Anda di halaman 1dari 107

Penuntun Praktikum

Biologi

1
Penuntun Praktikum
Biologi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penyusun


panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas kehendak-
Nya pada akhirnya penyusun dapat menyelesaikan buku
Penuntun Praktikum Biologi edisi revisi ini.
Buku ini telah disusun dan dikelompokkan
berdasarkan masing-masing judul praktikum pada setiap
pertemuan. Penyusun berharap agar mahasiswa dapat
memanfaatkan buku ini dengan sebaik mungkin sebagai
bahan persiapan sebelum memulai praktikum.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan buku ini. Mudah-mudahan buku ini dapat
membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah
Tinggi Analis Bakti Asih Bandung, khususnya dalam
bidang praktikum Biologi, sehingga dapat dirasakan
manfaatnya di masa yang akan datang.
Bandung, September 2019
Penyusun

2
Penuntun Praktikum
Biologi
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………… i


DAFTAR ISI ………………………………………………………….. ii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………... iii
RENCANA PRAKTIKUM ………………………………………… iv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU …………………………... v

PRAKTIKUM 1 : Pengenalan Mikroskop ………………….. 1


PRAKTIKUM 2 : Struktur Sel........................................................10
PRAKTIKUM 3 : Struktur Sel Hewan & Tumbuhan.............16
PRAKTIKUM 4 : Osmosis, Krenasi, Plasmolisis.....................22
PRAKTIKUM 5 : Sintesis Protein.................................................28
PRAKTIKUM 6 : Mitosis pada Akar Bawang...........................31
PRAKTIKUM 7 : Respirasi pada Hewan....................................38
PRAKTIKUM 8 : Sistem Pencernaan...........................................43
PRAKTIKUM 9 : Pengamatan Sel Darah....................................51
PRAKTIKUM 10 : Sistem Transportasi pada Ikan................56
PRAKTIKUM 11 : Pewarnaan dan Penyimpanan Bakteri 58
PRAKTIKUM 12 : Pengamatan Protozoa..................................67

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................71

3
Penuntun Praktikum
Biologi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Mikroskop & Bagian-Bagiannya.............................4


Gambar 2 : Mikroskop Sederhana & Sel-Sel Gabus..............11
Gambar 3 : Daun Rhoeo discolor....................................................13
Gambar 4 : Berbagai Jenis Sel pada epitel bawang..............17
Gambar 5 : Ilustrasi Transportasi Materi Sel.........................24
Gambar 6 : Kamus Kode Genetik................................................29
Gambar 7 : Fase-Fase Pembelahan Sel.....................................35
Gambar 8 : Respirometer Sederhana........................................40
Gambar 9 : Gambaran Umum Morfologi Sel Darah.............52
Gambar 10 : Cara Pengambilan Darah Perifer.......................53
Gambar 11 : Pembuatan SADT.....................................................53
Gambar 12 : Bentuk Dasar Bakteri............................................59
Gambar 13 : Prinsip Pewarnaan Gram.....................................61
Gambar 14 : Pembuatan Sediaan Oles Bakteri......................61
Gambar 15 : Skema Pewarnaan Gram......................................62
Gambar 16 : Contoh Bakteri Hasil Pewarnaan Gram.........62
Gambar 17 : Contoh Protozoa......................................................68
Gambar 18 : Proses Pencernaan Paramaecium....................68

4
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 1
PENGENALAN MIKROSKOP
Tujuan :

1. Melatih keterampilan penggunaan mikroskop monokuler dan


mikroskop binokuler.
2. Mampu membedakan bagian – bagian mikroskop monokuler
dan binokuler beserta fungsi bagian masing-masing.
Dasar Teori :
A. Mikroskop
Mikroskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengamati sesuatu yang sangat kecil, misalnya mikroorganisme
atau sel hewan. Dalam kegiatan praktikum Biologi tertentu
mikroskop mutlak diperlukan, misalnya untuk mengamati
bakteri, Protozoa, atau cacing yang berukuran kecil. Ada
berbagai jenis mikroskop yang dapat digunakan, yaitu
mikroskop cahaya (monokuler & binokuler), mikroskop
fluoresens, dan mikroskop elektron. Dari ketiga jenis mikroskop
tersebut, mikroskop cahaya-lah yang paling banyak digunakan
di laboratorium- laboratorium.
Mikroskop cahaya memiliki dua unsur yang berperan
dalam menghasilkan gambar yang jelas, yaitu sistem lensa dan
sumber cahaya. Pada saat ini digunakan lampu sebagai sumber

5
Penuntun Praktikum
Biologi
cahaya karena mudah diatur sehingga menghasilkan gambar
yang jelas. Sistem lensa yang dimiliki adalah lensa okuler dan
lensa objektif. Mikroskop yang memiliki satu buah lensa okuler
disebut mikroskop monokuler sedangkan mikroskop yang
memiliki dua buah lensa okuler disebut mikroskop binokuler.
B. Bagian-Bagian Mikroskop
Mikroskop terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
1. Lensa Okuler terdiri dari susunan lensa dengan pembesaran
5x, 6x, 10x, dan 15x.
2. Lensa Objektif terdiri dari lensa dengan pembesaran
4x,10x, 40x, 100x. Lensa objektif tersebut terdapat pada
revolver.
3. Revolver merupakan bagian yang dapat diputar, sehingga
lensa objektif dapat diganti-ganti dengan memutar revolver
ini
4. Tabung merupakan bagian yang menghubungkan lensa
okuler dan lensa objektif. Ada dua macam tabung pada
mikroskop, yaitu:
a. tabung yang dapat dinaikturunkan dengan menggunakan
makrometer (skrup pengatur kasar) dan mikrometer
(skrup pengatur halus),
b. tabung yang tidak dapat dinaikturunkan.

6
Penuntun Praktikum
Biologi
5. Mikrometer (skrup pengatur halus), berguna untuk
menggerakkan tabung dalam jarak kecil, agar mendapatkan
titik fokus bayangan benda dengan tepat sesuai mata
seseorang sehingga diperoleh objek yang jelas.
6. Makrometer (skrup pengatur kasar), berguna untuk
menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah atau mengamati
objek secara kasar.
7. Meja Preparat berguna untuk menyimpan kaca objek yang
akan diamati. Pada meja preparat dilengkapi dengan
penjepit/pemegang kaca objek, dan meja ini dapat
dinaikturunkan.
8. Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi
sebagai pengumpul cahaya dan terdapat skrup untuk
menaikturunkannya.
9. Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang
masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma
melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop
sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
10. Cermin berupa cermin datar dan cermin cekung untuk
mengarahkan cahaya.
11. Pemegang Mikroskop.

7
Penuntun Praktikum
Biologi
12. Kaki Mikroskop.

Gambar 1. Mikroskop dan Bagian-Bagiannya


(sumber : http://service-mikroskop.blogspot.com)
Mikroskop terdiri dari bagian optik dan non optik. Bagian
optik meliputi lensa-lensa dan cermin. Lensa-lensa mikroskop
merupakan lensa gabungan (compound lenses) yang disatukan
menjadi suatu unit kesatuan. Bagian non-optik meliputi kaki
mikroskop, meja preparat, dan pemegang mikroskop.

Perhatikan Gambar 1 !
Keterangan Gambar :
1. Lensa Okuler
2. Tabung

8
Penuntun Praktikum
Biologi
3. Pengatur Kasar/Makrometer
4. Pengatur Halus/Mikrometer
5. Revolver
6. Lensa Objektif
7. Lengan
8. Meja Preparat
9. Diafragma &
Kondensor 10.Sumber
Cahaya 11.Kaki
Mikroskop
C. Macam-Macam Mikroskop
Ada dua macam mikroskop yaitu Mikroskop Cahaya
dan Mikroskop Listrik. Mikroskop cahaya meliputi mikroskop
medan terang, medan gelap, fase kontras, dan fluoresens.
Mikroskop yang sering digunakan di sekolah-sekolah menengah
untuk praktikum ialah mikroskop medang terang.
Mikroskop medan terang merupakan mikroskop dengan
medan (lapang pandang) yang mengelilingi spesimen terlihat
terang, sedangkan spesimennya tampak lebih gelap. Hal ini
disebabkan karena cahaya dari sumbernya (cermin atau lampu)
lewat melalui sistem lensa ke atas tanpa mengalami perubahan
sehingga terbentuklah medan yang terang. Mikroskop yang

9
Penuntun Praktikum
Biologi
umum dipakai sekarang ini menggunakan dua atau lebih lensa

10
Penuntun Praktikum
Biologi
(sistem lensa) seperti lensa okuler dan objektif untuk
memperbesar objek.
Macam atau jenis mikroskop ini beraneka ragam, dari
yang sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai
dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri
utama dari keragamanannya antara lain dari mikroskop satu
okuler (monokuler) dengan tabung tegak dan miring,
penggunaan dua okuler (binokuler) atau tiga (trinokuler),
kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar (menggunakan lampu
yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera (kamera-diam
atau video) pada mikroskop trinokuler dan dapat disambung ke
TV.
Alat & Bahan :
1. Mikroskop Monokuler
2. Mikroskop Binokuler
Cara Kerja :
1. Keluarkan mikroskop dari lemari, periksa kelengkapan
mikroskop.
2. Putarkan objektif yang paling lemah (10x) ke arah sumbu
optis.
3. Naikkan kondensor setinggi mungkin dengan memutar
kondensor.

11
Penuntun Praktikum
Biologi
4. Dengan melihat lensa okuler, putarkan cermin sampai sinar
masuk ke kondensor, sehingga lapang pandang menjadi
terang, tanpa ada gangguan bayangan apapun.
5. Letakkan preparat di atas meja preparat, dan pasangkan pada
penjepit penggerak.
6. Putarlah makrometer dengan hati-hati sehingga bergerak
turun dengan memperhatikan dari samping, dan lensa
objektif usahakan terletak pada posisi serendah mungkin
tanpa menyentuh preparat.
7. Putarlah makrometer ke atas perlahan-lahan sampai
bayangan preparat jelas dengan melihat melalui lensa okuler.
8. Jika ingin mengamati objek dengan lebih rinci, gunakan
lensa objektif 40x atau 100x dengan cara memutar revolver
lalu atur fokusnya dengan mikrometer. Khusus untuk
penggunaan lensa objektif 100x harus menggunakan minyak
imersi.

12
Penuntun Praktikum
Biologi
Hasil Pengamatan :
Mikroskop Keterangan Gambar :
Monokuler

13
Penuntun Praktikum
Biologi
Bahan Diskusi :
1. Setelah mengamati bagian-bagian mikroskop. Sebutkan
bagian optik dari mikroskop tersebut ! Bagaimana cara
membersihkan bagian optik tersebut setelah digunakan ?
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
..................................................................................................
2. Bagaimana caranya menggunakan mikroskop dengan
perbesaran lensa objektif 100x ?
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
..................................................................................................

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
....................................................................................................

14
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 2
STRUKTUR
SEL

Tujuan :
1. Mempelajari dan mengamati struktur sel dan jaringan
2. Melatih keterampilan membuat preparat segar
Dasar Teori :
Sel merupakan struktur terkecil dari organisme hidup. Sel
juga merupakan struktur dasar kehidupan, memiliki organel-
organel yang berperan bagi kehidupan organisme. Bagian-bagian
sel diantaranya adalah inti sel, sitoplasma, vakuola. Kata sel
berasal dari bahasa Inggris “cell” yang artinya kotak kecil. Hal ini
sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh Robert Hooke saat
pertama kali melihat sel dari sayatan tipis gabus dengan
mikroskop buatannya sendiri. Bagian yang tampak pada saat itu
hanyalah kotak-kotak kecil yang kosong tanpa isi.

15
Penuntun Praktikum
Biologi

Gambar 2. Mikroskop Sederhana dan Sel-Sel Gabus


(Sumber : http://biologimediacentre.com/teori-teori-tentang-sel/)

Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan ilmu


pengetahuan telah banyak yang diketahui mengenai sel bahkan
sampai struktur yang terkecil. Tokoh-tokoh berikut ini
mengemukakan pendapatnya tentang sel sesuai dengan hasil
penelitiannya masing-masing. Johanes Purkinje yang pertama
kali menggunakan istilah protoplasma untuk menyebut bahan-
bahan embrional dalam telur. Felix Durjadin menggunakan
istilah protoplasma untuk menyebut cairan yang ada dalam sel.
Robert Brown dalam penelitiannya menemukan inti sel dan
menyatakan bahwa inti sel (nukleus) merupakan bahan yang
terpenting dalam suatu sel. Schleiden dan Schwann menyatakan
bahwa sel merupakan unit struktural makhluk hidup. Max
Schultze menyatakan bahwa sel merupakan unit fungsional
16
Penuntun Praktikum
Biologi
kehidupan. Rudolf Virchoff mengatakan bahwa setiap sel berasal
dari sel sebelumnya (omne cellulla ex cellullae), sehingga ia
menyatakan bahwa sel merupakan unit pertumbuhan. Boveri
menyatakan bahwa sel merupakan unit hereditas.
Alat & Bahan :
1. Mikroskop
2. Cutter/Silet Tajam
3. Helaian Daun Rhoeo discolor
4. Kaca Objek
5. Kaca Penutup

Cara Kerja :
1. Sayatlah bagian bawah dari daun Rhoeo discolor setipis
mungkin dengan menggunakan silet tajam.
2. Letakkan sayatan pada kaca objek yang telah ditetesi air,
kemudian tutup dengan kaca penutup.
3. Amati di bawah mikroskop adanya sel epidermis, dinding sel,
vakuola, antosianin dan stomata.
4. Bandingkan hasil pengamatan bagian bawah daun dengan
bagian atas daun Rhoeo discolor.

17
Penuntun Praktikum
Biologi

Gambar 3. Daun Rhoeo discolor dan Penampang Melintang


(Sumber : https://id-static.z-
dn.net/files/d7f/f4d7ec2cef17bf36bba473291ab85f90.jpg)

18
Penuntun Praktikum
Biologi
Hasil Pengamatan :
Daun Rhoeo discolor

Daun Rhoeo
discolor

Pengamatan pada
pembesaran 10x

Pengamatan pada
pembesaran 10x

Bahan

Diskusi :
1. Jelaskan perbedaan bagian-bagian sel pada penampang
melintang bagian bawah dan atas daun Rhoeo discolor!
19
Penuntun Praktikum
Biologi
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................

2. Apa fungsi dari stomata ? Sebutkan bagian yang banyak


memiliki stomata pada daun Rhoeo discolor ! Mengapa ?
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................

Kesimpulan :
................................................................................................

20
Penuntun Praktikum
Biologi
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................

21
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 3
STRUKTUR SEL HEWAN & SEL TUMBUHAN

Tujuan :
1. Mempelajari dan mengamati struktur sel-jaringan tumbuhan
2. Mengamati perbedaan struktur sel hewan dan sel tumbuhan

Landasan Teori
Sel hewan dan sel tumbuhan dibedakan karena ada beberapa
organel yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan namun
dimiliki oleh sel hewan begitupun sebaliknya, misalnya sel
tumbuhan terdiri dari protoplasma yang dikelilingi dinding
sel sehingga memiliki bentuk yang teratur dan masif,
memiliki kloroplas, dan vakuola yang besar, sedangkan sel
hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuk
cenderung tidak tetap, tidak memiliki kloroplas, biasanya
memiliki vakuola yang kecil.

Gambar 4. Berbagai jenis sel pada epitel bawang, epitel pipi dan

22
Penuntun Praktikum
Biologi sel gabus

23
Penuntun Praktikum
Biologi
(Sumber :
http://www.sciencedawn.com/slider_picture/Biology/onio
n jpg;http://imgc.allpostersimages.com/image/)

Alat & Bahan :


1. Mikroskop cahaya
2. kaca benda
3. kaca penutup
4. Silet / Cutter
5. Tusuk gigi
6. Potongan bawang merah
7. Lapisan epitel pipi bagian dalam

Cara Kerja
1. Pengamatan sel tumbuhan (Kulit Umbi Bawang Merah)
a. Siapkan Mikroskop untuk pengamatan
b. Potong umbi lapis bawang merah secara membujur.
c. Ambil selapis umbi bawang merah.
d. Lepaskan lapisan epidermis bagian dalam dengan
menggunakan pinset/kuku (didapatkan selembar lapisan
putih)

24
Penuntun Praktikum
Biologi
e. Potong kecil lapisan epidermis tersebut dan letakkan
diatas kaca objek.
f. Tetesi dengan larutan lugol.
g. Tutup dengan kaca penutup.
h. Amati preparat tersebut di bawah mikroskop mula-mula
dengan perbesaran 10x10 kemudian gambar hasil
pengamatan.
i. Setelah itu ubah perbesaran mikroskop menjadi 10x40
kemudian amati kembali preparat tersebut dan gambar
hasil pengamatan.
2. Pengamatan sel hewan ( Lapisan epitel pipi bagian
dalam)
a. Siapkan Mikroskop untuk pengamatan
b. Ambil sel epitel dengan cara menggoreskan lapisan
bagian dalam pipi dengan menggunakan batang korek
api
c. Letakkan hasil goresan di atas kaca objek.
d. Tetesi dengan metilen biru kemudian aduk hingga rata.
e. Tutup dengan kaca penutup.
f. Amati preparat tersebut di bawah mikroskop mula-mula
dengan perbesaran 10x10 kemudian gambar hasil
pengamatan.

25
Penuntun Praktikum
Biologi
g. Setelah itu ubah perbesaran mikroskop menjadi 10x40
kemudian amati kembali preparat tersebut dan hasil
pengamatan.

Hasil Pengamatan :
Sel epitel pipi Keterangan gambar

26
Penuntun Praktikum
Biologi
Sel bawang merah Keterangan gambar

Sel gabus Keterangan gambar

27
Penuntun Praktikum
Biologi
Bahan Diskusi :
1. Dari hasil pengamatan pada sel bawang merah (sel tumbuhan
)dan sel epitel pipi (sel hewan) , ada berapa bagian yang
dapat diamati ? Sebutkan !............................................
.................................................................................................
.................................................................................................
..............................................................................................
2. Berdasarkan hasil pengamatan jelaskan 1 perbedaan yang
paling nampak antara sel hewan dan sel tumbuhan dan sel
gabus!.......................................................................................
.................................................................................................
.............................................................................................
................................................................................................
Kesimpulan
.......................................................................................................
.......................................................................................................
....................................................................................................
.......................................................................................................
.....................................................................................................
......................................................................................................

28
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 4
OSMOSIS, KRENASI, PLASMOLISIS

Tujuan :
Mengetahui proses osmosis, krenasi, dan plasmolisis pada
organisme hidup.

Dasar Teori :
Transportasi materi sel adalah suatu proses yang secara
riil bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan
ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu
zat/materi bisa keluar dari sel, dan bisa masuk melalui
membrannya .
Di lingkungan kondisi sel tidak selalu berada pada
keadaan yang normal yang dengan mudah ia mengaturnya ia
bisa mencapai homeostatis/seimbang. Terkadang sel juga bisa
berada di lingkungan yang ekstrem menyebabkan semua isi sel
dapaksakan keluar karena diluar tekanan lebih besar, jika terjadi
demikian maka terjadilah lisis/plasmolisis yang membawa sel
itu mati .
Semua peristiwa transportasi di sel itu bisa terjadi akibat
adanya cairan sel yang kita sebut Sitoplasma atau sitosol. Cairan

29
Penuntun Praktikum
Biologi
sel ini bersifat koloid (tidak kental/pekat, juga tidak encer).
Tidak pekatnya karena kandungan airnya dan tidak encernya
karena adanya bahan organik dan anorganik di sel yang terlarut.
Plasmolisis adalah contoh kasus transportasi sel secara
osmosis dimana terjadi perpindahan larutan dari kepekatan yang
rendah ke larutan yang pekat melalui membran semi permeable,
contohnya pada daun Rhoeo discolor yang dimasukkan ke
dalam beberapa macam larutan sukrosa.
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.
Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi
(hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan
turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan
sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak
akan menyebabkan terjadinya plasmolisis. Dampak plasmolisis
yang menyebabkan tekanan terus berkurang sampai di suatu titik
di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel,
menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat
terjadi.
Osmosis memainkan peranan yang sangat penting pada
tubuh makhluk hidup, misalnya, pada membran sel darah merah.
Jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan

30
Penuntun Praktikum
Biologi
hipertonik (lebih pekat), air yang terdapat dalam sel darah akan

31
Penuntun Praktikum
Biologi
ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak.
Peristiwa ini disebut KRENASI. Sebaliknya, jika kamu
meletakan sel darah merah dalam suatu larutan yang bersifat
hipotonik (lebih encer), air dari larutan tersebut akan ditarik
masuk kedalam sel darah sehingga sel mengembang dan pecah.
Proses ini disebut HEMOLISIS.

Gambar 5. Ilustrasi Transportasi Materi Sel pada Organisme


Hidup
(Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-
JBKxtoDIU_Q/UCJvqREh3NI/AAAAAAAAQ2U/6YaVZLuFDf0/s1600/kre
nasi.jpg

32
Penuntun Praktikum
Biologi
Alat & Bahan :
1. Daun Rhoeo discolor
2. Darah 3 mL
3. Larutan Sukrosa 0,16 M; 0,20 M; 0,22
M 4. Larutan NaCl 0,5 %; 0,85 %; 1,0 %
5. Aquades

Cara Kerja :
1. Siapkan sehelai daun Rhoeo discolor.
2. Amati kondisi awal sebelum daun tersebut dimasukkan ke
dalam setiap larutan Sukrosa.
3. Masukkan daun tersebut ke dalam larutan Sukrosa dengan
berbagai variasi konsentrasi.
4. Lakukan pengamatan selama 15 menit kemudian amati
perubahan sel yang terjadi pada daun tersebut secara
mikroskopis.
5. Amati pula pada sel darah manusia yang dimasukkan ke
dalam larutan NaCl berbagai variasi konsentrasi.

33
Penuntun Praktikum
Biologi
Hasil Pengamatan :

Variabel Kondisi Awal Kondisi Akhir Keterangan

Sel
Tumbuhan

Sel Hewan

Bahan Diskusi :
1. Peristiwa apakah yang terjadi dalam pengamatan praktikum
ini pada sel tumbuhan Rhoeo discolor ? Jelaskan
!................................................................................................

34
Penuntun Praktikum
Biologi
.................................................................................................
.............................................................................................
2. Peristiwa apakah yang terjadi dalam pengamatan praktikum
ini pada sel darah yang dimasukkan ke dalam larutan NaCl ?
Jelaskan !...............................................................................
.................................................................................................
...............................................................................................
.................................................................................................
...............................................................................................

Kesimpulan :
.................................................................................................
...............................................................................................
.................................................................................................
...............................................................................................
.................................................................................................
...............................................................................................

35
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 5
SINTESIS
PROTEIN

Tujuan :
Memahami proses sintesis protein

Alat & Bahan :


Kamus Kode Genetik

Latihan Soal :
Berikut ini urutan basa nukleotida pada mRNA hasil proses
transkripsi :

AUG ACU CGU UAU UUU GCU GUU GGU ACC GCA GGG GCA UGU UGA GGC CUA AAG
GCC ACG CCG CGC AUU GUC GC

Berdasarkan urutan basa nukleotida di atas, buat urutan basa


nukleotida pada DNA untuk rantai sense dan rantai antisensenya
!

36
Penuntun Praktikum
Biologi

Gambar 6. Kamus Kode Genetik


(Sumber : Campbell, 2002)

37
Penuntun Praktikum
Biologi
Bahan Diskusi :
1. Buat rangkaian antikodon pada t RNA-nya !
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
2. Bagaimana rangkaian DNA sense-nya ?
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
3. Ada berapa asam amino yang terbentuk ? Sebutkan asam
amino apa saja yang terbentuk dengan 3 jenis Reading
Frame (Kerangka Baca) !
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

38
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 6
MITOSIS PADA AKAR BAWANG

Tujuan :
1. Memahami dan mengamati tahapan mitosis di bawah
mikroskop.
2. Mengamati bentuk dan menghitung kromosom.

Alat dan Bahan :


1. Preparat Awetan Akar Bawang
2. Mikroskop

Dasar Teori :
Sel sebagai bagian terkecil dari makhluk hidup
mempunyai ciri-ciri hidup, salah satunya adalah reproduksi.
Reproduksi sel dapat dilakukan dengan cara pembelahan
menjadi 2 atau lebih sel baru. Ada tiga macam pembelahan sel,
yaitu amitosis, mitosis dan meiosis. Mitosis adalah pembelahan
sel menjadi 2 sel anak yang masing-masing memiliki sifat yang
sama. Mitosis diawali oleh pembelahan nukleus yang diikuti
oleh pembentukan duplikat kromosom sehingga sel anak
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induk.

39
Penuntun Praktikum
Biologi
Pembelahan mitosis terjadi pada sel hewan dan sel
tumbuhan. Pembelahan ini akan terjadi secara aktif pada saat
perkembangan embrio, pertumbuhan, perbaikan sel-sel yang
rusak dan pada sat pergantian kulit. Empat fase yang terjadi
pada peristiwa mitosis yaitu : profase, metafase, anafase dan
telofase. Periode antara telofase akhir pada mitosis pertama
dengan profase pada mitosis berikutnya dinamakan interfase.
Interfase ini memakan waktu yang lama dibandingkan dengan
fase mitosis.
Kromosom eukariot disusun oleh dua unsur utama, yaitu
DNA dan protein histon. Pada sel yang aktif kromosom berada
dalam bentuk serat atau benang DNA yang berasosiasi dengan
protein histon yang tidak dapat diamati dibawah mikroskop
cahaya. Pada periode pembelahan sel (Mitosis) kromosom akan
menebal dan memendek. Proses penebalan ini dilakukan melalui
penggulungan serat DNA dalam beberapa tahap penggulungan
maksimum akan terjadi pada metafase yang menghasilkan
gulungan dengan garis tengah 6000 A.

A. Tahapan Mitosis
Mitosis terbagi atas empat tahapan yaitu: Profase,
Metafase, Anafase dan Telofase. Tahap sel diluar periode

40
Penuntun Praktikum
Biologi
pembelahan disebut Interfase yang meliputi periode G
1

41
Penuntun Praktikum
Biologi
(pertumbuhan sel 1), S (sintesis DNA) dan G2 (pertumbuhan sel
2) pada daur sel. Dalam pengamatan mikroskopis tahapan-
tahapan tersebut mempunyai ciri-ciri khusus.

Interfase
Pada tahapan ini kromosom berupa benang-benang halus
dan secara visual agak sulit dilihat/tidak tampak, sel terlihat
hanya terbagi atas inti dan sitoplasma.

Profase
Proses pembelahan sel yang terjadi pada tahap ini terbagi
atas tiga bagian yang lebih kecil, yaitu:
Profase Awal : proses penebalan kromosom mulai berlangsung
menghasilkan inti sel menjadi berwarna.
Profase Tengah : benang kromosom mulai terlihat nyata dengan
ukuran yang masih panjang.
Profase Akhir : kromosom terlihat jelas dalam bentuk sister
kromatid dengan ukuran yang masih panjang.

Metafase
Pada tahapan ini kromosom sudah memilin maksimum
dan kromosom terlihat menebal dan berada pada bidang ekuator

42
Penuntun Praktikum
Biologi
inti sel. Pada tahapan ini jumlah kromosom biasanya mudah
dihitung.

Anafase
Kromosom kembar (sister chromatid) dalam masing-
masing kromatid berpisah dan bermigrasi kearah dua kutub yang
berlawanan.

Telofase
Kromosom yang telah terpisah berkumpul pada dua
kutub yang berbeda, dan disusul oleh terbentuknya dinding sel
yang membentuk dua sel.

B. Tempat dan Waktu Pembelahan Sel


Untuk memperoleh sel-sel dalam keadaan yang
membelah, perlu diketahui tempat dan waktu sel melakukan
pembelahan, serta bagaimana cara pengambilan contohnya.
Pembelahan sel berlangsung pada jaringan yang merupakan titik
tumbuh atau jaringan merismatik, atau sel-sel induk gamet. Pada
titik tumbuh, misal pada ujung akar atau pucuk tanaman, terjadi
pembelahan secara mitosis: yaitu satu sel akan membelah
menjadi dua sel yang mempunyai kromosom yang identik

43
Penuntun Praktikum
Biologi
dengan

44
Penuntun Praktikum
Biologi
kromosom sel sebelumnya. Pembelahan secara meiosis terjadi
pada saat pembentukan gamet yang terdapat pada bunga (Pollen
mother cell`s atau Megaspore mother cell`s). Diluar jaringan/ sel
merismatik tersebut pembelahan tidak akan terjadi dan sel akan
berada pada keadaan yang tidak aktif membelah dan kromosom
terurai dalam bentuk benang DNA yang tidak tampak dibawah
mikroskop cahaya.
Dalam mempelajari morfologi kromosom dengan
menggunakan mikroskop, perlu dilakukan pengamatan pada saat
kromosom mempunyai ukuran diameter maksimum. Untuk
tujuan tersebut perlu dilakukan pengambilan contoh yang tepat,
yaitu selain harus diambil dari bagian jaringan yang sedang
membelah juga harus dilakukan pada waktu yang tepat sehingga
bisa didapatkan fase-fase mitosis.

Gambar 7. Fase-Fase Pembelahan Sel pada Akar Bawang


(Sumber : Abidin dkk, 2014)

45
Penuntun Praktikum
Biologi
Cara Kerja :
1. Amati preparat pembelahan mitosis akar bawang di bawah
mikroskop dengan perbesaran 1000x.
2. Gambar hasil pengamatan dan beri keterangan gambar.

Hasil Pengamatan :
Mitosis Fase Profase Mitosis Fase Metafase

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

Mitosis Fase Anafase Mitosis Fase Telofase

46
Penuntun Praktikum
Biologi
Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Dapatkah anda menemukan semua fase mitosis pada
preparat anda?
2. Tahapan mitosis mana pada preparat anda yang paling
banyak dijumpai? Bagaimana menurut anda?
3. Pada fase mana yang paling mudah untuk menentukan
macam dan jumlah kromosom?
4. Dapatkah anda menghitung jumlah kromosom akar bawang
dan berapa jumlahnya?

47
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 7
RESPIRASI PADA HEWAN

Tujuan :
1. Mempelajari proses pernapasan hewan.
2. Mengetahui pengaruh berat serangga yaitu jangkrik terhadap
laju respirasi.
3. Melihat faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan
oksigen pada hewan saat bernapas.

Alat dan Bahan


1. Respirometer sederhana 7. Kapas
2. Neraca ohaus 8. Pipet Tetes
3. Jangkrik 9. Stopwatch
4. Kristal NaOH (KOH) 10. Belalang
5. Larutan eosin 11. Kecoa
6. Plastisin/vaselin
Dasar Teori :
Respirasi adalah serangkaian reaksi biokimiawi yang
memerlukan oksigen untuk mengoksidasi atau membakar zat-zat
makanan guna menghasilkan energi diperlukan oleh makhluk
hidup dengan hasil samping berupa karbon dioksida. Walaupun

48
Penuntun Praktikum
Biologi
respirasi dan bernapas saling berhubungan , respirasi memiliki
arti yang lebih dalam, respirasi merupakan proses menghasilkan
energi, sedangkan bernapas merupakan cara makhluk hidup
melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Dari respirasi
akan dihasilkan energi kimia ATP untuk melakukan aktivitas
kehidupan, seperti sintesis, gerak, pertumbuhan, dan
bereproduksi.
Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan
semua penyusun tubuh, baik sel maupun mulut. Secara
sederhana reaksi kimia yang trejadi dalam respirasi dapat ditulis
sebagai berikut :
C6H12O6 (aq) + 6O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (l)
Oksigen yamg diperoleh dari proses bernapas digunakan
dalam proses respirasi, sedangkan karbondioksida yang
dihasilkan dari proses respirasi dikeluarkan melalui proses
bernapas. Respirasi berkaitan erat dengan laju metabolisme
karena laju metabolisme merupakan jumlah total energi yang
diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu. Hal ini
memungkinkan karena oksida dan bahan makanan memerlukan
oksigen (dalam jumlah yang dibutuhkan) untuk menghasilkan
energi yang diketahui menghasilkan jumlahnya juga, akan tetapi

49
Penuntun Praktikum
Biologi
laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk
laju konsumsi oksigen.
Untuk mengukur kecepatan respirasi pada serangga
dilakukan dengan mengukur oksigen yang diperlukan dalam
pernafasannya. Kecepatan respirasi dinyatakan dengan
banyaknya oksigen yang diperlukan serangga/jangkrik pada
waktu tertentu.

Gambar 8. Respirometer Sederhana


(Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-
UJRJ4UtZy98/UVcXgymirtI/AAAAAAAAAC4/KcxiTzeBKL4/s1600/
Gambar+Respirometer+Sederhana.JPG)
Cara Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Timbanglah serangga/ jangkrik yang akan dipakai
untuk praktikum.

50
Penuntun Praktikum
Biologi
3. Bungkuslah kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian
masukan ke dalam tabung respirometer.
4. Masukkan jangkrik yang telah ditimbang beratnya ke
dalam botol respirometer.
5. Tutup tabung respirometer kemudian sambungan
penutupnya diberi plastisin agar tidak ada udara yang
masuk dan keluar.
6. Masukkan setetes eosin hingga menuju angka 0 dengan
menggunakan pipet/syiring.
7. Ukur gerakan eosin dengan menggukan stopwatch secara
berkala, catat perubahan yang terjadi.
8. Ulangi langkah di atas pada serangga lainnya.

Hasil Pengamatan :

No Jenis Panjang Banyaknya konsumsi O2 (mL)


hewan (cm) 1 menit 2 menit 3 menit
1
2
3

51
Penuntun Praktikum
Biologi
Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi pada hewan ?
2. Apa tujuan digunakannya kristal KOH/NaOH dalam
praktikum ini ?
3. Jelaskan apa fungsi dari vaselin dalam praktikum ini !

52
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 8
SISTEM PENCERNAAN

A. TES BENEDICT
Tujuan :
1. Mengenal berbagai macam karbohidrat gugus
monosakarida dan disakarida.
2. Menjelaskan cara pengujian tentang adanya
karbohidrat pada sampel.

Alat dan Bahan :


1. Tabung Reaksi 3 buah
2. Rak Tabung Reaksi
3. Pipet Volume 1 mL
4. Pemanas
5. Gelas Kimia
6. Glukose 1%
7. Fruktose 1% (Madu)
8. Sukrose 1% (Gula Putih)
9. Reagent Benedict

53
Penuntun Praktikum
Biologi
Dasar Teori :
Gula reduksi dengan larutan Benedict (campuran
garam Kupri Sulfat, Natrium Sitrat, Natrium Karbonat)
akan terjadi reaksi reduksi oksidasi dan dihasilkan
endapan berwarna merah dari kupro oksida. Jika tidak
ada zat yang mereduksi maka larutan Benedict ini tetap
jernih sesudah percobaan. Tetapi apabila jumlah karbohidrat
yang mereduksi banyak sekali maka reaksi terlihat sebelum
dipanaskan.
Dalam percobaan ini yang terpenting adalah
terjadinya kekeruhan (endapan halus/kasar) dan bukan
perubahan warna. Kemungkinan akan terlihat kekeruhan
dengan hijau, kuning atau merah tergantung dari halus
kasarnya endapan Cu2O.

Cara Kerja :
1. Siapkan 3 tabung reaksi.
2. Isilah tiap tabung dengan Glukose 1%, Fruktose 1%,
dan Sukrose 1% sebanyak 1 mL.
3. Tambahkan 2 mL reagent Benedict pada masing-
masing tabung.
4. Amati perubahan yang terjadi

54
Penuntun Praktikum
Biologi
5. Kemudian panaskan sampai mendidih selama 10 menit.

55
Penuntun Praktikum
Biologi
6. Ulangi percobaan sekali lagi.
7. Amati perubahan yang terjadi.

Hasil Pengamatan :
Sebelum Sesudah
Tabung Keterangan
Perlakuan Perlakuan

1
(Glukose 1%)

2
(Fruktose 1%)

3
(Sukrose 1%)

56
Penuntun Praktikum
Biologi
Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Proses apakah yang terjadi dalam praktikum ini ?
Mengapa ?
2. Sebutkan perbedaan hasil pada setiap tabung ! Mengapa ?

B. TES BIURET
Tujuan :
Mengamati perubahan yang terjadi pada pengujian protein.
Alat dan Bahan :
1. Tabung Reaksi
2. Rak Tabung Reaksi
3. Pipet Volume
4. Pipet Tetes
5. Albumin 20% (Putih Telur)
6. Casein 20% (Susu Bubuk)
7. NaOH 0.1 N
8. CuSO4 0.1 N

57
Penuntun Praktikum
Biologi
Dasar Teori :
Dalam suasana basa Cu bereaksi dengan beberapa
jenis larutan protein dan menghasilkan warna violet. Hasil
pembentukan senyawa kompleks, reaksi biuret dapat
terjadi pada molekul yang mengandung dua gugus ( - C -
NH -) yang terikat O
pada satu atom karbon atau atom nitrogen atau terikat
langsung. Senyawa yang mengandung gugus – C- NH –
diganti dengan gugus – C –NH2.
O O
- C – NH2 atau gugus –CH2NH2 juga positif dalam uji Biuret.

O
NH2 – C – N – C – NH2, yang memberikan uji positif.

O H O
Uji test ini diberikan nama berdasarkan nama senyawa
Biuret. Uji Biuret merupakan uji karakteristik dari protein.
Cara Kerja :
1. Siapkan 2 tabung reaksi.

2. Isilah tiap tabung dengan albumin dan casein sebanyak


1 mL.

58
Penuntun Praktikum
Biologi
3. Tambahkan NaOH 1 mL dan CuSO4 0.1 N sebanyak 2
tetes pada ketiga tabung tersebut.

4. Ulangi percobaan sekali lagi.

5. Amati perubahan yang terjadi.


Hasil Pengamatan :
Sebelum Sesudah
Tabung Keterangan
Perlakuan Perlakuan

1
(Albumin 20%)

Sebelum Sesudah
Tabung Keterangan
Perlakuan Perlakuan

2
(Casein 20%)

59
Penuntun Praktikum
Biologi
Kesimpulan :

.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Proses apakah yang terjadi dalam praktikum ini ?
Mengapa ?
2. Sebutkan perbedaan hasil pada setiap tabung ! Mengapa ?

60
Penuntun Praktikum
Biologi
C. UJI KATALASE

Tujuan :
Mengetahui peranan enzim Katalase dan faktor
yang mempengaruhi kerja enzim tersebut.

Alat dan Bahan :


1. Tabung Reaksi 2 buah
2. Gelas Kimia 250 mL
3. Hati Hewan Mentah
4. Hati Hewan Rebusan
5. Hidrogen Peroksida (H2O2) 3%
6. Penjepit Tabung Reaksi
7. Lampu Spirtus

Dasar Teori :
Di dalam sel hewan senantiasa berlangsung reaksi-
reaksi kimia yang memerlukan suatu enzim sebagai
biokatalisator. Enzim bekerja pada sistem metabolisme
secara spesifik (prinsip Lock and Key). Enzim adalah protein
katalitik. Suatu katalis adalah suatu agen kimiawi yang
mengubah laju reaksi tanpa harus dipergunakan oleh reaksi

61
Penuntun Praktikum
Biologi
itu. Dengan tidak

62
Penuntun Praktikum
Biologi
adanya enzim, lalu lintas kimiawi melalui jalur-jalur
metabolisme akan menjadi sangat macet.

Cara Kerja :
1. Masukkan masing-masing hati hewan (mentah dan
rebusan) ke dalam tabung reaksi setiap kelompok.
2. Teteskan H2O2 sebanyak ± 3 – 5 tetes.
3. Arahkan setiap tabung pada api yang menyala.
4. Amati perubahan yang terjadi !

HASIL PENGAMATAN :
Sebelum Sesudah
Tabung Keterangan
Perlakuan Perlakuan

1
(Hati Mentah)

2
(Hati Rebusan)

63
Penuntun Praktikum
Biologi
Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Proses apakah yang terjadi dalam praktikum ini ?
Mengapa ?
2. Sebutkan perbedaan hasil pada setiap tabung ! Mengapa ?

64
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 9
PENGAMATAN SEL DARAH

Tujuan :
1. Mengamati struktur sel darah merah dan sel darah
putih pada preparat awetan.
2. Mengamati cara membuat preparat apus tipis.
3. Menghitung tekanan darah sistole dan diastole.

Alat dan Bahan :


1. Mikroskop Monokuler/Binokuler
2. Atlas Hematologi Kedokteran
3. Kaca Objek
4. Blood Lancet Steril
5. Alkohol 70%
6. Tensimeter dan Stetoskop
7. Zat Pewarna Darah (Giemsa/Metilen Biru) dan Metanol

Dasar Teori :
A. Bagian-Bagian Darah
Darah sangat berperan dalam sistem transportasi,
secara umum sistem peredaran darah terdiri dari darah,

65
Penuntun Praktikum
Biologi
pembuluh darah dan jantung. Jantung berfungsi untuk
memompa darah, kemudian darah tersebut diedarkan
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sel darah
terdiri dari leukosit, eritrosit, trombosit.
Fungsi sel darah merah (eritrosit) untuk mengedarkan
nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh serta mengambil gas
karbondioksida dari seluruh sel sebagai zat sisa proses
respirasi sel. Leukosit berfungsi dalam sistem pertahanan
tubuh, melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh,
sedangkan trombosit berperan dalam proses pembekuan
darah.

3
2
1

Gambar 9. Gambaran Umum Morfologi Sel Darah


Keterangan : 1. Leukosit ; 2. Eritrosit ; 3. Trombosit
(sumber : https://patologiklinik.com/2009/12/24/gambaran-sel-
darah-normal/)
66
Penuntun Praktikum
Biologi
B. Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan tekanan yang diberikan


oleh darah yang mengalir terhadap dinding pembuluh
darah (arteri, kapiler dan vena). Secara klinik tekanan
darah ditunjukkan pada tekanan darah arteri yang
biasanya diukur pada arteri yang biasanya diukur pada
arteri brachialis di lengan atas.
Tekanan darah terdiri dari Tekanan Sistole yang
terjadi pada saat darah meninggalkan jantung melalui
aorta dan melalui arteri pulmonalis (ventrikel kiri
berkontraksi). Tekanan Diastole terjadi pada saat darah
masuk ke serambi jantung melalui vena cava maupun vena
pulmonalis (ventrikel relaksasi).
Tekanan darah arteri diukur dengan alat yang
disebut tensimeter, manset diletakkan pada lengan atas,
lalu udara dipompakan sehingga manset terisi udara dan
menekan arteri branchialis. Jika terdengar suara degup
jantung pertama maka itu adalah sistole dan jika suara
degup jantung itu hilang maka itu disebut diastole.

67
Penuntun Praktikum
Biologi
Cara Kerja :
A. Membuat Apus Darah dan Pengamatan Sel Darah
1. Bersihkan jari dengan Alkohol 70%.
2. Tusuk jari dengan blood lancet steril untuk
mendapatkan setetes darah tepi.
3. Teteskan 1 tetes darah pada kaca objek yang sudah
bebas lemak, lalu buat apusan dengan bantuan kaca
objek lain sehingga terbentuk apusan tipis menyerupai
lidah.
4. Rendam di dalam Metanol selama 2-3 menit.
5. Cuci dengan akuades lalu keringkan di udara bebas.
6. Rendam di dalam larutan Giemsa selama 30 menit
7. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x.
8. Gambar macam-macam sel darah yang anda amati.

Gambar 10. Cara Pengambilan Darah Perifer pada Ujung


Jari
(sumber : med.unhas.ac.id)
68
Penuntun Praktikum
Biologi

Gambar 11. Pembuatan Sediaan Darah Apus Tipis


(sumber: medikateknologi.blogspot.com)
B. Tekanan Darah
1. Duduklah dengan tenang, letakkan lengan kiri seolah-olah
sejajar dengan jantung.
2. Balutkan manset pada lengan atas (kanan atau kiri)
yang mengandung arteri branchialis kira-kira 2,5 cm di
atas sikut anda.
3. Pompalah manset dengan memijit-mijit karet
pemompa sehingga manometer air raksa mencatat
tekanan kurang lebih 200 mmHg.

69
Penuntun Praktikum
Biologi
4. Tempelkan stetoskop di atas arteri branchialis dan
tekanan dalam manset dikurangi dengan perlahan-
lahan sampai terdengar adanya suara timbul. Suara
yang pertama kali timbul ini menunjukkan tekanan
sistole untuk itu perhatikan skala pada manometer
sehingga didapatkan nilai tekanan sistole.
5. Tekanan manset terus diturunkan, akhirnya suara yang
terdengar akan hilang. Saat di mana suara hilang
menunjukkan tekanan diastole, perhatikan skala pada
manometer sehingga didapatkan nilai tekanan
diastole.
6. Lakukan pengukuran sistole & diastole setelah anda
melakukan kegiatan lari-lari di tempat selama 10
menit.

Hasil Pengamatan :
Sel Darah Manusia

70
Penuntun Praktikum
Biologi
Keterangan Gambar :

Hasil Pengamatan Tekanan Darah


Usia Sebelum Berlari Setelah Berlari
Nama JK
(tahun) Sistole Diastole Sistole Diastole

Kesimpulan :

.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

71
Penuntun Praktikum
Biologi
Bahan Diskusi :
1. Jelaskan fungsi dari masing-masing sel darah !
2. Jelaskan mengapa eritrosit berwarna merah ?
3. Jelaskan gambaran morfologi sel darah yang telah
anda amati !
4. Jelaskan dua macam sumber darah yang biasa
digunakan untuk melakukan pemeriksaan hematologi
di laboratorium ?
5. Jika ingin melakukan pengambilan darah pada bayi
maka dari bagian tubuh mana sumber darah yang
digunakan untuk sampel pemeriksaannya ?
6. Jelaskan perbedaan tekanan darah rendah dan kurang
darah !

72
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 10
SISTEM TRANSPORTASI PADA IKAN

Tujuan :
Melakukan observasi pembuluh darah kapiler pada ikan.

Alat & Bahan :


1. Ikan Lebistes/Impun
2. Kapas
3. Mikroskop

Dasar Teori :
Alat peredaran darah meliputi jantung sebagai
pemompa darah serta pembuluh darah yang mengalirkan
darah ke seluruh tubuh. Macam-macam pembuluh darah
yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh makhluk hidup
adalah pembuluh darah nadi besar (aorta), arteri, arteriol,
kapiler, venule dan vena.
Pembuluh-pembuluh darah tersebut mempunyai
kecepatan aliran yang berbeda. Perbedaan kecepatan
aliran disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
panjang pendeknya pembuluh, diameter pembuluh, katup,

73
Penuntun Praktikum
Biologi
kekentalan.

74
Penuntun Praktikum
Biologi
Pembuluh kapiler memiliki kecepatan pembuluh yang
tetap, sedangkan pembuluh darah vena dan arteri
memiliki kecepatan pembuluh yang berubah.

Cara Kerja :
1. Letakkan ikan Lebistes pada kaca objek dan simpan
kapas basah pada kepala ikan tersebut.
2. Tutup ekor ikan dengan kaca penutup.
3. Amati di bawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah
pada ekor ikan yang tampak transparan.
4. Perhatikan jalan darah dalam pembuluh darah
tersebut, manakah yang lebih cepat, konstan, dan
berubah-ubah ?
5. Gambarlah hasil pengamatan pembuluh darah pada
ekor ikan berikut keterangannya !
Hasil Pengamatan :
Pembuluh Darah Ikan Lebistes/Impun

75
Penuntun Praktikum
Biologi
Keterangan Gambar :

Kesimpulan :

.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Dari hasil pengamatan pembuluh darah pada ikan
Lebistes, sebutkan jenis pembuluh darah yang
bergerak cepat, konstan, dan berubah-ubah !
2. Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan aliran
pembuluh darah tersebut ?

76
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 11
PEWARNAAN BAKTERI DAN PENYIMPANAN
BAKTERI

Tujuan :
1. Mengamati berbagai morfologi sel bakteri.
2. Melatih keterampilan membuat sediaan oles bakteri.
3. Melatih keterampilan melakukan pewarnaan sederhana.
4. Memahami tentang prinsip pewarnaan Gram.
5. Melatih keterampilan melakukan pewarnaan Gram.

Alat & Bahan :


1. Mikroskop 7. Biakan Bakteri
Umur 24 Jam
2. Kaca Objek 8. Safranin
3. Kaca Penutup 9. Lugol
4. Ose 10. Kristal Violet
5. Bunsen/Lampu Spirtus 11. Kertas Saring
6. Pinset 12. Alkohol 96%

77
Penuntun Praktikum
Biologi
Dasar Teori :
A. Morfologi Bakteri
Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme
yang dapat hidup di tempat yang tersebar di seluruh
dunia. Morfologi bakteri diamati dengan menggunakan
mikroskop. Untuk mengukur sel bakteri digunakan ukuran
khusus yang disebut mikrometer (1 mikron = 0,001 mm).
Ukuran bakteri yang biasa diamati di laboratorium
berukuran antara 0,15 sampai 1,5 µ lebar dan 1-5 µ
panjang. Bentuk dasar sel bakteri meliputi coccus (bulat),
bacillus (batang), bentuk bengkok atau spiral (vibrio atau
spirillium).

Gambar 12. Bentuk Dasar Bakteri (sumber : brainly.co.id)

78
Penuntun Praktikum
Biologi
B. Teknik Membuat Sediaan untuk Pemeriksaan
Mikroskopik
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk
memeriksa bakteri secara mikroskopis, yaitu : diperiksa
secara langsung dan diwarnai dahulu kemudian diperiksa.
Pemeriksaan Langsung
Pada pemeriksaan langsung, bakteri diperiksa
dalam keadaan hidup. Kelebihan cara ini adalah cepat,
mudah, dan murah namun harus diperiksa segera dan
tidak dapat dibiarkan lama karena preparat akan cepat
kering. Sediaan basah dilakukan dari bahan pemeriksaan
langsung, menggunakan KOH untuk jamur dan NaCl
untuk melihat bakteri dalam keadaan hidup. Cara ini juga
dipakai untuk memeriksa gerak kuman secara
mikroskopik. Ada dua cara pemeriksaan mikroskopik
secara langsung yang biasa dilakukan, yaitu sediaan basah
dan tetes gantung.
Pewarnaan Bakteri
Bakteri hidup pada umumnya tidak berwarna dan
tembus cahaya sehingga jika diperiksa secara langsung
tidak dapat terlihat jelas. Tetapi dengan pewarnaan, sel
bakteri akan diisi dengan zat warna sehingga menjadi

79
Penuntun Praktikum
Biologi
berwarna dan tidak

80
Penuntun Praktikum
Biologi
tembus cahaya, hal ini menyebabkan bakteri terlihat sangat
jelas dan kontras dibanding dengan daerah di sekitarnya.

C. Macam-Macam Pewarnaan
Secara garis besar teknik pewarnaan bakteri dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Pewarnaan Sederhana, zat warna yang dipakai hanya
terdiri dari satu zat yang dilarutkan dalam bahan
pelarut. Pewarnaan sederhana merupakan salah satu
cara yang cepat untuk melihat morfologi bakteri secara
umum. Beberapa contoh zat warna yang banyak
digunakan adalah metilen biru (30-60 detik), kristal
ungu (10 detik) dan karbol fuhsin (5 detik).
2. Pewarnaan Differensial : pewarnaan Gram dan
pewarnaan tahan asam.
3. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu :
pewarnaan flagel, pewarnaan spora, pewarnaan kapsul.
4. Pewarnaan khusus untuk melihat komponen lain dari
bakteri : pewarnaan Neisser (granula volutin), pewarnaan
yodium (granula glikogen).
5. Pewarnaan Negatif.

81
Penuntun Praktikum
Biologi
D. Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram memilah antara bakteri Gram positif
dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif berwarna
ungu sedangkan bakteri Gram negatif berwarna merah.
Pewarnaan Gram memberi hasil yang baik jika
menggunakan biakan segar yang berumur 24-48 jam.
Prinsip Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram didasarkan pada perbedaan struktur
dinding sel bakteri, sehingga menyebabkan perbedaan reaksi
dalam permeabilitas zat warna dan penambahan larutan
pencuci. Dinding sel bakteri Gram positif terdiri dari
lapisan peptidoglikan yang tebal sedangkan dinding sel
bakteri Gram negatif mempunyai kandungan lipid yang
tebal. Ketika ditambahkan pewarnaan kristal violet maka
dinding sel bakteri Gram positif maupun Gram negatif akan
menyerap zat warna tersebut namun ketika diberi alkohol,
kristal violet pada Gram negatif akan luntur disebabkan
struktur dinding selnya yang sebagian besar tersusun oleh
lipid, sehingga ketika diberi safranin (zat warna kedua)
dinding sel bakteri gram negarif akan menyerapnya
kembali sehingga hasil pewarnaan bakteri Gram negatif
akan berwarna merah, sedangkan bakteri gram positif

82
Penuntun Praktikum
Biologi
akan tetap berwarna ungu walaupun

83
Penuntun Praktikum
Biologi
diberi zat warna kedua, karena dinding selnya tersusun
oleh lapisan peptidoglikan yang tebal sehingga tidak dapat
dicuci oleh alkohol. Hal ini memberi hasil pewarnaan ungu
pada bakteri Gram positif.

Gambar 13. Prinsip Pewarnaan


Gram (sumber : Pearson
Education,Inc.)

84
Penuntun Praktikum
Biologi
Cara Kerja :
1. Cara Membuat Sediaan Oles
A. Ambil satu kaca objek yang bersih dan
bebas lemak, kemudian diberi
Atanda
(bulatan) dengan pinsil gelas pada bagian
bawah. Letakkan satu ose suspensi biakan
B
di bagian atas kaca objek tersebut.
B. Suspensi dioleskan seluas garis tanda.
C. Sediaan dikeringkan (diuapkan) diCudara
atau dihangatkan jauh di atas api.
D. Lakukan fiksasi di atas api kecil tiga kali
D satu
berturut-turut masing-masing selama
detik. Dinginkan sebentar di udara untuk
Bakteri
kemudian dilakukan pengecatan.
Gambar 14. Pembuatan Sediaan Oles Bakteri
(microlaborat.blogspot.com)
2. Cara Kerja Pewarnaan Gram

85
Penuntun Praktikum
Biologi
Gambar 15. Skema Pewarnaan Gram
(sumber : microlaborat.blogspot.com)
A. Buatlah sediaan oles bakteri.
B. Tuang pada sediaan tersebut zat warna Kristal Violet,
biarkan 1 menit.
C. Zat warna dibuang lalu cuci dengan air mengalir.
D. Beri larutan Lugol, biarkan 1 menit.
E. Lugol dibuang dan sediaan dicuci dengan air
selanjutnya dicuci dengan alkohol 96% sampai tak ada
lagi zat warna yang terlarut.
F. Cuci dengan air sampai bersih.
G. Tuangkan larutan Safranin dan biarkan 1 menit, lalu
cuci dengan air bersih.
H. Keringkan dengan kertas saring.
I. Periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x,
gunakan minyak imersi di atas preparat objek yang
akan diamati.

Bakteri Gram (+) Batang


75 Bakteri Gram (-) Batang
Penuntun Praktikum
Biologi
Gambar 16. Contoh Bakteri Hasil Pewarnaan
Gram (sumber :
Generasibiologi.blogspot.com)
3. Cara Kerja Pewarnaan Sederhana
A. Buat olesan bakteri.
B. Beri larutan zat warna. Zat warna yang digunakan
adalah larutan metilen biru atau larutan karbol fuhsin
basa.
C. Biarkan zat warna selama 30 detik.
D. Cuci dan keringkan hati-hati dengan kertas saring.
E. Periksa dengan perbesaran mikroskop 1000x.
Jika preparat ulas dan teknik pewarnaan dilakukan
dengan benar, maka mikroorganisme berwarna biru
dengan larutan biru metilen, dan berwarna merrah
dengan larutan karbol fuksin-basa.
F. Laporkan hasil pengamatan anda !
Hasil Pengamatan :

76
Penuntun Praktikum
Biologi
Hasil Pewarnaan Gram Hasil Pewarnaan Sederhana

77
Penuntun Praktikum
Biologi
Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Bahan Diskusi :
1. Jelaskan kegunaan dari pewarnaan Gram dan
pewarnaan sederhana !
2. Mengapa bakteri Gram negatif akan menunjukkan
warna merah pada hasil akhir pewarnaan Gram ?
3. Mengapa bakteri Gram positif akan menunjukkan
warna ungu pada hasil akhir pewarnaan Gram ?

78
Penuntun Praktikum
Biologi
II.Penyimpanan Bakteri
Bakteri setelah diisolasi dan tumbuh dalam media
murni, sangat penting untuk dijaga viabilitas dan
kemurniannya dengan menjaga agar kultur murni bebas
dari kontaminasi. Biasanya di Laboratorium, kultur bakteri
murni dipindahkan secara berkala ke media segar (subkultur)
untuk memungkinkan pertumbuhan dan kelangsungan
hidup bakteri yang berkelanjutan. Saat memindahkan bakteri
harus dalam kondisi aseptik untuk menghindari
kontaminasi. Kekurangan subkultur yang dilakukan
berulang kali adalah memakan waktu serta akan menjadi
sulit untuk mempertahankan sejumlah besar media murni
dengan waktu yang lama. Selain itu, ada risiko perubahan
genetik sekaligus kontaminasi. Karena itu, sekarang
digantikan oleh beberapa metode modern yang tidak perlu
sering disubkultur. Metode ini meliputi pendinginan,
metode parafin, cryopreservation, dan liofilisasi (Freeze
Drying) ( Acharya, 2010 ). Cappuccino & Sharman (2014)
menegaskan bahwa suhu yang rendah dapat
memperlambat atau menghambat aktivitas enzim
sehingga memperlambat atau menghambat metabolisme
sel, dan akibatnya pertumbuhan sel juga diperlambat atau

79
Penuntun Praktikum
Biologi
dihambat.

80
Penuntun Praktikum
Biologi
Para ilmuan tertarik pada Freeze Drying dimulai
pada pergantian abad ke-20 yang dipublikasikan oleh
Bordas dan d'Arsonval di French Academy of Sciences.
Setelah publikasi tersebut, kemudian Altman dan Gersh
menggunakan teknik ini untuk menyiapkan sampel kering
yang tidak terdistorsi untuk mikroskopi. Ronald Greaves, di
Cambridge, Inggris, memulai karyanya disepanjang tahun
1930an dengan mempersiapkan suspensi kering bakteri
hidup (Shukla, 2011).

Criste A. et al. (2014) menyatakan bahwa di antara


banyak metode yang digunakan untuk melestarikan
bakteri, metode yang paling efektif dan tahan lama adalah
Cryopreservation dan Lyophilization (Freeze Drying).
Cryopreservation melibatkan penggunaan suhu yang sangat
rendah untuk menjaga struktur dan jaringan sel tetap
utuh.

Leslie S. et al.(1995) memaparkan bahwa Freeze


Drying memiliki beberapa efek samping yang tidak
diinginkan, seperti denaturasi protein yang sensitif dan
penurunan viabilitas untuk banyak jenis sel. Untuk
mencegah atau mengurangi efek samping ini, zat

81
Penuntun Praktikum
Biologi
pelindung seperti Skim Milk, sukrosa, gliserol, dan dimetil
sulfoksida (DMSO) biasanya ditambahkan pada sampel
sebelum dilakukan Freeze Drying.

82
Penuntun Praktikum
Biologi
Pertama kali pada tahun 1913 Keith mengamati
bahwa zat aditif, seperti gula, susu atau gliserol, dapat
melindungi bakteri dari kematian sel setelah pembekuan
berulang. Kemudian Cody et al. (2008) mengemukakan
bahwa lebih dari 90% strain bakteri yang dibekukan dalam
Skim Milk 10% ditemukan kembali dan menghasilkan
viabilitas yang jauh lebih lama setelah pencairan. Parveen
Jamal et al pada tahun 2016 menyatakan bahwa waktu
penyimpanan bakteri bertahan pada pendinginan standar
adalah 1-2 tahun.

Peneliti sebelumnya Susilawati dan Purnomo (2016)


menyatakan bahwa perlakuan simpan beku dalam
Cryoprotectant 10% Skim Milk 10 % Gliserol dan 10% DMSO
memberikan jumlah koloni yang relatif bertambah untuk
Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Shigella flexneri dan
Bacillus subtilis.

Berdasarkan penelitian sebelumnya telah dilakukan


penelitian untuk mengembangkan penyimpanan bakteri
jangka panjang (Long Term) yang aplikatif di Laboratorium
Mikrobiologi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung
dengan cara menambahkan Skim Milk 10% dan gliserol

83
Penuntun Praktikum
Biologi
10% sebagai Cryoprotectant Agent menggunakan metode
Freeze

84
Penuntun Praktikum
Biologi
Drying pada kultur bakteri E.coli dan S.pneumonie yang
dibekukan dalam freezer selama 18 jam dan dibeku
keringkan dengan metode Freeze Drying disimpan selama
2, 4, 6 minggu lalu di uji viabilitas selnya setelah masa
simpan yang dihitung jumlah koloni menggunakan
metode Pour Plate (Sumirat,2017).

Hasil penelitian disimpulkan bahwa Penambahan Skim


Milk 10% dan gliserol 10% sebagai Cryoprotectan Agent dapat
mempertahankan viabilitas sel Escherichia coli dengan
persentase penurunan yang paling rendah 4,2% terjadi pada
viabilitas sel Escherichia coli dengan penambahan Skim Milk
10% dengan metode Frezee Drying, namun kedua jenis
Croprotectan agent belum mampu mempertahankan viabilitas
sel Streptococcus pneumonie untuk semua waktu penyimpanan
(Supriatin,2018).

85
Penuntun Praktikum
Biologi
PRAKTIKUM 12
PENGAMATAN PROTOZOA

Tujuan :
Mengetahui jenis-jenis Protozoa dan mampu
mengklasifikasikannya.

Alat & Bahan :


1. Kaca Objek & Kaca Penutup
2. Mikroskop
3. Air Kolam/Rendaman Jerami Umur 1 Minggu
4. Kapas

Dasar Teori :
Protozoa adalah hewan uniseluler (satu sel) dan
termasuk sebagai organisme Eukariota. Metabolisme
tubuhnya yang terjadi di dalam protoplasma sel itu sendiri
menyebabkan hewan Protozoa juga sering disebut sebagai
hewan organisasi tingkat protoplasma. Dalam taksonomi
Protozoa terletak di bawah Kingdom Protista dengan
kedudukan sebagai Filum Protozoa. Banyak hewan
Protozoa yang hidup di perairan dan di dalam tanah

86
Penuntun Praktikum
Biologi
bahkan hidup di

87
Penuntun Praktikum
Biologi
dalam tubuh hewan sebagai fauna normal. Beberapa
spesies dari Filum Protozoa adalah parasit.
Pada umumnya Protozoa bersifat aerob dan
heterotrof. Mereka memakan mikroorganisme dan
partikel-partikel bahan organik. Hewan ini tidak
mempunyai dinding sel yang tebal, dan sering kali
mempunyai flagel atau silia. Lapisan luar penutup tubuhnya
berupa membran elastis yang disebut pelikel. Sel-sel pada
Protozoa yang mempunyai struktur pelikel memerlukan
struktur khusus yang berguna untuk mengambil makanan,
maka terkait dengan hal tersebut pada beberapa jenis
hewan dalam filum ini mempunyai vakuola kontraktil.

88
Penuntun Praktikum
Biologi

Gambar 17. Contoh Protozoa (Amoeba dan Euglena)


(Sumber : http://jalaninvertebrata.blogspot.com/2009/09/filum-protozoa.html)

89
Penuntun Praktikum
Biologi
Gambar 18. Proses Pencernaan Makanan pada Paramecium
sp.
(Sumber : http://jalaninvertebrata.blogspot.com/2009/09/filum-
protozoa.html)

Cara Kerja :
1. Siapkan sebuah kaca objek.
1. Teteskan ± 1-2 tetes air kolam/rendaman jerami ke
atas kaca objek dengan menggunakan pipet lalu tutup
dengan kaca penutup secara hati-hati.
2. Amati di bawah mikroskop diawali dengan
menggunakan perbesaran lemah. Amoeba tampak
seperti bentuk tidak beraturan suatu “massa kecil”
yang tembus cahaya dan relatif berkilau. Paramaecium
tampak seperti benda kecil yang berenang mengalir.
3. Untuk pengamatan lebih seksama setelah objek
ditemukan maka tambahkan perbesaran dengan memutar
mikrometer atau memutar lensa objektif ke perbesaran
yang lebih besar pada mikroskop.
4. Gambarlah bentuk struktur tubuh Amoeba dan beri
nama dari bagian-bagiannya, serta warnai sesuai dengan
warna pada Amoeba yang anda peroleh dalam
pengamatan.
90
Penuntun Praktikum
Biologi
5. Gambarlah struktur tubuh Paramaecium yang tampak
dan beri keterangan nama dari bagian-bagiannya,
gunakan pensil berwarna untuk mewarnai gambar.
Gambarlah cara pergerakan Paramaecium, untuk
memperjelas dapat diberikan melalui beberapa gambar
dengan arah tanda panah sebagai arah gerakan.

Hasil Pengamatan :

Amoeba Paramaecium

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

Kesimpulan :
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

91
Penuntun Praktikum
Biologi
Bahan Diskusi :
1. Jenis Protozoa apa saja yang anda temukan ?
2. Bagaimana ciri-ciri dari setiap Protozoa yang
anda temukan ?

92
Penuntun Praktikum
Biologi

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, A.Z. (2014). “Studi Indeks Mitosis Bawang untuk


Pembuatan Media Pembelajaran Preparat Mitosis”.
Jurnal Bio Edu Vol.3 No.3.

Acharya, Tankeshwar. 2010. Maintenance and Preservation


of Pure Cultures of BacteriaI.
[Online].Tersedia:http://microbeonline.com/mainte
nance-andpreservation-of-pure-cultures-of-bacteria.
[15/06/2017].

Biologi Media Centre. (2011). Teori-Teori Tentang Sel.


[Online]. Tersedia:
http://biologimediacentre.com/teori-teori- tentang-
sel/[29September 2011].

Blog Biologi. (2011). Filum Protozoa. [Online]. Tersedia:


http://jalaninvertebrata.blogspot.com/2009/09/filum-
protozoa.html [29Sept11].

Blog Biologi. (2016). Osmosis, Krenasi, Plasmolisis. [Online].


Tersedia: http://3.bp.blogspot.com/-
JBKxtoDIU_Q/UCJvqREh3NI/AAAAAAAAQ2U/
6YaVZLuFDf0/s1600/krenasi.jpg [21Sept16].

Blog Biologi. (2016). Penampang Melintang Bawah Daun.


[Online]. Tersedia: https://id-static.z-
dn.net/files/d7f/f4d7ec2cef17bf36bba473291ab85f90.jpg
[21Sept16].

93
Penuntun Praktikum
Biologi
Blog Biologi. (2016). Respirometer Sederhana. [Online].
Tersedia: http://1.bp.blogspot.com/-
UJRJ4UtZy98/UVcXgymirtI/AAAAAAAAAC4/K
cxiTzeBKL4/s1600/Gambar+Respirometer+Sederha
na.JPG) [21Sept16].

Blog Biologi. (2016). Tanaman Baru Rhoeo discolor. [Online].


Tersedia:
http://1tanamanbaru.blogspot.co.id/2015/01/tanaman-
rhoeo-discolor.html [21Sept16].

Campbell, et al. (2002). Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:


Penerbit Erlangga.

Cappuccino & Sherman. 2014. Manual Labortaorium


Mikrobiologi. Jakarta : EGC.

Hidayat, B. Estiti. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung:


ITB.

Kurnadi, Adyana, Kemal. (2002). Dasar-Dasar Anatomi dan


Fisiologi Tubuh Manusia 1-2. Bandung: Jurusan
Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI.

Pawlina, Wojciech. (2016). Histology A Text & Atlas 7th Ed.


with Correlated Cell & Molecular Biology. [Online].
Tersedia: http://am-
medicine.com/tag/histology_a_text_and_atlas_7th_e
dition_pdf) [21Sept16].

Riyani, Ani. (2009). Penuntun Praktikum Biokimia. Bandung:


Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.

94
Penuntun Praktikum
Biologi
Sumirat,(2017). Penyimpanan Bakteri Escherichia coli dan
Streptococcus pneumonie Pada Media Cryoprotective dengan
Metode Metode Freeze Drying.[Skripsi]. Sekolah Tinggi
Analis Bakti Asih.
Tim Genetika. (2010). Pedoman Praktikum Genetika. Bandung:
Program Studi Biologi dan Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI.

95
Penuntun Praktikum
Biologi

96

Anda mungkin juga menyukai