Anda di halaman 1dari 31

SEMINAR PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PT. PLN (Persero) UPT KALTIMRA ULTG
SAMARINDA
OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
RAHMAT HASRUL
Ir. Muslimin S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng
1909076005
PROFIL PERUSAHAAN

PT. PLN (Persero) UPT KALTIMRA


ULTG SAMARINDA
Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Lokasi kantor ULTG Samarinda terletak di Jalan
Samarinda merupakan salah satu dari instansi Tengkawang, No. 3, Kel. Karang Anyar, Kec. Sungai
perusahaan jasa penyedia tenaga listrik PT. PLN Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kode Pos
(Persero) UPT Kaltimra. 75125.
ULTG Samarinda melayani 5 Gardu Induk antara lain:
1. Gardu Induk Tengkawang
2. Gardu Induk Bukuan
3. Gardu Induk Harapan Baru
4. Gardu Induk Bukit Biru
5. Gardu Induk Embalut

2
VISI DAN MISI

Visi
Menjadi Perusahaan yang sehat dan terpercaya yang bertumbuh kembang dengan bertumpu pada potensi
insani dalam penyediaan tenaga listrik di Kalimantan Timur.

Misi
Adapun Misi Perusahaan sebagai berikut:
1. Menjamin ketersediaan tenaga listrik dengan kualitas dan kuantitas sesuai persyaratan yang
dibutuhkan.
2. Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan dari sistem transmisi maupun sistem distribusi.
3. Meningkatkan profesionalitas dan integritas SDM.
4. Mengelola proses bisnis ketenagalistrikan sesuai kaidah dan arahan dari unit pelaksana transmisi.
5. Memanfaatkan sumber daya alam di Kalimantan Timur.
6. Menjalankan usaha yang berwawasan lingkungan.

3
Stuktur ULTG
Samarinda

MANAGER ULTG
SAMARINDA
TRI WAHYUDI

SPV SPV
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN SPV PMO SPV PJ K3L
GI JARINGAN
KEVIN SATYA P PERMADI IRAWAN VINARDO PRIYADI R ABDUL MANAN

STAFF STAFF STAFF


1. VICKY IKHROM D 1. FAHRUL DZAKIRIN 1. ROBBY A. RENALDI
2. DESTA MAULANAN N
2. BAYU ENGGAL L
3. BAGAS DANU D
4. M. NASRUL M

4

LANDASAN TEORI

5
LANDASAN TEORI

GARDU INDUK
Gardu Induk sebagai salah satu komponen pada sistem
penyaluran tenaga listrik memegang peranan yang sangat
penting karena merupakan penghubung pelayanan tenaga
listrik ke konsumen. Fungsi Gardu Induk adalah:

1.Menerima dan menyalurkan tenaga listrik sesuai dengan


kebutuhan pada tegangan tertentu.

2.Penyaluran daya ke gardu induk lainnya dan gardu-gardu


distribusi melalui penyulang tegangan menengah.

6
LANDASAN TEORI

KUBIKEL TEGANGAN MENENGAH


Kubikel Tegangan Menengah adalah seperangkat peralatan listrik yang dipasang pada Gardu Induk
dan Gardu Distribusi/Gardu Hubung yang berfungsi sebagai pembagi, pemutus, penghubung,
pengontrol dan pengaman sistem penyaluran tenaga listrik tegangan menengah.

7
LANDASAN TEORI

SERANDANG
Serandang merupakan kumpulan beberapa komponen yang terpasang di Gardu Induk konvensional, yang berfungsi
sebagai terminal yang menghubungkan antara peralatan satu dengan peralatan yang lainnya pada Gardu Induk
Tegangan Tinggi atau Tegangan Ekstra Tinggi sebagai penyaluran sistem tenaga listrik di PLN. Ukuran serandang
disesuaikan dengan kebutuhan jumlah peralatan, semakin banyak jumlah peralatan yang masuk ke Gardu Induk
maka semakin luas serandang.

8
LANDASAN TEORI

TRAFO TENAGA
Trafo merupakan peralatan statis dimana rangkaian magnetik
dan belitan yang terdiri dari 2 atau lebih belitan, secara
induksi elektromagnetik, mentransformasikan daya (arus dan
tegangan) sistem AC ke sistem arus dan tegangan lain pada
frekuensi yang sama.

9
LANDASAN TEORI

PEMUTUS TENAGA (PMT)


Pemutus tenaga merupakan peralatan yang berfungsi untuk membuka atau menutup rangkaian
listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi gangguan
hubung singkat pada jaringan atau perlatan lain.

10
LANDASAN TEORI

TRAFO ARUS (CT)


Peralatan yang berfungsi untuk mentransformasikan arus yang besar menjadi arus yang lebih kecil
secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi.

11
LANDASAN TEORI

PEMISAH (PMS)
Peralatan yang berfungsi untuk memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain
yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup dalam kondisi tidak berbeban.

12
LANDASAN TEORI

TRAFO TEGANGAN (CVT)


Trafo tegangan adalah peralatan yang mentransformasi tegangan sistem yang lebih tinggi ke
suatu tegangan sistem yang lebih rendah untuk kebutuhan peralatan indikator, alat ukur/meter
dan relai.

13
LANDASAN TEORI

LIGHTNING ARRESTER (LA)


Lightning Arrester (LA) merupakan peralatan yang berfungsi untuk melindungi peralatan listrik
lain dari tegangan surja (baik surja hubung maupun surja petir).

14
LANDASAN TEORI

SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI DAN EKSTRA


TINGGI (SUTT/SUTET)
Energi listrik yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada
umumnya menggunakan kawat telanjang, untuk
menyanggah/merentang kawat penghantar dengan ketinggian
dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya,
kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi
bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara listrik.

15
LANDASAN TEORI

ISOLASI
Isolasi merupakan bahan atau kombinasi bahan non-konduktif
yang berfungsi untuk memisahkan bagian-bagian yang
mempunyai tegangan yang berbeda supaya di antara bagian-
bagian tersebut tidak terjadi lompatan listrik (flash-over) atau
percikan (spark-over).

16
LANDASAN TEORI

BATERAI
Baterai atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana di
dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversible
(dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Tiap sel
baterai terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan yaitu
elektroda positif dan elektroda negative yang dicelupkan
dalam suatu larutan kimia.

Baterai pada gardu induk diperlukan sebagai sumber listrik


(DC) cadangan ketika terjadi blackout agar peralatan sistem
proteksi dapat tetap bekerja.

17
LANDASAN TEORI

RIGHT OF WAY (ROW) SUTT SUTT


SUTE
T
SUTET 500 kV
Sirkuit
No Lokasi 150 275 Sirkuit
66 kV Tungga
ROW atau Ruang Bebas adalah ruang kV kV Ganda
l
(m)
sekeliling penghantar yang dibentuk oleh 1.
Lapangan terbuka atau daerah
6,5 7,5 10,5 10 11
terbuka
Daerah dengan keadaan
jarak bebas minimum sepanjang SUTT atau 2.
tertentu:
2.1 Bangunan tidak tahan api 12,5 13,5 14 14 15
SUTET yang di dalam ruangan itu harus 2.2 Bangunan tahan api 3,5 4,5 7 8,5 8,5
2.3 Lalu lintas jalan/jalan raya 8 9 11 15 15
dibebaskan dari benda-benda dan kegiatan 2.4 Pohon-pohon pada umunya 3,5 4,5 7 8,5 8,5
2.5 Lapangan olahraga 12,5 13,5 15 14 15
SUTT lainnya, Saluran Udara
lainnya. Tegangan Rendah (SUTR),
Saluran Udara Tegangan
2.6 3 4 5 8,5 8,5
Standar ROW diatur dalam Peraturan Menengah (SUTM), saluran
udara komunikasi, antena dan
kereta gantung
Menteri Pertambangan dan Energi 2.7 Rel kereta biasa 8 9 11 15 15
Jembatan besi, rangka besi
No.01.P/47/MPE/1992 tanggal 7 Februari 2.8 penahan penghantar, kereta 3 4 7 8,5 8,5
listrik terdekat dan sebagainya
1992 dan Standar Nasional Indonesia (SNI) Titik tertinggi tiang kapal pada
2.9 kedudukan air pasang tertinggi 3 4 6 8,5 8,5
pada lalu lintas air
no. 04-6918-2002.

18
KEGIATAN SELAMA PKL

19
KEGIATAN SELAMA PKL

PENGENALAN GARDU INDUK


Hari pertama PKL kami dikenalkan pada gardu induk
serta beberapa peralatan yang terdapat di dalamnya,
yaitu:
1. Pemutus (PMT)
2. Trafo Arus (CT)
3. Pemisah (PMS)
4. Trafo Tegangan/Trafo Tegangan Kapasitor (VT/CVT)
5. Lightning Arrester (LA)
6. Kubikel
7. Peralatan proteksi
8. Dll

20
KEGIATAN SELAMA PKL

RIGHT OF WAY (ROW)

1. Tower 29-30, Bukuan – Muara Jawa


2. Tower 30-31, Bukuan – Harapan Baru (Pembersihan Sisa ROW)
3. Tower 151-152 dan 138-139, Karang Joang – Harapan Baru
4. Tower 36-37, Bukuan – Harapan Baru
5. Tower 33-34, Bukuan – Muara Jawa
21
KEGIATAN SELAMA PKL

PENGUKURAN TEGANGAN BATERAI

1. Gardu Induk
Tengkawang
2. Gardu Induk Harapan
Baru
3. Gardu Induk Bukit
Biru
4. Gardu Induk Embalut

22
KEGIATAN SELAMA PKL

PENGUKURAN TEGANGAN BATERAI


Pengukuran Tiap Cell No. Pengukuran Tiap Cell
No. Cell
Salah satu data hasil pengukuran tegangan 1
Tegangan (Volt)
1,353
Level
Normal
Cell
21
Tegangan (Volt)
1,365
Level
Normal
per sel baterai pada GI Embalut: 2 1,353 Normal 22 1,448 Normal
3 1,426 Normal 23 1,355 Normal

Lokasi : GI Embalut 4
5
1,354
1,352
Normal
Normal
24
25
1,357
1,406
Normal
Normal

Merk : SAFT 6
7
1,351
1,349
Normal
Normal
26
27
1,350
1,366
Normal
Normal
8 1,357 Normal 28 1,352 Normal
Tipe : KMP 100 9 1,426 Normal 29 1,351 Normal
10 1,351 Normal 30 1,387 Normal
11 1,358 Normal 31 1,351 Normal
12 1,357 Normal 32 1,387 Normal
Tegangan + ke Ground : 1,47 Volt 13 1,400 Normal 33 1,404 Normal
14 1,373 Normal 34 1,349 Normal

Tegangan – ke Ground : -54,09 Volt 15 1,423 Normal 35 1,351 Normal


16 1,400 Normal 36 1,357 Normal

Total Tegangan 40 Cell Baterai : 55,2 Volt 17


18
1,355
1,362
Normal
Normal
37
38
1,421
1,436
Normal
Normal
19 1,345 Normal 39 1,362 Normal
20 1,367 Normal 40 1,413 Normal

23
KEGIATAN SELAMA PKL

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI


Dilakukan untuk mengetahui kondisi Tahanan Isolasi CVT
apakah dalam kondisi normal atau tidak.
Pengujian ini dilakukan menggunakan alat Insulation
Tester dengan menginjeksi tegangan, sehingga akan
diketahui nilai tahanan isolasi.
Berikut tabel standar tahanan isolasi CVT:

N
Hasil Uji Keterangan Rekomendasi
o
1 > 1MΩ/1kV Good Normal
2 < 1MΩ/1kV Poor Lakukan pengujian lebih lanjut

24
KEGIATAN SELAMA PKL

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI

R S T
Titik Ukur Standar
Th. Lalu Hasil Ukur Th. Lalu Hasil Ukur Th. Lalu Hasil Ukur
P-Ground 1 MΩ/kV 112 GΩ 192 GΩ 307 GΩ
P-1a 1 MΩ/kV 36 GΩ 41 GΩ 40 GΩ
P-2a 1 MΩ/kV 42 GΩ 42 GΩ 48 GΩ
1a-
1 MΩ/kV > 100 MΩ > 100 MΩ > 100 MΩ
Ground
2a-
1 MΩ/kV > 100 MΩ > 100 MΩ > 100 MΩ
Ground
1a-2a 1 MΩ/kV > 100 MΩ > 100 MΩ > 100 MΩ

Dapat dilihat bahwa hasil ukur tahanan isolasi yang dihasilkan masih sesuai dengan standar
yang ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa tahanan isolasi pada CVT masih dalam kondisi
normal.

25
KEGIATAN SELAMA PKL

PENGUJIAN RASIO CVT


Dilakukan untuk mengetahui apakah rasio CVT masih sesuai
dengan nameplate atau untuk melihat berapa nilai kesalahan
rasio.
Dengan menggunakan alat Vanguard CVT-765, akan diinjeksi
tegangan ke primer CVT sehingga rasio CVT akan muncul pada
alat uji serta sudut phasa dan nilai erornya. Berikut tabel
standar rasio CVT.

No Hasil Uji Keterangan Rekomendasi


Lakukan pengujian sesuai periode yang
1 < 1% Acceptable
dijadwalkan
a. Lakukan pengujian sekali lagi untuk
memastikan akurasi hasil uji.
2 > 1% Unacceptable
b. Lakukan penggantian bila hasil
ukur tetap di luar batasan standar.

26
KEGIATAN SELAMA PKL

PENGUJIAN RASIO CVT


TITIK UKUR
FASA
1a – 1n 2a – 2n
Rat +1499,9 +1500,3
R Phs 359,22˚ 359,21˚
Err 0,006% 0,02%
Rat +1496,4 +1496,6
S Phs 359,98˚ 0˚
Err 0,24% 0,22%
Rat +1497,4 +1497,6
T Phs 359,58˚ 359,57˚
Err 0,18% 0,16%

Dapat dilihat pada tabel di atas terdapat nilai persentase eror setiap core CVT, hasil yang
diperoleh masih sesuai dengan standar yang ditentukan yaitu tidak lebih dari 1%.

27
KEGIATAN SELAMA PKL

PEMBERSIHAN ISOLATOR KOMPONEN

Pembersihan isolator pada komponen merupakan salah satu


kegiatan pemeliharaan pada gardu induk. Kegiatan ini
dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan dan pentanahan
lokal dalam keadaan terpasang.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga baik itu isolator
maupun komponen itu sendiri agar tetap bersih.

28
KESIMPULAN

29
KESIMPULAN

1. Ada berbagai macam peralatan yang terdapat dalam gardu induk. Peralatan tersebut diantaranya adalah
Transformator Tenaga, Circuit Breaker (PMT), Disconnecting Switch (PMS), Lightning Arrester (LA),
Current Transformator (CT), Voltage Transformator/Capacitor Voltage Transformator (VT/CVT).
2. Trafo tegangan adalah peralatan yang mentransformasi tegangan sistem yang lebih tinggi ke suatu
tegangan sistem yang lebih rendah untuk kebutuhan peralatan indikator, alat ukur/meter dan relai.
Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian rasio trafo dan pengujian tahanan isolasi trafo. Berdasarkan
hasil uji rasio dan tahanan isolasi yang telah dilakukan pada trafo tegangan dapat dikatakan bahwa
kondisi trafo tegangan masih dalam keadaan baik.
3. Right Of Way (ROW) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh pihak ULTG Samarinda yang
bertujuan untuk memonitoring setiap saluran transmisi yang ter-interkoneksi. Kegiatan ini dilakukan
untuk memastikan bahwa tidak ada saluran transmisi yang terganggu oleh alam khususnya pepohonan
yang menjulang tinggi di sekitar saluran transmisi. Biasanya jika ada saluran transmisi atau kabel
transmisi yang terganggu oleh pepohonan di sekitar maka akan dilakukan pembersihan dengan cara
penebangan pohon atau hanya melakukan penebangan ranting-ranting pohon yang dapat mengganggu
saluran transmisi, dengan tujuan agar saluran transmisi tetap terjaga dengan baik tanpa ada halangan
alam yang menyebabkan gangguan pada saluran transmisi.

30
TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai