PENGANTAR EKONOMI
Oleh :
Angga Putra Wijaya 16116137
BANDUNG
2020
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan pola tingkah laku atau perilaku konsumen ini menjadi sebuah
hal yang tidak bisa dikesampingkan bagi para pelaku bisnis manapun serta
bagi pemerintah sendiri sebab keadaan yang cenderung bersifat dinamis
dan dapat berubah ubah menuntut para pelaku bisnis serta pemerintah
harus mampu beradaptasi terhadap segala perubahan yang dapat terjadi.
Bagi pelaku bisnis adaptasi diperlukan agar bisnis mereka dapat survive
kedepannya mengikuti segala perkembangan dan perubahan yang terjadi
khususnya pada perubahan perilaku konsumen dan bagi pemerintah
adaptasi diperlukan khususnya dalam membuat serta menjaga kondisi
3
ekonomi dan aspek lainnya disuatu daerah atau negara menjadi stabil
berupa kebijakan berdasarkan keadaan yang terjadi di suatu daerah atau
negara bahkan keadaan diluar derah atau negara tersebut.
Oleh karenanya perilaku konsumen ini menjadi hal yang harus difokuskan
bagi para pelaku bisnis baik individu maupun kelompok (perusahaan)
dalam suatu mekanisme pasar sebab perubahan perilaku konsumen dapat
berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung pada suatu bisnis
baik individu atau kelompok (Usaha). Dampak yang dapat terjadi diantara
lain seperti berkurangnya pendapatan diakibatkan berkurangnya
permintaan disebabkan oleh perubahan perilaku konsumen. Seperti yang
terjadi saat ini dimana perilaku banyak orang (konsumen) berubah akibat
adanya pandemic sehingga berdampak pada pelaku bisnis dan juga dari
bisnis berdampak pada ekonomi negara terutama Indonesia dimana dari
data BPS (Badan Pusat Statistik) pada quartal kedua dan ketiga ekonomi
Indonesia mengalami penurunan mencapai minus masing masing sebesar -
5,32% dan 3,49% menurun dibanding tahun lalu akibat adanya pandemic.
4
1.4 Manfaat Penulisan
Dapat menjadi referensi baru dalam penulisan karya tulis selanjutnya
terkait dengan topik yang sedang dibahas pada tulisan ini.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
kelompok kebangsaan, ras, keagamaan dan wilayah-wilayah
geografis.
c. Kelas social
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam urutan
panjang dan para anggotanya pada setiap jenjang itu memiliki nilai,
minat, dan tingkah laku yang sama.
2. Faktor sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok referensi, keluarga, status dan peranan sosial:
a. Kelompok referensi
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai kelompok. Sebuah
kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang
memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap
dan perilaku seseorang. Contoh: Keluarga, Teman,Agama, dan
Profesi.
b. Keluarga
Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat
terhadap perilaku pembeli, kita dapat membedakan dua macam
keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama keluarga sebagai
sumber orientasi yang terdiri dari orang tua. Dan suatu pengaruh
yang langsung terhadap perilaku membeli sehari-hari adalah
keluarga sebagi sumber keturunan yakni pasangan suami istri beserta
anak-anaknya.
c. Peranan dan status
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam
pengertian peranan dan status. Setiap peranan akan mempengaruhi
perilaku membelinya. Setiap peranan akan mempengaruhi perilaku
membelinya. Setiap peranan membawa satu status yang
mencerminkan penghargaan umum yang diberikan sesuai dengan itu
oleh masyarakat.
7
3. Faktor Produksi
Keputusan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri
kepribadiannya, termasuk usia dan tahap daur hidupnya, pekerjaannya,
kondisi ekonominya gaya hidup dan konsep diri.
a. Pekerjaan
Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaanya.
Pekerjaan yang memberi kontribusi yang tinggi akan membuat
seseorang berperilaku berbeda dibandingkan dengan seseorang yang
mempunyai pekerjaan dibawahnya.
b. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi sekarang akan besar pengaruhnya terhadap pilihan
produk. Kondisi ekonomi seseorang seseorang terdiri dari
pendapatan, tabungan, dan kemampuan meminjam dan sikapnya
terhadap pengeluaran.
c. Gaya hidup
Orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, bahkan dari
pekerjaan yang sama, akan memilih gaya hidup berbeda. Kehidupan
seseorang adalah pola hidup seorang dalam kehidupan sehari-hari
dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapatan (opini) yang
bersangkutan.
4. Faktor psikologis
Pilihan memberi seseorang juga mempunyai lima faktor psikologis
utama yaitu: Motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap, serta
kepribadian dan konsep diri.
a. Motivasi
Seseorang mempunyai kebutuhan pada suatu saat. Beberapa diantara
kebutuhan itu adalah biogenic, yakni muncul dari ketegangan seperti:
lapar, dahaga, dan tidak nyaman. Kebutuhan lain adalah
psychogenic, yaitu muncul dari ketegangan psikologis seperti
kebutuhan unutk diakui, harga diri atau merasa diterima oleh
8
lingkungannya. Satu kebutuhan menjadi dorongan bila kebutuhan itu
muncul hingga mencapai tarif intensitas yang cukup.
b. Persepsi
Persepsi dapat dirumuskan dalam arti sebagai proses individu
memilih, mengorganisasi, dan menafsirkan masukan-masukan
informasi untuk menciptakan gambar yang bermakna tentang dunia.
Seseorang termotivasi berbuat sesuatu dipengaruhi oleh persepsinya
terhadap situasi yang dihadapi.
c. Belajar
Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan
perusahaan dalam perilaku seorang individu yang bersumber dari
pengalaman. Kebanyakan perilaku seseorang terjadi melalui keadaan
saling mempengaruhi antara dorongan, rangsangan, petunjuk-
petunjuk jawaban, faktor penguat, dan tanggapan. Kegunaan yang
praktis dari teori belajar pemasar adalah mereka dapat membangun
tuntutan terhadap produk itu dengan dorongan kebutuhan yang kuat,
memanfaatkan faktor-faktor penting yang menentukan perilaku dan
menyediakan faktor penguat dan sikap.
d. Kepercayaan dan sikap
Melalui perbuatan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan
sikap. Hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkah laku membeli
mereka. Suatu kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang
dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap menggambarkan
penilaian yang kognitif yang baik maupun tidak baik,
perasaanperasaan emosional, dan kecenderungan berbuat yang
bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek dan
gagasan, karena itu perusahaan perlu menyesuaikan produk mereka
dengan sikap yang telah ada.
9
e. Kepribadian dan Konsep diri
Setiap orang mempunyai kepribadian yang akan mempengaruhi
perilaku pembeli. Kepribadian merupakan bentuk dari sikap yang ada
pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian
konsumen ditentukan oleh faktor internal dirinya (motif, IQ, emosi,
cara berpikir, persepsi) dan faktor eksternal dirinya (lingkungan fisik,
keluarga, kebudayaan, faktor sosial, dan lingkungan alam).
Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan
pengambilan keputusan dalam membeli. Konsep diri adalah cara kita
melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran
tentang apa yang kita pikirkan. Dalam hubungannya dengan perilaku
konsumen kita perlu menciptakan situasi dengan yang diharapkan
oleh konsumen. Begitu pula menyediakan dan melayani konsumen
dengan produk dan merek yang sesuai dengan harapan konsumen.
Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko (1987) dalam buku Danang
Sunyoto, teori-teori yang berkaitan dengan perilaku konsumen dapat
dibedakan menjadi empat bagian, yaitu :
a. Teori Ekonomi Mikro
Menurut teori tersebut keputusan untuk membeli merupakan hasil
perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha
menggunakan barang-barang yang akan memberikan kegunaan (kepuasan)
paling banyak, sesuai dengan selera dan harga-harga relatif.
b. Teori Psikologis
Teori psikologis ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis
individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan.
c. Teori Sosiologis
Teori ini lebih menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antara
individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka. Jadi, lebih
mengutamakan perilaku kelompok bukannya perilaku individu.
10
d. Teori Antropologis
Teori ini menekankan pada perilaku pembeli dari suatu kelompok
masyarakat, antara lain kebudayaan (culture), subculture, dan kelas-kelas
sosial karena faktor-faktor tersebut memainkan peranan penting dalam
pembentukan sikap dan merupakan petunjuk mengenai nilai-nilai yang
akan dianut oleh seorang konsumen.
11
melindungi konsumen. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk
mempengaruhi pilihan konsumen melalui pelarangan terhadap produk
bisnis yang merugikan konsumen. Sebagai contoh, penarikan produk susu
yang mengandung melamin yang pernah dilakukan oleh Departemen
Kesehatan yang bekerjasama dengan Depertemen Perindustrian dan
Perdagangan pada tahun 2008. Secara makro, Undang-Undang Pangan
mempunyai dampak positif terhadap perkembangan perekonomian, yaitu
melalui peningkatan produksi karena meningkatnya konsumsi sebagai
akibat jaminan kehalalan produk (Sumarwan, 2004).
12
menghadapi ketidakseimbangan antara keadaan sebenarnya dan
keinginan.
2. Pencarian informasi
Setelah mengenali kebutuhan dan keinginan, konsumen mencari
informasi tentang beragam alternatif yang untuk memuaskan
kebutuhannya. Pencarian informasi dapat terdiri dari:
a. Pencarian informasi internal adalah proses mengingat kembali
informasi yang tersimpan di dalam ingatan. Informasi yang
tersimpan ini ini sebagai besar berasal dari pengalaman
sebelumnya.
b. Pencarian informasi eksternal adalah mencari informasi di
lingkungan luar kita. Pencarian informasi ini terdiri dari 2 bagian
yaitu meliputi:
1. Sumber informasi non marketing controlled yaitu berkaitan
dengan pengalaman pribadi (mencoba atau mengamati produk
baru), sumber-sumber pribadi (keluarga, teman, dan rekan
kerja), dan laporan konsumen.
2. Sumber informasi marketing controlled yaitu sumber informasi
yang berasal dari kegiatan para pemasar yang yang
mempromosikan produk tersebut. Sumber informasi marketing
controlled mencakup media massa periklanan (Radio, surat
kabar, televisi dan iklan majalah), promosi penjualan (kontes-
kontes, pameran, hadiah dan sebagainya).
2.3 Produk
Kotler & Keller (2009, p.4) produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan
kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk
barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi,
informasi dan ide.
13
2.4 Harga
Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan
dan biaya, serta paling mudah disesuaikan yang bertujuan untuk
mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada pasar
tentang produk dan mereknya (Kotler, 2009). Sedangkan menurut (Alma, 2002)
harga adalah merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.
Penetapan harga jual berasal dari harga pokok barang tersebut. Sedangkan harga
pokok barang ditentukan oleh berapa besar biaya yang dikorbankan untuk
memperoleh atau memproduksi barang tersebut.
14
BAB III
PEMBAHASAN
15
cukup besar terhadap perubahan konsumsi masyarakat. Situasi ekonomi yang
serba tidak pasti menyebabkan publik lebih memperioritaskan membeli
kebutuhan pokok dan produk-produk terkait kesehatan.
"Pola belanja melalui online juga meningkat. Mereka tidak hanya membeli
produk fashion atau produk elektronik, tapi produk makanan dan minuman pun
mereka beli secara online. Semua aplikasi belanja online melaporkan adanya
peningkatan transaksi selama pandemi," katanya.
ekonomi.bisnis.com
Meski begitu, pengaruh dari pandemi ini tidak hanya terasa di sisi pekerjaan atau
belajar saja. Pengaruh yang besar juga dirasakan oleh semua orang dalam
perannya sebagai seorang konsumen.
"Ada tiga tren konsumen yang baru akibat pandemi Covid-19," kata Efendi dari
siaran resminya Jumat (8/5/2020).
16
"Berbagai peralatan seperti alat-alat memasak atau pembuatan kue sampai
perlengkapan kebun menjadi barang yang cukup dicari secara online," kata
Efendi.
Kedua, terkait juga dengan social distancing, konsumen introvert akan semakin
menikmati gaya hidup cocooning. Istilah ini diperkenalkan oleh futurist Faith
Popcorn untuk menunjukan orang yang menikmati hidup dalam kesendirian dan
menjauhi interaksi dengan orang lain secara langsung, ibarat ulat kepompong
yang membuat serat sutra untuk membungkus dirinya sendiri.
Data atau sertifikasi imunitas seseorang akan menjadi sebuah dokumen yang
diperlukan ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. Di saat negara-negara
tertentu mulai membuka kembali bandara maka mereka melakukan tes Covid-
19 terhadap penumpang.
Pwc.com
69% konsumen global lebih fokus pada kesehatan dan kesejahteraan mental
17
(54%), pengambilan / pengiriman makanan (47%), dan kegiatan ketrampilan
mandiri (DIY)/perbaikan rumah/berkebun (32%)
18
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Perilaku Konsumen adalah kumpulan tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam
mencari, memilih, menentukan, sampai akhirnya membeli suatu barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan serta keinginan seorang konsumen.
Perilaku Konsumen dapat dipengaruhi beragam factor dianntara lain factor pribadi seperti
seperti usia, Profesi, Pendapatan, Jenis Kelamin, Budaya. Seperti yang diterangkan pada
pembahasan studi kasus dimana sekarang ini budaya atau kebiasaan masyarakat yang
cenderung berubah akibat pandemic dimana konsumen lebih memilih berbelanja dengan
minim kontak membuat bertumbuhnya sector perbelanjaan online. Faktor lainnya adalah
factor Psikologis seperti persespsi, kepercayaan, dan sikap seseorang contoh dalam masa
pandemic ini terjadi peningkatan penjualan pada produk Kesehatan hal ini disebabkan
persepsi dan kepercayaan masyarakat dimana Kesehatan menjadi salah satu hal yang
penting untuk dijaga. Lalu Faktor terakhir adalah Faktor Sosial dimana pengaruh yang
berasal dari lingkungan social seseorang seperti kelas social, kelompok referensi, keluarga,
peranan dan status.
Dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen yang terdampak pandemic membuat
pemerintah melakukan beberapa kebijakan sebagai solusi diantara lain Bantuan Langsung
Tunai untuk mereka yang mengalami penurunan pendapatan atau bahkan kehilangan
pekerjaan, Relaksasi Pajak untuk meringankan beban perusahaan yang terdampak karena
lesunya pekonomian karena pandemic yang mengakibatkan berubahnya perilaku
konsumen sehingga berkurangnya pendapatan usaha.
19
4.2 Saran
Disini berdasarkan studi kasus tentang terjadinya perubahan perilaku konsumen saat
pandemic saya menyarankan bagi pemerintah untuk terus membuat kebijakan yang pro
terhadap konsumen atau disini masyarakat sebab dalam usaha membuat perekonomian
menjadi lebih baik akan sangat dibutuhkan peran dari customer yang melakukan demand
sehingga terwujudnya suatu transaksi dan kumpulan transaksi ini yang akan menjadi
sumber untuk menghidupkan dan menjalankan roda perekonomian.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/menkeu-triwulan-iii-2020-pertumbuhan-ekonomi-
indonesia-tunjukkan-perbaikan-signifikan/ (31 Desember 2020)
https://ekbis.sindonews.com/read/283138/34/ini-tiga-perubahan-perilaku-konsumen-akibat-pandemi-
covid-19-1609168355?showpage=all (31 Desember 2020)
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200515/12/1240921/begini-pergeseran-perilaku-konsumen-baru-
selama-pandemi-covid-19 (31 Desember 2020)
https://economy.okezone.com/read/2020/08/05/20/2257176/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-
kuartal-ii-2020-minus-5-32 (31 Desember 2020)
https://www.pwc.com/id/en/media-centre/press-release/2020/indonesian/pesatnya-perubahan-
perilaku-konsumen-di-tahun-2020-mendorong-perubahan-tren-digital-kesehatan-dan-
keberlanjutan.html (31 Desember 2020)
21
22