Apabila terdapat lafal yang umum, kemudian terdapat juga sebab yang khusus. Maka, yang umum diterapkan sesuai keumumannya dan yang khusus diterapkan kekhususannya. a. Jumhur ulama berpendapat, yaitu yang menjadi pegangan adalah pada lafal yang umum dan bukan pada sebab yang khusus. Hukum yang didapat dari lafal umum itu melampaui sebab yang khusus. b. Ulama lain berpendapat yaitu yang menjadi pegangan adalah kekhususan dari sebab bukan dari lafal yang umum. Karena lafal yang umum menunjukan sebab yang khusus.
2. Redaksi Asbabun Nuzul
Bentuk redaksinya terkadang berupa pernyataan tegas, jelas yang menerangkan sebabnya, dan juga terkadang berupa pernyataan yang berisikan kemungkinan. Kemudian bentuk redaksi lainnya yaitu menerangkan Asbabun Nuzul dan menjelaskan kandungan hukum ayat
3. Beberapa riwayat mengenai Asbab Nuzul
a. Apabila bentuk-bentuk redaksi riwayat itu tidak tegas. Maka, tidak ada yang berlawanan diantara riwayat-riwayat itu. b. Jika salah satu redaksi riwayat itu tidak tegas. Maka, yang menjadi pegangan adalah riwayat yang menyebutkan asbab nuzul secara tegas itu, dan riwayat yang tidak tegas dipandang termasuk didalam hukum ayat. c. jika riwayat itu banyak dan semuanya menegaskan sebab nuzul, salah satu riwayat diantaranya itu shahih. Maka, yang dijadikan pegangan adalah riwayat yang shahih. d. Apabila riwayat-riwayat itu sama-sama shahih tetapi terdapat segi yang lebih kuat salah satunya. Maka, riwayat yang lebih kuat itulah yang didahulukan. e. Jika riwayat-riwayat tersebut sama kuatnya, maka riwayat-riwayat itu dipadukan jika mungkin, sampai dinyatakan kalau ayat itu turun sesudah terjadi dua buah sebab atau lebih karena jarak waktu yang berdekatan.
4. Faedah mengetahui Asbab Nuzul dalam pendidikan dan pengajaran
Dapat membangkitkan perhatian dan menarik minat peserta didik, bertujuan memberikan asupan menyeluruh tentang kurikulum pelajaran, dan juga agar guru-guru dengan mudah mengajak peserta didiknya dari sesuatu yang bersifat umum lalu kepada yang khusus. Dalam kaitannya dengan Asbabun Nuzul merupakan media paling baik untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan dalam mempelajari Al Quran. Dan juga Asbabun Nuzul itu berisikan kisah-kisah tentang peristiwa ataupun mengenai hukum, peserta didik akan mendengarkan dan memperjatikannya.