Anda di halaman 1dari 3

5/21/22, 5:26 PM Fikih Seputar Berbaliknya Imam Selesai Salat

Aqidah Manhaj Penyejuk Hati  Fiqh Muamalah  Sejarah  Khutbah Jum’at Kalkulator Waris E-Book  

Fikih Seputar Berbaliknya Imam Selesai Salat


by Yulian Purnama, S.Kom. — 16 Desember 2021 Waktu Baca: 4 menit  1

17 87
SHARES VIEWS
 Share on Facebook  Share on Twitter  

Daftar Isi [ sembunyikan ]


1. Kapan berbaliknya?
2. Boleh berputar ke kanan atau ke kiri
3. Bolehkah makmum pergi sebelum imam berbalik?

Di antara adab bagi seorang imam salat jamaah setelah selesai salat adalah imam disunahkan berbalik menghadap kepada
makmum. Salah satu dalilnya hadis dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,
‫َكاَن الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َعَلْيِه َو َسَّلَم ِإَذا َص َّلى َص َالًة َأْقَبَل َعَلْيَنا ِبَو ْج ِه ِه‬
“Biasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika setelah selesai salat, beliau menghadapkan wajahnya kepada kami.” (HR.
Bukhari no. 845)
https://muslim.or.id/71018-fikih-berbaliknya-imam-selesai-shalat.html 1/5
5/21/22, 5:26 PM Fikih Seputar Berbaliknya Imam Selesai Salat

Demikian juga hadis dari Al-Barra’ bin ‘Adzib radhiyallahu ‘anhu. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,
‫ ُيْقِبُل َعَلْيَنا ِبَو ْج ِه ِه‬، ‫ َأْح َبْبَنا َأْن َنُكوَن َعْن َيِم يِنِه‬، ‫ُكَّنا ِإَذا َص َّلْيَنا َخ ْلَف َر ُسوِل ِهللا َص َّلى ُهللا َعَلْيِه َو َسَّلَم‬
“Dahulu kami salat bermakmum bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan kami senang berada di sebelah kanan
beliau, karena beliau menghadapkan wajahnya kepada kami setelah salat.” (HR. Muslim no. 709).
Syekh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijiri menjelaskan, “Setelah salat, imam berbalik ke arah makmum dengan cara berputar
ke sebelah kanan atau ke sebelah kiri. Semua ini hukumnya sunah.” (Shifatul Wudhu was Shalah, hal. 27)
Baca Juga: Hukum Melakukan Salat di Belakang Imam yang Melakukan Salat Wajib Sebelum Waktunya
Kapan berbaliknya?
Disebutkan dalam riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
:
‫ َتَباَر ْك َت َذا‬، ‫كاَن النبُّي َص َّلى ُهَّللا عليه وسَّلَم إَذا َسَّلَم َلْم َيْقُعْد إاَّل ِم ْقَد اَر ما يقوُل الَّلُهَّم َأْنَت الَّساَل ُم َو ِم ْنَك الَّساَل ُم‬
‫الَج اَل ِل َو اِإل ْك َر اِم‬
“Biasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah duduk sejenak setelah salat, kecuali sekadar bacaan ‘Allohumma antas
salam wa minkas salam tabarokta dzal jalali wal ikrom.'” (HR. Muslim no. 592)
Ini menunjukkan bahwa imam berbalik ke arah makmum adalah setelah membaca doa di atas.

Boleh berputar ke kanan atau ke kiri


Imam berbalik ke arah makmum dianjurkan dengan cara berputar ke arah kanan, sebagaimana dalam hadis Al-Barra’ bin
‘Adzib radhiyallahu ‘anhu. Perkataan,
‫ ُيْقِبُل َعَلْيَنا ِبَو ْج ِه ِه‬، ‫َأْح َبْبَنا َأْن َنُكوَن َعْن َيِم يِنِه‬
“Dan kami senang berada di sebelah kanan beliau, karena beliau menghadapkan wajahnya kepada kami setelah salat.”
menunjukkan ini yang paling sering Rasulullah lakukan. Namun, juga boleh kadang-kadang berputar ke arah kiri. Sebagaimana
dalam hadis dari Hulb Ath-Tha’i radhiyallahu ‘anhu,
‫ وعلى شماِله‬، ‫ على يميِنه‬، ‫كان رسوُل ِهللا صَّلى ُهللا عليه وسَّلَم َيُؤ ُّم نا فينصرُف على جانَبيه جميًعا‬
“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengimami kami, setelah salat beliau biasa berputar (ke arah kami) melalui dua
sisinya. Terkadang ke sisi kanan, dan terkadang ke sisi kiri.” (HR. Abu Daud no. 1041, At-Tirmidzi no. 301, disahihkan Al-Albani
dalam Shahih Abu Daud dan Shahih At-Tirmidzi )
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“:
‫ َتَباَر ْك َت َيا َذا الَج َالِل‬، ‫ ومنَك السَالُم‬، ‫ وقال اللُهَّم َأْنَت الَّسَالُم‬،‫كان صلى هللا عليه وسلم إذا سلم استغفر ثالثًا‬
‫ وكان ينفِتل‬، ‫ بل ُيسرع االنتقاَل إلى المأمومين‬، ‫َو اِإل ْك َر اِم ولم يمكث مستقِبَل الِقبلة إال مقداَر ما يقوُل ذلك‬ ”
‫عن يمينه وعن يساره‬
“Biasanya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah salam beliau istigfar 3x. Beliau lalu mengucapkan, ‘Allohumma antas salam
wa minkas salam tabarokta dzal jalali wal ikrom.’ Beliau tidak duduk berdiam menghadap kiblat, kecuali sekadar mengucapkan
itu saja. Kemudian, beliau bersegera menghadap para makmum. Terkadang beliau memutar badan ke sisi kanan dan
terkadang ke sisi kiri.” (Zaadul Ma’aad, 1: 295).
Baca Juga: Larangan Mendahului Imam ketika Shalat
Bolehkah makmum pergi sebelum imam berbalik?
Sebuah pertanyaan disampaikan kepada Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, “Sebagian orang berkata, tidak boleh
makmum keluar dari masjid selama imam belum berbalik, apakah perkataan ini benar?”

https://muslim.or.id/71018-fikih-berbaliknya-imam-selesai-shalat.html 2/5
5/21/22, 5:26 PM Fikih Seputar Berbaliknya Imam Selesai Salat

Syekh menjawab, “Ada ihtimal bahwa pendapat tersebut benar. Namun, yang lebih tepat, pendapat tersebut tidak benar.
Hukumnya mustahab bagi makmum untuk berdiam diri selama imam belum berbalik. Lebih utama demikian. Berdasarkan
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
‫ واَل بالِقَياِم واَل باالْنِص َر اِف‬،‫ فال َتْس ِبُقوِني بالُّر ُكوِع واَل بالُّسُج وِد‬، ‫إِّني إَم اُم ُكْم‬
“Sesungguhnya aku adalah imam kalian. Maka, janganlah kalian mendahului aku ketika rukuk, sujud, berdiri, ataupun al-
inshiraf  (berpaling).” (HR. Muslim no. 426)
Pendapat yang masyhur dalam memahami hadis ini adalah bahwa al-inshiraf di sini maknanya adalah salam, bukan
berbalik ke hadapan makmum. Pendapat yang masyhur adalah salam, sebagaimana perkataan Tsauban,
‫ إَذا اْنَصَر َف ِم ن َص اَل ِتِه اْس َتْغَفَر َثاَل ًثا‬، ‫كاَن َر سوُل ِهللا َص َّلى ُهَّللا عليه وسَّلَم‬
“Biasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau insharafa (salam) dari salatnya, beliau istigfar 3x.” (HR. Muslim
no. 591)
Insharafa di sini maknanya salam.
Adapun mengenai berbaliknya imam, maka yang lebih utama para makmum bersabar (tidak pergi) sampai imam berbalik
kepada mereka. Ini yang lebih utama. Namun, jika makmum berdiri sebelum imam berbalik, maka dalam pendapat yang tepat,
itu tidak mengapa. Karena inshiraf dalam hadis maknanya adalah salam” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, hal. 937)
Ikhwati fillah, coba direnungkan, masalah memutar badan saja ada dalilnya dan ada ilmunya. Maka sudahlah, jangan sibukan
diri para perkara yang kurang bermanfaat. Karena banyak ilmu yang belum kita pelajari. Sibukan diri dengan ilmu, agar
hidupmu berjalan di atas ilmu dan menggapai rida Rabbmu.
Semoga Allah Ta’ala memberi taufik.
Baca Juga:
Mengulang Bacaan Imam dalam Shalat Jama’ah
Keutamaan Mengucapkan “Aamiin” Bersama Imam

Penulis: Yulian Purnama


Artikel: www.muslim.or.id
🔍 Adab Terhadap Orang Tua, Artikel Islam Rahmatan Lil Alamin, Kesaksian Palsu, Ceramah Singkat Tentang Qurban, Mp3
Dakwah
Tags: FIKIH IMAM FIKIH SHALAT FIKIH SHALAT BERJAMAAH PANDUAN SHALAT SHALAT SHALAT BERJAMAAH TATA CARA SHALAT
TUNTUNAN SHALAT

Yulian Purnama, S.Kom.


Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Ilmu Komputer UGM, kontributor web Muslim.or.id dan Muslimah.or.id
 

Artikel Terkait
Hukum Mengumumkan Berita Kematian Seseorang (An-Na’yu)
BY DR. M SAIFUDIN HAKIM, M.SC., PH.D.  21 MEI 2022  0

https://muslim.or.id/71018-fikih-berbaliknya-imam-selesai-shalat.html 3/5

Anda mungkin juga menyukai