Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

A. Identifikasi Isu/Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisa yang saya lakukan di pelayanan
kefarmasian UPTD Puskesmas Pekan Heran, berikut adalah beberapa isu yang
saya temukan sesuai tugas dan fungsi saya sebagai apoteker ahli pertama, yaitu :
1. Belum optimalnya pemantauan dan pengelolaan obat yang mendekati
expired date
2. Penggunaan resep dan etiket obat yang masih manual
3. Belum jelasnya antrian waktu tunggu obat

B. Deskripsi Isu/Masalah Berdasarkan Data dan Fakta


Kondisi
No Isu Kondisi saat ini
diharapkan
1 Belum optimalnya Obat yang mendekati Obat-obat yang
pemantauan dan expired date kurang mendekati
pengelolaan obat yang terpantau dengan baik. expired date
mendekati expired date Sehingga, dapat dapat
menyebabkan tingginya dimonitoring dan
angka expired date obat dikendalikan
dan resiko kesalahan pengeluarannya.
pemberian obat. Sehingga,
Berdasarkan data dari mengurangi
bulan juni 2022 sampai angka expire date
dengan September 2022 dan mencegah
ditemukan bahwa sekitar adanya kesalahan
28.742 obat telah pemberian obat.
mencapai batas expired
date (kadaluarsa).
Gambar 1. Tidak
dilakukan penandaan
pada obat yang
mendekati expired date 1
bulan lagi.
2 Penggunaan resep dan Resep dan etiket masih Resep dan etiket
etiket obat yang masih menggunakan kertas yang dapat diinput
manual ditulis tangan, sehingga pada sistem dan
dapat meningkatkan resiko di print, sehingga
medication error. menghindari
kesalahan dalam
penulisan resep
ataupun etiket
yang akan
berdampak pada
medication error.

Gambar 2. Contoh resep


yang masih manual
menggunakan tulisan
tangan
3 Belum jelasnya antrian Waktu tunggu obat sudah Waktu tunggu
waktu tunggu obat baik, namun masih banyak obat pasien jelas
pasien yang belum jelas dan sesuai
memahami antrian waktu dengan
tunggu obatnya. Sehingga, ketentuan, yaitu :
dapat berpengaruh kepada 1. Untuk
kepuasan pasien/mutu racikan <
pelayanan kefarmasian. 15 menit
2. Untuk
Non
Racikan <
10 menit

Gambar 3. Ruang
Tunggu Pasien Rawat
Jalan

C. Analisis Tapisan Isu Menggunakan Metode APKL


Berdasarkan deskripsi masalah tersebut, untuk menganalisa ketiga isu atau
problematika tersebut, digunakan metode analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak), yang merupakan salah satu metode untuk menguji
kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode
APKL ini memiliki 4 kriteria penilaian yaitu :
1. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyrakat
2. Problematik (P), artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif
3. Kekhalayakan (K), artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak
4. Kelayakan (L), artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL mengunakan rentang nilai berupa skor 1-5 yang
menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak
untuk segera dicari penyelesaiannya. Berdasarkan hal tersebut didapatkan bahwa :
Analisis AKPL
Faktor
No Isu Total Prioritas
A P K L
1 Belum optimalnya pemantauan dan 5 5 3 4 17 2
pengelolaan obat yang mendekati
expired date
2 Penggunaan resep dan etiket obat yang 5 3 3 3 14 3
masih manual
3 Belum adanya nomor antrian waktu 5 5 4 4 18 1
tunggu pasien yang mengambil obat

D. Analisis Faktor Penyebab Menggunakan Metode USG


Analisis USG
No Faktor Penyebab U S G Jumlah Prioritas
1 Belum adanya nomor antrian waktu 4 3 3 11 1
tunggu pasien yang mengambil obat
2 Jumlah tenaga yang kurang sesuai dengan 3 2 3 7 2
jumlah pasien
3 Adanya kekosongan obat 3 3 3 9 3
Kriteria penetapan :
1. Urgency : Seberapa penting suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
1. Tidak Penting
2. Kurang Penting
3. Cukup Penting
4. Penting
5. Sangat Penting
2. Seriosness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. Akibat yang ditimbulkan serius
5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius
3. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang

E. Gagasan Kreatif/Solusi Permasalahan/Isu


Sehingga, untuk memecahkan masalah tersebut dapat dilakukan
pemberitahuan atau pembuatan SOP yang jelas dan pemberian nomor antrian
kepada pasien yang dipisahkan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain :
1. Nomor antrian obat non racikan
2. Nomor antrian obat racikan
3. Nomor antrian untuk pasien prioritas, seperti pasien lansia, ibu hamil dan
kebutuhan khusus
4. Nomor antrian pasien gawat darurat (pasien IGD)
Dengan demikian, diharapkan adanya kepastian antrian waktu tunggu
yang dipahami pasien dengan jelas. Sehingga, semua pasien dapat merasakan
pelayanan yang berkualitas dan adil.

Anda mungkin juga menyukai