ISSN : 2303-2960
2&3
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the business impact of aquaculture on water
quality conditions and socio-economic communities in Cinta Manis Lama Village District
of Banyuasin I Banyuasin district. This research was conducted in Cinta Manis Lama
Village Subdistrict Banyuasin I Banyuasin district, in March to May 2012.The results show
refers to the South Sumatra Governor Regulation 16 of 2005, the results of water quality
analysis that is on standard quality parameters including temperature (280C-310C), COD
(0.32 mg/l-3.87 mg/l) and ammonia (0.00198 mg/l-0.22280 mg/l). While under the quality
standard parameters include pH at Station 4 (5.0 and 5.5), DO at Station 4 (4.88 mg/l and
5.02 mg/l), BOD5 at all observation stations (3.09 mg/l-4.82 mg/l) and total phosphate at all
observation stations (0.03546 mg/l-0.19980 mg/l). The results also show that the
aquaculture business is conducted in Cinta Manis Lama village can increase the percentage
increase in income of at least 22.22% to 250% and also improve relations/social interaction.
Keywords: aquaculture, water quality, socio-economic
PENDAHULUAN
Kondisi perikanan tangkap saat ini
tengah
mengalami
stagnasi,
bahkan
wilayah
Degradasi
lingkungan
di
Indonesia.
perairan
akibat
ikan
cenderung
mengalami
Sukadi
(2002)
diawali
oleh
menyatakan
pembukaan
bahwa
lahan
yang
yang
mengakibatkan
wilayah
Priyono
bahwa
belum
lingkungan.
di
Kecamatan
(1992)
banyak
Banyuasin
menjelaskan
dilakukan
padahal
budidaya
dilakukan
tepat
sehingga
menurunnya
kualitas
yang
tidak
bahwa
areal
yang
yang
kurang
terkendali
44
budidaya
adalah
yang
kegiatan
pencemaran
disebabkan
lingkungan
oleh
berbagai
itu
sendiri,
juga
memberi
yang
dilakukan
dapat
budidaya
dampak
terhadap
masyarakat.
Bambang
juga
sosial
Penelitian
(2009)
memberikan
ekonomi
Kohar
menyatakan
1.
Data
Data Primer
primer
yang
dikumpulkan
dan
bahwa
Chemical
menurunkan
tingkat
kemiskinan,
Oxygen
Demand
Pengukuran
tenaga
produksi
dapat
kerja.
perikanan
Peningkatan
budidaya
Semakin
juga
berkembangnya
usaha
informasi
parameter
(COD),
yang
kualitas
dilakukan
air
melalui
Lama
tertarik
Kecamatan
untuk
ikut
Banyuasin
melakukan
usaha
lingkungan
terutama
kondisi
dalam
penelitian
ini
adalah
45
yang
dilakukan
untuk
Stasiun
pengambilan
sampel
air
survey
titik
pembudidaya
ikan
sebagai
usaha
dan
dengan
pengambilan
cara
purposive
sampel
air.
Pada
2.
Data Sekunder
Data
informasi
sekunder
yang
diperoleh
hasil
digunakan
perikanan budidaya.
kawasan,
aktifitas
usaha
peraturan
Pertanian,
peta
untuk
Perikanan
dan
Kehutanan
Penentuan Responden
Teknik
pengambilan
sampel/penentuan
responden
dilakukan
46
mengumpulkan
data,
telah
yang
akan
dampak
ditentukan
responden
usaha
perikanan
budidaya
2. Responden
yang
pekerjaan
yang
utamanya
baik
pekerjaan
maupun
sampingannya
pembudidaya
pekerjaan
bukan
ikan
Hasil
sebagai
sebanyak
20
responden.
Berdasarkan
pengukuran
Analisis Data
Data
hasil
yang diperoleh
dari hasil
kualitas
derajat
Chemical
(COD),
mg/l.
grafik
air
meliputi
Oxygen
kemudian
suhu,
Demand
dianalisis
secara
Kandungan
BOD5
di
lokasi
47
0,19980 mg/l.
Ditinjau
dari
Baku
Stasiun 4 Mutu*
310C
Normal
5,5
6-9
5,02
6
5,01
2
0,32
10
0,00278
0,5
0,03546
0,02
300C
5,0
4,88
5,09
1,90
0,2228
0,1002
Normal
6-9
6
2
10
0,5
0,02
segi
persentase
dan
pembudidaya
pendapatan
setelah
budidaya
responden
adanya
sangat
usaha
bervariasi.
seluruhnya
mengalami
48
Tabel 2. Pendapatan nominal responden sebelum dan sesudah adanya usaha perikanan
budidaya di Desa Cinta Manis Lama
Uraian
Responden
Pembudidaya 20
ikan
6
4
5
5
Pembudidaya 20
(usaha
7
sampingan)
5
2
3
3
Non
20
Budidaya
dengan
responden
hubungan/interaksi
1.100.000
700.000
750.000
600.000
750.000
500.000
500.000
300.000
214,28%
250%
200%
100%
400.000
350.000
900.000
300.000
550.000
-
550.000
550.000
1.100.000
450.000
700.000
-
150.000
200.000
200.000
150.000
150.000
-
37,5%
57,14%
22,22%
50%
27,27%
0%
hasil
wawancara
pembudidaya
sosial
Kenaikan
(%)
350.000
200.000
250.000
300.000
Hubungan/Interaksi Sosial
Berdasarkan
(Rp)
ikan
yang terjadi
dan
menurun
(25%).
Rincian
Responden
budidaya
yang
ikan
hubungan/interaksi
melakukan
sebagai
sosial
usaha
sampingan
berikut.
yang terjadi
120%
100%
Pembudidaya ikan
Pembudidaya ikan (sampingan)
Persentase
100%
80%
60%
40%
50%
50%50%
25%
25%
20%
0%
0% 0%
0%
Meningkat
Tetap
Berkurang
49
PEMBAHASAN
1. Suhu
Suhu terendah pada saat kondisi
pasang terdapat pada kolam budidaya ikan
(Stasiun 1), yaitu 280C sedangkan yang
tertinggi terdapat di dua lokasi penelitian,
sumber air (Stasiun 3) dan Kanal Cinta
kolam
budidaya
bawah
diperbolehkan,
baku
yaitu
mutu
yang
sebesar
6-9.
disebelahnya
yang
terdapat
di
ikan
usaha
cuaca,
pengadukan.
Air
awan
yang
dan
dangkal
proses
dan
salah
satu
faktor
yang
perikanan
budidaya
dengan
50
disebabkan
tingginya
menggunakan
pada
aktifitas
karena
manusia
aliran
kanal
tersebut,
sehingga
tidak
terlarut
di
perairan
tergantung
massa
air,
untuk
kelas
yang
pada
cocok
aktifitas
3,87 mg/l.
Secara
pada
keseluruhan
lokasi
kandungan
COD
penelitian
belum
5,09 mg/l.
51
menyebabkan
terjadi
didukung
oleh
kecenderungan
Boyd
(1979)
yang
Nilai
ammonia
terendah
yang
menimbulkan
ammonia.
tertinggi
kolam
yang
budidaya
sabun
keramik,
minyak
yang
minuman
dan
mengendap
dapat
sebagainya.
penumpukan
terdapat
pemeliharaan/budidaya
disebabkan
karena
di
dasar
pada
ikan
proses
perairan
atau
detergen,
bahan
industri
pelumas,
produk
makanan,
katalis
dan
52
dan
Ekonomi
memberikan
dampak
di
terhadap
kemiskinan,
tenaga kerja.
mg/l.
penurunan
Hasil
wawancara
dengan
Hal
pencemaran,
ini
menandai
akan
adanya
tetapi
jika
bahwa
hubungan/interaksi
mereka
rutin
signifikan.
sarana
peningkatan
melakukan
dan
pertemuan
prasarana
budidaya
ikan
transfer
pembudidaya
dan
informasi
petugas
Sedangkan
total
phosphat
antara
penyuluh
dapat
meningkatkan
pendapatan
Kecamatan
Banyuasin.
Banyuasin
Kabupaten
53
54