Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Gangguan Pernafasan


Sub Pokok Pembahasan : Edema Paru Akut
Sasaran  : Pasien HD Rutin
Waktu : Hari Rabu
Jam : 10.30 WITA 
Tanggal   : 13 Oktober 2021
Tempat : Ruang HD RSUD Banjarmasin
Nama Penyuluh : Antung Ratna Dewi

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, pasien dan keluarga mampu
memahami edema paru akut

B. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, pasien dan keluarga mampu
menjelaskan :
1. Pengertian edema paru akut
2. Penyebab edema paru akut
3. Tanda dan gejala edema paru akut
4. Pencegahan edema paru
5. Pengobatan edema paru

C.  Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian edema paru akut
2. Penyebab edema paru akut
3. Tanda dan gejala edema paru akut
4. Pencegahan edema paru
5. Pengobatan edema paru

D.  Metode Penyuluhan
1.   Ceramah
2.   Tanya Jawab

E.   Media
1.   Leaflet

F.     Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahap Kegiatan Waktu Sasaran Media
Penyuluhan
1. Pembukaan 3 menit 1. Salam Pasien HD dan
2. Perkenalan
keluarga
-
3.Tujuan
penyuluhan

2. Pelaksanaan 15 menit 1.Pemberian Pasien HD dan Leaflet


materi keluarga
2. Tanya jawab

3. Penutup 3 menit 1. Ucapan Pasien HD dan


terimakasih keluarga -
2. Salam

G.    Evaluasi
Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 15 menit dan dihadiri oleh 10 orang
audiens, yaitu tujuh orang pasien HD dan tujuh orang keluarga sebagai penunggu pasien.
Acara penyuluhan berjalan lancar, pasien memperhatikan dan menanyakan hal-hal yang
belum diketahuinya.

LAMPIRAN SAP

EDEMA PARU AKUT

1.      Pengertian
ALO (Acute Lung Oedem) atau edema paru akut adalah suatu kondisi kegawat daruratan yang
dimana harus memerlukan tindakan sesegera mungkin karena akan berakibat fatal dan lebih
berbahaya lagi karena menyebabkan terganggunya proses pertukaran gas di alveoli yang
diakibatkan sudah terisinya alveoli oleh cairan (Huldani, 2014).
Edema paru juga didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi proses perpindahan cairan
dari vascular paru ke interstisial dan alveoli paru. Edema yang terjadi secara akut atau mendadak
dan luas dalam waktu yang singkat sering disusul oleh kematian (Rampengan, 2014).
Edema paru dapat diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu edema paru non-kardiogenik (etiologi
dan manifestasi klinis yang tidak berkaitan dengan penyakit jantung) dan edema paru
kardiogenik (etiologi dan manifestasi klinis berkaitan dengan penyakit jantung. Edema paru non-
kardiogenik disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler paru yang bisa diakibatkan oleh
beberapa hal seperti pada pasca transplantasi paru dan reekspansi edema paru, termasuk cedera
iskemia-reperfusi-dimediasi, sedangkan edema paru kardiogenik disebabkan oleh terjadinya
peningkatan tekanan hidrostatik kapiler di paru yang dapat terjadi akibat perfusi berlebihan baik
dari infus darah, maupun produk darah dan cairan lainnya. Penyebab kedua edema paru yaitu
edema paru kardiogenik dan non-kardiogenik berbeda, namun keduanya memiliki penampilan
klinis / manifestasi klinis yang serupa dan hamper mirip sehingga cukup menyulitkan dan
meragukan dalam menegakkan diagnosanya (Rampengan, 2014).
Edema paru akut merupakan penumpukan cairan serosa secara berlebihan dalam ruang
interstisial dan alveolus paru-paru secara mendadak yang terjadi karena adanya tekanan
hidrostatik kapiler meningkat dan penurunan tekanan koloid osmotikserta terjadinya kerusakan
dinding kapiler, sehingga menyebabkan kebocoran di kapiler ke ruang interstisial dan menjadi
edema alveolar. Apabila hal tersebut berlanjut maka akan terjadi kerusakan pertukaran gas atau
proses difusi tidak berjalan dengan normal, menyebabkan respirasi rate (RR) meningkat, perfusi
menjadi dingin, terjadi sianosis dan gelisah akibat dari peningkatan CO2 dan penurunan O2di
dalam darah tubuh penderita (Setyawan, 2007).

2.      Penyebab
Menurut Mery Baradero, 2008, Oedema Paru Akut adalah dimana suatu keadaan darurat medis
yang diakibatkan oleh kegagalan berat dari ventrikel kiri dalam memompa. Selain dari kegagalan
berat ventrikel kiri dalam memompa, edema paru akut dapat pula diakibatkan oleh beberapa
faktor yaitu sebagai berikut :
1. Inhalasi gas yang memberi rangsangan, seperti karbon monoksida
2. Overdosis obat barbiturat atau opiate
3. Pemberian cairan infus, plasma, transfuse darah yang terlalu cepat
Edema paru yang disebabkan oleh kegagalan jantung (edema paru kardiogenik) menimbulkan
peningkatan tekanan pada vena kapiler-kapiler pulmonal. Peningkatan tekanan pulmonal ini
melebihi tekanan intravaskuler osmotic. Oleh karena itu, cairan plasma dari kapiler dan venula
dapat masuk ke dalam alveoli melalui membran alveolar-kapilar. Dari alveoli, cairan dapat cepat
memasuki bronkiale, dan bronki pasien dapat tenggelam dalam cairan ini.
Beberapa penyebab edema paru non kardiogenik :
a. Peningkatkan permeabilitas kapiler paru (ARDS)
Secara langsung
1. Aspirasi asam lambung
2. Tenggelam
3. Kontusio paru
4. Pnemonia berat
5. Emboli lemak
6. Emboli cairan amnion
7. Inhalasi bahan kimia
8. Keracunan oksigen
Tidak langsung
1. Sepsis
2. Trauma berat
3. Syok hipovolemik
4. Transfusi darah berulang
5. Luka bakar
6. Pankreatitis
7. Koagulasi intravaskular diseminata
8. Anafilaksis
b. Peningkatan tekanan kapiler paru
c. Sindrom kongesti vena
d. Pemberian cairan yang berlebih
1. Transfusi darah

2. Gagal ginjal
e. Edema paru neurogenik
f. Edema paru karena ketinggian tempat (Altitude)
g. Penurunan tekanan onkotik
h. Sindrom nefrotik
i. Malnutrisi : hiponatremia

3.      Tanda dan gejala


Pada pemeriksaan fisik terdapat takipnea, ortopnea (menifestasi lanjutan). Takikardia, hipotensi
atau tekanan darah bisa meningkat. Pasien biasanya dalam posisi duduk agar dapat
mempergunakan otot-otot bantu nafas dengan lebih baik saat respirasi atau sedikit membungkuk
ke depan, akan terlihat retraksi inspirasi pada sela interkostal dan fossa supraklavikula yang
menunjukan tekanan negatif intrapleural yang besar dibutuhkan pada saat inpsirasi, batuk dengan
sputum yang berwarna kemerahan (pink frothy sputum) serta JVP meningkat. Pada pemeriksaan
paru akan terdengar ronki basah setengah lapangan paru atau lebih dan terdapat wheezing.
Pemeriksaan jantung dapat ditemukan ditemukan gallop, bunyi jantung 3 dan 4. Terdapat juga
edem perifer, akral dingin dengan sianosis . Dan pada edem paru non kardiogenik didapatkan
khas bahwa pada pemeriksaan fisik, pada perkusi terdengar keredupan dan pada pemeriksaan
auskultasi di dapat ronki basah dan bergelembung pada bagian bawah dada (Lorraine et al. Acute
Pulmonary Edema. N Engl J Med. 2005; 353:2788-96.).

4. Pencegahan Edema Paru


Salah satu cara untuk mencegah edema paru adalah mengurangi risiko penyakit jantung,
yang menjadi penyebab umum dari kondisi ini. Untuk itu, kita bisa mencoba mengelola gaya
hidup yang sehat seperti mengonsumsi makanan bernutrisi, terutama buah dan sayuran,
olahraga secara rutin, menjaga berat badan yang sehat, dan tidak merokok.
Kita juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan garam dan
kolesterol yang tinggi karena dapat memicu gagal jantung. Hal ini karena makanan dengan
kandungan garam tinggi dapat menyebabkan retensi air atau kelebihan cairan, yang dapat
meningkatkan kinerja jantung.
Sementara itu, kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak pada
pembuluh darah, terutama pada arteri. Jika pernah mengalami edema paru, pastikan kita
tetap mengonsumsi obat yang diresepkan dan menghubungi dokter sesuai jadwal yang
ditetapkan. Dengan demikian, kita dapat lebih menjaga kesehatan dan menghindari faktor
yang dapat menyebabkan edema paru ke depannya. (https://gayasehatku.com/apakah-
penyakit-edema-paru-bisa-disembuhkan)

5. Pengobatan
Mengingat pasien edema paru mempunyai gangguan pernapasan dan kadar oksigen yang
rendah, pengobatan awal untuk kondisi ini adalah pemberian oksigen. Proses ini dilakukan
dengan menggunakan masker oksigen atau nasal kanul, yaitu selang kecil dengan dua
bukaan yang dapat menyalurkan oksigen ke masing-masing lubang hidung.
Jika diperlukan, dokter juga dapat memasang alat bantu pernapasan, seperti mesin
ventilator, agar pasien dapat bernapas dengan lancar dan memantau kadar oksigen dalam
tubuh mereka. Selain pemberian oksigen, dokter juga dapat meresepkan beberapa obat untuk
membantu mengeluarkan cairan dari kantung udara paru-paru dan mengontrol tekanan
darah. Beberapa di antaranya, yaitu:
1. Diuretik, untuk mengurangi tekanan pada paru-paru dan jantung yang disebabkan oleh
penumpukan cairan
2. Morfin, obat ini dapat membantu meredakan sesak napas dan rasa cemas akibat kondisi
ini. Namun, karena morfin mempunyai risiko yang cukup tinggi, dokter jarang
menggunakannya untuk meredakan penyakit
3. Obat untuk jantung yang dapat mengontrol detak jantung, meredakan tekanan darah
tinggi, dan meredakan tekanan pada pembuluh darah
4. Obat untuk tekanan darah, seperti nitrogliserin dan nitroprusid, terutama bagi pasien yang
mempunyai tekanan darah tinggi atau rendah ketika menderita edema paru
5. Inotropes, untuk melancarkan fungsi pompa jantung dan menjaga tekanan darah agar
tetap stabil. Obat ini umumnya digunakan oleh pasien dengan kondisi gagal jantung
yang serius (https://gayasehatku.com/apakah-penyakit-edema-paru-bisa-disembuhkan)
6. Jika obat-obatan tidak menghasilkan diuresis yang adekuat dan pasien tetap terjadi edem
paru maka ultrafiltasi terisolasi venovenous harus dipertimbangkan, salah satunya
dengan terapi dialysis.
DAFTAR PUSTAKA

1. eprints.ulm.ac.id/207/1/HULDANI - EDEMA PARU AKUT.pdf

2. https://kampus-kedokteran.blogspot.com/2011/10/edema-paru.html

3. Starry H. Rampengan, EDEMA PARU KARDIOGENIK AKUT, Bagian Ilmu Penyakit


Jantung dan pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado, 2014
4. Ika Guswani Pratiwi, S. Kep, Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA-N), ASUHAN
KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN ACUTE LUNG OEDEMA (ALO)
MELALUI PEMBERIAN LATIHAN PURSED LIPS BREATHING DI RUANG
ICU/ICCU RSUD ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2019.

5. https://gayasehatku.com/apakah-penyakit-edema-paru-bisa-disembuhkan

Anda mungkin juga menyukai