Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Alisa

Nim : E1C021179

Kelas : 2E

BAB 2

A. Esensi Tujuan dan Fungsi

Tujuan dan fungsi pendidikan seseringnya sulit dibedakan, bahkan dikacaukan. Kata tujuan
merujuk pada hasil, sedangkan fungsi merujuk pada proses. Fungsi merujuk pada hasil lain
yang mungkin terjadi sebagai sampingan atau konsekuensi dari proses pendidikan itu. Fungsi
pun bisa bermakna efek samping yang muncul dari sebuah proses pendidikan. Secara
tradisional tujuan utama pendidikan adalah transmisi pengetahuan atau proses membangun
manusia menjadi berpendidikan. Transfer pengetahuan yang diperoleh di bangku sekolah
atau di lem baga pelatihan ke dunia nyata adalah sesuatu yang terjadi secara alami sebagai
konsekuensi dari kepemilikan pengetahuan oleh peserta didik atau siswa.

Tugas utama pendidikan adalah menanamkan keyakinan dan memfasilitasi proses belajar
siswa. Manusia benar-benar merupakan masyarakat belajar, tidak terkecuali kakek-nenek,
orang tua, siswa, dan anak-anak. Menurut Emma Goldman satu satunya tujuan pendidikan
adalah mengajar siswa bagaimana menjalani hidupnya dengan mengembangkan pikiran dan
memperlengkapi dia untuk menghadapi realitas. Dari sisi pandang yang hampir sama dapat
dirumuskan bahwa tujuan pendidikan adalah mengajar siswa bagaimana bisa
berpikir, meningkatkan kualitas pikiran, dan memung kinkan dia berpikir bagi dirinya
sendiri, bukan hanya sekadar menambah beban memori otak.

B. Tujuan pendidikan

Seperti dijelaskan di atas tujuan pendidikan perlu dirumuskan untuk tiba pada suatu titik yang
telah ditetapkan sebelumnya. Titik tujuan pendi dikan itu lebih bersifat imajiner ketimbang
nyata. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Di dalam UU ini disebutkan bahwa pendidikan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan umumnya bersifat universal. Baik tujuan pendidikan umum maupun
tujuan pendidikan kejuruan, biasanya mengikuti alur tujuan pendidikan pada umumnya.
Dalam http://www.uww.edu/ dirumuskan bahwa tujuan pendidikan umum adalah
meningkatkan kemampuan siswa untuk:

Berpikir kritis dan analitis dalam mengintegrasikan dan mensintesis pengetahuan, dan
menarik kesimpulan dari materi yang kompleks. Membuat pertimbangan etis dan penilaian
berdasarkan pada pengembangan sistem nilai pribadi, pemahaman atas warisan Budaya
bersama,dan pengetahuan tentang kesuksesan atau kegagalan masa lalu, serta konsekuensi
dari peran individu dan pilihan masyarakat. Memahami dan menghargai keanekaragaman
budaya bangsa dan lintas budaya negara, serta hidup bertanggungjawab dalam dunia yang
saling tergantung. Mengapresiasi seni dan karya budaya.

Berbeda dengan tujuan pendidikan umum di atas, dalam http://www.mcgill.ca/ disebutkan


bahwa tujuan pendidikan kejuruan, khususnya kejuruan pertanian adalah seperti tersaji di
bawah ini.

1. Melahirkan lulusan yang kompeten dalam menjalankan profesi Mereka.


2. Membantu siswa berbaur ke dalam kehidupan profesional. Siswa menjadi lebih baik
menyadari konteks di mana produksi pertanian berlangsung dan untuk menghargai sudut
pandang konsumen, tetangga, dan pengguna lainnya.
3. Mendorong mobilitas profesional.
4. Menumbuhkan kebutuhan pembangunan pengetahuan profesional berkelanjutan.

C. Fungsi pendidikan
Pendidikan membawa misi mulia sebagai proses kemanusiaan dan pemanusiaan, baik alami
maupun buatan. Di Indonesia, pendidikan nasional dikonsepsikan sebagai berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini secara nyata tertuang
dalam UU No.20 Tahun 2003
Fungsi pendidikan sesunguhnya adalah membangun manusia yang beriman, cerdas,
kompetitif, dan bermartabat. Kecerdasan spiritual yang dimiliki siswa tercermin dari
keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, budi pekerti luhur, altruis , motivasi tinggi, optimis, dan
kepribadian unggul. Kecerdasan intelektual tercermin dari kompetensi dan kemandirian
dalam bidang IPTEKS, serta insan intelektual yang kritis, kreatif, dan imajinatif.
Soal.

1. Siapa saja yang dimaksud masyarakat belajar?


2. Bagaimana pendapat tentang Emma Goldman tentang tujuan pendidikan?
3. Konsep fungsi pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tertuang
dimana?
4. Pendidikan adalah pemartabatan Manusia.
Manusia yang bermartabat itu bagaimana?

Jawaban

1. Masyarakat Belajar atau Learning Community: Sekelompok orang yang terikat dalam
kegiatan belajar. Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
2. Menurut Emma Goldman “satu satunya tujuan pendidikan adalah untuk untuk
mengajar siswa bagaimana menjalani hidupnya dengan mengambangkan pikiran dan
memperlengkapi dia untuk menghadapi realitas”.
3. Kalimat “Mencerdaskan kehidupan bangsa” yang tertuang dalam UUD 1945 alinea
ke-4 yang merupakan tujuan utama nasional, menggambarkan cita-cita bangsa
Indonesia untuk mendidik dan menyamaratakan pendidikan ke seluruh penjuru
Indonesia agar tercapai kehidupan berbangsa yang cerdas.
4. Manusia yang bermartabat adalah berperilaku hidup berdasar nurani yang menjunjung
tinggi kebenaran dan keadilan, menghargai hak asasi manusia, mengusahakan
perdamaian, dan melestarikan keutuhan ciptaan.

Anda mungkin juga menyukai