DAN
ADI SUBIYANTO
NIM. 818 628 684
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S-1 KABUPATEN/KOTA BOJONEGORO
TAHUN 2010
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
ADI SUBIYANTO
NIM. 818 628 684
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S-1 KABUPATEN/KOTA BOJONEGORO
TAHUN 2010
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
DAN
Menyetujui
Supervisor, Mahasiswa
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar IPA pada siswa kelas IV SDN Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, siswa nampak sangat kesulitan dan
tidak bergairah. Siswa kurang memahami dan tidak mengetahui tentang
pembelajaran IPA yang disampaikan. Hal tersebut akibat dari metode
pembelajaran yang kurang memberikan tempat bagi siswa untuk aktif dan kreatif.
Fakta ini mendorong peneliti untuk menerapkan model pembelajaran baru yang
lebih memberikan pengalaman yang menyenangkan, efektif waktu, dan dapat
menghafal serta memahami pembelajaran IPA dengan cepat yaitu model
pembelajaran ”kuantum”. Dalam model pembelajaran ini, siswa dan guru sama-
sama aktif melaksanakan kegiatan pembelajaran, tetapi pembelajaran tetap
berpusat pada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan prestasi
belajar dan efektivitas kerja kelompok yang ditandai oleh meningkatnya peran
aktif siswa dalam belajar kelompok dan meningkatnya prestasi belajar siswa
setelah bekerja kelompok dalam model pembelajaran kuantum.
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro, obyek penelitian adalah kelas IV semester I yang
berjumlah 17 anak. Guru peneliti adalah guru pengajar. Penelitian ini diadakan
dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Masing-
masing siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Pengalaman belajar akan menjadi bermanfaat dan bermakna jika siswa
tersebut mampu untuk mencari dan menemukan sendiri pokok pengetahuan yang
baik secara individual maupun kelompok. Pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kuantum merupakan salah satu model pembelajaran yang tepat
untuk membelajarkan siswa secara untuk aktif dan kreatif. Karena belajar
mengajar merupakan pengetahuan mempunyai karakteristik yang unik, banyak
menyajikan fakta-fakta dan memerlukan daya imajinasi yang tinggi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kuantum dapat
meningkatkan prestasi belajar dan pemahaman terhadap materi pelajaran.
Peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat dari meningkatnya nilai kerja
kelompok dari siklus I dan siklus II. Dari hasil penelitian diperoleh peningkatan
pada prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kuantum
yang pada awal sebelum penelitian sebesar 49,41 ; siklus I sebesar 62,64 dan
akhir siklus II menjadi 76,17 penggunaan model pembelajaran ini dapat berhasil
dengan baik.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
anugerahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini
dengan tepat pada waktunya. Didalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini
peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, dan peneliti
mengakui tanpa bantuannya akan menjumpai kesulitan yang tidak mudah untuk
diatasi.
Peneliti ucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah, Bapak Ibu
Guru SD Negeri Banjarjo III, atas waktu dan tempat serta bantuan yang lain,
sehingga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat terselesaikan.
Menyadari karena sangat dangkalnya pengetahuan peneliti dalam
penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menghargai kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang masalah di atas maka pokok
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah strategi model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV di SD Negeri
Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro?
2. Apakah melalui model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan
prestasi belajar pada siswa kelas IV dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam pada semester I di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro?
C. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan atas rumusan masalah diatas, maka tujuan perbaikan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
D. Manfaat Perbaikan
1. Untuk Penulis
Merupakan sumbangan pemikiran dalam pengembangan model
pembelajaran yang lebih bermakna.
2. Untuk Guru
Dapat memperbaiki kinerja guru dalam menyajikan pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3. Untuk Siswa
Dapat mempermudah pemahaman dan meningkatkan prestasi siswa
dalam proses pembelajaran terutama dalam bidang Ilmu Pengetahuan
Alam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Rangka memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita, yaitu :
Memberikan bentuk pada tubuh,
Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak,
Menjaga tubuh agar tetap tegak, dan
Tempat menempelnya otot.
a. Bagian-bagian Rangka
Secara garis besar, rangka manusia terbagi menjadi 3 bagian,
antara lain tulang rangka kepala (tengkorak), tulang rangka badan,
dan tulang rangka anggota gerak. Agar kamu memahaminya,
pelajarilah uraian berikut dengan seksama.
1) Tulang-tulang rangka kepala.
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk
melindungi organ penting yang ada di bagian kepala, antara
lain otak. Apabila kepala terbentur maka otak akan terlindung
dari kerusakan karena ada tulang tengkorak.
Perhatikan Gambar 1.2.
GAMBAR 1.2
Tengkorak manusia
dapat
berfungsi sebagai
pelindung
otak dan organ lain
yang
ada di dalamnya
d) Tulang panggul
Tulang panggul berfungsi sebagai penyambung antara
tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah. Coba amati
Gambar 1.6.
GAMBAR 1.6
Tulang panggul
GAMBAR 1.7
Tulang rangka anggota gerak bagian atas (lengan)
Tulang rangka anggota gerak bagian bawah (tungkai)
b. Fungsi Tulang Rangka Berdasarkan Bentuknya.
Berdasarkan bentuk, tulang rangka dibagi dalam tiga bentuk
utama, yaitu tulang pipa, tulang pendek, dan tulang pipih. Setiap
tulang tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk
mengetahuinya, perhatikan uraian berikut dengan seksama.
1) Tulang Pipa
Perhatikan lengan dan kakimu, kemudian peganglah.
Apakah kamu merasakan ada tulang yang cukup panjang di
lengan dan kakimu? Itulah tulang pipa. Tulang pipa adalah
tulang yang memiliki bentuk seperti pipa. Mengapa disebut
tulang pipa? Karena tulang ini memiliki bentuk utama seperti
tabung dan berongga. Coba amati Gambar 1.8 dan 1.9.
3) Tulang Pipih
Tulang ini berbentuk pipih. Sama halnya dengan tulang
pendek, tulang pipih berfungsi sebagai tempat pembentukan
sel-sel darah. Hal ini disebabkan dalam tulang pipih terdapat
rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah. Tulang yang
termasuk ke dalam tulang pipih antara lain tulang rusuk,
tulang dada, dan tulang tengkorak kepala. Gambar 1.11.
B. Kajian Proses Pembelajaran
Guru adalah suatu profesi yang sangat mulia, ia bekerja dengan resiko
yang sangat tinggi melebihi besarnya resiko yang dihadapi oleh seorang
yang berprofesi sebagai dokter, hakim, akuntan dan lainnya.
Seorang dokter misalnya apabila melakukan kesalahan mendiagnosis,
kemudian ia memberikan obat yang salah pada seorang pasien resikonya
adalah sorang pasien itu akan meninggal dunia. Berbeda dengan guru, bila
seorang guru melakukan salah didik, kemudian sekelas anak didiknya
menjadi penjahat, misalnya melakukan pembunuhan, maka korbannya akan
lebih banyak. Apalagi bila menjadi seorang teroris maka akan lebih banyak
lagi yang dirugikan oleh mereka.
Menurut PP No. 78 tahun 2008 guru mempunyai tugas pokok yaitu
(1) Merencanakan pembelajaran, (2) Melaksanakan pembelajaran, (3)
Mengevaluasi dan tindak lanjut dalam pembelajaran, dan (4) Melaksanakan
tugas tambahan.
Dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran guru diberi
kebebasan untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kondisi
daerah dan sekolah. Kebebasan ini harus dimanfaatkan oleh guru untuk
lebih kreatif, inovatif, dan produktif dalam mengembangkan dan
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan
(Mulyasa , 2006: 13)
Sebelum melaksanakan tugas pokok mengajar guru haruslah
mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, mulai dari merencanakan
pembelajaran, pemilihan bahan ajar, dan pelaksanaan evaluasi yang akan
dilakukan.
Sebagai perencana, guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan
para siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan kegiatan proses
pembelajaran, dan menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh untuk
merealisasikan tujuan yang telah dirumuskan (Majid, 2006: 91).
Proses Belajar Mengajar atau sekarang yang dikenal dengan istilah
pembelajaran pada hakekatnya adalah proses pengembangan kemampuan
untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam
kebersamaan dan mengaktualisasikan diri. Dengan demikian kegiatan
pembelajaran perlu berpusat pada siswa, mengembangkan kreatifitas peserta
didik, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai,
etika, estetika, logika, dan kinestetika, serta menyediakan pengalaman
belajar yang beragam (Depdiknas, 2004: 11-12).
Pembelajaran harus menarik dan menyenangkan. Karena
pembelajaran yang menarik berarti memiliki unsur menggelitik bagi siswa
untuk terus diikuti. Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran
cocok dengan suasana yang terjadi dalam diri siswa ( Suyatno , 2005: 01)
Program pembelajaran harus didasarkan pada asumsi yang jelas.
Dunia pendidikan dewasa ini lebih cenderung kembali pada pemikiran
bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara
alamiah, belajar akan lebih bermakna jika anak ‘mengalami’ sendiri apa
yang dipelajarinya. Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan
materi terbukti dalam kompetensi ‘pengingat’ jangka pendek, tetapi gagal
dalam membekali persoalan dalam kehidupan jangka panjang (Majid, 2006:
30).
Lebih lanjut, Majid (2006: 77) berpendapat : Konsep pembelajaran
yang terlalu menekankan pada aspek penalaran / hafalan akan sangat
berpengaruh pada sikap yang dimunculkan anak. Menghafal tentu ada
gunanya. Namun kalau kemudian menjadi dominan dan seluruh mata
pelajaran harus dihafal, maka akan melahirkan anak-anak didik yang kurang
kreatif dan berani mengungkapkan pendapatnya sendiri. Apabila proses
menghafal tidak segera diperbaiki secara radikal, anak-anak didik akan
kesulitan untuk bersikap, menunjukkan keinginan dan mempertahankan
prinsip-prinsip yang dipegang secara sangat kuat.
Siswa akan lebih mudah memahami sesuatu prinsip dan konsep jika
dalam belajar siswa dapat menggunakan sebanyak mungkin indera untuk
berinteraksi dengan isi pembelajaran. Tapi yang perlu diingat dalam
menerapkan Kurikulum Tingkar Satuan Pendidikan (KTSP) sekarang ini
adalah bahwa siswa bukanlah botol kosong yang tidak ada isinya. Sebelum
guru melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa sudah memiliki bekal baik
dari keluarga maupun lingkungan bermain mereka. Oleh sebab itu alangkah
baiknya bila pembelajaran dilaksanakan untuk menumbuh kembangkan
kemampuan siswa yang telah diperoleh tersebut serta mengarahkan kedalam
tujuan yang lebih baik dan manusiawi. Juga perlu diingat sebagai seorang
guru haruslah selalu bijak dalam mensikapi anak didiknya. Guru tidak boleh
menganggap bahwa anak didik yang dihadapinya itu memiliki tingkat
kemampuan dan kecerdasan yang sama. Guru hendaklah ingat bahwa
peserta didik yang mereka hadapi adalah makhluk hidup yang sangat
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor dasar yang dimiliki oleh peserta
didik, faktor ajar dari keluaraga yang diterapkan kepada peserta didik dan
faktor lingkungan. Tentang pengalaman belajar peserta didik dapat dilihat
sebagaimana tabel kerucut tentang pengalaman belajar siswa berikut,
Pengalaman Belajar
MODUS
10 BACA
VERBAL
20 DENGAR
30 LIHAT VISUAL
90
KATAKAN DAN LAKUKAN
Dari kerucut pengalaman belajar di atas, diketahui bahwa siswa akan
mencapai hasil belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang
didengar; 30% dari yang dilihat, 50% dari apa yang didengar dan dilihat,
70% dari yang dikatakan, 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.
(Depdiknas, 2004: 14).
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri
Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Tahun
Pelajaran 2010/2011.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai setelah dari pembekalan dan direncanakan
terdiri dari 2 (dua) siklus yang akan dilaksanakan tanggal 16 dan 23
Agustus 2010.
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang akan dilaksanakan pada Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV Semester I tentang
rangka manusia dan fungsinya dengan melalui model pembelajaran
kuantum.
4. Kelas dan Karakteristik Siswa
Siswa kelas IV di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro yang akan dilaksanakan penelitian ini
berjumlah 17 siswa. Dari hasil evaluasi yang dilakukan masih kurang
maksimal. Dari 17 siswa hanya 6 siswa yang tuntas dalam proses
KBM. Dengan nilai prosentase yang sangat rendah yaitu hanya
35,29%.
Pertimbangan yang dijadikan dasar penetapan subjek penelitian
adalah : (1) Secara kebetulan siswa kelas IV SD Negeri Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro telah sampai pada
kompetensi dasar tentang rangka manusia dan fungsinya yang akan
diteliti. (2) Menurut informasi dari guru kelas IV SD Negeri Banjarjo
III Kecamatan Padangan yang mengajar tahun lalu, dikelas terdapat
siswa-siswa yang pasif ketika mengikuti pelajaran IPA. (3) Peneliti
adalah guru kelas sekaligus guru pembimbing.
Perencanaan Siklus 1
Pelaksanaan
Pengamatan/
Pengumpulan Data Refleksi
Pengamatan/ Refleksi
Pengumpulan Data
SIKLUS PERTAMA
1. Perencanaan
Rencana tindakan yang akan diberikan pada pertemuan ini
berupa penerapan model pembelajaran kuantum, dengan langkah-
langkah tindakan sebagai berikut :
- Membagi siswa kedalam 3 kelompok dengan memperhatikan
kinerja akademik, keseimbangan jenis kelamin.
- Membuat Lembar Kerja Siswa dan Lembar Penilaian Kelompok
untuk pelajaran yang telah direncanakan selama belajar
kelompok.
- Membimbing siswa dalam secara merata dari satu kelompok ke
kelompok yang lain.
- Memberikan Lembar Kerja Siswa pembelajaran dan siswa
bekerja secara kelompok dan individu.
2. Pelaksanaan
- Guru mengajak siswa untuk bermain menggerak-gerakkan tubuh
menarik minat siswa serta bermain mengaitkan materi yang akan
di pelajari siswa.
- Guru melakukan tanya jawab memancing peran aktif siswa
dengan memberi pertanyaan kunci tentang materi apa yang akan
dipelajari hari ini.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Siswa secara aktif, kreatif bekerjasama dengan kelompoknya
mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
- Guru berkeliling saat siswa bekerja kelompok dan memberikan
bimbingan kepada kelompok yang merasa kesulitan secara
bergantian.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan dan kesan serta penghargaan kecil kepada
kelompok yang telah bekerja dengan baik.
4. Refleksi
Dari hasil pengamatan, catatan lapangan peneliti dan kolaborator
selama berlangsungnya pertemuan dapat diuraikan sebagai berikut
a. Faktor Keberhasilan Guru
1. Semua tindakan yang direncanakan dapat dilaksanakan,
walaupun hasilnya belum optimal.
2. Dapat melakukan introspeksi atas kekurangan dan berinisiatif
untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Kendala yang dihadapi pada saat pertemuan adalah :
1. Penggunaan waktu masih belum sesuai dengan yang
direncanakan terfokus pada kegiatan belajar.
2. Merasa kaku dan canggung sehingga dalam memberikan
instruksi kurang tegas, gerak kurang leluasa. Hal tersebut
dikarenakan kehadiran kolaborator dan keterikatan pada
pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
b. Faktor Siswa
1. Siswa belum memahami betul materi yang diajarkan
sebelumnya.
2. Rasa kebersamaan dan saling membantu dalam kelompok
belajar masih belum muncul, terfokus pada pengisian Lembar
Kerja Siswa.
c. Rencana Perbaikan
Mencoba menerapkan kembali perencanaan pada pertemuan
siklus I dengan lebih baik karena dirasakan belum optimal dan
rencana tindakan belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik.
1. Perencanaan
Rencana tindakan kelas pada pertemuan siklus II sama
dengan pertemuan siklus I sebelumnya.
2. Pelaksanaan
- Pada pertemuan siklus II mengulang tindakan pada
pertemuan siklus I hanya pada awal pembelajaran
mengumumkan nilai pertemuan sebelumnya.
- Memotivasi dan menjelaskan kembali materi yang akan
disampaikan.
SIKLUS KEDUA
Berdasarkan refleksi pada siklus pertama maka untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan dan untuk mempertahankan serta meningkatkan
keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada siklus
kedua disusun rencana tindakan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Rencana tindakan pada dasarnya sama dengan tindakan pada
siklus pertama, hanya ada sedikit penambahan yaitu :
a. Pada awal pertemuan akan diadakan beberapa pertanyaan rebutan
kelompok secara lisan. Tujuan dari pemberian pertanyaan
rebutan kelompok ini untuk menambah nilai kelompok dan salah
satu usaha motivasi agar siswa terkonsentrasi pada materi yang
akan disajikan.
b. Melatih kesiapan siswa untuk berani tampil dalam presentasi.
c. Memotivasi supaya selalu siap terhadap materi pelajaran yang
akan di sajikan .
d. Meningkatkan kerjasama, kebersamaan dan tanggung jawab
terhadap prestasi.
2. Pelaksanaan
Pada akhir siklus kedua berdasarkan pemantauan pelaksanaan
adalah sebagai berikut :
a. Rencana tindakan dapat dilaksanakan secara keseluruhan dan
guru penelitipun dapat tetap mempertahankan dan memperbaiki
kinerjanya.
b. Sebagian besar kelompok tampak antusias, bergairah, tidak
merasa canggung serta semangat dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
c. Pemberian pertanyaan rebutan pada awal pembelajaran dapat
menumbuhkan prestasi dan aktivitas belajar siswa serta
mendorong terhadap penguasaan materi pelajaran.
d. Pada akhir pertemuan, peneliti memberi soal evaluasi kelompok.
4. Refleksi
Berdasarkan data dari tabel hasil data perubahan-perubahan yang
terjadi selama pelaksanaan siklus pertama diketahui keberhasilan
guru dan siswa adalah sebagai berikut :
- Guru telah berhasil / mampu mempertahankan dan meningkatkan
pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kuantum dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam tentang rangka manusia dan fungsinya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Siklus Pertama
1. Perencanaan
Rencana tindakan yang akan diberikan pada pertemuan ini
berupa penerapan model pembelajaran kuantum, dengan langkah-
langkah tindakan sebagai berikut :
- Membagi siswa kedalam 3 kelompok dengan memperhatikan
kinerja akademik, keseimbangan jenis kelamin.
- Membuat Lembar Kerja Siswa dan Lembar Penilaian
Kelompok untuk pelajaran yang telah direncanakan selama
belajar kelompok.
- Membimbing siswa dalam secara merata dari satu kelompok
ke kelompok yang lain.
- Memberikan Lembar Kerja Siswa pembelajaran dan siswa
bekerja secara kelompok dan individu.
2. Pelaksanaan
- Guru mengajak siswa untuk bermain menggerak-gerakkan
tubuh menarik minat siswa serta bermain mengaitkan materi
yang akan di pelajari siswa.
- Guru melakukan tanya jawab memancing peran aktif siswa
dengan memberi pertanyaan kunci tentang materi apa yang
akan dipelajari hari ini.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Siswa secara aktif, kreatif bekerjasama dengan kelompoknya
mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
- Guru berkeliling saat siswa bekerja kelompok dan memberikan
bimbingan kepada kelompok yang merasa kesulitan secara
bergantian.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan dan kesan serta penghargaan kecil kepada
kelompok yang telah bekerja dengan baik.
Siklus Kedua
Berdasarkan refleksi pada siklus pertama maka untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan dan untuk mempertahankan serta meningkatkan
keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada siklus
kedua disusun rencana tindakan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Rencana tindakan pada dasarnya sama dengan tindakan pada siklus
pertama, hanya ada sedikit penambahan yaitu :
a. Pada awal pertemuan akan diadakan beberapa pertanyaan
rebutan kelompok secara lisan. Tujuan dari pemberian
pertanyaan rebutan kelompok ini untuk menambah nilai
kelompok dan salah satu usaha motivasi agar siswa
terkonsentrasi pada materi yang akan disajikan.
b. Melatih kesiapan siswa untuk berani tampil dalam presentasi.
c. Memotivasi supaya selalu siap terhadap materi pelajaran yang
akan di sajikan .
d. Meningkatkan kerjasama, kebersamaan dan tanggung jawab
terhadap prestasi.
2. Pelaksanaan
Pada akhir siklus kedua berdasarkan pemantauan pelaksanaan
adalah sebagai berikut :
a. Rencana tindakan dapat dilaksanakan secara keseluruhan dan
guru penelitipun dapat tetap mempertahankan dan
memperbaiki kinerjanya.
b. Sebagian besar kelompok tampak antusias, bergairah, tidak
merasa canggung serta semangat dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
c. Pemberian pertanyaan rebutan pada awal pembelajaran dapat
menumbuhkan prestasi dan aktivitas belajar siswa serta
mendorong terhadap penguasaan materi pelajaran.
d. Pada akhir pertemuan, peneliti memberi soal evaluasi
kelompok.
Reduksi Data
Hasil Penilaian
No. Nama Siswa Sebelum Siklus Siklus
Penelitian I II
1. Adi Prasetyo 60 65 70
2. Gutomo 40 55 70
3. Dimas Agung Wibowo 60 70 80
4. Lilik Nur Utami 40 60 70
5. Ringgo Adi Basoka 50 55 70
6. Wahyu Siti Lestari 60 65 75
7. Jamilatun Nasychah 40 55 70
8. Karisma Sekar Arum 40 55 70
9. M. Beny Pratama 60 80 85
10. M. Iing Ilzam Mustofa 40 55 75
11. M. Vikriyan Nur Alim 50 65 80
12. Mellyana Artika Putri 60 75 85
13. Niken Pratiwi 40 50 75
14. Putri Dewi Sari 50 65 80
15. Risma Andriani 60 75 85
16. Yoga Monik Karna Widyanto 50 60 80
17. Dendi Sulistyo 40 60 75
Jumlah 840 1065 1295
Rata-rata 49,41 62,64 76,17
= 138,81
2
= 69,41%
Dari data diatas dapat diketahui peningkatan pada nilai rata-rata dari
semua siklus yang dimulai dari sebelum penelitian sampai siklus I
peningkatannya sebesar : 13,23 sedangkan siklus I sampai siklus II
peningkatannya sebesar : 13,53 disamping itu ketuntasan belajar siswa
ditunjukkan dengan prosentasi sebesar : 69,41%. Hal ini menunjukkan nilai
rata-rata prestasi yang dicapai oleh siswa sudah memenuhi target KKM yang
telah ditentukan.
Interprestasi Data
Dari data hasil pengamatan guru kolaborator terhadap aktifitas belajar
serta hasil belajar dari tahap demi tahap mengalami perubahan kearah
positif. Penggunaan model pembelajaran kuantum yang diterapkan ternyata
dapat membangkitkan semangat belajar refresing terhadap metode
pengajaran yang selama ini secara umum di terapkan di SD Negeri Banjarjo
III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.
Upaya untuk meningkatkan prestasi dan pemahaman belajar siswa
tentunya tidak berakhir sampai penelitian ini selesai akan tetapi akan
berusaha denagn memperbaiki strategi-strategi dengan metode lain yang
variatif dan menarik untuk mengoptimalkan kemampuan siswa baik aspek
kognitif, afektif dan psikomotornya.
76,17
62,64
49,41
Siklus I
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan maka
peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan strategi model pembelajaran kuantum yang telah dilaksanakan
dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada
siswa kelas IV semester I di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan
Padangan Kabupaten Bojonegoro.
2. Dengan melalui model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan
prestasi belajar pada siswa kelas IV dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada semester I di SD Negeri Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.
3. Model pembelajaran Kuantum terbukti dapat mengantarkan siswa
dalam mencapai hasil KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam tentang rangka manusia dan fungsinya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dipaparkan dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk Guru.
Sebagai pengelola proses pembelajaran hendaknya pandai dalam
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelasnya.
Dalam penerapan model pembelajaran kuantum hendaknya guru
memperhatikan fase-fase pembentukan kelompok, pemberian
bimbingan terhadap kelompok, penghargaan yang proporsional kepada
kelompok dan pemberian penilaian yang terbuka, adil, menyeluruh dan
berkesinambungan.
2. Untuk Siswa.
Agar lebih mempermudah pemahaman akan materi yang diberikan dan
dapat meningkatkan prestasi dalam proses pembelajaran terutama
dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Untuk Sekolah.
Demi untuk kelancaran, keberhasilan proses belajar-mengajar harus
ditunjang juga dengan dana yang lancar, kelengkapan sarana dan
prasarana.
DAFTAR PUSTAKA
STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia
dengan fungsinya.
INDIKATOR
- Menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.
- Mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau bentuknya.
- Menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.
2. Siswa dapat mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau
bentuknya.
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.
Pengorganisasian
No
Kegiatan Pembelajaran
.
Siswa Waktu
2. Membentuk kelompok
ADI SUBIYANTO
Hj. RISNENI BUDIASTUTI, S.Pd SITI MAUDU’AH, S.Pd
NIM. 818 628 684
NIP. 19611020 198112 2 01 NIP. 19650603 198703 2 011
LEMBAR KERJA SISWA I
NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………
Langkah Kerja :
1. Siapkan krayon atau pensil warna merah, kuning dan biru.
2. Warnailah gambar susunan rangka manusia diatas dengan aturan sebagai berikut :
Warna merah untuk tulang pipa
Warna biru untuk tulang pipih
Warna kuning untuk tulang pendek
3. LEMBAR
Warnailah seluruh bagian tulang KERJA
tersebut hingga selesaiSISWA II
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, diskusikan bersama teman
kelompokmu!
Jawaban :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA I
Langkah-langkah Pengerjaan :
1. Tersedia gambar kerangka manusia yang masih polos hitam putih (belum
berwarna), dibagikan setiap anggota kelompok.
2. Siswa sebelumnya menyediakan krayon atau pensil warna sebanyak 3 (tiga)
buah, antara lain :
- Krayon atau pensil warna merah.
- Krayon atau pensil warna kuning.
- Krayon atau pensil warna biru
3. Dengan cara kerjasama kelompok, tiap-tiap siswa bertugas mengidentifikasi
gambar dan mewarnai gambar tulang yang berdasarkan bentuknya, dengan
rincian sebagai berikut :
- Krayon atau pensil warna merah digunakan untuk mewarnai tulang pipa.
- Krayon atau pensil warna biru digunakan untuk mewarnai tulang pipih.
- Krayon atau pensil warna kuning digunakan untuk mewarnai tulang
pendek.
4. Untuk menambah pemahaman, sebagai petunjuk siswa, guru menyediakan
torso kerangka manusia di depan kelas dan siswa dipersilahkan untuk
melihat bergiliran berdasarkan kelompoknya.
5. Setelah selesai, dilanjutkan mengerjakan Lembar Kerja II.
4. - Tulang pipa adalah tulang yang memiliki bentuk seperti pipa, yang
berisi sumsum kuning yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
- Tulang pipih adalah tulang yang berbentuk pipih yang berfungsi
sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.
- Tulang pendek adalah tulang yang memiliki ukutran yang pendekyang
hanya terdapat rongga-rongga kecil berisi sumsum merah.
SKOR NILAI
NO KELOMPOK NAMA
LK I LK II AKHIR
Bojonegoro, ……………………………
Guru Kelas IV
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia
dengan fungsinya.
INDIKATOR
- Menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.
- Mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau bentuknya.
- Menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.
2. Siswa dapat mengelompokkan tulang berdasarkan jenis atau bentuknya.
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.
Pengorganisasian
No
Kegiatan Pembelajaran
.
Siswa Waktu
2. Membentuk kelompok
ADI SUBIYANTO
.............................. ..........................
NIM. 818 628 684
NIP. NIP.
LEMBAR KERJA SISWA I
NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………
Langkah Kerja :
1. Siapkan krayon atau pensil warna merah, kuning dan biru.
2. Warnailah gambar susunan rangka manusia diatas dengan aturan sebagai berikut :
Warna merah untuk tulang pipa
Warna biru untuk tulang pipih
Warna kuning untuk tulang pendek
LEMBAR
3. Warnailah seluruh bagian tulang KERJA
tersebut hingga selesai SISWA II
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, diskusikan bersama teman
kelompokmu!
Jawaban :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA I
Langkah-langkah Pengerjaan :
1. Tersedia gambar kerangka manusia yang masih polos hitam putih (belum
berwarna), dibagikan setiap anggota kelompok.
2. Siswa sebelumnya menyediakan krayon atau pensil warna sebanyak 3 (tiga)
buah, antara lain :
- Krayon atau pensil warna merah.
- Krayon atau pensil warna kuning.
- Krayon atau pensil warna biru
3. Dengan cara kerjasama kelompok, tiap-tiap siswa bertugas mengidentifikasi
gambar dan mewarnai gambar tulang yang berdasarkan bentuknya, dengan
rincian sebagai berikut :
- Krayon atau pensil warna merah digunakan untuk mewarnai tulang pipa.
- Krayon atau pensil warna biru digunakan untuk mewarnai tulang pipih.
- Krayon atau pensil warna kuning digunakan untuk mewarnai tulang
pendek.
4. Untuk menambah pemahaman, sebagai petunjuk siswa, guru menyediakan
torso kerangka manusia di depan kelas dan siswa dipersilahkan untuk
melihat bergiliran berdasarkan kelompoknya.
5. Setelah selesai, dilanjutkan mengerjakan Lembar Kerja II.
4. - Tulang pipa adalah tulang yang memiliki bentuk seperti pipa, yang
berisi sumsum kuning yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
- Tulang pipih adalah tulang yang berbentuk pipih yang berfungsi
sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.
- Tulang pendek adalah tulang yang memiliki ukutran yang pendekyang
hanya terdapat rongga-rongga kecil berisi sumsum merah.
SKOR NILAI
NO KELOMPOK NAMA
LK I LK II AKHIR
Bojonegoro, ……………………………
Guru Kelas IV
RANGKUMAN MATERI
Rangka memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita, yaitu :
Memberikan bentuk pada tubuh,
Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak,
Menjaga tubuh agar tetap tegak, dan
Tempat menempelnya otot.
a. Bagian-bagian Rangka
Secara garis besar, rangka manusia terbagi menjadi 3 bagian,
antara lain tulang rangka kepala (tengkorak), tulang rangka badan,
dan tulang rangka anggota gerak. Agar kamu memahaminya,
pelajarilah uraian berikut dengan seksama.
1) Tulang-tulang rangka kepala.
Tulang rangka kepala (tengkorak) berfungsi untuk
melindungi organ penting yang ada di bagian kepala, antara
lain otak. Apabila kepala terbentur maka otak akan terlindung
dari kerusakan karena ada tulang tengkorak.
Perhatikan Gambar 1.2.
GAMBAR 1.2
Tengkorak manusia
dapat
berfungsi sebagai
pelindung
otak dan organ lain
yang
ada di dalamnya
e) Tulang panggul
Tulang panggul berfungsi sebagai penyambung antara
tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah. Coba amati
Gambar 1.6.
GAMBAR 1.6
Tulang panggul
GAMBAR 1.7
Tulang rangka anggota gerak bagian atas (lengan)
Tulang rangka anggota gerak bagian bawah (tungkai)
b. Fungsi Tulang Rangka Berdasarkan Bentuknya.
Berdasarkan bentuk, tulang rangka dibagi dalam tiga bentuk
utama, yaitu tulang pipa, tulang pendek, dan tulang pipih. Setiap
tulang tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk
mengetahuinya, perhatikan uraian berikut dengan seksama.
1) Tulang Pipa
Perhatikan lengan dan kakimu, kemudian peganglah.
Apakah kamu merasakan ada tulang yang cukup panjang di
lengan dan kakimu? Itulah tulang pipa. Tulang pipa adalah
tulang yang memiliki bentuk seperti pipa. Mengapa disebut
tulang pipa? Karena tulang ini memiliki bentuk utama seperti
tabung dan berongga. Coba amati Gambar 1.8 dan 1.9.
3) Tulang Pipih
Tulang ini berbentuk pipih. Sama halnya dengan tulang
pendek, tulang pipih berfungsi sebagai tempat pembentukan
sel-sel darah. Hal ini disebabkan dalam tulang pipih terdapat
rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah. Tulang yang
termasuk ke dalam tulang pipih antara lain tulang rusuk,
tulang dada, dan tulang tengkorak kepala. Gambar 1.11.
LAPORAN KEMAJUAN PEMBIMBINGAN PKP
MATA PELAJARAN : IPA KELAS IV
B. Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan dilaksanakan pada tanggal
16 Agustus 2010 (siklus I) dan 23 Agustus 2010 (siklus II) pada siswa kelas IV Semester I di
SDN Banjarjo III Kecamatan Padangan kabupaten Bojonegoro, Melaksanakan penilaian proses.
C. Data Lapangan
Jumlah siswa sebanyak 17 anak. Hasil belajar siswa nilai rata-rata yang diperoleh pada siswa
kelas IV semester I di SDN Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan pokok bahasan rangka manusia dan fungsinya dibawah
KKM.
Kepada
Kepala UPBJJ Surabaya
Di Surabaya
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP
atas nama :
Nama : ADI SUBIYANTO
NIM : 818 628 684
Tempat Mengajar : SDN Banjarjo III
Alamat Sekolah : Jl. Truno No. 115 Banjarjo
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro
Telepon : -
menyatakan bahwa :
Petunjuk
Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa √ √
2. Menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan √ √
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan √ √
kegiatan.
3. Membimbinga siswa √ √
mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada √
siswa untuk mempresentasikan
hasil kegiatan.
5. Membimbing siswa √ √
merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat √ √
rangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu √ √
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias √ √
2. Guru Antusias. √ √
Petunjuk
Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa √ √
2. Menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan √ √
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan √
kegiatan.
3. Membimbinga siswa √ √
mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada √
siswa untuk mempresentasikan
hasil kegiatan.
5. Membimbing siswa √ √
merumuskan
kesimpulan/menemukan
konsep.
C. Penutup √ √
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman. √ √
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu √ √
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias √ √
2. Guru Antusias. √ √
ADI SUBIYANTO
NIM. 818 628 684
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S-1 KABUPATEN/KOTA BOJONEGORO
TAHUN 2010
ABSTRAK
Puji syukur peneliti panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Berkat dan Rahmat yang telah diberikan kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyusun sebuah Penelitian Tindakan Kelas ini.
Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan
penilaian Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Penelitian yang peneliti
susun ini sangat sederhana. Hal ini karena keterbatasan daya pikir dan
kemampuan peneliti. Oleh karena itu, dalam penyusunan Penelitian Tindakan
Kelas ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Sekali lagi peneliti
menyampaikan terima kasih terutama kepada pihak-pihak yang telah membantu
terselesainya penelitian ini.
Semoga amal kebaikan dari Bapak/Ibu serta rekan-rekan semua berguna bagi
peneliti dan semoga Allah SWT membalasnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Dari data diatas didapati hasil evaluasi yang dilakukan pada siswa
kelas V di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten
Bojonegoro masih kurang maksimal. Dengan nilai prosentase yang sangat
rendah yaitu hanya 42,85%. Dari hasil tersebut peneliti ingin melakukan
langkah lebih lanjut untuk memperbaiki prestasi siswa dengan melakukan
Penelitian Tindakan Kelas.
Dari hal tersebut diatas maka peneliti membuat Penelitian Tindakan
Kelas dengan judul : “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG KEANEKARAGAMAN
KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V
SEMESTER I SDN BANJARJO III KECAMATAN PADANGAN
KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan dari peneliti, pada umumnya murid sekolah
dasar dalam mencapai tujuan akhir dalam kegiatan belajar mengajar banyak
yang mencapai hasil nilai yang baik dalam mata pelajaran IPS, hal tersebut
dikarenakan karena gemar membaca dan mampu memahami isi bacaan yang
telah dibacanya serta diterapkannya sistem kerja/ belajar kelompok yang
terstruktur dalam pembelajaran kooperatif.
Berdasarkan kenyataan yang peneliti lihat maka dalam Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti membuat rumusan masalah : “Apakah
dengan melalui pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas V tentang Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri Banjarjo III
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2010/2011?”.
C. Tujuan Perbaikan
Didalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti
merumuskan tujuan perbaikan yaitu :
Untuk meningkatkan hasil prestasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas V SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui
pembelajaraan kooperatif.
D. Manfaat Perbaikan
Sungai adalah aliran air yang besar yang terjadi karena alam.
Di Indonesia banyak terdapat sungai, baik besar maupun kecil.
Sungai terbesar adalah Sungai Musi di Sumatra. Sungai terpanjang
di Jawa adalah Sungai Bengawan Solo. Sungai terpanjang di
Kalimantan adalah Sungai Kapuas dan Sungai terpanjang di Papua
adalah Sungai Memberamo.
5. Danau
2. KENAMPAKAN BUATAN
Kenampakan buatan di Indonesia sangat banyak. Hal ini
disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia. Lingkungan buatan adalah
daerah yang sengaja dibuat lingkungan baru untuk kepentingan tertentu.
Kepentingan manusia, antara lain untuk kemakmuran, melindungi
satwa dan tumbuhan, pembangunan sarana dan prasarana bagi umum,
untuk PLTA, dan untuk tujuan wisata atau rekreasi.
Kenampakan alam buatan, antara lain sebagai berikut :
1. Waduk
Waduk adalah bendungan atau dam yang merupakan danau
buatan. Waduk dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, perikanan,
PLTA, dan wisata. Contohnya adalah Waduk Jatiluhur, Waduk
Saguling, Waduk Cirata di Jawa Barat dan Waduk Gajah Mungkur,
Waduk Malahayu di Jawa Tengah.
2. Pelabuhan
Pelabuhan merupakan bandar atau tempat berlabuh atau
singgahnya kapal-kapal, baik kapal barang atau kapal muatan
penumpang. Pelabuhan juga sebagai tempat transaksi perdagangan,
ekspor impor, dan bea cukai. Semua kegiatan tersebut menambah
devisa negara. Pelabuhan di Indonesia, antara lain Pelabuhan
Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak di
Surabaya.
3. Kebun Binatang
Kebun binatang merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk
melestarikan hewan dari kepunahan dan mengembangbiakkan
hewan tersebut. Kebun binatang biasanya dibuka untuk wisata atau
rekreasi masyarakat umum. Kebun binatang yang terkenal di
Indonesia adalah Ragunan di Jakarta, Taman Safari di Bogor,
Wonokromo di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.
4. Bandar Udara
Bandar udara adalah tempat yang sengaja dibuat untuk tinggal
landas sebuah pesawat. Sarana ini termasuk dalam transportasi
udara. Bandar udara yang terkenal adalah Soekarno- Hatta di
Jakarta, Juanda di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.
5. Perkebunan
Perkebunan adalah areal yang sengaja dibuat untuk ditanami
tanaman industri seperti kelapa sawit, kopi, teh, coklat, karet,
kelapa, tembakau ,tebu dan lain-lain.
6. Kawasan Industri /Pabrik
Kawasan industri adalah daerah yang sengaja dibangun untuk
lokasi usaha dalam lingkup besar, seperti pabrik. Biasanya pabrik
dibangun di daerah yang agak jauh dari pemukiman penduduk. Hal
ini, bertujuan agar polusi dari pabrik tersebut tidak menggangu
kenyamanan penduduk. Keuntungan dari pembuatan kenampakan
buatan antara lain adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
kesempatan kerja luas, dan tersedianya fasilitas yang lebih baik.
Sedangkan kerugiannya adalah rusaknya lingkungan,dan
pencemaran lingkungan.
B. Kajian Mata Pelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari
kehidupan sosial yang didasarkan pada dasar kajian geografi, ekonomi,
sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah.
IPS yang diajarkan di SD terdiri atas dua bahan kajian pokok,
pengetahuan sosial dan sejarah. Bahan kajian pengetahuan sosial mencakup
lingkungan sosial , ilmu bumi, ekonomi, dan pemerintahan. Bahan kajian
sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau
hingga masa kini.
1. Fungsi Pengajaran IPS
Pengajaran Pengetahuan Sosial di SD berfungsi mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk menghadapi kenyataan sosial
yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengajaran
sejarah berfungsi menumbuhkan rasa kebangsaan dan bangga terhadap
perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga masa
kini.
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri
Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Tahun
Pelajaran 2010/2011.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai setelah dari pembekalan dan direncanakan
terdiri dari 2 (dua) siklus yang akan dilaksanakan tanggal 19 Agustus
2010 dan 29 Agustus 2010 pada semester I.
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang akan dilaksanakan pada Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah Ilmu Pengetahuan sosial kelas V Semester I tentang
keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia
dengan melalui pembelajaran kooperatif.
4. Kelas dan Karakteristik Siswa
Siswa kelas V di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro yang akan dilaksanakan penelitian ini
berjumlah 14 siswa. Dari hasil evaluasi yang dilakukan masih kurang
maksimal. Dari 14 siswa hanya 6 siswa yang mendapat nilai diatas
KKM. Dengan nilai prosentase yang sangat rendah yaitu hanya
42,85%.
Pada saat pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan, banyak
siswa yang kurang tertarik dengan apa yang disampaikan, hal ini
dikarenakan guru di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan padangan
Kabupaten Bojonegoro hanya menggunakan cara konvensional dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu minimnya sarana dan
prasarana alat peraga yang dimiliki oleh sekolah sehingga proses
kegiatan belajar mengajar kurang maksimal.
Perencanaan Siklus 1
Pelaksanaan
Pengamatan/
Pengumpulan Data Refleksi
Pengamatan/ Refleksi
Pengumpulan Data
SIKLUS I
1. Perencanaan
Pada siklus I materi pelajaran yang diberikan adalah tentang
keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia.
Sebelum pembelajaran, siswa yang akan diamati sudah ditentukan
oleh guru, dan siswa diminta menyiapkan diri dengan mempelajari
materi yang akan dipelajari. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
guru sudah membagi secara merata membentuk kelompok dari
tingkat siswa yang pandai, sedang dan kurang. Guru membuat
Lembar Kerja Siswa dan Lembar Penilaian Kelompok untuk
pelajaran yang telah direncanakan selama belajar kelompok.
2. Pelaksanaan
- Guru bersama-sama dengan siswa membentuk formasi
kelompok.
- Secara acak guru membagikan gambar-gambar kenampakan alam
dan kenampakan buatan pada tiap-tiap kelompok.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja sama dengan
anggota kelompoknya untuk mengidentifikasi ciri-ciri pada
gambar tentang kenampakan alam dan buatan.
- Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya pada lembar
kerja.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan-pesan kepada siswa untuk selalu menjaga
alam lingkungan.
3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen
Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar kemudian guru atau
peneliti mengamati hasil dari prestasi belajar siswa melalui
pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas V, dan hasilnya siswa masih kurang bisa bekerjasama
dengan teman kelompoknya yang lain sehingga pada saat penilaian
evaluasi hasil yang dicapai masih kurang maksimal.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi bersama terhadap hasil siklus I, maka
dibuatlah rancangan tindakan untuk siklus I sebagai berikut :
1. Guru harus lebih jeli dan sabar dalam menjelaskan pokok
bahasan kenampakan alam dan kenampakan buatan bidang studi
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan kepada siswa, dalam
arti model pengajaran yang digunakan oleh guru lebih
difokuskan dan lebih terarah.
2. Seluruh siswa diharapkan dapat saling bekerjasama satu sama
lain agar mendapat hasil yang maksimal dalam pembelajaran.
Setiap kelompok secara merata diberikan kesempatan untuk
mendiskusikan apa yang menjadi persoalan kelompoknya.
SIKLUS II
1. Perencanaan
Pada siklus ini, materi yang diberikan adalah sama pada siklus
I pada pokok bahasan kenampakan alam dan kenampakan buatan
bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial. Sebelum pembelajaran
dimulai, semua siswa diharapkan untuk lebih siap dalam tugas
kelompok dan bekerjasama lebih kompak bersama kelompoknya.
2. Pelaksanaan
- Secara acak guru membagikan gambar-gambar kenampakan
alam dan kenampakan buatan pada tiap-tiap kelompok.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja sama dengan
anggota kelompoknya untuk mengidentifikasi ciri-ciri pada
gambar tentang kenampakan alam dan buatan.
- Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya pada
lembar kerja.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan-pesan kepada siswa untuk selalu menjaga
alam lingkungan.
4. Refleksi
Dari uraian diatas, dapat dianalisa hasil dari penelitian sebagai
berikut : setiap siklus dari siklus I ke siklus II diperoleh kenaikan
pada hasil Lembar Kerja Siswa dalam kelompok setiap selesai materi
yang diberikan. Rata-rata dari sebelum penelitian sebesar 57,14
mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 65,35 dan mengalami
peningkatan lagi pada siklus II sebesar 82,50.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siklus I
5. Perencanaan
Pada siklus I materi pelajaran yang diberikan adalah tentang
keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia.
Sebelum pembelajaran, siswa yang akan diamati sudah ditentukan
oleh guru, dan siswa diminta menyiapkan diri dengan mempelajari
materi yang akan dipelajari. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
guru sudah membagi secara merata membentuk kelompok dari
tingkat siswa yang pandai, sedang dan kurang. Guru membuat
Lembar Kerja Siswa dan Lembar Penilaian Kelompok untuk
pelajaran yang telah direncanakan selama belajar kelompok.
2. Pelaksanaan
- Guru bersama-sama dengan siswa membentuk formasi
kelompok.
- Secara acak guru membagikan gambar-gambar kenampakan alam
dan kenampakan buatan pada tiap-tiap kelompok.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja sama dengan
anggota kelompoknya untuk mengidentifikasi ciri-ciri pada
gambar tentang kenampakan alam dan buatan.
- Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya pada lembar
kerja.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan-pesan kepada siswa untuk selalu menjaga
alam lingkungan.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi bersama terhadap hasil siklus I, maka
dibuatlah rancangan tindakan untuk siklus I sebagai berikut :
1. Guru harus lebih jeli dan sabar dalam menjelaskan pokok
bahasan kenampakan alam dan kenampakan buatan bidang studi
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan kepada siswa, dalam
arti model pengajaran yang digunakan oleh guru lebih
difokuskan dan lebih terarah.
2. Seluruh siswa diharapkan dapat saling bekerjasama satu sama
lain agar mendapat hasil yang maksimal dalam pembelajaran.
Setiap kelompok secara merata diberikan kesempatan untuk
mendiskusikan apa yang menjadi persoalan kelompoknya.
Siklus II
1. Perencanaan
Pada siklus ini, materi yang diberikan adalah sama pada siklus
I pada pokok bahasan kenampakan alam dan kenampakan buatan
bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial. Sebelum pembelajaran
dimulai, semua siswa diharapkan untuk lebih siap dalam tugas
kelompok dan bekerjasama lebih kompak bersama kelompoknya.
2. Pelaksanaan
- Secara acak guru membagikan gambar-gambar kenampakan
alam dan kenampakan buatan pada tiap-tiap kelompok.
- Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan
membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Dengan bimbingan guru siswa saling bekerja sama dengan
anggota kelompoknya untuk mengidentifikasi ciri-ciri pada
gambar tentang kenampakan alam dan buatan.
- Setelah selesai tiap kelompok menuliskan hasilnya pada
lembar kerja.
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi pesan-pesan kepada siswa untuk selalu menjaga
alam lingkungan.
3. Pengamatan atau Pengumpulan Data/ Instrumen
Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian
kinerja siswa dalam kelompok dan Lembar Kerja Siswa. Untuk
penilaian hasilnya adalah sebagai berikut :
4. Refleksi
Dari uraian diatas, dapat dianalisa hasil dari penelitian sebagai
berikut : setiap siklus dari siklus I ke siklus II diperoleh kenaikan
pada hasil Lembar Kerja Siswa dalam kelompok setiap selesai materi
yang diberikan. Rata-rata dari sebelum penelitian sebesar 57,14
mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 65,35 dan mengalami
peningkatan lagi pada siklus II sebesar 82,50.
Reduksi Data
Hasil Penilaian
No. Nama Siswa Sebelum Siklus Siklus
Penelitian I II
1. Airul Vendy Ferdiansyah 50 55 75
2. Achmad Zaenal Abidin 45 50 70
3. Fitriyati Lestari 45 55 75
4. Moh. Riski Andrianto 50 55 75
5. M. Sudarsono 55 70 85
6. Bagas Arga Pratama 55 60 80
7. Eka Purwanti 60 70 85
8. Fahmi Arifin 55 60 80
9. M. Lutfi Ainul Wafa 65 75 90
10. Soviya Ayu Nabila 70 80 95
11. Yeti Anggraeni 55 60 80
12. M. Dicky Adji Saputra 65 77 90
13. Aldi Sugiarto 60 70 80
14. Nurlifa Tira Elanda 70 80 95
Jumlah 800 917 1155
Rata-rata 57,14 65,5 82,50
Interpretasi Data
82,50
65,35
57,15
Siklus I
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan maka
peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan melalui pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V semester I di SD
Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.
2. Dengan melalui pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi
belajar pada siswa kelas V dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial pada semester I di SD Negeri Banjarjo III Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro.
3. Melalui pembelajaran kooperatif terbukti dapat mengantarkan siswa
dalam mencapai hasil KKM yang telah ditentukan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dipaparkan dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk Guru.
- Untuk meningkatkan prestasi belajar hendaknya para guru dan
orang tua murid betul-betul memperhatikan dan memberikan
dorongan belajar kepada anak didikannya sehingga dalam diri anak
tumbuh motivasi belajar dan tumbuh gairah belajar.
- Agar supaya murid-murid sekolah dasar memiliki rasa percaya diri,
maka peneliti menghimbau kepada guru untuk lebih menggali
potensi anak khususnya dalam pembelajaran kooperatif.
2. Untuk Siswa.
- Lebih mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
reflektif.
- Lebih mengembangkan kesadaran pada diri siswa terhadap
permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan
sekitarya.
- Untuk melatih siswa dalam berkomunikasi seperti berani
mengemukakan pendapat, berani dikritik, maupun menghargai
pendapat orang lain.
3. Untuk Sekolah.
- Demi untuk kelancaran, keberhasilan proses pembelajaran harus
ditunjang juga dengan dana yang lancar, kelengkapan sarana dan
prasarana.
- Dukungan kerjasama dari orang tua atau wali murid dan
lingkungan sekitar sekolah dapat memberikan sumbangsih yang
baik untuk kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai
peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu,
Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan Alam, dan suku bangsa serta
kegiatan ekonomi di Indonesia.
KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan di Indonesia.
INDIKATOR
- Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam di wilayah Indonesia.
- Mengidentifikasi kenampakan buatan di wilayah Indonesia
- Menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan kenampakan buatan
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam di wilayah
Indonesia.
6. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan buatan di wilayah
Indonesia
3. Siswa dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan
kenampakan buatan.
II. MATERI PEMBELAJARAN
Keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia.
Pengorganisasian
No. Kegiatan Pembelajaran
Siswa Waktu
ADI SUBIYANTO
Hj. RISNENI BUDIASTUTI, S.Pd SITI MAUDU’AH, S.Pd
NIM. 818 628 684
NIP. 19611020 198112 2 01 NIP. 19650603 198703 2 011
kenampakan buatan
Langkah-langkah Pengerjaan :
1. Setiap siswa dalam tiap kelompok mendapat Lembar Kerja I tabel tentang
kenampakan buatan
Jumlah benar = 8
Jumlah soal = 10
8
Nilai = x 100
10
= 80
Padangan, ……………………………
Guru Kelas V
LEMBAR KERJA SISWA I
NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………
NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………
Kegunaan : Memenuhi
kebutuhan sehari-hari, bercocok
tanam
SAWAH Sawah /lading adalah tempat untuk
4.
/LADANG bercocok tanam
Kerugian : Bila membuka lahan
di hutan akan mengakibatkan
banjir dan tanah longsor
Kegunaan : Menghubungkan
daerah yang terpisah oleh
perairan
Jembatan adalah jalan penghubung
5. JEMBATAN antara tempat satu dengan tempat yang Kerugian : Terjadi jembatan
lain runtuh karena kurangnya
perawatan yang membahayakan
pengguna
GAMBAR KENAMPAKAN ALAM
HUTAN GUNUNG
LAUT PEGUNUNGAN
SUNGAI
GAMBAR KENAMPAKAN BUATAN
PABRIK GEDUNG
JEMBATAN
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu, Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan
Alam, dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan di Indonesia.
INDIKATOR
- Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam di wilayah Indonesia.
- Mengidentifikasi kenampakan buatan di wilayah Indonesia
- Menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan kenampakan buatan
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam di wilayah
Indonesia.
7. Siswa dapat mengidentifikasi kenampakan buatan di wilayah
Indonesia
8. Siswa dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan
kenampakan buatan.
II. MATERI PEMBELAJARAN
Keanekaragaman kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia.
Pengorganisasian
No. Kegiatan Pembelajaran
Siswa Waktu
ADI SUBIYANTO
Hj. RISNENI BUDIASTUTI, S.Pd SITI MAUDU’AH, S.Pd
NIM. 818 628 684
NIP. 19611020 198112 2 01 NIP. 19650603 198703 2 011
kenampakan buatan
Langkah-langkah Pengerjaan :
1. Setiap siswa dalam tiap kelompok mendapat Lembar Kerja I tabel tentang
kenampakan buatan
3. Selanjutnya setiap kelompok berdiskusi mencari arti dan manfaat dari ke lima
dalam tabel.
Jumlah benar = 8
Jumlah soal = 10
8
Nilai = x 100
10
= 80
Padangan, ……………………………
Guru Kelas V
LEMBAR KERJA SISWA I
NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………
NAMA : …………………………………
NO. ABSEN : …………………………………
KELOMPOK : …………………………………
Kegunaan : Memenuhi
kebutuhan sehari-hari, bercocok
tanam
SAWAH Sawah /lading adalah tempat untuk
4.
/LADANG bercocok tanam Kerugian : Bila membuka lahan
di hutan akan mengakibatkan
banjir dan tanah longsor
Kegunaan : Menghubungkan
daerah yang terpisah oleh
perairan
Jembatan adalah jalan penghubung
5. JEMBATAN antara tempat satu dengan tempat yang Kerugian : Terjadi jembatan
lain runtuh karena kurangnya
perawatan yang membahayakan
pengguna
GAMBAR KENAMPAKAN ALAM
HUTAN GUNUNG
LAUT PEGUNUNGAN
SUNGAI
GAMBAR KENAMPAKAN BUATAN
PABRIK GEDUNG
JEMBATAN
RANGKUMAN MATERI
Sungai adalah aliran air yang besar yang terjadi karena alam.
Di Indonesia banyak terdapat sungai, baik besar maupun kecil.
Sungai terbesar adalah Sungai Musi di Sumatra. Sungai terpanjang
di Jawa adalah Sungai Bengawan Solo. Sungai terpanjang di
Kalimantan adalah Sungai Kapuas dan Sungai terpanjang di Papua
adalah Sungai Memberamo.
5. Danau
2. KENAMPAKAN BUATAN
Kenampakan buatan di Indonesia sangat banyak. Hal ini
disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia. Lingkungan buatan adalah
daerah yang sengaja dibuat lingkungan baru untuk kepentingan tertentu.
Kepentingan manusia, antara lain untuk kemakmuran, melindungi
satwa dan tumbuhan, pembangunan sarana dan prasarana bagi umum,
untuk PLTA, dan untuk tujuan wisata atau rekreasi.
Kenampakan alam buatan, antara lain sebagai berikut :
1. Waduk
Waduk adalah bendungan atau dam yang merupakan danau
buatan. Waduk dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, perikanan,
PLTA, dan wisata. Contohnya adalah Waduk Jatiluhur, Waduk
Saguling, Waduk Cirata di Jawa Barat dan Waduk Gajah Mungkur,
Waduk Malahayu di Jawa Tengah.
2. Pelabuhan
Pelabuhan merupakan bandar atau tempat berlabuh atau
singgahnya kapal-kapal, baik kapal barang atau kapal muatan
penumpang. Pelabuhan juga sebagai tempat transaksi perdagangan,
ekspor impor, dan bea cukai. Semua kegiatan tersebut menambah
devisa negara. Pelabuhan di Indonesia, antara lain Pelabuhan
Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak di
Surabaya.
3. Kebun Binatang
Kebun binatang merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk
melestarikan hewan dari kepunahan dan mengembangbiakkan
hewan tersebut. Kebun binatang biasanya dibuka untuk wisata atau
rekreasi masyarakat umum. Kebun binatang yang terkenal di
Indonesia adalah Ragunan di Jakarta, Taman Safari di Bogor,
Wonokromo di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.
4. Bandar Udara
Bandar udara adalah tempat yang sengaja dibuat untuk tinggal
landas sebuah pesawat. Sarana ini termasuk dalam transportasi
udara. Bandar udara yang terkenal adalah Soekarno- Hatta di
Jakarta, Juanda di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.
5. Perkebunan
Perkebunan adalah areal yang sengaja dibuat untuk ditanami
tanaman industri seperti kelapa sawit, kopi, teh, coklat, karet,
kelapa, tembakau ,tebu dan lain-lain.
6. Kawasan Industri /Pabrik
Kawasan industri adalah daerah yang sengaja dibangun untuk
lokasi usaha dalam lingkup besar, seperti pabrik. Biasanya pabrik
dibangun di daerah yang agak jauh dari pemukiman penduduk. Hal
ini, bertujuan agar polusi dari pabrik tersebut tidak menggangu
kenyamanan penduduk. Keuntungan dari pembuatan kenampakan
buatan antara lain adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
kesempatan kerja luas, dan tersedianya fasilitas yang lebih baik.
Sedangkan kerugiannya adalah rusaknya lingkungan, dan
pencemaran lingkungan.
LAPORAN KEMAJUAN PEMBIMBINGAN PKP
MATA PELAJARAN : IPS KELAS V
B. Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan dilaksanakan pada tanggal
19 Agustus 2010 (siklus I) dan 26 Agustus 2010 (siklus II) pada siswa kelas V Semester I di SDN
Banjarjo III Kecamatan Padangan kabupaten Bojonegoro, Melaksanakan penilaian proses.
C. Data Lapangan
Jumlah siswa sebanyak 14 anak. Hasil belajar siswa nilai rata-rata yang diperoleh pada siswa
kelas V semester I di SDN Banjarjo III Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pokok bahasan keanekaragaman kenampakan alam
dan buatan di wilayah Indonesia dibawah standar KKM.
Kepada
Kepala UPBJJ Surabaya
Di Surabaya
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP
atas nama :
Nama : ADI SUBIYANTO
NIM : 818 628 684
Tempat Mengajar : SDN Banjarjo III
Alamat Sekolah : Jl. Truno No. 115 Banjarjo
Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro
Telepon : -
menyatakan bahwa :
Petunjuk
Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa √ √
2. Menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan √ √
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan √ √
kegiatan.
3. Membimbing siswa √ √
mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada √
siswa untuk mempresentasikan
hasil kegiatan.
5. Membimbing siswa √ √
merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat √ √
rangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu √ √
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias √ √
2. Guru Antusias. √ √
Petunjuk
Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa √ √
2. Menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah √ √
kegiatan bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan √
kegiatan.
3. Membimbing siswa √ √
mendiskusikan hasil kegiatan
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada √
siswa untuk mempresentasikan
hasil kegiatan.
5. Membimbing siswa √ √
merumuskan
kesimpulan/menemukan
konsep.
C. Penutup √ √
1. Membimb
ing siswa membuat rangkuman. √ √
2. Memberik
an evaluasi.
II Pengelolaan waktu √ √
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias √ √
2. Guru Antusias. √ √