Anda di halaman 1dari 10

Relasi Gender Perempuan Pemandu Karaoke Yang Sudah Berkeluarga

RELASI GENDER PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE YANG SUDAH


BERKELUARGA
Septi Indah Nawang Sasi
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
septis@mhs.unesa.ac.id

Drs. FX Sri Sadewo, M.Si


Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Pemandu karaoke adalah pekerjaan untuk menemani tamu di ruang karaoke.Selain itu, ia
tidak jarang ikut minum (alkohol) bersama-sama. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat
relasi gender yang terbangun pada keluarga pemandu karaoke. Penelitian ini menggunakan
beberapa kajian konsep yakni terkait bentuk-bentuk relasi gender. Data yang dikumpulkan
melalui wawancara, participant observation, serta pengumpulan dokumen-dokumen
pendukung. Analisis dalam penelitian ini menggunakan tiga proses yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, relasi
gender yang terbangun antara pemandu karaoke dengan suami terjabarkan dalam bentuk-
bentuk yang berbeda yaitu: trust antara kedua pihak suami dan istri, keterlibatan suami
dalam pengambilan keputusan bekerja sebagai escort, serta toleransi dan komitmen antara
kedua pihak. Di samping itu, muncul dua jenis relasi gender yang terbangun dalam
keluarga pemandu karaoke, yakni: relasi patriarkis hirarkis, serta relasi mitra sejajar.
Kata kunci : Relasi Gender, Escort, Pemandu Karaoke, Keluarga

Abstract
Karaoke escort is a job to accompany guests in the karaoke room. In addition, he does not
often participate drink (alcohol) together. The focus of this research is to look at the gender
relations built up in the karaoke guiding family. This study uses several studies of the
concept of related forms of gender relations. Data collected through interviews, participant
observation, and collection of supporting documents. Analysis in this research use three
process that is data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study
indicate that, the gender relations established between karaoke guides with husbands are
spelled out in different forms: trust between husband and wife, husband involvement in
decision making work as escort, and tolerance and commitment between both parties. In
addition, two types of gender relations are established in the karaoke guide family, namely:
hierarchical patriarchal relationships, and parallel partner relationships.
Key Words: Gender Relations, Escort, Karaoke Chaperone, Family

PENDAHULUAN 60 komponen kebutuhan hidup layak


berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga
Saat ini, perempuan mengalami
Kerja No. 13 Tahun 2012.
pergeseran peran. Semula, perempuan
hanya berperan secara domestik seperti Keadaan seperti ini sangat
melahirkan anak, mengurus suami dan berpotensi memunculkan konflik,
keluarga. Sekarang, perempuan telah terutama pada perempuan pekerja yang
memasuki sektor publik. Ia bekerja sudah menikah. Konflik yang pertama
menjadi tenaga kerja di pabrik dan terjadi antara suami dan isteri. Dalam
perkantoran, serta sektor-sektor jasa perceraian, kesibukan perempuan kerap
lainnya. Singkat kata, perempuan saat ini kali menjadi penyebab utamanya.
memiliki peran ganda yakni, pada sektor Konflik yang kedua adalah apa yang
publik sebagai pekerja, dan pada sektor terjadi pada perempuan itu sendiri.
domestik sebagai ibu rumah tangga. Perempuan mengalami kesulitan dalam
Pergeseran ini terjadi karena beberapa membagi waktu dalam membagi waktu
hal. Pertama, kebutuhan rumah tangga guna menjalankan perannya sebagai ibu
yang semakin besar, terutama di kota- rumah tangga, dan di sisi lain perempuan
kota besar. Keluarga tidak lagi dapat juga harus melakukan pekerjaannya
mengandalkan gaji atau upah seorang untuk memperoleh pendapatan yang
suami saja. Di Surabaya misalnya, cukup. Pembagian waktu bagi pekerja di
seorang buruh hanya memperoleh Rp. sektor perkantoran dan perdagangan
3.296.212,50 berdasarkan UMK. mungkin tidak menjadi masalah, namun
Pendapatan sebesar ini hanya memenuhi demikian pembagian waktu ini menjadi
biaya hidup yang tercantum dalam daftar semakin rumit apabila waktu kerjanya
malam hari, seperti pada kasus pada tangga. Artinya, peran perempuan yang
penelitian ini, yaitu: di karaoke. sudah masuk pada sektor publik tidak
secara otomatis menggugurkan
Pemandu karaoke adalah
kewajibannya untuk melakukan kerja-
pekerjaan yang digeluti oleh perempuan
kerja pada sektor domestik.
yang tugasnya adalah menemani dan
memandu para lelaki berkaraoke, atau Pada perkembangannya,
lebih jauh menemani minum minuman hubungan antara pekerja pemandu lagu
beralkohol. Berbagai macam terminologi karaoke dengan keluarganya, khususnya
yang disematkan semacam ladies escort, dengan suami menjadi menarik untuk
ladies companion, atau public relation dikaji. Relasi gender di dalam keluarga
(purel), merupakan jenis pekerjaan yang ini menarik diperhatikan karena dengan
harus dilakukan pekerja perempuan stigmanya, pekerjaan pemandu karaoke
dalam kurun waktu dan tarif tertentu. sudah mengganggu relasi gender antara
Mengandalkan berbagai citra yang suami dan isteri. Kedua, waktu kerjanya
melekat pada perempuan (cantik, seksi, membuat perempuan tidak berada di
perhatian, dsb), pekerjaan pemandu lagu rumah pada saat suami di rumah.
karaoke merupakan pekerjaan yang Sehingga penelitian ini adalah mengenai
mampu memaksimalkan seluruh citra pemandu lagu karaoke serta relasi gender
perempuan. yang terjadi didalam keluarganya.

Di sisi lain, pemandu lagu karaoke


yang bekerja di sektor publik, tentu tidak METODE
dapat begitu saja meninggalkan perannya
Metode yang digunakan dalam
sebagai perempuan pada sektor domestik.
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.
Kedudukannya sebagai perempuan yang
Berlandaskan pada hal ini, penelitian
berumah tangga, mewajibkan perempuan
kualitatif dapat berkontribusi penuh guna
untuk tetap mengemban perannya guna
menggambarkan realitas sosial yang
melaksanakan pekerjaan rumah tangga
terjadi dalam penelitian ini. Kajian
serta peran-peran sebagai ibu rumah
pustaka dimanfaatkan sebagai pemandu yang telah disusun sebelumnya.
agar fokus penelitian sesuai dengan fakta Wawancara dilakukan kepada informan
di lapangan. kunci yang dipilih berdasarkan
pertimbangan peneliti, yakni informan
Penentuan subjek dalam
yang mengetahui seluruh informasi
penelitian ini menggunakan prosedur
mengenai pekerja pemandu lagu karaoke.
purposive. Sedangkan yang menjadi
Dari informasi awalan ini, peneliti akan
informan kunci pada penelitian ini adalah
melanjutkan wawancara kepada informan
salah satu escort yang telah lama bekerja
di Karaoke Suka - Suka Kapas Krampung yang memenuhi kriteria dalam penelitian
ini.
Plaza, dan memiliki informasi yang
lengkap mengenai informan selanjutnya. Secara teknis, penelitian ini
Dari informan kunci tersebut, diperoleh 7 menggunakan teknis analisis data model
orang informan lainnya. Prosedur ini interaktif menurut Miles & Huberman.
dijalankan dengan menentukan subjek Mereka membagi teknik analisis data
yang akan menjadi informan sesuai menjadi tiga bagian yaitu: reduksi data
dengan kriteria terpilih yang relevan (data reduction); mendisplai data (data
dengan masalah penelitian ini. display); dan kesimpulan.

Sumber data pertama adalah


observasi secara berpartisipasi dalam tiap HASIL DAN PEMBAHASAN
kegiatan yang dilakukan subjek.
Beberapa relasi gender yang
Observasi ini pun dilakukan di dua
muncul pada keluarga pekerja escort
tempat berbeda bagi masing-masing
antara lain Trust yang dibangun,
subjek, baik di rumah maupun di tempat
pengambilan keputusan sebagai escort,
kerja subjek. Sumber data lainnya yang
keterlibatan suami dalampekerjaan escort,
digunakan dalam penelitian ini adalah
serta toleransi yang dibangun oleh
wawancara mendalam kepada subjek.
keduanya. Data yang diperoleh disajikan
Wawancara ini dilakukan dan dipandu
dalam tabel analisis sebagai berikut :
oleh instrumen pertanyaan penelitian
Informan Ana Ega Jojo Melinda Ratih Reni Vhela

Trust yang Dengan Suami Percaya Karena Bekerja Dengan Dengan


dibangun mencerita tidak sepenuh sama- sesuai mengontr memper
kan segala banyak nya dan sama dengan ol jam bolehkan
kegiatan ikut tidak bekerja di jam kerja suami
di tempat campur ikut dunia kerja mengece
kerja karena campur malam dan k ponsel
tidak maka tidak
bekerja saling pulang
memahami telat

Toleransi Tetap Membia Dengan Memahami Memp Memperc Memper


membiark rkan memper keadaan ercayai ayai istri cayai istri
yang Diberikan
Oleh Suami an Ana Ega cayai istrinya istri sepenuhn
menjadi bekerja selama sepenu ya
escort karena tidak hnya
untuk suami melewat dan
memenuh pengan i tidak
i gguran batasan ikut
kebutuha campu
n r

Pengambilan Awalnya Tidak Tidak Tidak Mema Tidak Sudah


Keputusan tidak menyet mengeta memperma ndang memper mengetah
Sebagai Escort menangga ujui hui salahkan sebagai masalahk ui
pi, tetapi namun secara karena pekerja an sebelum
karena tidak pasti sudah an menikah
Ana bisa tanggap mengetahu kotor
memaksa berbuat an i sejak
maka banyak suami sebelum
diijinkan menikah

Keterlibatan Tidak ada Tidak Tidak Antar Tidak Antar Memberi


Suami dalam ada ada jemput dan ada jemput nasehat
Pekerjaan memberi dan dalamm
Escort nasehat mengenal melayani
dalam secara dan
memilih langsung memilih
tamu rekan tamu
kerja
escort

Trust terbangun atas dasar bahwa rumah tangga atau sektor domestik.
aktivitas dan pekerjaan di sektor publik Meskipun kepercayaan ini telah
sifatnya harus dipisahkan dengan urusan terbangun, namun beberapa kali suami
juga berhubungan dan membangun relasi dan perabot, kebanyakan dilakukan oleh
dengan rekan-rekan di karaoke tempat istri yang juga bekerja sebagai escort.
escort ini bekerja. Lebih jauh, Kontribusi dan partisipasi suami hanya
kepercayaan ini juga tebangun di atas terjadi jika istri tidak sempat untuk
anggapan bahwa istri yang bekerja melakukannya, dan lebih banyak aktivitas
sebagai escort juga tidak melupakan yang sifatnya komplementer. Sedangkan
aktivitas pada sektor domestik.Rasa aktivitas reproduktif yang bersifat pokok
saling percaya dapat dibangun melalui semacam memasak dan membersihkan
pengontrolan jam kerja yang harus rumah hampir secara keseluruhan
dijalankan. Pengontrolan ini terejawantah ditangani oleh istri. Hal ini menunjukkan
melalui batas waktu untuk segera pulang masih adanya anggapan bahwa aktivitas
ke rumah, yang disepakati kedua belah reproduktif dan segala macam urusan
pihak. Melalui penetapan batas waktu ini, domestik merupakan kewajiban yang
kedua pihak tidak akan menaruh curiga harus dikerjakan istri. Minimnya
satu sama lain. Berikutnya untuk keterlibatan suami pada aktivitas
membangun trust, keterbukaan dan sikap reproduktif berimplikasi pada beban kerja
terus terang kepada suami, menjadi poin yang harus ditanggung oleh istri. Selain
penting dalam membangun trust pekerja beban kerja pada sektor publik sebagai
escort dalam keluarganya. Medium lain escort, istri juga berkewajiban me-
yang dapat digunakan untuk menjamin rampungkan aktivitas reproduktif di
trust pada keluarga pekerja escort adalah sektor domestik. Kiranya benar jika
keterlibataan suami. kondisi beban kerja ganda dialami oleh
Tidak ada pembagian dan pekerja escort. Dikarenakan adanya
distingsi yang tegas dan jelas terkait anggapan bahwa kaum perempuan
pembagian kerja yang dilakukan kedua bersifat memelihara, rajin dan tidak akan
pihak pada sektor domestik. Aktivitas menjadi kepala rumah tangga, akibatnya
reproduktif semacam memasak, melayani semua pekerjaan domestik menjadi
hubungan seksual, merawat anak, tanggung jawab kaum perempuan.
membersihkan rumah, mencuci pakaian Akibatnya, perempuan menerima beban
ganda, selain harus bekerja domestik, pekerjaan escort adalah pekerjaan yang
mereka masih harus bekerja mencari kotor. Namun karena pertimbangan
nafkah. Mereka inilah yang menjadi finansial dan alasan pemenuhan
korban dari bias gender dalam kebutuhan hidup, maka keputusan untuk
masyarakat. bekerja sebagai escort ini pun disepakati
Dalam hal menentukan pekerjaan oleh kedua pihak. Keputusan untuk
pada sektor publik yang harus dijalankan, menjadi escort diawali dari keputusan
istri sepenuhnya memiliki kontrol penuh istri untuk memenuhi dan menutupi
atas keputusan yang dibuatnya. kebutuhan hidup. Hal ini banyak terjadi
Keputusan ini pun banyak dilakukan dikarenakan sebelum menikah, subjek
semasa pekerja escort belum memasuki sudah menempuh pekerjaan sebagai
institusi pernikahan. Pasca pekerja escort escort.
ini menikah dan memiliki keluarga pun, Toleransi dan komitmen kedua
keputusan untuk tetap menjalani profesi belah pihak dilandasi oleh perasaan saling
escort ini pun tidak dapat diganggu oleh percaya antara suami istri. Selain rasa
suami. Hal ini diakibatkan oleh percaya antara keduanya, keterbukaan
banyaknya kebutuhan keluarga yang antar kedua belah pihak akan menjamin
harus dipenuhi, dan tidak akan terpenuhi relasi keluarga pekerja escort. Pada poin
jika hanya bergantung pada penghasilan toleransi, suami mengetahui secara pasti
suami semata.Pekerjaan sebagai escort apa saja yang dilakukan istri ketika
dilakukan berdasarkan keputusan bersama bekerja sebagai escort, dan memaklumi
antara suami dan istri. Keputusan ini pun berbagai jenis pelayanan yang harus
tidak berjalana secara straight-forward, diberikan istrinya kepada pelanggan.
melainkan harus menempuh beberapa Toleransi ini pun juga terbatas pada
pertentangan dari kedua pihak. Karena bentuk pelayanan sewajarnya yang
pada awalnya, suami dari ketiga subjek diberikan oleh escort, dalam artian istri
tersebut tidak sepakat dengan pekerjaan tidak sampai melayani hubungan seksual
sebagai escort, bahkan untuk suami dari dengan klien.
subjek Ratih beranggapan bahwa
Pada perkembangannya, toleransi menunjukkan kurangnya persamaan hak
yang diberikan suami kepada ini dan kewajiban antara laki-laki dan
memunculkan komitmen yang dijalankan perempuan. Relasi ini beranggapan
oleh kedua pihak, untuk bisa bekerja bahwa peran gender laki-laki dan
secara profesional dan tidak melewati perempuan sudah dikodratkan dan tidak
batas pelayanan kepada klien. Kedua bisa dinegosiasikan. Semisal pada
pihak pun berkomitmen mengenai jam kewajiban mengurus aktivitas reproduktif
kerja yang harus dijalani oleh istri sebagai pada sektor domestik yang selalu
escort, dan istri pun tidak pernah dikerjakan oleh istri. Penyebabnya baik
melewati batas yang telah disepakati laki-laki dan perempuan yang ada dalam
dengan suaminya. Toleransi dan keluarga ini mereproduksi serta
komitmen yang diberikan oleh kedua mempertahankan nilai-nilai patriarki yang
belah pihak dilandasi oleh rasa saling dikonstruksikan sejak kecil.Hal ini
percaya dan saling terbuka terhadap termanifestasikan pula pada beban kerja
aktivitas dalam lingkup pekerjaan. Hal ini ganda yang harus dikerjakan oleh istri.
juga merupakan lanjutan dari trust yang Relasi hierarkis sering terjadi pada
telah dibangun di awal, maka komitmen keluarga dengan sistem kekeluargaan
antara dua pihak ini bisa berjalan. patriarki, di mana di dalamnya, istri
Sedangkan toleransi yang diberikan memiliki keterbatasan akses dan
suami pun juga didasarkan pada posisinya dianggap lebih rendah daripada
komitmen ini, artinya suami mengizinkan suami. Relasi hierarkis telah
istri untuk tetap bekerja sebagai escort, menempatkan laki-laki dan perempuan
selama istri tidak melanggar trust dan dalam strata yang berbeda kepada tiap
komitmen yang telah disepakati. proses sosialisasi nilai yang mereka
terima semenjak kecil (Pandu, 2013c: 46).
Jenis relasi gender yang terbangun
antara pekerja escort dan suami ada dua, Bentuk relasi grnder yang kedua
yang pertama adalah relasi patriarkis yang terbentuk antara pekerja escort dan
hirarkis. Relasi gender dalam jenis ini suaminya adalah relasi mitra sejajar.
Relasi pada jenis ini terbangun atas dasar antara pekerja escort dengan suami
pengakuan mengenai hak, kewajiban, dan terjabarkan dalam bentuk-bentuk yang
kesempatan yang sama antara suami dan berbeda. Bukan hanya berhasilnya
istri. Kemitraan dan kesejajaran suami perempuan untuk bisa masuk pada sektor
istri yaitu di mana keduanya berada pada publik dan berpartisipasi penuh untuk
status yang sama. Dalam hal pengambilan bekerja, namun relasi gender dalam
keputusan, dalam hal kerumah tanggaan, keluarga pekerja escort mewujud dalam
keduanya dalam status tawar menawar empat bentuk, yaitu: trust antara kedua
yang setara dan sama bobotnya. pihak suami dan istri terkait pekerjaan
Keduanya saling menghargai, saling sebagai escort, aktivitas yang dilakukan
mendukung, dan saling menunjang. kedua pihak pada sektor domestik yang
Syarat terjadinya relasi ini ialah saat lebih banyak dijalankan oleh istri karena
pasangan (suami-istri), memiliki kesama- dianggap sebagai kewajiban,
an dalam hal akses ke semua bidang pengambilan keputusan bekerja sebagai
kehidupan. Salah satunya terlibat aktifnya escort yang diambil dan disepakati oleh
perempuan pada sektor publik, atau kedua pihak, serta toleransi dan
pekerjaan. Hal ini berimplikasi pada komitmen yang diberikan suami kepada
sejajarnya posisi perempuan dengan laki- istri terkait pekerjaan sebagai escort serta
laki, dan juga akan membuat daya tawar batas-batas bentuk pelayanan yang bisa
perempuan dalam kehidupan berumah diberikan kepada klien.
tangga menjadi lebih kuat, yakni Di samping itu, muncul dua jenis
kesempatan untuk melakukan negoisasi relasi gender yang terbangun dalam
untuk mengambil keputusan, menjadi keluarga pekerja escort, yakni: relasi
lebih merata. patriarkis hirarkis, yang menunjukkan
kurangnya persamaan hak dan kewajiban
antara laki-laki dan perempuan. Relasi ini
KESIMPULAN
beranggapan bahwa peran gender laki-
Hasil penelitian ini menunjukkan
laki dan perempuan sudah dikodratkan
bahwa, relasi gender yang terbangun
dan tidak bisa dinegosiasikan. Serta berkelindan dan berjalan pada kondisi
munculnya relasi mitra sejajar, yang kontemporer.
terbangun atas dasar pengakuan mengenai
hak, kewajiban, dan kesempatan yang DAFTAR PUSTAKA
sama antara suami dan istri. Kemitraan Badan Pusat Statistik Kota Surabaya.
dan kesejajaran suami istri yaitu di mana 2015. Surabaya dalam Angka Tahun
keduanya berada pada status yang sama. 2015. Surabaya: Sari Murni Printed
Dalam hal pengambilan keputusan, dalam Fakih, Mansour. 2012. Analisis Gender
hal kerumah tanggaan, keduanya dalam dan Transformasi Sosial Cetakan Ke-14.
status tawar menawar yang setara dan Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
sama bobotnya. Pandu, Maria E. 2013. Bunga Rampai
Perempuan Keluarga Gender.
Makasar: Bina Generasi.
SARAN
Handayani, Trisakti. dan Sugiarti. 2002.
Penulis menyadari masih banyak
Konsep dan Teknik Penelitian
sekali berbagai poin penting yang
Gender Cetakan ke-1. Malang :
menjadi kekurangan dan tidak terangkum
UMM Press.
dalam penelitian ini. Semisal tentang
bagaimana pembentukan formasi Lee, Everett S. A Theory of Migration.
diskursus afeksi dan keintiman yang Makalah disajikan pada
harus disajikan oleh escort itu bisa mapan Pertemuan Tahunan Asosiasi
hingga hari ini. Saran bagi penelitian Historis Mississipi, Kansas City
selanjutnya yang akan dilakukan adalah, 23 April 1965. Dipublikasikan
bagaimana penelitian tersebut bisa lebih dengan bantuan Surinder K.
jauh mengetahui skema, struktur, dan Mehta.
kaitan antara industri hiburan dengan
diskursus afeksi serta keintiman yang
dimiliki oleh pekerja escort ini bisa

Anda mungkin juga menyukai