Informasi Umum
Nama Monika Kusumawardani, S.Pd Jenjang Kelas SMK/XI
Asal Sekolah SMK Pancasila 1 Wonogiri Mapel Pendidikan Pancasila
Alokasi Waktu 1 kali pertemuan = 2 JP (@45 Jumlah Siswa 36 orang
menit)
Fase F
Domain Mapel Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Profil Pelajar Beriman, bertaqwa pada Tuhan YME dan berakhlak mulia, gotong royong, mandiri, kreatif
Pancasila yang
Berkaitan
Kompetensi Awal - Memahami hakikat Pancasila
Target Peserta - Peserta didik reguler/tipikal
Didik - Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar
saja)
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi
Model Discovery Learning
Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Sarana Prasarana Laptop, LCD proyektor, jaringan internet, power point, aplikasi mengajar lainnya.
2. Komponen Inti
Capaian Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka;
Pembelajaran serta peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global;
peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Peserta didik mampu menjelaskan tentang Pancasila sebagai Ideologi Terbuka; Peserta
Pembelajaran didik mampu menyebutkan dan menjelaskan karakteristik dan keunggulan Pancasila
sebagai Ideologi Terbuka; Peserta didik mampu menerapkan penerapan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
Deskripsi Umum Peserta didik akan memahami materi tentang hakikat Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Kegiatan sebanyak 2 kali pertemuan. Peserta didik akan melakukan analisis dalam membandingkan
keunggulan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Materi Ajar, Alat - Buku paket
dan Bahan - Internet , laptop,kertas, alat tulis
Pemahaman Bermakna
Melalui unit ini peserta didik diharapkan dapat memahami Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pertanyaan Pemantik
- Menurutmu, bagaimana hakikat Pancasila sebagai ideologi bangsa?
- Bagaimana memaknai Pancasila sebagai suatu ideologi?
- Bagaimana Pancasila sebagai Ideologi Terbuka?
Pengaturan Siswa Metode Pembelajaran
- Berkelompok dengan 4 anggota yang heterogen - Tanya jawab
(dalam kemampuan dan gender) - Diskusi
- Praktik
- Presentasi
- Refleksi
Jenis Asesmen
- Diagnostik : 5 pertanyaan
- Formatif
Sikap: observasi, penilaian diri, penailaian antar teman
Pengetahuan: essai
Keterampilan : praktik (video/bahan tayang)
- Sumatif : Portofolio, essai, pilihan ganda, jawaban singkat (benar-salah) – Apabila materi ini sampai akhir
semester sebaiknya soal sumatif harus muncul
Persiapan Pembelajaran
- Menyiapkan materi pembelajaran dalam bentuk paparan/bahan tayang atau buku paket mengenai materi
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.
- Menyiapkan panduan belajar
- Menyiapkan asesmen
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali pertemuan akan mempelajari materi hakikat
Pancasila yang akan ada sangkut pautnya pada materi dan pembelajaran di pertemuan selanjutnya, dengan
demikian wajib dikuasi oleh seluruh peserta didik.
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik: (Asesmen Formatif)
a. Berdasarkan materi PPKn pada kelas sebelumnya, apa yang telah kalian ketahui
tentang Pancasila?
b. Secara lebih spesiik, apa yang kalian ketahui tentang sejarah lahirnya Pancasila?
Berdasarkan pengetahuan kalian sebelumnya, tuliskan apa yang ingin kalian ketahui lebih mendalam tentang
Pancasila?
Kegiatan Inti (60 Menit)
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang materi hakikat Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
2. Dengan metode tanya jawab, guru memberikan pertanyaan mengenai :
a. Apa yang kalian ketahui tentang hakikat Pancasila sebagai ideologi bangsa?
b. Bagaimana hakikat Pancasila sebagai Ideologi Terbuka?
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing dan/atau mengunjungi
perpustakaan) guna mengeksplorasi :
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
4. Dalam kelompok, peserta didik menganalisis pertanyaan kunci diatas. (Asesmen Formatif)
5. Peserta didik diingatkan untuk mempersiapkan hasil diskusi kelompok
6. mereka untuk dipresentasikan pada pertemuan mendatang.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan tugas kelompok.
2. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
3. Peserta didik dan Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa.
LEMBAR ASESMEN
FORMATIF
1. Asesmen formatif
Teknik Bentuk
Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
1. Menjelaskan hakikat Pancasila Tes Uraian 1. Apa yang dimaksud
2. Menganalisis mengenai Pancasila tertulis Pancasila?
sebagai Ideologi Terbuka 2. Jelaskan sejarah terciptanya
Pancasila sebagai ideololgi
negara!
3. Mengapa sebagai warga
negara kita wajib menerapkan
Pancasila?
4. Mengapa Pancasila bisa
disebut Ideologi yang
Terbuka?
2. Penilaian Sikap
Aspek yang Teknik Waktu
No. Instrumen Penilaian Keterangan
Dinilai Penilaian Penilaian
1. Disiplin Pengamatan Proses Lembar pengamatan
2. Jujur Pengamatan Proses Lembar pengamatan
3. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar pengamatan
4. Kreatif Pengamatan Proses Lembar pengamatan
5. Mandiri Pengamatan Proses Lembar pengamatan
6. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
INSTRUMEN
PENILAIAN: RUBRIK PENILAIAN
NO PROSES DAN
PRODUK
ASPEK
0-5 5-6 7-8 9-10
1 Proses presentasi Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
hasil mampu mampu mampu mampu
mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan
hasildiskusi hasildiskusi namun hasil diskusi hasil diskusi
dengan sikap yang dengan sikap yang dengan sikap yang
kurang baik baik namun tidak baik dan mampu
mampu berdiskusi berdiskusi
2 Hasil menganalisis Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
alasan Pancasila tidak mampu tidak mampu tidak mampu mampu
sebagai Ideologi mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
Terbuka informasi >6 informasi 4-6 informasi 1-3 informasi
unsur dengan unsur dengan unsur seluruh unsur
tepat tepat dengan tepat dengan tepat
3 Hasil Peserta didik tidak Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik
mengidentifikasi mampu mampu tidak mampu mampu
usulan-usulan pendiri mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
Bangsa informasi >3 sub- informasi 2-3 sub- informasi 1 sub- informasi
komponen dengan komponen dengan komponen seluruh sub-
tepat tepat dengan tepat komponen
dengan tepat
Identifikasi identitas
Telaahan Pancasila
Proses presentasi hasil individu dan identitas
sebagai jati diri bangsa Perolehan
NO NAMA KELAS kelompok
Perolehan skor Perolehan skor Perolehan skor Nilai
9- 9- 9-
0-5 5-6 7-8 0-5 5-6 7-8 0-5 5-6 7-8
10 10 10
1
2
dst
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai
level kompeten
Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Sikap
a. Menunjukkan sikap cermat dan teliti Observasi Saat diskusi
b. Menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab
2. Pengetahuan
a. Memahami Pancasila sebagai Ideologi Negara Tes Setelah pertemuan 2
b. Memahami Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Tulisan.
3. Keterampilan
a. Mempresentasikan hasil diskusi dengan baik Observasi Saat presentasi
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Aktivitas peserta didik selama belajar dirumah 1. Apa saja kegiatanmu selama belajar dirumah?
2. Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak
menyenangkan selama belajar dirumah?
Kondisi keluarga peserta didik 1. Apa kamu tinggal bersama orang tua?
2. Siapa saja anggota keluarga yang tinggal
bersamamu?
3. Apa pekerjaan orang tuamu?
4. Menurutmu, tiga kata apa yang paling
menggambarkan keluargamu?
Gaya belajar, karakter, serta minat peserta 1. Apa yang lebih kamu suka membaca atau
didik mendengarkan?
2. Apa yang lebih kamu suka, hal yang berhubungan
dengan wacana atau logika?
3. Apa musik favoritemu? Jelaskan
4. Sebutkan 3 hal yang kamu butuhkan saat belajar
hal baru?
ASESMEN SUMATIF
2. Jelaskan mengapa Pancasila sebagai ideologi terbuka karena memiliki nilai dan cita-cita 40
Pancasila dapat yang tidak dipaksakan dari luar. Nilai dan cita-cita Pancasila berasal
dikatakan sebagai dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat Indonesia
Ideologi Terbuka? sendiri. Pancasila sebagai ideologi terbuka juga memiliki dua dimensi
nilai yaitu nilai ideal dan aktual. Kedua nilai tersebut yang menjadi
landasan bahwa Pancasila akan senantiasa menerima pengaruh hari
luar dan Pancasila akan sejalan dengan perkembangan zaman.
Ideologi Pancasila merupakan norma dasar yang menjadi payung
kehidupan berbangsa yang menaungi semua warga negara dari
berbagai suku, adat, budaya, bahasa, agama, hingga afiliasi politik
3 Jelaskan faktor Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika 20
pendorong keterbukaan masyarakat berkembang cepat. Ideologi tertutup cenderung
memperlambat perkembangan diri. Pengalaman sejarah politik
Pancasila!
Indonesia di masa lampau. Tekad untuk memperkokoh
kesadaran akan nilai dasar Pancasila yang sifatnya abadi dan
hasrat untuk mengembangkan secara kreatif dan dinamis demi
tercapainya tujuan nasional. Demikian penjelasan mengenai
ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka.
PEMBELAJARAN REMEDIASI
Siswa melakukan :
1. Pembuatan rangkuman hasil diskusi seluruh kelompok
2. Penyimpulan seluruh hasil diskusi
Daftar Pustaka
Budiyono. 2014. Hubungan Negara Dan Agama Dalam Negara Pancasila, Fiat Justisia Jurnal Ilmu
Hukum Volume 8 No. 3, Juli-September
Pidato Soekarno, 1 Juni 1945: https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/speech/?box=detail&
id=39&from_box=list_245&hlm=1&search_tag=&search_keyword=&activation_status=&presiden_i
d=1&presiden=sukarno
Polamolo, Susanto. 2018. Gelap-terang Pancasila: Otokritik Atas Teks Sejarah Yang Melenceng,
Jurnal Konstitusi, Volume 15, Nomor 2, Juni
Yamin, M. 1959. Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945. Jilid 1, Jakarta: Yayasan
Prapantja.
Materi Pembelajaran
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia sekaligus dasar negara sebagaimana
diterangkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Ideologi Pancasila
disahkan pada saat Sidang PPKI 18 Agustus 1945. Pancasila sebagai ideologi negara
memiliki arti lima prinsip. Panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Ideologi
Pancasila bersumber pada jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai yang
terkandung dalam ideologi ini dianggap mampu merefleksikan budaya, nilai, dan
kepercayaan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Ideologi negara jika dilihat dari sistem
pemikiran, maka terbagi menjadi dua jenis yaitu ideologi terbuka dan tertutup. Ideologi
terbuka adalah suatu sistem dengan pemikiran terbuka. Sebaliknya, ideologi tertutup
merupakan sebuah pemikiran tertutup.
Faktor Internal Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang
berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai, sehingga ideologi Pancasila sering
diabaikan. Penyalahgunaan kekuasaan seperti korupsi, mengakibatkan kepercayaan
masyarakat kepada rezim yang berkuasa menurun. Hal ini bisa memengaruhi
kepercayaan terhadap ideologi negara.
Faktor Eksternal Pertarungan ideologi antar negara super power antara Amerika Serikat
dan Uni Soviet di tahun 1945 – 1990 yang berakhir pada bubarnya negara Soviet
sehingga Amerika menjadi negara super power satu-satunya. Menguatnya isu
kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya ideologi asing dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, sebagai akibat dari keterbukaan informasi. Kebutuhan dunia
semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kemajuan ideologi,
sehingga terjadi eksploitasi sumber daya alam secara masif. Tentu saja kondisi tersebut
bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan dan memicu bencana alam.