Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

ANALISIS ISU AKTUAL DI INSTANSI

Disusun Oleh : Apt. ANGGITA WAHYUNI PERDANA, S.Farm.


NIP : 19931117 202203 2 014
Unit Kerja : DINKES KAB OKI – PKM. PEMATANG PANGGANG III
Angkatan : VII
Kelompok : 03 (TIGA)

A. IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU


Isu adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila
tidak ditangani dengan baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi maupun pelayanan
publik dan berlanjut pada tahap kritis. Dalam hal ini isu yang muncul digunakan untuk
meningkatkan mutu pelayanan publik agar menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil pengamatan
selama bertugas di Instalasi Farmasi Puskesmas Pematang Panggang III Desa Bina Karsa
Kabupaten Ogan Komering Ilir didapatkan beberapa isu, yaitu :

1. Belum Optimalnya Pengelolaan Obat yang Mendekati Masa Expired date di Instalasi
Farmasi Puskesmas Pematang Panggang III.
Dalam perbekalan kefarmasian sering ditemukan permasalahan seperti adanya obat-
obatan yang mendekati masa expired. Expired menunjukan zat pada obat sudah mengalami
penurunan efektifitas obat serta tidak dapat digunakan dalam upaya penyembuhan, bahaya yang
ditimbulkan apabila mengkonsumsi obat hal ini keracunan, beberapa faktor yang menyebabkan
obat expired ialah belum optimal upaya pendistribusian obat. Kegiatan pengelolaan perbekalan
farmasi terutama mengenai obat-obatan harus menjadi perhatian yaitu mulai dari pengadaan,
penyimpanan, sampai pendistribusian, terutama untuk obat-obat yang akan mendekati expired
date. Kurangnya pengecekan pada penyimpanan dapat mengakibatkan kurangnya optimalisasi
dalam pengelolaan perbekalan farmasi di Puskesmas sehingga harus di lakukan pengelolaan yang
tepat pada obat-obat yang ada.
2. Belum Optimalnya Penggunaan Kartu Persediaan (Kartu Stok / Kartu Stelling)
Kartu persediaan atau biasa disebut dengan Kartu stok/Kartu stelling. Kartu persediaan
ini merupakan dokuentasi atau pencatatan mutasi obat mulai dari penerimaan, pengeluaran,
hilang, rusak, bahkan kadaluwarsa. Kartu persediaan obat ini menjadi barang yang wajib ada
karena sebagai pengendali persediaan obat yang dimiliki. Kartu ini harus selalu diupdate secara
berkala setiap ada pergerakan obat.
Dengan tidak adanya kartu persediaan akan menyulitkan proses mutasi obat. Dan obat-
obat yang hilang bahkan kadaluwarsa tidak dapat terhindarkan. Penyebab belum optimalnya
penggunaan kartu persediaan di Instalasi Farmasi Puskesmas Pematang Panggang III disebabkan
karena kurangnya kesadaran staf instalasi farmasi dan kartu persediaan yang belum lengkap sesuai
dengan item obat.
3. Belum Berjalannya Monitoring Suhu Ruangan Harian di Instalasi Farmasi Puskesmas
Pematang Panggang III
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda, dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Pada umumnya hampir semua obat harus
disimpan di suhu ruang (sekitar 25-30 derajat celsius), namun ada beberapa obat yang disimpan
di suhu dingin atau suhu kulkas. Suhu penyimpanan obat dapat memengaruhi sifat dan stabilitas
atau ketahanan bentuk dan mutu obat tersebut.
Suhu yang tidak sesuai dapat memengaruhi efek zat aktif yang terkandung dalam obat.
Struktur obat tersebut dapat berubah sehingga berpotensi membuat obat-obatan menjadi rusak
sehingga tidak aman dan tidak lagi efektif untuk dikonsumsi. Penyebab monitoring Suhu Ruangan
di Instalasi Farmasi Puskesmas Pematang Panggang III belum berjalan disebabkan karena alat
pengecek suhu atau Termometer ruangan dan form monitoring belum ada. Jika alat pengecek suhu
dan form monitoring sudah ada diharapkan suhu di ruangan bisa terkontrol dan stabilitas obat
tetap terjaga.

B. PEMILIHAN ISU / TEKNIK ANALISA ISU


Analisis isu ini dilakukan untuk mendapat kualitas isu tertinggi. Pada laporan ini analisis
isu menggunakan Teknik USG, dengan menggunakan skala penilaian. Teknik USG yaitu U yang
berarti Urgency, yang artinya seberapa mendesak isu tersebut harus diselesaikan. S yang berarti
Seriousness yang artinya seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan tingkat kegawatan
yang di timbulkan. G yang berarti Growth yang artinya seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu jika tidak ditangani sebagimana mestinya.
Pada Teknik USG ini semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat
mendesak dan sangat layak untuk segera ditangani. Analisis kualitas isu dengan menggunakan
analisis USG :
MASALAH KRITERIA
NO.
ISU U S G JUMLAH PERINGKAT
Belum Optimalnya Pengelolaan Obat
yang Mendekati Masa Expired date di
1. 5 5 5 15 1
Instalasi Farmasi Puskesmas Pematang
Panggang III.
Belum Optimalnya Penggunaan Kartu

2. Persediaan (Kartu Stok / Kartu 4 4 5 13 2


Stelling)
Belum Berjalannya Monitoring Suhu

3. Ruangan Harian di Instalasi Farmasi 3 3 3 9 3


Puskesmas Pematang Panggang III
Keterangan Teknik USG :
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth

Keterangan Skor :
1 : Sangat Tidak Penting
2 : Tidak Penting
3 : Kurang Penting
4 : Penting
5 : Sangat Penting

Dari analisis diatas maka isu aktual yang perlu diselesaikan yaitu pengelolaan obat
Expired Date yang kurang baik.
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan Fishbone diagram.
Diagram ini merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksporasi, dan menggambarkan
secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan.
Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai langkah awal meliputi SDM
(sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode) dan milieu (lingkungan) , dan
machine (peralatan),

SDM
Metode

▪ Perencanaan dan ▪ Pengecekkan expired


pengadaan yang tidak date pada kemasan
sesuai dengan pola obat yang tidak
penyakit dan konsumsi dilakukan dengan rutin
▪ SOP yang belum oleh petugas
dioptimalkan ▪ Kurangnya komunikasi
▪ Sistem FEFO (First dengan dokter penulis

▪ Fornas belum digunakan


optimal ▪ Pendataan obat yang
▪ Tempat penyimpanan kurang tepat
data dan dokumen yang ▪ Pencatatan obat didalam
kurang baik kartu stok masih kurang
optimal

Peralatan Material
C. DAMPAK YANG TERJADI
Dampak yang akan terjadi apabila isu tidak segera diselesaikan adalah Perencanaan dan
pengadaan obat dan sediaan farmasi yang kurang optimal sehingga efektivitas pemberian obat
kepada pasien akan berkurang.

D. PENYELESAIAN ISU
Penyelesaian isu disini menggunakan Analisis SWOT :
STRENGTH (Kekuatan)
• Tersedianya SOP yang diatur dalam perundang-undangan
• Menerapkan sistem penyimpanan yang baik (FEFO)
WEAKNESS (KELEMAHAN)
• Kurangnya kerjasama antar tenaga farmasi untuk melakukan pengecekan obat secara berkala
• Obat dari Gudang Farmasi terkadang ED nya pendek
• kurang berkomunikasi dengan dokter penulis resep
OPPORTUNITY (PELUANG)
• Menghubungi gudang farmasi untuk mengembalikan atau mengalihkan stok obat dead stock
ke puskesmas lain yang membutuhkan
• Meningkatkan komuniasi dengan dokter penulis resep
THREAT (ANCAMAN)
• Penumpukan obat yang jarang diresepkan sehingga banyak expired
• Terjadinya kekurangan stok sehingga berkurangnya efektivitas dalam pelayanan
kefarmasiaan

E. Alternatif Penyelesaian Isu atau masalah


Penyebab : Metode Pengecekan obat dan Komunikasi dokter yang belum optimal
Alternatif Penyelesaian
1. Melakukan Pengecekan ED secara rutin dengan memperbaiki system penyimpan
menggunakan metode FEFO
Tahapan setiap alternatif :
a. Mendata obat yang memiliki ED yang pendek
b. Memberi label tanggal ED dengan kertas berwarna dirak obat. Label kuning untuk obat
yang ED nya kurang dari setahun dan label merah untuk obat yang ED nya kurang dari
enam bulan.
Hasil yang diharapkan :
Obat dapat terus digunakan sehingga tidak ada yang Expired apalagi sampai dalam jumlah
yang besar.
Pihak yang terlibat :
Kepala puskemas, Tenaga Farmasi (Apoteker dan Tenaga teknis kefarmasian) dan staf
Puskesmas.

2. Meningkatkan komunikasi dengan dokter penulis resep


Tahapan setiap Alternatif
a. Memberikan data obat dengan ED yang pendek kepada dokter
b. Menyarankan untuk memakai obat tersebut daripada obat lain dengan khasiat yang sama
dengan obat yang ED nya masih lama.
Hasil yang diharapkan :
obat dapat terus digunakan sehingga tidak ada yang Expired apalagi sampai dalam jumlah
yang besar.
Pihak yang terlibat :
kepala puskemas, Tenaga Farmasi (Apoteker dan Tenaga teknis kefarmasian) dan Staf
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai