Anda di halaman 1dari 5

PSIKOANALITIKA: JURNAL KAJIAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI

E-ISSN: 2657-1730

Sistem Premi Panen Kelapa Sawit Terhadap Kinerja dan


Kepuasan Kerja Karyawan

Penulis Pertama1*, Penulis Kedua2, …, penulis terakhirxx


1
Afiliasi Penulis Pertama
2
Afiliasi Penulis Kedua
3 Afiliasi Penulis
Email:penulis1@gmail.com,1penulis2@gmail.com2

Abstrak:
Article History: Penelitian ini bertujuan guna mengkaji pemenangan
Received: April, kerangka kerja assemble premium di lokasi pengujian dan
2021 untuk mengetahui dampak dari pengumpulan premi pada
Revised: April, pameran dan pemenuhan okupasi perwakilan reap di
2021 Accepted: lokasi eksplorasi. Eksplorasi ini diarahkan pada
April, 2021 September 2019 hingga Oktober 2019 di Unit Perkebunan
Published: April, Nusantara III Rambutan, Kecamatan Paya Bagas,
2021 Kabupaten Serdang Bedagai. Area eksplorasi diselesaikan
Kata Kunci: secara purposive dan strategi pengujian dalam tinjauan ini
Pemenuhan adalah pemeriksaan tidak teratur yang dipisahkan secara
Pekerjaan; proporsional dengan jumlah 38 contoh dari setiap divisi.
Mengumpulkan
Premi;
Spesialis
Pengumpulan
Kelapa Sawit

*Email
Koresponden:
http://
ojs.uma.ac.id/
index.php/agriuma

PENDAHULUAN peningkatan kualitas dan jumlah akan


Retribusi adalah pembayaran yang membawa manfaat bagi organisasi (Ghani,
dilakukan oleh buruh dengan asumsi 2003). Eksekusi tentang selesai dan
telah melampaui titik potong yang bagaimana mewujudkannya. Eksekusi
ditetapkan oleh visioner/organisasi dibuat dan dipengaruhi oleh bagaimana
bisnis. Organisasi perkebunan memiliki pekerja menyelesaikan kewajiban
kerangka kerja terbaik untuk pekerjaannya dengan kapasitas,
mengumpulkan perwakilan yang kemampuan, dan inspirasinya.
mengarah pada pemberdayaan buruh Keseimbangan komponen-komponen
panen untuk bekerja lebih keras, tersebut akan menghasilkan eksekusi yang
dengan tujuan bahwa konsekuensi dari hebat begitu pula sebaliknya (Wibowo,

Yayasan Insan Cipta Medan


2007). Pemenuhan pekerjaan pemenuhan representatif di PTPN III sangat
merupakan reaksi pribadi individu besar, hal ini dipengaruhi oleh variabel-
terhadap keadaan dan kondisi variabel yang menyertainya: paket reward
pekerjaan, reaksi dekat organisasi dapat (gaji, stipend, extra time, reward, BAS,
terpenuhi (positif) atau kecewa THR); membuka pintu untuk kemajuan dan
(pesimis) (Sopiah, 2008). peningkatan profesi; dan membuka pintu
Perkebunan Kelapa Sawit Unit untuk persiapan yang diharapkan.
Rambutan merupakan seksi atau unit Sementara itu, variabel yang tidak dapat
khusus PTPN III Medan diterima bagi pekerja PTPN III meliputi:
- Sumatera Utara yang terletak di bundel keuntungan (tarif biaya dan
kota Madya Tebing Tinggi yang tunjangan); kantor dukungan bantuan
memiliki dua tanaman peternakan, pemerintah (kantor rumah, kesejahteraan,
yaitu perkebunan kelapa sawit dan kantor pendidikan, kantor olahraga, dan
karet khusus. Selain itu, unit rambutan cinta); kurang tujuan dan pendaftaran
juga memiliki pabrik pengolahan hasil langsung. Dari variabel-variabel tersebut
atau pasca panen untuk dituai sehingga cenderung terlihat bahwa premi merupakan
sangat baik untuk dipamerkan dan salah satu unsur yang tidak memenuhi atau
memberikan manfaat bagi perusahaan. menginspirasi pekerja.
Dalam meningkatkan efisiensi Berdasarkan landasan di atas, para ahli
organisasi PT. Perkebunan Nusantara tertarik untuk melihat bagaimana pengujian
III Medan sangat mengkhawatirkan kerangka kerja khusus untuk pengumpulan
SDM atau perwakilan di tempat kerja. kelapa sawit pada presentasi dan pemenuhan
Berbagai cara dan pendekatan diambil pekerjaan perwakilan di PT. Perkebunan
untuk terus memacu perwakilan Nusantara III (PTPN III) Persero. PTPN III
sehingga pekerja menghasilkan kinerja merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha
yang hebat dan bermanfaat bagi Milik Negara yang bergerak di bidang
organisasi. Pengarahan dan penilaian peternakan, khususnya di bidang
serta pembenahan juga dilakukan oleh perkebunan karet dan kelapa sawit sebagai
PT. Perkebunan Nusantara III untuk barang utama, yang didukung dengan
terus berkreasi menjadi yang unggul. adanya fasilitas handling plant untuk setiap
Salah satu jenis penilaian yang barang tersebut (http:www.ptpn3.
diarahkan oleh PT. Perkebunan co.id/abus.htm/). Berdasarkan landasan di
Nusantara III Medan adalah atas, maka target pemeriksaan yang dapat
mengarahkan kajian pemenuhan dan direncanakan antara lain meruntuhkan
inspirasi pekerja yang dipimpin setiap kerangka premi panen yang menyeluruh,
tahun. membedah dampak pungutan pungutan
PT. Perkebunan Nusantara III terhadap presentasi pekerja reaper dan
Medan dalam memperkirakan membedah dampak biaya pungutan terhadap
pemenuhan perwakilan di tempat kerja pemenuhan pekerjaan perwakilan retribusi
memiliki instrumen estimasi berupa di eksplorasi. daerah.
survei, dimana polling diberikan
kepada pekerja untuk diselesaikan METODE
setiap tahunnya. Survei tersebut Eksplorasi ini akan dilakukan pada Juni
digunakan sebagai kontribusi untuk 2019, di Unit Perkebunan Rambutan PT
data pasti tentang pemenuhan dan Perkebunan Nusantara III (Persero), Kota
kekecewaan terhadap penataan Tebing Tinggi. Wilayah pemeriksaan
administrasi PT. Perkebunan Nusantara diselesaikan secara purposive.
III (Persero) Medan, sehingga dapat Sebagaimana ditunjukkan oleh Sugiyono
dilakukan peningkatan untuk (2006), purposive adalah suatu
membangkitkan tenaga kerja di tahun strategi/metode yang diambil dalam rangka
berikutnya. Dari penelitian yang perenungan tertentu. Pertimbangan dalam
dilakukan pada tahun 2015 ternyata menentukan wilayah/wilayah eksplorasi ini

Yayasan Insan Cipta Medan


antara lain: Perkebunan Sumatera Utara, PT. Estate III,
Peternakan kelapa sawit dipilih Unit Perkebunan Rambutan, organisasi
karena kelapa sawit merupakan produk terkait, dan referensi terkait.
yang paling berkembang di Sumatera
Utara. PT. Perkebunan Nusantara
dipilih karena merupakan perkebunan
milik negara dan penghasil kelapa sawit
terbesar di Sumatera Utara setelah
Perkebunan Rakyat. Peternakan PTPN
III Rambutan memiliki jumlah
Afdeling yang sangat banyak
dibandingkan dengan perkebunan yang
berbeda dengan dua item, yaitu
perkebunan kelapa sawit dan
perkebunan karet.
Prosedur pengujian yang digunakan
dalam eksplorasi ini relatif
digambarkan secara sewenang-wenang.
Proportionate Stratified Random
Sampling adalah prosedur pengujian
yang digunakan dengan alasan bahwa
jumlah penduduk dalam individu atau
komponen tidak homogen dan relatif
pasti (Sugiyono, 2010).
Contoh yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pekerja unit
pengumpul PTPN III Perkebunan
Rambutan. Keresidenan berkumpul
perwakilan dari delapan afdeling
tersebut didapat dari informasi pilihan
yang memiliki tempat di PTPN III Unit
Perkebunan Rambutan. Jumlah tes
pengumpulan masih di udara oleh para
ilmuwan yang menemukan 38 contoh
yang diambil berdasarkan lapisan atau
kelas perwakilan menuai. Pakar
mengambil contoh 30% dari setiap
lapisan tempat tinggal pekerja
berkumpul untuk dijadikan contoh.
Bermacam-macam informasi
diperoleh dari informasi penting dan
informasi tambahan. Seperti yang
ditunjukkan oleh Umar (2008)
informasi penting dan informasi
tambahan adalah informasi penting
yang diperoleh melalui polling yang
sesuai dan memimpin pertemuan
langsung dengan perwakilan dari
Kebun Rambutan PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) yang menjadi
responden pemeriksaan. Informasi
opsional diperoleh dari Dinas

Yayasan Insan Cipta Medan


Judul (diambil hanya 3-4 kata saja).................| Penulis (penulis pertama)……

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kerangka reap premium dapat Kinerja Pegawai (Y1) adalah sebagai
dijalankan oleh semua perkebunan berikut:
kelapa sawit. Meskipun demikian,
karena kondisi lapangan dan perspektif Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier
keuangan yang berbeda antara manor, Lurus Panen Premi Terhadap Kinerja
standar superior juga harus disesuaikan Karyawan
dengan perbedaan ini. Perbedaan ini Coefficientsa

Standardized
mencakup pungutan berdasarkan premis Unstandardized
kewajiban, potongan pajak tanpa henti Coefficients
Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.


untuk sanksi/denda pada Basis Tugas 1 (Constant) 21.337 6.011 3.550 .001
(BT) yang ditentukan dengan PREMI
.501 .102 .634 4.915 .000
mempertimbangkan geografi wilayah PANEN
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
dan potensi penciptaan (RKAP setiap
tahun) sesuai tabel.1 berikut: Mengingat tes kekambuhan langsung
dasar, sangat baik dapat dilihat bahwa
Tabel 1. Jaminan Basis Tugas kondisinya adalah sebagai berikut:
TOPOGRAFI
< 12
POTENSI (Ton/Ha)
Des-16 17-21 <21
Keterangan:
Rata (100%) 500 750 850 900 Y1 = Variabel terikat (Kinerja
Berbukit 400 600 700 750 Karyawan)
Berbukit Tanpa Teras
Kontur
350 550 600 650 X = Variabel Bebas (Premi Panen)
Rawa 350 500 550 600 A = Konstanta (Nilai Y apabila X=0)
BT (Potensi 17-21
HK Efektif Setahun Target BT setahun B = Koefisien Regresi (nilai
ton/Ha topografi rata)
850 292 248.200 peningkatan atau penurunan)

Kemudian, pada saat itu, perhitungan Mengingat situasi ini, sangat baik
Tugas Dasar sebagai berikut: dapat dilihat sebagai berikut:
Nilai tetap (Y) adalah 21.337, dengan
maksud bahwa jika variabel
248.200 x 41,49 %
BasisTugas SM −I= =746 kg pengumpulan luar biasa (X) adalah 0
138 (nol), variabel pameran representatif
248.200 x 58,51 %
BasisTugas SM −II= =943 kg (y1) akan menjadi 21.337.
154 Koefisien relaps X (Harvest Premium)
dari estimasi langsung langsung
Pemeriksaan yang digunakan dalam diperoleh nilai koefisien (b) = 0,501.
penelitian ini adalah pemeriksaan Hal ini berarti bahwa setiap kali ada
kekambuhan lurus dasar untuk peningkatan dalam mengumpulkan
mengetahui hubungan dan pengaruh kedudukan tertinggi (X), perwakilan
variabel iuran pungutan (X) terhadap pameran (Y) juga meningkat.
faktor pelaksanaan pekerja (Y1) dan
KESIMPULAN
pemenuhan perwakilan (Y2) PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) Mengingat konsekuensi dari
Kebun Rambutan Medan. Efek samping tinjauan tersebut, tujuan yang dapat
dari kekambuhan langsung dasar adalah ditarik adalah menggabungkan
sebagai berikut: kerangka kerja Harvest Premium di
PT. Perkebunan Nusantara III Kebun
Rambutan merupakan kerangka dasar
Variabel Kinerja Representatif
usaha. Sistem Basis Tugas (BT)
(Y1) atau Pengaruh Sistem Harvest
diselesaikan dengan
Premium Terhadap Kinerja
mempertimbangkan keadaan geologis
Karyawan
daerah tersebut dan potensi
Akibat langsung relaps variabel
penciptaannya. Biaya pungut secara
pengumpulan premi (X) pada variabel
PSIKOANALITIKA: Jurnal Kajian dan Penelitian Psikokologi. Vol. (1). No. 1. (20..) | xx
Judul (diambil hanya 3-4 kata saja).................| Penulis (penulis pertama)……
mendasar mempengaruhi pameran Newstrom. (1985). Perilaku Dalam
pekerja kumpul (jumlah, kualitas, Organisasi. Jakarta: Erlangga
partisipasi) perwakilan menuai di PT. Fachreza. (2014). Hubungan Sistem
Perkebunan Nusantara III Perkebunan Premi Kelapa Sawit dengan Kinerja
dan Kepuasan Kerja Karyawan PT.
Rambutan. Beban pada dasarnya
PP. London Sumatera Utara.
mempengaruhi pemenuhan pekerjaan
Medan: Universitas Sumatera Utara.
perwakilan berkumpul di PT.
Fauzi, Y. (2004). Seri Agribisnis
Perkebunan Nusantara III Perkebunan
Kelapa Sawit Budidaya Pemanfaatan
Rambutan.
Hasil Dan Limbah Analisis Usaha
Dan
REFERENSI
Pemasaran. Edisi Revisi. Jakarta:
Akbar P.S dan Usman. (2008).
Penebar Swadaya.
Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Ghani, M. A. (2003). Sumber
Aksara Daya Manusia Perkebunan Dalam
Amstrong, M. (1999). Manajemen Persepektif. Jakarta: Ghalia
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Indonesia. Gibson. (2010).
Sofyan dan Haryanto. Jakarta: PT. Organisasi Perilaku Struktur Proses.
Elex Edisi ke-5 Jakarta: Erlangga.
Amizi. (2016). Job Satisfaction Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis
Among Malaysian Youth Working in Multivariate dengan Program SPSS
The Oil Palu Plantation Sector . (Edisi ke-4. Semarang: Badan Penerbit
Skripsi. Universitas Diponegoro
Ashar, M. (2008). Psikologi Greenberg, J. dan Baron, R.A.
Industri dan Organisasi. Jakarta: (2003). Behavior in Organizations
Universitas Indonesia. Understanding and Managing. The
As’ ad, M. (1995). Psikologi Human
Industri. Yogyakarta: Liberty Side of Work. Nwe Jersey: Prentice
Brotoharsojo, H & W. (2003). – Hall International
Tingkatkan Kinerja Perusahaan Greenberg, J. & Baron, R.A.
dengan Merit System. Jakarta: PT. (2007). Behavior in Organization.
Rajagrafindo Prentice Hall (9th Edition) As’ad,
Persada. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta:
Liberty.
Davis, Keith dan John W.

PSIKOANALITIKA: Jurnal Kajian dan Penelitian Psikokologi. Vol. (1). No. 1. (20..) | xx

Anda mungkin juga menyukai