Anda di halaman 1dari 3

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI – INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL (ITENAS) BANDUNG

STATUS: ONLINE TEST

WAKTU: SENIN, 07 NOVEMBER 2022, PUKUL 07.30-09.00 WIB

PETUNJUK: (1) soal ini akan diposting ke anda via grup WA kelas dan elearning ITENAS pada Senin
07 November 2022 pukul 07.25 wib. (2) Segera kerjakan soal dibawah ini dengan jujur, singkat
dan padat, di lembar ini, (3) jangan lupa tuliskan nama anda, NRP, dan kelas (4) isi daftar hadir,
setelah selesai mengerjakan soal, segera kirim file jawaban anda ke WA grup kelas dan
elearning ITENAS, dengan format pdf: JAWABAN_UTS GANJIL_PAI_IF_KELAS (ABC)_NAMA,
paling lambat pukul 09.30 wib.

NAMA : ALGI FAHREZA

NRP : 152020100

KELAS : AA

SOAL:

1. Mengapa : (a) orang beragama? (b) Anda memilih Islam ?


2. Apa pengertian : (a) Agama Islam itu (b) apa potensi manusia itu ? (c) Terdiri dari unsur
apakah kepribadian Islam itu?
3. Bagaimana membuktikan secara aqli (rasional), (a) keberadaan Pencipta, (b) bahwa Al
Quran adalah Kalamullah (berasal dari Allah), (c) bahwa Muhammad adalah utusan Allah
SWT ? (d) apa konsekuensi keimanan bagi seorang muslim?
4. Apa pengertian : (a) Aqidah Islamiyyah, (b) Syariah Islam ?
5. Sebutkan 8 Tujuan Penerapan Syariah Islam?
6. Apa yang dimaksud dengan : (a) Al Quran?, (b) Sunnah atau Hadits
7. Apa yang dimaksud dengan (a) ijtihad, (b) bagaimana proses atau alur pikir ijtihad ?
8. Uraikan 6 tingkatan berpikir yang semestinya dikuasai oleh seorang cendekiawan
muslim?
JAWABAN
1a. Karena manusia ingin bertahan diri untuk tetap menjadi makhluk Tuhan yang mulia. Lalu juga
untuk memenuhi fitrah kita, manusia memiliki naluri beragama. Juga untuk menyelesaikan masalah
kehidupan secara benar.

1b. Yang pertama, agama orang tua, tentu sebagai anak kecil kita belum bisa memilih tujuan hidup
kita, oleh karena itu orangtua hadir sebagai pemilih agama bagi kita. Yang kedua, islam satu-satunya
agama yang benar. Yang ketiga, islam solusi bagi permasalahan manusia.

2a. Secara Bahasa, islam berarti aslama-yuslimu-islaman yang artinya taat, tunduk, patuh, berserah
diri pada Allah SWT, selamat, damai. Secara istilah, islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT.
2b. Manusia telah dibekali dengan potensi dasar berupa Akal (realitas, penginderaan, otak,
informasi awal), Kebutuhan jasmani (makan-minum, istirahat-tidur, jalan-duduk), Naluri(survival,
seksual, religious).
2c. Akal, Kebutuhan jasmani, Naluri

3a. Pencipta menciptakan segala sesuatu dari tidak ada menjadi ada, bersifat wajibul wujud, wajib
adanya. Pencipta itu niscaya adanya.
3b. Tidak ada manusia yang bisa meniru, keotentikannya dijamin Allah, isinya pasti benar.
3c. Al-quran adalah wahyu Allah SWT. Padahal, al-quran itu dibawa oleh Muhammad. Sedangkan
orang yang membawa wahyu adalah rasul. Karenanya, pasti Muhammad adalah Rasululllah.

4. Mengharuskan taat kepada seluruh aturan islam.

5a. Aqidah secara bahasa berasal dari kata ‘aqd yang berarti mempererat, mengokohkan, dan
mengikat dengan kuat. Secara istilah aqidah adalah keyakinan yang kuat yang tidak dimasuki oleh
keraguan.
5b. Syariat Islam merupakan pilihan syar’iy sekaligus rasional untuk diterapkan dalam khilafah islam
untuk mengubah kezhaliman menjadi keadilan di tengah-tengah umat manusia, menyingkirkan
kejahiliyahan dan hewani diganti oleh cahaya islam.

6. Memelihara keturunan, memelihara akal, memelihara kehormatan, memelihara jiwa manusia,


memelihara harta, memelihara agama, memelihara keamanan, memelihara negara.

7. Secara Bahasa, Qara’a – Yaqrau – Qur’anan = bacaan. Secara istilah, al-quran adalah firman Allah
SWT yang dditurunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, merupakan mukzizat,
dari sejak surat Al-Fatihah-Annas membacanya adalah bernilai ibadah. Al-quran berfungsi sebagai
petunjuk, rahmat, solusi.

8. Secara Bahasa, hadatsa berarti khabar atau sunnah. Secara istilah, sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW baik perkataan, perbuatan, maupun penetapan.
9a. Ijtihad menurut bahasa yaitu mencurahkan segenap tenaga dalam mengkaji suatu perkara
sehingga menghadapi kesulitan. Secara istilah, ijtihad adalah pengerahan segala upaya untuk
menghasilkan suatu hukum dari nash yang dzanni sehingga tidak memiliki kemampuan lagi mencapai
hal yang lebih dari usahanya.
9b. Memahami fakta dari masalah, kemudian memahami Nash yang terkait dengan masalah tadi,
baru menarik Hukum Syariatnya.
9c. Penentuan 1 Syawal, disini para ulama berkumpul untuk berdiskusi mengeluarkan argumen
masing-masing untuk menentukan 1 Syawal, juga penentuan awal Ramadhan. Masing-masing ulama
memiliki dasar hukum dan cara dalam penghitungannya, bila telah ketemu kesepakatan ditentukanlah
1 Syawal itu. Contoh lainnya yaitu hukum bayi tabung, hukum cloning.

10.
Tingkat 1 = Kebenaran langsung
Tingkat 2 = Fakta-fakta yang ghaib
Tingkat 3 = Rekayasa pengetahuan
tingkat 2, manusia yang tidak mandiri
Tingkat 4 = Pemikiran tentang hakikat kehidupan
Tingkat 5 = Membuka petunjuk dari tuhan
Tingkat 6 = Metode ijtihad

Anda mungkin juga menyukai