2, Juli 2019:83-91
P-ISSN: 2579–8499; E-ISSN: 2579–8510
Doi: https://doi.org/10.29405/jgel.v3i2.3488
Website: http://journal.uhamka.ac.id/index.php/jgel
*E-mail: yozawn@gmail.com
Received: 25 02 2019 / Accepted: 11 04 2019 / Published online: 30 07 2019
ABSTRAK
Desa Banyubiru merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Banyubiru,
Kabupaten Semarang. Desa ini memiliki letak yang berdekatan dengan Danau Rawa
Pening yang ditumbuhi oleh tanaman vegetasi air yaitu eceng gondok. Hal tersebut
menimbulkan dampak terhadap masyarakat yaitu berdampak positif maupun dampak
negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa
Banyubiru terhadap dampak positif dan dampak negatif tanaman eceng gondok yang
tumbuh di Rawa Pening. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh persil bangunan
permukiman di Desa Banyubiru. Sampel diambil secara acak terhadap persil bangunan
permukiman. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dengan
taraf kepercayaan 95%, dan jumlah sampel sebanyak 288 persil bangunan. Teknik
pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner, wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Desa
Banyubiru lebih dominan menilai keberadaan tanaman eceng gondok kearah dampak
positif, karena masyarakat masih melihat tanaman eceng gondok membantu
perekonomian masyarakat khususnya membuat kerajinan tangan hasil dari tanaman
eceng gondok. Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor terhadap persepsi masyarakat
Desa Banyubiru adalah tingkat pengetahuan masyarakat, lama tinggalnya masyarakat,
jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh yang
berbeda terhadap tingkat persepsi masyarakat.
ABSTRACT
Banyubiru is one of village in Banyubiru District, Semarang Regency, and Central
Java. This village is located close to the Rawa Pening Lake where water vegetation
eceng gondok (Eichhornia crasippes) grows widely. This condition cause impact to the
villager that gives positive and negative impact. This aim of research is to know the
community perception in Banyubiru district toward the eceng gondok plants in Rawa
Pening Lake. This research is quantitative descriptive research. The population are the
settlement percil building in the Banyubiru village. The sample was chosen by simple
random sampling from settlement percil buildings. The totals of sample was determined
using Slovin formula with 95% significance and got 288 sample. The data was obtained
84 | Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 3, No. 2, Juli 2019: 83-91
by using questionnaire, interview, observation, and documentation. The result show that
the community have positive perception to the eceng gondok plants. The eceng gondok
was used by the community to increase their income by selling the plants for handicraft.
Factors that affect to the community perception are knowledge level, stay periods,
occupation, and income level. Each factor gives different impact to the perception level
of the community.
Keywords: Perception, Eceng Gondok, Rawa Pening
secara deskriptif. Analisis data secara Dampak positif dari adanya keberadaan
deskriptif adalah teknik analisis yang tanaman eceng gondok yaitu sebagai
digunakan dalam menganalisis data bahan pupuk organik. Tanaman eceng
dengan cara membuat gambaran- gondok oleh masyarakat Desa Banyubiru
gambaran data yang terkumpul tanpa dimanfaatkan sebagai pupuk organik
membuat generalisasi dari hasil penelitian terutama pada bagian akarnya yang jarang
tersebut. Hasil dari data penelitian yang dimanfaatkan melainkan dibuang.
berasal dari data wawancara dan Masyarakat memanfaatkannya sebagai
kuesioner yang dilakukan pada bahan utama pembuatan pupuk organik
masyarakat Desa Banyubiru dihitung hasil yang sudah diproduksi secara masal, guna
data tersebut dengan koding Microsoft mencukupi kebutuhan pupuk organik di
Excel kemudian diuraikan dalam bentuk Desa Banyubiru. Meskipun belum sampai
tabel, grafik, sehingga diperoleh melakukan ekspor ke berbagai kota
kesimpulan dari data tersebut. Analisis dengan tersedianya pupuk organik
data tersebut dapat digunakan untuk tersebut, diharapkan dapat membantu
mendekripsikan persepsi masyarakat Desa upaya pemulihan kualitas air danau dan
Banyubiru terhadap tanaman eceng mempercepat upaya pemulihan lahan
gondok. kritis di daerah tangkapan air danau.
Sebagai pakan ternak, tanaman
eceng gondok dimanfaat kan sebagai
pakan ternak oleh masyarakat di Desa
Banyubiru. Tanaman eceng gondok yang
dapat dijadikan bahan pakan ternak
merupakan bagian daunnya, merupakan
bagian dari tanaman eceng gondok yang
mudah dicerna oleh hewan ternak
masyarakat seperti bebek, ayam, angsa,
kambing. Akan tetapi, daun eceng gondok
ini tidak langsung diberikan untuk pakan
ternak harus ada pengolahan terlebih
dahulu yaitu dengan mencampurkan
bekatul sebelum diberikan pada ternak.
Gambar 1. Peta Administrasi Desa Banyubiru Sebagai bahan dasar pembuatan
Tahun 2019 kerajinan, masyarakat Desa Banyubiru
memiliki sikap yang kreatif. Hal ini
HASIL DAN PEMBAHASAN dikarenakan masyarakat mampu melihat
1. Dampak Positif Keberadaan adanya peluang usaha dan lahan bisnis
Tanaman Eceng Gondok Di Rawa dari adanya tanaman eceng gondok.
Pening Tanaman eceng gondok dimanfaatkan
Berdasarkan hasil penelitian sebagai bahan utama pembuatan kerajinan
masyarakat Desa Banyubiru bahwa tangan seperti anyaman. Tanaman eceng
tanaman eceng gondok keberadaannya gondok selama ini menjadi hama di Rawa
sudah cukup lama di Rawa Pening dan Pening. oleh karena itu, masyarakat
jumlahnya terus meningkat dari tahun ke memanfaatkan sebagai sumber
tahun. Hal ini menjadikan masyarakat penghasilan tambahan atau bahkan
melihat adanya peluang usaha dan penghasilan utama, karena batang
dampak positif lainnya dari adanya tanaman eceng gondok memiliki nilai jual
keberadaan tanaman eceng gondok. yang cukup tinggi terutama yang menjadi
87 | Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 3, No. 2, Juli 2019: 83-91
produk barang jadi seperti tas, dompet, dahulu tanaman eceng gondok agar tidak
gorden, taplak, dan lainnya. Selain itu, tersangkut jaring.
batang eceng gondok yang kering dapat di Rusaknya hasil pertanian
ekspor ke berbagai kota pengrajin seperti mayarakat karema terganggu tanaman
di Yogyakarta. eceng gondok yang menjadi hama
pertanian. Hal ini dikarenakan semak
2. Dampak Negatif Keberadaan tanaman eceng gondok menjadi sarang
Tanaman Eceng Gondok Di Rawa tikus yang apabila terjadi air pasang
Pening semak tersebut menepi ke lahan pertanian
Berdasarkan pendapat masyarakat masyarakat yang kemudian tikus yang
Desa Banyubiru tanaman eceng gondok ikut bersama semak tersebut memakan
selain memiliki dampak positif juga habis hasil pertanian masyarakat. Daun
memiliki dampak negatif yang dapat eceng gondok yang telah membusuk
mempengaruhi aktivitas sosial, ekonomi dapat menghambat saluran irigasi sawah,
dan Lingkungan. Hal ini dikarenakan sehingga panen padi tidak dihasilkan
dampak yang dirasakan masyarakat sudah secara maksimal.
berlangsung cukup lama. Dampak negatif Masyarakat juga mengeluh atas
dari keberadaan tanaman eceng gondok limbah eceng gondok yang telah
yaitu, pendangkalan rawa dimana membusuk tersebut menimbulkan bau
pendangkalan yang terjadi di Rawa yang tidak sedap dan mencemari air di
Pening di sebabkan oleh pertumbuhan Rawa Pening. Berdasarkan penelitian
tanaman eceng gondok yang tak terdahulu masyarakat Desa Banyubiru
terkendali. Pendangkalan ini berimbas pemanfaatkan lahan pasang surut di
pada daya tampungan air di Rawa Pening daerah Rawa Pening sehingga tempat
yang apabila pada musim penghujan tersebut menjadi sumber mata
sering terjadi banjir, karena rawa tadak pencaharian penting bagi masyarakat
dapat menampung air dalam jumlah meskipun belum dimanfaarkan secara
banyak. efisein sepanjang tahun karena sering
Hanya sedikit masyarakat yang tergenang air (Sittadewi, 2011).
sadar dampak dari pendangkalan yang
terjadi di Rawa Pening, karena rendahnya 3. Persepsi Masyarakat Terhadap
tingkat pengetahuan masyarakat akan Keberadaan Tanaman Eceng
pentingnya menjaga ekosistem di Rawa Gondok Di Rawang Pening
Pening. Tertutupnya permukaan Rawa Persepsi dalam Kamus Besar
Pening oleh tanaman eceng gondok Bahasa Indonesia adalah tanggapan
tersebut mengalami peningkatan terus (penerimaan) langsung dari sesuatu.
menerus, pertumbuhan yang tidak Proses seseorang mengetahui beberapa
terkontrol ini menyebabkan penutupan hal melalui panca inderanya. Persepsi
permukaan perairan. Hal ini mengandung suatu proses dalam diri
mempengaruhi aktivitas nelayan yang untuk mengetahui dan mengevaluasi
sedang mencari ikan karena terhalang sejauh mana seseorang mengetahui orang
oleh tanaman eceng gondok. Para nelayan lain. Pada proses ini kepekaan dalam diri
mengeluhkan adanya hambatan ketika seseorang terhadap lingkungan sekitar
sedang mencari ikan terutama laju perahu mulai terlihat. Cara pandang akan
yang terhalang oleh tanaman eceng menentukan kesan yang dihasilkan dari
gondok. Saat nelayan akan menebar jaring proses persepsi (Rohmaul & Yudi, 2015).
seringkali harus menyingkirkan terlebih Persepsi masyarakat bisa berupa
persepsi positif dan persepsi negatif. Hal
88 | Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 3, No. 2, Juli 2019: 83-91
yang tinggal kurang dari 20 tahun dari keberadaan tanaman eceng gondok.
memiliki persepsi yang berbeda. Hal ini dikarenakan mayoritas profesi
Masyarakat yang tinggal kurang dari 20 masyarakat adalah buruh pabrik, PNS, ibu
tahun menganggap keberadaan tanaman rumah tangga, pensiunan dan toko.
eceng gondok memiliki dampak negatif Berbeda halnya dengan pendapat
bagi masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat yang memiliki profesi yang
mayoritas masyarakat adalah pendatang bersentuhan langsung dengan Rawa
dan bukan penduduk asli sehingga Pening dan aspek di dalamnya. Sebagai
masyarakat tidak merasakan dampak contoh nelayan, beranggapan bahwa
positif secara langsung, namun dampak tanaman eceng gondok memiliki dampak
negatifnya yang langsung masyarakat yang sangat negatif yang dapat
rasakan dari adanya keberadaan tanaman mengganggu aktifitas pekerjaan. Hal ini
eceng gondok (Gambar 3). dikarenakan tanaman eceng gondok yang
tumbuh di permukaan menutupi hampir
70% seluruh permukaan rawa, sehingga
60% mengganggu laju perahu dan
50% tersangkutnya jaring nelayan. Pendapat
40% berbeda datang dari penambang gambut
30% dan pencari eceng gondok yang
20% beranggapan bahwa tanaman eceng
10% gondok berdampak positif terhadap
0% aktifitas kerja masyarakat sebagai
<10 th 10-20 th 21-31 th >31 th
penambang gambut dan pencari eceng
tidak menjawab negatif Positif gondok. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
jenis pekerjaan juga dapat mempengaruhi
persepsi masyarakat terhadap tanaman
Gambar 3. Grafik Lama Tinggal Masyarakat
Desa Banyubiru eceng gondok (Gambar 4).
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Zulfia, N., & Aisyah. (2013). Status
Bagi Pengelolaan Sumber Daya Trofik Perairan Rawa Pening
Lingkungan Perairan. Kanisius: Ditinjau Dari Kandunganunsurhara
Yogyakarta. (No3 dan Po4) SertaklorofiL-a.
Bawal, 5(3), 189–199.
Guritno, B. (2003). Program
Penyelamatan Rawa Pening.
Prosiding Pekan Ilmiah Mahasiswa
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga. Senat Mahasiswa
Universitas Kristen SatyaWacana.
Salatiga.