Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084

Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

PERAN KEPALA DINAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PNS


DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DAERAH PROVINSI
SULAWESI UTARA

FIRMAN TALIB
DAUD M. LIANDO
MARIA H. PRATIKNJO

Abstrak

Kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam organisasi. Seorang


pemimpin bertugas untuk mengawasi serta mengontrol jalannya suatu organisasi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa peran kepala dinas dalam meningkatkan
kinerja bawahannya, dengan mengacu pada teori dari Oemar Hamalik berdasarkan aspek
katalisator, fasilitator, pemecah masalah, penghubung sumber, dan komunikator.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data adalah person, place, paper.
Informan penelitian ini adalah Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Seksi, dan Pelaksana/Staf.
Tehnik pengumpulan data, yaitu interview, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan, kepala dinas telah
melaksanakan dengan baik empat indikator. Kendala utama terdapat dalam peran kepala dinas
sebagai pemecah masalah karena masih banyaknya permasalahan organisasi dan permasalahan
pegawai yang belum terselesaikan seperti belum meratanya kemampuan aparatur dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya dan beban pekerjaan yang hanya bertumpu pada beberapa
orang saja.
Sebagai saran agar kepala dinas tetap mempertahankan budaya kerja yang demokratis
namun tetap juga kritis terhadap bawahan yang salah. Kepala Dinas berperan sebagai fasilitator,
pemecah masalah, penghubung, dan komunikator yang baik.

Kata Kunci : Peran, Kepemimpinan, Kinerja, Pegawai Negeri Sipil

PENDAHULUAN dayamanusia dipahami sebagai kekuatan


yang bersumber pada potensi kinerja yang
Sumber daya manusia merupakan ada dalam organisasi, dan merupakan
sumber daya yang menentukan organisasi. modaldasar organisasi untuk
Manajemen Sumberdaya Manusia meliputi melakukanaktivitas dalam mencapai tujuan.
seluruh aktifitas manajer untuk menarik dan Adapun salah satu faktor yang
mempertahankan pekerja dan untuk mempengaruhi kinerja adalah kepemimpinan
menjamin bahwa mereka bekerja pada (Kasmir 2016).
tingkat yang terbaik dan berpartisipasi untuk Kepemimpinan memiliki peran
kesempurnaan tujuan organisasi. Organisasi penting dalam organisasi, dimanapemimpin
yang memilikitujuan yang bagus dilengkapi bertugas untuk mengawasi serta mengontrol
denganfasilitas, sarana dan prasarana jalannya suatu organisasi. Bagaimana
yangcanggih, tetapi tanpa sumber pemimpin menjalin hubungan dengan
dayamanusia yang baik, kemungkinan pegawai, bagaimana merekamemberi
besarsulit mencapai tujuan. Sumber penghargaan kepada pekerjayang berprestasi,
ISSN 2338-9613 25
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

bagaimana merekamengembangkan dan membantu Gubernur dalam bidang


memberdayakan pekerjanya, sangat perindustrian dan perdagangansesuai dengan
mempengaruhi kinerja sumber daya manusia visi yakni “Terwujudnya Sulawesi Utara
yang menjadi bawahannya. Berdikari Dalam Ekonomi, Berdaulat Dalam
Kinerja suatu organisasi menjadi Pemerintahan Dan Politik, serta
sangat penting dalam pencapaian tujuan Berkepribadian Dalam Budaya dengan
organisasi itu sendiri ditentukan oleh kinerja menjadikan Industri dan Perdagangan
setiap individu dalam hal ini pegawaidalam Sulawesi Utara yang Tangguh dan Berdaya
menjalankan tugas dan pekerjaan. Kinerja Saing menuju Kesejahteraan Masyarakat
merupakan tanggung jawab setiap individu melalui Kemandirian Ekonomi, Penguatan
terhadap pekerjaan, membantu Pasar Dalam Negeri Daerah dan Penguasaan
mendefinisikan harapan kinerja, Pangsa Pasar Ekspor Daerah.”.
mengusahakan kerangka kerja bagi pimpinan Peran seluruh Pegawai Negeri Sipil di
dan pekerja saling berkomunikasi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah
Kepemimpinan dalam organisasi sangat Provinsi Sulawesi Utara dalam mewujudkan
berperan dalam mempengaruhi kinerja visi lembaga sangatlah penting,karena
pegawai.Pemimpin dapat membuat pimpinan itu tidak sama dengan pegawai,
organisasi berhasil apabila bawahan karena seorang pimpinan tidak dapat
mengikuti atau melakukan tindakan sesuai melakukan pekerjaan sendiri. Untuk
yang diperintahkan. Sedangkan tidak sesuai melaksanakan tugas sebagai seorang
berarti pemimpin gagal dalam mempengaruhi pemimpin ia harus membagi-bagi tugas
dan memotivasi bawahan sehingga perilaku danpekerjaan tersebut kepada seluruh
dan tindakan bawahan tidak mengikuti apa pagawai yang ada dalam unit kerjanya
yang diperintahkan sehingga tujuan sesuaihierarkhi. Seorang pimpinan harus
organisasi tidak tercapai secara optimal. mampu menciptakan suasana yang kondusif,
Pegawai Negeri Sipil adalah peletak memberikan cukup perhatian, memberikan
dasar pelaksana sistempemerintahan. penghargaan terhadap prestasi kerja,
Pegawai Negeri Sipil pada hakekatnya adalah menjalin komunikasi yang baik dengan
sebagai tulang punggungpemerintahdalam seluruh pegawai. Untuk menciptakan kondisi
melaksanakan pembangunan nasional. Oleh demikian, diperlukan adanya usaha-usaha
karena itu Pegawai Negeri Sipildiharapkan untuk meningkatkan kualitas kinerja dan
mampu menggerakkan serta melancarkan kepuasan kerja bagi setiap pegawai.
tugas-tugas pemerintahandalam Tantangan berat yang dihadapi oleh setiap
pembangunan, termasuk di dalamnya pimpinan, lebih-lebih dalam dunia modern
melayani masyarakat. Peraturan Pemerintah yang ditandai berbagai gejala, seperti sumber
Nomor 11 Tahun 2017 (pasal 1.4) daya manusiaharus di fokuskan paling utama,
menyatakan Pegawai Negeri Sipil yang karena SDM merupakan salah
selanjutnya disingkat PNS adalah warga satukeberhasilan pada peningkatan kinerja
negara Indonesia yang memenuhi syarat pegawai, kemudian volume kerja yangselalu
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN meningkat, interaksi manusia yang lebih
secara tetap oleh pejabat pembina kompleks, tuntutanpengembangan
kepegawaian untuk menduduki jabatan sumberdaya insani, dan sebagainya ialah
pemerintahan. bagaimana setiapunsur pimpinan dapat
Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggerakkan orang lain, baik bawahan,
Daerah Provinsi Sulawesi Utara sebagai maupunkolega, sehingga dengan sadar
Satuan Kerja Perangkat Daerah di mereka secara bersama-sama bersedia
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bertugas
ISSN 2338-9613 26
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

berperilaku untuk mencapai tujuan yang telah sehingga kinerja yang diperoleh sesuai
ditetapkan. dengan yang diharapkan.
Dasar pemilihan lokasi penelitian di Peran Kepala Dinas sebagai seorang
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah pemimpin dan Pembina sangat penting
Provinsi Sulawesi Utara adalah karena untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam
terdapat masalah yaitu para pegawai meningkatkan kinerja pegawai, peran
melaksanakan kerjanya tidak sesuai dengan pemimpin sangat menentukan dalam
bidangnya atau tugas utamanya karena mengarahkan sikap dan perilaku seseorang
jumlah pegawai yang hanya sedikit sehingga sesuai dengan aturan yang ditentukan dalam
1 PNS melaksanakan beberapa pekerjaan menunjang tujuan ayng akan dicapai dalam
lainnya yang seharusnya menjadi Tupoksi organisasi. Kemampuan dan keterampilan
pegawai lainnya.Saat ini jumlah pegawai dari seorang pemimpin adalah faktor penting
negeri sipil yang dimiliki oleh Disperindag dalam meningkatkan kinerja bawahannya
Sulut sebanyak 62 pegawai yang tersebar agar lebih bekerja dengan baik karena
dalam berbagai seksi dan UPTD yang pengaruh peran seorang pemimpin sangat
dimana target kinerja utamanya adalah dalam menentukan arah dan tujuan organisasi.
rangka mewujudkan manajemen Untuk merealisasikan tujuan organisasi perlu
pemerintahan yang efektif, transparan dan menerapkan peran dalam memimpin kerja
akuntabel serta berorientasi pada hasil yaitu yang konsisten terhadap situasi kerja yang
melalui Perjanjian Kinerja. dihadapi karena salah satu hal yang harus
Perjanjian Kinerja pada dasarnya diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan
adalah pernyataan komitmen pimpinan yang adalah terwujudnya kinerja pegawai yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk baik.
mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu METODE PENELITIAN
dengan mempertimbangkan sumber daya Penelitian ini menggunakan
yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut
kinerja antara lain untuk meningkatkan Sugiyono (2012:11) bahwa penelitian
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
aparatur sebagai wujud nyata komitmen untuk nilai variabel mandiri, baik satu
antara penerima amanah dengan pemberi variabel atau lebih tanpa membuat
amanah. Perjanjian kinerja digunakan perbandingan atau menghubungkan variabel
sebagai dasar penilaian satu dengan yang lain.
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan Penelitian ini di fokuskan pada Peram
dan sasaran organisasi, menciptakan tolak Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja Daerah Provinsi Sulawesi Utara sebagai
aparatur, dan sebagai dasar pemberian seorang pemimpin. Dengan menggunakan
penghargaan (reward) dan sanksi teori Hamalik (2001;166) Peran Seorang
(punishment). Maka dari itu, Dinas pemimpin dalam melaksanakan peran-peran
Perindustrian dan Perdagangan Daerah kepemimpinan antara lain :
Provinsi Sulawesi Utara seharusnya berperan 1. Peran sebagai katalisator
untuk menangani masalah yang ada pada 2. Peran sebagai fasilitator
Dinas tersebut agar mutu serta kinerja 3. Peran sebagai pemecah masalah
manajemen sumber daya manusia tetap 4. Peran sebagai penghubung sumber
terjaga karena harus mengimbangi tuntutan 5. Peran sebagai komunikator
kerja dengan jumlah pegawai yang ada Nasution (2003:34) dalam Sugiyono
menyatakan dalam penelitian kualitatif tidak
ISSN 2338-9613 27
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

ada pilihan lain daripada manusia sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN


instrument atau alat penelitian utama. Oleh Penelitian ini difokuskan pada Strategi
karena itu, yang menjadi instrument utama Kepemimpinan Kepala Dinas Perindustrian
dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. dan Perdagangan Daerah Provinsi Sulawesi
Menurut pendapat Arikunto Utara. Dengan menggunakan teori Hamalik
(2013:172) mengenai sumber data, (2001;166) Seorang pemimpin dalam
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan melaksanakan peran-peran kepemimpinan
sumber data dalam penelitian adalah subjek antara lain :
dari mana data diperoleh. Apabila penelitian a. Peran sebagai katalisator, seorang
menggunakan kuesioner atau wawancara pemimpin harus menumbuhkan
dalam pengumpulan datanya, maka sumber pemahaman dan kesadaran orang-orang
data adalah informan yaitu orang yang yang dipimpinnya supaya yakin bahwa
menjawab pertanyaan-pertanyan peneliti baik tindakan yang dia lakukan adalah untuk
pernyataan tertulis atau lisan. Apabila kepentingan semua anggota organisasi.
peneliti menggunakan subjek observasi maka Para anggota supaya merasa bahwa hasil
sumber datanya bisa berupa benda gerak kerja kepemimpinannya bukan semata-
atau prses sesuatu. Apabila peneliti mata menguntungkan diri sendiri tetapi
menggunakan dokumentasi maka dokumen semua anggota organisasi secara
atau catatanlah yang menjadi sumberdata, keseluruhan. Karena itu pemimpin
sedangkan isi catatan subjek penelitian. bertugas :
Dalam hal ini yang menjadi sumber data 1). Melakukan identifikasi masalah yang
dalam penelitian adalah : Person yaitu dihadapi oleh kelompok, baik
sumber data berupa jawaban lisan melalui masalah intern maupun masalah
wawancara, Place yaitu tampilan berupa ekstern.
keadaan diam dan bergerak., dan Paper yaitu 2) Merumuskan masalah yang paling
menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, penting dan masalah yang sering
gambar atau simbol. terjadi atau dihadapi oleh anggota
Jenis-jenis data yang digunakan dalam kelompok.
penelitian ini adalah : Data Primer yaitu data 3). Merumuskan faktor-faktor yang
yang langsung diperoleh dari informan. menyebabkan timbulnya masalah dan
Informan dalam penelitian ini, yaitu : mencari berbagai alternatif
Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala pemecahnya.
Seksi dan Pelaksana/Staf , dan Data Kepemimpinan merupakan suatu
Sekunder yaitu diperoleh melalui dokumen- deskripsi tentang kegiatan seseorang yang
dokumen atau catatan-catatan resmi yang dinilai sebagai pemimpin, dan terdapat
dibuat oleh sumber yang berwenang. aspek-aspek (1) posisi sebagai pusat; (2)
Tehnik pengumpulan data dilakukan peranannya sebagai pemberi arah; (3)
melalui : Interview, Observasi, dan sebagai penggerak atau stimulator dari
Dokumentasi. aktivitas atau kegiatan. Pengertian
Penelitian ini menggunakan teknik kepemimpinan lebih dititik beratkan pada
analisa data kualitatif. Menurut Arikunto segi fungsi dari pada segi struktur.
(2013:229) “Data yang digunakan dalam Berkaitan dengan hal tersebut, maka
analisis kualitatif, yaitu data ayng pengertian kepemimpinan dapat diberikan
digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, makna (1) kepemimpinan merupakan ciri-
dipisahkan menurut kategori untuk ciri aktivitas seseorang yang dapat
memperoleh kesimpulan. mempengaruhi pengikutnya; dan (2)
kepemimpinan merupakan suatu
ISSN 2338-9613 28
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

instrumen untuk dapat melancarkan suatu dan kemampuan yang dimiliki


kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan seseorang didalam melakukan tugas.
(Walgito, 2003: 102). Unsur luar adalah lingkungan dimana
Hasil penelitian menunjukkan dia melakukan aktivitasnya. Motivasi
bahwa peran kepala dinas melalui bermanfaat bagi organisasi, karena
perannya sebagai seorang pemimpin motivasi itu berfungsi sebagai
katalisator, dapat terlihat bahwa Kepala penggerak, pengarah, dan pendorong
Dinas Perindustrian dan Perdagangan terjadinya perbuatan. Dengan demikian,
Daerah Provinsi Sulawesi Utara, motivasi dan lingkungan kerja dapat
menjalankannya dengan baik dan diartikan sebagai keadaan dimana usaha
menggunakan prinsip-prinsip demokratis dan kemauan keras seseorang diarahkan
dengan menerima masukan dan kepada pencapaian hasil tertentu. Jadi,
menggunakan musyawarah untuk motivasi dan lingkungan kerja
mufakat. Selain itu sebagai Kepala Dinas mempersoalkan bagaimana caranya
beliau juga merupakan seorang yang mendorong kinerja bawahan agar mau
dinamis/ tidak kaku dalam pengambilan bekerja keras dengan memberikan
keputusan dan dalam mencari faktor atau semua kemampuannya untuk
akar masalah. Dalam rangka peningkatan mewujudkan tujuan
kualitas kinerja pegawai, tentunya peran organisasi.(Hasibuan 1999:86).
pemimpin sebagai katalisator yang baik Pemberian motivasi yang tepat akan
mampu meningkatkan kualitas kerja mendorong pegawai untuk bekerja lebih
bawahannya. berprestasi dan bergairah yang nantinya
b. Peran sebagai fasilitator, seorang akan menguntungkan bagi organisasi
pemimpin harus berupaya mendorong atau instansi sehingga dapat
dan menumbuhkan kesadaran para menjalankan rencananya dengan lebih
anggota organisasi yang dipimpinya baik, dengan demikian organisasi atau
supaya melakukan perubahan yang instansi akan mampu bersaing dengan
diharapkan untuk meningkatkan organisasi lain yang sejenis. Dampak
organisasi. Pemimpin tidak berperan positif dari motivasi yang tepat akan
sebagai pemrakarsa saja melainkan aktif meningkatkan kinerja pegawai yang
memberi kemudahan bagi para nantinya akan memberikan hasil yang
anggotanya. memuaskan. Sebaliknya motivasi
Beberapa faktor yang dapat kurang tepat atau kurang
mempengaruhi kinerja pegawai adalah menyenangkan, misalnya ketidakpuasan
peran pemimpin merubah mainset atas insentif atau suasana kerja yang
MSDM dan pemimpin harus kurang memadai akan menyebabkan
menciptakan lingkungan kerja yang baik pegawai kurang berprestasi dalam
dan pemberian motivasi yang tepat. menjalankan pekerjaannya, sehingga
Lingkungan kerja yang dimaksud, akan mengakibatkan turunnya kinerja.
seperti tersedianya perlengkapan dan Kinerja pegawai dalam
fasilitas yang memadai, suasana kerja melaksanakan tugasnya sangat
yang menyenangkan akan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
memberikan kinerja yang efektif dan internal. Di antara faktor eksternalnya
efisien. Motivasi terdiri dari 2 unsur, adalah iklim kerja organisasi. Sebab
yaitu unsur luar dan unsur dalam. Unsur kondisi kerja yang kondusif akan
dalam adalah perubahan yang terjadi membantu meningkatkan semangat
pada diri seseorang, misalnya kemauan, kerja pegawai yang akhirnya akan
ISSN 2338-9613 29
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

mempengaruhi hasil kinerja pegawai 5. Industri pengolahan yang ada belum


yang bersangkutan. Performance variatif dan inovatif.
pegawai selain dipengaruhi oleh tingkat 6. Permasalahan terkait dengan pemilikan
kesejahteraan dan iklim kerja organisasi tanah untuk lahan industri.
yang kondusif, juga dipengaruhi oleh 7. Belum adanya investor yang serius
komitmen. Sebab komitmen dipandang untuk membuka suatu kawasan industri
sebagai suatu sikap, dimana individu pengolahan di Sulawesi Utara.
melibatkan dirinya dalam organisasi 8. Terbatasnya dana pemerintah daerah
tertentu sekaligus mendukung tujuan- untuk pembebasan tanah maupun
tujuan organisasi tersebut. pembangunan kawasan industri.
c. Peran sebagai pemecah masalah, 9. Masih adanya pungutan liar saat
seorang pemimpin harus mampu pengangkutan bahan baku dan barang
bertindak cepat, tepat dan tanggap jadi serta dalam operasi perusahaan.
terhadap permasalahan yang dihadapi 10. Masih berbelitnya pengurusan izin yang
oleh organisasi, dan berusaha dihadapi pengusaha.
memecahkan masalah tersebut. Dia 11. Keterbatasan dalam pasokan energi
harus mampu menentukan saat dan listrik sehingga perusahaan menanggung
bentuk pemberian kepada anggota atau biaya energi yang besar.
kelompok, sehingga dapat menyesuikan 12. Terbatasnya jumlah pabrik pengolahan
diri dengan setiap gerak langkah yang untuk memproduksi produk turunan
dilakukan untuk memecahkan masalah komoditas unggulan, seperti kelapa,
yang ada. pala, cengkih, jagung, dan hasil laut
Dalam pengembangan organisasi dan mengakibatkan rendahnya nilai tambah
pencapaian tujuan organisasi, Kepala Dinas yang dinikmati Sulawesi Utara atas hasil
juga mampu mengidentifikasi masalah yang komoditas-komoditas unggulannya.
dihadapi oleh organisasi yang dituangkan Permasalahan yang berhubungan
dalam rencana strategis mengenai dengan perdagangan antara lainsebagai
Permasalahan yang berhubungan dengan berikut:
perdagangan di Sulawesi Utara antara lain Bidang Perdagangan
sebagai berikut. 1. Masih lemahnya Penguatan Pasar
Permasalahan yang berhubungan dengan Dalam Daerah dan Nasional.
perindustrian antara lainsebagai berikut: 2. Masih lemahnya Perebutan Pangsa
Bidang Perindustrian Pasar Ekspor.
1. Masih lemahnya Daya Saing Industri 3. Sarana dan prasarana kegiatan distribusi
daerah. yang meliputi pergudangan,
2. Agroindustri yang diharapkan dapat pengemasan, transportasi untuk bahan
memberikan nilai tambah bagi pokok dan bahan strategis untuk
komoditas-komoditas unggulan perdagangan domestik maupun
Sulawesi Utara belum berkembang internasional belum memadai.
sebagaimana yang diharapkan. 4. Akses pasar, baik domestik maupun
3. Teknologi pasca panen termasuk internasional, dari komoditas-komoditas
pengemasan belum dimanfaatkan secara unggulan relatif masih terbatas.
memadai. 5. Masih adanya regulasi yang
4. Masih terbatasnya produk turunan menghambat kegiatan perdagangan
komoditas-komoditas unggulan antara lain pungutan kabupaten/kota
Sulawesi Utara terutama kelapa. terhadap kegiatan transportasi.

ISSN 2338-9613 30
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

6. Promosi komoditas unggulan Sulawesi dalam memecahkan masalah tersebut


Utara masih belum optimal. meskipun secara bertahap.
7. Data mengenai kegiatan perdagangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masih belum akurat. peran dari Kepala Dinas sebagai pemecah
8. Belum diaturnya perdagangan lintas masalah bahwa kepala dinas mampu
batas. menjalankan perannya sebagai pimpinan
9. Belum adanya kerjasama dan sosialisasi dalam memecahkan masalahnya dengan baik,
tentang Sulawesi Utara sebagai pintu namun dalam pengerjaan tupoksi sehari-hari
gerbang kepada propinsi-propinsi oleh pegawai masih memiliki permasalahan
tetangga, pelaku bisnis. intern yakni masih rendahnya kemampuan
10. Belum optimalnya peran sektor swasta sebagian pegawai dalam menjalankan tugas
dan asosiasi-asosiasi binsis dalam pokok dan fungsinya. Dengan dukungan
menunjang perdagangan. aturan yang berlaku serta budaya organisasi
11. Belum adanya badan kerjasama yang memang kuat, pimpinan dapat
internasional bidang perdagangan. mengambil keputusan dalam menyelesaikan
12. Belum optimalnya kerjasama sub- masalah yang terjadi dalam organisasi.
regional yang menunjang kegiatan Peran sebagai penghubung sumber,
perdagangan antar negara seorang pemimpin harus berupaya mencari
13. Belum optimalnya kerjasama badan- sumber-sumber yang berkenan dalam kondisi
badan kerjasama antara daerah. dan kebutuhan organisasi, dengan sumber-
14. Belum optimalnya pemanfaatan sumber tersebut pemimpin harus membantu
Sekretariat Coral Triangle Initiative organisasi atau kelompok untuk mengetahui
(CTI) sebagai wadah untuk bagaimana cara-cara pendekatan yang dapat
meningktakan kerjasama perdagangan dilakukan untuk memperoleh bantuan yang
antar negara yang memiliki wilayah diperlukan dalam rangka memecahkan
laut. masalah yang dihadapi.
15. Barang dan jasa yang dihasilkan di Pada zaman dahulu orang yang
Sulawesi Utara masih jauh dari dipilih menjadi pemimpin adalah orang yang
kebutuhan konsumen yang mempunyai kelebihan segala-galanya dari
mengakibatkan Sulawesi Utara memiliki yang dipimpinnya. Contohnya: paling kuat,
posisi sebagai net-importer, yaitu lebih berani, berpengalaman, cerdik dan
banyak memasukan barang dan jasa dari sebagainya. Pemimpin harus mampu
luar provinsi dibandingkan ekspornya ke memenuhi dan melayani kebutuhan
daerah yang lain atau ke luar negeri. kelompok, seorang pemimpin harus mampu
16. Masih terbatasnya infrastruktur di melakukan segala sesuatu yang terkait
daerah kepulauan yang menyebabkan dengan kebutuhan kelompok. Zaman
distribusi barang menjadi terhambat sekarang berbeda kalau dibandingkan dengan
yang pada gilirannya terjadi disparitas zaman dahulu. Pemimpin sekarang tidak
harga jual secara signifikan antar daerah mungkin mampu menyelesaikan seluruh
terutama dengan daerah kepulauan. pekerjaan. Sekarang yang dibutuhkan bukan
Masalah diatas merupakan lagi pemimpin yang mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan pelayanan Dinas tugas itu, tetapi seorang pemimpin harus
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi mempunyai kemampuan membuat rencana,
Sulawesi Utara beserta faktor-faktoryang melaksanakan rencana dan memutuskan
mempengaruhinya. Dari identifikasi masalah segala sesuatu yang perlu. Walaupun
tersebut, peneliti melihat sudah ada langkah- demikian pandangan kepemimpinan kuno
langkah yang diambil oleh Kepala Dinas
ISSN 2338-9613 31
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

dan modern terhadap pemimpin tetap sama, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yaitu : peran dari Kepala Dinas sebagai penghubung
1. Pemimpin berkewajiban untuk melayani sumber bahwa kepala dinas mampu
dan memenuhi kebutuhan kelompok. Bila menjalankan strateginya sebagai pimpinan
kebutuhan kelompok tidak terpenuhi dengan baik. terlihat dengan anggaran yang
maka pemimpin tidak lagi dipandang diperoleh yang cukup stabil, komitmen untuk
sebagai pemimpin dan akan mencari memajukan Perdagangan dan Perindustrian
pemimpin yang baru. di Sulawesi Utara serta melaksanakan
2. Pemimpin harus dapat menggerakkan dan koordinasi dan konsultasi baik di pusat
mempengaruhi anak buah/anggota maupun daerah untuk meningkatkan kualitas
kelompok sehingga mereka bersedia kinerja instansi maupun individu.
melakukan perintah. Peran sebagai komunikator, seorang
3. Pemimpin memberi petunjuk jalan cara pemimpin harus mampu mengkomunikasikan
kerja anggota kelompok gagasan-gagasannya kepada orang lain, yang
4. Pemimpin tidak mementingkan diri selanjutnya menyampaikan kepada orang lain
sendiri, segala tindakan untuk secara berlanjut. Bentuk komunikasi yang
kepentingan kelompok. harus dilakukan secara dua arah supaya
Masalah utama organisasi Dinas gagasan yang dismpaikan dapat dibahas
Perindustrian dan Perdagangan Daerah secara luas, yang mencakup para pelaksana
Provinsi Sulawesi Utara adalah bagaimana dan khalayak sasaran perlu menguasai teknik
mencapai target kerja yang telah ditetapkan berkomunikasi secara efektif.
tepat waktu dengan menggunakan Komunikasi organisasi secara
sumberdaya yang ada. Untuk mencapai internal memperlihatkan komunikasi dari
tujuan organisasi tersebut, dibutuhkan bawah ke atas (upward communication).
seorang pemimpin yang mampu Sebagai contoh bawahan memberikan
mendapatkan sumber-sumber yang dapat laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan
mendukung kinerja organisasi dan pegawai. kepada atasan/ pimpinan yang sering tidak
Perjanjian Kinerja pada dasarnya sesuai dengan informasi yang disampaikan,
adalah pernyataan komitmen pimpinan yang sehingga terjadi sebuah miskomunikasi
merepresentasikan tekad dan janji untuk antara atasan dan bawahan yang dapat
mencapai kinerja yang jelas dan terukur menimbulkan kesenjangan dalam
dalam rentang waktu satu tahun tertentu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dengan mempertimbangkan sumber daya dengan baik.
yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian Selain komunikasi internal,
kinerja antara lain untuk meningkatkan komunikasi eksternal dalam suatu organisasi
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja juga diperlukan untuk memecahkan
aparatur sebagai wujud nyata komitmen persoalan organisasi yang bersentuhan
antara penerima amanah dengan pemberi dengan organisasi lainya. Kenyataan ini juga
amanah. Perjanjian kinerja digunakan terlihat adanya komunikasi organisasi secara
sebagai dasar penilaian eksternal yang menimbulkan miskomunikasi
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan antara pihak pemberi layanan (provider)
dan sasaran organisasi serta menciptakan terhadap publik. Scharamm (2008 :47).
tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi Peranan komunikasi itu sendiri berkaitan
kinerja aparatur, dan sebagai dasar dengan status dari elemen-elemen
pemberian penghargaan (reward) dan sanksi komunikasi, jadi bisa saja muncul dalam
(punishment). peranan komunikator, pesan, media,
komunikan, efek, konteks, dan peranan
ISSN 2338-9613 32
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

gangguan. Jadi ketika kita bicara komunikasi PENUTUP


umumnya maka kita bicara tentang cakupan KESIMPULAN
peranan sistem komunikasi secara 1. Kepala Dinas sebagai seorang
keseluruhan yang biasanya berawal dari katalisator berhasil menjalankan
pemrakarsa komunikasi dalam hal ini adalah perannya dengan baik dengan
kepala dinas. mendengarkan masukan dari pihak lain
Komunikasi organisasi adalah untuk kemajuan dan peningkatan kinerja
pengiriman dan penerimaan berbagai pesan pegawai dan organisasi, selain itu sikap
organisasi di dalam kelompok formal Kepala Dinas yang mampu menguasai
maupun informal dari suatu organisasi emosi ketika berhadapan dengan
(Wiryanto, 2005:89). Komunikasi formal bawahannya membuat perannya sebagai
adalah komunikasi yang disetujui oleh katalisator berjalan dengan baik.
organisasi itu sendiri dan sifatnya 2. Peran Kepala Dinas sebagai fasilitator
berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berjalan dengan baik, terlihat dari
berupa cara kerja di dalam organisasi, Kepala Dinas selalu mengupayakan
produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang bawahannya untuk menjalankan sesuai
harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: dengan tugas pokok dan fungsinya serta
memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, menumbuhkan kesadaran pegawai yang
dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi dipimpinya untuk berani berinovasi
informal adalah komunikasi yang disetujui dalam pekerjaan dan menyediakan
secara sosial. Orientasinya bukan pada fasilitas yang memadaidan anggaran
organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya yang cukup untuk peningkatan kinerja
secara individual. organisasi.
Komunikasi dalam organisasi 3. Peran Kepala Dinas sebagai seorang
bertujuan untuk mengkoordinasikan sebagian pemecah masalah, dijalankan dengan
atau seluruh tugas dan fungsi organisasi yang baik namun belum sepenuhnya berhasil,
di bagi-bagi dalam bagian yang hal tersebut terlihat dengan masih
melaksanakan visi dan misi organisasi di banyaknya permasalahan organisasi dan
bawah pimpinan atau manajer serta bawahan permasalahan pegawai yang belum
mereka. Tanpa komunikasi, maka organisasi terselesaikan seperti masih belum
hanya merupakan kumpulan orang – orang meratanya kemampuan aparat dalam
yang terbagi dalam tugas dan fungsi masing menjalankan tugas pokok dan fungsinya,
– masing yang melaksanakan aktivitas selain itu beban pekerjaan kebanyakan
mereka tanpa keterkaitan satu sama lain hanya bertumpu pada beberapa orang
(tanpa sinkronasi dan harmonisasi). saja yang mampu bekerja dengan baik.
Organisasi tanpa komunikasi dan koordinasi 4. Kepala Dinas juga berperan sebagai
sama dengan organisasi yang menampilkan penghubung sumber dalam tubuh
aspek individual dan bukan menggambarkan internal maupun eksternal dinas, kepala
aspek kerjasama. dinas mampu menghubungkan setiap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan dinas melalui rapat
pemimpin sebagai seorang komunikator koordinasi pusat dan daerahmenyangkut
di Dinas Perindustrian dan Perdagangan program dan kegiatan, serta dalam apel
Daerah Provinsi Sulawesi Utara, terlihat pagi,sore mapun rapat internal dinas,
bahwa sebagai komunikator, kepala kepala dinas selalu berupaya menyaring
dinas mampu menyampaikan pesan atau masalah dan mencari solusi dengan
gagasan kepada bawahannya dengan kepala-kepala bidang dan stafnya.
baik dan terstruktur.
ISSN 2338-9613 33
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

5. Sebagai komunikator terlihat kepala dipertimbangkan untuk merekrut PNS


dinas mampu menjalankannya dengan sesuai kebutuhan dinas serta Tenaga
baik. Kepala Dinas Perindustrian dan Harian Lepas yang handal dan
Perdagangan Daerah Provinsi Sulawesi berpengalaman dalam bidang yang
Utara berhasil meningkatkan kinerja dibutuhkan dan melapas THL yang
PNS dengan mengkomunikasikannya bekerja tidak profesional.
dengan para bawahan. Pada saat rapat 4. Sebagai Penghubung Sumber kepala
internal, Kepala Dinas memberikan dinas tetap mempertahankan komitmen
kesempatan kepada bawahannya untuk yang dibangun dan perlu adanya
menyuarakan pendapat, ide atau gagasan ketegasan apabila dalam pelaksanaan
untuk mencapai tujuan organisasi. tugasnya pegawai menyimpang atau
menyalahi aturan yang ada dari
SARAN ketentuan yang berlaku diperlukan
1. menjadi seorang pemimpin katalisator sanksi atau teguran dari pimpinan.
yang baik, disarankan untuk kepala Sanksi tersebut bukanlah sebagai alat
dinas tetap mempertahankan budaya menghukum tetapi sebagai alat kontrol
kerja yang demokratis namun tetap juga dan saran bagi pimpinan untuk
kritis terhadap bawahan yang salah, memperhatikan bawahannya, dengan
serta tetap teliti dan berhati-hati dalam memberikan sanksi atau teguran disini
mempercayakan pekerjaan kepada orang mampu memberikan dorongan kepada
lain. pegawai agar tidak mengulangi
2. Sebagai seorang pemimpin yang kesalahannya lagi. Selain itu koordinasi
berperan sebagai fasilitator disarankan dan konsultasi dengan pusat dan daerah
untuk menjamin kinerja bawahan untuk perlu ditingkatkan guna menghasilkan
perlu adanya pemberian pengawasan program dan kegiatan yang strategis
melekat yang efektif, sebaiknya untuk bidang perdagangan dan
pimpinan lebih memperhatikan lagi perindustrian di sulawesi utara.
aktivitas kerja sehingga pegawai dapat 5. Sebagai Komunikator yang baik,
meningkatkan kedisiplinan dalam pentingnya membangun komunikasi
menyelesaikan pekerjaannya. yang baik dengan tetap pada
Pengawasan yang dilakukan pimpinan peningkatan prinsip kerjasama dengan
merupakan kontrol bagi aktivitas rekan sekerja dalam rangka
bawahan dalam menyelesaikan tugas penyelesaiantugas. Kerjasama tim akan
untuk menuju arah yang harus dicapai mampu menyelesaikan masalah yang
agar dalam menyelesaikan pekerjaannya terjadi pada tubuh organisasi dan
sesuai dengan waktu yang seharusnya. mampu menghadapi tantangan yang ada
3. Sebagai Pemecah masalah Kepala Dinas didepan mata. Kemampuan individu
Disarankan untuk menggali potensi pada indikator kesesuaian penempatan
sumberdaya manusia yang ada dalam pegawai sesuai dengan keahlian,
dinas dengan mengadakan pelatihan ketrampilan dan latar belakang
pelaksanaan tugas pokok sehari-hari pendidikan yang dimiliki, implikasi
melalui kursus computer, kearsipan, kebijakan yang perlu diterapkan jelas
perkantoran, public relation yang melalui penataan kembali personil
berkaitan dengan tupoksinya serta disesuaikan dengan latar belakang
memotivasi pegawai untuk belajar dan pendidikannya. Selain itu perlu adanya
bekerja secara professional dan Peningkatan intensitas keikutsertaan
maksimal. Selain itu perlu juga pegawai dalam pendidikan dan latihan
ISSN 2338-9613 34
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

yang berkaitan dengan Mahmudi. 2005. Manjemen Kinerja Sektor


pelaksanaantugasnya dan tetap Publik. Yogyakarta. Akademi
memberikan pengarahan secara rutin Manajemen Perusahaan YKPN.
kepada pegawai menyangkuttugas,
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
pokok dan fungsi.
Nomor 03 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas
DAFTAR PUSTAKA
Perindustrian dan Perdagangan
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian:
Provinsi Sulawesi Utara,
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor
77 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas
Bernadine R. Wirjana, M.S.W dan Susilo
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Supardo. 2006.Kepemimpinan, Dasar-
Provinsi Sulawesi Utara
Dasar Dan Pengembangannya. CV.
Andi offset. Yogyakarta. Prawirosentono, S. 1997. Manajemen
Sumberdaya Manusia : Kebijakan
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi
Kinerja Karyawan, Kita Menuju
Kepemimpinan & Efektivitas
Organisasi Kompetitif dalam
Kelompok. Jakarta: PT Rineka Cipta
Perdagangan Bebas Dunia. Jakarta :
Hadari Nawawi .1997.Kepemimpinan BPFE
Mengefektifkan Organisasi,
Reza Suardi. 2017. Peran Pemimpin dalam
Yogyakarta:
meningkatkan Kinerja Pegawai (studi
Hadari Nawawi dan Mimi Martini. 1994. Kasus : PKP2A II Lembaga
Penelitian Terapan, Yogyakarta: Administrasi Negara Kota Makassar).
Gajahmada University. Skripsi, Universitas Hasanudin
Hasibuan Malayu. 2013. Manajemen Rofiqoh Istiaroh. 2013. Peran
Sumberdaya Manusia. Cetakan Kepemimpinan Dalam Peningkatan
Ketujuh Belas. Jakarta. Bumi Aksara Kinerja Pegawai di Badan Penanaman
Modal Daerah (BPMD) Kabupaten
Henry Simamora, 2012. Manajemen Sumber
Kutai Timur. Jurnal Administrasi
Daya Manusia. Edisi 1. Yogyakarta:
Reformasi.
STIE YKPN Yogyakarta
Safari Triantono. 2004. Kepemimpinan.
Horoepoetri, Arimbi, Achmad Santosa, 2008,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Peran Serta Masyarakat Dalam
Pengelolaan Lingkungan. Jakarta: Sepratih, Surbakti. 2013. Strategi
Walhi. Kepemimpinan Organisasi Pada
PT.Bank Negara Indonesia (Persero)
Kerlinger dan Padhazur (2002), dalam
Tbk. Jurnal USU.
Randhita 2009. Pengertian
Kepemimpinan, Manejemen Sumber Siagian, Sondang P. 2012. Manajemen
daya manusia Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bumi Aksara.
Kartono, Kartini. 2006. Pemimpin dan
Kepemimpinan. Jakarta. PT. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif
Rajagrafindo Persada. dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Kasmir. 2016. Manajemen Sumberdaya Thoha, Miftah. 2017. Kepemimpinan Dalam
Manusia. Jakarta. PT. Rajagrafindo Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo
Persada. Perkasa.
ISSN 2338-9613 35

Anda mungkin juga menyukai