Anda di halaman 1dari 9

Definisi dan Jenis Himpunan

Himpunan pada dasarnya adalah kumpulan objek, namun dalam himpunan

‘tradisional’ kumpulan ini dibatasi dengan jelas, dalam arti dengan jelas dapat ditentukan apakah suatu
objek termasuk dalam suatu kumpulan atau

tidak. Selain itu dalam himpunan ‘tradisional’ (untuk membedakan dengan pengertian himpunan samar
atau fuzzy set) tidak ada perbedaan tingkat

keangggotaan suatu objek pada suatu himpunan. Berbeda dengan himpunan

organisasi yang anggotanya mungkin dibedakan atas anggota aktif, pasif dan

lain sebagainya. Himpunan sering juga disebut gugus (Lihat misalnya Nasoetion [11]).

Orang yang dianggap sebagai pengenal himpunan adalah matematikawan

Jerman George Cantor (1845-1918). Cantor menggunakan istilah ”menge”

dalam bahasa German yang berarti “Hasil usaha penghimpunan beberapa

benda yang memiliki ciri pembeda tertentu, menjadi kesatuan”. Dalam bahasa Inggris “menge” disebut
set (Nasoetion [11, hal.15]).

Definisi 6.1.1. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang dibatasi dengan tegas.

Himpunan pada umumya dinotasikan dengan huruf besar dan objek yang

menjadi angggota ditulis diatara kurung kurawal, {}. Objek yang menjadi

anggota suatu himpunan disebut unsur atau elemen. Unsur-unsur suatu


himpunan dapat dinyatakan dengan menulis keseluruhannya (disebut caratabulasi atau dengan menulis
aturan yang menjadi ciri (disebut cara rumusan atau deskripsi).

Contoh 6.1. A = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17}, maka dengan jelas dapat ditentukan

i 2 merupakan unsur dari himpunan A, ditulis: 2 ∈ A.

ii 3 merupakan unsur dari himpunan A, ditulis: 3 ∈ A.

iii 4 bukan merupakan unsur dari himpunan A, ditulis: 2 6 ∈ A.

Himpunan A dapat juga dinyatakan sebagai himpunan bilangan prima sama atau

dibawah 17, dalam notasi matematika

A = {x|x ≤ 17 ∧ x : prima} atau

A = {x : x ≤ 17 dan x adalah prima} atau

A = {x; x ≤ 17 dan x adalah prima}

Antara x dan deskripsinya umumnya digunakan tanda “|”, namun ada

juga yang menggunakan tanda “:” dan “;”. (Ruseffendi [16])

Relasi Himpunan

Dilihat dari unsur-unsur yang menyusun himpunan-himpunan, beberapa himpunan mungkin sama sekali
tidak memiliki unsur yang sama, memiliki beberapa unsur yang sama, atau semua unsur-unsurnya sama.

Definisi 6.2.1 (Himpunan Saling lepas). Dua himpunan dikatakan saling


lepas disjoint set jika kedua himpunan itu sama sekali tidak memiliki unsur

bersama.

A||B jika dan hanya jika ∀x,(x ∈ A → x 6∈ B) ∧ (x ∈ B → x 6 ∈ A)

Definisi 6.2.2 (Himpunan berpotongan). Dua himpunan dikatakan berpotongan (dinotasikan G) jika
kedua himpunan itu memiliki beberapa unsur

bersama.

A G B jika dan hanya jika ∃x 3 x ∈ A ∧ x ∈ B

Definisi 6.2.3 (Himpunan sama). Dua himpunan dikatakan sama jika semua unsur masing-masing
himpunan merupakan unsur bersama.

A = B jika dan hanya jika ∀x, x ∈ A ↔ x ∈ B

Definisi 6.2.4 (Himpunan ekuivalen). Dua himpunan dikatakan ekuivalen

jika keduanya memiliki kardinal yang sama.

A ≡ B ↔ #(A) = #(B)

Definisi 6.2.5 (Himpunan bagian). Suatu himpunan dikatakan himpunan

bagian (subset) dari himpunan lain, jika seluruh unsurnya merupakan unsur

himpunan lain tadi.

A ⊆ B ↔ ∀x, (x ∈ A ⇒ x ∈ B)
Teorema 6.2.1 (Kesamaan dua himpunan).

A = B ⇔ (A ⊆ B) ∧ (B ⊆ A)

Bukti:

Berdasarkan definisi maka jika A = B berlaku:

⇒∀x, x ∈ A ⇔ x ∈ B

⇒∀x,(x ∈ A ⇐ x ∈ B) ∧ (x ∈ A ⇒ x ∈ B)

⇒(A ⊆ B) ∧ (B ⊆ A)

Sebaliknya jika (A ⊆ B) ∧ (B ⊆ A) berlaku:

⇒∀x,(x ∈ A ⇐ x ∈ B) ∧ (x ∈ A ⇒ x ∈ B)

⇒∀x, x ∈ A ⇔ x ∈ B

⇒A = B

Contoh 6.9. Jika A = {2, 3, 5} dan B = {1, 2, 3, 4, 5} maka A ⊆ B.

Gambar 6.2: Diagram Venn mengilustrasikan relasi himpunan

Ilustrasi himpunan bagian, himpunan lepas dan himpunan berpotongan

diberikan pada Gambar 6.2. Pada gambar tersebut diilustrasikan A ⊆ B, A

maupun B masing-masing lepas dengan C maupun D, namun C berpotongan


dengan D.

Teorema 6.2.2. Jika A dan B adalah himpunan-himpunan berhingga yang

Gambar

bersifat A ⊆ B dan A ≡ B, maka A = B

Definisi 6.2.6 (Keluarga himpunan). Keluarga himpunan adalah himpunan

yang unsur-unsurnya adalah himpunan-himpunan.

Definisi 6.2.7 (Himpunan kuasa). Himpunan kuasa dari suatu himpunan

adalah keluarga himpunan yang beranggotakan semua subset dari himpunan

tadi.

PA = {B|B ⊆ A}

Contoh 6.10. Jika A = {1, 3, 5} dan B = {2, 4, 6, 8}, maka A||B.

Contoh 6.11. Jika C = {4, 5, 7, 9} dan D = {5, 7, 11, 12, 15}, maka A berpotongan dengan (G) B

Contoh 6.12. A = {2, 3, 5} dan B = {3, 2, 5} adalah merupakan himpunan

yang sama.

Contoh 6.13. Jika A = {2, 3, 4}, B = {2, 3, 5}, C = {a, b, c} maka


iA≡B≡C

ii A G B

iii A||C dan B||C

Contoh 6.14. Jika A, B, C adalah suatu himpunan, maka K = {A, B, C}

adalah keluarga himpunan.

Contoh 6.15. Jika A = {1, 2}, maka PA = {{}, {1}, {2}, {1, 2}}. Jika B =

{a, b, c} maka PB = {{}, {a}, {b}, {c}, {a, b}, {a, c}, {b, c}, {a, b, c}}

Teorema 6.2.3. Jika #(A) = n maka #(PA) = 2n.

Operasi Himpunan

6.3.1.

Operasi Dasar Himpunan

Ada tiga operasi dasar dalam himpunan yaitu: operasi uner komplemen (()c

),

operasi biner irisan (∩) dan gabungan (∪). Ketiga operasi ini ekuivalen

dengan operasi negasi, konjungsi dan disjungsi pada logika. Selain itu pada

himpunan juga dikenal operasi selisih dan perkalian himpunan.


Definisi 6.3.1 (Operasi Komplemen). Komplemen suatu himpunan adalah

himpuan yang beranggotakan unsur-unsur dari semesta pembicaraan yang

tidak menjadi unsur himpuan bersangkutan.

Ac = {x|x ∈ U ∧ x 6∈ A}

Contoh 6.16. Jika U = {1, 2, 3, · · · , 10} A = {1, 3, 5} dan B = {5, 7, 9}

maka

1. Ac = {2, 4, 6, 7, 8, 9, 10}

2. Bc = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 10}

Ilustrasi grafis komplemen himpunan diberikan pada Gambar 6.3.

Gambar

Definisi 6.3.2 (Operasi Irisan). Irisan dua buah himpunan adalah himpunan yang beranggotakan unsur-
unsur yang menjadi unsur bersama kedua

himpunan.

A ∩ B = {x|x ∈ A ∧ x ∈ B}

Teorema 6.3.1.

A⊆B⇔A∩B=A
Contoh 6.17.

Jika U = {1, 2, 3, · · · , 10} A = {1, 3, 5} dan B = {5, 7, 9} maka A ∩ B = {5}

Diagram Venn irisan dua himpunan diberikan pada Gambar 6.4.

Definisi 6.3.3 (Operasi Gabungan). Gabungan dua buah himpunan adalah

himpunan yang beranggotakan semua unsur-unsur yang menjadi unsur salah

satu atau kedua himpunan.

A ∪ B = {x|x ∈ A ∨ x ∈ B}

Contoh 6.18.

Jika U = {1, 2, 3, · · · , 10} A = {1, 3, 5} dan B = {5, 7, 9} maka A ∪ B =

{1, 3, 5, 7, 9} Ilustrasi diagram Venn dari gabungan himpunan diberikan pada

Gambar 6.

(Operasi Selisih). Selisih dua buah himpunan adalah himpunan yang beranggotakan unsur-unsur yang
menjadi unsur himpunan pertama yang tidak menjadi unsur himpunan pengurang.

A/B = A A B = {x|x ∈ A ∧ x 6∈ B}

Teorema 6.3.11.

A/B = A ∩ Bc
Definisi 6.3.5 (Operasi Jumlah). Jumlah dua himpunan adalah himpunan

yang beranggotakan semua unsur yang menjadi anggota salah satu himpunan.

A + B = {(x ∈ A ∨ x ∈ B) ∧ x 6∈ (A ∩ B)}

Contoh 6.19. Jika A = {1, 3, 5, 7, 9} dan B = {4, 5, 6, 8, 10} maka

1. A ∩ B = {5}

2. A ∪ B = {1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}

Anda mungkin juga menyukai