Makalah Akuntansi
Makalah Akuntansi
JURNAL PENYESUAIAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. Axel Bernard Takke
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi.
Tidak lupa juga kami menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini dan juga kepada teman-teman yang telah turut
berkontribusi dan membantu dalam pembuatan makalah ini.
Mungkin makalah yang kami susun ini belum sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati
kami mohon kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
31
DAFTAR ISI
MAKALAH....................................................................................................................................................0
JURNAL PENYESUAIAN................................................................................................................................0
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB 1...........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
2.9 RINGKASAN................................................................................................................................30
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................31
3.2 SARAN........................................................................................................................................31
31
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit belum menjamin bahwa kegiatan
akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, agar neraca saldo menunjukkan keadaan yang
sebenarnya, perlu diadakan penyesuaian dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian
dan perbaikan dilakukan melalui jurnal penyesuaian (adjusting journal entry)
Pada kondisi seperti apakah jurnal penyesuaian diperlukan ? jurnal penyesuaian diperlukan untuk
hal-hal sebagai berikut, seperti : jurnal penyesuaian piutang pendapatan, jurnal penyesuaian utang
biaya, jurnal penyesuaian pendapatan diterima dimuka, jurnal penyesuaian beban dibayar dimuka,
jurnal penyesuaian kerugian piutang, jurnal penyesuaian depresiasi dan jurnal penyesuaian pemakaian
perlengkapan.
31
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
Menjelaskan tujuan penyesuaian (adjustment) serta menyebutkan tujuh rekening yang mengalami
proses penyesuaian .
Menjelaskan proses penyesuaian dengan membuat jurnal penyesuaian untuk rekening : a).
piutang pendapatan dan, b). hutang biaya, c). pendapatan diterima dimuka, d). biaya dibayar
dimuka, e). kerugian piutang, f). penyusutan (depresiasi), serta g).biaya pemakaian perlengkapan.
31
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PIUTANG PENDAPATAN
Restauran “SIONA” memiliki surat berharga (marketable Securities) dalam bentuk obligasi yang
dibeli pada tanggal 1 Maret 2019 dengan nilai nominal Rp. 10.000 dengan bunga 6 %. Karena bunga
obligasi tersebut dibayar pada tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober, maka pada tanggal 31 Desember
perusahaan sebenarnya sudah mempunyai tagihan bunga dari bulan Oktober – November -Desember (3
bulan) yang seluruhnya berjumlah Rp 150.
2019
31
Setelah dicatat dalam “jurnal penyesuaian” maka langkah selanjutnya adalah membukukan jurnal
tersebut ke dalam “buku besar” seperti dibawah ini :
Piutang Bunga
2019
Pendapatan Bunga
2019
31 Penyesuaian Rp 150
Piutang Bunga dicantumkan dalam NERACA (BALANCE SHEET) sebagai Aktiva Lancar, sedangkan
Pendapatan Bunga dicantumkan dalam LAPORAN RUGI LABA (INCOME STATEMENT) sebagai
Pendapatan Lain-lain.
31
2.2 HUTANG BIAYA
Biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode tetapi sampai pada akhir periode belum
dibayar, maka harus dicantumkan dalam neraca sebagai hutang biaya dan harus termasuk dalam saldo
rekening biaya.
Contoh diatas menyatakan bahwa tanggal 31 Desember 2019 masih harus dibayar gaji pegawai
sebesar Rp 2.000. Hal ini berarti bahwa saldo rekening Biaya Gaji pada Neraca Saldo sebesar Rp 22.000
masih harus ditambah dengan Rp 2.000 yaitu untuk gaji pegawai bulan Desember 2019 yang belum
dibayar tetapi sudah menjadi beban periode tahun tersebut.
2019
Setelah dicatat dalam “jurnal penyesuaian” (adjustment) maka langkah selanjutnya adalah membukukan
jurnal tersebut ke dalam “buku besar” seperti dibawah ini :
Biaya Gaji
2019
31 Penyesuaian Rp 2.000
31
Hutang Gaji
2019
Biaya Gaji dicantumkan dalam LAP. RUGI LABA sebagai Biaya Operasi, sedangkan Pendapatan Bunga
dicantumkan dalam NERACA sebagai Hutang Lancar
31
2.3 PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
“Pendapatan diterima dimuka” tidak boleh diperhitungkan sebagai “pendapatan” tetapi sebagai
“hutang”, sebab perusahaan belum berhak atas pendapatan itu karena belum jatuh tempo.
Contoh Restauran diatas menyatakan bahwa tgl 31 Desember 2019 terdapat “Pendapatan yang
diterima di muka” sebesar Rp 6.000. Penerimaan ini sudah termasuk dalam rekening Pendapatan Sewa
yang sampai tgl 31 Desember 2019 seluruhnya berjumlah Rp 36.000 seperti pada Neraca Saldo.
Sehingga jumlah yang belum menjadi hak perusahaan ini harus dikeluarkan dari “Pendapatan Sewa”.
Pendapatan Sewa di terima di muka tgl 31 Desember 2019 sesuai pada data
penyesuaian….
Rp 6.000
Jurnal Penyesuaian untuk mencatat Pendapatan di terima di muka adalah sebagai berikut :
2019
Setelah dicatat dalam “jurnal penyesuaian” maka membukukan jurnal tersebut ke dalam “buku besar”
seperti dibawah ini :
Pendapatan Sewa
2019 2019
31
Pendapatan Sewa di Terima di Muka
2019
Pendapatan Sewa dicantumkan dalam LAP. RUGI LABA sebagai Pendapatan Lain-lain, sedangkan
Pendapatan Sewa di terima dimuka dicantumkan dalam NERACA sebagai Hutang Lancar.
Seandai-nya,
Dari contoh diatas pada waktu menerima pendapatan sewa maka jurnal umum dicatat dengan meng-
kredit rekening Pendapatan Sewa, sebagai berikut :
2019
Maka,
Transaksi penerimaan pendapatan ini dapat juga dicatat (pada saat itu terjadi) dengan meng-kredit
rekening Pendapatan Sewa di terima di muka :
2019
31
Dengan soal penyesuaian sama seperti diatas yaitu pada tanggal 31 Desember diketahui bahwa
Pendapatan Sewa diterima di muka berjumlah Rp 6.000, maka jurnal penyesuaian yang perlu dibuat
adalah mendebet Pendapatan sewa di terima dimuka sebesar Rp 30.000 supaya pada akhir periode
Pendapatan sewa diterima dimuka menunjukkan jumlah Rp 6.000 dan mengkredit Pendapatan sewa
sebesar Rp.30.000.
2019
2019 2019
Pendapatan Sewa
2019
31
Hasil akhir dari rekening tersebut diatas menunjukkan jumlah yang sama yaitu rekening Pendapatan
sewa menunjukkan saldo kredit Rp. 30.000 dan rekening saldo Pendapatan sewa di terima di muka
saldo kredit Rp 6.000.
Contoh diatas dilihat bahwa saldo rekening Biaya Asuransi di bayar di muka pada Neraca Saldo
menunjukkan jumlah Rp 10.000 dan data penyesuaian menunjukkan informasi bahwa tgl 31 Desember
2019 jumlah Biaya Asuransi di bayar di muka (prepaid insurance) adalah Rp 4.000. Sehingga data yang
ada pada Neraca Saldo sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu penyesuaian.
Pada saat mengeluarkan biaya asuransi sessuai pada neraca saldo maka saat itu dicatat dalam jurnal
umum :
2019
Kas Rp 10.000
31
Tanggal 31 Desember diketahui Biaya Asuransi di Bayar di Muka bukan lagi Rp 10.000 tetapi berjumlah
Rp 4.000, sehingga perlu penyesuaian. Maka jurnal penyesuaian untuk mencatat Biaya Asuransi di Bayar
di Muka adalah sebagai berikut:
2019
Setelah “jurnal penyesuaian” maka selanjutnya adalah membukukan jurnal tersebut ke dalam “buku
besar”:
2019 2019
Biaya Asuransi
2019
Biaya Asuransi dibayar dimuka : dicantumkan dalam Neraca (Balance Sheet) sebagai Aktiva Lancar
(Current Asset), sedangkan Biaya Asuransi : dicantumkan dalam LAP. RUGI LABA (Income Statement)
sebagai Biaya operasi
31
Seandai-nya,
Dari contoh diatas pada waktu mengeluarkan Biaya Asuransi di bayar di muka maka jurnal umum dicatat
dengan men-debet rekening Biaya Asuransi di Bbayar di muka, sebagai berikut :
2019
Kas Rp 10.000
Maka,
Transaksi pembayaran premi asuransi ini dapat juga dijurnal (pada saat itu terjadi) dengan men-debet
rekening Biaya Asuransi :
2019
Kas Rp 10.000
Dengan soal penyesuaian sama seperti diatas yaitu diketahui bahwa Biaya Asuransi di bayar di muka Rp
4.000, maka “jurnal penyesuaian” yang perlu dibuat adalah :
2019
31
Dengan demikian buku besarnya adalah :
Biaya Asuransi
2019 2019
2019
Dari perbandingan diatas jelaslah bahwa walaupun prosedur pencatatan untuk mencatat pembayaran
premi asuransi dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda, tetapi pada akhirnya akan menunjukan
hasil atau keadaan yang sama.
31
2.5 KERUGIAN PIUTANG
Piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit. Bagi si pembeli, syarat penjualan kredit ini
sangat menarik, karena pembayaran bisa dilakukan beberapa waktu kemudian. Bagi perusahaan
pemberi kredit, walaupun cara ini akan meningkatkan volume penjualan, tapi cara ini mengandung
resiko. Resiko terjadi jika debitur (pengambil kredit) tidak melaksanakan kewajibannya, sehingga
merugikan perusahaan.
Adapun kerugian karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih ini dapat dicatat dalam
pembukuan dengan 2 cara :
Pada saat ada kepastian bahwa piutang tidak mungkin dapat ditagih.
Pada periode di mana penjulan kredit terjadi.
Jika perusahaan menggunakan cara kedua, maka ditiap akhir periode akuntansi diadakan penaksiran
kerugian piutang yang biasanya berdasaarkan persentase dari jumlah penjualan dalam periode yang
bersangkutan.
Data penyesuaian diatas menyatakan bahwa taksiran kerugian piutang ditaksir 1 % dari pendapatan
Restauran yaitu 1 % X Rp 457.650 = Rp 4.576,5. Dari data itu maka kita mencatat dalam jurnal
penyesuaian sebagai berikut :
2019
Kerugian Piutang
31
2019
2019
Kerugian Piutang : dicantumkan dalam Laporan Rugi/Laba (Income Statement) sebagai biaya operasi
(operating Expenses), sedangkan Cadangan Kerugian Piutang dicantumkan dalam Neraca (Balance
Sheet) sebagai pengurangan terhadap saldo Piutang Dagang
Cadangan Kerugian Piutang dinyatakan sebagai pengurang karena rekening ini dalam Neraca harus
dikurangkan dengan rekening Piutang supaya rekening Piutang akan menunjukkan angka bersihnya.
Contoh :
RESTAURAN
NERACA
31 DESEMBER 2019
AKTVA : PASIVA :
Kas Rp 52.350
31
Rp 13.624
Pembebanan penyusutan ini biasanya dilakukan pada tiap akhir periode melalui jurnal
penyesuaian dengan mendebet rekening Biaya Depresiasi dan mengkredit rekening Akumulasi
Depresiasi.
2019
Jika jurnal penyesuaian tersebut kita catat ke dalam “buku besar” maka :
31
Tgl Ket F Debet Tgl Ket F Kredit
2019
2019
Depresiasi Peralatan masak : dicantumkan dalam Laporan Rugi/Laba (Income Statement) sebagai Biaya
Operasi (Operating Expenses), sedangkan Akumulasi Depresiasi (Accumulated Depreciation)
dicantumkan dalam Neraca (Balance Sheet) sebagai rekening pengurangan terhadap rekening Peralatan
masak.
RESTAURAN “SIONA”
NERACA
31
31 DESEMBER 2019
AKTVA : PASIVA :
Kas Rp 52.350
Depresiasi Peralatan
masak
Rp 480.000
Akumulasi Depresiasi
Peralatan masak
Rp 96.000
Rp 384.000
2019
2019
31
Des 31 Penyesuaian Rp 11.500
2019
Depresiasi Peralatan Kantor dicantumkan dalam LAP. RUGI LABA sebagai Biaya Operasi, sedangkan
Akumulasi Depresiasi (Accumulated Depreciation). Peralatan Kantor dicantumkan dalam NERACA
sebagai rekening pengurang terhadap rekening Peralatan masak.
31
RESTAURAN ‘SIONA’
NERACA
31 DESEMBER 2019
AKTVA : PASIVA :
Kas Rp 52.350
Depresiasi Peralatan
Kantor
Rp 115.000
Akumulasi Depresiasi
Peralatan Kantor
Rp 11.500
Rp 103.500
c. Depresiasi Gedung
Depresiasi gedung menurut data penyesuaian adalah 5 % per tahun, dan harga perolehan gedung
menurut neraca saldo adalah Rp 1.000.000. Sehingga penyusutan gedung per tahun adalah 5% X
Rp 1.000.000 = Rp 50.000.
2019
Depresiasi Gedung
31
Tgl Ket F Debet Tgl Ket F Kredit
2019
2019
Depresiasi Gedung dicantumkan dalam LAP. RUGI LABA sebagai Biaya Operasi, sedangkan, Akumulasi
Depresiasi Gedung dicantumkan dalam NERACA sebagai rekening pengurang terhadap rekening Gedung
RESTAURAN “SIONA”
NERACA
31 DESEMBER 2019
AKTVA : PASIVA :
Kas Rp 52.350
Akumulasi Depresiasi
31
Gedung Rp 50.000
Rp 950.000
Jika selama periode akuntansi Restauran SIONA tidak melakukan pencatatan pemakaian
perlengkapan, maka pada akhir periode perlu dilakukan perhitungan fisik atas perlengkapan yang masih
tersisa, sehingga dapat diketahui jumlah pemakaian perlengkapan pada periode tersebut. Jumlah
pemakaian perlengkapan tersebut dicatat dalam jurnal penyesuaian.
2019
31
Tgl Ket F Debet Tgl Ket F Kredit
2019
Perlengkapan Restauran
2019 2019
Perlengkapan Restauran dicantumkan dalam NERACA sebagai Aktiva Lancar (Current Asset), sedangkan
Biaya Perlengkapan Restauran dicantumkan dalam LAP. RUGI LABA (Income Statement) sebagai Biaya
Operasi.
2019
31
Perlengkapan Kantor Rp 25.800
2019
Perlengkapan Kantor
2019 2019
31
Jika data dalam Neraca Saldo tidak memerlukan penyesuaian , maka langkah keempat adalah Menyusun :
Laporan Keuangan yang datanya dikutip pada neraca saldo tersebut. Tetapi jika data dalam pembukuan
masih memerlukan penyesuaian maka langkah selanjutnya :
RESTAURAN “SIONA”
NERACA
31 DESEMBER 2019
NERACA SALDO
NERACA SALDO PENYESUAIAN
NAMA REKENING SETELAH DISESUAIKAN
D K D K D K
31
Perlengkapan Restauran 96.150 - - 7a) 32.400
63.750
31
Cadangan Kerugian - - - 5) 4.576 - 5) 4.576
Piutang
31
2.9 RINGKASAN
Tujuan untuk Penyesuaian (adjustmen) adalah : (1) setiap rekening Riil khususnya rekening aktiva
dan rekening hutang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. (2) setiap rekening
Nominal yakni rekening Pendapatan (revenue) dan rekening Biaya (expenses) menunjukkan pendapatan
dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode. Saldo-saldo dalam neraca saldo yang
memerlukan penyesuaian adalah : (1). Piutang Pendapatan yaitu pendapatan yang sudak menjadi hak
perusahaan tetapi belum dicatat. (2). Hutang Biaya yaitu biaya yang sudah menjadi kewajiban
perusahaan tetapi belum dicatat, (3). Pendapatan Diterima Dimuka yaitu pendapatan yang sudah
diterima tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang. (4), Biaya dibayar dimuka
yaitu biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang, (5).
Kerugian Piutang adalah merupakan taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang yang
tidak dapat ditagih. (6). Depresiasi/Penyusutan yaitu penyusutan terhadap aktiva tetap yang dimiliki
oleh suatu perusahaan yang harus dibebankan pada suatu periode tertentu. (7). Biaya Pemakaian
Perlengkapan yakni bagian dari harga beli perlengkapan yang telah digunakan selama periode akuntansi.
Langkah-langka dalam siklus akuntansi sesuai dengan urutannya adalah : (1). Mencatat transaksi-
transaksi dalam jurnal. (2). Membukukan (posting) ayat-ayat jurnal kedalam buku besar (general ledger).
(3). Menyusun Neraca Saldo yaitu membuat daftar saldo-saldo rekening yang ada di buku besar pada
suatu periode tertentu. Jika dalam Neraca Saldo tidak memerlukan penyesuaian, maka langkah ke 4
(empat) adalah menyusun Laporan Keuangan yang datanya dikutip/diambil pada neraca saldo tersebut.
Tetapi jika data dalam pembukuan masih memerlukan penyesuaian maka langkah selanjutnya adalah :
(4). Membuat Jurnal Penyesuaian (adjustment) dan membukukan angka-angkanya ke dalam rekening-
rekening Buku Besar yang bersangkutan. (5). Menyusun Neraca Saldo yang disesuaikan. (6). Menyusun
Laporan Keuangan (business report).
31
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca saldo agar
dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam penyajian
laporan keuangan. Atau penyesuaian dilakukan untuk memperbaiki rekening-rekening tertentu
sehingga mencerminkan keadaan harta, hutang, modal, pendapatan dan biaya dari suatu
perusahaan agar memperlihatkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya, karena
selama ini ada anggapan bahwa semua neraca saldo yang sudah seimbang berarti sudah
memperlihatkan kondisi yang sebenarnya, padahal masih banyak yang perlu disesuaikan atau
diperbaiki.
3.2 SARAN
Dalam mempelajari ilmu akuntansi harus dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam
mengerjakan atau memahami materinya karena akuntansi ini merupakan seperti halnya
matematika, hasilnya butuh kepastian untuk mendapatkan jawaban yang benar atau bisa
disebut juga sebagai ilmu pasti, karena dalam akuntansi apabila terjadi kesalahan maka yang
akan timbul adalah tidak balancenya angka-angka atau nilai dalam suatu akun.
31