Anda di halaman 1dari 9

TINGKAT DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB

PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER


DI SMAN 1 TELUK BATANG

Nanang Kurniawan, Mimi Haetami, Andika Triansyah


Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak
Email: Nanangkurniawan11ok@gmail.com

Abstract
The problem in this study is the number of violations relating to behavior,
character, sopa polite towards students. The purpose of this study is to find out how
much the level of discipline and responsibility of students who take extracurricular
activities at SMAN 1 Teluk Batang.The method used in this research is quantitative
descriptive method with quantitative descriptive survey form. The population in this
study were students who participated in extracurricular activities with 50 samples.
Sampling in this study uses random sampling. Retrieval of data using direct
observation. The instrument used is a questionnaire.Based on the calculation of the
data obtained, namely the level of discipline of students who take extracurricular
activities, 2% are very good categories, 86% are good categories, 12% are poor
categories. While the level of responsibility of students who take extracurricular
activities, 4% is very good category, 84% good category, 12% less category. Thus
the conclusion of this study is the levelof discipline and responsibility for taking
extracurricular activities at SMAN 1 Teluk Batang classified as good.
Keywords: Dicipline, Responsible, Extracurricular

PENDAHULUAN lemah, yaitu berkembang sebagai proses


Menurut Thomas Lickona dalam terhadap disiplin otoriter yang dialami
Suryani (2012: 167) disiplin yaitu sebuah oleh banyak orang dewasa dalam masa
pengendalian yang menggaris bawahi kanak-kanaknya. (3) disiplin demokratis,
pemenuhan sukarela dengan hanya yaitu Yaitu kecenderungan untuk
peraturan dan hukum, yang menandai menyenangi disiplin yang berdasarkan
karakter kedewasaan, dan harapan-harapan prinsip-prinsip demokratis sekarang
masyarakat yang beradap dari warga meningkat. Prinsip demikian menekankan
negaranya. Kedisiplinan pada anak-anak hak anak untuk mengetahui mengapa
adalah memberikan pengertian akan mana peraturan-peraturan dibuat dan
yang baik dan yang buruk. Pendidikan memperoleh kesempatan mengemukakan
disiplin perlu di tanamkan pada anak pendapatnya sendiri bila ia menganggap
bahwa berbuat kesalahan tentu bahwa peraturan itu tidak adil.
mengandung sejumlah konsekuensi,untuk Macam-macam disiplin menurut
itulah fungsi hukuman dalam pendidikan Oteng Sutrisno yang dikutip oleh Pranata
anak. Disiplin merupakan perilaku nilai (2012:11) berdasarkan sifatnya dapat
yang bisa dilakukan secara paksa dan bisa dibagi menjadi 2 yaitu: (1)Disiplin positif
dilakukan dengan sukarela.Tiipe-tie merupakan suatu sikap dan iklim
disiplin menurut Husdarta dan Nurlan organisasi yang setiap anggotanya
Kusmaedi (2010: 187), (1) Displinotoriter, mematuhi peraturan-peraturan organisasi
yaitu merupakan bentuk disiplin atas kemauannya sendiri. (2) disiplin
tradisional dan yang bedasarkan pada negatif yang dimaksud disiplin negatif di
ungkapan kuno yang menyatkan bahwa sini adalah suatu keadaan disiplin yang
“menghemat cambukan berarti menggunakan hukuman atau ancaman
memanjakan anak”. (2)Displin yang untuk membuat orang-orang mematuhi

1
perintah dan mengikuti peraturan kewajiban moral, kemudian, menjadi
hukuman. alasan untuk diberikan hukuman. (3)
Unsur-unsur disiplin (1) Peraturan tanggung jawab social, yaitu Sebegitu
adalah pola yang ditetapkan untuk berbuat besarnya tanggung jawab membebani
atau bertingkah laku (2) Hukuman adalah manusia, sehingga manusia pun mesti
berasal dari kata lain punier yang berarti bertanggung jawab kepada masyarakat di
menjatuhkan hukuman kepada seseorang sekelilingnya. Ini lah yang disebut dengan
karena suatu kesalahan, perlawanan atau tanggung jawab sosial (sisial
pelanggaran sebagai ganjaran atau responsibility).
pembalasan(3) penghargaan berarti setiap Manfaat tanggung jawab Menurut
bentuk penghargaan atas hasil yang baik. kementrian pendidikan dan kebudayaan
Penghargaan tidak hanya berbentuk materi (2016: 4) ada beberapa point manfaat
tetapi dapat juga berbrntuk pujian, kata- perilaku taggung jawab:(1). Dengan sikap
kata, senyuman atau tepukan di punggung. yang bertanggung jawab, seorang akan
Penghargaan mempunyaitiga peranan dipercaya, dihormati dan dihargai serta
yaitu, (a) penghargaan mempunyai nilai disegani oleh orang lain. (2). Sikap berani
mendidik, (b) penghargaan berfungsi mengakui kesalahan yang dilakukan dan
sebagai motivasi untuk mengulangi mau mengubah dengan tindakan yang
perilaku yang disetujui secara social, dan lebih baik merupakan kunci meraih
(c) penghargaan berfungsi untuk kesuksesan. (3). Sikap bertanggung jawab
memperkuat perilaku yang disetujui secara sesorang membuat ia berhasil
socsial, dan tiadanya penghargaan akan menyelesaikan tugas dengan baik. (4).
melemahkan perilaku. (4) Konsistensi Sikap bertanggung jawab akan membuat
adalah berarti tingkat keseragaman atau seseorang bertindak lebih hati-hati dengan
stabilitas. Konsistensi harus menjadi ciri perencanaan yang matang. (5). Sikap
semua aspek disiplin. bertanggung jawab membuat seseorang
Tanggung jawab merupakan sebuah lebih kuat dan tegar menghadapi
tidakan , mampu memepertanggung permasalahan yang harus diselesaikan.
jawabkan sekuensi yang diterima dari apa Dengan beban begitu berat manusia
yang telah dilakukan secara sadar. dalam mendapatkan semakin besar jua
“melakukan sepenuh hati, bekerja keras tanggung jawab yang di tanggung, dengan
dengan etos kerja yang tinggi, berusaha memilki perilaku tanggung jawab yang
keras untuk mencapai prestasi terbaik tinggi, setiap individu dapat
(giving the best), mampu mengontrol diri menyelesaikan setiap permasalahan dan
dan mengatasi stress, berdisiplin diri, tanggung jawab terhadap diri sendiri,
akuntabel terhadap pilihan dan keputusan masyarakat, sosial dan bangsa dan Negara.
yang diambil” (Muchlas Samani dan Prilaku tanggung jawab
Hariyanto, 2012: 51).Tanggung jawab (1).Bersungguh-sungguh dalam segala
merupakan sebuah tindakan atau respon halmerupakan salah satu perilaku apabila
dari setiap individu terhadap penggunaan mengerjakan pekerjaan dalam hal apapun
hak dan kebawajiban yang telah di ditunjukkan dengan keseriusan,
diberikan maka timbulah rasa bertanggung kesungguhan, tidak mengolok-olok sebuah
jawab dengan apa yang telah diterima. pekerjaan, tanggung jawab. (2).Berusaha
Tipe-tipe tanggung jawab menurut melakukan yang terbaikmerupakan salah
Mohammad Mustari (2014: 20) ada satu perilaku yang selalu tidak mau
beberapa jenis tanggung jawab yang mengecewakan tanggung jawab yang telah
dirumuskannya yaitu: (1) tanggung jawab diberikan oleh orang dengan cara
personal, yaitu Berat atau ringannya melakukan hal , pekerjaan, kemampuan
tanggung jawab seseorang, tergantung dan skill terbaik yang dimiliki. (3).Rela
tinggi atau rendahnya kedudukan orang berkorbanmerupakan perilaku yang patut
itu. (2) tanggung jawab moral, yaitu dimiliki setiap insan manusia yaitu rela
Tanggung jawab moral biasanya merujuk berkorban, melakukan hal yang dianggap
pada pemikiran bahwa seseorang benar namun salah dimata orang lain. (4).
mempunyai kewajiban moral dalam situas Disiplin merupak prasaan taat dan patuh
tertentu. Tidak taat pada kewajiban- terhadap nilai-nilai yang merupakan

2
tanggung jawabnya. (5). Dapat diperacay, didik.(c). Keterlibatkan aktif, yaitu prinsip
yaitu merupakan perilaku timbal balik dari kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut
apa yang dikerjakan dengan cara keikut sertakan peserta didik secara
bersungguh-sungguh dengan rasa penuh.(d). Menyenangkan, yaitu prinsip
tanggung jawab yang besar. Maka setiap kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana
invidu harus bisa dipercaya agar mendapat yang disukai dan menggembirakan peserta
kepercayaan atas apa yang telah didik.(e). Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan
dilakukannya. Dan menjaga amanah yang ekstrakurikuler yang membangun
telah diberikan oleh orang lain. (6) taat semangat peserta didik untuk bekerja
peraturan setiap masyarakat yang hidup dengan baik dan berhasil.(f). Kemanfaatan
dibelahan dunia ini seharusnya taat sosial, yaitu prinsip kegiatan
terhadap peraturan yang telah ditetapkan ekstrakurikuler yang dilaksankan untuk
oleh pemerintah, dan menujukkan sikap kepentingan masyarakat.
yang patuh terhadap peraturan yang telah Jeni-jenis kegiatan ekstrakurikuler,
dibuat untuk kepentingan keamanan dan Menurut Anifral Hendri yang di kutip oleh
kenyaman dalam berinteraksi social Faidillah Kurniawan (2008: 10) ,
dikehidupan sehari-hari. mengemukakan pendapat umumnya
Menurut Rusman (2011: 20) kegiatan mengenai beberapa jenis kegiatan
ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan ekstrakurikuler dalam beberapa bentuk
di luar mata pelajaran dan pelayanan yaitu: (1)Krida, meliputi Kepramukaan,
konseling untuk membantu pengembangan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR),
bakat, dan minat (interest) mereka melalui Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
kegiatan yang secara khusus (PASKIBRAKA). (a). Pramuka Tujuan
diselenggarakan oleh pendidik dan atau dalam pramuka adalah: 1), sebagai wahana
tenaga kependidikan yang berkemapuan bagi peserta didik untuk berlatih
dan berkewenangan di sekolah atau berorganisasi. 2), melatih peserta didik
madrasah. untuk terampilan dan mandiri.(b).PMR
Fungsi kegiatang ekstrakurikuler (palang merah remaja)Tujuan dalam PMR
Menurut Zubaedi (2013: 316) bebarapa adalah: 1), melatih peserta didik untuk
fungsi ekstrakulikuler sebagai mampu menanggulangi dan menolong
berikut:(a).Pengembangan, yaitu fungsi dalam setiap kecelakaan yang akan terjadi
kegiatan ekstrakurikuler untuk di sekitar. 2), mengembangkan jiwasosial
mengembangkan kemampuan dan dan peduli terhadap orang lain. 3),
kreativitas peserta didik sesuai dengan membiaskan hidup sehat.(c). Tujuan dari
potensi, bakat, dan minat mereka.(b). PASKIBRAKA adalah: 1), menghimpun
Sosial, yaitu fungsi kegiatan dan membina para peserta didik agar
ekstrakurikuler untuk mengembangkan menjadi siswa-siswi dan warga Negara
kempuan dan rasa tanggung jawab sosial Indonesia yang beriman dan bertaqwa
peserta didik.(c). Rekreatif, fungsi kepada tuhan Yang Maha Esa berjiwa
kegiatan ekstrakurikuler untuk Pancasila, setia dan patuh pada Negara
mengembangkan suasana rileks, Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi
menggembirakan dan menyenangkan bagi pandu ibu pertiwi. 2), mengamalkan dan
peserta didik yang menunjang proses mengamankan pancasila. 3), membina
perkembangan.(d). Persiapan karir, yaitu watak, kemandirian dan profesionalisme,
fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk memelihara dan meningkatkan rasa
mengembangkan kesiapan karir peserta persaudaraan, kekeluargaan, persatuan dan
didik. kesatuan, mewujudkan kerja sama yang
Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler (a). utuh serta jiwa pengabdian kepada bangsa
Individual, yaitu prinsip kegiatan dan Negara, memupuk rasa tanggung
ekstrakurikuler yang sesuai dengan jawab dan daya cipta yang dinams serta
potensi, bakat, minat pesera didik masing- kesadaran nasional dikalangan para
masing.(b). Pilihan, yaitu prinsip kegiatan anggota dan keluarga.(2). Olahraga, yang
ekstrakurikuler yang sesuai dengan meliputi beberapa cabang olahraga yang
keinginan dan diikuti sukarela peserta diminati tergantung sekolah tersebut,

3
misalnya : Basket, Karate, Taekwondo, PembiasaanKepribadian yang tertib,
Silat, Softball, dan lain sebagainya. Tujuan teratur, patuh, dan berdisiplin dan
dalam estrakurikuler olaharga adalah: 1) bertanggung jawab mustahil dapat
mengembangkan bakat peserta didik di terbentuk begitu saja. Hal ini memerlukan
bidang cabang olahraga yang di kuasai waktu dan proses yang memakan waktu.
oleh pesert didik. 2), membiasakan pola Perlu adanya latihan, pembiasaan diri,
hidup sehat jasmani dan rohani peserta mencoba berusaha dengan gigih, bahkan
didik. dengan gemblengan dan tempaan keras.
Inti dari kegiatan ekstrakurikuler Dengan latihan dan membiasakan diri,
Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani disiplin dan tanggung jawab akan
(2017: 93) “kegiatan ekstrakurikuler dapat terbentuk dalam diri siswa dan pada
diselenggarakan melalui kegiatan olahraga akhirnya disiplin itu menjadi disiplin diri
dan seni dalam bentuk pembelajaran, sendiri.(b) Contoh dan teladan, teladan
pelatihan, kompetisi atau pestifal.Berbagai ialah tindakan atau perbuatan pendidik
kegiatan olahraga dan seni tersebut yang sengaja dilakukan untuk ditiru oleh
diorentasikan terutama untuk penanaman anak didik. Teladan merupakan alat
dan pembentukan sikap, perilaku, dan pendidikan yang utama dalam
kepribadian para pelaku olahraga atau seni menanamkan keyakinan atau membentuk
agar menjadi manusia Indonesia tingkah laku atau akhlak yang baik kepada
berkarakter”.Pengembangan kepribadian anak didik. (c) penyadaran, yaitu Disiplin
peserta didik merupakan inti dari dan tanggung jawab berguna untuk
pengembangan kegiatan menyadarkan seorang bahwa dirinya perlu
ekstrakurikuler.Karena itu, profil menghargai orang lain dengan cara
kepribadian yang matang merupakan mentaati dan mematuhi peraturan yang
tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler. berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu
Pengembangan kepribadian yang matang membatasi dirinya merugikan pihak lain,
dalam konteks pengembangan kegiatan tetapi hubungan dengan sesama menjadi
ekstrakurikuler tentunya dalam tahan- baik dan lancer. (d)pengawaan,
tahap kemampuan kemampuan peserta pengawasan bertujuan untuk menjaga atau
didik.kegiatan ekstrakurikuler dapat mencegah agar tidak terjadi sesuatu yang
mengembangkan potensi, bakat, dan minat tidak diinginkan. Dan untuk mempekuat
secara optimal, serta kedudukan dari pengawasan, maka dapat
tumbuhnyakemandirian dan kebahagiaan diikuti adanya hukuman-hukuman,
peserta didik yang berguna untuk diri kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu
sendiri keluarga dan masyarakat. pengembangan peserta didik dan
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler pemantapan pengembangan kepribadian
Dalam Meningkatkan Prilaku Disiplin Dan siswa cenderung berkembang untuk
Tanggung Jawab, Definisi peran adalah memilih jalan tertentu.
sejumlah tanggung jawab atau tugas yang Berdasarkan hasil observasi awal,
dibebankan dan harus dilaksanakan oleh didapatkan bahwa kenalakan remaja yang
seseorang atau sebuah organisasi. umum terjadi dikalangan siswa di SMAN
Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah 1 Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara
kegiatan tambahan yang pelaksanaannya adalah: membolos, datang terlambat, tidak
di luar jam pelajaran dengan maksud menggunakan seragam sekolah, merokok
mengisi waktu luang siswa dengan hal-hal diperjalanan pada saat datang dan pulang
positif yang bertujuan agar siswa mampu sekolah dan berkelahi akibat perselihan
memperluas wawasannya, tata tutur bicara pada sesama teman yang
mengembangkan kemampuan dan mengakibatkan kesalahpahaman.
keterampilannya melalui jenis-jenis Walaupun demikian, janganlah sampai
kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai keadaan sedemikian ini dibiarkan saja,
dengan minat dan bakatnya. tetapi harus dilakukan pendekatan-
Berikut ini merupakan peran kegiatan pendekatan terhadap siswa yang sudah
ekstrakurikuler dalam menumbuhkan terlanjur bermasalah dalam hal kenakalan
kedisiplinan dan tanggung jawab siswa remaja tersebut.Salah satu
dengan melalui:(a) kegiatanekstrakurikuler yang diminati oleh

4
para siswa SMAN 1 Teluk Batang. Menurut Djam’an Satori dan Aan
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang Komariah (2013: 105) komunikasi tidak
mampu mengembangkan bentuk kerja langsung adalah pengamatan yang di bantu
sama dan komunikasi, kedisiplinan, melalui media visual/audiovisual,
tangung jawab sehingga kental dengan misalnya teleskop, handycam, dan lain-
nuansa social. lain.
Adanya masalah di atas penulis ingin Menurut sugiyono (2009: 142) angket
melakukan penelitian pada masalah tingkat merupakan teknik pengumpulan data yang
disiplin dan tanggung jawab peserta didik dilakukan dengan cara memberi
yang mengikuti ekstrakulikuler. seperangkat pertayaan tertulis kepada
responden untuk di jawab. Menurut
METODE sugiyono (2009: 142) “angket merupakan
Menurut Purwanto(2010: 176) teknik pengumpulan data yang dilakukan
penelitian merupakan cara yang digunakan dengan cara memberi seperangkat
untuk memecahakan masalah. Menurut pertayaan tertulis kepada responden untuk
M.Subana dan Sudrajat (2011: 10) pada di jawab. Angket yang digunakan dalam
hakikatnya peneltian adalah suatu cara dari penelitian ini adalah tipe pernyataan,
sekian cara yang pernah ditempuh artinya angket diberikan langsung kepada
dilakukan dalam mencari kebenaran. responden yang akan dimintai imformasi
Bentuk penelitian yang digunakan tentang dirinya dengan cara memberikan
dalam penelitian ini adalahdeskriptif tanda centang di lembar angket yang telah
kuantitatif, menurut Purwanto (2010: 177) disedikan dengan pernyataan-pernyataan
penelitian deskriptif adalah penelitian yang yang menarik.
hanya melibatkan satu variable pada suatu Menurut Sugiyono (2015: 207)
kelompok, tanpa menghubungkan dengan “statistic deskriptif adalah yang digunakan
fariable lain atau membandingkan dengan unutk mengeanalisis data dengan cara
kelompok lain. Menurut Kris H. Timotius mendeskripsikan atau menggambarkan
(2017: 71) metode penelitian deskriptif, data yang telah terkumpul sebagaimana
sesuai dengan namanya, bertujuan unutk adanya tanpa bermaksud membuat
menjabarkan atau menguraikan situasi kesimpulan yang berlaku untuk umum
tertentu.Metode ini tidak bertujuan untuk atau generalisasi penelitian yang dilakukan
menetukan hubungan sebab dan akibat. pada populasi (tanpa diambil sampelnya)
Menurut sugiyono (2015: 308) teknik jelas akan menggunakan statistic
pengumpulan data merupakan langkah deskriptif”. Kemudian di lakukan Kegiatan
yang paling utama dalam penelitian, tabulasi data yang dilakukan memasukan
karena tujuan utama dari penelitian adalah data kedalam bagan table dan pemberian
mendapatkan data.Teknik pengumpulan nilai terhadap item-item yang perlu diberi
data dalam penelitian ini menggunakan nilai.
komunikasi tidak langsung.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
1. Deskripsi hasil data tingkat disiplin ekstrakurikuler sebagaimana yang
Dari tingkat disiplin peserta didik disajikan dalam bentuk tabel berikut
yang mengikuti kegiatan ini:

Tabel 1 Deskripsi hasil data tingkat disiplin


No Kategori Jumlah orang Persentasi
1 Sangat baik 1 2%
2 Baik 43 86%
3 Kurang 6 12%
4 Sangat kurang 0 0
50 43
40
30
20
6
10 1 5 0
0
Grafik 1 Deskripsi hasil data disiplin

Dalam perhitungan ditemukan dari tergolong kategori baik, 6 orang


50 peserta didik terdapat 1 orang tergolong kategori kurang.
tergolong ktegori sangat baik, 43

2. Deskripsi hasil data tingkat tanggung jawab


Dari tingkat tanggung jawab peserta disajikan dalam bentuk tabel berikut
didik yang mengikuti kegiatan ini:
ekstrakurikuler sebagaimana yang

Tabel 2 Deskripsi hasil data tingkat tanggung jawab


No Kategori Jumlah orang Persentase
1 Sangat baik 2 4%
2 Baik 42 84%
3 Kurang 6 12%
4 Sangat kurang 0 0%

60 42
40
20 6
2 0
0
sangat baik kurang sangat
baik kurang

Grafik 2 Deskripsi hasil data tanggung jawab

Dalam perhitungan ditemukan tergolong kategori baik, 6 orang


dari 50 peserta didik terdapat 1 orang tergolong kategori kurang.
tergolong ktegori sangat baik, 43

Pembahasan Penelitian ini yang mana telah


Penelitian ini bertujuan untuk dilakukan pada siswa yang megikuti
mengetahui tingkat disiplin dan tanggung ekstrakurikuler. Diketahui dari hasil
jawab peserta didik yang mengikuti penelitian tingkat disiplin pserta didik
ekstrakurikuler di SMAN 1 Teluk Batang. yang mengikuti ekstrakurikuler dengan
Penelitian diawali dengan melakukan nilai 2025 yang rata-rata 3.35 tergolong
observasi untuk mengetahui seberapa kategori baik, jumlah peserta didik yang
besar tingkat disiplin dan tanggung jawab tergolong sangat baik yaitu 2%, dengan
peserta didik SMAN 1 Teluk Batang, pada kategori baik 86%, kemudian 12% dengan
observasi awal pada bulan Januari 2018 kategori kurang. Sedangkan tingkat
berjumlah 44,1% siswa yang melakukan tanggung jawab peserta didik yang
pelanggaran tata tertib sedangkan di bulan mengikuti ekstrakurikuler dengan nilai
Febuari 2018 siswa yang melakukan 1655 yang rata-rata 3.38 tergolong
pelanggaran tata tertib 50%. kategori baik, jumlah peserta didik yang

6
tergolong sagat baik 4%, dengan kategori secara khusus diselenggarakan oleh
baik 84%, kemudian 12% dengan kategori pendidik dan atau tenaga kependidikan
kurang. dilihat dari masing-masing yang berkemampuan dan berkewenangan
kategori yang paling dominan adalah di sekolah/ madrasah”.
kategori baik dengan jumlah peserta didik Melalui kegiatan ekstrakurikuler
yang paling banyak , pada hakitatnya pada peserta didik dapat membangun rasa
usia remaja peserta didik para pelajar bertanggung jawab terhadap tugas-tugas
SMA yang tengah berada masa remaja yang diberikan atau pun bertanggung
menduduki fase kedua yaitu jawab dengan dengan kewajiban dari
perkembangan konsep moral. Pada waktu setiap individu dan belajar bertanggung
anak mencapai remaja, kode moralnya jawab dengan apa yang telah dilakukan
sudah agak terbentuk, walaupun mereka oleh peserta didik itu sendiri. Berdasarkan
masih akan berubah bila harus tunduk yang diuraikan di atas, fungsi kegiatan
pada tekanan sosial yang kuat. Bila ekstrakurikuler sebagai pengembangan,
perubahan terjadi, perubahan ini biasanya yaitu fungsi kegiatan ekstrakulikuler untuk
melibatkan pergeseran dalam mengembangkan kemampuan dan
penekanan.Pergeseran ini umumnya kreativitas peserta didik sesuai dengan
menjurus ke arah moralitas konvensional potensi, bakat, dan minat mereka.Fungsi
atau moralitas kelompok sosial orang kegiatan ekstrakurikuler untuk
dewasa. mengembangkan kempuan dan rasa
Kegiatan ekstrakurikuler adalah tanggung jawab social peserta didik.
kegiatan pendidikan di luar ketentuan Rekreatif, fungsi kegiatan ekstrakulikuler
kurikulum yang berlaku, akan tetapi untuk mengembangkan suasana rileks,
bersifat pedagogis dan menunjang menggembirakan dan menyenangkan bagi
pendidikan dalam rangka ketercapaian pesrta didik yan menunjang proses
tujuan sekolah. Dalam Undang-Undang perkembangan. Persiapan karir, yaitu
SIDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
No. 20 tahun 2003 dan Peraturan mengembangka kesiapan karir peserta
Pemerintah RI BAB V Pasal 12 Ayat 1b, didik.peserta didik yang megikuti kegiatan
yaitu “setiap peserta didik pada setiap ekstrakurikuler menunjukan tingkat displin
satuan pendidikan berhak mendapatkan dan tanggung jawab yang baik dalam
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, lingkungan sekolah maupun dilingkungan
minat dan kemampuannya”. Dari masyarakat. Menunjukan pentingnya
penjelasan Undang-Undang SIDIKNAS kegiatan ekstrakurikuler dilembaga
bahwa sekolah dijadikan sebagai wadah pendidikan harus diterapkan dan
dan sarana untuk mengemangkan bakat dilaksanakan selain mengasah
serta kemampuan siswa.Kegiatan keterampilan peserta didik dan prestasi
ekstrakurikuler sesungguhnya bagian juga berperan sebagai pembentukan
integral dalam kurikulum sekolah karakter peserta didik.
bersangkutan, dimana semua guru terlibat Sebuah lembaga pendidikan sekolah
di dalamnya. menengah atas, dalam upaya
Antusiasnya peserta didik dalam pengembangan dan permainan bakat dan
mengikuti kegiatan ekstrakurikule minat siswa melakukan program
membangun tingkat kesadaran ekstrakurikuler sebagai wadah pembinaan,
kedisiplinan dan jiwa tanggung jawab penyaluran bakatdan minat, kegiatan
yang tinggi dalam melakukan kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan sarana
disekolah maupun di lingkungan keluarga, untuk membentuk sikap disiplin dan
masyarakat sekitar, ini sejalan dengan tanggung jawab bahkan jenjang prestasi.
pendapat Zubaedi (2013: 314) yang Dalam bidang non-akademik, sekolah
menyatakan “Kegiatan Ekstrakurikuler memfasilitasi pengembangan bakat siswa
adalah kegiatan pendidikan di luar mata melalui pengadaan kegiatan
pelajaran dan pelayanan konseling untuk ekstrakurikuler baik yang bersifat olahraga
membantu pengembangan peserta didik maupun non-olahraga.
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, Dengan adanya program
dan minat mereka melalui kegiatan yang ekstrakurikuler yang diterapkan disetiap

7
instansi sekolah sangat penting karena seperti mempasilitasi secara moral dan
sekolah diadakan sebagai wadah dan moril, agar pelaksanaan ekstrakurikuler
sarana untuk mengembangkan bakat serta berjalan dengan baik.
kemampuan siswa.Kegiatan
ekstrakurikuler sesungguhnya bagian DAFTAR PUSTAKA
integral dalam kurikulum sekolah Fadilah.(2008). Ekskul Olahraga Upaya
bersangkutan, dimana semua guru terlibat Membangun karakter
di dalamnya. Siswa.http://202.152.33.84/index.ph
p?option=com_content&task=view
SIMPULAN DAN SARAN &id=1641&Itemid=46.kamis, 17
Simpulan Mei 2018. Pkl: 08.42.WIB.
Berdasarkan hasil penelitian tingkat Husdarta. Dan Kusmaedi,Nurlan. (2010).
disiplin dan tanggung jawab peserta didik Pertumbuhan dan Perkembangan
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
SMA N 1 Teluk Batang menunjukan dapat Kurniasih,Imas. Dan Sani,Berlin. (2017).
disimpulkan : (1) Tingkat disiplin peserta Pendidikan Karakter.Yogyakarta:
didik SMAN 1 Teluk Batang yang Kata Pena.
mengikuti ekstrakurikuler sebesar 2% Mustari,Mohammad. (2014). Nilai
dengan kategori sangat baik, 86% dengan Karakter.Jakarta. Rajagrafindo
kategori baik, 12% dengan kategori Persada
kurang, dengan skor rata-rata 3,35 masuk Lickona,Thomas. (2016). Education For
kategori baik. (2)Tingkat tanggung jawab Character (Mendidik Untuk
peserta didik SMAN 1 Teluk Batang yang Membentuk karakter). Jakarta:
mengikuti ekstrakurikuler sebesar 4% Bumi Aksara.
dengan kategori sangat baik, 84% dengan Purwanto.(2010). Metode Penelitian
kategori baik, 12% dengan kategori Kuantitatif.Jogyakarta : Pustaka
kurang, dengan skor rata-rata 3,38 masuk Pelajar.
kategori baik. Subana. M. Dan Sudrajat. (2011). Dasar-
Dasar Penelitian
Saran Ilmiah.Bandung.Pustaka Setia.
Berdasarkan hasil penelitian yang Samani,Muchlas. Dan Hariyanto. (2012).
telah dilakukan dapat disarankan yang Pendidikan Karakter.Bandung:
tetuang dalam beberapa poin (1) Perlu Remaja Rosdakarya.
upaya perhatian yang sering dilakukan Rusman, (2011),Manajemen Kurikulum.
oleh guru atau Pembina dalam Jakarta. Rajagrafido Perasada.
memperketat aturan agar peserta didik Timotius H.Kris. (2017). Pengantar
lebih tinggi tingkat kedisiplinannya. (2) Metodologi Penelitian. Yogyakarta.
perlu upaya yang lebih kepada para guru Andi Offset.
atau pembimbing dalam mendorong Sugiyono.(2015). Metode Penelitian
peserta didik menanamkan jiwa tanggung Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
jawab dalam kegiatan ekstrakurikuler (2009). Metode Penelitian
dalam bentuk mengawasi secara ketat dan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
memberikan kepercayaan. (3)Guru dan Bandung : Alfabeta.
pembimbing memberikan arahan kepada Satori,Djam’an dan Komariah,Aan.
siswa bagaimana pentingnya mengikuti (2013). Metodologi Penelitian
kegiatan ekstrakurikuler guna menunjang Kualitatif.Bandung.Alfabeta.
prestasi dalam mengembangkan minat, Zubaedi.(2011). Desain Pendidikan
bakat dalam berorganisasi. (4) selalu Karakter.Jakarta: Kencana Prenada
memberi perhatian lebih kepada setiap Media Group.
masing-masing kegiatan ekstrakurikuler,

8
9

Anda mungkin juga menyukai