GERONTIK
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
SEPTEMBER 2021
A. Pengertian
Tes Timed Up and Go (TUG) adalah suatu tes atau pemeriksaan untukmengukur
keseimbangan, mobilitas, dan risiko jatuh.
Pada pemeriksaan TUG pasien berjalan sendiri dengan atau tanpa alat bantu berjalan
jika dibutuhkan. Pasien berjalan sepanjang tiga meter yang dimulai dengan duduk dan
saat pemeriksa mengatakan “GO” pasien berdiri dan mulai berjalan sepanjang yang
telah ditentukan dan kembali duduk seperti semula. Waktu yang dicatat adalah waktu
saat pasien mulai berdiri sampai duduk kembali.
Tes TUG telah terbukti menjadi alat ukur yang akurat sebagai skrining faktor risiko
jatuh pada lanjut usia. Sehingga alat ini dapat menjadi alat skrining awal untuk
mencegah jatuh, memperbaiki produktifitas hidup pada lansia dan menghindari
berbagai komplikasi yang ditimbulkan dari kejadian jatuh.
B. Tujuan
Tujuannya untuk menentukan dan mengetahui antara hubungan riwayat jatuh dengan
peningkatan skor tes Time Up and Go pada pasien geatri di rumah sakit. Tes ”Timed
Up and Go” (tes-TUG) dapat digunakan untuk mengukur mobilitas, keseimbangan
dan pegerakan pada lanjut usia, yang diukur dari berapa detik waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan aktivitas berturut-turut bangkit dari kursi, jalan tiga meter, berbalik
arah dan kembali ke kursi.
C. Kontraindikasi
1. Lansia dengan gangguan kognitif berat. TUG tidak disarankan untuk dilakukan
pada lansia dengan gangguan kognitif berat karena akan menghambat pasien
dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan dalam tes. Rockwood, Awalt,
Carver, dan MacKnight (2000) menemukan bahwa pada lansia dengan gangguan
kognitif 35,5% memiliki kesulitan dalam melakukan tes.
2. Lansia dengan gangguan keseimbangan dan postur tubuh. Pasien yang memiliki
kesulitan dalam mengubah/mempertahankan posisinya juga harus di ekslusikan
untuk dilakukan tes TUG, kriterianya seperti kesulitan bangun dari/ mengubah
posisi tempat duduknya. Pada pasien stroke, TUG dapat dilakukan dengan
terlebih dahulu melakukan tes Penilaian Postur seperti (PASS) sebagai
pertimbangan apakah pasien memiliki keseimbangan yang cukup baik sehingga
memungkinkan dalam mengikuti tes (Benaim, Pérennou , Villy, Rousseaux, &
Pelissier, 1999).
3. TUG adalah alat tes sederhana yang digunakan untuk menilai aspek
keseimbangan lansia. Disarankan menggunakan Skala Penilaian Postur untuk
Pasien stroke (PASS) (Benaim et al., 1999) atau Skala Keseimbangan Berg jika
memerlukan hasil dan tingkat yang lebih komprehensif (Berg, Wood-Dauphinee,
Williams, & Maki, 1992).
E. Prosedur
1. Mempersiapkan alat
a. Fisioterapis memilih tempat pemeriksaan di dalam ruangan dengan lantai
datar.
b. Fisioterapis menyiapkan form pemeriksaan.
c. Fisioterapis menyiapkan satu buah kursi yang tidak terlalu ringan ataupun
mudah bergeser.
d. Fisioterapis menyiapkan stopwatch.
e. Fisioterapis menandai jarak atau lintasan tes sejauh 3 meter dari kursi dengan
midline.
2. Mempersiapkan klien:
a. Klien di instruksikan memakai pakaian yang Longgar atau fleksibel.
b. Fisioterapis memberikan gambaran singkat tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan kepada klien.
3. Pelaksanaan:
a. Fisioterapis mengatur posisi klien dengan duduk santai di kursi, kedua tangan
di atas paha.
b. Fisioterapis menginstruksikan klien untuk berjalan secepat mungkin ke arah
garis putar kemudian kembali lagi duduk di kursi.
c. Fisioterapis menginstruksikan klien untuk mengulangi gerakan nomor dua
sekali lagi.
d. Fisioterapis mencatat hasil kecepatan gerakan klien yang kedua.
e. Fisioterapis mencatat dan mengintepretasikan hasil pemeriksaan pada form
pemeriksaan.
Lampiran
Format Time Up Go Test
Nama :
Umur :
Hasil pengukuran Timed Up and Go Test:
Fenderson, Claudia B., & Wen K. Ling. 2012. Pemeriksaan Neuromuskular. Jakarta :
Erlangga Medical Series.
Ginting, S., & Marlina, S. (2018). Hubungan tes “timed up and go” dengan frekuensi
jatuh pada lansia. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik, 1(1), 37-40.
Geriatric Depression Scale (GDS)
Dosen:
Disusun oleh:
Kelompok 2 Kelas 7D
B. Tujuan
untuk mendeteksi gejala depresi pada gangguan kognitif ringan tetapi tidak pada
penderita dengan demensia Alzheimer.
C. Kontraindikasi
Pada penderita demensia alzeimer
D. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Form pengkajian GDS
E. SOP
1. Persiapan alat:
Alat tulis
Lembar tabel Geriatric Depression Scale (GDS).
2. Persiapan pasien:
Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
Menjelaskan tuuan dan tahap pelaksanaan
Kontrak waktu
3. Pelaksanaan:
Wawancara pasien dengan menggunakan Geriatric Depression Scale
4. Tahap terminasi:
Mengucapkan terimakasih
Memberikan respon positif
Berpamitan dengan responden
Membereskan alat
F. Lampiran Format
1. GDS 15
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan
anda?
2. Apakah anda telah banyak menghentikan aktivitas dan
minat-minat anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong?
4. Apakah anda sering merasa hidup anda bosan?
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap
saat?
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi pada anda?
7. Apakah anda merasa bahagia untuk Sebagian besar
hidup anda?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya?
9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada
pergi ke luar dan mengerjakan suatu hal yang baru?
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah
dengan daya ingatan anda dibanding kebanyakan
orang?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini
menyenangkan?
12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan
anda saat ini?
13. Apakah anda merasa penuh semangat?
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada
harapan?
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik
keadaannya daripada anda?
Beri tanda ceklist (V) antara jawaban ya atau tidak pada tiap pertanyaan
2. GDS 30
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah anda puas dengan kehidupan anda?
2. Apakah anda mengurangi banyak aktivitas dan hobi
anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda terasa hampa?
4. Apakah anda senantiasa bosan?
5. Apakah anda memiliki harapan pada masa depan?
6. Apakah anda terganggu dengan pikiran yang tidak
dapat diungkapkan/ keluarkan?
7. Apakah anda bersemangat setiap waktu?
8. Apakah anda takut tentang sesuatu yang buruk yang
akan menimpa anda?
9. Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar
waktu anda?
10. Apakah anda merasa tidak berdaya?
11. Apakah anda merasa resah dan gelisah?
12. Apakah anda lebih memilih di dalam rumah daripada
berjalan-jalan ke luar dan melakukan sesuatu yang
baru?
13. Apakah anda seringkali khawatir akan masa depan
anda?
14. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah
dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyakan
orang?
15. Apakah anda berfikir bahwa luar biasa anda diberikan
kehidupan sampai sekarang?
16. Apakah anda merasa murung dan sedih?
17. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan
anda saat kini?
18. Apakah anda mengkhawatirkan lalu (kejadian kejadian
masa lalu) anda?
19. Apakah anda merasakan bahwa kehidupan ini sangat
menyenangkan/menarik?
20. Apakah anda memiliki kesulitan atau merasa berat
untuk memulai hal yang baru?
21. Apakah anda memiliki energi maksimal (penuh
semangat)?
22. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada
harapan?
23. Apakah anda berfikir bahwa orang lain lebih baik
keadaannya daripada anda?
24. Apakah anda seringkali kesal pada hal-hal sepele?
25. Apakah anda seringkali merasa ingin menangis?
26. Apakah anda memiliki kesulitan dalam
berkonsentrasi?
27. Apakah anda senang bangun di pagi hari?
28. Apakah anda lebih memilih untuk menghindari
perkumpulan sosial?
29. Apakah anda mudah untuk membuat keputusan?
30. Apakah pikiran anda jernih seperti biasanya?
Beri tanda ceklist (V) antara jawaban ya atau tidak pada tiap pertanyaan
G. Daftar Pustaka
Conradsson M, Rosendahl E, Littbrand H, Gustafson Y, Olofsson B, Lövheim
H. Usefulness of the Geriatric Depression Scale 15-item version among very old
people with and without cognitive impairment. Aging Ment Health.
2013;17(5):638-45. doi:10.1080/13607863.2012.758231
Greenberg SA. How to try this: the Geriatric Depression Scale: Short Form. Am J
Nurs. 2007;107(10):60-9. doi:10.1097/01.NAJ.0000292204.52313.f3
Njoto, Edwin Nugroho. 2014. Mengenali Depresi pada Usia Lanjut Penggunaan
Geriatric Depression Scale (GDS) untuk Menunjang Diagnosis.
Effendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Yesavage JA, Brink TL, Rose TL, et al. Development and validation of a geriatric
depression screening scale: a preliminary report. J Psychiatr Res. 1983;17:37-49
SPESIFIC ASSESSMENT: MINI NUTRITION
ASSESSMENT
Oleh:
Kelompok 3 Kelas 7D
Asri Narawangsa 2018720156
Aulia Sari Yusrida 2018720157
Khairunisa Hana Pratiwi 2018720167
Nourma Aini Pratiwi 2018720175
Renaissance 2018720181
Rhestu Septiani Yasin 2018720182
Sa’rah Fauziyyah 2018720139
Shania Rifa Islamia 2018720185
Sukmawati Agung S. 2018720144
Tiyana Qoulan 2018720145
Yuni Wahyuni 2018720192
2. Tujuan
MNA bertujuan untuk mengetahui apakah seseorang berada pada kondisi
risiko malnutrisi atau tidak sehingga dapat ditentukan intervensi gizi sejak dini
tanpa membutuhkan penilaian oleh tim khusus gizi (Vellas, 1999). Adapun tujuan
lainnya yaitu cara untuk mengukur status gizi pada usila dengan cara melakukan
tanya jawab dengan menggunakan kuisioner MNA.
4. SOP
Prosedur :
- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan dari prosedur
- Melakukan prosedur sesuai form di lampiran
5. Lampiran
FORMULIR MNA (MINI NUTRITIONAL ASSESSMENT)
Nama :
Berat Badan :
Tinggi Badan :
Umur :
Jenis Kelamin :
1) PENAPISAN (SCREENING)
a. Apakah ada penurunan asupan makanan dalam jangka waktu 3 bulan oleh karena
kehilangan nafsu makan, masalah pencernaan, kesulitan menelan atau
mengunyah?
0 = nafsu makan yang sangat berkurang
1 = tidak tahu
0 = ya
2 = tidak
e. Masalah neuropsikologis?
1 = demensia ringan
f. Indeks Masssa Tubuh (IMT) yaitu berat badan dalam kg/tinggi badan dalam m²?
0 = IMT < 19 kg/ m²
1 = IMT 19 – < 21 kg/ m²
g. Hidup mandiri, tidak bergantung pada orang lain (bukan di rumah sakit atau panti
werdha)?
0 = tidak
1 = ya
0 = ya
1 = tidak
0 = ya
1 = tidak
0 = 1 kali
1 = 2 kali
2 = 3 kali
• Dua penukar atau lebih dari kacang – kacangan atau telur perminggu
(ya/tidak)
l. Adakah mengkonsumsi 2 penukar atau lebih buah atau sayuran per hari?
0 = tidak
1 = ya
m. Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu, …) yang diminum setiap hari?
0,0 = kurang dari 3 gelas
n. Cara makan?
p. Dibandingkan dengan orang lain yang seumur, bagaimana pasien melihat status
kesehatannya?
0.0 = tidak sebaik mereka
1,0 = LLA ≥ 22 cm
1 = LB ≥ 31 cm
Skor PENAPISAN
Agustina, L (2007). Hubungan skor mini nutritional assessment (mna) dengan albumin
serum pasien usia lanjut di bangsal geriatri rumah sakit dr kariadi semarang,
diakses pada tanggal 7 September 2011, <http://eprints.undip.ac.id/26103/>.
Guigoz, Y., dkk. 2006. The mini nutritional assessment (MNA) review of the literature-
what does it tell us?. The Journal of Nutrition, Health & Aging, Vol. 10. pg. 466.
Vellas, B., dkk. 2006. Overview of The MNA - Its History and Challenges. J. nutr Health
Aging; 10:456-465.
Disusun Oleh:
Kelas 7D Kelompok 4
Anggraini Setiawan
Diajeng Ratna Dila Juwita
Husnul Khatimah
Mellyana Fawziyah
Revi Ade Mukti Mutiara Putri
Robbiatul Istiqomah
Selviana Putri
Siti Jihan Juhaeriah
Vannya Dwi Amara Rizalmi
Wulandari Safitri
1. Pengertian
Berg Balance Scale adalah suatu tes klinis yang banyak digunakan untuk pengukuran
keseimbangan seseorang misalnya keseimbangan dinamis pada lansia ataupun pasien
dengan riwayat sakit. Langley, F.A., Mackintosh, S.F.H. (2007) dalam Putri (2018).
Pemeriksaan ini digunakan untuk pemeriksaan statis dan dinamis seseorang yang
terdiri dari 14 perintah yang dinilai dengan menggunakan skala ordinal Langley, F.A
2007 dalam Tim Eduners 2021.
2. Tujuan
Untuk mengukur keseimbangan baik secara statis maupun dinamis pada lansia dan
menentukan risiko jatuh pada lansia (rendah, sedang, atau tinggi).
3. Indikasi
Menurut Rogers (2016) dalam Gea 2018 indikasi Berg balance scale adalah klien yang
mengalami gangguan keseimbangan
4. Kontraindikasi
Menurut Rogers (2016) dalam Gea 2018 kontraindikasinya yaitu adanya riwayat fraktur
pada ekstremitas bawah, hipotensi ortostantik (penurunan daya keseimbangan) dan atrofi
(pengecilan) di salah satu atau kedua tungkai.
5. Alat dan Bahan Beg Balance scale menurut Tim Eduners. 2021 :
a. Stop watch atau jam tangan
b. Penggaris atau penanda dengan penanda 5 cm, 12,5 cm dan 25 cm
c. Kursi bersadaran lurus dengan penyangga lengan dan kursi tanpa penyangga lengan.
d. Objek untuk diambil dari lantai
e. Blok injakan kaki (step tool)
f. Form penilaian Berg balance scale waktu tes dilakukan 15 – 20 menit
d. Tahap Terminasi
1) Merapikan pasien
2) Berpamitan dengan pasien
3) Membersihkan alat
4) Mencuci tangan
5) Dokumentasikan.
8. Interpensi Hasil
a. Rentang nilai 0-4, dimana 0 berarti lansia tidak mampu melakukan dan 4 berarti
lansia mampu melakukan tanpa bantuan.
b. Skor maksimum adalah 56.
c. Dengan hasil untuk nilai 0-20 resiko jatuh tinggi dan perlu menggunakan alat
bantu jalan berupa kursi roda
d. nilai 21-40 resiko jatuh sedang dan perlu menggunakan alat bantu jalan seperti
tongkat kruk dan walker
e. Nilai 41-56 resiko jatuh rendah dan tidak memerlukan alat bantu
9. Daftar Pustaka
Putri, Novilia Purwita, and Aris Rakhmadi. "Pemeriksaan Keseimbangan Dinamis
Pasien Lanjut Usia dengan Berg Balance Scale berbasis Web." Emitor: Jurnal
Teknik Elektro 18.1 (2018): 28-35.
Tim Eduners. 2021. Buku Pengayaan Uji Kompetensi Keperawatan Gerontik.
Surabaya: Health Books Publishing