Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN MAGANG II STEK, CANGKOK DAN OKULASI DI UPT.

BENIH INDUK HORTIKULTURA GEDUNG JOHOR PROVINSI


SUMATERA UTARA

Disusun Oleh :
Kelompok 1 Dewi Lestari (4193520018) Junri I.T Nainggolan
(4193220017) Ladypa Apriliani Br. Ginting (4193220015)
Putri Tri Nabila (4192520017)

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang..............................................................................................1

1.2. Tujuan Magang.............................................................................................1

1.2. Manfaat.........................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORITIS..............................................................................4

2.1. Profil UPT. Benih Induk Holtikultura Gedung Johor...................................4


2.1.1. Gambaran Umum..................................................................................4

2.1.2. Sejarah UPT.BIH Gedung Johor...........................................................4

2.1.3. Visi dan Misi UPT.BIH Gedung Johor.................................................5

2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi.......................................................................5

2.1.5. Struktur Organisasi UPT.BIH Gedung Johor........................................6

2.2. Definisi Stek, Cangkok dan Okulasi.............................................................6

2.2.1. Stek........................................................................................................6

2.2.2. Okulasi...................................................................................................7

2.2.3 Cangkok..................................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................8

3.1.Tempat dan Waktu.........................................................................................8

3.2.Jadwal Kegiatan.............................................................................................8

3.3.Manfaat Dan Syarat Stek, Cangkok, Dan Okulasi.........................................8

3.3.1. Stek.......................................................................................................8

3.3.2. Cangkok i .............................................................................................9

3.3.3.Okulasi..........................................................................................................9

3.4.Prosedur Stek, Cangkok, dan Okulasi..........................................................10

3.4.1. Stek pada Pohon Rambutan.................................................................10

3.4.2. Cangkok pada tanaman kelengkeng....................................................11

3.4.3.Okulasi Tanaman Rambutan......................................................................11

BAB IV PENUTUP..............................................................................................13

4.1.Kesimpulan...................................................................................................13

4.2.Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

DOKUMENTASI..................................................................................................15
ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Program Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
dijalankan oleh mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Magang ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan tentang aktivitas yang terjadi dalam tempat magang dan
dapat menunjang pengetahuan secara teoritis dari materi perkuliahan. Dengan
adanya program magang ini mahasiswa diharapkan mendapatkan ilmu dari tempat
magang dan dapat mengaplikasikan langsung teori yang didapatkan dalam
kegiatan perkuliahan.
Sejak masa penjajahan dulu, balai yang lebih dikenal dengan nama “Land
Bow”.Pada tahun 1980 berganti nama lagi menjadi Balai Benih Utama
Holtikultura (BBUH). Tahun 1990 di desa Suguci Kecamatan STM Hilir
Kabupaten Deli Serdang dibuatlah Kebun Unit untuk pengembangan budodaya
buah-buahan seperti durian dan rambutan sebagai pohon induk. Pada tahun 2002
sampai tahun 2010 BBUH sesuai surat keputusan Provinsi Sumatera Utara,
BBUH berganti status menjadi Balai Benih Induk (BBI).Terakhir di tahun 2011
sesuai dengan peraturanGubernur Sumatera Utara No. 30 Balai Benih Induk
Berubah menjadi Benih Induk Hortikultura.
UPT. Benih Induk Hortikultura Gedung Johor merupakan salah satu unit
pelayanan teknis lingkup Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Sumatera Utara yang memegang peranan penting dalam pengembangan pertanian
khususnya dalam aspek pengadaan benih hortikulturayang bermutu dan sesuai
dengan sop (Standar Operasional Prosedur).

1.2.Tujuan Magang
Menguji kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja, Industri, dan Usaha
dengan melatih penguasaan ketrampilan konseptual, teknikal, dan relational yang
sesuai dengan standart yang diharapkan dunia Industri. Sasaran magang II:

1
Mahasiswa memiliki ketrampilan kerja sesuai dengan standart dunia industry yang
meliputi ketrampilan konseptual, teknikal, relational, dan personal. Secara
spesifik sasaran konseptual ditujukan untuk hal-hal berikut:

a. Mahasiswa mampu menjelaskan proses kegiatan (peraturan, SOP dan


sejenisnya) yang ada di tempat magang kerja secara komperehensif.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi/menunjukkan factor-faktor kunci yang
menentukan instansi tersebut memiliki kompetensi yang mendukung
mahasiswa biologi melakukan magang.
c. Mahasiswa mampu menyusun suatu rencana aksi untuk menyelesaikan
problem-problem yang terindentifikasi di tempat magang II dengan
menerapkan kemampuan berpikir kritis, sistematis, dan logis. Sedangkan untuk
ketrampilan teknis, ditujukan untuk hal-hal berikut:
a. Mahasiswa mampu mempersiapkan hal-hal teknis yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu aktivitas kerja sesuai dengan kondisi tempat magang.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan atau melaksanakan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan dunia biologi sesuai dengan kondisis tempat magang II.
c. Mahasiswa mampu menyusun laporan magang di setiap aktivitas kerja yang
telah dijalankan.
Sedangkan untuk ketrampilan relational ditujukan untuk hal-hal berikut:
a. Mahasiswa mampu menerima informasi dengan lengkap dan akurat baik secara
lisan maupun tertulis.
b. Mahasiswa mampu menyampaikan laporan magang II baik kepada
pembimbing lapang ataupun dosen pembimbing magang (on-time)
c. Mahasiswa mampu menjalin hubungan kerja dengan pembimbing lapang, dan
rekan kerja atau tim.
d. Mahasiswa mampu membangun tim kerja yang dinamis dan tangguh.

1.3.Manfaat
Manfaat matakuliah magang II ini adalah

2
a. Bagi mahasiswa, mampu mengetahui sedini mungkin keterampilan yang
dibutuhkan dunia industry.
b. Bagi mahasiswa, mampu menerapkan berbagai teori yang telah diterima di
perkuliahan dan diaplikasikan di dunia industry dengan pembimbingan
oleh dosen dan pembimbing lapangan.
c. Bagi mahasiswa, memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu
yang telah dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk
beluk standar kerja yang professional.
d. Bagi dunia industry, Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan
dunia industri/ perusahaan sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh
kalangan akademis

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Profil UPT. Benih Induk Holtikultura Gedung Johor

2.1.1. Gambaran Umum


Benih Induk Holtikultura Gedung Johor merupakan salah satu unit teknis
pelayanan lingkungan dinas tanaman pangan dan holtikultura provinsi

3
Sumatera Utara yang memegang peranan penting dalam pengembangan
pertanian khususnya dalam aaspek pengadaan benih holtikultura yang
bermutu dan sesuai dengan standar operasional prosedur. Lahan UPT. BIH
Gedung Johor berada didua lokasi meliputi:
1. Kebun Gedung johor 4,25 Ha
2. Unit kebun siguci 5,8 Ha

2.1.2. Sejarah UPT.BIH Gedung Johor


Unit Pelaksana Teknis (UPT) Benih Induk Hortikultura adalah salah satu
unit pelayanan teknis lingkup Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Sejak
masa penjajahan dulu, balai yang lebih dikenal dengan naman “land bow”
telah memegang peranan penting dalam pengembangan pertanian khusunya
dalam aspek pengadaan bibit hortikultura yang bermutu tinggi. Land Bow
berganti nama menjadi kebun percobaan. Pada tahun 1980 berganti nama lagi
menjadi Balai Benih Utama Hortikultura. Tahun 1990 di Desa Siguci
Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang dibuatlah kebun unit untuk
mengembangkan budidaya buah-buahan seperti durian dan rambutan sebagai
pohon induk
Pada tahun 2002 sampai sekarang BBU sesuai surat keputusan Provinsi
Sumatera Utara BBUH berganti status menjadi Balai Benih Induk (BBI).
Balai Benih Induk Hortikultura ini telah menghasilkan dan memasarkan bibit
hortikultura bermutu tinggi. Sudah mendapat kepercayaan dari pemakai dan
penagkar bibit baik di Sumatera Utara maupun diluar Sumatera Utara. Pada
tahun 2014 sesuai dengan peraturan 2pemerintah daerah dilalukan perubahan
nama terhadap semua UPT. yang masih menyandang gelar “Balai”
dihapuskan sehingga nama dari UPT. Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH)
menjadi UPT. Benih Induk Hortikultura (BIH). Peraturan ini disesuaikan
dengan sumber anggaran dana yang diterima setiap UPT. yang disesuaikan
dengan otonomi.

4
2.1.3. Visi dan Misi UPT.BIH Gedung Johor
1. Visi : Mewujudkan industri perbenihan hortikultura yang maju dan
mandiri
2. Misi :
a. Menggerakkan pengembangan teknologi tepat guna dalam
penyediaan benih hortikultura yang unggul dan bermutu.
b. Mengelola sumber daya alam pertanian yang ada di kebun secara
optimal dan berkelanjutan.
Meningkatkan minat masyarakat dalam penggunaan benih
bermutu.

2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi


1. Penyelenggaraan dan penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur)
pengembangan dan perbanyakan benih hortikultura.
2. Penyelenggaraan dan pengendalian rencana jangka menengah dan
tahunan di bidang pengembangan dan perbanyakan benih.
3. Penyelenggaraan produksi Benih Dasar (BD), Benih Pokok (BP) dan
Benih Sebar (BS) sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
4. Penyelenggaraan pembinaan petani/penangkar benih hortikultura sesuai
dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.
5. Penyelenggaraan pelaksanaan teknis dan kerjasama dengan instansi
pemerintah/swasta, koordinasi dan sinkronisasi teknis dengan pihakpihak
terkait dalam pengembangan

2.1.5. Struktur Organisasi UPT.BIH Gedung Johor

5
kepala UPT. BIH Gedung Johor
Ir.Muddin Dalimmunthe, MP

KASUBAG. Tata Usaha


Ir. Sriwahyuni Putri

Pimpinan Lab. Kultur Jaringan


Herawati,SP

Kasi Produksi Kasi Pelayanan Teknis


Ir. Iovie R.Purnama Ir. Nuriman Tambunan

Pimpinan Kebun Gedung


Johor/ Unit Siguci

2.2. Definisi Stek, Cangkok dan Okulasi

2.2.1. Stek
Setek atau stek adalah metode perkembangbiakan tanaman dengan
menggunakan potongan tubuh tanaman (akar, daun, batang). Setiap bagian
tubuh tanaman memiliki sifat totipotensi di mana satu sel dapat membelah
menjadi sel lain. Totipotensi menunjukkan kemampuan suatu sel untuk dapat
memperbanyak diri dalam keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan
yang dimungkinkan. Usaha untuk menginduksi plantlet dari bagian-bagian
tumbuhan berdasar konsep totipotency seringkali sangat terbatas hasilnya.
Kemampuan suatu tumbuhan menghasilkan tunas adventif beragam antar
jenis, bahkan antar tumbuhan dari jenis yang sama. Di dalam suatu tumbuhan,
kemampuan regenerasi dari jaringan yang berbeda tidak hanya tergantung
pada umur fisiologisnya, tetapi sampai ke tingkat karakterisasi dan kualitas
selnya. Jaringan yang muda umumnya mempunyai kemampuan
berdiferensiasi lebih baik. Sedangkan ukuran eksplan, suhu, cahaya, waktu
inokulasi (pada musim yang berbeda), jenis medium atau zat pengatur
mempengaruhi pertumbuhan eksplan (Made, dkk.2020)

6
2.2.2. Okulasi
Penempelan atau okulasi (budding) adalah penggabungan dua bagian
tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan
yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi
jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.
1. Bagian bawah (yang mempunyai perakaran) yang menerima sambungan
disebut batang bawah (rootstock atau understock) atau sering disebut
stock
2. Bagian tanaman yang ditempelkan atau disebut batang atas, entres
(scion) dan merupakan potongan satu mata tunas (entres) (Made,
dkk.2020)

2.2.3 Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara perbanyakan vegetatif pada tanaman
dengan cara membuat perakaran baru diatas permukaan media dengan
mengupas kulit pada bagian batang kemudian dibalut dengan media tanah
atau cocopeat sehingga akar akan muncul pada bagian batang yang dikupas,
kemudian dipangkas dan ditanam menjadi individu baru dengan sifat-sifat
unggul diantara lain tanaman cepat berbuah (Yoga.2021)

BAB III PEMBAHASAN

3.1.Tempat dan Waktu


Tempat : UPT. Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Provinsi Sumatera
Utara
Waktu : Kegiatan magang dilaksakan pada tanggal 10 Oktober 2022 sampai
10 November 2022.

7
3.2.Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan magang lapangan yang dilakukan oleh peserta magang
berasal dari Mahasiswa/i program studi Biologi Universitas Negeri Medan
2022 terlaksana selama tidak kurang dari satu bulan pada kurun waktu
semester berjalan.

3.3.Manfaat Dan Syarat Stek, Cangkok, Dan Okulasi

3.3.1. Stek
Perbanyakan stek adalah menumbuhkan bagian tanaman atau potongan
tanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Batang pohon induk yang
memenuhi syarat untuk dilakukan stek adalah batang pohon yang berada di
bagian pangkal tanaman. Gunakan batang dengan diameter 1 cm sepanjang
10-15 cm yang memiliki mata tunas kurang lebih 3-4 buah. Pilihlah batang
dengan warna coklat muda, yang menandakan kondisi batang setengah tua.
Perbanyakan tanaman dengan cara stek memiliki beberapa keuntungan yaitu:
1. Tanaman baru mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya,
terutama dalam bentuk buah, ukuran, warna dan rasanya.
2. Tanaman hasil stek dapat ditanam pada tanah yang dangkal, karena
tanaman hasil stek memiliki akar yang serabut.
3. Perbanyakan tanaman dengan cara stek merupakan perbanyakan yang
praktis dan mudah dilakukan.
4. Perbanyakan tanaman dengan cara stek tidak memerlukan teknik yang
khusus seperti cangkok dan okulasi.
3.3.2. Cangkok
Mencangkok merupakan perbanyakan vegetative dengan cara mengupas kulit
batang dan membungkusnya dengan tanah dengan tujuan untuk
menumbuhkan akar pada kulit batang yang telah dikupas dan ditutup oleh
tanah. Hanya tanaman yang berkayu yang dapat dicangkok, namun pada
tanaman berkayu seperti sawo dan mangga merupakan tanaman yang sulit di
cangkok karena memiliki getah yang dapat mempersulit pertumbuhan akar.

8
Metode perbanyakan dengan cangkok memiliki beberapa kelebihan yaitu
tananam akan cepat berbuah, buah tanaman yang telah dicangkok sama
dengan tanaman induknya, dan tanaman tidak tumbuh terlalu tinggi.
Ada beberapa syarat pohon yang akan di cangkok sebagai berikut:
1. Induk yang akan di cangkok tidak boleh terlalu tua dan terlalu muda.
2. Pohon induk yang akan di cangkok setidaknya telah berbunga (untuk
tanaman hias) dan setidaknya telah berbuah 3 kali (untuk tanaman
buahbuahan)
3. Pohon induk yang akan dicangkok harus terlihat subuh , sehat dan tidak
terserang penyakit.

3.3.3.Okulasi
Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan secara vegetatif buatan
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu tanaman melalui penempelan
sepotong kulit pohon dengan mata tunas dari batang atas yang ditempelkan
pada irisan kulit pohon lain dari batang bawah sehingga dapat tumbuh dan
bersatu menjadi individu yang baru.
Metode perbanyakan tanaman secara okulasi memiliki beberapa manfaat
yaitu proses pembuahan dan perkembangbiakan lebih cepat, meningkatkan
produktivitas tanaman, pertumbuhan tanaman lebih seragam. Syarat tanaman
yang dapat dikembangbiakan secara okulasi ini yaitu:
1. Tanaman yang ingin di okulasi tidak sedang tumbuh daun baru
2. Batang atas dan bawah dari tanaman yang ingin diokulasi harus
memiliki umur yang sama
3. Kedua tanaman yang akan diokulasi harus berasal dari satu genus yang
sama
4. Tanaman yang akan di okulasi bebas hama dan penyakit
5. Tanaman induk bersifat unggul

9
3.4.Prosedur Stek, Cangkok, dan Okulasi

3.4.1. Stek pada Pohon Rambutan

Langkah-langkah perbanyakan stek pada pohon rambutan, yaitu;


1. Pemilihan pohon induk
Pemilihan pohon induk adalah tanaman pilihan yang dipergunakan sebagai
sumber batang atas (entres) baik itu yang kecil maupun tanaman besar
yang sudah produktif berasal dari biji atau hasil perbanyakan vegetative,
persyaratan pohon induk antara lain memilki sifat unggul dalam
produktivitas dan kualitas tanaman dan juga tahan terhadap serangan
organisme pengganggu.
2. Pemilihan cabang atau pucuk
Pemilihan cabang atau pucuk dalam keadaan setengah tua dengan warna
setengah tua dan dengan warna kulit cabang berwarna kecoklatan, jika
cabang terlalu tua tidak baik untuk dilakukan penyetekan.
3. Pemotongan cabang pucuk pemotongan cabang dengan arah serong,
miring, ukuran besar cabang yang diambil cukup sebesar kelilingking atau
diameter cabang sekitar 1 cm dengan panjang antara 10-15 cm.
4. Pemangkasan Daun, Cabang atau Pucuk
Pemangkasan daun cabang atau daun pucuk sebaiknya daun yang masih
tersisa dalam cabang setekan 1/3 – ½ tujuannya mengurangi suhu
tanaman.
5. Pemberian Hormon, Zat perangsang Tumbuh
Pemberian hormon, zat perangsang tumbuh sebagai pendorong awal
proses inisiasi atau terjadinya akar. Sesungguhnya tanaman sendiri
menghasilkan hormon, yaitu auksin endogen, akan tetapi banyaknya
auksin yang dihasilkan belum cukup memadai untuk mendorong
pembentukan akar, tambahan auksin dari luar untuk memacu perakaran
stek dengan dosis yang diperlukan 100-200 cc/liter.

10
3.4.2. Cangkok pada tanaman kelengkeng

1. Pilih cabang atau ranting kelengkeng yang tidak tua ataupun yang tidak
terlalu muda.
2. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 2-3 cm
3. Kerat kambiumnya hingga bersih dan angin-anginkan
4. Tutuplah dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik ikat pada
kedua ujungnya seperti lubangi plastiknya terlebih dahulu.
5. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari
6. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang dan rantingnya
tersebut kemudian tarulah pada pot setekah terlihat baik tanamlah di
tanah.

3.4.3.Okulasi Tanaman Rambutan

Langkah-langkah okulasi rambutan


1. Pilih pohon sebagai batang bawah yaitu pohon yang berukuran sebesar
pensil atau ibu jari telunjuk kemudian bersihkan pangkal pohon dengan
kain lap.
2. Langkah selanjutnya potong pohon secara melintang atau diiris
membentuk huruf U terbalik, kira-kira 20 cm diatas tanah.
3. Dibagian kiri dan kanan irisan, korek kulit kebawah sepanjang 3 cm
dengan menggunakan ujung pisau, kemundian angkat dan kelupas kulit
tersebut.
4. Kulit batang bawah yang telah dikelupas kemudian potong menjadi 2/3
bagian, sedangkan 1/3 bagian yang tersisa digunakan untuk menjepit
kulit mata yang akan ditempel.
5. Siapkan cabang batang dahan yang akan digunakan sebagai batang atas.
Iris tipis kulit dahan entres beserta kayunya sepanjang 3 cm, kemudian
potong.
6. Memasukkan mata entres kedalam celah sayatan batang bawah dan
pastikan benar-benar menyatu.

11
7. selanjutnya balut bidang tempelan tersebut dengan tali plastik dengan
cara dililitkan hingga mirip susunan genting. Usahakan jangan sampai
mata entres tertutup pembalut, biarkan bibit okulasi 2-3 minggu.

BAB IV PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Perkembang biakan vegetatif merupakan perbanyakan tanaman tanpa
melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang
terjadi secara alami tenpa bantuan campur tangan manusia. Perbanyakan
tanaman secara vegetatif alamiah dapat terjadi melalui tunas, umbi, rizoma,
dan gragih (stolon). Adapun faktor yang mempengaruhi biakan vegetatif

12
buatan adalah faktor dalam da faktor luar. Faktor dalam meliputi jenis tanam,
bahan, dan ZPT.

4.2.Saran
Sebelum melakukan stek, cangkok dan okulasi sebaiknya dipilih pohon
induk yang sehat agar hasilnya bagus.

DAFTAR PUSTAKA

Duaja, Made Deviani dkk. 2020. Pembiakan Tanaman Secara Vegetatif. Jambi:
Penerbit Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Kurniawan,Yoga dkk.2021. Pembibitan Vegetatif Stek dan Cangkok Jambu Biji
(Psidium guajava) untuk Metode Tanaman Buah dalam Pot. Surakarta:
Unversitas Sebelas Maret.

13
DOKUMENTASI

Lampiran 1 Cangkok Kelengkeng Varietas Pingpong

Pemberian tanah pada tanaman


Pembungkus dengan plastic dan ikat pada

14
kelengkeng yang ingin dicangkok kedua ujung ranting tanaman kelengkeng

Proses cangkok pada pohon Hasil cangkok

kelengkeng varietas pingpong

Lampiran 2 Stek Jambu Madu Deli Merah

15
Proses penanaman entres setelah di rendam ZPT
ke media tanam

Proses memasukkan stek ke dalam sungkup

16
Mengeluarkan hasil stek dari sungkup

Lampiran 3 Okulasi Rambutan Varietas Brahrang

Proses okulasi pada rambutan varietas brahrang

17

Anda mungkin juga menyukai