MODUL 3.

PERANGKAT AKSI
SOSIAL
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa mampu:
• Mengidentifikasi aktivitas kunci dalam siklus pengelolaan aksi sosial sebagai wujud kontribusi
positif mahasiswa sebagai warga negara Indonesia dan dunia
• Memilih perangkat yang akan dimanfaatkan pada setiap tahap dalam siklus pengelolaan aksi
sosial
• Mengidentifikasi teknologi informasi yang potensial digunakan untuk mengelola aksi sosial
Materi Pembelajaran
1. Pengantar SDGs. Dialog mengenai tujuan pembangunan berdasarkan SDGs antara lain:
Materi Pembelajaran (Cont)
2. Pengantar Aksi Sosial, dialog mengenai pengertian dan tujuan aksi sosial
3. Siklus Pengelolaan Aksi Sosial, dialog mengenai aktivitas kunci pada setiap tahap
dalam pengelolaan aksi sosial:
• Reflect
• Plan
• Act
 Materi Pembelajaran (Cont)
4. Alternatif perangkat yang dapat digunakan dalam tahap siklus pengelolaan aksi sosial antara lain:
a. WHY(s). Teknik pemecahan masalah sederhana yang membantu untuk sampai ke akar masalah dengan cepat. Melihat
masalah apa pun dan menelusuri dengan bertanya: "Mengapa?" atau "Apa yang menyebabkan masalah ini?" Biasanya,
jawaban untuk "mengapa" pertama harus memunculkan "mengapa" yang lain dan jawaban untuk "mengapa" kedua akan
memunculkan pertanyaan lain dan seterusnya. Teknik ini dapat membantu dengan cepat menentukan akar penyebab suatu
masalah.
4. Alternatif perangkat yang dapat digunakan dalam
tahap siklus pengelolaan aksi sosial antara lain:
b. Problem Tree. Perangkat yang
dapat digunakan untuk menunjukkan
sebab dan akibat dari suatu persoalan
sehingga memudahkan untuk
mengidentifikasi area untuk
melakukan aksi sosial.
4. Alternatif perangkat yang dapat digunakan dalam
tahap siklus pengelolaan aksi sosial antara lain:
c. Kinds of Change. Perangkat yang digunakan untuk melihat berbagai jenis
perubahan dalam bentuk tabel yang berisi jenis perubahan yang terjadi pada
komunitas, bagaimana perubahan tersebut terjadi dan contoh aksi sosial yang
menginspirasi
d. Forced Field Analysis. Perangkat yang digunakan untuk mempertimbangkan
interaksi antara aksi sosial dan dinamika “peace and conflict” di dalam masyarakat.
Dilakukan dengan berfokus pada tujuan melakukan aksi sosial, mengidentifikasi
kekuatan positif (peace dynamic) dan negatif (conflict dynamic) yang mungkin
mempengaruhi aksi sosial.
4. Alternatif perangkat yang dapat digunakan dalam
tahap siklus pengelolaan aksi sosial antara lain:
e. images Change. Perangkat yang digunakan untuk membantu partisipan menghasilkan ide aksi sosial dengan
mengilustrasikan ide secara visual (gambar, drama, dst) sebelum dan setelah aksi sosial.
f. Fishbone Diagram. Diagram Cause and Effect atau Diagram Sebab Akibat adalah alat yang membantu mengidentifikasi,
memilah, dan menampilkan berbagai penyebab yang mungkin dari suatu masalah atau karakteristik kualitas tertentu.
Diagram ini menggambarkan hubungan antara masalah dengan semua faktor penyebab yang mempengaruhi masalah
tersebut.
5. Pemanfaatan Teknologi Informasi. Dialog mengenai teknologi
informasi yang dapat digunakan untuk mengelola aksi sosial, misalnya:
•Media Sosial

• Online meeting untuk kegiatan

diskusi dan progress report synchronous

• Online Discussion Board untuk catatan diskusi, timeline kegiatan, dan progress report
asynchronous yang dapat diakses oleh semua pihak
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Lecturing Jigsaw Small Group Discussion
 EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Pengantar SDG’s dan Aksi Sosial (Formative evaluation dengan fasilitator.)
2. Siklus Pengelolaan Aksi Sosial (Peer evaluation, facilitator feedback terhadap hasil diskusi setiap kelompok.)
3. Identifikasi Perangkat Aksi Sosial
Formative evaluation dilakukan oleh fasilitator pada beberapa hal berikut:
a. Feedback untuk hasil diskusi mengenai perangkat yang dipilih oleh kelompok untuk mendukung 3 tahap siklus aksi
sosial
b. Evaluasi terhadap sikap dan perilaku partisipan.
c. Partisipan melakukan refleksi mengenai poin penting dipelajari dari hasil diskusi secara keseluruhan.
4. Penggunaan Teknologi Informasi (Feedback terhadap ketepatgunaan teknologi informasi yang digunakan)
KONTRIBUTOR
• Dr. Slamet Usman Ismanto
• Ryan Hara Permana , S.Kep., Ns., MN.
• Fadly Rahman, S.S., M.A.
• Gofarana Wilar , S.Si., M.Si., Apt., Ph.D.
• Dr. Inu Isnaeni Sidiq
• Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi Putra, S.Pi., M.Si.
• Hari Setyowibowo, M.Psi., PhD., Psikolog
TERIMA
KASIH