Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN

MORFOLOGI DAN MODIFIKASI DAUN PADA TANAMAN BIOFARMAKA

Disusun Oleh :

Siti Maslihatul Khoiriyah (03.05.22.0240)

KEMENTRIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG

JURUSAN PERTANIAN

PRODI AGRIBISNIS HORTIKULTURA

TAHUN 2022
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN & PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
Jl. Kusumanegara No. 2 Yogyakarta Telp. (0274) 375528

LAPORAN PRAKTIKUM

I. Identitas
Mata Kuliah : Morfologi Tumbuhan
Acara Praktikum : Identifikasi morfologi modifikasi daun pada tanaman
biofarmaka
Tujuan : Mampu memahami modifikasi daun pada tanaman
biofarmaka
Tempat : Kebun TEFA Celeban
Hari, Tanggal : Rabu, 2 November 2022
Nama Mahasiswa : Siti Maslihatul Khoiriyah
Semester :I
Dosen Pengampu : Asih Farmia, SP, M.Agr.Sc
Asisten Dosen : Annisa Khoiriyah, SP, M.Sc
PLP : Sevi Melati,, SP, M.Sc
Instruktur : Nabilla Sekar Ayu, S.Tr.p

II. Dasar Teori


Morfologi daun adalah pengetahuan mengenai bentuk-bentuk pada sehelai daun, baik itu
berupa daun tunggal ataupun majemuk. Pada dasarnya, sehelai daun terdiri dari dasar daun,
tangkai daun, dan helaian daun. Ada pula yang menganggap terdiri dari pelepah daun atau upih,
tangkai daun, dan helaian daun.
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan akar. Setiap
tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah folium. Secara
umum, daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau
(Rosanti, 2013). Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi
pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosinteis. Daun
merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan (Idarianawaty, 2011).
Daun tumbuhan dapat dibedakan menurut bentuk, ukuran dan beragam sifat lainnya.
Berdasarkan kejadiannya, daun dibedakan atas daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal
adalah daun yang setiap tangkai daunnya memiliki satu helaian daun. Bagian dari batang
tempat duduk daun disebut nodus dan sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak daun.
Daun tunggal mempunyai karakteristik yaitu didalam daun terdapat bagian penting yang
terdapat pada batang daun selalu mempunyai bentuk tipis, melebar dan berwarna hijau karena
mengandung klofil yang melalui proses fotosintesis dan daunpun mempunyai umur yang
terbatas ( Trisnawati, 2012).
Daun majemuk adalah tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini
terdapat helaian daunnya sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun
(Gembong, 2006).
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau pelepah daun
(Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan helaian daun (Lamina). Daun lengkap dapat kita jumpai
pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musaparadisca), pohon pinang
(Areca cathechu), dan bambu (Bambusa Sp.) tumbuhan yang mempunyai daun yang tidak
lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu atau dua bagian
dari tiga bagian tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak lengkap (Tjitrosoepomo,
2013).
Daun memilki fungsi antara lain sebagai resorpsi. Dalam hal ini helaian daun bertugas
menyerap zat-zat makanan dan gas. Daun juga berfungsi mengolah makanan melalui
fotosintesis. Selain itu daun juga berfungsi sebagai alat transportasi atau pengangkutan zat
makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. yang tak kalah penting daun berfungsi
sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan dan pertukaran gas) (Rosanti,
2013).
Dengan kemampuan membedakan setiap komponen penyusun struktur daun, dapat
dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi, dengan cara mengelompokkan tumbuhan berdasarkan
karakteristiknya tersebut. Dengan mengenal stuktur daun, dapat ditelaah komponen-komponen
setiap struktur secara lebih terperinci, mulai dari bangunnya, ujung, pangkal, tepi, daging,
sistem pertulangan, warna,, dan permukaannya, dan dapat membedakan struktur daun antara
satu jenis tumbuhan dengan tumbuhan lainnya yang ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari.
(Rosanti, 2013)
Macam- macam modifikasi daun dapat dibedakan menjadi:

Duri
• Daun berubah menjadi duri
• Fungsi fotosintesis dilakukan oleh batang
• Contoh : kaktus suku cactaceae

Sisik
• Duri dan sisik merupakan modifikasi daun dari adanya tunas aksilar pada
ketiak daun atau sisik yang tersusun pada letak daun pada umumnya

Sulur
• Daun termodifikasi menjadi sulur
• Contoh : Similax rotundifolia

Brakte
• Daun pelindung
• Karena ada warna yang aneh sehingga memikat serangga
• Contoh : bunga kertas

Spatha
• Spatha atau seludang bunga selembar daun pelindung besar yang menyakup
bunga majemuk dari sekelompok bunga tumbuhan
• Suku aren arenan Aracaceae

Vagina
• Contoh : bawang merah

III. Alat & Bahan


Alat
1. ATK
2. Handphone (HP)
3. Laptop

Bahan
1. Tanaman biofarmaka
2. Sumber materi penunjang referensi praktikum

IV. Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan
2. Menuju ke lahan dan menyeleksi tanaman biofarmaka
3. Mengidentifikasi tanaman yang telah diseleksi
4. Mendokumentasikan hasil identifikasi dan tanaman menggunakan gawai
5. Mencatat dan menuliskan hasil untuk dituliskan di laporan praktikum

V. Hasil Pengamatan
A. Morfologi Daun
Daun
Daun
Nama Lokal / Lengkap
Gambar Bagian Tunggal /
lmiah / Tidak
Majemuk
Lengkap
1.Ujung daun
2.Tepi daun
3.Helaidaun (lamina)
Daun Sirih, Tidak
4.Tulang rusuk daun Majemuk
(Piper batel) Lengkap
5.Tulang daun
6.Pelepah daun
7.Tangkai daun

1.Ujung daun
2.Tepi daun
Daun 3.Helai daun (lamina)
Mangga, Tidak
4.Tulang rusuk daun Tunggal
(Mangifera Lengkap
indica) 5.Tulang daun
6.Pelepah daun
7.Tangkai daun

1. Pelepah daun
2. Tangkai daun
3. Helai daun
4. Ujung daun
Daun Pisang,
(Musa 5. Tulang daun Tunggal Lengkap
paradisiaca) 6. Tepi daun
7. Pangkal daun
8. Daging daun
9. Ibu tulang daun
1. Tangkai daun
2. Anak tulang daun
Daun Jambu
Biji 3. Tulang daun Tidak
Tunggal
(Psidiumyava 4. Ujung daun lengkap
L.)
5. Tepi daun

1. Pelepah daun
2. Tangkai daun
3. Ujung daun
Daun
4. Urat daun Tidak
jagung (Zea Tunggal
Lengkap
mays L.) 5. Tepi daun
6. Permukaan daun
7. Ibu tulang daun

B. Modifikasi Daun

Nama Lokal / Jenis


Gambar Bagian Fungsi Modifikasi
Ilmiah Modfikasi
Sebagai alat
perlidungan diri
1. Bataang dari pemangsa (
Kaktus./
daun Duri serangga maupun
Opuntia sp.
2. Duri daun herbivora) dan
mengurangi
penguapan air
Membantu
1. Ujung tumbuhan untuk
Daun mengaitkan diri
Daun Bungkus/
2. Helai daun pada objek
Similax Sulur
3. Tepi daun tumpuan atau
rotundifolia
4. Tangkai tumbuhan lain pada
daun saat tanaman
tumbuh
1. Tepi daun Sebagai pelindung
Peace lily/ 2. Tulang Seludang besar yang
Spathiphyllum daun bunga menyungkup bunga
3. Helai daun majemuk dri
sekelompok
tumbuhan
1. Sisik daun
Bawang 2. Kuncup
Menyimpan
merah/ Allium daun Vagina
cadangan makanan
cepa L. 3. Subang/
cangkram
1. Kelenjar
Atas
2. Penutup
3. Ujung
tambahan
Kantung 4. Sulur
Sebagai perangkap
semar/ 5. Bibir Kantung
serangga
Nepenthes sp 6. Sayap
7. Taji
8. Zona berlin
9. Zona
pencernaan

VI. Pembahasan
Daun merupakan salah satu bagian yang terpenting dari salah satu organ tanaman.
Karena fungsinya sebagai tempat membuat makanan melalui proses fotosintes. Fotosintesis
adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan
bantuan sinar matahari. Tunbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel
yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis, energi cahaya matahari diserap
oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau
senyawa organik lainnya. Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak,
vitamin atau senyawa lainnya. Senyawa-senyawa organik ini, selain dimanfaatkan tumbuhan,
juga berguna untuk manusia dan hewan herbivor sebagai bahan makanan.
Fungsi selanjutnya sebagai tempat pengeluaran air melalui traspirasi dan gutasi. Gutasi
adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun.Pada saat awal tumbuhan ia
dapat menyerap air melalui akar serta akan kehilangan air lewat daun. Penguapan ini hanya
terjadi hanya sejumlah tetes air selama 1 minggu, akan tetapi untuk pohon dewasa akan terjadi
penguapan dengan lebih dari 1000 liter perhari. Pada saat transpirasi air berlangsung menguap
dari daun lewat celah kecil yang dikenal sebagai stomata. Terdapat beberapa kecil, seringnya
kurang dari 1% air yang diarbsorpsi tumbuhan digunakan dalam reaksi metabolisme atau
hidrolisisi. Beberapa besar air yang diarbsorbsi akan tanaman akan ditranspirasikan melewati
daun. Transpirasi terjadi dalam setiap tumbuhan dan pada umumnya kehilangan air terbesar
berlangsung melalui daun-daun. Ada 2 tipe transpirasi pada tumbuhan yaitu :
a. Transpirasi kutikula yaitu evaporasi yang terjadi secara langsung yang melalui kutikula
epidermis
b. Transpirasi stomata yaitu kehilangan air yang berlangsung melalui stomata dan hampir
97% air yang ada di tanaman hilang melalui transpirasi stomata.
Selain fungsi yang telah disebutkan terdapat fungsi lain yaitu sebagai tempat menyerap
CO2 dari udara serta sebagai tempat respirasi. Proses fotosintesis pada pernapasan tumbuhan
ini hanya bisa berlangsung bila tersedianya sinar matahari yang cukup dan adanya klorofil.
Selain pada daun, klorofil juga bisa terdapat pada batang tumbuhan, khusunya pada tumbuhan
yang daunnya mengalami modifikasi bentuk dan fungsi, seperti kaktus dan pinus.
Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks, yang menjadikan daun
sebagai medianya. Dilihat dari unsur-unsur yang berperan dalam proses fotosintesis, maka
dapat diketahui syarat-syarat agar terjadi proses fotosintesis yang sempurna yaitu sebagai
berikut :
Karbon dioksida (CO2) di ambil tumbuhan dari udara melalui stomata (mulut daun).
Akar yang menghisap air dari tanah, kemudian dialirkan ke daun melalui pembuluh kayu
(xilem). Klorofil (zat hijau daun) sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk
melakukan proses fotosintesis.
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa yang bangun daun merupakan istilah yang
digunakan untuk menunjukkan bentuk daun, sshingga dikenal dengan istilah bentuk-bentuk
seperti segitiga, lonjong, bulat, dan lain-lain. Beragamnya bentuk daun maka untuk
menyederhanakannya salah satu bagian yang penting diamati adalah posisi bagian helaian daun
yang terlebar. Berdasarkan letak bagian daun yang melebar, daun dibedakan menjadi:
✓ Bagian yang terlebar berada di bagian tengah daun

✓ Bagain yang terlebar di sebelah bawah tengah daun


✓ Bagian yang terlebar di atas tengah helaian daun

✓ Tidak ada bagian yang terlebar


Bagian terlebar terletak dibagian tengah-tengah helaian daun. bangun daun tumbuhan tersebut
berupa :
✓ Bulat/ bundar (orbicularis) merupakan daun dengan perbandingan panjang: leber atau
P : L = 1,0 : 1,0. Sebagai cnth pada tanaman teratai (Nelumbium nelumbo).
✓ Perisai (peltatus) merupakan daun yang biasanya bentuknya bulat, namun memiliki
tangkai yang tidak tertanaman pada pangkal daun. Sepeti pada teratai besar dan jarak
(Ricinus communis).
✓ Jorong (ovalis/ellipticus) merupakan daun yang memiliki perbandingan panjang : lebar
atau P : L = 1,5 – 2,0 : 1,0. Daun ini dimiliki oleh tumbuhan nangka (Artocarpu
heterophylla), nyamplung (Callophyllum inophyllum). pada tipe ini bagian tengah dari
helaian 31 lebar dan makin menyempit ke arah ujung seperti jambu biji atau guava
(Pisidium guajava).
✓ Memanjang (oblongus) merupakan daun yang memiliki perbandingan P : L = 2,5 – 3,0
: 1,0. Seperti pada tanaman sirsak (Annona muricata), dan srikaya (Annona squamosa),
pisang (Musa paradisiaca).
✓ Lanset (lanceolatus) merupakan daun yang memiliki perbandingan P : L = 3,0 – 5,0 :
1,0. Seperti pada tanaman kamboja (Plumeria acuminata), dan oleander (Nerium
oleander). Helaian daun yang meruncing pada bagian ujung sedang bagian tengahnya
melebar misalnya pada bambu (Bambusa sp.) dan Nerium oleander.
✓ Acicular merupakan daun yang memiliki helaian daun Panjang seperti jarum seperti
terdapat pada Pinus merkussii.
✓ Linear merupakan daun yang memiliki helaian daun panjang dan sempit seperti terdapat
pada rumput (Graminae) seperti padi (Oriza sativa), jagung (Zea mays).
✓ Ovate (bulat telur) merupakan daun yang memiliki helaian atau lamina daun berbentuk
bulat telur, namun bagian basal melebar dan bagian ujung menyempit. Misalnya terdapat
pada kemangi (Ocimum), mawar (Rosa sp.).
✓ Cordate (mirip jantung) merupakan daun yang memiliki bentuk helaian seperti hati
seperti pada sirih (Piper nigrum).
✓ Sagittate merupakan helaian daun berbentuk segitiga seperti Sagittaria
✓ Spathulate merupakan helaian lebar berbentuk seperti sendok seperti pada Calendula 32

✓ Oblique merupakan daun yang tulang daun membagi dua helaian


daun menjadi bentuk yang tidak sama seperti ditemukan pada Bignonia, dan nimba
(Azadiractha indica).
Gambar berikut bentuk umum daun tumbuhan yang sering ditemukan, namun
kemungkinan bentuk lain masih ada, yang merupakan bentuk peralihan.
Gambar Bentuk daun yang sering ditemukan pada tumbuhan: A. Acicular, B. Linear, C.
Lanceolata, D. Elliptical, E. Ovate, F. Oblong, G.Rotund, H. Cordata, I. Sagittate, J.
Oblique, K. Spathulate.

Gambar bentuk-bentuk daun (tambahan).


Ujung daun (apex folii).
Selain bervariasi dalam bentuk helaian ternyata bagian ujung daun juga memiki variasi.
Struktur ujung daun pada berbagai tumbuhan dibedakan menjadi:
✓ Runcing (acutus) seperti yang ditemukan pada daun oleander (Nerium oleander).
✓ Meruncing (acuminatus) seperti yang ditemukan pada daun sirsak (Anona muricata)

✓ Tumpul (obtusus) seperti yang ditemukan pada daun sawo kecik (Manìlkam kauki)
✓ Membulat (rotundatus) daun teratai besar (Nelumbo sp)

✓ Rompang/rata (truncatus) daun jambu monyet atau jambu mete (Anarcadia


occidentalias)
✓ Terbelah (retusus) daun bayam berduri (Amaranthus sp.), daun nenas sebrang.

Gambar Bentuk-bentuk ujung daun.

Tepi daun (margo folii)


Tumbuhan juga memiliki variasi dalam struktur tepi daunya. Berdasarkan tepi daun, daun
dibedakan menjadi:
✓ Rata (integer) merupakan dauan yang tepi daunnya rata atau tidak ditemukan lekukan.
✓ Bertoreh (divisus) seperti pada daun mangga (Mangifera indica).
✓ Angulus merupakan daun yang memiliki tepi daun menonjol keluar.
✓ Sinus merupakan daun yang memiliki lekukan atau torehan pada pinggir daunnya,
seperti pada daun terong (Solanum melogena).

Lekukan atau torehan daun


Lekukan atau torehan daun yang terdapat pada tepi daun juga bervariasi. Berdasarkan
toreh-toreh daun, maka morgo dibedakan menjadi:
a. Toreh merdeka
✓ Bergerigi (serratus) seperti pada tanaman bunga tahi kotok (Tagetas erecta)

✓ Bergerigi ganda (biserratus)


✓ Bergigi (dentatus) seperti pada tanaman daun beluntas (Pluchea indica)

✓ Berringgit (crenatus) seperti pada tanaman Cocor bebek (Calanchoe


sp)
✓ Berombak (repandus) seperti pada tanaman air mata penggantin (Antigonom leptopus)
b. Bertoreh-toreh mempengaruhi bentuk asli daun
✓ Berlekuk (lobatus)
✓ Bercangap (fissus)

✓ Berbagi (partitus)

Dalam satu struktur daun terdiri dari satu pelepah daun, satu tangkai daun, dan satu helaian
daun. Pada keadaan lain, setangkai daun tidak memiliki satu buah helaian daun, tetapi memiliki
jumlah helaian lebih dari satu. Struktur seperti ini dikenal sebagai daun majemuk (folium
compositum). Daun majemuk merupakan modifikasi dari daun tunggal, dimana dalam setiap
satu tangkai daun terdiri dari beberapa daun yang disebut anak daun.
Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan.
Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, perbandingan
lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk
pangkal, ujung dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan
daun, ketebalan helai daun dan warna serta bagian permukaannya.
Apabila diperhatikan dengan teliti, daun memiliki berbagai macam bentuk yang
berbeda-beda. Berdasarkan bentuk tulangnya, maka daun dapat dibedakan menjadi empat
macam. yaitu daun menjari, daun menyirip, daun sejajar, dan daun melengkung.
1. Daun Menjari (Palminervis)

Tumbuhan yang memiliki tulang daun menjari mempunyai bentuk daun dengan satu
tulang daun yang cukup besar dan berbentuk seperti jari-jari tangan manusia. Daun dengan
tulang daun menjari ini dapat dilihat, antara lain pada daun singkong, daun pepaya, daun kapas,
dan daun jarak.

2. Daun Menyirip (Penninervis)

Sesuai dengan namanya, maka daun menyirip memiliki tulang daun yang menyirip
menyerupai sirip ikan. Daun menyirip memiliki susunan tulang daun yang tersusun rapi mulai
dari tangkai hingga ujung dari helai daun.
Contoh tumbuhan dengan jenis daun menyirip adalah daun mangga, daun rambutan, daun
jambu, dan daun beringin.
3. Daun Sejajar (rectinervis)

Daun sejajar adalan daun dengan tulang daun berbentuk seperti garis-garis yang sejajar.
Pada tiap-tiap ujung tulang pada daun sejajar akan menyatu. Pada umumnya, terdapat satu
tulang daun besar membujur ditengah, sedangkan tulang-tulang lainnya lebih kecil dan
semuanya mempunyai arah sejajar dengan tulang utama. Daun dengan tulang daun sejajar
dapat dijumpai pada daun jagung, rumput, daun tebu, daun padi, dan daun kelapa.

4. Daun Melengkung (Cervinervis)


Daun melengkung adalah daun yang memilki tulang daun berbentuk seperti garis-garis
melengkung dengan ujung-ujung tulang daun yang terlihat menyatu. Daun dengan jenis tulang
daun melengkung contohnya antara lain daun waru, daun gadung, daun genjer, dan daun sirih.
Sekalipun bentuk dan ukuran daun tampak bervariasi, pada dasarnya daun terdiri dari
tiga bagian, yaitu bagian yang berkembang menjadi pelepah (vagina), tangkai daun (petiolus)
dan helaian daun (lamina). Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut dinamakan daun
lengkap. Pada sebagian besar tumbuhan, daun hanya terdiri dari satu atau dua bagian saja, yakni
helai daun saja, tangkai dan helai daun, pelepah dan helai daun, atau tangkai daun saja. Daun-
daun yang demikian dinamakan sebagai daun tak lengkap.
Modifikasi pada daun terjadi sebagai akibat adanya reduksi atau penambahan jaringan-
jaringan tertentu selama perkembangannya. Modifikasi tersebut dapat terjadi pada daun secara
keseluruhan (daun secara utuh) atau hanya bagian-bagian tertentu dari daun. Bagian daun
tambahan, seperti stipula juga dapat termodifikasi menjadi bentuk lain.
Daun yang termodifikasi secara keseluruhan (daun secara utuh) dapat berubah antara lain
menjadi duri (spina phyllogenum), sulur (tendril), sisik (cataphyll/scale), brakte (bractea) atau
brakteola (bracteola), seludang bunga (spatha), kelopak bunga bersama (Involukrum), lidah
daun (Ligula), Daun reproduktif (Adventif), sporofil, dll.

1. Daun pelindung bunga (Braktea/hypsofil)


Daun yang mengandung pigmen warna. Berfungsi untuk melindungi bunga sejati
(yang ukurannya kecil) dan menarik perhatian serangga penyerbuk. Misalkan pada
bungan bougenville.
2. Kelopak bunga bersama (Involukrum)
Struktur berbentuk tandan yang berfungsi mewadahi bunga sejati. Struktur ini
merupakan gabungan dari banyak kelopak bunga. Misalkan pada bunga athari dan
aster.
3. Lidah daun (Ligula)
Struktur melingkar berbentuk mangkok yang ada di dalam pelepah daun tumbuhan
rumput-rumputan. Berfungsi menahan air.
4. Duri (Spina)
Bedakan dengan thorn yang merupakan modifikasi epidermis. Spina merupakan daun
yang mengecil / tereduksi. Daun seperti ini dimiliki oleh tumbuhan yang hidup di
daerah kering. Guna mengurangi penguapan. Misalkan pada kaktus.
5. Stipula
Daun tambahan yang berfungsi sebagai pelindung daun yang masih muda.
6. Daun reproduktif (Adventif)
Merupakan tunas yang tubuh di bagian tepi daun. Apabila tunas ini jatuh ke tanah akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru.
7. Sporofil
Merupakan daun yang pada bagian permukaan bawah terdapat kotak spora / sorus
(tampak berarna oranye). Ditemukan pada tumbuhan paku.
8. Seludang bunga (Spatha)
Merupakan daun pelindung yang sering kali berukuran besar, yang menyelubungi
seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. Seludang bunga ini biasanya melindungi
tongkol bunga (spadix). Contoh tanamannya ialah Spathiphyllum
9. Sulur (Tendril)
Sulur daun merupakan modifikasi daun yang diguanakan untuk merambat pada ajir
atau tiang yang lebih tinggi. Fungsi sulur ini dapat mempermudah tanaman dalam
mendapatkan cahaya matahari. Contoh tanaman yang termodifikasi sulur adalah
tanaman markisa dan tanaman anggur
10. Sisik (Cataphyll/ scale)
Daun yan termodifikasi menjadi sisik dapat dibuktikan dengan cara melihat adanya
tunas aksilar pada ketiak daun atau sisik tersebut, susunannya seperti letak daun pada
umumnya. Sisik tersebut mengering apabila tumbuhannya telah dewasa.
Fotosintesisnya serupa dengan duri, diambil alih oleh batang. Contoh tanamannya
ialah Cassuarina equisetifolia
11. Pelepah daun (Vagina)
Pelepah daun digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makananan. Akibatnya
pelepah daun tersebut membengkak menutupi batangnya, biasanya disebut umbi lapis.
Ada dua jenis umbi lapis sisik dan umbi lapis non sisik. Pada umbi lapis sisik. Sisik
atau lapisan sisik yang paling luar mengering membentuk suatu serupa membrane yang
disebut tunic. Tunic ini berfungsi untuk melindungi sisik- sisik di dalamnya dari
kekeringan atau kerusakkan mekanik. Contohnya umbi lapis sisik adalah umbi lili dan
bawang putih. Contoh umbi lapis non sisik adalah tulip dan bawang merah.

VII. Kesimpulan
Daun merupakan struktur pada bagian tanaman yang penting karena memiliki klorofil
untuk proses pembentukan tanaman. Daun mempunyai fungsi antara lain sebagai reasorbsi
(pengambilan zat-zat makanan terutama yang berupa zat gas karbondioksida), mengolah
makanan melalui fotosintesis, serta sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi
(pertukaran gas). Daun juga memiliki bentuk yang bermacam-macam seperti menyirip,
menjari, melengkung dan masih banyak yang lainnya. Dan juga daun memiliki berbagai
macam bentuk modifikasi seperti duri (spina phyllogenum), sulur (tendril), sisik
(cataphyll/scale), brakte (bractea) atau brakteola (bracteola), seludang bunga (spatha),
kelopak bunga bersama (Involukrum), lidah daun (Ligula), Daun reproduktif (Adventif),
sporofil, dll.

VIII. Daftar Pustaka


Tjitrosoepomo,G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
266.
Andik, Q. (2016). KEANEKARAGAMAN ORGANISME DAN PRINSIP DASAR KLASIFIKASI.
Yogyakarta.
Kharisma, A. D. (2014). BAGIAN-BAGIAN DAUN. Palembang.
Kulithalai V Krisnhamurthi, B. B. (2015). PLANT BIOLOGY AND BIOTECHNOLOGY.
India: Springer India.
Noviyanti, D. (2013). MORFOLOGI TUMBUHAN : BAGIAN-BAGIAN DAUN (FOLIUM).
Palembang.
Silalahi, M. (2015). MORFOLOGI TUMBUHAN. Jakarta.
https://www.academia.edu/33228280/morfologi_daun_2_1_pdf. Diakses pada
tanggal 5 November 2022
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28638/Chapter%20II.pdf?sequence=4
&is Allowed=y. Diakses pada tanggal 4 November 2022
http://repository.uin-suska.ac.id/5324/3/BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 4 November
2022

Disahkan di Yogyakarta tanggal 06 November 2022


Asisten Dosen Praktikan

Annisa Khoiriyah , SP, M.Sc Siti Maslihatul Khoiriyah

Anda mungkin juga menyukai