Disusun Oleh:
RISKY ASTUTI (859545196)
Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh tutor mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan pada
Hari :
Tanggal :
Sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
Program S-1 PGSD Pokjar Way Tuba UPBJJ-UT Bandar Lampung Tahun 2022
Mengesahkan
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan karunia-Nya
sehingga tugas berupa laporan Praktik Taman Bacaan Masyarakat sebagai salah satu
persyaratan mendapatkan nilai mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan dapat
diselesaikan pada waktunya.
Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada
Ibu Hidari Akramida, M.Pd selaku tutor/instruktur mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan atas bantuan dan bimbingannya sehingga tersusunnya laporan praktik ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Praktik Taman Bacaan Masyarakat ini
masih terdapat kelemahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan dari
para pembaca. Demikian tugas ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terima kasih.
RISKY ASTUTI
NIM. 859545196
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, eksistensi dan kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh
penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Penguasaan IPTEK mutlak diperlukan,
sebab setiap titik aktivitas dalam dunia global adalah sangat tergantung dengan hal tersebut.
Salah satu program pendidikan sebagai tindak lanjut dan implementasi program
pemerintah yang turut mendukung keberhasilan pembangunan dunia adalah adanya
pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Pengembangan program pendidikan
berupa Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah salah satu program pemerintah yang
mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4), tercantum bahwa satuan pendidikan non formal terdiri
atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat,
majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Peningkatan kualitas sumber daya masyarakat dalam bentuk program taman bacaan ini
telah dirintis sejak tahun lima puluhan berupa program kegiatan Taman Pustaka Rakyat (TPR),
kemudian diperbarui pada tahun 1992/1993. Dengan adanya program kegiatan TBM ini
diharapkan nantinya dapat mewujudkan masyarakat gemar belajar (learning society) dengan
salah satu indikatornya berupa masyarakat gemar membaca (reading society).
RISKY ASTUTI
NIM. 859545196
B. Organisasi dan Manajemen Taman Bacaan Masyarakat
Sebagai usaha dalam mempermudah langkah kerja kegiatan TBM agar berjalan dengan
lancar sesuai dengan harapan masyarakat, maka disusunlah organisasi dan manajemen TBM
sebagai berikut.
a. Kepala TBM :
b. Staf Bidang Administrasi dan Teknis :
c. Staf Bidang Layanan Pembaca :
Hal ini selaras dengan pernyataan Bobbi De Porter, bahwa tingkat partisipasi anda di dunia
sesungguhnya dapat menentukan kemampuan anda untuk belajar dengan kemudahan serta
adanya lingkungan yang memperkaya menghasilakn pelajar-pelajar yang lebih baik dalam
situasi yang memerlukan pemecahan masalah sementara lingkungan yang melemahkan
menghasilkan pelajar-pelajar yang tidak mempunyai minat.
Adapun skenario yang dijalankan dalam proses kegiatan TBM adalah sebagai berikut.
Untuk mengatasi hal tersebut, tutor pendidikan mendiskusikan dengan peserta belajar
dan berkonsultasi dengan teman seangkatan yang menangani kegiatan serupa untuk
menentukan langkah-langkah perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil
diskusi dan konsultasi diketahui bahwa selama pembelajaran berlangsung masih banyak
peserta belajar yang kurang perhatian dan masih ada yang belum paham tentang cara atau
teknik membaca menyenangkan secara benar.
Media pembelajaran yang digunakan masih terbatas pada bahan bacaan yang kurang begitu
menarik bagi para peserta belajar (umumnya mereka sudah berusia setengah baya), misalnya
cerita rakyat nusantara, buku-buku sejarah nasional. Untuk mengatasi hal ini, penulis
berusaha untuk mencari bahan bacaan yang sesuai dengan membeli di took buku dan
meminta bantuan ke teman-teman yang mempunyai koleksi bacaan yang relevan dengan
peserta belajar untuk kemudian dihibahkan secara cuma-cuma di TBM LENTERA tempat
penulis mengadakan pembinaan Taman Bacaan Masyarakat.
Pada proses akhir kegiatan, penulis mengevaluasi perkembangan kemampuan daya baca
warga belajar dan berapa jumlah wacana yang mampu mereka baca selama dalam pembinaan
dengan berpedoman pada format evaluasi yang ada selama proses pelaksanaan kegiatan belajar
di TBM LENTERA penulis mencatat hal-hal penting antara lain.
1. Dari ketujuh orang peserta TBM yang terpilih, yang semula mereka tidak bisa membaca
sekarang sudah ammpu mengenal huruf, membaca dan menulis kata-kata dengan kalimat
pendek.
2. Peda saat pertemuan pertama yang diselenggarakan pada hari rabu siang, ternyata tidak
seluruh peserta bisa hadir serentak. Namun, tutor pendidikan dengan peserta belajar telah
membuat kesepakatan bahwasanya pertemuan-pertemuan berikutnya dilaksanakan pada
hari rabu siang dimulai jam 09.00 s/d 12.00 WIB.
3. Buku bacaan yang tersedia telah disesuaikan dengan kebutuhan kerja peserta belajar di
TBM, namun koleksi yang ada sangat terbatas.
Penulis sekaligus tutor pendidikan melakukan evaluasi dalam dua bagian, yaitu tes sisipan yang
dilakukan setelah beberapa pertemuan, dan tes akhir pada akhir praktek pembinaan di Taman
Bacaan Masyarakat “LENTERA”. Dari hasil tes sisipan dan tes akhir diperoleh nilai yang
memuaskan dari keseluruhan peserta belajar. Perlu diketahui bahwa kedua tes ini merupakan
suatu bentuk evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan bahan pada satu periode tertentu
dalam beberapa pokok bahasan/bahan wacana. Adapun dalam proses penilaian ini adalah
didasarkan atas beberapa kriteria keterampilan belajar individual diantaranya yaitu;
1. Pelafalan,
2. Intonasi,
3. Kelancaran membaca.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan
tentang pengertian pendidikan yaitu, Pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya Pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Strategi yang dilakukan dalam program kegiatan ini yaitu membaca menyenangkan
“Quantum Reading”. Jeannette Vos menyatakan bahwa pembelajaran akan berkembang
dengan cepat dan mudah dengan melalui penjelajahan dan kesenangan.
B. Saran
Berdasarkan data diatas hendaknya pengelola TBM semakin ditingkatkan terutama pada
masyarakat yang belum bisa membaca dan menulis.
LAMPIRAN 1
Jasuke adalah singkatan dari jagung, susu, keju yaitu sebuah jajanan yang awalnya
merupakan sebuah jajanan tradisional yang sangat merakyat. Bila zaman dahulu jajanan jagung
hanya sebatas diberi campuran kelapa parut dan gula pasir saja. Kini jasuke hadir dengan varian
rasa yang jauh lebih menarik dan enak sehingga dapat diperhitungkan kehadirannya. Produk
“JASUKE” adalah sejenis jajanan makanan ringan yang terbuat jadi jagung manis yang direbus
dan dicampur dengan susu,keju,dan mentega dan mempunyai variasi rasa yang berbeda-beda.
Yang paling di tekankan dalam produk jajanan makanan ini adalah aman untuk dikonsumsi.
Kelebihan dari produk jajanan JASUKE (jagung, susu, keju) ini adalah bahan-bahan
yang di gunakan tidak memakai bahan kimia yang dapat merusak kesehatan pada tubuh
manusia, harga nya ekonomis bisa dibeli oleh kalangan mana pun dan mempuyai nilai jual
yang tinggi, serta kandungan nutrisi dalam produk JASUKE (jagung susu keju) sangat baik
bagi pertumbuhan tubuh manusia karena mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat,
kalsium, dan sebagainya.
LAMPIRAN 2
Nama Warga
No L/P Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Pekerjaan
Belajar
1 Santi P Oku Timur, 12 Februari 1952 Batin Sari Petani
2 Jujuk P Oku Timur, 06 Mei 1960 Batin Sari Petani
3 Samawati P Muara Dua, 18 Mei 1954 Batin Sari Tidak Bekerja
4 Sumarti P Oku Timur, 11 Oktober 1959 Batin Sari Buruh
5 Saonah P Oku Timur, 17 Juni 1950 Batin Sari Tidak Bekerja
6 Mina P Oku Timur, 10 Januari 1963 Batin Sari Buruh
7 Sutini P Oku Timur, 25 Oktober 1967 Batin Sari Buruh
Nilai
No Nama WB L/P Komentar Umum Kendala yang dihadapi
1 2 3
Sulit untuk mengenal Sulit dalam mengingat huruf dan
huruf, membaca sudah letak urutan penulisan
1 Santi P 1
lancar namun intonasi
kurang jelas
Bisa membaca dengan Sulit dalam mengingat huruf pada
2 Jujuk P 2 lancar namun intonasi saat menulis tanpa tutor
kurang jelas
Sudah bisa membaca
3 Samawati P 3 dengan lancar dan
intonasi jelas
Sudah bisa membaca
4 Sumarti P 3 dengan lancar dan
intonasi jelas
Bisa membaca dengan Sulit dalam mengingat huruf pada
5 Saonah P 2 lancar namun intonasi saat menulis tanpa tutor
kurang jelas
Sudah bisa membaca
6 Mina P 3 dengan lancar dan
intonasi jelas
Bisa membaca dengan Sulit dalam mengingat huruf pada
7 Sutini P 2 lancar namun intonasi saat menulis tanpa tutor
kurang jelas
Keterangan
Nilai angka 1 = 1 wacana, 2 = 2-4 wacana, 3 = 5-7 wacana
RISKY ASTUTI
NIM. 859545196
LAMPIRAN 4