Anda di halaman 1dari 4

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1


KATINGAN HILIR

PROPOSAL
SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

Oleh :

MAREVANA
NIM : 2214201210370

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja merupakan harapan bangsa, sehingga tidak berlebihan jika
dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada
keadaan remaja saat ini. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian
serius bagi orang tua, praktisi pendidikan ataupun remaja itu sendiri. Remaja
yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan tahap
perkembangannya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap tumbuh kembang
dan kesehatan remaja menjadi sangat penting untuk menilai keadaan remaja.
Salah satu masalah kesehatan remaja yang dapat kita temui adalah anemia.
Wawan Andriyanto dkk 2021.

Anemia yaitu suatu kondisi dimana sel darah merah atau  konsentrasi
hemoglobin di dalamnya lebih  rendah dari biasanya. Anemia dapat terjadi
sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa
ringan sampai berat. Pada usia remaja, yang merupakan transisi dari masa
anak ke masa dewasa, ditandai sejumlah perubahan yaitu berupa biologis,
kognitif, dan emosional. Asupan zat gizi yang optimal dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek tersebut. Selama masa remaja,
yaitu usia 10-19 tahun, dikatakan WHO bahwa anemia merupakan masalah
gizi terbesar. Anemia pada remaja dan dewasa muda dapat berdampak 
negatif pada kinerja dan pertumbuhan kognitif mereka. Selanjutnya, melalui
dampaknya pada kinerja kognitif, anemia dapat mempengaruhi produktivitas
ekonomi saat ini dan masa depan. (dr. Chikita Medika Putri 2021 ).

Anemia atau yang dikenal dengan kurang darah sampai sekarang


masih menjadi masalah kesehatan secara mendunia. Menurut Siska, World
Health Organization (WHO) mendefinisikan anemia sebagai keadaan angka
sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin yang jumlah nya tidak sesuai
dengan kebutuhan fisiologis tubuh. Anemia dikelompokkan menjadi 3
bagian berdasarkan nilai Hb yaitu ringan, sedang dan berat. Dari ketiga
kategori ini, anemia paling banyak terjadi pada remaja putri dan ibu hamil
dengan usia produktif 15-49 tahun pada 124 negara yang termasuk dalam
WHO. ( WHO 2021 )

Anemia merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan


penderitanya mengalami kelelahan, letih dan lesu sehingga akan berdampak
pada kreativitas dan produktivitasnya. Tak hanya itu, anemia juga
meningkatkan kerentanan penyakit pada saat dewasa serta melahirkan
generasi yang bermasalah gizi .Angka kejadian anemia di Indonesia terbilang
masih cukup tinggi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia
pada remaja sebesar 32 %, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal
tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan
kurangnya aktifitas fisik. ( kemenkes RI 2021 ).

Menurut laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional


tahun 2018 menjabarkan prevalensi anemia dari 33 provinsi yang diketahui
bahwa sebanyak 20 provinsi memiliki angka prevalensi anemia yang lebih
besar dari pada angka rata-rata Indonesia, salah satunya adalah di pulau
Kalimantan yaitu Kalimantan Barat 11.9%, Kalimantan Tengah 12.7%,
Kalimantan Selatan 10.9%, dan Kalimantan Timur 13.9%.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan dan sikap tentang anemia
pada remaja putri SMAN 1 katingan hilir

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk menilai Prevalensi Anemia pada gadis Remaja
1.3.2 Untuk menilai Pengetahuan Tentang Anemia antara Gadis Remaja.
1.3.3 Untuk mengetahui hubungan antara Prevalensi Anemia dan
Pengetahuan tentang anemia pada Gadis Remaja
1.3.4 Untuk menentukan hubungan antara Prevalensi anemia dengan
Variable Umur, pendidikan, agama, Pendidikan ayah, ibu, pendapatan
keluarga, jenis keluarga, usia saat menarche., kebiasaan diet.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini bagi masyarakat diharapkan dapat
memberikan informasi yang berguna untuk menambah wawasan
masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan dan sikap tentang
anemia pada remaja putri.
1.4.2 Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian,
menambah referensi pengetahuan dan sikap tentang anemia pada remaja
putri dan sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan program studi S1
keperawatan
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah
kepustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia dan
dapat digunakan untuk bahan evaluasi dalam membantu melakukan
edukasi tentang anemia.

Anda mungkin juga menyukai