Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA DEFISIANSI BESI

Anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi untuk sintesis


Pengertian
hemoglobin.
Kebutuhan besi meningkat (masa pertumbuhan yang cepat, menstruasi,
infeksi kronis)
• kekurangan besi yang diserap (pola makan dan jenis makanan yang
dikonsumsi sehari-hari)
Anamnesis
• menderita perdarahan saluran cerna (tukak lambung, penyakit Crohn,
colitis ulserativa)
• pucat, lemah, lesu, gejala pika, penurunan nafsu makan
• mengalami gangguan perilaku dan prestasi belajar
anemia tanpa disertai ikterus, organomegali dan limfa denopati
• stomatitis angularis, atrofi papil lidah, koilonikia

Pemeriksaan Fisik • takikardi, murmur sistolik dengan atau tanpa pembesaran jantung
• gangguan pertumbuhan
• bila Hb<5 g/dL ditemukan gejala iritabel dan anoreksia.
Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
• Hemoglobin, Hematokrit dan Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
menurun, RDW meningkat

Kriteria Diagnosis • hapusan darah tepi: hipokromik mikrositik


• kadar besi serum (SI) menurun dan TIBC meningkat, saturasi besi
menurun
• kadar feritin menurun

6
 Thalassemia ( khususnya Thalasemia minor)
- HbA2 meningkat
- Ferritin serum dan timbunan Fe tidak turun
 Anemia karena infeksi menahun
Diagnosis Banding
- Pada umumnya anemia normokronik normositik, kadang
kadang terjadi anemia hipokronik mikrositik
- Ferritin serum dan timbunan Fe tidak turun
- Kadar SI menurun dan TIBC menurun atau normal
1. Medikamentosa
Pemeriksaan preparat besi (ferrosulphate/ferrogluconate) dosis 4-6
mg besi elemental /kgBB/hari dibagi 3 dosis, diberikan di antara
waktu makan. Preparat besi ini diberikan sampai 2-3 bulan setelah
kadar hemoglobin normal. Ascorbic acid 100 mg/15 mg bes
elemental (untuk meningkatkan absorbs besi).
2. Bedah
Untuk penyebab yang memerlukan intervensi bedah sepert
Terapi
perdarahan karena diverticulum meckel.
3. Suportif
Makanan gizi seimbang terutama yang mengandung kadar bes
tinggi yang bersumber dari hewani ( limpa, hati, daging) dan nabat
(bayam, kacang-kacangan)
4. Lain-lain ( rujukan sub spesialis, rujukan spesialisasi lainnya)
Ke sub bagian terkait dengan etiologi dan komplikasi (Gizi
Infeksi, Respirologi, Gastro-Hepatologi, Kardiologi)
Referensi KEPUSTAKAAN
1. Bagemann, Rastetter J. Atias of Acute Leukemia In Clinical
Hematology 3rd ed. Thieme, Stuttgart 1986-243-8.
2. Margolin JF, Robin KR, Steuber CP, Acute Lymphoblastic leukemia
in Principle and Practice of Pediatric Oncology. 6th ed. Lipincott.
2011 : 518-65
3. Leukemia in Modern Hematology, Biology and Clinic Management,
2nd ed. Muker R, Hiller E. Glass J. Paqutte R edsd. En Presss. 2007 :
173-93
4. Nathan DB. Oski FA Hematology of infacy and Childhood.
Philadelphia WB Saunders, 2000 : 979
5. Sandlund J. Harrison PL, Rivers G. Behm FG. Head D. Boyett J.
Rubritz JE, et all. Persistence of Lymphoblasts in Bone Marrow on
Day 15 and day 22 to 25 of Resimission Induction Predicts a Dismal
Treatment Outcome in Children with Acute
LymphobiasticLeukimia . Blood, 2002 : 100: 43-6.

Anda mungkin juga menyukai