Anda di halaman 1dari 27

EFEK

DOPPLER
FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Jika sebuah mobil mendekati kita sambil
membunyikan sirine, maka nada
sirine tersebut terdengar semakin tinggi.

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Jika sirine masih berbunyi setelah mobil
lewat dan bergerak menjauh, maka nada
bunyi akan terdengar merendah.

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Nada suatu bunyi berkatian dengan frekuensi;
sehingga terjadi peningkatan frekuensi jika
sumber bunyi (maupun pendengar) saling
mendekat. Demikian pula sebaliknya, jika sum-
ber gelombang dan pendengar saling menjauhi
akan terjadi penurunan frekuensi
Efek doppler berdasarkan sifat umum gelom-
bang dapat terjadi pada setiap gelombang baik
gelombang bunyi, elektromagnet maupun
gelombang pada permukaan air.

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Tinjau sumber gelombang yang puncaknya
menjalar ke segala arah dlm bentuk lingakaran

’
’’
SS01 S1 S2

R2
R1 R 1
R0

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Jika sumber berjalan ke kanan (mendekati
pendengar) dengan kecepatan vs, terlihat bah-
wa panjang gelombang (λ’) yang diterima pen-
dengar “ lebih kecil dibandingkan jika sumber
dalam keadaan diam.
Tampak bahwa:
λ' = Ro-R1 – SoS1 = vT – vsT= (v –vs)T
T adalah periode gelombang
v adalah kecepatan jalar gelombang
Vs kecepatan sumber gelombang
FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Jika dinyatakan bahwa fs adalah frekuensi
sumber gelombang ( fs=1/T ), maka:
frekuensi yang diterima pendengar (f’) dapat
dinyatakan sebagai:
v v
f' = = fs
λ' v - v s
Pers ini berlaku untuk pendengar yang diam.
Jika pendengar bergerak mendekati sumber
gelombang, maka:
FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
v + vp
f' = fs
v - vs
Persamaan ini berlaku umum.
Jika sumber bunyi bergerak menjahui pen-
dengar, maka vs adalah positip (+vs).
Sedangkan untuk pendengar yang bergerak
menjauhi sumber bunyi maka vp negatip.

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Contoh soal:
Sebuah ambulan membunyikan sirine sambil
berjalan dgn kecepatan 60km/jam. Frekuensi
sirine 1000Hz, sedangkan kecepatan rambat
bunyi di udara 300m/dt.
Pertanyaan:
a. Berapa panjang gelombang yang diterima
seorang pendengar yang diam berada di
depan ambulan.

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
b. Berapa frekuensi sirine yang didengar
seorang pengendara mobil yang melaju
dgn kecepatan 40km/jam menjauhi
ambulan.

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Contoh Soal 2
Sebuah mobil polisi dengan sirine menyala
yang berfrekuensi 940 Hz bergerak dengan
kecepatan 100 km/jam mengejar seorang
pelaku kriminal yang sedang melaju
menjauh dari polisi dengan kecepatan 90
km/jam. Jika kecepatan rambat suara di
udara sebesar 340 m/s, berapa frekuensi
bunyi sirine yang didengar oleh pelaku
tersebut?

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Pembahasan:
Diketahui bahwa vs = 100 km/jam.
Karena sumber suara mendekati pendengar,
maka vs (-)
Diketahui bahwa vp = 72 km/jam = 20 m/s.
Karena pendengar menjauhi sumber suara,
maka vp (-)
Sehingga:
v+
- vp
f' = fs
v - vs
FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
SUPERPOSISI
GELOMBANG

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
PRINSIP SUPERPOSISI

Apa yang terjadi jika dua buah gelombang


menjalar dalam medium yang sama?

Untuk menjawab pertanyaan, pandang dua


gelombang pulsa pada tali; sebuah pulsa
datang dari kanan, yang lainnya datang dari
sebelah kiri.

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
A B

Dua pulsa A dan B bergerak saling mendekati

A dan B bertemu dan berpadu

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Pada saat bertemu dg fasa sama, setiap titik
pada tali merupakan jumlah simpangan yang
disebabkan oleh kedua pulsa tersebut

Kedua pulsa berjalan tanpa perubahan bentuk


FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Dengan demikian jika ada dua gelombang men-
jalar dalam satu medium, maka gangguan total
pada medium adalah jumlah gangguan oleh
masing-masing gelombang.
Peristiwa ini dikenal sebagai prinsip Superposisi
atau sering juga dikatakan terjadi interferensi
antara kedua gelombang tersebut.
Prinsip ini berlaku umum untuk semua macam
gelombang, selama gangguan yang disebabkan
oleh gelombang tidak terlalu besar.
FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Untuk penyederhanaan tinjau dua buah gelom-
bang sinus dengan frekuensi, amplitudo dan
kecepatan yang sama, akan tetapi mempunyai
fasa yang berlainan.
y1 = A sin (kx-t-o) … (4.1)
y2 = A sin (kx-t) … (4.2)

Hasil superposisi kedua gelombang tersebut:


yR = y1+ y2 = Am {sin (kx-t-o) + sin (kx-t)}

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Dari rumus trigonometri:
sin B + sin C = 2 sin½(B+C) cos½(B-C)
akan diperoleh:
 o  o
y =  2A cos  sin(kx - t - )
 2 2

Hasil superposisi merupakan gel sinusoidal


dengan amplitudo 2A cos (o/2) dan perbedaan
sudut fasa sebesar (o/2).

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
➢ Jika beda sudut fasa y1 dan y2 sangat kecil,
maka amplitudo resultannya  2 ym,
karena cos (o/2)  cos 0o =1
➢ Jika beda sudut fasa = 0, maka y1 dan y2
mempunyai fasa yang sama dimana-mana.
Puncak y1 dan y2 berada pada tempat yang
sama. Dikatakan antara y1 dan y2 terjadi
interferensi yang konstruktif.

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
➢ Jika sudut fasa o  180o, maka amplitudo
resultan yang terjadi sangat kecil.

➢ Jika sudut fasa = 180o, maka amplitudo


resultan yang terjadi sama dengan nol,
karena cos (o/2) = cos 90o = 0.
Hal ini terjadi karena pada posisi puncak y1
bertepatan dengan lembah y2.
Dikatakan kedua gelombang berinterferensi
secara destruktif.
FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Penyelesaian menggunakan Diagram Fasor

Diagram Fasor merupakan Vektor yang arah-


nya dinyatakan oleh sudut fasa.
➢ Langkah awal, nyatakan fungsi gelombang
sebagai fungsi cosinus
Contoh soal:
y1 = 0,1 sin (kx - t + /2)
y2 = 0,2 sin (kx - t + 120o)

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Kedua gelombang tadi ditulis sbg fungsi cos:
y1 = 0,1 cos (kx - t + /2 - /2)
= 0,1 cos (kx - t)
y2 = 0,2 cos (kx - t + 120o - /2)
= 0,2 cos (kx - t + 30o)
Superposisi gelombangnya adalah:
yR = y1+y2 = AR cos (kx - t + R)
Dalam hal ini dicari : AR dan R.

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Lukiskan : vektor y1 dengan panjang A1 = 0,1
dan sudutnya 1 = kx - t = 0o.
vektor y2 dengan panjang A2 = 0,2
dan sudutnya 2 = 30o.
Y

y2
yR = y1+y2
R
30o y1 X

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
AR dapat dihitung dengan rumus:
AR2 = A12 + A22 + 2 A1 A2 cos 

Sehingga:
AR2 = 0,12 + 0,22 + 2(0,1)(0,2) cos 30o
= 0,05 + 0,04 . ½3
= 0,084
AR = 0,29

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Sedangkan sudut R dapat dicari mengguna-
kan rumus sinus, yaitu:
A2 AR
=
sin R sin 
0,2
Sehingga: sin R = sin 30o = 0,345
0,29
Dengan demikian gelombang superposisinya:
yR = 0,29 cos (kx - t + 20,17o)
FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
PERTEMUAN BERIKUTNYA PELAJARI
SEMUA BAHAN YANG TELAH DIBERIKAN

FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM

Anda mungkin juga menyukai