“ Mira, tadi ada yang nanyain kamu loh, si bagus anaknya bos minyak itu. “
kata Ella pada Mira agak genit. Mira hanya terdiam sambil membaca naskah
lagu yang akan dia bawakan minggu depan dalam acara kampus.
“ Ada apa denganmu? Kawan, sepertinya kau sedang galau.” Tanya Ella lagi.
“ Baca puisi ini. Kau paham apa maksudnya?” Sambil menyodorkan naskah
lagu yang diambil dari puisi.
“ Ini karya Bagas ya? Anak yang jutek dan pendiam itu? Kamu masih
memikirkannya?”
“ Iya ”, Jawab Mira mengangguk.
Hiduplah merdeka
Dengan bahagiamu
“ Entahlah, aku bingung kenapa kau jatuh cinta pada model lelakinya Bagas”
“ Dia itu berbeda. Dia itu unik dan yang paling membuatku gila adalah sorot
matanya yang tajam. Membuatku mabuk seperti ini” jelas Mira.
“ Iya tapi mana ada cinta abu-abu? harus ada salah satu yang bicara.” Sahut
Ella.
Sehar,i dua hari, sampai seminggu Mira tidak kuat menahan perasaannya pada
Bagas, akhirnya dia menemui Bagas dan membicarakan sesuatu di taman dekat
kampusnya.
“ Em, Em, aku ingin mengatakan sesuatu yang serius padamu” sambung Mira
grogi.
“ Maaf Mir, Hari ini aku ada ujian. Jadi besok saja. Oke?” jawab Bagas yang
langsung meninggalkan Mira.
Keesokan paginya, dia dipanggil ayah dan ibunya untuk pulang ke rumah dari
kosnya.
“ Tadi ada seorang pria yang melamarmu nak, dia terlihat anak baik, ayah bisa
mengetahui betapa keseriusannya mari kata-katanya.” Kata ayahnya.
“ Maaf ayah, Mira belum ingin menikah, Hari ini aku kurang enak badan dan
ingin istirahat di kamar dulu.” Jelas Mira kemudian meninggalkan ruangan
tersebut.
Mendengar nama itu hatinya langsung bergejolak, wajahnya kembali ceria dan
matanya berpinar-binar.
“ Iya benar.”
UNSUR INTRINSIK
ELLA : CEREWET
AYAH : RAMAH
➢ ALUR : MAJU
➢ LATAR : TEMPAT: TAMAN, RUMAH