Tugas4TutorialMK - Kelompok 2
Tugas4TutorialMK - Kelompok 2
Rima 185040101111093
Nanda
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian...........................................................................................................2
BAB II METODE PENELITI...............................................................................................3
2.1 Tempat dan Waktu.........................................................................................................3
2.2 Metode Pengumpulan Data............................................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................4
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Peter dan Olson (1996), lingkungan adalah the environment refers to
all the physical and social characteristic of a consumer’s external world including
physical objects (product and stores), spatial, relationship (location of stores and
product in stores), and social behaviour of other people (who is around and what they
are doing). Lingkungan (environment) mengacu pada rangsangan fisik dan sosial
yang kompleks di dunia eksternal konsumen. Termasuk didalamnya benda-benda,
tempat, dan orang lain yang mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen serta
perilakunya. Bagian penting dari lingkungan adalah rangsangan fisik dan sosial yang
diciptakan oleh pemasar untuk mempengaruhi konsumen.
Lingkungan disini dibagi menjadi 2 yaitu lingkungan sosial dan lingkungan fisik.
Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara konsumen dengan
orang sekelilingnya atau antara banyak orang dan Lingkungan fisik adalah segala
sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen. Yang termasuk lingkungan fisik
adalah beragam produk, toko, lokasi toko, dan lain-lain.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa situasi konsumen adalah
faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku
konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Situasi konsumen terdiri
atas 3 faktor:
a) Nilai
Nilai adalah kepercayaan yang dianut atau segala sesuatu yang dianggap
penting oleh seseorang atau suatu masyarakat.
• Nilai-nilai umum (global values) adalah nilai-nilai abstrak yang dapat
digeneralisasikan pada berbagai konteks perilaku. Global values merupakan
nilai-nilai paling dasar dan bersifat umum.
• Nilai-nilai pada bidang tertentu (Domain specific values). Nilai-nilai
padabidang tertentu mengarahkan kita pada perilaku tertentu dalam
bidang/masalah tertentu.
• Product Spesific ValueBerdasarkan ke dua nilai tersebut dengan tambahan
pengalamanhidupnya, kemudian seseorang akan mengembangkan nilai-nilai
pada produk tertentu (product spesific value).
• Nilai-nilai secara kongkrit akan membentuk criteria evaluatif pada
diriindividu dalam memilih produk yang akan dibelinya. Misalnya orang yang
3
memiliki domain spesific pada bidang ekonomi akan memperhatikan masalah
efisiensi pada setiap produk yang akan dibelinya.
b) Norma
Norma adalah kepercayaan yang dianut dengan consensus dari suatu
kelompok sehubungan dengan kaedah perilaku untuk anggota individual.
Norma terbagi menjadi 2 macam yaitu Enacted Norm dan Cresive Norm.
c) Kebiasaan
Kebiasaan adalah berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara
budaya. Kebiasaan juga biasanya diturunkan dari generasi ke generasi
d) Larangan
Larangan adalah berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral,
biasanya berbentuk tindakan yang tidak boleh dilakukan seseorang dalam
suatu masyarakat.
e) Konvensi
Konvensi menggambarkan norma dalam kehidupan sehari-hari. Konvensi
menggambarkan bagaimana seseorang harus bertindak sehari-hari, biasanya
berkaitan dengan perilaku rutin yang dilakukan konsumen.
f) Mitos
Mitos menggambarkan cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan
idealisme bagi satu masyaraka. Mitos sering kali sulit dibuktikan
kebenarannya.
g) Simbol
Simbol adalah segala sesuatu (benda, nama, warna, konsep) yang memiliki
arti penting lainnya (makna budaya yang diinginkan)
4
budaya populer tersebut. Terdapat beberapa jenis di dalamnya seperti; Iklan, Televisi,
Musik, Radio, Pakaian dan asesoris, Permainan, Film, dan Komputer.
Pendekatan Sistemtis untuk mengukur kelas sosial terbagi menjadi katerogi sebagai
berikut :
1. Keluarga
2. Pekerjaan , pekerjaan sangat mempengaruhi gaya hidup dan merupakan basis
penting untuk menyampaikan prestise, kehormatan dan respek.
5
3. Pemilikan, adalah simbol keanggotaan kelas, tidak hanya jumlah pemilikan,
tetapi sifat pilihan yang dibuat. Keputusan pemilikan yang mencerminkan
kelas social suatu keluarga adalah pilihan dimana untuk tinggal. Pemilikan
lainnya yang berfungsi sebagai indicator status social mencakup keanggotaan
dalam club, gaya perabot, jenis liburan, busana.
6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kerangka Teori
- Leverage Operasi
- Leverage Keuangan
7
Karena DFL adalah hasil dari perhitungan financial leverage meningkat, hal
tersebut berarti bahwa DFL tersebut mempunyai daya ungkit yang tinggi untuk
menghasilkan EPS yang tinggi pula.
Perusahaan menggunakan leverage operasi dan leverage keuangan dengan tujuan agar
keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya assets dan sumber dananya,
dengan demikian akan meningkatkan keuangan pemegang saham. Sebaliknya
leverage juga meningkatkan variabilitas (resiko) keuntungan, karena jika perusahaan
ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka
penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham.
Teknik Analisa Data
Uji Normalitas
Gambar diatas menunjukkan bahwa nilai plot PP berada pada titik diagonal,
berarti data tersebut memiliki penyebaran/distribusi yang normal.
8
Hasil pengujian menggunakan kolmogorof-Smirnov menunjukkan nilai
asymp.Sig sebesar 0,628 yang lebih besar dari 0,005. Hal ini menandakan bahwa data
layak digunakan sebagai suatu variabel terikat yakni laba per lembar saham(EPS)
didasarkan pada variabel bebas yaitu kedua jenis levarage, karena data terdistribusi
normal.
Uji Multikolinearitas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi
9
- Nilai konstanta(-0,001) menunjukkan jika laverage operasi dan finansial adalah nol,
laba per saham mencapai -0,001
- X1 adalah laverage operasi dimana memiliki nilai 0,001. Artinya apabila setiap
perubahan(peningkatan/penurunan) variabel laverage operasi satu satuan membuat
perubahan laba per saham(EPS) sebesar 0,001 satuan.
- X2 adalah laverage finansial dimana memiliki nilai 0,001. Artinya apabila setiap
perubahan(peningkatan/penurunan) variabel laverage operasi satu satuan membuat
perubahan laba per saham(EPS) sebesar 0,001 satuan. Penambahan satu satuan
laverage keuangan akan meningkatkan laba per saham sebesar 0,610 satuan.
Uji Determinasi
Hasil uji determinasi atau uji R2 ini memperoleh nilai pada angka 0,121. Hal
ini mmberikan penjabaran bahwa laba per lembar saham (Y) dipengaruhi oleh
laverage operasi (X1) dan laverage keuangan (X2) sebesar 12,1%.
10
- Laverage operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage operasi terhadap
laba per lembar saham pada PT.Garuda Indonesia Tbk, karena nilai yang diperoleh
sebesar 0,451 dengan nilai tabel sebesar 2,447 (0,445<2,447) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,671 lebih besar dari 0,05 (0,671>0,05).
11
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil review yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
secara parsial variabel Laverage operasi dan laverage keuangan tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap leverage operasi terhadap laba per lembar saham pada
PT. Garuda Indonesia Tbk. begitupun secara simultan Laverage operasi dan laverage
keuangan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
leverage operasi terhadap laba per lembar saham pada PT. Garuda Indonesia Tbk.
12
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, M. (2020). Pengaruh Leverage Operasi Dan Leverage Keuangan Terhadap
Laba Per Lembar Saham Pada Perusahaan Go Public. Tangible Journal, 5(1),
71–86. https://doi.org/10.47221/tangible.v5i1.112
13