Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM
PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dosen Pengampuh : Fahirah, S.Pd., M.Pd

OLEH :

KELOMPOK 3
HAERUNNISA 19.24.002
IRMA DAMAYANTI 19.24.005
PUTRI ASISA 19.24.007

JURUSAN TARBIYAH
PROGARAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBDA’YAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL DA’WAH WAL IRSYAD
TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Prosedur Pengembangan Kurikulum.” dengan
hadirnya makalah ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca, khususnya
mahasiswa program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Shalawat dan salam tetap tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya. Penyusun
menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini mungkin tidak
dapat terlaksana. 
 Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki.
Oleh karena itu, penyusun mohon kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.

    Pangkajenne, 04 Oktober 2022

                                                                                                       
Kelompok 3

I
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Tahap – Tahap Pengembangan Kurikulum 3
B. Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum 6
C. Proses Pembinaan Kurikulum Di SD / MI 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 11
B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu  pengetahuan dan teknologi yang semakin
luas. Memungkinkan setiap negara berlomba-lomba untuk memajukan kehidupan
masyarakatnya dalam tren globalisasi. Hal tersebut sangatlah kompleks jika dalam
implementasinya tidak melalui sosialisasi terlebih dahulu dalam wadah yang jelas.
Maka pemerintah dan instansi terkait dalam hal ini, memulai rancangan tersebut dari
yang paling mudah untuk penerapannya yaitu pendidikan yang ada di sekolah-
sekolah. Sekolah-sekolah ini yaitu, baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga
Sekolah Menengah Atas (SMA) serta dalam lingkungan Perguruan Tinggi.
Dalam dunia pendidikan rancangan yang dimaksud adalah kurikulum. Hal ini
karena, dalam kurikulum semua konsep dan strategi belajar mengajar di sekolah
dapat dilaksanakan melalui pedoman yang jelas.
Dari uraian diatas, maka sudah barang tentu jika dalam setiap tahunnya
kurikulum menjadi landasan untuk meningkatkan potensi dan kreativitas siswanya.
Oleh sebab itu, maka kurikulum-pun selalu mengalami metamorposis atau perubahan.
Untuk mencapai standar nasional atau bahkan internasional pengembangan
kurikulum-pun menjadi hal yang wajar dan wajib agar meningkatnya mutu ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pengembangan kurikulum harus berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu.
Prinsip yang dianut di dalam pengembangan kurikulum merupakan kaidah, norma,
pertimbangan atau aturan yang menjiwai kurikulum itu. Karena kurikulum
merupakan relnya pendidikan untuk membawa siswa agar dapat hidup sesuai dengan
nilai-nilai yang ada di masyarakat serta membekali siswa baik dalam bidang
pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan tuntutan dan harapan
masyarakat. Oleh sebab itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disusun dalam
kurikulum harus relevan dengan kebutuhan masyarakat. Inilah yang disebut dengan
prinsip relevansi.
Pengembangan kurikulum dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah
berkembang  di dalam kehidupan sehari-hari atau menciptakan sendiri prinsip-prinsip
baru. Oleh sebab itu, mungkin saja terjadi prinsip pengembangan di sekolah berbeda
dengan prinsip yang digunakan di sekolah lain.
Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi , analisis,
sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan, dan kreasi elemen-elemen kurikulum.
Proses pengembangan kurikulum harus dapat dilakukan dapat dilakukan secara
efektifn dan efisien. Untuk itu, para pengembang kurikulum perlu memperhatikan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum agar bisa bekerja secara mantap, terarah,

III
dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Produk dari proses pengembangan
kurikulum tersebut diharapkan akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat, perkembangan zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tahap – tahap pengembangan kurikulum?
2. Apa saja prinsip – prinsip pengembangan kurikulum?
3. Bagaimana proses pembinaan kurikulum di SD / MI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja tahap – tahap pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip – prinsip pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembinaan kurikulum di SD / MI

IV
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tahap Tahap Pengembangan Kurikulum
1. Perumusan tujuan
Tujuan di rumuskan berdasarkan analisis terhadap berbagai kebutuhan, tuntutan
dan harapan. Oleh karena itu tujuan di rumuskan dengan mempertimbangkan faktor-
faktor masyarakat, siswa itu sendiri serta ilmu pengetahuan.
2.      Menentukan isi
Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang di rencanakan akan di peroleh
siswa selama mengikuti pendidikan. Pengalaman belajar ini dapat berupa
mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran, atau jenis-jenis pengalaman belajar lain
sesuai dengan bentuk kurikulum itu sendiri.
3.      Memilih kegiatan
Organisasi dapat di rumuskan sesuai dengan  tujaun dan pengalaman-pengalaman
belajar yang menjadi isi kurikulum, dengan mempertimbangkan bentuk kurikulum
yang digunakan.
4.      Merumuskan evaluasi
Evaluasi kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum, sebagai di jelaskan di muka.
Evaluasi perlu di lakukan untuk memperoleh balikan sebagai dasar dalam melakukan
perbaikan, oleh karena itu evaluasi dapat di lakukan secara terus menerus.
Ada empat langkah pengembangan kurikulum model Rogers.
1.      Pemilihan target dari system pendidikan. Didalam penentuan target ini stu-satunya
criteria yang menjadi pagangan adalah adanya kesediaan dari pejabat pendidikan
untuk turut serta dalam kegiatan kelompok yang intensif.
2.      Partisipasi guru dalam pengalaman guru dalam pengalaman kelompok yang
intensif.
3.      Pengembangan pengalaman kelompok yang intensif untuk satu kelas atau unit
pelajaran.
4.      Partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok.
Langkah – langkah pengembangan kurikulum menurut Tyler :
1.      Menentukan tujuan
Dalam penyusunan suatu kurikulum, merumuskan tujuan merupakan langkah
pertama dan utama , sebab tujuan merupakan arah atau sasaran pendidikan[5].
2.      Menentukan pengalaman belajar
Menentukan pengalaman belajar (learning experiences) adalah aktivitas siswa
dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pengalaman belajar pada aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran. Ada beberapa prinsip dalam menentukan pengalaman
belajar siswa, yaitu :
a.       Pengalaman siswa harus sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.

V
b.      Setiap pengalaman belajar harus memuaskan siswa.
c.       Setiap rancangan pengalaman siswa belajar sebaiknya melibatkan siswa.
d.      Dalam suatu pengalaman belaajr dapat mencapai tujuan yang berbeda
3.      Pengorganisasian pengalaman belajar
Ada dua jenis pengorganisasian pengalaman belajar, yaitu :
a.       Pengorganisasian secara vertikal
Pengorganisasian secara vertikal adalah menghubungkan pengalaman belajar
dalam satu kajian yang sama dalam tingkat yang berbeda.
b.      Pengorganisasian secara horizontal
Pengorganisasian secara horisontal adalah menghubungkan pengalaman
belajar dalam bidang geografi dan sejarah dalam tingkat yang sama.
4.      Penilaian tujuan belajar sebagai komponen yang dijadikan perhatian utama
Menurut Beauchamp, ada lima langkah atau pentahapan dalam mengembangkan
suatu kurikulum (Beauchamp’s System)[6]:
a.       Menetapkan arena atau lingkup wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum
tersebut (sekolah, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara). Pentahapan arena ini
ditentukan oleh wewenang yang dimiliki oleh pengambil kebijakan dalam
pengembangan kurikulum,serta oleh tujuan pengembangan kurikulum.
b.       Menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa yang turut serta terlibat dalam
pengembangan kurikulum. Ada empat kategori orang yang turut berpartisipasi dalam
pengembangan kurikulum:
1)      para ahli pendidikan/kurikulum yang ada pada pusat pengembangan kurikulum dan
para ahli bidang ilmu dari luar
2)      para ahli pendidikan dari perguruan tinggi atau sekolah dan guru-guru terpilih para
profesional dalam sistem pendidikan profesional lain dan tokoh-tokoh masyarakat.

B. Prinsip Prinsip Kurikulum.


Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum menurut Prof. Dr. Nana Syaodih
Sukmadinata terdiri dari dua hal yaitu prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip
khusus. Prinsip-prinsip umum meliputi :

·         Relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan
proses belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan
masyarakat dan relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi
antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian
dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.

·         Fleksibilitas

VI
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang
akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan
kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang
solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar
belakang anak.

·         Kontinuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara
berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga
hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara
satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang pendidikan
dengan pekerjaan.

·         Praktis/efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan
biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam
keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia.

·         Efektifitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara
kuantitas maupun kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan
pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, harus
diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman
belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

 Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum meliputi:

·         Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan


Tujuan pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan sehingga
perumusan komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Tujuan ini bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah
dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada ketentuan dan
kebijakan pemerintah, survey mengenai persepsi orangtua / masyarakat tentang
kebutuhan mereka, survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu,
survey tentang manpower, pengalaman-pengalaman negara lain dalam masalah yang
sama, dan penelitian. 

·         Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan

VII
Dalam perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu perlunya
penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus
dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan
sistematis.  

·         Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar


Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, yaitu
apakah metode yang digunakan cocok, apakah dengan metode tersebut mampu
memberikan kegiatan yang bervariasi untuk melayani perbedaan individual siswa,
apakah metode tersebut juga memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat,
apakah penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan kognitif, afektif dan
psikomotor, apakah metode tersebut lebih menaktifkan siswa, apakah metode tersebut
mendorong berkembangnya kemampuan baru, apakah metode tersebut dapat
menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan rumah sekaligus mendorong
penggunaan sumber belajar di rumah dan di masyarakat, serta perlunya kegiatan
belajar yang menekankan learning by doing, bukan hanya learning by seeing and
knowing.

·         Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran


Proses belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu
pengajaran yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu
alat/media apa yang dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya, bagaimana
pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana pembiayaannya, dan kapan
dibuatnya, bagaimana pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar, serta
adanya pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi
media

·         Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian meliputi
kegiatan penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa prosedur mulai dari
perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat
diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran dan menuliskan butir-butir tes.
Selain itu, terdapat bebarapa hal yang perlu juga dicermati dalam perencanaan
penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan siswa yang
akan dites, berapa lama waktu pelaksanaan tes, apakah tes berbentuk uraian atau
objective, berapa banyak butir tes yang perlu disusun, dan apakah tes
diadministrasikan guru atau murid. Dalam kegiatan pengolahan haisl penilaian juga
perlu mempertimbangkan beberapa hal yaitu norma apa yang digunakan dalam

VIII
pengolahan hasil tes, apakah digunakan formula guessing bagaimana pengubahan
skor menjadi skor masak, skor standar apa yang digunakan, serta untuk apa hasil tse
digunakan

C. Proses Pembinaan kurikulum Di SD / MI


Dalam upaya melaksanaan pendidikan nasional, pemerintah bersama
masyarakat telah berusaha melakukan pembinaan dalam berbagai aspek, antara lain
melalui program pembinaan dan pengembangan kurikulum dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan.
Pembinaan kurikulum pendidikan nasional khususnya pendidikan dasar dan
menengah, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud dalam makalahnya
pada Konvensi Nasional di IKIP Bandung 26-29 Juli 1988 menjelaskan beberapa
kebijaksanaan, pokok pendidikan dasar dan menengah dalam hubungannya dengan
pembinaan dan pengembangan kurikulum. Kebijaksanaan tersebut antara lain :

1.    Meningkatkan pembudayaan sikap hidup dan prilaku peserta didik sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri,
cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
2.    Meningkatkan mutu kemampuan, kecerdasan, keterampilan, rasa pecaya diri serta
menumbuhkan sikap dan prilaku yang inovatif dan kreatif peserta didik dalam
mewujudkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
3.    Meningkatkan relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi serta
kebutuhan pembangunan.
4.    Meningkatkan efesiensi dan efektivitas pengelolaan untuk menjamin teracapainya
tujuan pendidikan.
Adapun langkah-langkah kebijaksaan pembangunan pendidikan dasar dan
menengah, kususnya dalam upaya pembinaan dan pengembangan kurikulum, adalah
sebagai berikut:
1.    Dalam rangka meningkatkan pembudayaan sikap hidup sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila ditempuh langkah-langkah:
a.    Melanjutkan usaha pendidikan Pancasila yang meliputi peningkatan p4, Pendidikan
Moral Pancasila (PMP), Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) dengan
upaya penyempurnaan materi, metode penyajian dan evaluasi.
b.    Peningkatan pendidikan agama pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, antara lain
melalui pengadaan buku dan sarana penunjang lainnya dalam rangka meningkatkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

IX
c.    Meningkatkan pembinaan kesiswaan melaui jalur OSIS, latihan kepemimpinan
siswa.
2.    Dalam rangka meningkatkan mutu kemampuan, kecerdasan, dan keterampilan
peserta didik, ditempuh langkah-langkah:
a.    Pemantapan kurikulum pada tingkat pendidikan dasar dan menengah melalui
penyempurnaan bahan/materi pelajaran untuk lebih meningkatkan relevansi
pendidikan.
b.    Penyempurnaan metode atau alat untuk lebih meningkatkan minat dan peranan siswa
dalam proses belajar mengajar.
c.    Meningkatkan kualififkasi tenaga kependidikan melalui penataran.
3.    Dalam rangka meningkatkan relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu dan
tekhnologi, ditempuh langkah-langkah:
a.    Memantapkan pelaksanaan kurikulum muatan lokal bagi SD sesuai dengan keadaan
daerah lingkungan.
b.    Melanjutkan pengadaan alat dan  ruang keterampilan.
c.    Pendidikan kejurusan terus di tingkatkan dan dikembangkan sesuai dengan potensi
sumber daya dan kebutuhan daerah melalui pendidikan/latihan.
4.    Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektivitas pengelolaan pendidikan,
ditempuh dengan langkah-langkah:
a.    Peningkatan koordinasi antar satuan kerja pengelolaan pendidikan
b.    Peningkatan efesiensi dan efektivitas pengelolaan yang meliputi unsur-unsur
perencanaan, pelaksanaan program serta peningkatan sistem informasi.

Adapun tujuan kurikulum Sekolah Dasae / MI yaitu :


a) Mendidik siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila
yang mampu membangun dirinya sendiri.
b)  Memberikan bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
c)  Memberi bekal kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat.

X
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Tahap pengembangan kurikulum ada 4, yaitu :
1. Perumusan tujuan
2. Menentukan isi
3. Memilih kegiatan
4. Merumuskan evaluasi
 Prinsip – Prinsip Kurikulum Terdiri Dari :
1. Relevansi
2. Fleksibilitas
3. Kontinuitas
4. Praktis/efisiensi
5. Efektifitas
 Tujuan kurikulum Sekolah Dasar / MI yaitu :
a) Mendidik siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan
Pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri.
b) Memberikan bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
c)  Memberi bekal kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat.

XI
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.


http://srihendrawati.blogspot.com/2012/04/prinsip-prinsip-pengembangan-
kurikulum.html
Ali, Mohammad. 1992. Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung. Sinar Baru.

XII

Anda mungkin juga menyukai