SKRIPSI
Oleh :
MUHAMMAD FUAD
NIM D 1011131104
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : D1011131104
Assesment, and Determining Control) dan JSA (Job Safety Analysis) pada Proyek
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu
perguruan tinggi manapun. Sepanjang pengetahuan Saya, tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.
(tanda tangan)
Muhammad Fuad
NIM. D1011131104
ii
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak
78124 Telepon (0561) 740186 Faximile (0561)
740186
Email : ft@untan.ac.id Website : http://teknik.untan.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
PENERAPAN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) MENGGUNAKAN METODE
HIRADC (HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT AND DETERMINING CONTROL)
DAN JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALBAR
Program Studi Sarjana Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil
Oleh:
Muhammad Fuad
NIM. D1011131104
ii
Bismillahirrahmaanirrahiim
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan;
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Qs. Ibrahim: 7)
Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah Jala jalaluhu atas segala rahmat
dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan segala kekuranganku.
Segala syukurku ku ucapkan kepadamu-MU karena telah menghadirkan mereka
yang selalu memberi semangat dan doa ketika aku tertatih. Karena-MU lah
mereka ada dan karena Mu-lah tugas akhir ini terselesaikan. Hanya kepada-MU
tempat ku mengadu dan mengucapkan syukur. Shalawat dan salam semoga allah
curahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa Sallam, beserta
keluarga, para sahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat.
Kepada Ibu Syarifah Zubaidah dan Ayah Tarmizi tugas akhir ini
kupersembahkan. Tiada kata yang bisa menggantikan segala sayang, usaha,
semangat, dan juga materi yang telah dicurahkan untuk penyelesaian tugas akhir
putra sulungmu ini. Teruntuk saudara-saudara kandungku dan orang terdekatku
yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepadaku semoga Allah Jala
jalaluhu membalas kebaikan kalian semua.
Tak lupa, sahabat dan teman saya angkatan 2013 khususnya Teknik Sipil
kelas A angkatan 2013 jazakallahu khair yang tak mungkin disebutkan satu
persatu, kenangan manis bersama kalian sungguh akan membuatku rindu di masa
yang akan datang, semoga Allah Jala jalaluhu mempertemukan kita mungkin di
suatu bidang pekerjaan yang sama atau di hari – hari berikutnya. Saya mohon
maaf jika ada kata yang salah. Sukses buat kalian semua. Semoga Allah Jala
jalaluhu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah Jala jalaluhu atas rahmat
dan karunia-Nya yang berlimpah sehingga penulisan Tugas Akhir ini dengan judul
baik. Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat yudisium dalam
mencapai tingkat kesarjanaan Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Sipil,
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis juga berharap semoga tugas
akhir ini dapat bermanfaat bagi dunia Teknik Sipil pada khususnya dan dunia luar
pada umumnya.
Penulis
(Muhammad Fuad)
vii
i
ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja saat ini merupakan suatu masalah yang menjadi
perhatian dunia saat ini karena banyak mencakup berbagai aspek. Permasalahan
utamanya adalah perusahaan mengabaikan peraturan dalam K3. Hal tersebut terjadi
karena kurang adanya kesadaran tentang besarnya risiko yang harus ditanggung oleh
semua elemen perusahaan. Setiap kegiatan proyek tentu memiliki potensi risiko,
terutama risiko yang mengancam para pekerja di suatu proyek pembangunan
kontruksi. Seperti pada proyek pembangunan gedung Direktorat Reserse Kriminal
Khusus Polda Kalbar yang berlokasi di kota Pontianak. Proyek ini sebagai objek
penelitian untuk merencanakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan metode
HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesment, And Determining Control) dan JSA
(Job Safety Analysis). Pada tahap pertama penelitian ini adalah merancang identifikasi
bahaya yang dapat terjadi pada pekerjaan proyek. Setelah diketahui bahaya dan risiko
yang mungkin terjadi kemudian, dilakukan analisa risiko dengan metode HIRADC.
Analisa tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko dari setiap kegiatan atau
setiap pekerjaan proyek. Setelah diketahui kegiatan atau pekerjaan yang masuk dalam
tingkat risiko tinggi, kemudian dilakukan tindakan lebih lanjut dengan metode JSA.
Tujuan dari metode tersebut adalah untuk meminimalisir kecelakaan kerja pada
kegiatan atau pekerjaan yang masuk dalam tingkat risiko tinggi. Kemudian dilanjutkan
dengan pengendalian secara keseluruhan berupa pencegahan kecelakaan kerja dari
seluruh pekerjaan proyek.
Kata kunci : Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, HIRADC, JSA
ix
DAFTAR ISI
Halaman Pernyataan............................................................................................ ii
Halaman Persembahan........................................................................................ iv
Abstrak.................................................................................................................. ix
Daftar Isi............................................................................................................... xi
Daftar Tabel......................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
xi
2.5 Tujuan Penerapan SMK3..........................................................................11
2.6 Manfaat Penerapan SMK3........................................................................12
2.7 Analisa Keselamatan Kerja (Job Safety Analysis)....................................13
2.8 Pelaksanaan Job Safety Analysis...............................................................14
2.9 HIRADC (Hazard Identification, Risk Assement, and Determining
Control)..................................................................................................... 18
4.1 Umum........................................................................................................ 28
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Uji Validitas Data Pengukuran Kemungkinan Risiko dan Data
Penyaringan.......................................................................................... 79
xv
DAFTAR GRAFIK
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1. Mengidentifikasi bahaya dan risiko yang dapat terjadi pada kegiatan proyek
pembangunan gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar.
2. Memberikan penilaian bahaya dan risiko pada kegiatan proyek pembangunan
gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar.
3. Memberikan tindakan pengendalian bahaya dan risiko pada kegiatan proyek
pembangunan gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar.
4
BAB I : Pendahuluan
Pada bab terakhir berisikan tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan
masalah yang diteliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
Risiko merupakan variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami
didalam suatu situasi (Fisk, 1997). Risiko adalah ancaman terhadap kehidupan,
properti atau keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi (Duffield &
Trigunarsyah, 1999). Secara umum risiko dikaitkan dengan kemungkinan
(probabilitas) terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan (Soeharto, 1995). Jadi
risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau
kemungkinan terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan yang merupakan
ancaman terhadap properti dan keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi.
Dikutip dari jurnal
Secara umum risiko dapat diklasifikasikan menurut berbagai sudut pandang yang
tergantung dari dari kebutuhan dalam penanganannya (Rahayu, 2001) :
1. Risiko murni dan risiko spekulatif (Pure risk and speculative risk) Dimana
risiko murni dianggap sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan
adanya suatu luaran (outcome) yaitu kerugian. Contoh risiko murni
kecelakaan kerja di proyek. Karena itu risiko murni dikenal dengan nama
risiko statis. Risiko spekulatif mengandung dua keluaran yaitu kerugian (loss)
dan keuntungan (gain). Risiko spekulatif dikenal sebagai risiko dinamis.
Contoh risiko spekulatif pada perusahaan asuransi jika risiko yang dijamin
terjadi maka pihak asuransi akan mengalami kerugian karena harus
menanggung uang pertanggungan sebesar nilai kerugian yang terjadi tetapi
bila risiko yang dijamin tidak terjadi maka perusahaan akan meperoleh
keuntungan.
2. Risiko terhadap benda dan manusia, dimana risiko terhadap benda adalah
risiko yang menimpa benda seperti rumah terbakar sedangkan risiko terhadap
manusia adalah risiko yang menimpa manusia seperti risiko hari tua,
kematian dsb.
3. Risiko fundamental dan risiko khusus (fundamental risk and particular risk)
Risiko fundamental adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada
hampir sebagian besar anggota masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada
seseorang atau beberapa orang sebagai penyebabnya, contoh risiko
fundamental: bencana alam, peperangan. Risiko khusus adalah risiko yang
bersumber dari peristiwa-peristiwa yang mandiri dimana sifat dari risiko ini
8
adalah tidak selalu bersifat bencana, bisa dikendalikan atau umumnya dapat
diasuransikan.
2.3 Manajemen Risiko
Menurut Canadian Centre for Occupational Health and Safety, Job Safety
Analysis (JSA) adalah prosedur yang membantu untuk mengintegrasikan
diterimanya prinsip dan praktek keselamatan dan kesehatan untuk tugas tenentu
atau operasi kerja Dalam JSA setiap langkah dasar dari pekerjaan adalah untuk
mengidentifikasl potensi bahaya dan merekomendasikan cara paling aman untuk
melakukan pekerjaan istilah lainnya yang digunakan untuk menggambarkan
prosedur ini adalah Job Hazard Analysis (JHA) dan Job Hazard Breakdown.
Dalam OSHA 3071 (2001): Job Hazard Analysis (JHA) merupakan
pengkajian sistematis tentang prosedur kerja suatu pekerjaan untuk
mengidentifikasi dan mengendalikan hazard sebelum hazard tersebut
mengakibatkan kecelakaan JHA difokuskan kepada hubungan antara pekerja,
pekerjaan: alat kerja, dan lingkungan kerja Melalui kegiatan ini dapat diambil
langkah-langkah untuk menghilangkan atau mengurangi tingkat risiko dari hazard
yang diterima.
Pelaksaan JHA merupakan salah satu komponen dalam komitmen sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Agar pelaksanaan JHA efektif,
maka manajemen perusahaan harus menunjukkan komitmen keselamatan dan
kesehatan kerja yang diiringi pengendalian terhadap hazard yang ditemukan. Jika
hal ini tidak dilakukan, maka perusahaan dapat kehilangan kredibilitas dan
karyawan akan ragu untuk melaporkan penemuan kondisi tidak aman kepada
manajemen {OSHA 3071, 2001).
Hazard yang ditemukan JHA berguna untuk (OSHA 3071, 2001):
a. Mengeliminasi atau mengurangi hazard pekerjaan
b. Mengurangi cedera dan penyakit akibat kerja.
c. Pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan selamat
d. Metode kerja menjadi lebih efektif.
e. Mengurangi biaya kompensasi pekerja.
f. Meningkatkan produktifitas pekerja.
Adapun pekerjaan yang memerlukan JHA adalah sebagai berikut (OSHA
3071, 2001)
14
Menurut OSHA Academy Course 706 Guide (2002), terdapat empat langkah
melaksanakan Job Safety Analysis :
1. Memilih (menyeleksi) pekerjaan yang akan dianalisi.
JSA dapat menganalisis semua pekerjaan yang ada di tempat kerja, namun
harus diprioritaskan berdasarkan (Rausand, 2005):
a. Pekerjaan yang memiliki tingkat kecelakaan yang tinggi.
b. Pekerjaan yang memiliki tingkat keparahan kecelakaan yang
tinggi, berdasarkan hilangnya hari kerja atau kebutuhan medis.
c. Pekerjaan yang memiliki potensi menyebabkan luka berat.
d. Pekerjaan yang dapat menyebabkan kecelakaan atau luka berat,
akibat kesalahan manusia yang sederhana.
e. Pekerjaan baru, pekerjaan tidak rutin, atau pekerjaan yang
mengalami perubahan prosedur.
2. Membagi pekerjaan dalam langkah-langkah pekerjaan.
15
5. Buddy systems
6. Pelatihan
Pengendalian secara administratif control ini, umumnya masih
membutuhkan metode pengendalian yang lain (Geigle, 2002).
e. Alat pelindungan diri (Personal Protective Equipment)
Alat pelindungan diri (APD) adalah pilihan terakhir yang dapat
dilakukan untuk mencegah paparan hazard pada pekerja. APD
dipergunakan ketika engineering control tidak dapat dilakukan atau tidak
menghilangkan hazard sama sekali, jika praktik kerja selamat (safe work
practices) tidak memberikan perlindungan karyawan, maka APD dapat
memberikan perlindungan tambahan. Umum APD digunakan bersamaan
dengan penggunaan alat pengendali lainnya. Dengan demikian
perlindungan keamanan dan kesehatan personel akan lebih efektif (Geigle,
2002).
dengan mengetahui karakter dan sifat bahaya sehingga dapat dilakukan langkah-
langkah pengamanan agar tidak terjadi kecelakaan. Bahaya – bahaya ini harus
segera ditemukan sebelum bahaya tersebut memberikan dampak yang merugikan
perusahaan. Tahap ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara,
pengamatan, dan melalui data historis
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko dapat dilakukan setelah mengidentifikasi semua
kemungkinan bahaya. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan prioritas
pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan dengan meninjau aspek
kuantitatif (kemungkinan) dan aspek kualitatif (dampak). Potensi bahaya yang
sudah ditemukan pada tahap identifikasi bahaya kemudian akan dinilai untuk
menentukan risk level dari bahaya tersebut. Penilaian risiko pada penelitian ini
berpedoman pada skala Australian Standard/New Zealand Standard for Risk
Management (AS/NZS 4360:2004, [5]). Penilaian risiko mempertimbangkan 2
faktor, yaitu probability dan severity.
Saverity
Risk Matriks
1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
2 2 4 6 8 10
Likelihood Of Harm 3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
Key S= Saverity 15 to 25 High
L= Likelihood 8 to 12 Medium High
3. Pengendalian Risiko
Setelah memberikan penilaian terhadap risiko, langkah berikutnya adalah
melakukan tindakan pengendalian risiko yang dilakukan terhadap seluruh bahaya
yang ditemukan dalam proses identifikasi bahaya dan mempertimbangkan
peringkat risiko. Tindakan pengendalian risikomemiliki beberapa cara yaitu:
1. Eliminasi adalah teknik pengendalian dengan menghilangkan sumber
bahaya, misalnya lobang di jalan ditutup, ceceran ininyak di lantai
dibersihkan, mesin yang bising dimatikan. Cara ini sangat efektif karena
sumber bahaya dieliminasi sehingga potensi risiko dapat dihilangkan.
Karena itu, teknik ini menjadi pilihan utama dalam hirarki pengendalian
risiko.
2. Substitusi adalah teknik pengendalian bahaya dengan mengganti alat,
bahan, sistem atau prosedur yang berbahaya dengan yang lebih aman atau
lebih rendah bahayanya. Teknik ini banyak digunakan, misalnya bahan
kimia berbahaya dalam proses produksi diganti dengan bahan kimia lain
yang lebih aman. Bahan kimia CFC untuk AC yang berbahaya bagi
lingkungan diganti dengan bahan lain yang lebih ramah terhadap
lingkungan.
3. Pengendalian teknis sumber bahaya biasanya berasal dari peralatan atau
sarana teknis yang ada di lingkungan kerja. Karena itu, pengendalian
bahaya dapat dilakukan melalui perbaikan pada desain, penambahan
peralatan dan pemasangan peralatan pengaman. Sebagai contoh, mesin
yang bising dapat diperbaiki secara teknis misalnya dengan memasang
peredam suara sehingga tingkat kebisingan dapat ditekan. Pencemaran di
ruang kerja dapat diatasi dengan memasang sistem ventilasi yang baik.
Bahaya pada mesin dapat dikurangi dengan memasang pagar pengaman.
4. Pengendalian administratif adalah pengendalian bahaya yang juga dapat
dilakukan secara administratif misalnya dengan mengatur jadwal kerja,
istirahat, cara kerja atau prosedur kerja yang lebih aman, rotasi atau
pemeriksaan kesehatan.
22
METODOLOGI PENELITIAN
23
24
Mulai
Studi pustaka
Pengumpulan Data
- Literatur
Identifikasi
bahaya dan risiko
dengan
Analisa
probabilitas
A
25
Identifikasi bahaya & risiko serta pengendalian pekerjaan yang memiliki tingkat risiko tinggi dengan JSA
Pengendalian risiko
sesuai pelaksanaan pada
Gambar 3.1 Bagan alir penelitian
Kesimpulan dan saran
Selesai
Data primer
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama. Data primer diperoleh
dengan melakukan studi lapangan. Studi lapangan dilakukan dalam bentuk
wawancara atau penyebaran kuisioner kepada pihak terkait, sehingga pendekatan
dengan data primer adalah dengan melakukan wawancara atau melakukan
penyebaran kuisioner.
26
Data sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari studi literatur, seperti buku, makalah,
jurnal penelitian terdahulu dan dapat berupa data yang dapat diolah dan juga dapat
berupa data dari proyek yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.
Data yang digunakan penulis pada penelitian ini data primer (langsung) dan
data sekunder berupa studi literatur dan data proyek.
4.1 Umum
Pada bab ini akan dilakukan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan
kerja pada proyek pembangunan gedung kantor Direktorat Reserse Kriminal
Khusus Polda Kalbar. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah melakukan
identifikasi bahaya dan risiko yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja
pada item pekerjaan proyek konstruksi gedung tersebut. Setelah diketahui bahaya
dan risiko yang mungkin terjadi, kemudian dilakukan analisa risiko dengan
pendekatan metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesment, And
Determining Control). Analisa tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko
pada kegiatan proyek kontruksi gedung tersebut.
28
29
1 2 3
I. Pekerjaan Pendahuluan
Non Rutin
Terkena material tajam Luka, Cedera
Terkena manuver alat berat keluar masuk proyek Luka, Cedera, meninggal
Mobilisasi alat berat dan
3
kendaraan material
Terkena (terpukul, terjepit) alat berat saat dipasang Luka, Cedera, meninggal
Area galian longsor, alat terguling menimpa pekerja Luka, Cedera, meninggal
Pekerja terperosok lubang area galian karena gelap saat
1 Pengalian dengan manual malam atau karena tidak ada railling area galian Luka, Cedera, meninggal
Manuver Truck ke
2 Debu ketika kendaraan melintas saat musim kemarau Gangguan pernafasan
luar lokasi membawa
tanah
Kendaraan yang parkir Terkena manuver Dump Truck Luka, Cedera, meninggal
Terkena cangkul dan skop saat mengaduk semen manual Luka, Cedera
Muka, tangan dan kaki terciprat beton Iritasi mata dan kulit
Pengangkatan dan Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
2 unloading material besi,
Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
scaffolding dan Luka, Cedera
unloading
bekisting
Terkena material akibat manuver mobile crane Luka, Cedera, Meninggal
Pemasangan Scaffolding
4 Terjatuh dari ketinggian saat pasang mainframe dan catwalk Luka, Cedera
Struktur basement
Tertimpa asesoris scaffold yang ditinggal di catwalk, jatuh
Luka, Cedera
karena ada angin kencang / tertendang pekerja
Sling putus saat membawa material bekisting kolom Luka, Cedera, Meninggal
Pemasangan dan
5 pembongkaran bekisting Bagian bekisting terlepas dan jatuh menimpa orang Luka, Cedera, Meninggal
kolom
Terjepit bekisting kolom saat pemasangan Luka, Cedera
6 Pemasangan Scaffolding Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang Luka, Cedera, Meninggal
Bising dari Mixer Beton, Concrette Pump dan Compressor Gangguan pendengaran
Mata dan kulit terciprat air beton saat Pencucian talang Iritasi mata dan kulit
mixer
Mata terciprat air beton saat meratakan beton dari Concrete
Iritasi mata dan kulit
pipe saat mengecor plat
Terkena cipratan beton saat pengecoran kolom Iritasi mata dan kulit
35
Alat kerja/ asesories jatuh mengenai orang di bawah Luka, Cedera, Meninggal
Sling putus Fabrikasi Bekisting, scaffolding dan pembesian
Luka, Cedera, Meninggal
jatuh menimpa pekerja
Pengangkatan dan Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
3 unloading material besi,
Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
scaffolding dan Luka, Cedera
unloading
bekisting
Terkena material akibat manuver mobile crane Luka, Cedera, Meninggal
Pemasangan scaffolding
5 Terjatuh dari ketinggian saat pasang mainframe dan catwalk Luka, Cedera
struktur atas
Tertimpa asesoris scaffold yang ditinggal di catwalk, jatuh
Luka, Cedera
karena ada angin kencang / tertendang pekerja
Sling putus saat membawa material bekisting kolom Luka, cidera, meninggal
Pemasangan dan
6 pembongkaran bekisting Bagian bekisting terlepas dan jatuh menimpa orang Luka, cidera, meninggal
kolom
Terjepit bekisting kolom saat pemasangan Luka, Cedera
7 Pemasangan Scaffolding Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang Luka, cidera, meninggal
Bising dari Mixer Beton, Concrette Pump dan Compressor Gangguan pendengaran
Mata dan kulit terciprat air beton saat Pencucian talang Iritasi mata dan kulit
mixer
Mata terciprat air beton saat meratakan beton dari Concrete
Iritasi mata dan kulit
pipe saat mengecor plat
Terkena cipratan beton saat pengecoran kolom Iritasi mata dan kulit
37
Sling putus material baja ringan dan jatuh menimpa pekerja Luka, Cedera, Meninggal
Pengangkatan dan Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
1 unloading material atap
Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
baja ringan Luka, Cedera
unloading
Pemasangan lantai
1 Terpeleset di area licin Luka, Cedera
keramik
Terpapar debu Gangguan pernapasan
benda jatuh akibat angin kencang mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
4 Angin kencang
Pekerja terjatuh dari scaffolding karena angin kencang Luka, Cedera, Meninggal
Area kerja tergenang air menjadi licin, alat tergelincir
Luka, Cedera
mengenai pekerja
Area kerja tergenang air menjadi licin, pekerja tergelincir,
Luka, Cedera
jatuh setempat
5 Hujan deras
Area kerja tergenang air menjadi licin, pekerja tergelincir,
Luka, Cedera
jatuh kedalam kolam-kolam air
Menyebabkan kolam-kolam air, pekerja terperosok
kedalam Luka, Cedera
kolam galian
6 Petir Pekerja di area terbuka tersambar petir Meninggal
Setelah dilakukan Identifikasi bahaya dan risiko kemudian, tabel diatas akan
disajikan dalam bentuk kuisioner skala pengukuran kemungkinan (likelihood) dan
skala pengukuran kejadian (severity). Kuisioner tersebut disebar kepada pegawai
UPT Dinas Pengawasan Ketenagakerjaan Pontianak yang telah memiliki
pengalaman dalam menangani kasus kecelakaan kerja di wilayah Kalimantan
Barat.
43
Data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari hasil kuisioner yang diberikan kepada pegawai UPT Pengawasan
Ketenagakerjaan Pontianak yang telah memiliki pengalaman dalam menangani
kasus kecelakaan kerja. Jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 6
responden.
Berikut ini adalah responden penelitian dilihat dari usia, pengalaman, dan
pendidikan terakhir :
Usia responden
< 30 tahun : 2 orang
31 – 35 tahun : 2 orang
> 36 tahun : 2 orang
Usia Responden
< 30 tahun
31-35 tahun
> 36 tahun
Lama Pengalaman
1 – 5 tahun : 2 orang
6 – 10 tahun : 2 orang
11 – 15 tahun : 1 orang
> 16 tahun : 1 orang
1-5 tuhan
6-10 tahun
11-15 tahun
> 16 tahun
Pendidikan
S1 : 6 orang
SMA :-
Pendidikan Responden
S1
SMA
Responden
Aktivitas Bahaya Potensial Risiko
Kemungkinan / likelihood
1 2 3 4
I. Pekerjaan Pendahuluan
1 2 3 4 5 6
Non Rutin
Gangguan
Terpapar debu semen 5 5 5 3 5 3
Pernapasan
Pembongkaran dan
Tertimpa material bongkaran Cedera 5 5 3 1 2 1
perbaikan dinding
7
eksiting pada area
Terkena material tajam Luka, Cedera 5 5 4 1 3 1
sambungan
Cedera,
Tersengat Listrik 4 4 5 1 3 1
meninggal
Pembongkaran dan
Terkena material tajam Luka, Cedera 5 5 3 2 3 2
perbaikan
8
jalan/halaman untuk Cedera,
Tersengat listrik 5 4 4 1 3 1
galian kabel meninggal
Luka, Cedera,
Menabrak kendaraan lain di depan proyek 4 4 1 1 2 1
meninggal
Manuver Truck ke
Gangguan
2 luar lokasi membawa Debu ketika kendaraan melintas saat musim kemarau 5 5 5 3 5 3
pernafasan
tanah
Luka, Cedera,
Kendaraan yang parkir Terkena manuver Dump Truck 4 3 1 2 2 2
meninggal
Terkena cangkul dan skop saat mengaduk semen manual Luka, Cedera 4 4 3 1 5 1
Luka, Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 4 4 1 1 2 1
Meninggal
Terpukul scaffolding saat transport dan pemasangan
Luka, Cedera 3 3 1 1 2 1
material
Pemasangan Luka, Cedera,
6 Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang 4 4 1 1 2 1
Scaffolding Meninggal
Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 4 5 1 1 2 1
Meninggal
Gangguan
Terpapar getaran dari vibrator 5 2 2 1 5 1
motorik
Luka, Cedera,
Alat kerja/ asesories jatuh mengenai orang di bawah 4 3 2 1 3 1
Meninggal
Sling putus Fabrikasi Bekisting, scaffolding dan pembesian Luka, Cedera,
3 3 1 1 3 1
jatuh menimpa pekerja Meninggal
Pengangkatan dan Luka, Cedera,
Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja 3 3 1 1 3 1
unloading material Meninggal
3
besi, scaffolding Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
Luka, Cedera 4 2 1 1 3 1
dan bekisting unloading
Luka, Cedera,
Terkena material akibat manuver mobile crane 4 4 1 1 3 1
Meninggal
Luka, cidera,
Terjatuh dari ketinggian 5 4 1 1 2 1
meninggal
Terpukul scaffolding saat transport dan pemasangan
Luka, cidera 3 3 1 1 2 1
material
Pemasangan Luka, cidera,
7 Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang 4 5 1 1 2 1
Scaffolding meninggal
Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 4 4 1 1 2 1
Meninggal
Gangguan
Terpapar getaran dari vibrator 5 3 3 1 5 1
motorik
Gangguan
Terpapar debu 5 2 5 1 4 1
pernapasan
Pemasangan penutup Cedera,
3 Terjatuh dari ketinggian 5 4 1 1 3 1
atap Meninggal
Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 5 4 1 1 2 1
Meninggal
Gangguan
4 Pemasangan plafond Terpapar debu 5 2 5 1 5 1
pernapasan
Pemasangan selot
Terpeleset di area licin Luka, Cedera 3 4 3 1 4 1
tanam, engsel
2
pintu,dan handel
Tertimpa alat bor Luka, Cedera 3 3 1 1 3 1
pintu
Terkena alat tajam Luka 3 2 2 1 5 1
X. Pekerjaan Sanitasi
Non Rutin
Gangguan
Terpapar debu semen 5 2 5 3 5 3
pernapasan
Gangguan tulang
Postur tubuh janggal (menengadah, jongkok, menunduk) 4 2 4 1 5 4
punggung
XI. Pekerjaan Pemasangan Keramik
Rutin
Pemasangan lantai
1 Terpeleset di area licin Luka, Cedera 3 2 3 2 3 2
keramik
Gangguan
Terpapar debu 4 3 5 3 5 3
pernapasan
Gangguan tulang
Postur tubuh janggal (menengadah, jongkok, menunduk) 4 4 5 3 5 3
punggung
55
Gangguan
Terpapar debu 5 2 5 1 5 1
pernapasan
Luka, Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 5 4 2 1 3 1
Pekerja naik turun Meninggal
3
scaffolding
Terbentur scaffolding Cedera 5 2 3 1 3 1
Gangguan
Mengisap asap rokok 5 3 5 1 5 1
kesehatan
4 Merokok
Cedera,
Kebakaran akibat pembuangan puntung menyala 5 4 3 1 3 1
Meninggal,
Sampah makanan Are kerja menjadi kotor, sumber penyakit dari makanan
5 Sakit 5 2 5 2 5 2
dan minuman busuk
Menggunakan
7 Terkena serpihan material Luka, Cedera 5 3 3 1 4 1
handtools
Terkena alat pada posisi tidak ergonomis Luka, Cedera 5 3 4 1 5 1
XVIII. Aktivitas Proyek
Rutin
Kondisi Lalu lintas Luka, Cedera,
1 Menabrak, tertabrak 3 4 1 1 3 1
sekitar proyek Meninggal
Tamu terkena bahan berbahaya, tertimpa material, terjatuh, Luka, Cedera,
2 Aktivitas Tamu 3 4 1 1 2 1
tergelincir dll Meninggal
Aktivitas Pekerja Luka, Cedera,
3 Tertimpa material dari lantai atas 3 2 2 1 2 1
dilantai Bawah/ Meninggal
Luka, Cedera,
benda jatuh akibat angin kencang mengenai pekerja 5 2 1 1 2 1
Meninggal
4 Angin kencang
Luka, Cedera,
Pekerja terjatuh dari scaffolding karena angin kencang 5 3 2 1 2 1
Meninggal
Area kerja tergenang air menjadi licin, alat tergelincir
Luka, Cedera 5 2 1 2 4 2
mengenai pekerja
Area kerja tergenang air menjadi licin, pekerja tergelincir,
Luka, Cedera 5 2 2 2 4 2
jatuh setempat
5 Hujan deras
Area kerja tergenang air menjadi licin, pekerja tergelincir,
Luka, Cedera 5 3 2 2 4 2
jatuh kedalam kolam-kolam air
Menyebabkan kolam-kolam air, pekerja terperosok
Luka, Cedera 5 2 1 2 3 2
kedalam kolam galian
Responden
Aktivitas Bahaya Potensial Risiko
Kejadian / severity
1 2 3 4
I. Pekerjaan Pendahuluan
1 2 3 4 5 6
Non Rutin
Gangguan
Terpapar debu semen 2 3 1 2 2 2
Pernapasan
Pembongkaran dan
Tertimpa material bongkaran Cedera 3 2 4 2 3 3
perbaikan dinding
7
eksiting pada area
Terkena material tajam Luka, Cedera 2 3 2 2 3 2
sambungan
Cedera,
Tersengat Listrik 5 4 4 2 3 5
meninggal
Pembongkaran dan
Terkena material tajam Luka, Cedera 2 2 2 2 3 2
perbaikan
8
jalan/halaman untuk Cedera,
Tersengat listrik 5 2 4 2 3 4
galian kabel meninggal
Luka, Cedera,
Menabrak kendaraan lain di depan proyek 3 4 3 5 5 3
meninggal
Manuver Truck ke
Gangguan
2 luar lokasi membawa Debu ketika kendaraan melintas saat musim kemarau 2 2 1 2 2 1
pernafasan
tanah
Luka, Cedera,
Kendaraan yang parkir Terkena manuver Dump Truck 4 4 3 5 5 3
meninggal
Terkena cangkul dan skop saat mengaduk semen manual Luka, Cedera 3 3 1 1 2 2
Luka, Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 4 3 5 5 5 5
Meninggal
Terpukul scaffolding saat transport dan pemasangan
Luka, Cedera 4 3 3 3 3 2
material
Pemasangan Luka, Cedera,
6 Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang 5 3 4 5 5 4
Scaffolding Meninggal
Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 4 2 5 5 5 5
Meninggal
Gangguan
Terpapar getaran dari vibrator 3 3 1 2 2 1
motorik
Luka, Cedera,
Alat kerja/ asesories jatuh mengenai orang di bawah 4 3 3 5 5 3
Meninggal
Sling putus Fabrikasi Bekisting, scaffolding dan pembesian Luka, Cedera,
5 2 4 5 5 4
jatuh menimpa pekerja Meninggal
Pengangkatan dan Luka, Cedera,
Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja 5 4 2 5 5 2
unloading material Meninggal
3
besi, scaffolding Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
Luka, Cedera 2 3 2 3 3 2
dan bekisting unloading
Luka, Cedera,
Terkena material akibat manuver mobile crane 4 4 4 5 5 2
Meninggal
Luka, cidera,
Terjatuh dari ketinggian 5 4 5 5 5 5
meninggal
Terpukul scaffolding saat transport dan pemasangan
Luka, cidera 3 3 2 2 2 3
material
Pemasangan Luka, cidera,
7 Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang 5 2 4 2 2 4
Scaffolding meninggal
Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 4 3 5 5 5 5
Meninggal
Gangguan
Terpapar getaran dari vibrator 2 3 1 2 2 1
motorik
Gangguan
Terpapar debu 2 4 1 2 2 1
pernapasan
Pemasangan penutup Cedera,
3 Terjatuh dari ketinggian 4 2 5 5 5 5
atap Meninggal
Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 4 4 5 5 5 5
Meninggal
Gangguan
4 Pemasangan plafond Terpapar debu 3 2 1 2 2 1
pernapasan
Pemasangan selot
Terpeleset di area licin Luka, Cedera 2 2 1 1 1 1
tanam, engsel
2
pintu,dan handel
Tertimpa alat bor Luka, Cedera 2 2 2 1 1 2
pintu
Terkena alat tajam Luka 3 3 1 1 1 2
X. Pekerjaan Sanitasi
Non Rutin
Gangguan
Terpapar debu semen 2 2 1 2 2 1
pernapasan
Gangguan tulang
Postur tubuh janggal (menengadah, jongkok, menunduk) 4 3 1 2 2 1
punggung
XI. Pekerjaan Pemasangan Keramik
Rutin
Pemasangan lantai
1 Terpeleset di area licin Luka, Cedera 2 3 1 1 1 1
keramik
Gangguan
Terpapar debu 3 3 1 2 2 1
pernapasan
Gangguan tulang
Postur tubuh janggal (menengadah, jongkok, menunduk) 4 3 1 2 2 1
punggung
67
Gangguan
Terpapar debu 2 2 1 1 2 1
pernapasan
Luka, Cedera,
Terjatuh dari ketinggian 4 2 5 5 5 5
Pekerja naik turun Meninggal
3
scaffolding
Terbentur scaffolding Cedera 4 3 2 2 2 2
Gangguan
Mengisap asap rokok 2 2 1 1 2 1
kesehatan
4 Merokok
Cedera,
Kebakaran akibat pembuangan puntung menyala 5 2 4 5 5 4
Meninggal,
Sampah makanan Are kerja menjadi kotor, sumber penyakit dari makanan
5 Sakit 5 3 1 1 2 2
dan minuman busuk
Menggunakan
7 Terkena serpihan material Luka, Cedera 3 3 1 2 1 2
handtools
Terkena alat pada posisi tidak ergonomis Luka, Cedera 3 2 1 2 1 1
XVIII. Aktivitas Proyek
Rutin
Kondisi Lalu lintas Luka, Cedera,
1 Menabrak, tertabrak 4 4 3 5 5 5
sekitar proyek Meninggal
Tamu terkena bahan berbahaya, tertimpa material, terjatuh, Luka, Cedera,
2 Aktivitas Tamu 4 3 1 5 5 3
tergelincir dll Meninggal
Aktivitas Pekerja Luka, Cedera,
3 Tertimpa material dari lantai atas 3 3 2 5 5 5
dilantai Bawah/ Meninggal
Luka, Cedera,
benda jatuh akibat angin kencang mengenai pekerja 4 4 2 5 5 5
Meninggal
4 Angin kencang
Luka, Cedera,
Pekerja terjatuh dari scaffolding karena angin kencang 3 4 4 5 5 4
Meninggal
Area kerja tergenang air menjadi licin, alat tergelincir
Luka, Cedera 3 3 1 1 1 1
mengenai pekerja
Area kerja tergenang air menjadi licin, pekerja tergelincir,
Luka, Cedera 3 3 1 1 1 1
jatuh setempat
5 Hujan deras
Area kerja tergenang air menjadi licin, pekerja tergelincir,
Luka, Cedera 5 3 1 1 1 1
jatuh kedalam kolam-kolam air
Menyebabkan kolam-kolam air, pekerja terperosok
Luka, Cedera 5 3 1 1 1 1
kedalam kolam galian
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur
telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Wiratna Sujarweni dalam bukunya
SPSS untuk Penelitan (2010:192), uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir pada suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok
variabel tertentu. Dalam bukunya juga menyebutkan bahwa uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan metode korelasi Pearson Product Moment. Hasil r hitung akan
dibandingkan dengan r tabel dimana nilai r tabel adalah 0,811 dengan N = 6 ( Sig
5%).
r hitung = PEARSON(array1;array2)
Keterangan :
Dikatakan valid apabila r tabel < r hitung dan dikatakan tidak valid apabila
r tabel > r hitung.
71
36 5 5 5 2 5 2 0,856 3 3 1 2 2 1 0,929
37 5 5 4 1 5 1 0,931 3 2 1 1 1 1 0,726
38 4 3 2 1 5 1 0,931 2 1 2 1 1 1 -0,083
39 3 4 3 1 5 1 0,818 3 3 1 1 1 2 0,582
40 5 4 4 1 5 1 0,931 3 2 1 2 2 1 0,910
41 3 3 1 1 2 1 0,879 5 4 4 5 5 4 0,562
42 5 3 1 1 2 1 0,846 3 2 3 5 5 5 -0,266
43 3 3 1 1 2 1 0,879 4 3 2 5 5 2 0,609
44 4 3 1 1 2 1 0,877 3 2 2 3 3 1 0,599
45 4 2 2 1 2 1 0,853 3 3 2 5 5 1 0,493
46 4 2 2 1 4 1 0,918 2 3 1 1 1 2 0,419
47 4 4 1 1 2 1 0,826 3 4 3 5 5 3 0,306
48 5 5 5 3 5 3 0,856 2 2 1 2 2 1 0,880
49 4 3 1 2 2 2 0,646 4 4 3 5 5 3 0,595
50 4 5 3 1 3 1 0,838 2 2 1 2 2 1 0,880
51 4 4 1 1 2 1 0,826 4 4 3 5 5 3 0,595
52 4 3 2 2 2 2 0,714 2 4 2 5 5 2 0,349
53 4 3 1 1 2 1 0,877 3 3 5 5 5 4 -0,582
54 5 5 5 2 5 2 0,856 2 2 1 2 2 1 0,880
55 5 4 3 2 5 2 0,987 2 2 1 2 2 1 0,880
56 5 4 3 1 5 1 0,982 2 2 1 1 1 2 0,357
57 4 4 3 1 5 1 0,930 3 3 1 1 2 2 0,780
58 4 4 3 1 5 1 0,930 2 3 1 1 1 2 0,419
59 4 4 2 1 5 1 0,944 2 3 1 1 1 1 0,625
60 4 4 2 1 5 1 0,944 3 2 1 1 1 2 0,522
61 4 4 1 1 5 1 0,911 3 3 1 1 1 1 0,729
62 4 3 1 1 4 1 0,950 2 2 1 1 1 2 0,357
63 5 5 3 1 5 1 0,970 2 2 1 2 2 1 0,880
64 3 2 1 1 3 1 0,934 4 4 3 5 5 2 0,610
65 4 5 1 1 4 1 0,882 4 3 1 2 2 1 0,908
66 4 4 1 1 5 1 0,911 3 3 1 1 1 2 0,582
67 4 3 1 1 4 1 0,950 3 4 2 2 2 2 0,625
68 4 3 1 1 3 1 0,956 2 3 1 2 2 2 0,663
69 4 5 2 1 5 1 0,913 2 3 1 1 2 1 0,794
70 4 3 2 1 2 1 0,889 5 4 4 2 5 4 0,413
73
71 3 4 1 1 2 1 0,767 2 3 3 5 3 2 -0,133
72 3 2 1 1 2 1 0,928 4 4 4 3 5 5 -0,010
73 4 3 1 1 2 1 0,877 4 4 3 5 5 4 0,466
74 3 3 1 1 5 1 0,823 2 2 2 5 3 2 -0,015
75 3 3 1 1 3 1 0,935 4 4 4 3 5 3 0,471
76 4 4 2 1 5 1 0,944 2 2 2 5 3 2 -0,015
77 4 3 2 1 5 1 0,931 3 2 1 3 2 1 0,712
78 3 4 2 1 4 1 0,885 2 3 2 2 3 3 0,166
79 4 5 1 1 5 1 0,883 3 3 1 3 1 1 0,600
80 4 3 2 1 5 1 0,931 3 3 1 1 3 2 0,838
81 4 3 1 1 4 1 0,950 2 2 1 3 1 1 0,343
82 3 4 2 1 5 1 0,845 2 3 1 1 1 2 0,419
83 4 4 2 1 5 1 0,944 2 3 2 1 2 2 0,307
84 4 4 1 1 2 1 0,826 2 2 3 2 5 4 -0,204
85 4 3 1 1 2 1 0,877 3 3 2 5 5 3 0,350
86 4 2 1 1 4 1 0,900 3 4 1 2 2 2 0,771
87 3 4 1 1 2 1 0,767 4 2 4 5 5 3 -0,029
88 3 4 1 1 2 1 0,767 5 3 4 5 5 4 0,198
89 3 4 1 1 2 1 0,767 5 2 4 5 5 4 0,013
90 4 2 1 1 2 1 0,859 3 3 2 3 3 2 0,880
91 4 4 1 1 2 1 0,826 4 3 5 5 5 5 -0,625
92 3 3 1 1 2 1 0,879 4 3 3 3 3 2 0,651
93 4 4 1 1 2 1 0,826 5 3 4 5 5 4 0,198
94 4 5 1 1 2 1 0,755 4 2 5 5 5 5 -0,552
95 4 1 2 1 3 1 0,781 1 2 2 3 3 2 -0,203
96 3 1 2 1 4 1 0,714 2 3 3 3 3 2 -0,096
97 3 4 1 1 3 1 0,850 4 4 2 5 5 3 0,688
98 3 4 1 1 2 1 0,767 4 4 4 5 5 3 0,344
99 5 1 2 1 5 1 0,787 2 3 1 2 2 1 0,798
100 5 2 2 1 4 1 0,913 2 2 1 2 2 1 0,880
101 5 1 1 1 4 1 0,798 2 3 1 2 2 1 0,798
102 4 4 1 1 2 1 0,826 4 4 3 5 5 2 0,610
103 5 4 1 1 2 1 0,835 4 4 3 5 5 2 0,610
104 5 4 1 1 2 1 0,835 4 4 4 5 5 4 0,150
105 4 2 1 1 5 1 0,848 2 2 2 1 2 2 0,118
74
Setelah dilakukan uji validitas ternyata ditemukan item soal yang tidak valid
pada data pengukuran kemungkinan risiko dan data pengukuran kejadian risiko.
Hal ini dikarenakan tidak konsistennya responden dalam mengisi kuisioner
sehingga memengaruhi korelasi antara item soal dengan skor total. Oleh karena itu
penulis melakukan penyaringan item soal yang valid antara data pengukuran
kemungkinan risiko dan data pengukuran kejadian risiko. Berikut ini adalah item
soal yang sudah dilakukan penyaringan :
78
Setelah dilakukan penyaringan data yang lolos uji validitas terhadap data
pengukuran kemungkinan risiko dan data pengukuran kejadian risiko. Kemudian
dilakukan penyusunan item soal yang telah dianggap valid.
79
Responden
Aktivitas Bahaya Potensial Risiko
Kemungkinan / likelihood
1 2 3 4
I. Pekerjaan Pendahuluan
1 2 3 4 5 6
Non Rutin
Responden
Aktivitas Bahaya Potensial Risiko
Kejadian / Severity
1 2 3 4
I. Pekerjaan Pendahuluan
1 2 3 4 5 6
Non Rutin
Pemasangan pagar
1 1. Terkena material tajam Luka 2 2 1 1 2 1
proyek
Membangun direksi keet Iritasi kulit
2 2. Terpapar adukan semen 3 2 1 2 2 1
dan gudang dan
mata
II. Pekerjaan Pondasi
Rutin
Gangguan
3. Terganggu suara bising 3 3 1 2 2 1
Pemancangan dengan alat pendengaran
3
diesel hammer Gangguan
4. Terpapar debu material 3 3 1 2 2 1
pernapasan
Bobok kepala tiang Gangguan
4 5. Terpapar uap atau asap las 3 2 1 2 2 1
pancang pernapasan
III. Pekerjaan Tanah
Non Rutin
Manuver truck ke luar 6. Debu ketika kendaraan Gangguan
5 2 2 1 2 2 1
lokasi membawa tanah melintas saat musim kemarau pernafasan
7. Terpeleset saat membersihkan
6 Loading tanah ke truck dan meratakan tanah pada Luka, Cedera 2 2 1 2 2 1
pinggiran bak truk
IV. Pekerjaan Pile Cap
Rutin
Sakit
8. Terpapar debu semen 2 2 1 2 2 1
Pembuatan dan pernafasan
7
pemasangan
9. Mata dan kulit terkena semen Luka, Cedera 2 2 1 2 2 1
bekisting
10. Terkena debu dari besi yang Gangguan
8 Pembesian 2 2 1 2 2 1
berkarat mata
V. Pekerjaan Struktur Kontruksi Bawah
Rutin
11. Muka, tangan dan kaki Iritasi mata
9 Pengecoran lantai kerja 4 3 1 2 2 1
terciprat beton dan kulit
Pemasangan rangkaian
10 12. Terkena / terjepit alat manual Luka, Cedera 3 3 1 1 3 2
besi
Pemasangan dan 13. Terjepit bekisting kolom saat
11 Luka, Cedera 3 3 2 3 3 2
pembongkaran bekisting pemasangan
14. Mata dan kulit terciprat air Iritasi mata
2 2 1 2 2 1
beton saat Pencucian talang mixer dan kulit
Pengecoran beton kolom, 15. Terpapar getaran dari Gangguan
12 3 3 1 2 2 1
dinding dan plat vibrator motorik
16. Terkena cipratan beton saat Iritasi mata
4 2 1 2 2 1
pengecoran kolom dan kulit
82
Penilaian Risiko
Aktivitas Bahaya Potensial Risiko Kemungkinan Kejadian Matriks
(Likelihood) (Severity) Risiko
1 2 3 4 5 6
I. Pekerjaan Pendahuluan
Non Rutin
1 Pemasangan pagar proyek 1. Terkena material tajam Luka 4 2 Medium High
Iritasi kulit dan
2 Membangun direksi keet dan 2. Terpapar adukan semen 5 2 Medium High
mata
gudang
II. Pekerjaan Pondasi
Rutin
Gangguan
3. Terganggu suara bising 5 3 High
Pemancangan dengan alat diesel pendengaran
3
hammer Gangguan
4. Terpapar debu material 5 3 High
pernapasan
Gangguan
4 Bobok kepala tiang pancang 5. Terpapar uap atau asap las 5 2 Medium High
pernapasan
III. Pekerjaan Tanah
Non Rutin
Manuver truck ke luar lokasi 6. Debu ketika kendaraan Gangguan
5 5 2 Medium High
membawa tanah melintas saat musim kemarau pernafasan
7. Terpeleset saat membersihkan
6 Loading tanah ke truck dan meratakan tanah pada Luka, Cedera 3 2 Medium
pinggiran bak truk Low
IV. Pekerjaan Pile Cap
Rutin
8. Terpapar debu semen Sakit pernafasan 5 2 Medium High
Pembuatan dan pemasangan
7
bekisting
9. Mata dan kulit terkena semen Luka, Cedera 5 2 Medium High
10. Terkena debu dari besi yang
8 Pembesian Gangguan mata 5 2 Medium High
berkarat
V. Pekerjaan Struktur Kontruksi Bawah
Rutin
11. Muka, tangan dan kaki Iritasi mata dan
9 Pengecoran lantai kerja 1 2 Low
terciprat beton kulit
10 Pemasangan rangkaian besi 12. Terkena / terjepit alat Luka, Cedera 1 3 Low
manual
Pemasangan dan pembongkaran 13. Terjepit bekisting kolom saat
11 Luka, Cedera 1 3 Low
bekisting kolom pemasangan
14. Mata dan kulit terciprat air Iritasi mata dan
2 2 Medium Low
beton saat Pencucian talang kulit
Pengecoran beton kolom, dinding 15. Terpapar getaran dari Gangguan
12 5 3 High
dan plat vibrator motorik
16. Terkena cipratan beton saat Iritasi mata dan
2 2 Medium Low
pengecoran kolom kulit
85
Dari tabel 4.8 diperoleh sub item pekerjaan yang memiliki kategori level
risiko tinggi (high) sebagai berikut :
Setelah diketahui kegiatan atau item pekerjaan yang memiliki tingkat risiko
tinggi kemudian, dilakukan tindakan lebih lanjut dengan metode JSA (Job Safety
Analysis). Metode JSA akan membahas secara mendetail tahap pekerjaan. Metode
tersebut memaparkan mengenai hal detail dalam pekerjaan seperti alat dan
material yang digunakan, metode pekerjaan, dan lingkungan kerja. Tujuan dari
metode tersebut adalah untuk menimalisir kecelakaan kerja pada kegiatan atau
pekerjaan yang memiliki tingkat risiko tinggi.
Pekerjaan : Pemancangan
APD yang dibutuhkan : Helmet, safety shoes, safety glass, sarung tangan, P3K
Fasilitas / Peralatan : Alat pemancang, alat las, alat potong besi
Urutan Pekerjaan Bahaya yang terkait Langkah / Prosedur yang disarankan
Lakukan tailgate meeting sebelum melakukan
1.1.1
Miss informasi yang bisa pekerjaan
1 Persiapan 1.1 mengakibatkan kecelakaan Siapkan fasilitas emergency (P3K, fire
1.1.2
extinguiser dll )
kerja
1.1.3 Pastikan semua tim dalam keadaan sehat
Gunakan sarung tangan, safety shoes, & safety
2.1.1
Survey Penentuan Titik hat
2 2.1 Kaki tersandung
Pancang Pastikan posisi mata selalu memandang jauh
2.1.2
kedepan
Pastikan alat-alat yang digunakan dalam
3.1 Tangan terluka 3.1.1
Posisikan alat pancang pada kondisi
3 baik
lokasi pemancangan
Kaki tersandung, tejatuh, Pastikan area kerja aman & selalu perhatikan
3.2 3.1.2
tertimpa alat pancang alat pancang sewaktu memindahkan
Pastikan sling untuk mengangkat tiang pancang
4.1 Tertimpa benda berat 4.1.1
terkait dengan baik
4 Mengangkat tiang pancang
Gunakan sarung tangan, safety shoes, & safety
4.2 Tangan terluka, tersandung 4.1.2
hat
Pastikan alat las berfungsi dengan baik & tidak
5 Pengelasan tiang pancang 5.1 Tersetrum listrik 5.1.1
ada kabel yang terkelupas
Lokasi kerja kotor / tidak Bersihkan area kerja sebelum & sesudah
6.1 6.1.1
rapi bekerja dari bekas potongan besi
6 House keeping
6.2 Tersandung 6.1.2 Bekas potongan besi dikumpulkan dengan rapi
87
Pekerjaan : Pengecoran
APD yang dibutuhkan : Helmet, safety shoes, safety glass, sarung tangan, P3K
Fasilitas / Peralatan : Mobile crane, alat pemadat beton, alat meratakan beton
Urutan Pekerjaan Bahaya yang terkait Langkah / Prosedur yang disarankan
Lakukan tailgate meeting sebelum pekerjaan
1.1.1
dimulai
Pastikan alat-alat yang dipakai dalam kondisi
1 Persiapan 1.1 Tertimpa alat berat 1.1.2
bagus
Pastikan akses jalan digunakan aman sewaktu
1.1.3
pengecoran dilakukan
Memulai penuangan beton
2 2.1 Mata terkena percikan beton 2.1.1 Pastikan semua APD telah digunakan semua
ke elemen struktur
3.1 Mata terkena percikan beton 3.1.1 Pastikan semua APD telah digunakan semua
3 Meratakan beton
Kaki tersandung sewaktu Bekeja dengan hati-hati & penuh konsentrasi
3.2 3.1.2
bekerja serta area kerja harus bersih
4.1 Terpapar getaran vibrator 4.1.1 Pastikan semua APD telah digunakan semua
4 Pemadatan beton
Pastikan alat las berfungsi dengan baik dan
4.2 Tersetrum listrik 4.1.2
tidak ada kabel yang terkelupas
Area kerja kotor dari sisa
5 Selesai pengecoran 5.1 5.1.1 Lakukan pembersihan lokasi pekerjaan
beton yang tumpah
Pekerjaan : Pengangkatan
APD yang dibutuhkan : Helmet, safety shoes, safety glass, sarung tangan, P3K
Fasilitas / Peralatan : Mobile crane
Urutan Pekerjaan Bahaya yang terkait Langkah / Prosedur yang disarankan
Memastikan alat sudah aman, melihat izin alat
1 Persiapan alat 1.1. tertimpa material dari atas 1.1.1
angkut Kemenaker
2 Berjalan ke area kerja 2.1 Tertabrak 2.1.1 Berjalan di area pejalan kaki
barang jatuh menimpa memastikan pengikatan sudah kuat, pengikat
3 Pengikatan barang 3.1. 3.1.1
pekerja memiliki kompetensi
barang jatuh menimpa membuat lifting plan & mensosialisasikannya ke
4.1 4.1.1
pekerja pekerja
mengganggu proses
4.2 pengangkatan, pekerja bisa 4.1.2 memasang barikade di area pengangkatan
4 Persiapan pengangkatan tertimpa material
pekerjaan pengangkatan
Personil pengoperasi alat angkat harus
4.3 gagal, barang menimpa 4.1.3
memiliki sertifikasi kompetensi
pekerja lain
barang mengalami swing / terdapat petugas flagger & juga radio handy
5 Pengangkatan 5.1 5.1.1
mengayun talky untuk komunikasi
4. Poer Pondasi
Galian Tanah Poer
Gunakan masker untuk melindungi pernapasan dari debu
tanah galian.
Pekerja harus menggunakan sarung tangan untuk
menghindari tangan bergesekan dengan benda kasar saat
bekerja.
Pekerja harus menggunakan pelindung kaki yaitu sepatu
boot, agar terhindar dari kemungkinan berbagai macam
bahaya yang ditimbulkan.
Pasang turap penahan tanah pada dinding galian, untuk
menghindari longsor, yang dapat menimbulkan kecelakaan
bagi pekerja.
Memberi rambu peringatan dan garis keselamatan, disekitar
lubang galian untuk mencegah pekerja terjatuh
kedalamnya.
Lubang galian yang terbuka diberi penutup sementara,
untuk tindakan pengamanan agar orang lain tidak terjatuh
kedalamnya.
Pasir Urug Bawah Poer
Pekerja harus menggunakan kacamata pelindung serta
masker untuk melindungi mata dan pernapasan dari debu
pasir yang ditimbulkan.
Pekerja harus menggunakan pelindung kaki sepatu boot
untuk melindungi kaki terkena sekop.
Pekerja harus menggunakan sarung tangan untuk
menghindari tangan bergesekan dengan benda kasar saat
bekerja.
Pada saat pengangkutan, pekerja harus menggunakan alat
bantu kerja berupa gerobak arco yang dilengkapi dengan
sabuk yang dikaitkan pada kedua handle gerobak arco
untuk meringankan pengangkutan.
91
Lantai Kerja
Pekerja harus menggunakan pakaian kerja berlengan
panjang, celana panjang, sarung tangan dan sepatu boot
berbahan Rubber atau karet.
Menggunakan masker pelindung pernapasan, dan kacamata
pelindung dari debu semen, yang ditimbulkan pada saat
pengecoran.
Tidak mengarahkan beton sewaktu pengecoran ke
orang/pekerja lain.
Tinggi jatuh penuangan beton harus kurang dari 1.50 m,
untuk menghindari percikan beton ke aarah badan serta
mencegah agregat kasar keluar dari adukan beton.
Segera mencuci bersih semen yang menempel pada kulit.
Segera mencuci pakaian kerja setelah selesai bekerja.
Pembesian
Pekerja harus menggunakan masker.
Pekerja harus menggunakan sarung tangan serta sepatu
boot.
Pemotongan besi menggunakan alat khusus pemotong besi.
Pemotongan besi dilakukan ditempat yang terang dan
cukup luas di sekitar bangunan gedung/los pembesian.
Sisa-sisa pemotongan besi dikumpulkan disuatu wadah
untuk kemudian dibuang, wadah dapat berupa karung atau
yang lain.
Setiap ujung-ujung besi yang mencuat dan membahayakan
harus dilengkungkan atau dilindungi.
Khusus pembesian kolom, besi harus diikatkan dengan
bambu atau kayu sementara agar tidak melengkung.
92
Pembongkaran Bekisting
Gunakan masker dan kacamata pelindung agar terhindar
dari bahaya debu bekisting yang dibongkar.
Gunakan sarung tangan dan sepatu boot, untuk melindungi
dari bahaya tergores dan tertusuk paku bekisting.
Saat pembongkaran bekisting dilakukan dengan hati-hati
agar tidak menimbulkan cacat pada beton.
Kayu dan paku yang telah terbongkar, dibuang ditempat
yang aman.
III. Pekerjaan Struktur Beton
Dalam pekerjaan ini, pekerjaan untuk lantai satu yang dilakukan
adalah galian tanah untuk ground water tank, urugan pasir ground
water tank, pembesian, bakesting, pembetonan, dan plesteran finishing
lantai dasar dari item pekerjaan (pekerjaan sloof, pekerjaan kolom, dan
pekerjaan plat lantai) dan pada pekerjaan lantai semua pekerjaan
dilakukan sama/kompleks yaitu pembesian, bakesting, pembetonan dari
item pekerjaan (pekerjaan sloof, pekerjaan kolom, pekerjaan balok,
pekerjaan plat lantai dan struktur tangga), dengan terletak pada
ketinggian ± 4 m – ± 15 m diatas permukaan tanah yang berakibat fatal
apabila terjadi kecelakaan, adapun cara pencegahan kecelakaan kerja
yang mungkin terjadi pada pekerjaan ini :
Galian Tanah
Gunakan masker untuk melindungi pernapasan dari debu
tanah galian.
Pekerja harus menggunakan sarung tangan untuk
menghindari tangan bergesekan dengan benda kasar saat
bekerja.
Pekerja harus menggunakan pelindung kaki yaitu sepatu
boot, agar terhindar dari kemungkinan berbagai macam
bahaya yang ditimbulkan.
94
harus cukup pendek agar tidak jatuh bebas tidak lebih dari
1,5 (satu koma lima) meter.
Pemasangan railing dapat dilakukan untuk menandai tepi
lantai dan lubang.
Pekerjaan harus menggunakan perancah (scaffolding) yang
dilengkapi dengan platform tempat bekerja yang
aman/tangga kuda-kuda.
Tidak membuang alat-alat dan sisa bahan bangunan dari
atas, yang menyebabkan bahaya pada orang lain.
Pemasangan jaring pengaman untuk mengantisipasi
jatuhnya benda-benda/material yang akan menimpa orang
lain dibawahnya.
Untuk melindungi pekerja/orang lain yang berada dibawah
dari kejatuhan benda, maka pasang rambu peringatan
seperti “Awas Benda Jatuh”.
Gunakan lift barang untuk mengangkat material yang
diperlukan dari bawah keatas tempat bekerja.
Perancah
Perancah ialah konstruksi sementara yang digunakan
sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan, serta alat-
alat pada setiap pekerjan konstruksi bangunan termasuk
pekerjaan pemeliharaan dan pembongkaran.
Perancah harus dibuat dengan kayu yang berurat lurus,
padat, tidak ada mata kayu yang besar-besar dan tidak ada
lubang ulat.
Papan untuk perancah harus tahan retak dan pecah.
Dalam penggunaan perancah beban/gaya muatan tidak
boleh melebihi kapasitas yang ditentukan (overloaded).
Perancah harus dihitung dengan faktor pengaman sebesar 4
(empat) kali beban maksimal.
Perancah harus cukup diberi penguat.
99
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis dan pembahasan yang
dilakukan adalah :
107
108
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk mencegah dan mengurangi
resiko K3 antara lain :
Ahmad A. 2017. Implementasi Job Safety Analysis (JSA) pada Kegiatan Finishing di
Industri Mebel Kec. Somba Opu, Kab. Gowa 2017 [skripsi]. Makasar (ID): UIN
Alauddin Makassar.
Annisa AS. 2013. Analisis Pelaksanaan Teknik Job Safety Analysis (JSA) dalam
Identifikasi Bahaya di Tempat Kerja pada Terminal Y PT X di Kabupaten Kutai
Kartanegara di Kalimantan Timur [skripsi]. Jakarta (ID): UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Handoko, JC, dan Rahardjo, J. 2017. Perancangan Hazard Identification, Risk
Assessment, And Determining Control (HIRADC) Di Schneider Electric
Cikarang. Volume 5. No. 2, http://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-
industri/article/view/9 (25 oktober 2018)
Labombang, Mastura. 2011. Manajemen Risiko Dalam Proyek Kontruksi. Volume 9,
No. 1, http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/view/618
(29 oktober 2018)
Rifani, Yuda. 2018. Penerapan K3 konstruksi dengan Menggunakan Metode HIRARC
pada Pekerjaan Akses Jalan Masuk (Studi Kasus : Jl. Prof. Dr. H. Hadari
Nawawi) [skripsi]. Pontianak (ID): Universitas Tanjungpura Pontianak.
Sari, Novita. 2016. Manajemen Resiko Keselamata dan Kesehatan Kerja pada
Pekerjaan Konstruksi. [skripsi]. Pontianak (ID): Universitas Tanjungpura
Pontianak.
Supriyadi, Agung (24 Juli 2018). 9 Contoh JSA atau Job Safety Analysis Untuk
berbagai Pekerjaan. Dikutip dari : https://katigaku.top/2018/07/24/9-contoh-
jsa-atau-job-safety-analysis-untuk-berbagai-pekerjaan/ (27 Mei 2019)
Taufiq, Rahmat. 2018. Rancangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Gedung
Kuliah Baru Tower B. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan Metode
OHSAS 18001 [skripsi]. Pontianak (ID): Universitas Tanjungpura Pontianak.
109
Widiasanti, Irika, dan Lenggogeni. 2013. Manajemen Konstruksi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Zulfa, Irbah Mahdiah. 2017. Analisa Risiko K3 dengan Pendekatan HIRADC dan
JSA : Studi Kasus Pembangunan menara BNI di Jakarta. Volume 3, No. 2,
http://sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts/article/view/566 (26
Februari 2018)
110
LAMPIRAN A
KUISIONER PENELITIAN
Kuisioner Identifikasi Bahaya & Risiko
Nama :
Jabatan :
Usia :
Lama Pengalaman :
Pendidikan Terakhir :
1 2 3 4
I. Pekerjaan Pendahuluan
1 2 3 4 5
Non Rutin
Terkena material tajam Luka, Cedera
A-1
Pengisian Kuisioner :
1 2 3 4
I. Pekerjaan Pendahuluan
1 2 3 4 5
Non Rutin
Terkena manuver alat berat keluar masuk proyek Luka, Cedera, meninggal
Mobilisasi alat berat dan
3
kendaraan material
Terkena (terpukul, terjepit) alat berat saat dipasang Luka, Cedera, meninggal
A-2
Terjatuh dari ketinggian Cedera
A-3
III. Pekerjaan Tanah
Non Rutin
Kematian karena setrum,
Mengenai instalasi existing (Kabel Listrik, telepon, gas dll)
kerusakan aset
Area galian longsor, alat terguling menimpa pekerja Luka, Cedera, meninggal
Terkena cangkul dan skop saat mengaduk semen manual Luka, Cedera
A-4
V. Pekerjaan Struktur Kontruksi Bawah
Rutin
Muka, tangan dan kaki terciprat beton Iritasi mata dan kulit
Pengangkatan dan Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
2 unloading material besi,
Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
scaffolding dan bekisting Luka, Cedera
unloading
Pemasangan Scaffolding
4 Terjatuh dari ketinggian saat pasang mainframe dan catwalk Luka, Cedera
Struktur basement
Tertimpa asesoris scaffold yang ditinggal di catwalk, jatuh
Luka, Cedera
karena ada angin kencang / tertendang pekerja
A-5
Terkena manuver mobile crane membawat material bekisting
Luka, Cedera, Meninggal
kolom
Sling putus saat membawa material bekisting kolom Luka, Cedera, Meninggal
Pemasangan dan
5 pembongkaran bekisting Bagian bekisting terlepas dan jatuh menimpa orang Luka, Cedera, Meninggal
kolom
Terjepit bekisting kolom saat pemasangan Luka, Cedera
6 Pemasangan Scaffolding Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang Luka, Cedera, Meninggal
Bising dari Mixer Beton, Concrette Pump dan Compressor Gangguan pendengaran
Mata dan kulit terciprat air beton saat Pencucian talang Iritasi mata dan kulit
mixer
Mata terciprat air beton saat meratakan beton dari Concrete
Iritasi mata dan kulit
pipe saat mengecor plat
Terkena cipratan beton saat pengecoran kolom Iritasi mata dan kulit
A-6
VI. Pengerjaan Struktur Konstruksi Atas
Rutin
Alat kerja/ asesories jatuh mengenai orang di bawah Luka, Cedera, Meninggal
Pengangkatan dan Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
3 unloading material besi,
Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
scaffolding dan bekisting Luka, Cedera
unloading
Pemasangan scaffolding
5 Terjatuh dari ketinggian saat pasang mainframe dan catwalk Luka, Cedera
struktur atas
Tertimpa asesoris scaffold yang ditinggal di catwalk, jatuh
Luka, Cedera
karena ada angin kencang / tertendang pekerja
A-7
Terkena manuver mobile crane membawah material
bekisting Luka, cidera, meninggal
kolom
Pemasangan dan Sling putus saat membawa material bekisting kolom Luka, cidera, meninggal
6 pembongkaran bekisting
kolom Bagian bekisting terlepas dan jatuh menimpa orang Luka, cidera, meninggal
7 Pemasangan Scaffolding Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang Luka, cidera, meninggal
Bising dari Mixer Beton, Concrette Pump dan Compressor Gangguan pendengaran
Mata dan kulit terciprat air beton saat Pencucian talang Iritasi mata dan kulit
mixer
Mata terciprat air beton saat meratakan beton dari Concrete
Iritasi mata dan kulit
pipe saat mengecor plat
Terkena cipratan beton saat pengecoran kolom Iritasi mata dan kulit
A-8
VII. Pekerjaan Atap
Non Rutin
Sling putus material baja ringan dan jatuh menimpa pekerja Luka, Cedera, Meninggal
Pengangkatan dan Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
1 unloading material atap
Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
baja ringan Luka, Cedera
unloading
A-9
IX. Pengerjaan Pintu, Jendela dan Ventilasi
Non Rutin
Pemasangan lantai
1 Terpeleset di area licin Luka, Cedera
keramik
Terpapar debu Gangguan pernapasan
A-10
XII. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
Non Rutin
A-11
XIV. Pengangkutan Sampah
Rutin
A-12
XVII. Aktivitas Pekerja
Rutin
Kondisi stamina menurun, tidak waspada, terjatuh/
Sakit, cidera
tersandung
Aktivitas kerja pada Terperosok tanah yang lunak, terperosok ke lubang, terkena
1 Luka, Cedera
malam hari stek
benda jatuh akibat angin kencang mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
4 Angin kencang
Pekerja terjatuh dari scaffolding karena angin kencang Luka, Cedera, Meninggal
A-13
2. Skala Pengukuran Kejadian
Kejadian
Severity
Pengobatan pertolongan pertama di mana perawatan medis tidak
diperlukan (misalnya luka ringan dan luka bakar) atau kerusakan
1 ringan bawah $ 100
First aid treatment where medical treatment not required (e.g.
minor cuts and burns) or light damage below $ 100
Perawatan medis yang diperlukan atau kerusakan $ 100 - $ 1000
2
Medical treatment required or damage $ 100 - $ 1000
Kehilangan waktu 1-5 hari atau kerusakan $ 1000 - $ 10.000
3
Lost time injury from 1 – 5 days or damage $ 1000 - $10000
Kehilangan waktu lebih dari 5 hari atau kerusakan $ 10.000 - $
50.000
4
Lost time injury from more than 5 days or damage $ 10000 - $
50000
Kerusakan atau beberapa korban jiwa atau kerusakan melebihi $
5 50.000
Fatality or multiple fatalities or damage exceeding $ 50000
1 2 3 4
I. Pekerjaan Pendahuluan
1 2 3 4 5
Non Rutin
Terkena material tajam Luka, Cedera
A-14
Pengisian Kusioner :
1 2 3 4
I. Pekerjaan Pendahuluan
1 2 3 4 5
Non Rutin
Terkena manuver alat berat keluar masuk proyek Luka, Cedera, meninggal
Mobilisasi alat berat dan
3
kendaraan material
Terkena (terpukul, terjepit) alat berat saat dipasang Luka, Cedera, meninggal
A-15
Terjatuh dari ketinggian Cedera
A-16
III. Pekerjaan Tanah
Non Rutin
Kematian karena setrum,
Mengenai instalasi existing (Kabel Listrik, telepon, gas dll)
kerusakan aset
Area galian longsor, alat terguling menimpa pekerja Luka, Cedera, meninggal
Terkena cangkul dan skop saat mengaduk semen manual Luka, Cedera
A-17
V. Pekerjaan Struktur Kontruksi Bawah
Rutin
Muka, tangan dan kaki terciprat beton Iritasi mata dan kulit
Pengangkatan dan Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
2 unloading material besi,
Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
scaffolding dan bekisting Luka, Cedera
unloading
Pemasangan Scaffolding
4 Terjatuh dari ketinggian saat pasang mainframe dan catwalk Luka, Cedera
Struktur basement
Tertimpa asesoris scaffold yang ditinggal di catwalk, jatuh
Luka, Cedera
karena ada angin kencang / tertendang pekerja
A-18
Terkena manuver mobile crane membawat material bekisting
Luka, Cedera, Meninggal
kolom
Sling putus saat membawa material bekisting kolom Luka, Cedera, Meninggal
Pemasangan dan
5 pembongkaran bekisting Bagian bekisting terlepas dan jatuh menimpa orang Luka, Cedera, Meninggal
kolom
Terjepit bekisting kolom saat pemasangan Luka, Cedera
6 Pemasangan Scaffolding Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang Luka, Cedera, Meninggal
Bising dari Mixer Beton, Concrette Pump dan Compressor Gangguan pendengaran
Mata dan kulit terciprat air beton saat Pencucian talang Iritasi mata dan kulit
mixer
Mata terciprat air beton saat meratakan beton dari Concrete
Iritasi mata dan kulit
pipe saat mengecor plat
Terkena cipratan beton saat pengecoran kolom Iritasi mata dan kulit
A-19
VI. Pengerjaan Struktur Konstruksi Atas
Rutin
Alat kerja/ asesories jatuh mengenai orang di bawah Luka, Cedera, Meninggal
Pengangkatan dan Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
3 unloading material besi,
Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
scaffolding dan bekisting Luka, Cedera
unloading
Pemasangan scaffolding
5 Terjatuh dari ketinggian saat pasang mainframe dan catwalk Luka, Cedera
struktur atas
Tertimpa asesoris scaffold yang ditinggal di catwalk, jatuh
Luka, Cedera
karena ada angin kencang / tertendang pekerja
A-20
Terkena manuver mobile crane membawah material
bekisting Luka, cidera, meninggal
kolom
Pemasangan dan Sling putus saat membawa material bekisting kolom Luka, cidera, meninggal
6 pembongkaran bekisting
kolom Bagian bekisting terlepas dan jatuh menimpa orang Luka, cidera, meninggal
7 Pemasangan Scaffolding Terjatuh dari lantai atas akibat hembusan angin kencang Luka, cidera, meninggal
Bising dari Mixer Beton, Concrette Pump dan Compressor Gangguan pendengaran
Mata dan kulit terciprat air beton saat Pencucian talang Iritasi mata dan kulit
mixer
Mata terciprat air beton saat meratakan beton dari Concrete
Iritasi mata dan kulit
pipe saat mengecor plat
Terkena cipratan beton saat pengecoran kolom Iritasi mata dan kulit
A-21
VII. Pekerjaan Atap
Non Rutin
Sling putus material baja ringan dan jatuh menimpa pekerja Luka, Cedera, Meninggal
Pengangkatan dan Material jatuh saat diangkat dan mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
1 unloading material atap
Tangan pekerja terjepit saat pengangkatan dan saat
baja ringan Luka, Cedera
unloading
A-22
IX. Pengerjaan Pintu, Jendela dan Ventilasi
Non Rutin
Pemasangan lantai
1 Terpeleset di area licin Luka, Cedera
keramik
Terpapar debu Gangguan pernapasan
A-23
XII. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
Non Rutin
A-24
XIV. Pengangkutan Sampah
Rutin
A-25
XVII. Aktivitas Pekerja
Rutin
Kondisi stamina menurun, tidak waspada, terjatuh/
Sakit, cidera
tersandung
Aktivitas kerja pada Terperosok tanah yang lunak, terperosok ke lubang, terkena
1 Luka, Cedera
malam hari stek
benda jatuh akibat angin kencang mengenai pekerja Luka, Cedera, Meninggal
4 Angin kencang
Pekerja terjatuh dari scaffolding karena angin kencang Luka, Cedera, Meninggal
A-26
LAMPIRAN B
DATA PROYEK
REKAPITULASI TOTAL
ENGINEER ESTIMATE (EE)
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALBAR
LOKASI : PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
TAHUN ANGGARAN : 2017
Jumla 12.884.127.905
h
PPN 10% 1.288.412.791
Jumlah + PPN 10% 14.172.540.696
Dibulatkan 14.172.500.000
Terbilang :
Empat Belas Milyar Seratus Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
B-1
ENGINEER ESTIMATE (EE)
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALBAR
LOKASI : PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
TAHUN ANGGARAN : 2017
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
JUMLAH I 195.953.351,80
II PEKERJAAN GEDUNG DITRESKRIMSUS (PAKET STRUKTUR DAN ARSITEKTUR)
II.1 LANTAI DASAR
A. PEKERJAAN PONDASI
1 Pondasi P1
a. Galian tanah pondasi 128,00 m3 A.2.3.1.1 90.706,25 11.610.400,00
b. Pasir alas pondasi T=20 cm 7,20 m3 A.2.3.1.11 194.982,50 1.403.874,00
c. Lantai kerja beton K.100 T=5 cm 1,80 m3 A.4.1.1.4 1.054.419,94 1.897.955,89
d. Mini Pile (Segi tiga) uk.28 cm K.350 panjang 12 Meter (6 meter x 2 sambung) 288,00 Btg A.T.4.1.1.(1) 1.030.900,00 296.899.200,00
e. Pemindahan tiang pancang ke titik pemancangan 288,00 Btg A.T.4.1.1.(2) 40.200,00 11.577.600,00
f. Pengelasan plat sambungan tiang pancang 12.096,00 Cm A.4.2.1.5 3.505,43 42.401.681,28
g. Membobok kepala mini pile 1,13 m3 A.2.2.1.13 1.652.124,50 1.865.182,48
h. Pemancangan mini pile 3.456,00 M' A.T.4.1.1.(3) 36.200,00 125.107.200,00
i. Urugan kembali tanah galian 83,20 m3 A.2.3.1.9 66.412,50 5.525.520,00
j. Beton foot plate K.300 Uk.150 x 150 x 30 cm
j.1 Beton K.300 10,80 m3 A.4.1.1.10 1.415.302,26 15.285.264,43
j.2 Pembesian D.16 - 150 U32 1.972,96 Kg A.4.1.1.17.b 17.518,53 34.563.349,08
j.3 Bekisting pondasi 28,80 m2 A.4.1.1.20.a 180.463,75 5.197.356,00
2 Pondasi P2
a. Galian tanah pondasi 32,00 m3 A.2.3.1.1 90.706,25 2.902.600,00
b. Pasir alas pondasi T=20 cm 1,80 m3 A.2.3.1.11 194.982,50 350.968,50
c. Lantai kerja beton K.100 T=5 cm 0,45 m3 A.4.1.1.4 1.054.419,94 474.488,97
d. Mini Pile (Segi tiga) uk.28 cm K.350 panjang 12 Meter (6 meter x 2 sambung) 72,00 Btg A.T.4.1.1.(1) 1.030.900,00 74.224.800,00
e. Pemindahan tiang pancang ke titik pemancangan 72,00 Btg A.T.4.1.1.(2) 40.200,00 2.894.400,00
f. Pengelasan plat sambungan tiang pancang 3.024,00 Cm A.4.2.1.5 3.505,43 10.600.420,32
g. Membobok kepala mini pile 0,28 m3 A.2.2.1.13 1.652.124,50 466.295,62
h. Pemancangan mini pile 864,00 M' A.T.4.1.1.(3) 36.200,00 31.276.800,00
i. Urugan kembali tanah galian 20,80 m3 A.2.3.1.9 66.412,50 1.381.380,00
j. Beton foot plate K.300 Uk.150 x 150 x 30 cm
j.1 Beton K.300 2,70 m3 A.4.1.1.10 1.415.302,26 3.821.316,11
j.2 Pembesian D.16 - 150 U32 493,24 Kg A.4.1.1.17.b 17.518,53 8.640.837,27
j.3 Bekisting pondasi 7,20 m2 A.4.1.1.20.a 180.463,75 1.299.339,00
B-2
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
3 Pondasi P3
a. Galian tanah pondasi 96,00 m3 A.2.3.1.1 90.706,25 8.707.800,00
b. Pasir alas pondasi T=20 cm 5,40 m3 A.2.3.1.11 194.982,50 1.052.905,50
c. Lantai kerja beton K.100 T=5 cm 1,35 m3 A.4.1.1.4 1.054.419,94 1.423.466,92
d. Mini Pile (Segi tiga) uk.28 cm K.350 panjang 12 Meter (6 meter x 2 sambung) 216,00 Btg A.T.4.1.1.(1) 1.030.900,00 222.674.400,00
e. Pemindahan tiang pancang ke titik pemancangan 216,00 Btg A.T.4.1.1.(2) 40.200,00 8.683.200,00
f. Pengelasan plat sambungan tiang pancang 9.072,00 Cm A.4.2.1.5 3.505,43 31.801.260,96
g. Membobok kepala mini pile 0,85 m3 A.2.2.1.13 1.652.124,50 1.398.886,86
h. Pemancangan mini pile 2.592,00 M' A.T.4.1.1.(3) 36.200,00 93.830.400,00
i. Urugan kembali tanah galian 62,40 m3 A.2.3.1.9 66.412,50 4.144.140,00
j. Beton foot plate K.300 Uk.150 x 150 x 30 cm
j.1 Beton K.300 8,10 m3 A.4.1.1.10 1.415.302,26 11.463.948,32
j.2 Pembesian D.16 - 150 U32 1.479,72 Kg A.4.1.1.17.b 17.518,53 25.922.511,81
j.3 Bekisting pondasi 21,60 m2 A.4.1.1.20.a 180.463,75 3.898.017,00
4 Pondasi P4
a. Galian tanah pondasi 9,00 m3 A.2.3.1.1 90.706,25 816.356,25
b. Pasir alas pondasi T=20 cm 0,40 m3 A.2.3.1.11 194.982,50 77.993,00
c. Lantai kerja beton K.100 T=5 cm 0,10 m3 A.4.1.1.4 1.054.419,94 105.441,99
d. Mini Pile (Segi tiga) uk.28 cm K.350 panjang 12 Meter (6 meter x 2 sambung) 16,00 Btg A.T.4.1.1.(1) 1.030.900,00 16.494.400,00
e. Pemindahan tiang pancang ke titik pemancangan 16,00 Btg A.T.4.1.1.(2) 40.200,00 643.200,00
f. Pengelasan plat sambungan tiang pancang 672,00 Cm A.4.2.1.5 3.505,43 2.355.648,96
g. Membobok kepala mini pile 0,06 m3 A.2.2.1.13 1.652.124,50 103.621,25
h. Pemancangan mini pile 192,00 M' A.T.4.1.1.(3) 36.200,00 6.950.400,00
i. Urugan kembali tanah galian 5,85 m3 A.2.3.1.9 66.412,50 388.513,13
j. Beton foot plate K.300 Uk.100 x 100 x 30 cm
j.1 Beton K.300 0,60 m3 A.4.1.1.10 1.415.302,26 849.181,36
j.2 Pembesian D.16 - 150 U32 105,39 Kg A.4.1.1.17.b 17.518,53 1.846.218,95
j.3 Bekisting pondasi 2,40 m2 A.4.1.1.20.a 180.463,75 433.113,00
5 Pondasi P5
a. Galian tanah pondasi 32,00 m3 A.2.3.1.1 90.706,25 2.902.600,00
b. Pasir alas pondasi T=20 cm 1,80 m3 A.2.3.1.11 194.982,50 350.968,50
c. Lantai kerja beton K.100 T=5 cm 0,45 m3 A.4.1.1.4 1.054.419,94 474.488,97
d. Mini Pile (Segi tiga) uk.28 cm K.350 panjang 12 Meter (6 meter x 2 sambung) 72,00 Btg A.T.4.1.1.(1) 1.030.900,00 74.224.800,00
e. Pemindahan tiang pancang ke titik pemancangan 72,00 Btg A.T.4.1.1.(2) 40.200,00 2.894.400,00
f. Pengelasan plat sambungan tiang pancang 3.024,00 Cm A.4.2.1.5 3.505,43 10.600.420,32
g. Membobok kepala mini pile 0,28 m3 A.2.2.1.13 1.652.124,50 466.295,62
h. Pemancangan mini pile 864,00 M' A.T.4.1.1.(3) 36.200,00 31.276.800,00
i. Urugan kembali tanah galian 20,80 m3 A.2.3.1.9 66.412,50 1.381.380,00
j. Beton foot plate K.300 Uk.150 x 150 x 30 cm
j.1 Beton K.300 2,70 m3 A.4.1.1.10 1.415.302,26 3.821.316,11
j.2 Pembesian D.16 - 150 U32 493,24 Kg A.4.1.1.17.b 17.518,53 8.640.837,27
j.3 Bekisting pondasi 7,20 m2 A.4.1.1.20.a 180.463,75 1.299.339,00
JUMLAH A 1.397.302.983,60
B-3
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
B. PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
B-4
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
JUMLAH B 753.671.845,98
C. PEKERJAAN LANTAI
B-5
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
JUMLAH C 649.153.233,08
D PEKERJAAN DINDING
JUMLAH D 204.876.601,38
E. PEKERJAAN PLAFOND
1 Rangka plafond metal furing (bahan dan upah pasang) 1.042,82 m2 A.T.4.2.1.(4) 155.800,00 162.471.814,05
2 Plafond Gypsum Board T.9 mm 753,93 m2 A.4.5.1.7. 119.562,51 90.142.270,11
3 Plafond Grc Board T.4 mm 288,89 m2 A.4.5.1.7.a 118.281,87 34.170.295,66
4 List Plafond profil gypsum 354,50 m' A.T.4.5.1.(1) 42.200,00 14.959.988,62
JUMLAH E 301.744.368,44
F. PEKERJAAN ATAP
1 Rangka atap baja ringan (bahan dan ongkos pasang) type 1 314,94 m2 A.T.4.2.1.(5) 295.500,00 93.065.952,00
2 Atap genteng metal T.0,30 mm 314,94 m2 A.4.5.2.33.a 176.949,03 55.729.034,67
3 Jurai atap genteng metal 8,96 m' A.4.5.2.37. 177.936,63 1.594.312,16
4 Lisplank Woodplank 144,50 m' A.4.6.1.21.a 127.851,25 18.474.505,63
JUMLAH F 168.863.804,46
G. PEKERJAAN PINTU,JENDELA DAN VENTILASI
1 Folding Gate
a. Folding gate (bahan dan upah pasang) 20,58 m2 A.4.2.1.8.a 837.533,50 17.236.439,43
B-6
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
B-7
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
12 J6
a. Kusen allumunium 12,75 m' A.4.2.1.11 127.722,45 1.628.461,24
b. Kaca Rayband T. 5 mm (non frame) 2,23 m2 A.4.6.2.17.a 275.705,60 613.720,67
13 V1 (4 Unit Ventilasi)
a. Kusen allumunium 100,80 m' A.4.2.1.11 127.722,45 12.874.422,96
b. Ventilasi Kaca rayband T. 5 mm (frame allumunium) 11,52 m2 A.T.4.6.2.(8) 628.200,00 7.236.864,00
14 V2 (2 Unit Ventilasi)
a. Kusen allumunium 7,28 m' A.4.2.1.11 127.722,45 929.819,44
b. Ventilasi Kaca rayband T. 5 mm (frame allumunium) 0,77 m2 A.T.4.6.2.(8) 628.200,00 482.457,60
JUMLAH G 171.016.686,11
H. PEKERJAAN PENGECATAN
JUMLAH H 112.625.391,79
I. PEKERJAAN WC DAN SANITASI
B-8
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
6.4 Pekerjaan gravel (pengadaan dan ongkos pasang) 2,04 m3 A.T.3.2.1.(1) 509.100,00 1.038.564,00
6.5 Tangga dinding besi beton D.22 mm 10,74 Kg ---- 12.600,00 135.347,89
6.6 Pipa penyaring PVC D.4" + screening 6,00 Bh ---- 150.000,00 900.000,00
6.7 Water stop join rubber 40,00 m' A.T.5.1.1.(3) 65.400,00 2.616.000,00
JUMLAH I 333.612.290,06
JUMLAH II.1 4.092.867.204,90
B-9
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
II.2 LANTAI SATU
A. PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
B-10
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
JUMLAH A 589.693.135,76
B. PEKERJAAN LANTAI
JUMLAH B 662.013.627,99
C. PEKERJAAN DINDING
JUMLAH C 339.352.881,44
D. PEKERJAAN PLAFOND
1 Rangka plafond metal furing (bahan dan upah pasang) 1.011,96 m2 A.T.4.2.1.(4) 155.800,00 157.663.043,94
2 Plafond Gypsum Board T.9 mm 723,86 m2 A.4.5.1.7. 119.562,51 86.546.257,84
3 Plafond Grc Board T.4 mm 288,10 m2 A.4.5.1.7.a 118.281,87 34.077.018,58
4 List Plafond profil gypsum 582,94 m' A.T.4.5.1.(1) 42.200,00 24.600.165,06
JUMLAH D 302.886.485,41
E. PEKERJAAN ATAP
1 Rangka atap baja ringan (bahan dan ongkos pasang) type 1 288,06 m2 A.T.4.2.1.(5) 295.500,00 85.122.912,00
2 Atap genteng metal T.0,30 mm 288,06 m2 A.4.5.2.33.a 176.949,03 50.972.644,80
3 Jurai atap genteng metal 8,96 m' A.4.5.2.37. 177.936,63 1.594.312,16
4 Lisplank woodplank 132,50 m' A.4.6.1.21.a 127.851,25 16.940.290,63
JUMLAH E 154.630.159,59
F. PEKERJAAN PINTU,JENDELA DAN VENTILASI
B-11
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
B-12
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
9 J6
a. Kusen allumunium 25,50 m' A.4.2.1.11 127.722,45 3.256.922,48
b. Kaca Rayband T. 5 mm (non frame) 4,45 m2 A.4.6.2.17.a 275.705,60 1.227.441,33
10 V1 (4 Unit Ventilasi)
a. Kusen allumunium 73,92 m' A.4.2.1.11 127.722,45 9.441.243,50
b. Ventilasi Kaca rayband T. 5 mm (frame allumunium) 8,45 m2 A.T.4.6.2.(8) 628.200,00 5.307.033,60
11 V2 (2 Unit Ventilasi)
a. Kusen allumunium 43,68 m' A.4.2.1.11 127.722,45 5.578.916,62
b. Ventilasi Kaca rayband T. 5 mm (frame allumunium) 4,61 m2 A.T.4.6.2.(8) 628.200,00 2.894.745,60
JUMLAH F 324.836.168,28
G. PEKERJAAN PENGECATAN
JUMLAH G 137.845.981,57
H. PEKERJAAN WC DAN SANITASI
JUMLAH H 69.687.832,90
JUMLAH II.2 2.580.946.272,94
B-13
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
II.3 LANTAI DUA
A. PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
B-14
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
JUMLAH A 652.458.056,60
B. PEKERJAAN LANTAI
JUMLAH B 697.934.538,81
C. PEKERJAAN DINDING
B-15
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
JUMLAH C 575.272.004,26
D. PEKERJAAN PLAFOND
1 Rangka plafond metal furing (bahan dan upah pasang) 1.245,01 m2 A.T.4.2.1.(4) 155.800,00 193.972.963,08
2 Plafond Gypsum Board T.9 mm 784,52 m2 A.4.5.1.7. 119.562,51 93.798.702,10
3 Plafond Grc Board T.4 mm 460,50 m2 A.4.5.1.7.a 118.281,87 54.468.398,98
4 List Plafond profil gypsum 544,21 m' A.T.4.5.1.(1) 42.200,00 22.965.640,90
JUMLAH D 365.205.705,05
E. PEKERJAAN ATAP
1 Rangka atap baja ringan (bahan dan ongkos pasang) type 1 1.319,35 m2 A.T.4.2.1.(5) 295.500,00 389.866.565,70
2 Atap genteng metal T.0,30 mm 1.319,35 m2 A.4.5.2.33.a 176.949,03 233.456.886,13
3 Bumbungan dan Jurai atap genteng metal 68,63 m' A.4.5.2.37. 177.936,63 12.211.790,57
4 Lisplank woodplank 177,03 m' A.4.6.1.21.a 127.851,25 22.633.506,79
JUMLAH E 658.168.749,19
F. PEKERJAAN PINTU,JENDELA DAN VENTILASI
B-16
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
8 J6
a. Kusen allumunium 25,50 m' A.4.2.1.11 127.722,45 3.256.922,48
b. Kaca Rayband T. 5 mm (non frame) 4,45 m2 A.4.6.2.17.a 275.705,60 1.227.441,33
9 J7
a. Kusen allumunium 53,67 m' A.4.2.1.11 127.722,45 6.854.863,89
b. Kaca Rayband T. 5 mm (non frame) 12,80 m2 A.4.6.2.17.a 275.705,60 3.530.355,07
c. Listban frame jendela,beton T.15 cm
c.1 Beton K.300 1,38 m3 A.4.1.1.10 1.415.302,26 1.946.748,26
c.2 Tulangan pokok 8 D.13 mm 152,83 Kg A.4.1.1.17.b 17.518,53 2.677.414,57
c.3 Beugel D.8 - 150 mm U24 61,71 Kg A.4.1.1.17.a 15.103,53 932.111,02
c.4 Bekisting plat tegak 9,78 m2 A.4.1.1.22.b 271.957,40 2.659.009,04
c.5 Bekisting plat datar 2,22 m2 A.4.1.1.24.b 293.462,40 652.176,15
c.6 Plesteran T.1,5 cm spesi 1:3 21,09 m2 A.4.4.2.3 76.830,35 1.620.428,91
c.7 Pekerjaan acian 21,09 m2 A.4.4.2.27 45.856,25 967.154,17
B-17
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
11 V1 (4 Unit Ventilasi)
a. Kusen allumunium 100,80 m' A.4.2.1.11 127.722,45 12.874.422,96
b. Ventilasi Kaca rayband T. 5 mm (frame allumunium) 11,52 m2 A.T.4.6.2.(8) 628.200,00 7.236.864,00
12 V2 (2 Unit Ventilasi)
a. Kusen allumunium 36,40 m' A.4.2.1.11 127.722,45 4.649.097,18
b. Ventilasi Kaca rayband T. 5 mm (frame allumunium) 3,84 m2 A.T.4.6.2.(8) 628.200,00 2.412.288,00
JUMLAH F 465.038.330,38
G. PEKERJAAN PENGECATAN
JUMLAH G 124.183.373,77
H. PEKERJAAN WC DAN SANITASI
JUMLAH H 51.082.392,80
JUMLAH II.3 3.589.343.150,86
B-18
ENGINEER ESTIMATE (EE)
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALBAR
LOKASI : PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
TAHUN ANGGARAN : 2017
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
IV RUMAH GENSET
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
JUMLAH A 2.565.534,72
B. PEKERJAAN PONDASI
JUMLAH B 8.417.810,43
C. PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
JUMLAH C 48.961.152,69
B-19
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
D. PEKERJAAN LANTAI
JUMLAH D 9.092.735,72
E. PEKERJAAN DINDING
JUMLAH E 19.167.445,21
F. PEKERJAAN PINTU DAN VENTILASI
1 Pintu depan
a. Kusen allumunium 8,90 m' A.4.2.1.11 127.722,45 1.136.729,81
b. Pintu allumunium double panel uk.75 x 210 x 2 daun pintu 1,00 Unit A.T.4.6.2.(6) 4.025.000,00 4.025.000,00
Accecories : Kunci tanam,handel,Engsel pintu,slot pintu
c. Ventilasi Jalusi allumunium 0,72 m2 A.T.4.6.2.(7) 543.300,00 391.176,00
2 Ventilasi belakang
a. Kusen allumunium 3,00 m' A.4.2.1.11 127.722,45 383.167,35
b. Ventilasi Jalusi allumunium 0,45 m2 A.T.4.6.2.(7) 543.300,00 244.485,00
JUMLAH F 6.180.558,16
G. PEKERJAAN PENGECATAN
JUMLAH G 6.356.246,08
B-20
ENGINEER ESTIMATE (EE)
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALBAR
LOKASI : PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
TAHUN ANGGARAN : 2017
KODE
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME ANALISA
( Rp.) ( Rp.)
V PARKIR SEMENTARA
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
JUMLAH A 10.300.346,22
B. PEKERJAAN PONDASI
JUMLAH B 27.434.789,29
C. PEKERJAAN LANTAI
JUMLAH C 86.672.427,68
D. PEKERJAAN RANGKA BESI DAN ATAP AREA PARKIR
1 Plat landasan + pengaku plat baja T.10 mm 66,00 Kg A.4.2.1.1 34.569,00 2.281.708,12
2 Baut angkur D.16 mm 48,00 Bh ---- 30.000,00 1.440.000,00
3 Pipa galvanis D.4" 94,40 m' A.5.1.1.24. 463.777,75 43.780.619,60
4 Rangka atap baja ringan -bahan dan ongkos pasang (type 2) 183,20 m2 A.T.4.2.1.(11) 201.200,00 36.859.840,00
5 Atap zincalume (spandeks) 183,20 m2 A.4.5.2.41.a 232.251,70 42.548.511,44
6 Bumbungan atap 20,00 m' A.4.5.2.40. 52.963,25 1.059.265,00
7 Listplank wood plank 58,32 m' A.4.6.1.21.a 127.851,25 7.456.284,90
JUMLAH D 135.426.229,06
E. PEKERJAAN PENGECATAN
JUMLAH E 3.462.748,54
B-21
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI PROYEK
PEKERJAAN PONDASI
D-1
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
PEKERJAAN ATAP
D-2