‘tradisional’ kumpulan ini dibatasi dengan jelas, dalam arti dengan jelas dapat ditentukan apakah suatu
objek termasuk dalam suatu kumpulan atau
tidak. Selain itu dalam himpunan ‘tradisional’ (untuk membedakan dengan pengertian himpunan samar
atau fuzzy set) tidak ada perbedaan tingkat
organisasi yang anggotanya mungkin dibedakan atas anggota aktif, pasif dan
lain sebagainya. Himpunan sering juga disebut gugus (Lihat misalnya Nasoetion [11]).
benda yang memiliki ciri pembeda tertentu, menjadi kesatuan”. Dalam bahasa Inggris “menge” disebut
set (Nasoetion [11, hal.15]).
Definisi 6.1.1. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang dibatasi dengan tegas.
Himpunan pada umumya dinotasikan dengan huruf besar dan objek yang
menjadi angggota ditulis diatara kurung kurawal, {}. Objek yang menjadi
Contoh 6.1. A = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17}, maka dengan jelas dapat ditentukan
Himpunan A dapat juga dinyatakan sebagai himpunan bilangan prima sama atau
Relasi Himpunan
Dilihat dari unsur-unsur yang menyusun himpunan-himpunan, beberapa himpunan mungkin sama sekali
tidak memiliki unsur yang sama, memiliki beberapa unsur yang sama, atau semua unsur-unsurnya sama.
bersama.
Definisi 6.2.2 (Himpunan berpotongan). Dua himpunan dikatakan berpotongan (dinotasikan G) jika
kedua himpunan itu memiliki beberapa unsur
bersama.
Definisi 6.2.3 (Himpunan sama). Dua himpunan dikatakan sama jika semua unsur masing-masing
himpunan merupakan unsur bersama.
A ≡ B ↔ #(A) = #(B)
bagian (subset) dari himpunan lain, jika seluruh unsurnya merupakan unsur
A ⊆ B ↔ ∀x, (x ∈ A ⇒ x ∈ B)
Teorema 6.2.1 (Kesamaan dua himpunan).
A = B ⇔ (A ⊆ B) ∧ (B ⊆ A)
Bukti:
⇒∀x, x ∈ A ⇔ x ∈ B
⇒∀x,(x ∈ A ⇐ x ∈ B) ∧ (x ∈ A ⇒ x ∈ B)
⇒(A ⊆ B) ∧ (B ⊆ A)
⇒∀x,(x ∈ A ⇐ x ∈ B) ∧ (x ∈ A ⇒ x ∈ B)
⇒∀x, x ∈ A ⇔ x ∈ B
⇒A = B
Gambar
tadi.
PA = {B|B ⊆ A}
Contoh 6.11. Jika C = {4, 5, 7, 9} dan D = {5, 7, 11, 12, 15}, maka A berpotongan dengan (G) B
yang sama.
ii A G B
Contoh 6.15. Jika A = {1, 2}, maka PA = {{}, {1}, {2}, {1, 2}}. Jika B =
{a, b, c} maka PB = {{}, {a}, {b}, {c}, {a, b}, {a, c}, {b, c}, {a, b, c}}
Operasi Himpunan
6.3.1.
Ada tiga operasi dasar dalam himpunan yaitu: operasi uner komplemen (()c
),
operasi biner irisan (∩) dan gabungan (∪). Ketiga operasi ini ekuivalen
dengan operasi negasi, konjungsi dan disjungsi pada logika. Selain itu pada
Ac = {x|x ∈ U ∧ x 6∈ A}
maka
1. Ac = {2, 4, 6, 7, 8, 9, 10}
2. Bc = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 10}
Gambar
Definisi 6.3.2 (Operasi Irisan). Irisan dua buah himpunan adalah himpunan yang beranggotakan unsur-
unsur yang menjadi unsur bersama kedua
himpunan.
A ∩ B = {x|x ∈ A ∧ x ∈ B}
Teorema 6.3.1.
A⊆B⇔A∩B=A
Contoh 6.17.
A ∪ B = {x|x ∈ A ∨ x ∈ B}
Contoh 6.18.
Gambar 6.
(Operasi Selisih). Selisih dua buah himpunan adalah himpunan yang beranggotakan unsur-unsur yang
menjadi unsur himpunan pertama yang tidak menjadi unsur himpunan pengurang.
A/B = A A B = {x|x ∈ A ∧ x 6∈ B}
Teorema 6.3.11.
A/B = A ∩ Bc
Definisi 6.3.5 (Operasi Jumlah). Jumlah dua himpunan adalah himpunan
yang beranggotakan semua unsur yang menjadi anggota salah satu himpunan.
A + B = {(x ∈ A ∨ x ∈ B) ∧ x 6∈ (A ∩ B)}
1. A ∩ B = {5}
2. A ∪ B = {1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}