PENDAHULUAN
Kota Bandung telah ditetapkan sebagai kota wisata dunia oleh UNESCO pada
tanggal 25 September 2013 di Beijing. Berdasarkan survey yang dilakukan di
facebook oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Survey yang
dihitung berdasarkan banyaknya likers di facebook terhadap kota kota di dunia.
Tabel 1.1
1
Kota Bandung berada di posisi ke 21 dunia yang bersaing secara global dengan
negara negara di benua Amerika dan Eropa. Sedangkan kota Bandung menduduki
posisi ke 4 di benua Asia setelah kota Seoul, Bangkok dan Mumbay. Persaingan kota
antar negara tersebut membuat kota Bandung menjadi kota yang unggul di Indonesia.
Sebagai kota wisata dunia, kota Bandung harus memberikan fasilitas publik
yang layak dan memadai bagi masyarakatnya. Salah satu sarana fasilitas publik yang
harus diperhatikan adalah sarana transportasi publik, dimana fasilitas tersebut
menyangkut kepentingan masyarakat luas dalam menunjang rutinitas yang dilakukan
sehari-hari. Upaya pemerintah untuk memberikan sarana transportasi publik yang
layak dalam bidang pariwisata adalah dengan hadirnya Bus Bandros (Bandung tour
on the bus) yang bertujuan untuk mengantarkan para wisatawan berkeliling kota
Bandung menuju tempat tempat bersejarah yang menjadi ciri khas sebuah kota.
2
unggul agar menjadi pilihan masyarakat atau wisatawan untuk meningkatkan
perekonomian dan pariwisata kota Bandung.
Kota Bandung banyak belajar mengenai transportasi publik dari Kota London
di Negara Inggris. Sama halnya dengan Bus Bandros, di belahan Eropa yaitu Kota
London terdapat Tour Bus tingkat 2 yang serupa dan memiliki rute tersendiri untuk
mengantar para wisatawan yang akan melakukan perjalanan atau liburan di London.
Bus tersebut bernama double decker yang berarti bus dua tingkat dengan ciri khas
berwarna merah yang berlalu lalang di sepanjang kota. Seperti yang dilansir pada
sebuah artikel di website :bandungjuara.com (18 November 2014):
“Yang membedakan bus Bandros di Bandung dan bus double decker
di Inggris adalah masalah pemanfaatannya. Jika Bandung bus Bandros
digunakan untuk wisata, di Inggris justru digunakan untuk transportasi.Wali
Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan, ke depan bus Bandros bakal
ditambah menjadi 30 unit. Pria yang akrab disapa Emil ini mengajak
Moazzam (Duta Besar Inggris untuk Indonesia) untuk bekerjasama dengan
cara memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan Inggris untuk
berpromosi di Bandros.”
3
setiap tourguide. 1 hari maksimal jalan 4 rit oleh 1 guiding biasanya mulai dari pukul
08.00 sampai dengan pukul12.00 cara penyampaian setiap tourguide berbeda beda
namun didalamnya terdapat product knowledge yang intinya mengenai sejarah kota
Bandung”. (Hasil wawancara dengan Bu Silvi salah satu tourguide Bus Bandros pada
tanggal 13-Oktober-2015 pukul 10.15 di Taman Cibeunying Bandung)
4
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “City Branding Kota Bandung melalui Bus
Bandros (Studi Kasus : Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung)
5
1. Bagi Peneliti
Manfaat bagi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan terutama mengenai kota
Bandung sendiri serta pengaplikasian teori-teori yang telah di pelajari
selama perkuliahan.
2. Bagi Akademik
Dapat dijadikan sebagai literatur atau referensi mengenai pembahasan
strategi komunikasi yang dilakukan, branding kota, pengelolaan
fasilitas umum mengenai tour bus kota Bandung.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau gambaran
bagi masyarakat, pemerintah kota Bandung dalam membangun citra
kota melalui tour bus. Selain itu juga memberi masukan dengan
adanya perbandingan tour bus di kota Bandung dengan kota / tempat
yang lainnya.
6
Penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu pendahuluan, tinjauan teori, dan
metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup
Bab I Pendahuluan
Pada Bab ini, penulis akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, manfaat penelitian, lingkup
penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Teori
Penulis akan membahas mengai teori yang berhubungan dengan branding, place
branding, citybranding,.Dalam Bab II ini juga, penulis akan memasukan beberapa
referensi jurnal dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian yang serupa. Selain itu
juga dilengkapi dengan kerangka pemikiran yang dibuat oleh penulis.
Bab III Metode Penelitian
Menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalampenelitian ini.Bab ini
berisi tentang paradigma peneilitan, jenis dan pendekatan penelitian, metodologi
peneitian, definisi konsep, unit analisis, informan penelitian, teknik pengumpulan
data, teknik uji keabsahan data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini, peneliti membahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan dengan
cara wawancara kepada informan, observasi non partisipan dan dibahas sesuai dengan
teori yang telah ditetapkan berkaitan dengan penelitian.
BAB V Penutup
Berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan, serta saran yang
diajukan penulis kepada pihak yang bersangkutan.
7
1.7 Waktu Penelitian
Waktu September 2015 – Februari 2016
Tabel 1.2
Waktu Penelitian
Tahun 2015-2016
Kegiatan
Sept Okt Nov Des Jan Feb
Pengajuan
Judul
Proposal
Penyusunan
Proposal
Pendaftaran
Sidang
Proposal
Sidang
Proposal
Penelitian
Pendaftaran
Sidang
Akhir
Sidang
Akhir
Sumber : Olahan Penulis 2016