Anda di halaman 1dari 21

Analisis Spasial Pengaruh

Banjir dan Kekeringan


Terhadap Tingkat Ketahanan
Pangan
di DAS Bengawan Solo

Amelia Choya Tia Rosalia


Latar
Belakang

Makanan merupakan kebutuhan


pokok manusia

Kurangnya ketersediaan pangan


mengakibatkan kelaparan /
malnutrisi
Penduduk yang Mengalami Kekurangan Pangan

01 03
02 04
2018 2020
2017 820 million 8,34%
2019
811 million 7,63%
Source: BPS Indonesia, 2021
DAS atau Daerah Aliran
DAS Bengawan Solo Sungai adalah aliran air
yang terbentuk dari air
hujan yang jatuh di
gunung, lalu mengalir
DAS Bengawan Solo adalah DAS terpanjang di Jawa melalui lembah-lembah
Tengah dengan panjang 548,53 km yang mengaliri tiga hingga dataran.
provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan D.I.
Yogyakarta.

DAS Bengawan Solo melalui 23 kabupaten/kota yang terdiri


dari : Kota Surakarta, Kota Madiun, Kota Surabaya, Boyolali,
Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora,
Rembang, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi,
Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Mojokerto, Trenggalek,
Gresik, dan Gunung Kidul.
Rumusan
Masalah Bagaimana tingkat ketahanan pangan di
01 wilayah rawan bajir dan kekeringan di DAS
Bengawan Solo?

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi


02 ketahanan pangan di DAS Bengawan Solo?

Bagaimana rumusan kebijakan terbaik bagi


03 pemerintah untuk mengatasi dampak banjir
dan kekeringan terhadap ketahanan pangan?
Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi faktor-faktor yang


01 mempengaruhi ketahanan pangan di DAS
Bengawan Solo

Melakukan penghitungan indeks terkait


dampak banjir dan kekeringan terhadap
02
tingkat ketahanan di DAS Bengawan
Solo.

Membuat pemetaan wilayah yang


03 mengalami kerentanan pangan di DAS
Bengawan Solo.
Riset Gap

Penelitian yang
terbatas pada banjir
saja atau
s
ent kekeringan saja
ont
C
ts s
Belum ditemukan en nt
ont nt
e
C o
literatur yang meneliti C
s
di DAS Bengawan ent
ont
C
Solo
Teori

Ketahanan Pangan

Akses Pangan

Ekonomi Lingkungan
Review Literatur
Sianturi, Jetten, and Sartohadi (2018); Menjelaskan informasi tentang kerentanan terhadap
Masud, Sackor, Ferdous Alam, Al-Amin, banjir dan pengaruhnya terhadap menejemen risiko
& Abdul Ghani (2018); Qiu, Shen, Hou, banjir
Xie, & Leng (2020); Xu et al., (2019)

Deryugina & Konar (2017);


Ahmadalipour, & Moradkhani (2020); Menjelaskan informasi sebab akibat kekeringan
Okal, Ngetich, & Okeyo (2020) terhadap kerentanan pangan

Mohmmed, et al. (2018); Azeem,


Mugera, and Schilizzi (2016); Heflin,
Altman, and Rodriguez (2019);
Menjelaskan informasi terkait yang mempengaruhi
Krishnamurthy, Lewis, & Choularton kerentanan pangan, seperti: produksi pertanian, dan
(2014) tingkat kesehatan
4 Langkah Menentukan Dampak Banjir dan Kekeringan Pada
Ketahanan Pangan:

Melakukan identifikasi data variable


01 yang mempengaruhi kerentanan
pangan di DAS Bengawan Solo
Penghitungan Food Security Index
(FSI) untuk mengukur kerentanan 02
terhadap ketersediaan pangan

Hasil indeks yang diperoleh di


03 regresi menggunakan Data
Panel 2014-2018
Hasil indeks diaplikasikan
dalam bentuk pemetaan
wilayah yang tahan dan rawan 04
pangan menggunakan Sistem
Informasi Geografi (SIG)
Hipotesis
1. Diduga banjir berpengaruh positif terhadap
terhadap tingkat ketahanan pangan di DAS
Bengawan Solo.
2.andGet
Diduga kekeringan
I believe that this berpengaruh
Template will your Time, Money and Reputation.positif
a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I hope
Easy to
terhadap terhadapis tingkat ketahanan pangan di
change colors, photos and Text. Get a modern PowerPoint Presentation that
beautifully designed.
DAS Bengawan Solo.
Metode Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Ruang Lingkup Penelitian Data sekunder; Badan


Nasional Penanggulangan
Penelitian Kuantitatif yang Bencana (BNPB), Badan
menggunakan data Pusat Statistik (BPS), dan
sekunder Balai Besar Wilayah Sungai
(BBWS) Bengawan Solo
Metode Analisis
Analisis Deskriptif Kuantitatif
Teknik dan Alat Analisis

1. Analisis Kuantitatif (Regresi Data Panel)

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + ɛ


Keterangan:
Y = Ketahanan pangan
α = Intercept
β = Konstanta
X1 = Indeks banjir (dummy variabel)
X2 = Indeks kekeringan (dummy variabel)
X3 = Indeks pembangunan manusia (IPM)
X4 = Inflasi
X5 = Luas lahan pertanian
X6 = Jumlah penduduk
X7 = Produk domestiK regional bruto (PDRB) perkapita
e = error

2. Sistem Informasi Geografi (SIG)


No Variabel Koefisien t-Statistic Prob.

1 Konstanta -215.126 -6.05 0.000

2 IB -4.809 -2.15 0.034 *


3 IK -6.407 -2.79 0.006 *
4 IPM 2.902 9.79 0.000 *
5 INF 0.232 0.83 0.409
6 LLLP 2.748 4.05 0.000 *
7 LJP 1.317 0.69 0.493
8 LPDRBP 5.332 2.65 0.009 *

R-squared 0.673 F (7,107) 26.61

Hasil Adjusted R-squared 0.651 Prob > F 0.0000

Root MSE 9.089


Regresi
Hasil
Penelitian
Hasil dari penelitian ini menunjukkan:

1. Banjir dan kekeringan berpengaruh negatif signifikan


terhadap tingkat ketahanan pangan di DAS Bengawan
Solo
2. Peta banjir, kekeringan, dan ketahanan pangan di DAS
Bengawan Solo.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Variabel banjir dan kekeringan mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan terhadap indeks ketahanan pangan.
Adanya pengaruh yang disebabkan oleh banjir dan
kekeringan, mengindikasikan bahwa lahan pertanian di
DAS Bengawan Solo memiliki kerawanan..

Saran bagi Pemerintah


Perlu adanya upaya prefentif untuk menjaga ketahanan
pangan dari bahaya banjir dan kekeringan.

Saran bagi Masyarakat


Diharapkan dapat bersikap lebih bijaksana dalam
melakukan konsumsi dan pembelian kebutuhan rumah
tangga, dalam rangka menjaga kestabilan harga pangan
yang mempengaruhi tingkat ketahanan pangan.

Saran bagi Peneliti


Selanjutnya diharapkan mampu melakukan penelitian
lanjutan mengenai variabel-variabel lain yang
mempengaruhi tingkat ketahanan pangan. Hal tersebut
dapat dijadikan upaya dalam meningkatkan ketahanan
pangan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai