Anda di halaman 1dari 2

PERILAKU KONSUMEN

KATHLEEN ROSEMALA
195040100111143 / KELAS B

Ringkasan Lingkungan Mempengaruhi Afeksi, Kognisi, dan Psikomotorik Konsumen

 Lingkungan merupakan suatu lingkungan yang mengacu pada seluruh karakteristik fisik &
sosial dari dunia eksternal konsumen seperti objek fisikal, spasial, hubungan, dan sikap sosial
orang lain.
 Lingkungan konsumen, terbagi 2 macam yaitu lingkungan mikro (berinteraksi langsung dengan
konsumen seperti keluarga yang tinggal bersama konsumen); dan lingkungan makro (jauh dari
konsumen seperti hukum & sistem politik, sosial, budaya, ekonomi).
 Menurut Sumarwan (2002), 5 karakteristik situasi konsumen, yaitu situasi komunikasi
(konsumen memperoleh informasi/melakukan komunikasi); situasi pembelian (situasi saat
membeli produk/jasa seperti lingkungan fisik, sosial, waktu, alasan membeli, dan suasana hati);
dan situasi pemakaian (situasi saat mengonsumsi produk).
 Unsur-unsur budaya, yaitu:
a. Nilai: kepercayaan bersama yang sudah diserap individu. Nilai terdiri atas nilai-nilai umum
(setiap orang memiliki pandangan yang sama tentang suatu hal); nilai-nilai pada bidang
tertentu (mengarahkan pada perilaku tertentu kita dalam bidang tertentu); product specific
value (terjadi kriteria evaluated pada individu dalam memilih produk untuk dibeli tergantung
pada kedua nilai sebelumnya dan pengalaman hidupnya).
b. Norma: aturan masyarakat terkait sikap/tindakan baik & buruk. 2 macam norma, yaitu
enacted norm (disepakati oleh aturan pemerintah seperti UU); dan cresive norm (norma yang
ada di dalam budaya & bisa dimengerti apabila orang tersebut dari budaya yang sama).
c. Kebiasaan: perilaku & tindakan yang diterima secara budaya, seperti perayaan paskah
mencari telur pada kebiasaan orang Manado.
d. Larangan: tindakan yang tidak boleh dilakukan dalam masyarakat, biasanya ada sanksi.
e. Konvensi: perilaku rutin konsumen sehari-hari, seperti makan bubur dengan sambal.
f. Mitos: kepercayaan idealisme bagi suatu masyarakat.
g. Simbol: benda, nama, warna, dan konsep yang memiliki arti penting, seperti symbol macan
pada produk biskuit merek biskuat.
 Budaya popular merupakan budaya masyarakat yang dapat menarik banyak massa.
 8 Jenis budaya popular, yaitu iklan (media cetak, seperti koran, brosur, majalah; media
elektronik, seperti TV, internet; media ruang, seperti spanduk, billboard); TV (medium iklan
dengan jangkauan luas & menggunakan audio visual); musik (dipakai pada iklan produk/jasa);
radio (terjadi pada tahun 1980an); pakaian & aksesoris (seperti kaos, kalung, jeans, jam
tangan); permainan (seperti nintendo, sega); film (biasanya iklan produk anak ditayangkan pada
film anak); dan komputer (perkembangan computer & internet diikuti oleh perkembangan
telepon genggam sehingga adanya telepon mengubah perilaku konsumen yaitu lebih sering
berkomunikasi dengan keluarga walaupun berbeda tempat & waktu).
 Makna budaya/simbolik merupakan nilai & kepercayaan yang dikomunikasikan secara
simbolik yang dimana makna budaya melekat pada produk kemudian akan dipindahkan ke
konsumen dalam bentuk pemilikan, pertukaran, pemakaian, dan pembuangan produk.
 Unsur-unsur sub budaya, yaitu usia (konsumen yang berbeda usia akan mengonsumsi
produk/jasa yang berbeda); pendidikan & pekerjaan (tingkat pendidikan & pendapatan dari
bekerja akan berpengaruh pada proses keputusan & pola konsumsi konsumen); dan lokasi
geografik (konsumen yang tinggal di desa akan memiliki akses yang terbatas dalam
memperoleh produk/jasa dibandingkan konsumen di kota besar).
 Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat ke dalam status kelas sosial yang berbeda.
Pendekatan sistematis untuk mengukur kelas sosial, yaitu ukuran subyektif (kelas bawah,
menengah-bawah, menengah atas, atas), reputasi, dan obyektif (variabel
demografis/sosioekonomis seperti pekerjaan, pendidikan, penghasilan, konsumsi, dll).
 Kelas sosial dapat ditentukan dari keluarga, pekerjaan (mempngaruhi gaya hidup), pemilikan
(mencakup jenis liburan, busana), dan orientasi nilai (orang berperilaku dengan menunjukkan
kelas sosialnya dimana mereka termasuk di dalamnya). Setiap kelas sosial akan berbeda dalam
hal perilaku pengeluaran, penggunaan produk, pemilihan merk, perilaku berbelanja, dan ekspos
media.
 Faktor –faktor penentu kelas sosial, yaitu:
a. Variabel ekonomi: status pekerjaan (prestasi yang diraih akan menentukan kelas sosialnya);
pendapatan (mempengaruhi daya beli seseorang & pola konsumsi); harta benda; dan
pendapatan yang tinggi (diikuti oleh pemilik harta benda yang banyak).
b. Variabel interaksi: prestis individu (memiliki prestis pribadi jika dihormati orang-orang);
asosiasi (dengan siapa berkumpul & bergaulnya dalam sehari-hari); sosialisasi (proses
seseorang belajar terkait keterampilan membentuk sikap & kebiasaan).
c. Variabel politik: kekuasaan (dapat mempengaruhi & memimpin orang); kesadaran kelas
(kesaran terhadap kelas sosial yang ia berada); dan mobilitas (perubahan seseorang dari
kelas sosial satu ke kelas sosial yang lain).

Anda mungkin juga menyukai