DISUSUN OLEH: WISNU RIZKY SAPUTRA (F1092221001) Kelas B
DOSEN PENGAMPU: Dr. H. Supriadi,M.Ag.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2022 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan, kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanggung jawab adalah mengambil keputusan yang patut dan efektif, patut berarti menetapkan pilihan yang terbaik dalam batas-batas norma sosial dan harapan yang umum diberikan untuk meningkatkan hubungan antar manusia secara positif dalam pencapaian keselamatan, keberhasilan dan kesejahteraan. Sementara itu tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Bisa juga diartikan sebagai kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Sikap tanggung jawab tidak bisa muncul dan dimiliki seseorang dengan begitu saja. Tanggung jawab akan dimiliki didasari oleh karakter yang baik. Karakter yang baik akan tumbuh pada diri manusia bila sudah terbiasa melakukan hal hal yang baik. Pembiasaan tersebut terjadi melalui proses pendidikan yang dibina sejak dini dari lingkungan keluarga, dan diteruskan di sekolah serta masyarakat luas. Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan formal berperan sangat penting sebagai pencetak generasi-generasi yang berkualitas baik secara kognitif maupun afektif. Dengan demikian sekolah bisa dikatakan sebagai penentu akan keberhasilan dari sistem pendidikan yang diterapkan oleh suatu negara. Harsono dalam Rochman menjelaskan (2013: 1) bahwa: Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dalam melatih dan memperkembangkan kecerdasan, keterampilan (skill), akal (mild) dan watak (character) individual, sehingga memungkinkan dia untuk mampu menjalani kehidupan secara produktif dan penuh tanggung jawab, mampu menyelesaikan dirinya dengan alam dan masyarakat sekitarnya serta takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pernyataan Harsono tersebut menyiratkan bahwa pendidikan memiliki tujuan yang sangat komplek, bukan hanya sekedar meningkatkan kualitas intelektual semata, tetapi menyangkut aspek peningkatan pengendalian emosi sehingga tercipta saling menghormati, menghargai, bertanggung jawab dan aspek-aspek positif lainnya yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia 1.2 Rumusan Masalah 1.Bagaimana pengaruh implementasi pendidikan nilai melalui pengajaran permainan beregu dalam pendidikan jasmani untuk meningkatkan sikap tanggung jawab 2. Bagaimana pengaruh didaktik pengajaran tanggung jawab melalui permainan beregu 3. Bagaimana interaksi guru siswa dalam pengajaran tanggung jawab melalui permainan beregu 1.3 Tujuan Tujuan umum penelitian ini dalam rangka meningkatkan sikap tanggung jawab siswa dengan menerapkan pendidikan nilai melalui permainan beregu dalam pendidikan jasmani. Sedangkan tujuan khususnya yaitu mendeskripsikan pengaruh didatik dan interaksi guru siswa dalam pengajaran tanggung jawab melalui permainan beregu BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Moral Moral merupakan sistem nilai tentang bagaimana seseorang seharusnya hidup secara baik sebagai manusia,moral terkandung dalam aturan hidup bermasyarakat dalam berbagai bentuk kebiasaan, seperti tradisi, petuah, peraturan, wejangan, perintah, larangan, dan lain-lain. Moral dalam cerita, menurut Kenny (dalam Nurgiyantoro, 1995:321), biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil (dan ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Demikian pula dengan Emile Durkhein (dalam Zuriah, 2007:137) yang menyatakan bahwa moral adalah norma yang menetapkan perilaku apa yang harus diambil pada suatu saat, bahkan sebelum kita dituntut untuk bertindak. Keputusan akan tindakan moral bagi seseorang mengandung unsur disiplin yang dibentuk oleh konsistensi dan otoritas, keterikatan pada kelompok sosial, dan otonomi kehendak individu. Moral adalah acuan yang harus dimiliki setiap manusia, agar mereka dapat menjalani kehidupanya seharihari, dan peristiwa ini tidak terlepas dari perilaku setiap manusia, semua tingkah dan perbuatan yang kita lakukan sangat tergantung kepada moral yang dimiliki dalam mencapai nilai dimata sosial. Karena moral dan tingkah laku merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sosial dalam rangka meraih nilai positif dimata orang lain. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa moral merupakan ajaran tentang bagaimana menjadi manusia yang sebenarnya, yang membawa kita keajaran yang harus kita ketahui itu nilai kebaikan dan keburukan yang menjadi panduan manusia dalam bertindak di kehidupan masyarakat, sehinga manusia tetap hidup dalam aturan-aturan dan ketentuan yang telah disepakati bersama. Moral secara umum mengarah pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan sebagainya. Moral juga berarti ajaran prilaku manusia (akhlak). 2.2 Pengertian Tanggung Jawab Menurut kamus umum bahasa Indonesia, tanggung jawab adalah kewajiban yang ditanggung seorang individu termasuk menanggung akibatnya. Contoh tanggung jawab yaitu seorang siswa wajib belajar demi memenuhi kewajibannya. Kadar tanggung jawab ini diterima ketika dia menerima hasil ujian apakah nilainya bisa membaik atau buruk. Advertisement Setiap tindakan dan keputusan ini dituntut untuk memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab dipercayakan pada seseorang atau orang lain diterima sebagai tugas. Sikap tanggung jawab ini diwujudkan pada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Sikap ini terbentuk seiring perkembangan seorang anak sampai dewasa.