Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ocha Maharani

NPM : 2114051013
Kelas : Teknologi Hasil Pertanian (A)

PEMANFAATAN PROTEIN PADA INDUSTRI PANGAN


(Tugas Mata Kuliah Kimia Hasil Pertanian)

Pemanfaatan Konsentrat Protein Ikan (KPI) Patin dalam Pembuatan Biskuit

 Jenis protein yang digunakan dalam pembuatan biskuit ini adalah Konsentrat Protein
Ikan (KPI) patin yang dibuat melalui ekstraksi ikan patin dengan pelarut etanol 95% dan
perbandingan antara pelarut dengan ikan patin adalah 3:1. Ekstraksi dilakukan sebanyak
3 kali pada suhu 5ºC selama 20 menit. Konsentrat protein ikan patin yang dihasilkan
selanjutnya dikarakterisasi secara fisik, kimia, biologi, dan organoleptik yang meliputi
derajat putih, kadar air, protein, dan lemak (AOAC, 2005), daya cerna protein in vitro
serta aroma (Hsu et al, 1977).

 Mekanisme keterlibatan Konsentrat Protein Ikan (KPI) patin dalam pembuatan biskuit
yaitu untuk memperbaiki tekstur produk pangan seperti meningkatkan kemampuan
pembentukan gel, pengikatan air, dan emulsifikasi selain meningkatkan kandungan
proteinnya. Pemanfaatan KPI patin didasari oleh fungsi protein dalam bahan pangan
seperti kemampuan protein untuk larut dan mengikat air sehingga protein dapat berperan
dalam pembentukan tekstur pangan. Konsentrat protein ikan patin yang dihasilkan
memiliki kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan KPI yang berasal dari ikan laut
yang berpengaruh untuk hasil akhir pembuatan biskuit dan menghasilkan skor tinggi
untuk uji organoleptik biskuit (Raghavan dan Kristinsson, 2008; Rawdkuen et al, 2008).

 Proses produksi atau pembuatan biskuit dengan penambahan Konsentrat Protein Ikan
(KPI) patin yaitu berdasarkan 5 formula bahan. Konsentrasi KPI patin yang ditambahkan
meliputi 10%, 15%, 20%, dan 25% (b/b) yang diawali dengan pencampuran bahan (5
menit) yang digunakan yaitu shortening, air, gula, telur, susu, dan lesitin, kemudian
proses Penambahan tepung terigu, garam, baking powder, vanili, dan KPI patin, lalu
diaduk hingga merata (proses pencampuran), selanjutnya dilakukan Pembentukan
lembaran adonan biskuit dengan ketebalan ± 3 mm. Proses selanjutnya yaitu pencetakan
adonan biskuit dan proses yang terakhir yaitu pemanggangan dengan suhu 165 ºC selama
20 menit. Jadilah hasil akhir biskuit dengan penambahan Konsentrat Protein Ikan (KPI)
patin (Anugrahati dkk., 2012). Prosedur proses pembuatan biskuit dengan penambahan
Konsentrat Protein Ikan (KPI) patin dapat juga dilihat pada diagram alir berikut :

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Biskuit

DAFTAR PUSTAKA

Association of Official Analytical Chemists (AOAC). 2005. Official Methods of Analysis.


AOAC Inc. Maryland

Anugrahati, N. A., Santoso, J., & Pratama, I. 2012. Pemanfaatan Konsentrat Protein Ikan
(KPI) Patin dalam Pembuatan Biskuit. JPHPI. 15(1) : 45-51.

Hsu, H. W., Vavak, D. L., Satterlee, L. D., & Miller, G. A. 1977. A Multienzyme Technique
for Estimating Protein Digestibility. Journal of Food Science. 42(5) : 1269-1274.

Raghavan, S., & Kristinsson, H. G. 2008. Conformational and Rheological Changes in


Catfish Myosin During Alkali-Induced Unfolding and Refolding. Food Chemistry.
107(1) : 385-398.

Rawdkuen, S., Saiut, S., Khamsorn, S., Chaijan, M., & Benjaukul, S. 2008. Biochemical and
Gelling Properties of Tilapia Surimi and Protein Recovered Using an Acid-Alkali
Process. Food Chemistry. 112(1) : 112-119.

Anda mungkin juga menyukai