Kebijakan makroekonomi berpengaruh pada harga, margin pemasaran, dan insentif
bagi pelaku konsumen. 3 Deskripsi makroekonomi, yaitu: 1. Deskripsi permintaan: konsumsi + investatsi pribadi + pengeluaran pemerintah + kelebihan ekspor atas impor = GDP GDP+Pendapatan bersih ke LN = GNP 2. Deskripsi penawaran: Produksi pertanian + produkti industry + produksi servis + produksi pemerintah = GDP 3. Deskripsi Pendapatan: Upah + bunga + sewa + keuntungan = GDP Pemerintah menggunakan nilai tukar mata uang asing, suku bunga, dan tingkat upah yang berguna untuk mempengaruhi perdagangan, investasi, dan pendapatan. Kebijakan fiskal & moneter bepengaruh pada inflasi. Negara berkembang menanggap nilai tukar mereka ialah terlalu tinggi yang dimana dapat mereka menganggapnya hal tersebut dapat menghambat ekspor & mendorong impor. Pemeritah mengejar kebijakan makro ekonomi tertentu agar mendistribusikan pendapatan dengan cara tertentu (kemanfaatan politik), memperbaiki masalah masa lalu (yaitu melunasi hutang), menjaga inflasi tetap rendah (masalah anggaran), mendorong pertumbuhan ekonomi (seringkali jangka pendek) atau dalam suatu sektor (memberikan insentif), bereaksi terhadap kondisi dunia yang berubah, korupsi. Kebijakan Fiskal ialah berkaitan dengan pengeluaran dan perpajakan pemerintah. Kebijakan Moneter ialah berhubungan dengan penawaran moneter pemerintah dan kebijakan suku bunga. Hubungan antara kebijakan makro dan kebijakan pangan ialah pemerintah menggunakan harga makro agar inflasi berpengaruhm adanya insentif, dan pendistribusian pendapatan, nilai tukar. Pengaruh nilai tukar overvalued adalah menaikkan harga ekspor dan menurunkan harga impor, menekan inflasi, menciptakan masalah neraca pembayaran.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro