DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Jurusan Akuntansi
Universitas Riau
2021/2022
Statement Of Authorship
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa RMK / makalah / tugas
terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah / tugas
pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
1802125296 1802112049
Audit Internal Sektor Publik : Proses dan Teknik
1. Pengertian
Menurut the International Standard for the Professional Practice of Internal Auditing,
peran yang dimainkan oleh auditor internal dibagi menjadi dua kategori utama; jasa assurance
dan jasa konsultansi.
a. Jasa Assurance merupakan penilaian obyektif auditor internal atas bukti untuk
memberikan pendapat atau kesimpulan independen mengenai proses, sistem atau subyek
masalah lain. Jenis dan lingkup penugasan assurance ditentukan oleh auditor internal.
b. Jasa konsultansi merupakan pemberian saran, dan umumnya dilakukan atas permintaan
khusus dari klien (para auditi). Dalam melaksanakan jasa konsultansi, auditor internal
harus tetap menjaga obyektivitasnya dan tidak memegang tanggung jawab manajemen.
Disamping memberikan jasa audit (tepatnya assurance) dan jasa konsultansi, auditor
internal juga dapat berperan dalam berbagai hal lain yang memberikan nilai tambah bagi
organisasi:
Kegiatan utama pada tahap ini adalah pengumpulan informasi umum tentang auditi,
untuk ditelaah dalam rangka menentukan sasaran audit tentantif (tentative audit objectieves) atau
perkiraan permasalahan yang perlu mendapat perhatian pada tahap audit pendahuluan. Secara
keseluruhan aktivitas persiapan penugasan meliputi: penerbitan Surat Tugas, koordinasi dengan
Inspektorat lain, pemberitahuan kepada Auditi, pengumpulan informasi umum, penyusunan
rencana penugasan, penyiapan program audit untuk audit Pendahuluan.
b. Audit Pendahuluan
Pada tahap ini auditor berupaya memperoleh kerjasama dengan auditi, memperoleh
gambaran yang lebih detil tentang auditi, serta mengumpulkan bukti awal dan melakukan
berbagai penelaahan dengan memperhatikan sasaran audit tentantif (tentative audit objectives)
dan mengikuti langkahlangkah pemeriksaan dalam program audit pendahuluan. Hasil
pengumpulan bukti awal dan penelaahan tersebut digunakan untuk menentukan permasalahan
yang perlu didalami (sasaran audit definitif/firm audit objectives) dalam rangka merencanakan
prosedur audit selanjutnya. Secara keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh auditor pada audit
pendahuluan ini, meliputi: pertemuan awal, observasi lapangan, penelaahan dokumen, evaluasi
pengendalian internal, prosedur analitis, dan penyusunan program audit lanjutan.
c. Pelaksanaan Pengujian
Penyusunan laporan hasil audit, yaitu aktivitas menuangkan rangkuman hasil audit
kedalam laporan, biasanya dilakukan oleh Ketua Tim Audit, direviu oleh Supervisor dan
disetujui/ditanda tangani oleh Penanggung Jawab Audit. Laporan yang telah disetujui kemudian
digandakan sesuai kebutuhan dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya.
Dalam laporan hasil audit diungkapkan pula berbagai permasalahan yang ditemukan dan
rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh manajemen atau pihak lain yang terkait. Terhadap
rekomendasi yang diberikan itu, auditor melakukan pemantauan dan evaluasi (monitoring dan
evaluation). Maksudnya adalah untuk mencapai tujuan akhir kegiatan audit internal, yaitu adanya
perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan peningkatan kinerja auditi, sekaligus bermanfaat
dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat.
Prosedur analitis terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan di antara data.
Prosedur ini meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana, analisis vertikal, atau
laporan persentase, perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau
anggaran, serta penggunaan model matematis dan statistik, seperti analisa regresi.
b. Inspeksi
Inspeksi meliputi pemeriksaan yang rinci terhadap dokumen dan catatan serta
pemeriksaan sumber daya berwujud. Prosedur ini digunakan secara luas dalam auditing. Inspeksi
seringkali digunakan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, baik bottom up maupun
top-down.
c. Konfirmasi
Kegiatan ini meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis olehauditor.
Permintaan keterangan tersebut biasanya ditujukan kepada manajemen atau karyawan
organisasi sektor publik, yang umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang timbul
setelah dilaksanakannya prosedur analitis.
e. Penghitungan (Counting)
Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan (counting) adalah perhitungan
fisiksumber daya berwujud, seperti jumlah kas dan persediaan yang ada, dan akuntansi seluruh
dokumen, dengan nomor urut yang telah dicetak (prenumbered).
f. Penelusuran (Tracing)
Dalam penelusuran (tracing), yang sering kali disebut sebagai penelusuran ulang, auditor
memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan,dan menentukan bahwa
informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan
akuntansi (jurnal dan buku besar).
h. Pengamatan (Observing)
https://jabatanfungsionalauditor.files.wordpress.com/2014/06/dasar-dasar-audit-internal-
sektor-publik.pdf
https://123dok.com/document/z1er7rey-teknik-audit-keuangan-sektor-publik.html