Catatan:
1. Tidak diperkenankan untuk kerjasama atau mencontoh, jawaban Anda akan terlihat bila hal ini
ditetap dilakukan (Jawaban sama persis tidak akan dinilai)
2. Jawaban dikirm ke email nurna_aziza@unib.ac.id (kata nurna dan aziza terpisah dengan under score)
pada tanggal 14 Oktober 2021 jam 23.00 wib dengan nama file: nama_NPM_UTS Pengauditan
I_14Oktober 2021 (nama: disi nama dan NPM mahasiswa)
Soal 1 (Skor30)
1. Jelaskan mengapa diperlukan jasa audit disertai dengan contoh untuk mendukung penjelasan tersebut.
2. Jelaskan jenis-jenis audit dan beri contoh setiap jenis audit tersebut
3. Jelaskan jenis auditor
Soal 2 (Skor30)
1. Jelaskan laporan audit termasuk laporan audit atas laporan keuangan
2. Jelaskan masing-masing jenis pendapat auditor dan berikan kriteria setiap jenis pendapat auditor
Soal 3 (Skor30)
1. Jelaskan secara rinci letak hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit.
2. Jelaskan jenis-jenis bukti audit yang dikaitkan dengan seiap tujuan audit
Jawaban :
SOAL 1
1.Karena Audit sangat krusialatau penting untuk pemantauan perkembangansebuah perusahaan dengan
menggunakan tujuan serta membuat evaluasi atau inspeksi kebenaran atas seluruh transaksi
ygsudahdibentukoleh perusahaan ,yang pengerjaan nya dilakukan olehpihak ketiga atau pihak luar
perusahaan yang bersifat independen dan tidak memihak siapapun pada perusahaan tersebut. Dan juga
jasa audit ini sangat berpengaruh dalam mengevaluasi kelangsungan perusahaan klient nya, karena
mereka bisa mendeteksi serta melaporkan kecurangan yang terjadi dalam perusahaan, dan tanggung
jawab audit menilai ketidakwajaran dalam laporan keuangan sebuah perusahaan, itulah mengapa jasa
audit itu sangat diperlukan.
Audit laporan keuangan adalah audit atas laporan suatu entitas (perusahaan atau organisasi ) yang akan
menghasilkan pendapat opini pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi dan kelengkapan laporan-laporan
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku
B. audit operasional
Audit operasional adalah review dari setiap bagian dari prosedur operasi standar organisasi dan metode
yang
diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi,ekonomis dan efektivitas
C. Audit ketaatan
Audit ketaatan atau audit kepatuhan adalah proses bekerja untuk menentukan apakah audit mengikuti
prosedur standar dan aturan-aturan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas
Contoh Audit ketaatan:
terhadap proses pembangunan pembangkit tenaga listrik di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pemerintah
menunjuk auditor eksternal untuk mengaudit apakah proses berjalannya pembangunan tersebut sudah
sesuai dengan kententuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
D. audit investigatif
Audit investigatif adalah serangkaian kegiatan untuk mengetahui atau mengenali, mengidentifikasi
,menguji kelayakan secara rinci informasi dan fakta-fakta yang ada dalam pengungkapan kejadian yang
sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk mendukung penuntutan dugaan penyimpangan yang dapat
merugikan keuangan entitas perusahaan atau organisasi atau negara atau wilayah
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan
proses data akuntansi.
Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan computer baik program, komunikasi, atau data dari
akses yang tidak sah, modifikasi bahkan penghancuran. Pengembangan program yang dilakukan atas
otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen perusahaan.Pemrosesan transaksi, file, laporan dan
catatan computer dengan akurat dan lengkap.Data file laporan yang tersimpan di computer sangat dijaga
kerahasiaanya.
F. Audit Lingkungan
Menurut (Kep. Men. LH 42/1994) audit lingkungan adalah proses manajemen yang meliputi evaluasi
secara sistematik, tercatat (terdkumentasi), serta obyekttif, tentang bagaimana suatu kinerja manajemen
organisasi yang bertujuan memfasilitasi kendali manajemen terhadap upaya pengendalian dampak
lingkungan dan pemanfaatan kebijakan usaha terhadap perundang-undangan tentang pengelolaan
lingkungan.
G. General audit
Adalah pemeriksaaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
yang indipendent dengan tujuan dapat menilai sekaligus memberikan opini mengenai kewajaran laporan
keuangan.
H. Audit spesial
Merupakan suatu pemeriksaan yang hanya terbatas hanya pada permintaan audit yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP).
3.Jenis Auditor
Auditor Independen
Auditor independen adalah anggota kantor akuntan publik yang bekerja secara eksternal untuk melayani
masyarakat publik yang sedang membutuhkan jasa audit.
Auditor independen tidak boleh dipengaruhi oleh pihak luar atau pihak mana pun. CPA adalah julukan
untuk auditor independen di luar negeri.
Auditor Internal
Auditor internal adalah seorang auditor yang bekerja untuk suatu instansi atau perusahaan.
Adapun beberapa tugas dari auditor internal adalah memeriksa dokumen keuangan internal perusahaan
namun hanya dalam ruang lingkup yang cukup terbatas, dan juga bekerja untuk meningkatkan akurasi
data keuangan perusahaan.
Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah seorang auditor yang bekerja melayani lembaga-lembaga atau perusahaan
milik pemerintah.
Beberapa tugas yang harus dikerjakan bagi auditor pemerintah antara lain adalah untuk mengawasi aliran
keuangan dan praktek di lembaga atau instansi pemerintahan.
Di Indonesia, auditor pemerintah dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Auditor Eksternal:
Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai perwujudan dari Pasal
23E ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yaitu untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan satu badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
Ayat (2) Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,sesuai dengan kewenangannya.
Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk kepada pemerintah, sehingga
diharapkan dapat bersikap independen.
Auditor Internal:
Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) yang
dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal
Departemen/LPND, dan Badan Pengawasan Daerah.
Auditor Pajak
Auditor Pajak merupakan auditor di bawah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan
Republik Indonesia.
Auditor ini memiliki tugas khusus untuk melakukan audit terhadap para wajib pajak tertentu apakah telah
melakukan kewajibannya sesuai peraturan perundangan yang berlaku atau belum.
Auditor Forensik
Auditor forensik merupakan auditor yang bekerja di bidang spesialisasi dalam bidang kriminal keuangan.
Pekerjaan yang biasa mereka lakukan adalah cenderung di dalam pemeriksaan dokumen-dokumen terkait
dengan berbagai tindakan kriminal, seperti money laundry dan pelacakan sumber uang berasal.
SOAL 2
1.Laporan audit adalah laporan yang berisi opini audit yang dikeluarkan oleh auditor independensi setelah
melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan entitas dan laporan terkait. Termasuk laporan keuangan,
akun manajemen, laporan manajemen. atau laporan lain seperti laporan yang sesuai. Sebagian besar
laporan tersebut diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan profesional auditor terhadap kriteria atau
standar pengukuran. Misalnya, auditor melakukan auditnya atas laporan keuangan klien terhadap standar
akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan tersebut. Jenis laporan audit yang berbeda
mengandung opini audit yang berbeda dan penyebab utamanya adalah dari perbedaan salah saji yang
ditemukan dalam laporan keuangan. Jenis laporan audit yang berbeda mewakili tingkat jaminan yang
berbeda. Laporan audit umumnya ditujukan kepada perusahaan, pemegang saham, atau dewan direksi
perusahaan. Dalam tahun-tahun terakhir, telah menjadi kebiasaan mengalamatkan laporan audit kepada
pemegang saham dan dewan direksi perusahaan dengan maksud bahwa auditor independen terhadap
perusahaan.
2. Jelaskan masing-masing jenis pendapat auditor dan berikan kriteria setiap jenis pendapat auditor
SOAL 3
a. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas rendah, auditor harus
meningkatkan jumlah bukti audit yang dikumpulkan
b. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas yang konsisten dan mengurangi jumlah bukti audit
yang dikumpulkan, risiko audit meningkat
c. Jika auditor ingin mengurangi risiko audit, ia dapat memilih salah satu dari tiga modalitas berikut:
d. Meningkatkan tingkat materialitas dengan tetap menjaga jumlah bukti audit yang dikumpulkan
e. Meningkatkan jumlah bukti audit yang dikumpulkan dengan tetap mempertahankan tingkat materialitas
.
f. Meningkatkan jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas yang digabungkan
Setelah mengetahui beberapa hal penting mengenai bukti dalam proses audit ini, selanjutnya penting
untuk Anda mengetahui jenis-jenis dari audit evidence ini. Adapun secara detail berikut adalah uraiannya:
1. Pengujian Fisik
Bukti jenis ini adalah fakta atau informasi yang diperoleh oleh auditor dengan cara melihat secara
langsung fisik dari aset perusahaan. Misalnya fisik dari persediaan yang dimiliki perusahaan. Pengujian
fisik ini digunakan dalam audit hukum misalnya untuk melakukan cek kebenaran luas tanah yang tertera
dalam sertifikat tanah.
2. Konfirmasi
Bukti konfirmasi ini adalah fakta yang diperoleh auditor berdasarkan pernyataan, baik bersifat langsung
maupun tertulis oleh pihak ketiga yang independen. Auditor umumnya lebih memilih bukti yang sifatnya
tertulis dibandingkan bukti yang sifatnya pernyataan langsung, sebab lebih mudah dianalisis.
3. Dokumentasi
Dalam memperoleh bukti yang valid, setelah melakukan pengujian fisik atau terhadap bukti barang yang
sifatnya habis pakai, atau berupa kegiatan maka cara pembuktian yang paling relevan adalah dengan
melakukan dokumentasi.
4. Analitis
Bukti analitis ini berkaitan dengan kompetensi keilmuan dari auditor, dalam memperoleh bukti analitis ini
umumnya auditor akan membandingkan suatu objek dengan objek lainnya. Atau dalam laporan keuangan
auditor tentu akan melakukan perbandingan antara neraca saldo dengan beberapa laporan keuangan
lainnya seperti laba-rugi.
5. Wawancara
Wawancara ini diperlukan sebagai bukti pendukung, misalnya untuk menilai bagaimana kinerja
manajemen dalam mengelola perusahaan, bukti yang paling valid antara lain adalah dengan melakukan
wawancara terhadap pegawai atau organisasi dibawahnya.
6. Perhitungan Ulang
Bukti ini hanya berlaku jika yang diaudit adalah laporan keuangan. Teknik ini digunakan untuk mengukur
validitas hasil perhitungan yang dilakukan klien.
7. Observasi
Meskipun hampir sama pengujian fisik, tapi prakteknya berbeda. Pengujian fisik lebih detail dari
observasi, sebab dalam observasi ini hanya dilakukan pengamatan saja tanpa melakukan kontak fisik.
Namun, metode ini juga bisa mendapatkan fakta lain yang lebih valid dibandingkan dengan uji fisik.
Tujuannya tentu berbeda, bila uji fisik dilakukan untuk melakukan cek terhadap informasi yang
dicantumkan, observasi dilakukan untuk tujuan memperoleh data diluar informasi yang disediakan.
SOAL 4
Etika profesional auditor dalam melaksanakan audit sangat diperlukan karena seorang akuntan memiliki
peran yang sangat penting bagi perusahaan, seorang akuntan dituntut untuk berhati-hati dalam
menjalankan tugasnya, karena tugas akuntan adalah melakukan anggaran. perusahaan yang selanjutnya
akan digunakan sebagai sistem informasi yang disajikan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan
yang berperan penting sebagai alat bantu pengambilan keputusan di masa yang akan datang agar
pelanggan dan pihak eksternal yang menggunakan laporan keuangan memiliki keyakinan terhadap
kualitas audit yang diberikan oleh perusahaan auditor tersebut
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa semua profesional wajib bertanggung jawab atas pekerjaan yang
dilakukan.
Hal ini pun meliputi hasil dari pekerjaan tersebut.
Sebagai profesional, kamu juga harus siap bertanggung jawab terhadap dampak dari keputusan dan apa
pun yang dibuat dalam pekerjaan pada kehidupan orang lain dan juga masyarakat umum.
2. Prinsip keadilan
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa seorang profesional harus selalu mementingkan nilai keadilan
dalam pekerjaannya.
Apapun yang dilakukan harus adil dan diberikan pada siapapun yang berhak, apalagi bagi profesi yang
melayani rakyat seperti petugas kesehatan, polisi, dan lain-lain.
3. Prinsip otonomi
Profesional dalam dunia kerja memiliki kebebasan dan wewenang untuk bekerja sesuai dengan
profesinya.
Hal ini juga berarti seorang profesional memiliki hak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
berdasarkan kode etik profesi yang berlaku.
Dalam etika profesi, integritas moral sangat penting karena merupakan kualitas kejujuran dan prinsip
moral yang dilakukan secara konsisten sebagai seorang profesional.
Sebagai seorang profesional, kamu harus ingat untuk menjaga kepentingan profesi, diri sendiri, dan juga
memikirkan kepentingan masyarakat.