proses belajar-mengajar harus
ditunjang juga dengan dana yang lancar, kelengkapan sarana dan
prasarana.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sakdun. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Surya Pena


Gemilang.
Anwar, 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung : Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi .2006, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta : Renika Cipta.
Arifin Zaenal. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Lentera
Cendikia.
Depdiknas, Direktorat Tenaga Kependidikan. 2002. Bunga Rampai Keberhasilan
Guru dalam Pembelajaran. Jakarta.
Depdiknas, Direktorat Tenaga Kependidikan. 2004. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta.
Depdiknas, Direktorat Tenaga Kependidikan. 2004. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta.
Lembaga Penelitian IKIP Malang. 1997. Dasar-dasar Metodologi Penelitian.
Malang.
Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Mengembangkan Standar
Kompetensi. Bandung : Rosda.
Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional. Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung : Rosda.
Said,M. Dkk.2007. Kiat Mengajar Dengan Kuantum Teaching. Surabaya : KKPI
Suyatno. 2005. Permainan Pendukung Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta :
Grasindo.
S. Rositawaty – Aris Muharam, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk
Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2008. Bandung.
http : //pakguruonline.com. Model-Model Pembelajaran.
http : //puskur.org. Model-Model Pembelajaran Yang Efektif.
http : //www.dkimage.com Struktur Tulang Manusia.
LAMPIRAN
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas / Semester : IV / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Senin, 16 Agustus 2010 (Siklus I)

STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.

KOMPETENSI DASAR
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia
dengan fungsinya.

INDIKATOR
- Menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.
- Mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau bentuknya.
- Menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.
2. Siswa dapat mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau
bentuknya.
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.

II. MATERI PEMBELAJARAN


Rangka manusia dan fungsinya.
III. METODE PEMBELAJARAN
- Diskusi / Kerja kelompok
- Tanya Jawab

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pengorganisasian
No
Kegiatan Pembelajaran
.
Siswa Waktu

A. Kegiatan Awal Klasikal 5 menit

1. Memotivasi siswa dengan cara melakukan


permainan kecil tentang materi apa yang akan
dipelajari

2. Membentuk kelompok

3. Menyiapkan bahan-bahan untuk kelompok.

B. Kegiatan Inti Kelompok 20 menit

1. Melakukan Tanya jawab tentang bagian-bagian


rangka manusia dengan melihat torso rangka
manusia.
2. Guru membagikan lembar kerja kepada
masing-masing kelompok.
3. Siswa saling bekerja sama dengan anggota
kelompoknya untuk menyelesaikan soal
lembar kerja.
4. Melakukan Tanya jawab tentang hasil kerja
kelompok.

C. Kegiatan Penutup Klasikal 10 menit

1. Dengan bimbingan guru siswa membuat


kesimpulan

2. Siswa mencatat hasil-hasil kesimpulan.

3. Pesan kepada siswa untuk selalu menjaga


kesehatan tubuh.
4. Memberi penghargaan kecil kepada kelompok
dengan nilai tertinggi.

V. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN


- S. Rositawaty – Aris Muharam, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2008 hal 3 – 9.
- Indonesian - German Government Cooperation, Buku IPA Guru SEQIP,
Departemen Pendidikan Nasional 2000 hal 176 – 178.
- Torso Kerangka Manusia.
- Lembar Kerja Siswa.
VI. PENILAIAN
Prosedur : Unjuk Kerja (Evaluasi)
Kerja Kelompok
Bentuk : Lembar penilaian kelompok
Instrumen : Lembar Kerja Siswa (terlampir)
Lembar Penilaian Kelompok (terlampir)

Padangan, 16 Agustus 2010


Mengetahui
Kepala Sekolah
SDN Banjarjo III Teman Sejawat Guru Kelas IV/ Mahasiswa

ADI SUBIYANTO
Hj. RISNENI BUDIASTUTI, S.Pd SITI MAUDU’AH, S.Pd
NIM. 818 628 684
NIP. 19611020 198112 2 01 NIP. 19650603 198703 2 011
LEMBAR KERJA SISWA I

NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………

PENGELOMPOKAN TULANG BERDASARKAN BENTUKNYA

Alat dan bahan :


 Krayon atau pensil warna merah
 Krayon atau pensil warna kuning
 Krayon atau pensil warna biru

Langkah Kerja :
1. Siapkan krayon atau pensil warna merah, kuning dan biru.
2. Warnailah gambar susunan rangka manusia diatas dengan aturan sebagai berikut :
 Warna merah untuk tulang pipa
 Warna biru untuk tulang pipih
 Warna kuning untuk tulang pendek
3. LEMBAR
Warnailah seluruh bagian tulang KERJA
tersebut hingga selesaiSISWA II
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, diskusikan bersama teman
kelompokmu!

1. Tulang apa saja yang termasuk tulang pipa?


2. Tulang apa saja yang termasuk tulang pipih?
3. Tulang apa saja yang termasuk tulang pendek?
4. Dari gambar yang telah kamu warnai dapatkah kamu melihat perbedaan antara
tulang pipa, tulang pipih dan tulang pendek?
5. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan yang telah kamu lakukan?

Jawaban :

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA I

Tujuan : Siswa dapat mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau


bentuknya.

Langkah-langkah Pengerjaan :
1. Tersedia gambar kerangka manusia yang masih polos hitam putih (belum
berwarna), dibagikan setiap anggota kelompok.
2. Siswa sebelumnya menyediakan krayon atau pensil warna sebanyak 3 (tiga)
buah, antara lain :
- Krayon atau pensil warna merah.
- Krayon atau pensil warna kuning.
- Krayon atau pensil warna biru
3. Dengan cara kerjasama kelompok, tiap-tiap siswa bertugas mengidentifikasi
gambar dan mewarnai gambar tulang yang berdasarkan bentuknya, dengan
rincian sebagai berikut :
- Krayon atau pensil warna merah digunakan untuk mewarnai tulang pipa.
- Krayon atau pensil warna biru digunakan untuk mewarnai tulang pipih.
- Krayon atau pensil warna kuning digunakan untuk mewarnai tulang
pendek.
4. Untuk menambah pemahaman, sebagai petunjuk siswa, guru menyediakan
torso kerangka manusia di depan kelas dan siswa dipersilahkan untuk
melihat bergiliran berdasarkan kelompoknya.
5. Setelah selesai, dilanjutkan mengerjakan Lembar Kerja II.

JAWABAN LEMBAR KERJA I


JAWABAN LEMBAR KERJA II
Jawaban :
1. Yang termasuk tulang pipa antara lain :
- Tulang pangkal lengan
- Tulang hasta
- Tulang paha
- Tulang betis
- Tulang kering

2. Yang termasuk tulang pipih antara lain :


- Tulang tengkorak kepala
- Tulang dada
- Tulang rusuk
- Tulang panggul

3. Yang termasuk tulang pendek antara lain :


- Tulang belakang
- Tulang pergelangan tangan
- Tulang pergelangan kaki
- Tulang tempurung lutut

4. - Tulang pipa adalah tulang yang memiliki bentuk seperti pipa, yang
berisi sumsum kuning yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
- Tulang pipih adalah tulang yang berbentuk pipih yang berfungsi
sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.
- Tulang pendek adalah tulang yang memiliki ukutran yang pendekyang
hanya terdapat rongga-rongga kecil berisi sumsum merah.

5. Kerangka tubuh manusia memiliki berbagai bentuk macam tulang yang


memiliki berbagai fungsi bagi tubuh.

LEMBAR PENILAIAN KELOMPOK


PENILAIAN LEMBAR KERJA I
- Dalam penilaian Lembar Kerja I, didasarkan pada ketepatan memberikan
warna pada gambar, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Tulang pipa dengan warna merah dibagi menjadi 8 (delapan) bagian
skor penilaian dengan rincian :
- Tulang pangkal lengan kiri - Tulang paha kiri
- Tulang pangkal lengan kanan - Tulang paha kanan
- Tulang hasta kiri - Tulang kering dan betis kiri
- Tulang hasta kanan - Tulang kering dan betis kanan
2. Tulang pendek dengan warna kuning dibagi menjadi 7 (tujuh) bagian
skor penilaian dengan rincian :
- Tulang belakang - Tulang tempurung lutut kanan
- Tulang pergelangan tangan kiri - Tulang pergelangan kaki kiri
- Tulang pergelangan tangan kanan - Tulang pergelangan kaki kanan
- Tulang Tempurung lutut kiri
3. Tulang pipih dengan warna biru dibagi menjadi 5 (lima) bagian skor
penilaian dengan rincian :
- Tulang tengkorak - Tulang dada
- Tulang rusuk kiri - Tulang panggul
- Tulang rusuk kanan

Nilai Lembar Kerja I =


( skor tulang pipa + skor tulang pendek + skor tulang pipih) x 5

PENILAIAN LEMBAR KERJA II

Jumlah jawaban benar


Nilai Lembar Kerja II = x 100
Jumlah soal
DAFTAR NILAI SISWA

SKOR NILAI
NO KELOMPOK NAMA
LK I LK II AKHIR

Bojonegoro, ……………………………

Guru Kelas IV
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas / Semester : IV / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Senin, 23 Agustus 2010 (Siklus II)

STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.

KOMPETENSI DASAR
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia
dengan fungsinya.

INDIKATOR
- Menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.
- Mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau bentuknya.
- Menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.
2. Siswa dapat mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau bentuknya.
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.

II. MATERI PEMBELAJARAN


Rangka manusia dan fungsinya.
III. METODE PEMBELAJARAN
- Diskusi / Kerja kelompok
- Tanya Jawab

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pengorganisasian
No
Kegiatan Pembelajaran
.
Siswa Waktu

A. Kegiatan Awal Klasikal 5 menit

1. Memotivasi siswa dengan cara melakukan


permainan kecil tentang materi apa yang akan
dipelajari

2. Membentuk kelompok

3. Menyiapkan bahan-bahan untuk kelompok.

B. Kegiatan Inti Kelompok 20 menit

1. Melakukan Tanya jawab tentang bagian-bagian


rangka manusia dengan melihat torso rangka
manusia.
2. Guru membagikan lembar kerja kepada
masing-masing kelompok.
3. Siswa saling bekerja sama dengan anggota
kelompoknya untuk menyelesaikan soal
lembar kerja.
4. Melakukan Tanya jawab tentang hasil kerja
kelompok.
C. Kegiatan Penutup Klasikal 10 menit

1. Dengan bimbingan guru siswa membuat


kesimpulan

2. Siswa mencatat hasil-hasil kesimpulan.

3. Pesan kepada siswa untuk selalu menjaga


kesehatan tubuh.
4. Memberi penghargaan kecil kepada kelompok
dengan nilai tertinggi.

V. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN


- S. Rositawaty – Aris Muharam, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2008 hal 3 – 9.
- Indonesian - German Government Cooperation, Buku IPA Guru SEQIP,
Departemen Pendidikan Nasional 2000 hal 176 – 178.
- Torso Kerangka Manusia.
- Lembar Kerja Siswa.
VI. PENILAIAN
Prosedur : Unjuk Kerja (Evaluasi)
Kerja Kelompok
Bentuk : Lembar penilaian kelompok
Instrumen : Lembar Kerja Siswa (terlampir)
Lembar Penilaian Kelompok (terlampir)

Mengetahui Padangan, 23 Agustus 2010


Kepala Sekolah
SDN Banjarjo III
Teman Sejawat Guru Kelas IV/ Mahasiswa

ADI SUBIYANTO
.............................. ..........................
NIM. 818 628 684
NIP. NIP.
LEMBAR KERJA SISWA I

NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………

PENGELOMPOKAN TULANG BERDASARKAN BENTUKNYA

Alat dan bahan :


 Krayon atau pensil warna merah
 Krayon atau pensil warna kuning
 Krayon atau pensil warna biru

Langkah Kerja :
1. Siapkan krayon atau pensil warna merah, kuning dan biru.
2. Warnailah gambar susunan rangka manusia diatas dengan aturan sebagai berikut :
 Warna merah untuk tulang pipa
 Warna biru untuk tulang pipih
 Warna kuning untuk tulang pendek
LEMBAR
3. Warnailah seluruh bagian tulang KERJA
tersebut hingga selesai SISWA II
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, diskusikan bersama teman
kelompokmu!

1. Tulang apa saja yang termasuk tulang pipa?


2. Tulang apa saja yang termasuk tulang pipih?
3. Tulang apa saja yang termasuk tulang pendek?
4. Dari gambar yang telah kamu warnai dapatkah kamu melihat perbedaan
antara tulang pipa, tulang pipih dan tulang pendek?
5. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan yang telah kamu lakukan?

Jawaban :

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA I

Tujuan : Siswa dapat mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau


bentuknya.

Langkah-langkah Pengerjaan :
1. Tersedia gambar kerangka manusia yang masih polos hitam putih (belum
berwarna), dibagikan setiap anggota kelompok.
2. Siswa sebelumnya menyediakan krayon atau pensil warna sebanyak 3 (tiga)
buah, antara lain :
- Krayon atau pensil warna merah.
- Krayon atau pensil warna kuning.
- Krayon atau pensil warna biru
3. Dengan cara kerjasama kelompok, tiap-tiap siswa bertugas mengidentifikasi
gambar dan mewarnai gambar tulang yang berdasarkan bentuknya, dengan
rincian sebagai berikut :
- Krayon atau pensil warna merah digunakan untuk mewarnai tulang pipa.
- Krayon atau pensil warna biru digunakan untuk mewarnai tulang pipih.
- Krayon atau pensil warna kuning digunakan untuk mewarnai tulang
pendek.
4. Untuk menambah pemahaman, sebagai petunjuk siswa, guru menyediakan
torso kerangka manusia di depan kelas dan siswa dipersilahkan untuk
melihat bergiliran berdasarkan kelompoknya.
5. Setelah selesai, dilanjutkan mengerjakan Lembar Kerja II.

JAWABAN LEMBAR KERJA I


JAWABAN LEMBAR KERJA II
Jawaban :
1. Yang termasuk tulang pipa antara lain :
- Tulang pangkal lengan
- Tulang hasta
- Tulang paha
- Tulang betis
- Tulang kering

2. Yang termasuk tulang pipih antara lain :


- Tulang tengkorak kepala
- Tulang dada
- Tulang rusuk
- Tulang panggul

3. Yang termasuk tulang pendek antara lain :


- Tulang belakang
- Tulang pergelangan tangan
- Tulang pergelangan kaki
- Tulang tempurung lutut

4. - Tulang pipa adalah tulang yang memiliki bentuk seperti pipa, yang
berisi sumsum kuning yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
- Tulang pipih adalah tulang yang berbentuk pipih yang berfungsi
sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.
- Tulang pendek adalah tulang yang memiliki ukutran yang pendekyang
hanya terdapat rongga-rongga kecil berisi sumsum merah.

5. Kerangka tubuh manusia memiliki berbagai bentuk macam tulang yang


memiliki berbagai fungsi bagi tubuh.

LEMBAR PENILAIAN KELOMPOK


PENILAIAN LEMBAR KERJA I
- Dalam penilaian Lembar Kerja I, didasarkan pada ketepatan memberikan
warna pada gambar, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Tulang pipa dengan warna merah dibagi menjadi 8 (delapan) bagian
skor penilaian dengan rincian :
- Tulang pangkal lengan kiri - Tulang paha kiri
- Tulang pangkal lengan kanan - Tulang paha kanan
- Tulang hasta kiri - Tulang kering dan betis kiri
- Tulang hasta kanan - Tulang kering dan betis kanan
2. Tulang pendek dengan warna kuning dibagi menjadi 7 (tujuh) bagian
skor penilaian dengan rincian :
- Tulang belakang - Tulang tempurung lutut kanan
- Tulang pergelangan tangan kiri - Tulang pergelangan kaki kiri
- Tulang pergelangan tangan kanan - Tulang pergelangan kaki kanan
- Tulang Tempurung lutut kiri
3. Tulang pipih dengan warna biru dibagi menjadi 5 (lima) bagian skor
penilaian dengan rincian :
- Tulang tengkorak - Tulang dada
- Tulang rusuk kiri - Tulang panggul
- Tulang rusuk kanan

Nilai Lembar Kerja I =


( skor tulang pipa + skor tulang pendek + skor tulang pipih) x 5

PENILAIAN LEMBAR KERJA II

Jumlah jawaban benar


Nilai Lembar Kerja II = x 100
Jumlah soal
DAFTAR NILAI SISWA

SKOR NILAI
NO KELOMPOK NAMA
LK I LK II AKHIR

Bojonegoro, ……………………………

Guru Kelas IV
RANGKUMAN MATERI

FUNGSI RANGKA MANUSIA


1. Fungsi Rangka Manusia.
Coba kamu perhatikan tubuhmu. Apakah yang membuat kamu
dapat berdiri tegak? Coba kamu berdirikan sehelai kain. Dapatkah kain
tersebut berdiri tegak? Untuk mengetahui penyebabnya, marilah kita
pelajari pembahasan berikut.
Dalam tubuh manusia terdapat tulang-tulang. Tulang-tulang
tersebut saling berhubungan dan tersusun rapi mambentuk rangka
seperti pada Gambar 1.1.

Rangka memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita, yaitu :
 Memberikan bentuk pada tubuh,
 Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak,
 Menjaga tubuh agar tetap tegak, dan
 Tempat menempelnya otot.

a. Bagian-bagian Rangka
Secara garis besar, rangka manusia terbagi menjadi 3 bagian,
antara lain tulang rangka kepala (tengkorak), tulang rangka badan,
dan tulang rangka anggota gerak. Agar kamu memahaminya,
pelajarilah uraian berikut dengan seksama.
1) Tulang-tulang rangka kepala.
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk
melindungi organ penting yang ada di bagian kepala, antara
lain otak. Apabila kepala terbentur maka otak akan terlindung
dari kerusakan karena ada tulang tengkorak.
Perhatikan Gambar 1.2.

GAMBAR 1.2
Tengkorak manusia
dapat
berfungsi sebagai
pelindung
otak dan organ lain
yang
ada di dalamnya

2) Tulang-tulang rangka badan.


Susunan tulang yang disebut dengan bagian rangka badan
pada rangka manusia ialah mulai dari leher sampai dengan
panggul. Tulang rangka badan terdiri atas :
b) Tulang leher
Perhatikan Gambar 1.3.

Gambar tersebut menunjukkan ruas-ruas tulang leher.


Tulang leher berfungsi untuk menopang kepala. Dengan
adanya tulang leher, kepala dapat berdiri tegak. Disamping
itu, susunan tulang leher memiliki bentuk sedemikian rupa
sehingga kepala dapat mengangguk, menoleh ke samping,
dan dapat diputar.
Disamping itu, tulang leher pun berfungsi untuk
melindungi tenggorokan, kerongkongan dan pita suara.
Tenggorokan merupakan saluran untuk bernapas,
kerongkongan merupakan saluran untuk makanan,
sedangkan pita suara merupakan alat penghasil suara.
c) Tulang dada dan tulang rusuk.
Tulang dada dan tulang rusuk berfungsi untuk
melindungi organ-organ yang ada di bagian dada, seperti
jantung dan paru-paru. Tentu kamu sudah tahu bahwa
jantung berperan dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Adapun paru-paru berfungsi untuk bernapas.
Dengan adanya tulang rusuk dan tulang dada, organ-
organ penting manusia dapat terlindungi. Perhatikan
Gambar 1.4.

Menurutmu, dimanakah letak organ-organ penting yang


dilindungi tualnga dada dan tulang rusuk?
d) Tulang punggung
Tulang punggung berfungsi untuk melindungi sumsum
tulang belakang. Sumsum tulang belakang banyak
mengandung sel-sel saraf. Sel-sel tersebut terhubung
langsung ke otak dan seluruh tubuh. Selain itu, tulang
punggung berfungsi sebagai penopang anggota tubuh
bagian atas. Perhatikan Gambar 1.5.

e) Tulang panggul
Tulang panggul berfungsi sebagai penyambung antara
tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah. Coba amati
Gambar 1.6.
GAMBAR 1.6
Tulang panggul

Tulang panggul juga berfungsi sebagai penyangga


organ dalambagian perut. Organ tersebut antara lain usus
halus dan usus besar.
3) Tulang rangka anggota gerak.
Tulang rangka anggota gerak terdiri atas lengan (tangan)
dan tungkai (kaki). Sebagian besar pekerjaan dan kegiatan
dilakukan oleh lengan dan tungkai. Tulang lengan terdiri atas
tulang pangkal lengan, tulang pengumpil, tulang hasta, tulang
pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan tulang jari-jari
tangan. Tulang tungkai terdiri atas tulang paha, tulang
tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang
pergelangan kaki, tulang-tulang telapak kaki, dan tulang-tulang
jari kaki. Perhatikan Gambar 1.7.

GAMBAR 1.7
Tulang rangka anggota gerak bagian atas (lengan)
Tulang rangka anggota gerak bagian bawah (tungkai)
b. Fungsi Tulang Rangka Berdasarkan Bentuknya.
Berdasarkan bentuk, tulang rangka dibagi dalam tiga bentuk
utama, yaitu tulang pipa, tulang pendek, dan tulang pipih. Setiap
tulang tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk
mengetahuinya, perhatikan uraian berikut dengan seksama.
1) Tulang Pipa
Perhatikan lengan dan kakimu, kemudian peganglah.
Apakah kamu merasakan ada tulang yang cukup panjang di
lengan dan kakimu? Itulah tulang pipa. Tulang pipa adalah
tulang yang memiliki bentuk seperti pipa. Mengapa disebut
tulang pipa? Karena tulang ini memiliki bentuk utama seperti
tabung dan berongga. Coba amati Gambar 1.8 dan 1.9.

Rongga pada tulang pipa berisi sumsum kuning.


Sumsum kuning ini banyak mengandung lemak. Sumsum
kuning dapat berfungsi sebagai cadangan makanan. Pada
ujung-ujung tulang pipa yang mengembung, di dalamnya
terdapat rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah.
Sumsum merah ini berfungsi sebagai pembentuk sel-sel
darah.
2) Tulang Pendek
Mengapa disebut tulang pendek? Tulang ini memiliki
ukuran tulang yang pendek. Di dalamnya hanya terdapat
rongga-rongga kecil berisi sumsum merah.
Tulang-tulang yang termasuk tulang pendek antara lain
tulang belakang, tulang pergelangan tangan, dan tulang
pergelangan kaki. Gambar 1.10.

3) Tulang Pipih
Tulang ini berbentuk pipih. Sama halnya dengan tulang
pendek, tulang pipih berfungsi sebagai tempat pembentukan
sel-sel darah. Hal ini disebabkan dalam tulang pipih terdapat
rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah. Tulang yang
termasuk ke dalam tulang pipih antara lain tulang rusuk,
tulang dada, dan tulang tengkorak kepala. Gambar 1.11.
LAPORAN KEMAJUAN PEMBIMBINGAN PKP
MATA PELAJARAN : IPA KELAS IV

I. Nama Mahasiswa : ADI SUBIYANTO


II. NIM / Kelas : 818 628 684 / H
III. Nama Pembimbing : DIANA EVAWATI, S.Pd. M.Kes
IV. Judul Penelitian : MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
ALAM TENTANG RANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA
KELAS IV SEMESTER I SDN BANJARJO III KECAMATAN
PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN
2010/2011

V. Rincian Kegiatan yang Sudah Dilakukan


A. Tahap Persiapan
Membuat RPP, Mempersiapkan alat peraga, Membuat Lembar Kerja Siswa

B. Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan dilaksanakan pada tanggal
16 Agustus 2010 (siklus I) dan 23 Agustus 2010 (siklus II) pada siswa kelas IV Semester I di
SDN Banjarjo III Kecamatan Padangan kabupaten Bojonegoro, Melaksanakan penilaian proses.

C. Data Lapangan
Jumlah siswa sebanyak 17 anak. Hasil belajar siswa nilai rata-rata yang diperoleh pada siswa
kelas IV semester I di SDN Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan pokok bahasan rangka manusia dan fungsinya dibawah
KKM.

D. Rencana Kegiatan Selanjutnya


Melakukan refleksi dan menyusun Rencana perbaikan Pembelajaran untuk siklus berikutnya.

VI. Kendala yang Dihadapi


Siswa belum bisa memahami materi, Diskusi kelompok belum bisa berjalan dengan lancar, Siswa
belum terbiasa dengan suasana penelitian yang dilaksanakan.

Surabaya, 26 September 2010


Menyetujui Mahasiswa
Supervisor,

DIANA EVAWATI, S.Pd. M.Kes ADI SUBIYANTO


NIP. 19751029 200501 2 001 NIM. 818 628 684
Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat Dalam
Penyelenggaraan PKP

Kepada
Kepala UPBJJ Surabaya
Di Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : SITI MAUDU’AH, S.Pd
NIP : 19650603 198703 2 011
Tempat Mengajar : SDN Banjarjo III
Alamat Sekolah : Jl. Truno No. 115 Banjarjo
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro
Telepon : -

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP
atas nama :
Nama : ADI SUBIYANTO
NIM : 818 628 684
Tempat Mengajar : SDN Banjarjo III
Alamat Sekolah : Jl. Truno No. 115 Banjarjo
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro
Telepon : -

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bojonegoro, 18 Agustus 2010


Mengetahui Teman Sejawat
Kepala SDN Banjarjo III Mahasiswa

Hj. RISNENI BUDIASTUTI, S.Pd SITI MAUDU’AH, S.Pd


NIP. 19611020 198112 2 010 NIP. 19650603 198703 2 011
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ADI SUBIYANTO
NIM : 818 628 684
UPBJJ-UT : SURABAYA

menyatakan bahwa :

Nama : SITI MAUDU’AH, S.Pd


Tempat Mengajar : SDN Banjarjo III
Guru Kelas : I (Satu)

adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan


pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Banjarjo, 18 Agustus 2010


Yang membuat pernyataan
Teman Sejawat, Mahasiswa,

SITI MAUDU’AH, S.Pd ADI SUBIYANTO


NIP. 19650603 198703 2 011 NIM. 818628684
LEMBAR OBSERVASI TEMAN SEJAWAT
MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM (SIKLUS I)

Nama Sekolah : SDN Banjarjo III Nama Guru : Adi Subiyanto


Mata Pelajaran : IPA Hari/tanggal : 16 Agustus 2010
Kelas : IV (Empat) Pukul : 07.00 – 08.10 WIB

Petunjuk
Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa √ √
2. Menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan √ √
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan √ √
kegiatan.
3. Membimbinga siswa √ √
mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada √
siswa untuk mempresentasikan
hasil kegiatan.
5. Membimbing siswa √ √
merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat √ √
rangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu √ √
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias √ √
2. Guru Antusias. √ √

Keterangan Padangan, 16 Agustus 2010


1. Kurang baik Teman Sejawat
2. Cukup baik
3. Baik
4. Sangat baik

SITI MAUDU’AH, S.Pd


NIP. 19650603 198703 2 011
LEMBAR OBSERVASI TEMAN SEJAWAT
MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM (SIKLUS II)

Nama Sekolah : SDN Banjarjo III Nama Guru : Adi Subiyanto


Mata Pelajaran : IPA Hari/tanggal : 23 Agustus 2010
Kelas : IV (Empat) Pukul : 07.00 – 08.10 WIB

Petunjuk
Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa √ √
2. Menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan √ √
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan √
kegiatan.
3. Membimbinga siswa √ √
mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada √
siswa untuk mempresentasikan
hasil kegiatan.
5. Membimbing siswa √ √
merumuskan
kesimpulan/menemukan
konsep.
C. Penutup √ √
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman. √ √
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu √ √
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias √ √
2. Guru Antusias. √ √

Keterangan Padangan, 23 Agustus 2010


1. Kurang baik Teman Sejawat
2. Cukup baik
3. Baik
4. Sangat baik

SITI MAUDU’AH, S.Pd


NIP. 19650603 198703 2 011
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


TENTANG KEANEKARAGAMAN KENAMPAKAN ALAM
DAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN BANJARJO III
KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO

ADI SUBIYANTO
NIM. 818 628 684

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S-1 KABUPATEN/KOTA BOJONEGORO
TAHUN 2010
ABSTRAK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS


TENTANG KEANEKARAGAMAN KENAMPAKAN ALAM
DAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN BANJARJO III
KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh : ADI SUBIYANTO

Kata kunci : pembelajaran IPS, pembelajaran kooperatif

Ilmu Pengetahuan Sosial pada sekolah merupakan bagian integral dari


program pengajaran, pada setiap jenjang pendidikan terhadap siswa, dalam
menanamkan moral terhadap sikap patriotisme, untuk merangsang kemampuan
kreatif dan inovatif. Pendidikan IPS yang memberi penekanan dan
mengembangkan semangat, jiwa dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda yang
dititik beratkan pada segi afektif dan inspiratif.
Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada
pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara
alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang
dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target
penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek,
tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan
jangka panjang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
tentang Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pembelajaran kooperatif. Penelitian ini
dilakukan di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten
Bojonegoro, dimana peneliti melaksanakan tugas sebagai guru IPS. Obyek
penelitian adalah siswa kelas V semester I di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan
Padangan Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2010/2011. Yang menjadi
obyek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 14 anak.
Dari data diatas indikator, prestasi belajar siswa dengan melalui
pembelajaraan kooperatif berpengaruh pada belajar siswa melalui hasil tes belajar
siswa. Pada awal sebelum penelitian sebesar 57,14 (rendah). Setelah dilakukan
siklus I terjadi peningkatan sebesar 65,35 (cukup) dan setelah dilakukan perbaikan
siklus II terjadi peningkatan sebesar 82,50 (baik).
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Berkat dan Rahmat yang telah diberikan kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyusun sebuah Penelitian Tindakan Kelas ini.
Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan
penilaian Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Penelitian yang peneliti
susun ini sangat sederhana. Hal ini karena keterbatasan daya pikir dan
kemampuan peneliti. Oleh karena itu, dalam penyusunan Penelitian Tindakan
Kelas ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Sekali lagi peneliti
menyampaikan terima kasih terutama kepada pihak-pihak yang telah membantu
terselesainya penelitian ini.
Semoga amal kebaikan dari Bapak/Ibu serta rekan-rekan semua berguna bagi
peneliti dan semoga Allah SWT membalasnya.

Bojonegoro, 26 September 2010


Peneliti,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 0


ABSTRAK ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


1. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................... 2
3. Tujuan Perbaikan ..................................................................... 3
4. Manfaat Perbaikan ................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 5
A. Kajian Materi Pembelajaran (Pokok Bahasan)........................ 5
B. Kajian Mata Pelajaran IPS ....................................................... 10
C. Kajian Pembelajaran Kooperatif .............................................. 12
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN .................................................. 22
B. Subyek Penelitian ................................................................... 22
C. Deskripsi Per Siklus ................................................................. 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 29
A. Deskripsi Per Siklus ................................................................. 29
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus................................................. 35
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 37
A. Kesimpulan .............................................................. 37
B. Saran .............................................................. 37

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam
pembelajaran, guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang
diajarkannya dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat
merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan
pengajaran yang matang oleh guru.
Paradigma lama tentang proses pembelajaran yang bersumber pada
teori tabula rasa John Lock, dimana pikiran seorang anak seperti kertas
kosong dan siap menunggu coretan-coretan dari gurunya sepertinya kurang
tepat lagi digunakan oleh para pendidik saat ini. Tuntutan pendidikan sudah
banyak berubah. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dimana anak dapat aktif membangun pengetahuannya
sendiri. Hal ini sesuai dengan pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan
belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi
juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar melibatkan pembentukan
“makna” oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat, dan dengar.
Model pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan
salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual.
Sistem pengajaran pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai
sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam
struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu
saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal,
keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Peran guru dalam pembelajaran kooperatif sebagai fasilitator,
moderator, organisator dan mediator terlihat jelas. Kondisi ini peran dan
fungsi siswa terlihat, keterlibatan semua siswa akan dapat memberikan
suasana aktif dan pembelajaran terkesan demokratis, dan masing-masing
siswa punya peran dan akan memberikan pengalaman belajarnya kepada
siswa lain. Dari Data Nilai Prestasi yang diperoleh siswa SD Negeri
Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro sebelum
dilakukannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut :
Tabel Hasil Nilai Prestasi Siswa Kelas V
Kriteria Penilaian Siswa Hasil
Jumlah 800
Rata-rata 57,14
Nilai Ketercapaian 42,85%

Dari data diatas didapati hasil evaluasi yang dilakukan pada siswa
kelas V di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten
Bojonegoro masih kurang maksimal. Dengan nilai prosentase yang sangat
rendah yaitu hanya 42,85%. Dari hasil tersebut peneliti ingin melakukan
langkah lebih lanjut untuk memperbaiki prestasi siswa dengan melakukan
Penelitian Tindakan Kelas.
Dari hal tersebut diatas maka peneliti membuat Penelitian Tindakan
Kelas dengan judul : “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG KEANEKARAGAMAN
KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V
SEMESTER I SDN BANJARJO III KECAMATAN PADANGAN
KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan dari peneliti, pada umumnya murid sekolah
dasar dalam mencapai tujuan akhir dalam kegiatan belajar mengajar banyak
yang mencapai hasil nilai yang baik dalam mata pelajaran IPS, hal tersebut
dikarenakan karena gemar membaca dan mampu memahami isi bacaan yang
telah dibacanya serta diterapkannya sistem kerja/ belajar kelompok yang
terstruktur dalam pembelajaran kooperatif.
Berdasarkan kenyataan yang peneliti lihat maka dalam Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti membuat rumusan masalah : “Apakah
dengan melalui pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas V tentang Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2010/2011?”.

C. Tujuan Perbaikan
Didalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti
merumuskan tujuan perbaikan yaitu :
Untuk meningkatkan hasil prestasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas V SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui
pembelajaraan kooperatif.

D. Manfaat Perbaikan

Berikut ini akan dikemukakan beberapa manfaat yang diperoleh, antara


lain :
1. Bagi Guru
- Melalui pembelajaran kooperatif, menimbulkan suasana yang baru
dalam pembelajaran.
- Membantu guru dalam mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dan mencarikan alternatif pemecahannya.
- Penggunaan pembelajaran kooperatif merupakan suatu model yang
efektif untuk mengembangkan program pembelajaran terpadu.
2. Bagi Siswa
- Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
reflektif.
- Mampu mengembangkan kesadaran pada diri siswa terhadap
permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan
sekitarya.
- Mampu melatih siswa dalam berkomunikasi seperti berani
mengemukakan pendapat, berani dikritik, maupun menghargai
pendapat orang lain.
3. Bagi Penulis
- Memberikan pada peneliti kesempatan untuk lebih meningkatkan
pengetahuan yang ada dengan pokok bahasan diatas disamping itu
memberikan kesempatan untuk melaksanakan salah satu Dharma
sebagai seorang guru pengajar di sekolahan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Materi Pembelajaran (Pokok Bahasan)


KENAMPAKAN ALAM DAN KENAMPAKAN BUATAN
1. KENAMPAKAN ALAM
Kenampakan alam di Indonesia memiliki ciri yang berbeda-beda
antara provinsi satu dengan provinsi yang lainnya. Secara umum,
kenampakan alam berupa daratan dan perairan. Kenampakan alam
daratan berupa pegunungan, gunung, dataran tinggi, dataran rendah, dan
tanjung. Kenampakan alam perairan berupa sungai, danau, laut, dan
selat.
1. Pegunungan
Pegunungan adalah sekumpulan bukit yang membentuk
barisan. Di wilayah Indonesia banyak terdapat pegunungan,di
antaranya Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra, Pegunungan
Kapur Utara, Pegunungan Dieng, Pegunungan Serayu, Pegunungan
Tengger, dan Pegunungan Sewu yang semuanya terdapat di Jawa.
Di Kalimantan, terdapat Pegunungan Meratus, Pegunungan
Schwaner, dan Pegunungan Muller. Di Sulawesi terdapat
Pegunungan Utambela, Pegunungan Fenema, Pegunungan
Pompange, Pegunungan Quarles, Pegunungan Tineba, Pegunungan
Verbek, Pegunungan Matarombea, dan Pegunungan Tangkeleboke.
Pegunungan di Irian memiliki puncak yang sangat tinggi.
Contohnya Pegunungan Sudirman dengan puncaknya Puncak Jaya
(5.030 m) dan Puncak Trikora (4.750 m). Pegunungan Jayawijaya
dengan puncaknya Puncak Mandala (4.700 m) dan Puncak Yamin
(4.506 m).
2. Gunung

Gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi. Gunung


tertinggi di Jawa adalah Semeru ( 3.676 m ), di Sumatra adalah
Gunung Kerinci (3.805 m ), di Sulawesi adalah Gunung
Rantekombala ( 3.456 m). Adapun gunung tertinggi di Indonesia
adalah Puncak Jaya 5.030 m yang selalu diselimuti salju.
3. Tanjung
Tanjung atau semenanjung adalah daratan yang menjorok ke
laut. Pulaupulau di Indonesia banyak memiliki tanjung karena
pantai di kepulauan Indonesia tidak rata. Tanjung yang sangat luas
disebut jazirah, contohnya jazirah Arab. Tanjung yang sangat
sempit disebut ujung, contohnya Ujung Kulon di Jawa Barat.
4. Sungai

Sungai adalah aliran air yang besar yang terjadi karena alam.
Di Indonesia banyak terdapat sungai, baik besar maupun kecil.
Sungai terbesar adalah Sungai Musi di Sumatra. Sungai terpanjang
di Jawa adalah Sungai Bengawan Solo. Sungai terpanjang di
Kalimantan adalah Sungai Kapuas dan Sungai terpanjang di Papua
adalah Sungai Memberamo.
5. Danau

Danau adalah genangan air yang sangat luas yang dikelilingi


daratan. Dilihat dari prosesnya, danau dibedakan menjadi dua,
yaitu danau alam dan danau buatan. Danau alam terjadi karena
peristiwa alam, letusan gunung berapi, pengikisan, dan patahan
bumi. Danau ini sering disebut telaga/sendang/tasik. Danau buatan
disebut juga bendungan, waduk, atau dam. Danau terbesar di
Indonesia adalah Danau Toba di Sumatra Utara, yang di tengah-
tengahnya terdapat Pulau Samosir. Masih banyak danau di
Indonesia.
6. Teluk
Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan. Teluk
biasanya digunakan untuk pelabuhan laut/ bandara karena daerah
tersebut bebas dari ombak yang besar. Contoh teluk di Indonesia
adalah Teluk Jakarta dan Teluk Penyu.
7. Selat
Selat adalah laut yang sempit yang menghubungkan pulau satu
dengan pulau yang lainnya. Indonesia memiliki banyak selat karena
Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil. Contoh
selat di Indonesia adalah Selat Sunda yang menghubungkan Pulau
Jawa dengan Sumatra.

2. KENAMPAKAN BUATAN
Kenampakan buatan di Indonesia sangat banyak. Hal ini
disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia. Lingkungan buatan adalah
daerah yang sengaja dibuat lingkungan baru untuk kepentingan tertentu.
Kepentingan manusia, antara lain untuk kemakmuran, melindungi
satwa dan tumbuhan, pembangunan sarana dan prasarana bagi umum,
untuk PLTA, dan untuk tujuan wisata atau rekreasi.
Kenampakan alam buatan, antara lain sebagai berikut :
1. Waduk
Waduk adalah bendungan atau dam yang merupakan danau
buatan. Waduk dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, perikanan,
PLTA, dan wisata. Contohnya adalah Waduk Jatiluhur, Waduk
Saguling, Waduk Cirata di Jawa Barat dan Waduk Gajah Mungkur,
Waduk Malahayu di Jawa Tengah.
2. Pelabuhan
Pelabuhan merupakan bandar atau tempat berlabuh atau
singgahnya kapal-kapal, baik kapal barang atau kapal muatan
penumpang. Pelabuhan juga sebagai tempat transaksi perdagangan,
ekspor impor, dan bea cukai. Semua kegiatan tersebut menambah
devisa negara. Pelabuhan di Indonesia, antara lain Pelabuhan
Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak di
Surabaya.
3. Kebun Binatang
Kebun binatang merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk
melestarikan hewan dari kepunahan dan mengembangbiakkan
hewan tersebut. Kebun binatang biasanya dibuka untuk wisata atau
rekreasi masyarakat umum. Kebun binatang yang terkenal di
Indonesia adalah Ragunan di Jakarta, Taman Safari di Bogor,
Wonokromo di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.
4. Bandar Udara
Bandar udara adalah tempat yang sengaja dibuat untuk tinggal
landas sebuah pesawat. Sarana ini termasuk dalam transportasi
udara. Bandar udara yang terkenal adalah Soekarno- Hatta di
Jakarta, Juanda di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.

5. Perkebunan
Perkebunan adalah areal yang sengaja dibuat untuk ditanami
tanaman industri seperti kelapa sawit, kopi, teh, coklat, karet,
kelapa, tembakau ,tebu dan lain-lain.
6. Kawasan Industri /Pabrik
Kawasan industri adalah daerah yang sengaja dibangun untuk
lokasi usaha dalam lingkup besar, seperti pabrik. Biasanya pabrik
dibangun di daerah yang agak jauh dari pemukiman penduduk. Hal
ini, bertujuan agar polusi dari pabrik tersebut tidak menggangu
kenyamanan penduduk. Keuntungan dari pembuatan kenampakan
buatan antara lain adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
kesempatan kerja luas, dan tersedianya fasilitas yang lebih baik.
Sedangkan kerugiannya adalah rusaknya lingkungan,dan
pencemaran lingkungan.
B. Kajian Mata Pelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari
kehidupan sosial yang didasarkan pada dasar kajian geografi, ekonomi,
sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah.
IPS yang diajarkan di SD terdiri atas dua bahan kajian pokok,
pengetahuan sosial dan sejarah. Bahan kajian pengetahuan sosial mencakup
lingkungan sosial , ilmu bumi, ekonomi, dan pemerintahan. Bahan kajian
sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau
hingga masa kini.
1. Fungsi Pengajaran IPS
Pengajaran Pengetahuan Sosial di SD berfungsi mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk menghadapi kenyataan sosial
yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengajaran
sejarah berfungsi menumbuhkan rasa kebangsaan dan bangga terhadap
perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga masa
kini.

2. Tujuan Bidang Studi IPS ( Secara Umum)


Tujuan bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mata pelajaran
Pengetahuan Sosial di SD bertujuan agar siswa mampu
mengembakngakn pengembangan dan ketrampilan dasar yang berguna
bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran sejarah bertujuan
agar siswa mampu mengembangkan pemahaman tentang masyarakat
Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini. Sehingga siswa memiliki
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta tanah air.
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD dimaksudkan agar murid
memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi dirinya
bagi kehidupan sehari-hari, disamping itu melalui pengajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial diharapkan murid dapat mengembangkan
kemampuan dan sikap yang rasional tentang gejala-gejala sosial serta
pengembangan masyarakat Indonesia dan dunia, baik dimasa lampau
maupun masa kini.
Ruang lingkup pengajaran IPS di SD meliputi hal-hal yang berkaitan
dengan : 1). Keluarga, 2). Masyarakat setempat, 3). Uang, 4). Tabungan,
5). Pajak, 6). Ekonomi setempat, 7). Wilayah propinsi, 8). Wilayah
kabupaten, 9). Pemerintah daerah, 10). Negara Republik Indonesia, 11).
Pengenalan kawasan dunia.
Ruang lingkup pengajaran sejarah meliputi :
1. Sejarah lokal.
2. Kerajaan-Kerajaan di Indonesia.
3. Tokoh dan Peristiwa.
4. Bangnan bersejarah.
5. Indonesia pada jaman penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda, dan
pendudukan Jepang.
6. Beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan.
Tujuan pengajaran Ilmu Pengetahuan secara khusus :
1. Siswa mampu memakai lingkungan sekitar termasuk kehidupan
sosial, ekonomi dan budaya serta mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Siswa memahami lingkungan wilayah desa sampai dengan daerah
tingkat II termasuk kehidupan sosial, ekonomi dan budayanya.
3. Siswa memahami kegunaan uang, tabungan dan tempat berbelanja
serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Kajian Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) merupakan
salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual.
Sistem pengajaran pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai
sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam
struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu
saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal,
keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Falsafah yang mendasari pembelajaran kooperatif (pembelajaran gotong
royong) dalam pendidikan adalah “homo homini socius” yang menekankan
bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sistem pembelajaran gotong royong
atau pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan
pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari
sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar
kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan
yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok (Sugandi,
2002: 1-4). Hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi
yang positif tentang apa yang dapat dilakukan siswa untuk mencapai
keberhasilan belajar berdasarkan kemampuan dirinya secara individu dan
andil dari anggota kelompok lain selama belajar bersama dalam kelompok.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka harus diterapkan lima unsur
model pembelajaran gotong royong, yaitu:
a. Saling ketergantungan positif.
b. Tanggung jawab perseorangan.
c. Tatap muka.
d. Komunikasi antar anggota.
e. Evaluasi proses kelompok.
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar
yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur
dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran
yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif
merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota
kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok
harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai
bahan pelajaran.
Menurut Anita Lie (2000) dalam bukunya “Cooperative Learning”,
bahwa model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan
sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-
asalan. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran
yang dikembangkan dari teori kontruktivisme karena mengembangkan
struktur kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui
berpikir rasional (Rustaman et al, 2003: 206).
Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model
pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran
(student oriented). Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling
membelajarkan memberi kesempatan peluang lebih besar dalam
memberdayakan potensi siswa secara maksimal. Model pembelajaran
kooperatif akan dapat memberikan nuansa baru di dalam pelaksanaan
pembelajaran oleh semua bidang studi atau mata pelajaran yang diampu
guru. Karena pembelajaran kooperatif dan beberapa hasil penelitian
baik pakar pendidikan dalam maupun luar negeri telah memberikan
dampak luas terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Dampak tersebut tidak saja kepada guru akan tetapi juga pada siswa,
dan interaksi edukatif muncul dan terlihat peran dan fungsi dari guru
maupun siswa.
Peran guru dalam pembelajaran kooperatif sebagai fasilitator,
moderator, organisator dan mediator terlihat jelas. Kondisi ini peran dan
fungsi siswa terlihat, keterlibatan semua siswa akan dapat memberikan
suasana aktif dan pembelajaran terkesan demokratis, dan masing-
masing siswa punya peran dan akan memberikan pengalaman
belajarnya kepada siswa lain.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa keuntungan yang diperoleh
baik oleh guru maupun siswa di dalam pelaksanaan pembelajaran
menggunakan model kooperatif.
1) Melalui pembelajaran kooperatif menimbulkan suasana yang baru
dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan sebelumnya hanya
dilaksanakan model pembelajaran secara konvensional yaitu
ceramah dan tanya jawab. Metode tersebut ternyata kurang
memberi motivasi dan semangat kepada siswa untuk belajar.
Dengan digunakannva model pembelajaran kooperatif, maka
tampak suasana kelas menjadi lebih hidup dan lebih bermakna.
2) Membantu guna dalam mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dan mencarikan alternatif pemecahannya. Dari hasil
penelitian tindakan pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan
diskusi kelompok ternyata mampu membuat siswa terlibat aktif
dalam kegiatan belajar.
3) Penggunaan pembelajaran kooperatif merupakan suatu model yang
efektif untuk mengembangkan program pembelajaran terpadu.
Dengan pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya dapat
mengembangkan kemampuan aspek kognitif saja melainkan
mampu mengembangkan aspek afektif dan psikomotor.
4) Dengan melalui pembelajaran kooperatif, dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Hal ini
dikarenakan kegiatan pembelajaran ini lebih banyak berpusat pada
siswa, sehingga siswa diberi kesempatan untuk turut serta dalam
diskusi kelompok. Pemberian motivasi dari teman sebaya ternyata
mampu mendorong semangat siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikirnya. Terlebih lagi bila pembahasan materi
yang sifatnya problematik atau yang bersifat kontroversial, mampu
merangsang siswa mengembangkan kemampuan berpikirnya.
5) Dengan pembelajaran kooperatif mampu mengembangkan
kesadaran pada diri siswa terhadap permasalahan-permasalahan
sosial yang terjadi di lingkungan sekitarya. Dengan bekerja
kelompok maka timbul adanya perasaan ingin membantu siswa lain
yang mengalami kesulitan sehingga mampu mengembangkan sosial
skill siswa. Disamping itu pula dapat melatih siswa dalam me-
ngembangkan perasaan empati maupun simpati pada diri siswa.
6) Dengan pembelajaran kooperatif mampu melatih siswa dalam
berkomunikasi seperti berani mengemukakan pendapat, berani
dikritik, maupun menghargai pendapat orang lain. Komunikasi
interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa maupun siswa
dengan siswa menimbulkan dialog yang akrab dan kreatif. Dari
beberapa keuntungan dari model pembelajaran kooperatif di atas,
maka jelaslah bagi kita bahwa keberhasilan suatu proses
pendidikan dan pengajaran salah satunya ditentukan oleh
kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan strategi
dan model pembelajaran yang digunakannya. Salah satu model
yang dapat memberikan dampak terhadap keberhasilan siswa
adalah melalui model pembelajaran koperatif.
2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Karakteristik pembelajaran kooperatif diantaranya:
a. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi
akademis.
b. Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang
berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
c. Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif
berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin.
d. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada
individu.
Selain itu, terdapat empat tahapan keterampilan kooperatif yang
harus ada dalam model pembelajaran kooperatif yaitu :
a Forming (pembentukan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan
norma.
b. Functioning (pengaturan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan
untuk mengatur aktivitas kelompok dalam menyelesaikan tugas dan
membina hubungan kerja sama diantara anggota kelompok.
c. Formating (perumusan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
pembentukan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan
yang dipelajari, merangsang penggunaan tingkat berpikir yang
lebih tinggi, dan menekankan penguasaan serta pemahaman dari
materi yang diberikan.
d. Fermenting (penyerapan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan
untuk merangsang pemahaman konsep sebelum pembelajaran,
konflik kognitif, mencari lebih banyak informasi, dan
mengkomunikasikan pemikiran untuk memperoleh kesimpulan.
3. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil,
di mana Muslim Ibrahim (2006: 6, dalam Depdiknas 2005: 45)
menguraikan unsur-unsur pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
a. Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka
“sehidup sepenanggungan bersama”.
b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam
kelompoknya seperti milik mereka sendiri. Siswa harus melihat
bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang
sama.
c. Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di
antara anggota kelompoknya.
d. Siswa akan dikena evaluasi atau hadiah/ penghargaan yang juga
akan dikenakan untuk semua kelompok.
e. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
f. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Dengan memperhatikan unsur-unsur pembelajaran kooperatif
tersebut, peneliti berpendapat bahwa dalam pembelajaran kooperatif
setiap siswa yang tergabung dalam kelompok harus betul-betul dapat
menjalin kekompakan. Selain itu, tanggung jawab bukan saja terdapat
dalam kelompok, tetapi juga dituntut tanggung jawab individu.
4. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Sebagai seorang guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa
tentu ia akan memilih manakah model pembelajaran yang tepat
diberikan untuk materi pelajaran tertentu. Apabila seorang guru ingin
menggunakan pembelajaran kooperatif, maka haruslah terlebih dahulu
mengerti tentang pembelajaran kooperatif tersebut. Dalam hal ini
Muslim Ibrahim (dalam Depdiknas, 2005: 46) mengemukakan ciri-ciri
pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk
menuntaskan materi belajarnya.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah.
c. Bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,
jenis kelamin yang berbeda.
d. Penghargaan lebih berorientasi pada individu.
5. Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif
Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah,
terdapat beberapa variasi dari model tersebut. Ada empat pendekatan
pembelajaran kooperatif (Arends, 2001). Di sini akan diuraikan secara
ringkas masing-masing pendekatan tersebut.
a. Student Teams Achievement Division (STAD)
STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya
di Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Guru yang
menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok
siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap
minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam
suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5
orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki
dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar
kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan
materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain
untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama
lain dan atau melakukan diskusi. Secara individual setiap minggu
atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap
individu diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak
berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada
seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu. Setiap
minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain,
diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai
skor perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor
sempurna pada kuis-kuis itu. Kadang-kadang seluruh tim yang
mencapai kriteria tertentu dicantumkan dalam lembar itu.
b. Investigasi Kelompok
Investigasi kelompok mungkin merupakan model
pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit
untuk diterapkan. Model ini dikembangkan pertama kali oleh
Thelan. Berbeda dengan STAD dan jigsaw, siswa terlibat dalam
perencanaan baik topik yangdipelajari maupun bagaimana jalannya
penyelidikan mereka. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur
kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih terpusat pada
guru.
Dalam penerapan investigasi kelompok ini guru membagi
kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa
yang heterogen. Dalam beberapa kasus, kelompok dapat dibentuk
dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat
yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik
untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas
topik yang dipilih itu. Selanjutnya menyiapkan dan
mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
c. Pendekatan Struktural
Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen dan kawan-
kawannya. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan
pendekatan lain, namun pendekatan ini memberi penekanan pada
penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa. Struktur tugas yang dikembangkan oleh
Kagen ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap struktur kelas
tradisional, seperti resitasi, di mana guru mengajukan pertanyaan
kepada seluruh kelas dan siswa memberi jawaban setelah
mengangkat tangan dan ditunjuk. Struktur yang dikembangkan
oleh Kagen ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam
kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif,
daripada penghargaan individual.
Ada struktur yang dikembangkan untuk meningkatkan
perolehan isi akademik, dan ada struktur yang dirancang untuk
mengajarkan keterampilan sosial atau keterampilan kelompok. Dua
macam struktur yang terkenal adalah think-pair-share dan
numbered-head-together, yang dapat digunakan oleh guru untuk
mengajarkan isi akademik atau untuk mengecek pemahaman siswa
terhadap isi tertentu. Sedangkan active listening dan time token,
merupakan dua contoh struktur yang dikembangkan untuk
mengajarkan keterampilan sosial.
d. Jigsaw
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh
Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan
kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas
John Hopkins (Arends, 2001).
Untuk melihat dengan jelas perbandingan antara keempat
pendekatan pembelajaran kooperatif atau yang lebih sering disebut
sebagai tipe pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada tabel ini
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri
Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Tahun
Pelajaran 2010/2011.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai setelah dari pembekalan dan direncanakan
terdiri dari 2 (dua) siklus yang akan dilaksanakan tanggal 19 Agustus
2010 dan 29 Agustus 2010 pada semester I.
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang akan dilaksanakan pada Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah Ilmu Pengetahuan sosial kelas V Semester I tentang
keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia
dengan melalui pembelajaran kooperatif.
4. Kelas dan Karakteristik Siswa
Siswa kelas V di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro yang akan dilaksanakan penelitian ini
berjumlah 14 siswa. Dari hasil evaluasi yang dilakukan masih kurang
maksimal. Dari 14 siswa hanya 6 siswa yang mendapat nilai diatas
KKM. Dengan nilai prosentase yang sangat rendah yaitu hanya
42,85%.
Pada saat pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan, banyak
siswa yang kurang tertarik dengan apa yang disampaikan, hal ini
dikarenakan guru di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan padangan
Kabupaten Bojonegoro hanya menggunakan cara konvensional dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu minimnya sarana dan
prasarana alat peraga yang dimiliki oleh sekolah sehingga proses
kegiatan belajar mengajar kurang maksimal.

B. Deskripsi Per Siklus


Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus
yang masing-masing meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan atau
Pengumpulan Data/ Instrumen, dan Refleksi. Tiap siklus terdiri dari 1 kali
tatap muka untuk memberikan materi sesuai dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif.
Adapun tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Tersebut adalah :

Perencanaan Siklus 1

Pelaksanaan

Pengamatan/
Pengumpulan Data Refleksi

Pelaksanaan Perencanaan Siklus 2

Pengamatan/ Refleksi
Pengumpulan Data
 SIKLUS I
1. Perencanaan
Pada siklus I materi pelajaran yang diberikan adalah tentang
keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia.
Sebelum pembelajaran, siswa yang akan diamati sudah ditentukan
oleh guru, dan siswa diminta menyiapkan diri dengan mempelajari
materi yang akan dipelajari. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
guru sudah membagi secara merata membentuk kelompok dari
tingkat siswa yang pandai, sedang dan kurang. Guru membuat
Lembar Kerja Siswa dan Lembar Penilaian Kelompok untuk
pelajaran yang telah direncanakan selama belajar kelompok.

2. Pelaksanaan
- Guru bersama-sama dengan siswa membentuk formasi
kelompok.
- Secara acak guru membagikan gambar-gambar kenampakan alam
dan kenampakan buatan pada tiap-tiap kelompok.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja sama dengan
anggota kelompoknya untuk mengidentifikasi ciri-ciri pada
gambar tentang kenampakan alam dan buatan.
- Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya pada lembar
kerja.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan-pesan kepada siswa untuk selalu menjaga
alam lingkungan.
3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen
Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar kemudian guru atau
peneliti mengamati hasil dari prestasi belajar siswa melalui
pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas V, dan hasilnya siswa masih kurang bisa bekerjasama
dengan teman kelompoknya yang lain sehingga pada saat penilaian
evaluasi hasil yang dicapai masih kurang maksimal.

4. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi bersama terhadap hasil siklus I, maka
dibuatlah rancangan tindakan untuk siklus I sebagai berikut :
1. Guru harus lebih jeli dan sabar dalam menjelaskan pokok
bahasan kenampakan alam dan kenampakan buatan bidang studi
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan kepada siswa, dalam
arti model pengajaran yang digunakan oleh guru lebih
difokuskan dan lebih terarah.
2. Seluruh siswa diharapkan dapat saling bekerjasama satu sama
lain agar mendapat hasil yang maksimal dalam pembelajaran.
Setiap kelompok secara merata diberikan kesempatan untuk
mendiskusikan apa yang menjadi persoalan kelompoknya.

Data Hasil Prestasi Siswa


Siklus I
KKM
No. Nama Siswa Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1. Airul Vendy Ferdiansyah 55 - √
2. Achmad Zaenal Abidin 50 - √
3. Fitriyati Lestari 55 - √
4. Moh. Riski Andrianto 55 - √
5. M. Sudarsono 70 √ -
6. Bagas Arga Pratama 60 √ -
7. Eka Purwanti 70 √ -
8. Fahmi Arifin 60 √ -
9. M. Lutfi Ainul Wafa 75 √ -
10. Soviya Ayu Nabila 80 √ -
11. Yeti Anggraeni 60 √ -
12. M. Dicky Adji Saputra 77 √ -
13. Aldi Sugiarto 70 √ -
14. Nurlifa Tira Elanda 80 √ -
Jumlah
917
Rata-rata
65,5
% Ketercapaian 71,42

 SIKLUS II
1. Perencanaan
Pada siklus ini, materi yang diberikan adalah sama pada siklus
I pada pokok bahasan kenampakan alam dan kenampakan buatan
bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial. Sebelum pembelajaran
dimulai, semua siswa diharapkan untuk lebih siap dalam tugas
kelompok dan bekerjasama lebih kompak bersama kelompoknya.

2. Pelaksanaan
- Secara acak guru membagikan gambar-gambar kenampakan
alam dan kenampakan buatan pada tiap-tiap kelompok.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja sama dengan
anggota kelompoknya untuk mengidentifikasi ciri-ciri pada
gambar tentang kenampakan alam dan buatan.
- Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya pada
lembar kerja.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan-pesan kepada siswa untuk selalu menjaga
alam lingkungan.

3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen


Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian
kinerja siswa dalam kelompok dan Lembar Kerja Siswa. Untuk
penilaian hasilnya adalah sebagai berikut :

Data Hasil Prestasi Siswa


Siklus II
KKM
No. Nama Siswa Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1. Airul Vendy Ferdiansyah 75 √ -
2. Achmad Zaenal Abidin 70 √ -
3. Fitriyati Lestari 75 √ -
4. Moh. Riski Andrianto 75 √ -
5. M. Sudarsono 85 √ -
6. Bagas Arga Pratama 80 √ -
7. Eka Purwanti 85 √ -
8. Fahmi Arifin 80 √ -
9. M. Lutfi Ainul Wafa 90 √ -
10. Soviya Ayu Nabila 95 √ -
11. Yeti Anggraeni 80 √ -
12. M. Dicky Adji Saputra 90 √ -
13. Aldi Sugiarto 80 √ -
14. Nurlifa Tira Elanda 95 √ -
Jumlah
1155
Rata-rata
82,50
% Ketercapaian 100

Dari data diatas terlihat jelas bahwa kemampuan siswa untuk


bekerjasama, menganalisa dan mengidentifikasi sudah berjalan
dengan baik.

4. Refleksi
Dari uraian diatas, dapat dianalisa hasil dari penelitian sebagai
berikut : setiap siklus dari siklus I ke siklus II diperoleh kenaikan
pada hasil Lembar Kerja Siswa dalam kelompok setiap selesai materi
yang diberikan. Rata-rata dari sebelum penelitian sebesar 57,14
mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 65,35 dan mengalami
peningkatan lagi pada siklus II sebesar 82,50.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus


Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan
Padangan Kabupaten Bojonegoro, dimana peneliti melaksanakan tugas
sebagai guru IPS. Obyek penelitian adalah siswa kelas V semester I di SD
Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro tahun
pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus yaitu
tanggal 19 dan 26 Agustus 2010. Yang menjadi obyek adalah kelas V yang
berjumlah 13 siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan masing-
masing siklus terdiri dari 4 kegiatan, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen dan Refleksi. Tiap siklus
terdiri dari 1 kali tatap muka untuk memberikan materi perlakuan sesuai
dengan Lembar Kerja Siswa.

 Siklus I
5. Perencanaan
Pada siklus I materi pelajaran yang diberikan adalah tentang
keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia.
Sebelum pembelajaran, siswa yang akan diamati sudah ditentukan
oleh guru, dan siswa diminta menyiapkan diri dengan mempelajari
materi yang akan dipelajari. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
guru sudah membagi secara merata membentuk kelompok dari
tingkat siswa yang pandai, sedang dan kurang. Guru membuat
Lembar Kerja Siswa dan Lembar Penilaian Kelompok untuk
pelajaran yang telah direncanakan selama belajar kelompok.

2. Pelaksanaan
- Guru bersama-sama dengan siswa membentuk formasi
kelompok.
- Secara acak guru membagikan gambar-gambar kenampakan alam
dan kenampakan buatan pada tiap-tiap kelompok.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja sama dengan
anggota kelompoknya untuk mengidentifikasi ciri-ciri pada
gambar tentang kenampakan alam dan buatan.
- Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya pada lembar
kerja.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan-pesan kepada siswa untuk selalu menjaga
alam lingkungan.

3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen


Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar kemudian guru atau
peneliti mengamati hasil dari prestasi belajar siswa melalui
pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas V, dan hasilnya siswa masih kurang bisa bekerjasama
dengan teman kelompoknya yang lain sehingga pada saat penilaian
evaluasi hasil yang dicapai masih kurang maksimal.

DATA HASIL BELAJAR KELAS V SDN BANJARJO III


MATA PELAJARAN IPS PADA SIKLUS I
SESUDAH DITERAPKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
KKM
No. Nama Siswa Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1. Airul Vendy Ferdiansyah 55 - √
2. Achmad Zaenal Abidin 50 - √
3. Fitriyati Lestari 55 - √
4. Moh. Riski Andrianto 55 - √
5. M. Sudarsono 70 √ -
6. Bagas Arga Pratama 60 √ -
7. Eka Purwanti 70 √ -
8. Fahmi Arifin 60 √ -
9. M. Lutfi Ainul Wafa 75 √ -
10. Soviya Ayu Nabila 80 √ -
11. Yeti Anggraeni 60 √ -
12. M. Dicky Adji Saputra 77 √ -
13. Aldi Sugiarto 70 √ -
14. Nurlifa Tira Elanda 80 √ -
Jumlah
917
Rata-rata
65,5
% Ketercapaian 71,42

4. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi bersama terhadap hasil siklus I, maka
dibuatlah rancangan tindakan untuk siklus I sebagai berikut :
1. Guru harus lebih jeli dan sabar dalam menjelaskan pokok
bahasan kenampakan alam dan kenampakan buatan bidang studi
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan kepada siswa, dalam
arti model pengajaran yang digunakan oleh guru lebih
difokuskan dan lebih terarah.
2. Seluruh siswa diharapkan dapat saling bekerjasama satu sama
lain agar mendapat hasil yang maksimal dalam pembelajaran.
Setiap kelompok secara merata diberikan kesempatan untuk
mendiskusikan apa yang menjadi persoalan kelompoknya.

 Siklus II
1. Perencanaan
Pada siklus ini, materi yang diberikan adalah sama pada siklus
I pada pokok bahasan kenampakan alam dan kenampakan buatan
bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial. Sebelum pembelajaran
dimulai, semua siswa diharapkan untuk lebih siap dalam tugas
kelompok dan bekerjasama lebih kompak bersama kelompoknya.

2. Pelaksanaan
- Secara acak guru membagikan gambar-gambar kenampakan
alam dan kenampakan buatan pada tiap-tiap kelompok.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja sama dengan
anggota kelompoknya untuk mengidentifikasi ciri-ciri pada
gambar tentang kenampakan alam dan buatan.
- Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya pada
lembar kerja.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan-pesan kepada siswa untuk selalu menjaga
alam lingkungan.
3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen
Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian
kinerja siswa dalam kelompok dan Lembar Kerja Siswa. Untuk
penilaian hasilnya adalah sebagai berikut :

DATA HASIL BELAJAR KELAS V SDN BANJARJO III


MATA PELAJARAN IPS PADA SIKLUS II
SESUDAH DITERAPKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
KKM
No. Nama Siswa Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1. Airul Vendy Ferdiansyah 75 √ -
2. Achmad Zaenal Abidin 70 √ -
3. Fitriyati Lestari 75 √ -
4. Moh. Riski Andrianto 75 √ -
5. M. Sudarsono 85 √ -
6. Bagas Arga Pratama 80 √ -
7. Eka Purwanti 85 √ -
8. Fahmi Arifin 80 √ -
9. M. Lutfi Ainul Wafa 90 √ -
10. Soviya Ayu Nabila 95 √ -
11. Yeti Anggraeni 80 √ -
12. M. Dicky Adji Saputra 90 √ -
13. Aldi Sugiarto 80 √ -
14. Nurlifa Tira Elanda 95 √ -
Jumlah
1155
Rata-rata
82,50
% Ketercapaian 100
Dari data diatas terlihat jelas bahwa kemampuan siswa untuk
bekerjasama, menganalisa dan mengidentifikasi sudah berjalan
dengan baik.

4. Refleksi
Dari uraian diatas, dapat dianalisa hasil dari penelitian sebagai
berikut : setiap siklus dari siklus I ke siklus II diperoleh kenaikan
pada hasil Lembar Kerja Siswa dalam kelompok setiap selesai materi
yang diberikan. Rata-rata dari sebelum penelitian sebesar 57,14
mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 65,35 dan mengalami
peningkatan lagi pada siklus II sebesar 82,50.

Reduksi Data

Hasil Penilaian
No. Nama Siswa Sebelum Siklus Siklus
Penelitian I II
1. Airul Vendy Ferdiansyah 50 55 75
2. Achmad Zaenal Abidin 45 50 70
3. Fitriyati Lestari 45 55 75
4. Moh. Riski Andrianto 50 55 75
5. M. Sudarsono 55 70 85
6. Bagas Arga Pratama 55 60 80
7. Eka Purwanti 60 70 85
8. Fahmi Arifin 55 60 80
9. M. Lutfi Ainul Wafa 65 75 90
10. Soviya Ayu Nabila 70 80 95
11. Yeti Anggraeni 55 60 80
12. M. Dicky Adji Saputra 65 77 90
13. Aldi Sugiarto 60 70 80
14. Nurlifa Tira Elanda 70 80 95
Jumlah 800 917 1155
Rata-rata 57,14 65,5 82,50

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus


Dari hasil analisa data diatas dapat diketahui rata-rata dari semua
siklus yang dimulai dari sebelum penelitian sampai siklus I peningkatannya
sebesar : 8,21 sedangkan dari siklus I sampai siklus II peningkatannya
sebesar : 17,15 disamping itu ketuntasan belajar siswa ditunjukkan dengan
prosentasi sebesar : 73,92%.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa melalui pembelajaran
kooperatif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
meningkatkan hasil belajar serta membantu siswa lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas V semester I di SD
Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro tahun
pelajaran 2010/2011 berhasil dilaksanakan.

Interpretasi Data

Dari data diatas indikator, prestasi belajar siswa melalui pembelajaran


kooperatif menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap
siklusnya. Acuan peneliti bahwa sebuah pengajaran melalui pembelajaran
kooperatif berpengaruh pada belajar siswa melalui hasil tes belajar siswa.
Pada sebelum penelitian diperoleh nilai : 57,14 (rendah), siklus I diperoleh
nilai : 65,35 (cukup), dan siklus II meningkat menjadi : 82,50 (baik).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik perbandingan nilai rata-
rata di bawah ini :

82,50

65,35
57,15

Siklus I
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan maka
peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan melalui pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V semester I di SD
Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.
2. Dengan melalui pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi
belajar pada siswa kelas V dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial pada semester I di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro.
3. Melalui pembelajaran kooperatif terbukti dapat mengantarkan siswa
dalam mencapai hasil KKM yang telah ditentukan.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dipaparkan dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk Guru.
- Untuk meningkatkan prestasi belajar hendaknya para guru dan
orang tua murid betul-betul memperhatikan dan memberikan
dorongan belajar kepada anak didikannya sehingga dalam diri anak
tumbuh motivasi belajar dan tumbuh gairah belajar.
- Agar supaya murid-murid sekolah dasar memiliki rasa percaya diri,
maka peneliti menghimbau kepada guru untuk lebih menggali
potensi anak khususnya dalam pembelajaran kooperatif.
2. Untuk Siswa.
- Lebih mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
reflektif.
- Lebih mengembangkan kesadaran pada diri siswa terhadap
permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan
sekitarya.
- Untuk melatih siswa dalam berkomunikasi seperti berani
mengemukakan pendapat, berani dikritik, maupun menghargai
pendapat orang lain.

3. Untuk Sekolah.
- Demi untuk kelancaran, keberhasilan proses pembelajaran harus
ditunjang juga dengan dana yang lancar, kelengkapan sarana dan
prasarana.
- Dukungan kerjasama dari orang tua atau wali murid dan
lingkungan sekitar sekolah dapat memberikan sumbangsih yang
baik untuk kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’dun. Dr. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Metodologi dan


Implementasinya. Malang : Surya Pena Gemilang.
Arifin, Zainal. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Lentera
Cendikia.
Arikunto, Suharsimi. Prof. Dr. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta : PT. Reneka Cipta.
Depdiknas, Direktorat Tenaga Kependidikan. 2004. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta.
Endang Susilaningsih & Linda S. Limbong. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas 5. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta.
Lie. Anita. 2005. Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo
Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Mengembangkan Standar
Kompetensi. Bandung : Rosda.
Sanjaya, Wina. Dr. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. Prof. Dr. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. Prof. Dr. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Prenada
Media Group.
Sugiyono. Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Tantya Hisnu P. & Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 4.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
LAMPIRAN
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas / Semester : V/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : 19 Agustus 2010 (Siklus I)

STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai
peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu,
Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan Alam, dan suku bangsa serta
kegiatan ekonomi di Indonesia.

KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan di Indonesia.

INDIKATOR
- Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam di wilayah Indonesia.
- Mengidentifikasi kenampakan buatan di wilayah Indonesia
- Menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan kenampakan buatan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam di wilayah
Indonesia.
6. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan buatan di wilayah
Indonesia
3. Siswa dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan
kenampakan buatan.
II. MATERI PEMBELAJARAN
Keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia.

III. METODE PEMBELAJARAN


- Diskusi / Kerja kelompok (kooperatif)
- Tanya Jawab

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pengorganisasian
No. Kegiatan Pembelajaran
Siswa Waktu

A. Kegiatan Awal Klasikal 5 menit

1. Memotivasi siswa dengan menjelaskan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai.
2. Guru membentuk siswa kedalam beberapa
kelompok

B. Kegiatan Inti Kelompok 20 menit

1. Secara acak guru membagikan gambar-gambar


kenampakan alam dan kenampakan buatan pada
tiap-tiap kelompok
2. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-
masing kelompok.
3. Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja
sama dengan anggota kelompoknya untuk
mengidentifikasi ciri-ciri pada gambar tentang
kenampakan alam dan buatan
4. Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya
pada lembar kerja.
5. Tiap kelompok bergiliran mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya

C. Kegiatan Penutup Klasikal 10 menit

1. Dengan bimbingan guru siswa membuat


kesimpulan

2. Siswa mencatat hasil-hasil kesimpulan.

3. Pesan kepada siswa untuk menjaga dan


melestarikan lingkungan sekitar

V. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN


- Endang Susilaningsing – Linda S. Limbong, Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk SD/MI Kelas V, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional 2008 hal 51 – 75
- Imtam Rus Ernawati, Insiwi Febriary Setiasih, Wahjudi Djaja, Yenny
Rahmawati, Pengetahuan Sosial untuk Kelas 5 SD Saya Cinta Indonesia,
Cempaka Putih 2004 hal 212 – 217
- Gambar-gambar kenampakan alam
- Gambar-gambar kenampakan buatan
- Lembar Kerja Siswa.
VI. PENILAIAN
Prosedur : Unjuk Kerja
Kerja Kelompok
Bentuk : Lembar penilaian kelompok
Instrumen : Lembar Kerja Siswa (terlampir)

Padangan, 19 Agustus 2010


Mengetahui
Kepala Sekolah
SDN Banjarjo III Teman Sejawat Guru Kelas V/ Mahasiswa

ADI SUBIYANTO
Hj. RISNENI BUDIASTUTI, S.Pd SITI MAUDU’AH, S.Pd
NIM. 818 628 684
NIP. 19611020 198112 2 01 NIP. 19650603 198703 2 011

PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA I DAN II


Tujuan : - Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam dan

kenampakan buatan

- Siswa dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian

pembangunan kenampakan buatan

Langkah-langkah Pengerjaan :

1. Setiap siswa dalam tiap kelompok mendapat Lembar Kerja I tabel tentang

identifikasi kenampakan alam, dan Lembar Kerja II tabel tentang identifikasi

kenampakan buatan

2. Guru membagikan 5 gambar kenampakan alam dan 5 gambar kenampakan

buatan. Tugas siswa adalah mengidentifikasi atau membedakan gambar

yang termasuk kenampakan alam dan kenampakan buatan yang kemudian

dituliskan kedalam tabel.

3. Selanjutnya setiap kelompok berdiskusi mencari arti dan manfaat dari ke

lima kenampakan alam dan kenampakan buatan tersebut yang kemudian

ditulis dalam tabel.

4. Mencocokkan hasil diskusi kelompok satu dengan kelompok yang lain


dengan berpresentasi di depan kelas.

PENILAIAN LEMBAR KERJA I DAN II


Jumlah jawaban benar
Nilai Lembar Kerja I = x 100
Jumlah soal

Jumlah jawaban benar


Nilai Lembar Kerja II = x 100
Jumlah soal

Jumlah benar = 8
Jumlah soal = 10

8
Nilai = x 100
10

= 80

DAFTAR NILAI SISWA


SKOR NILAI
NO KELOMPOK NAMA
LK I LK II AKHIR

Padangan, ……………………………

Guru Kelas V
LEMBAR KERJA SISWA I

NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………

MENGIDENTIFIKASI KENAMPAKAN ALAM

N KENAMPAKAN KEGUNAAN BAGI MANUSIA/


PENGERTIAN
O ALAM KERUGIAN BAGI MANUSIA
LEMBAR KERJA SISWA II

NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………

MENGIDENTIFIKASI KENAMPAKAN BUATAN

N KENAMPAKAN KEGUNAAN BAGI MANUSIA/


PENGERTIAN
O BUATAN KERUGIAN BAGI MANUSIA
JAWABAN LEMBAR KERJA I

MENGIDENTIFIKASI KENAMPAKAN ALAM

KENAMPAKAN KEGUNAAN BAGI MANUSIA/


NO PENGERTIAN
ALAM KERUGIAN BAGI MANUSIA

Kegunaan : Tanahnya subur baik


Gunung adalah tanah yang menonjol lebih untuk tanaman, udara sejuk.
1. GUNUNG tinggi dari sekitarnya yang terbentuk
akibat gerakan lempeng tektonik. Kerugian : Bila terjadi bencana
alam seperti gunung meletus

Kegunaan : Tempat rekreasi,


sumber makanan, jalur
Laut adalah air yang menutupi tanah yang transportasi air, dll
2. LAUT
sangat luas Kerugian : Bila terjadi bencana
alam seperti tsunami, ombak
tinggi
Kegunaan : Sebagai paru-paru
dunia, sumber penghasilan,
Hutan adalah wilayah yang banyak
sumber makanan, dll
3. HUTAN ditumbuhi tumbuh-tumbuhan yang sangat
luas Kerugian : Bila terjadi bencana
alam seperti kebakaran hutan,
banjir akibat hutan gundul

Kegunaan : Pengairan sawah,


Sungai adalah aliran air yang dari hulu ke MCK, sumber makanan, dll
4. SUNGAI hilir atau dari tempat yang tinggi mengalir
ke tempat yang rendah Kerugian : Terjadi banjir bila
meluap yang dikarenakan hutan
gundul

Kegunaan : Tanah subur untuk


pertanian, udara segar
Pegunungan adalah bagian daratan yang
5. PEGUNUNGAN
bergunung-gunung Kerugian : Bila tidak dijaga
dengan baik taerjadi longsong
saat musim hujan
JAWABAN LEMBAR KERJA II

MENGIDENTIFIKASI KENAMPAKAN BUATAN

N KENAMPAKAN KEGUNAAN BAGI MANUSIA/


PENGERTIAN
O BUATAN KERUGIAN BAGI MANUSIA
Kegunaan : Beraktifitas kerja,
berteduh dari sengatan sinar
Gedung adalah bangunan yang dibuat
matahari dan hujan
1. GEDUNG manusia untuk beraktifitas dan
terhindar dari sinar matahari Kerugian : Runtuh akibat
gempa/lapuk
Kegunaan : Memperlancar
transportasi darat,
Jalan raya adalah tempat jalannya menghubungkan satu tempat
2. JALAN RAYA dengan yang lain
transportasi darat
Kerugian : Sering terjadi
kecelakaan lalu lintas

Kegunaan : Sebagai tempat


Pabrik adalah bangunan yang dibuat produksi
3. PABRIK
untuk memproduksi sesuatu
Kerugian : Mengeluarkan asap
yang mencemari lingkungan

Kegunaan : Memenuhi
kebutuhan sehari-hari, bercocok
tanam
SAWAH Sawah /lading adalah tempat untuk
4.
/LADANG bercocok tanam
Kerugian : Bila membuka lahan
di hutan akan mengakibatkan
banjir dan tanah longsor

Kegunaan : Menghubungkan
daerah yang terpisah oleh
perairan
Jembatan adalah jalan penghubung
5. JEMBATAN antara tempat satu dengan tempat yang Kerugian : Terjadi jembatan
lain runtuh karena kurangnya
perawatan yang membahayakan
pengguna
GAMBAR KENAMPAKAN ALAM

HUTAN GUNUNG

LAUT PEGUNUNGAN

SUNGAI
GAMBAR KENAMPAKAN BUATAN

PABRIK GEDUNG

SAWAH/LADANG JALAN RAYA

JEMBATAN
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas / Semester : V/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : 26 Agustus 2010 (Siklus II)

STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu, Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam, dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan di Indonesia.

INDIKATOR
- Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam di wilayah Indonesia.
- Mengidentifikasi kenampakan buatan di wilayah Indonesia
- Menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan kenampakan buatan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam di wilayah
Indonesia.
7. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan buatan di wilayah
Indonesia
8. Siswa dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan
kenampakan buatan.
II. MATERI PEMBELAJARAN
Keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia.

III. METODE PEMBELAJARAN


- Diskusi / Kerja kelompok (kooperatif)
- Tanya Jawab

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pengorganisasian
No. Kegiatan Pembelajaran
Siswa Waktu

A. Kegiatan Awal Klasikal 5 menit

1. Memotivasi siswa dengan menjelaskan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai.
2. Guru membentuk siswa kedalam beberapa
kelompok

B. Kegiatan Inti Kelompok 20 menit

1. Secara acak guru membagikan gambar-gambar


kenampakan alam dan kenampakan buatan pada
tiap-tiap kelompok
2. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-
masing kelompok.
3. Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja
sama dengan anggota kelompoknya untuk
mengidentifikasi ciri-ciri pada gambar tentang
kenampakan alam dan buatan
4. Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya
pada lembar kerja.
5. Tiap kelompok bergiliran mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya

C. Kegiatan Penutup Klasikal 10 menit

1. Dengan bimbingan guru siswa membuat


kesimpulan

2. Siswa mencatat hasil-hasil kesimpulan.

3. Pesan kepada siswa untuk menjaga dan


melestarikan lingkungan sekitar

V. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN


- Endang Susilaningsing – Linda S. Limbong, Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk SD/MI Kelas V, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional 2008 hal 51 – 75
- Imtam Rus Ernawati, Insiwi Febriary Setiasih, Wahjudi Djaja, Yenny
Rahmawati, Pengetahuan Sosial untuk Kelas 5 SD Saya Cinta Indonesia,
Cempaka Putih 2004 hal 212 – 217
- Gambar-gambar kenampakan alam
- Gambar-gambar kenampakan buatan
- Lembar Kerja Siswa.
VI. PENILAIAN
Prosedur : Unjuk Kerja
Kerja Kelompok
Bentuk : Lembar penilaian kelompok
Instrumen : Lembar Kerja Siswa (terlampir)

Padangan, 26 Agustus 2010


Mengetahui
Kepala Sekolah
SDN Banjarjo III Teman Sejawat Guru Kelas V/ Mahasiswa

ADI SUBIYANTO
Hj. RISNENI BUDIASTUTI, S.Pd SITI MAUDU’AH, S.Pd
NIM. 818 628 684
NIP. 19611020 198112 2 01 NIP. 19650603 198703 2 011

PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA I DAN II


Tujuan : - Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam dan

kenampakan buatan

- Siswa dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian

pembangunan kenampakan buatan

Langkah-langkah Pengerjaan :

1. Setiap siswa dalam tiap kelompok mendapat Lembar Kerja I tabel tentang

identifikasi kenampakan alam, dan Lembar Kerja II tabel tentang identifikasi

kenampakan buatan

2. Guru membagikan 5 gambar kenampakan alam dan 5 gambar kenampakan

buatan. Tugas siswa adalah mengidentifikasi atau membedakan gambar yang

termasuk kenampakan alam dan kenampakan buatan yang kemudian

dituliskan kedalam tabel.

3. Selanjutnya setiap kelompok berdiskusi mencari arti dan manfaat dari ke lima

kenampakan alam dan kenampakan buatan tersebut yang kemudian ditulis

dalam tabel.

4. Mencocokkan hasil diskusi kelompok satu dengan kelompok yang lain


dengan berpresentasi di depan kelas.

PENILAIAN LEMBAR KERJA I DAN II


Jumlah jawaban benar
Nilai Lembar Kerja I = x 100
Jumlah soal

Jumlah jawaban benar


Nilai Lembar Kerja II = x 100
Jumlah soal

Jumlah benar = 8
Jumlah soal = 10

8
Nilai = x 100
10

= 80

DAFTAR NILAI SISWA


SKOR NILAI
NO KELOMPOK NAMA
LK I LK II AKHIR

Padangan, ……………………………

Guru Kelas V
LEMBAR KERJA SISWA I

NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………

MENGIDENTIFIKASI KENAMPAKAN ALAM

KENAMPAKAN KEGUNAAN BAGI MANUSIA/


NO PENGERTIAN
ALAM KERUGIAN BAGI MANUSIA
LEMBAR KERJA SISWA II

NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………

MENGIDENTIFIKASI KENAMPAKAN BUATAN

KENAMPAKAN KEGUNAAN BAGI MANUSIA/


NO PENGERTIAN
BUATAN KERUGIAN BAGI MANUSIA
JAWABAN LEMBAR KERJA I

MENGIDENTIFIKASI KENAMPAKAN ALAM

N KENAMPAKAN KEGUNAAN BAGI MANUSIA/


PENGERTIAN
O ALAM KERUGIAN BAGI MANUSIA

Kegunaan : Tanahnya subur baik


Gunung adalah tanah yang menonjol lebih untuk tanaman, udara sejuk.
1. GUNUNG tinggi dari sekitarnya yang terbentuk
akibat gerakan lempeng tektonik. Kerugian : Bila terjadi bencana
alam seperti gunung meletus

Kegunaan : Tempat rekreasi,


sumber makanan, jalur
Laut adalah air yang menutupi tanah yang transportasi air, dll
2. LAUT
sangat luas
Kerugian : Bila terjadi bencana
alam seperti tsunami, ombak
tinggi
Kegunaan : Sebagai paru-paru
dunia, sumber penghasilan,
Hutan adalah wilayah yang banyak
sumber makanan, dll
3. HUTAN ditumbuhi tumbuh-tumbuhan yang sangat
luas Kerugian : Bila terjadi bencana
alam seperti kebakaran hutan,
banjir akibat hutan gundul

Kegunaan : Pengairan sawah,


Sungai adalah aliran air yang dari hulu ke MCK, sumber makanan, dll
4. SUNGAI hilir atau dari tempat yang tinggi mengalir
ke tempat yang rendah Kerugian : Terjadi banjir bila
meluap yang dikarenakan hutan
gundul

Kegunaan : Tanah subur untuk


pertanian, udara segar
Pegunungan adalah bagian daratan yang
5. PEGUNUNGAN
bergunung-gunung
Kerugian : Bila tidak dijaga
dengan baik taerjadi longsong
saat musim hujan
JAWABAN LEMBAR KERJA II

MENGIDENTIFIKASI KENAMPAKAN BUATAN

KENAMPAKAN KEGUNAAN BAGI MANUSIA/


NO PENGERTIAN
BUATAN KERUGIAN BAGI MANUSIA
Kegunaan : Beraktifitas kerja,
berteduh dari sengatan sinar
Gedung adalah bangunan yang dibuat
matahari dan hujan
1. GEDUNG manusia untuk beraktifitas dan
terhindar dari sinar matahari Kerugian : Runtuh akibat
gempa/lapuk
Kegunaan : Memperlancar
transportasi darat,
Jalan raya adalah tempat jalannya menghubungkan satu tempat
2. JALAN RAYA dengan yang lain
transportasi darat
Kerugian : Sering terjadi
kecelakaan lalu lintas

Kegunaan : Sebagai tempat


Pabrik adalah bangunan yang dibuat produksi
3. PABRIK
untuk memproduksi sesuatu
Kerugian : Mengeluarkan asap
yang mencemari lingkungan

Kegunaan : Memenuhi
kebutuhan sehari-hari, bercocok
tanam
SAWAH Sawah /lading adalah tempat untuk
4.
/LADANG bercocok tanam Kerugian : Bila membuka lahan
di hutan akan mengakibatkan
banjir dan tanah longsor

Kegunaan : Menghubungkan
daerah yang terpisah oleh
perairan
Jembatan adalah jalan penghubung
5. JEMBATAN antara tempat satu dengan tempat yang Kerugian : Terjadi jembatan
lain runtuh karena kurangnya
perawatan yang membahayakan
pengguna
GAMBAR KENAMPAKAN ALAM

HUTAN GUNUNG

LAUT PEGUNUNGAN

SUNGAI
GAMBAR KENAMPAKAN BUATAN

PABRIK GEDUNG

SAWAH/LADANG JALAN RAYA

JEMBATAN
RANGKUMAN MATERI

KENAMPAKAN ALAM DAN KENAMPAKAN BUATAN


1. KENAMPAKAN ALAM
Kenampakan alam di Indonesia memiliki ciri yang berbeda-beda
antara provinsi satu dengan provinsi yang lainnya. Secara umum,
kenampakan alam berupa daratan dan perairan. Kenampakan alam
daratan berupa pegunungan, gunung, dataran tinggi, dataran rendah,
dan tanjung. Kenampakan alam perairan berupa sungai, danau, laut, dan
selat.
1. Pegunungan
Pegunungan adalah sekumpulan bukit yang membentuk
barisan. Di wilayah Indonesia banyak terdapat pegunungan,di
antaranya Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra, Pegunungan
Kapur Utara, Pegunungan Dieng, Pegunungan Serayu, Pegunungan
Tengger, dan Pegunungan Sewu yang semuanya terdapat di Jawa.
Di Kalimantan, terdapat Pegunungan Meratus, Pegunungan
Schwaner, dan Pegunungan Muller. Di Sulawesi terdapat
Pegunungan Utambela, Pegunungan Fenema, Pegunungan
Pompange, Pegunungan Quarles, Pegunungan Tineba, Pegunungan
Verbek, Pegunungan Matarombea, dan Pegunungan Tangkeleboke.
Pegunungan di Irian memiliki puncak yang sangat tinggi.
Contohnya Pegunungan Sudirman dengan puncaknya Puncak Jaya
(5.030 m) dan Puncak Trikora (4.750 m). Pegunungan Jayawijaya
dengan puncaknya Puncak Mandala (4.700 m) dan Puncak Yamin
(4.506 m).
2. Gunung

Gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi. Gunung


tertinggi di Jawa adalah Semeru ( 3.676 m ), di Sumatra adalah
Gunung Kerinci (3.805 m ), di Sulawesi adalah Gunung
Rantekombala ( 3.456 m). Adapun gunung tertinggi di Indonesia
adalah Puncak Jaya 5.030 m yang selalu diselimuti salju.
3. Tanjung
Tanjung atau semenanjung adalah daratan yang menjorok ke
laut. Pulaupulau di Indonesia banyak memiliki tanjung karena
pantai di kepulauan Indonesia tidak rata. Tanjung yang sangat luas
disebut jazirah, contohnya jazirah Arab. Tanjung yang sangat
sempit disebut ujung, contohnya Ujung Kulon di Jawa Barat.
4. Sungai

Sungai adalah aliran air yang besar yang terjadi karena alam.
Di Indonesia banyak terdapat sungai, baik besar maupun kecil.
Sungai terbesar adalah Sungai Musi di Sumatra. Sungai terpanjang
di Jawa adalah Sungai Bengawan Solo. Sungai terpanjang di
Kalimantan adalah Sungai Kapuas dan Sungai terpanjang di Papua
adalah Sungai Memberamo.
5. Danau

Danau adalah genangan air yang sangat luas yang dikelilingi


daratan. Dilihat dari prosesnya, danau dibedakan menjadi dua,
yaitu danau alam dan danau buatan. Danau alam terjadi karena
peristiwa alam, letusan gunung berapi, pengikisan, dan patahan
bumi. Danau ini sering disebut telaga/sendang/tasik. Danau buatan
disebut juga bendungan, waduk, atau dam. Danau terbesar di
Indonesia adalah Danau Toba di Sumatra Utara, yang di tengah-
tengahnya terdapat Pulau Samosir. Masih banyak danau di
Indonesia.
6. Teluk
Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan. Teluk
biasanya digunakan untuk pelabuhan laut/ bandara karena daerah
tersebut bebas dari ombak yang besar. Contoh teluk di Indonesia
adalah Teluk Jakarta dan Teluk Penyu.
7. Selat
Selat adalah laut yang sempit yang menghubungkan pulau satu
dengan pulau yang lainnya. Indonesia memiliki banyak selat karena
Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil. Contoh
selat di Indonesia adalah Selat Sunda yang menghubungkan Pulau
Jawa dengan Sumatra.

2. KENAMPAKAN BUATAN
Kenampakan buatan di Indonesia sangat banyak. Hal ini
disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia. Lingkungan buatan adalah
daerah yang sengaja dibuat lingkungan baru untuk kepentingan tertentu.
Kepentingan manusia, antara lain untuk kemakmuran, melindungi
satwa dan tumbuhan, pembangunan sarana dan prasarana bagi umum,
untuk PLTA, dan untuk tujuan wisata atau rekreasi.
Kenampakan alam buatan, antara lain sebagai berikut :
1. Waduk
Waduk adalah bendungan atau dam yang merupakan danau
buatan. Waduk dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, perikanan,
PLTA, dan wisata. Contohnya adalah Waduk Jatiluhur, Waduk
Saguling, Waduk Cirata di Jawa Barat dan Waduk Gajah Mungkur,
Waduk Malahayu di Jawa Tengah.
2. Pelabuhan
Pelabuhan merupakan bandar atau tempat berlabuh atau
singgahnya kapal-kapal, baik kapal barang atau kapal muatan
penumpang. Pelabuhan juga sebagai tempat transaksi perdagangan,
ekspor impor, dan bea cukai. Semua kegiatan tersebut menambah
devisa negara. Pelabuhan di Indonesia, antara lain Pelabuhan
Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak di
Surabaya.
3. Kebun Binatang
Kebun binatang merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk
melestarikan hewan dari kepunahan dan mengembangbiakkan
hewan tersebut. Kebun binatang biasanya dibuka untuk wisata atau
rekreasi masyarakat umum. Kebun binatang yang terkenal di
Indonesia adalah Ragunan di Jakarta, Taman Safari di Bogor,
Wonokromo di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.
4. Bandar Udara
Bandar udara adalah tempat yang sengaja dibuat untuk tinggal
landas sebuah pesawat. Sarana ini termasuk dalam transportasi
udara. Bandar udara yang terkenal adalah Soekarno- Hatta di
Jakarta, Juanda di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.

5. Perkebunan
Perkebunan adalah areal yang sengaja dibuat untuk ditanami
tanaman industri seperti kelapa sawit, kopi, teh, coklat, karet,
kelapa, tembakau ,tebu dan lain-lain.
6. Kawasan Industri /Pabrik
Kawasan industri adalah daerah yang sengaja dibangun untuk
lokasi usaha dalam lingkup besar, seperti pabrik. Biasanya pabrik
dibangun di daerah yang agak jauh dari pemukiman penduduk. Hal
ini, bertujuan agar polusi dari pabrik tersebut tidak menggangu
kenyamanan penduduk. Keuntungan dari pembuatan kenampakan
buatan antara lain adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
kesempatan kerja luas, dan tersedianya fasilitas yang lebih baik.
Sedangkan kerugiannya adalah rusaknya lingkungan, dan
pencemaran lingkungan.
LAPORAN KEMAJUAN PEMBIMBINGAN PKP
MATA PELAJARAN : IPS KELAS V

I. Nama Mahasiswa : ADI SUBIYANTO


II. NIM / Kelas : 818 628 684 / H
III. Nama Pembimbing : DIANA EVAWATI, S.Pd. M.Kes
IV. Judul Penelitian : MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL TENTANG KEANEKARAGAMAN KENAMPAKAN
ALAM DAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA MELALUI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V
SEMESTER I SDN BANJARJO III KECAMATAN PADANGAN
KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

V. Rincian Kegiatan yang Sudah Dilakukan


A. Tahap Persiapan
Membuat RPP, Mempersiapkan bahan-bahan penunjang pembelajaran, Membuat Lembar Kerja
Siswa

B. Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan dilaksanakan pada tanggal
19 Agustus 2010 (siklus I) dan 26 Agustus 2010 (siklus II) pada siswa kelas V Semester I di SDN
Banjarjo III Kecamatan Padangan kabupaten Bojonegoro, Melaksanakan penilaian proses.

C. Data Lapangan
Jumlah siswa sebanyak 14 anak. Hasil belajar siswa nilai rata-rata yang diperoleh pada siswa
kelas V semester I di SDN Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pokok bahasan keanekaragaman kenampakan alam
dan buatan di wilayah Indonesia dibawah standar KKM.

D. Rencana Kegiatan Selanjutnya


Melakukan refleksi dan menyusun Rencana perbaikan Pembelajaran untuk siklus berikutnya.

VII. Kendala yang Dihadapi


Siswa belum bisa memahami materi, Diskusi kelompok belum bisa berjalan dengan lancar, Siswa
masih terlihat gaduh dan sulit melakukan kerjasama dalam kelompok.

Surabaya, 26 September 2010


Menyetujui Mahasiswa
Supervisor,

DIANA EVAWATI, S.Pd. M.Kes ADI SUBIYANTO


NIP. 19751029 200501 2 001 NIM. 818 628 684
Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat Dalam
Penyelenggaraan PKP

Kepada
Kepala UPBJJ Surabaya
Di Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : SITI MAUDU’AH, S.Pd
NIP : 19650603 198703 2 011
Tempat Mengajar : SDN Banjarjo III
Alamat Sekolah : Jl. Truno No. 115 Banjarjo
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro
Telepon : -

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP
atas nama :
Nama : ADI SUBIYANTO
NIM : 818 628 684
Tempat Mengajar : SDN Banjarjo III
Alamat Sekolah : Jl. Truno No. 115 Banjarjo
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro
Telepon : -

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bojonegoro, 18 Agustus 2010


Mengetahui Teman Sejawat
Kepala SDN Banjarjo III Mahasiswa

Hj. RISNENI BUDIASTUTI, S.Pd SITI MAUDU’AH, S.Pd


NIP. 19611020 198112 2 010 NIP. 19650603 198703 2 011
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ADI SUBIYANTO
NIM : 818 628 684
UPBJJ-UT : SURABAYA

menyatakan bahwa :

Nama : SITI MAUDU’AH, S.Pd


Tempat Mengajar : SDN Banjarjo III
Guru Kelas : I (Satu)

adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan


pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Banjarjo, 18 Agustus 2010


Yang membuat pernyataan
Teman Sejawat, Mahasiswa,

SITI MAUDU’AH, S.Pd ADI SUBIYANTO


NIP. 19650603 198703 2 011 NIM. 818628684
LEMBAR OBSERVASI TEMAN SEJAWAT
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (SIKLUS I)

Nama Sekolah : SDN Banjarjo III Nama Guru : Adi Subiyanto


Mata Pelajaran : IPS Hari/tanggal : 19 Agustus 2010
Kelas : V (Lima) Pukul : 07.00 – 08.10 WIB

Petunjuk
Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa √ √
2. Menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan √ √
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan √ √
kegiatan.
3. Membimbing siswa √ √
mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada √
siswa untuk mempresentasikan
hasil kegiatan.
5. Membimbing siswa √ √
merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat √ √
rangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu √ √
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias √ √
2. Guru Antusias. √ √

Keterangan Padangan, 19 Agustus 2010


1. Kurang baik Teman Sejawat
2. Cukup baik
3. Baik
4. Sangat baik

SITI MAUDU’AH, S.Pd


NIP. 19650603 198703 2 011
LEMBAR OBSERVASI TEMAN SEJAWAT
MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM (SIKLUS II)

Nama Sekolah : SDN Banjarjo III Nama Guru : Adi Subiyanto


Mata Pelajaran : IPS Hari/tanggal : 26 Agustus 2010
Kelas : V (Lima) Pukul : 07.00 – 08.10 WIB

Petunjuk
Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa √ √
2. Menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah √ √
kegiatan bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan √
kegiatan.
3. Membimbing siswa √ √
mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada √
siswa untuk mempresentasikan
hasil kegiatan.
5. Membimbing siswa √ √
merumuskan
kesimpulan/menemukan
konsep.
C. Penutup √ √
1. Membimb
ing siswa membuat rangkuman. √ √
2. Memberik
an evaluasi.
II Pengelolaan waktu √ √
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias √ √
2. Guru Antusias. √ √

Keterangan Padangan, 26 Agustus 2010


1. Kurang baik Teman Sejawat
2. Cukup baik
3. Baik
4. Sangat baik

SITI MAUDU’AH, S.Pd


NIP. 19650603 198703 2 011

Anda mungkin juga menyukai