Menyusun Cerita Praktik baik (Best Practices) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik dalam Pembelajaran
Lokasi SMK Negeri 1 Purwodadi
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Tujuan yang ingin Meningkatkan pemahaman peserta didik dalam dicapai pembelajaran menyimak cerita wayang Mahabarata lakon Bima Bungkus melalui model pembelajaran Problem Based Learning dan media audivisual Penulis Reni Noviani, S.Pd. Tanggal 28 Oktober 2022 Situasi: Peserta didik kurang dalam memahami materi Kondisi yang menjadi cerita wayang Mahabarata lakon Bima Bungkus. latar belakang Hal ini terjadi disebabkan beberapa hal: masalah, mengapa 1. Peserta didik belum memiliki pengalaman praktik ini penting literasi mengenai cerita pewayangan. untuk dibagikan, apa 2. Peserta didik belum terbiasa berbicara maupun mendengarkan bahasa Jawa di lingkungan yang menjadi peran sekitarnya, karena lebih sering menggunakan dan tanggung jawab bahasa Indonesia. anda dalam praktik 3. Peserta didik cenderung lebih suka melihat ini. tayangan yang ada di handphone. 4. Guru memberikan materi dengan metode konvensional tanpa memberikan contoh tayangan video cerita wayang. 5. Guru belum menggunakan media pembelajaran dalam mengajarkan materi cerita wayang.
Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik
(Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan media yang tepat sehingga pempelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based Learning dan media audiovisual cerita wayang Mahabarata lakon ‘Bima Bungkus’ peserta didik mampu menelaah unsur intrinsik dan menyimpulkan pitutur luhur cerita wayang Mahabarata lakon Bima Bungkus dengan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
Tantangan : Pelaksanaan pembelajaran model Problem Based
Apa saja yang menjadi Learning berbantuan media audiovisual crita tantangan untuk wayang lakon ‘Bima Bungkus’ ini tentu saja memiliki tantangan, diantaranya sebagai berikut. mencapai tujuan 1. Membutuhkan persiapan lebih untuk tersebut? Siapa saja menyiapkan alat, masalah, konsep, media, dan yang terlibat, persiapan lainnya. Saya membuat video audiovisual cerita wayang lakon “Bima Bungkus” dengan menggunakan aplikasi stop motion. Sebelumnya saya mencetak gambar- gambar wayang yang diperlukan. Kemudian menyiapkan latar/background, setiap pergerakan wayang, difoto. Kemudian, disusun menjadi video yang bergerak. Tentu proses pembuatan video tersebut memerlukan persiapan yang panjang dan waktu yang lama. 2. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya. Guru menampilkan video, jadi waktu yang dibutuhkan lebih lama dari pada guru ceramah.
Untuk meminimalkan tantangan tersebut, guru
akan melakukan tindakan sebagai berikut. 1. Guru memanfaatkan peralatan yang ada. 2. Guru melakukan pretes untuk mengetahui kebutuhan belajar peserta didik. 3. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara berkelompok agar dapat lebih menghemat waktu.
Adapun pihak yang terlibat adalah:
1. Drs. Partono, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Purwodadi, yang telah memberikan izin menggunakan fasilitas sekolah dalam proses PPG selama ini 2. Rekan guru, yang telah membantu dalam proses rencana aksi 3. Siswa kelas X TBG 2 sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran
Aksi : Langkah dalam aksi praktik baik ini menggunakan
Langkah-langkah apa model pembelajaran Problem Based Learning yang dilakukan untuk menghadapi berbantuan media pembelajaran audiovisual tantangan tersebut/ dengan langkah kegiatan sebagai berikut: strategi apa yang Orientasi peserta didik kepada masalah digunakan/ 1. Guru menyampaikan materi mengenai unsur bagaimana prosesnya, intrinsik cerita wayang lakon Bima Bungkus. siapa saja yang 2. Guru menyisipkan ice breaking dengan terlibat / Apa saja permainan sederhana sumber daya atau Mengorganisasikan peserta didik materi yang 1. Guru membagi kelompok, tiap kelompok diperlukan untuk beranggotakan 4-5 peserta didik secara melaksanakan heterogen. strategi ini. 2. Tiap kelompok membaca cerita wayang lakon Bima Bungkus yang tersedia di buku maupun sumber lain. 3. Guru menampilkan video cerita wayang lakon Bima Bungkus kepada peserta didik agar memudahkan pemahaman mereka 4. Guru meminta tiap kelompok untuk menelaah unsur intrinsik dan menyimpulkan pitutur luhur cerita wayang lakon Bima Bungkus 5. Tiap kelompok menuliskan jawaban mereka pada LKPD yang telah disediakan Membimbing penyelidikan individu dan kelompok 1. Peserta didik saling berdiskusi untuk menentukan jawaban 2. Guru memonitor diskusi siswa dengan menanyakan dan mendampingi pekerjaan mereka Mengembangkan dan menyajikan hasil 1. Tiap kelompok menyampaikan hasil pekerjaan di depan kelas 2. Kelompok lain memberikan tanggapan Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1. Pesera didik mendapatkan masukan, tanggapan, dan koreksi dari guru maupun kelompok lain. 2. Guru memberikan evaluasi secara individu kepada siswa, sebagai bentuk penilaian pencapaian penguasaan materi. Refleksi Hasil dan Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan dampak : peserta didik pada akhir pembelajaran dapat Bagaimana dampak disimpulkan bahwa peserta didik antusias dan tertarik dengan pembelajaran model Problem dari aksi dari Based Learning berbantuan media audiovisual crita Langkah-langkah wayang Mahabarata ‘Bima Bungkus’. Penggunaan yang dilakukan? model dan media tersebut dapat meningkatkan Apakah hasilnya kemampuan peserta didik sesuai tujuan efektif? Atau tidak pembelajaran, yaitu meningkatkan pemahaman efektif? Mengapa? peserta didik dalam pembelajaran menyimak cerita Bagaimana respon wayang Mahabarata lakon Bima Bungkus melalui model pembelajaran Problem Based Learning dan orang lain terkait media audivisual dengan strategi yang dilakukan, Apa yang Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam menjadi faktor aksi ini adalah sebagai berikut. keberhasilan atau ➢ Pertama, penggunaan model problem based ketidakberhasilan learning, peserta didik secara berkelompok dari strategi yang dapat saling berdiskusi dan bertukar pikiran menelaah unsur intrinsik dan menyimpulkan dilakukan? Apa pitutur luhur cerita Mahabarata ‘Bima pembelajaran dari Bungkus’. keseluruhan proses ➢ Kedua, penggunaan media audiovisual crita tersebut? wayang Bima Bungkus membuat peserta didik lebih mudah memahami materi dan menginterpretasikan cerita Bima Bungkus.
Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model dan media pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pembelajaran yang dapat diambil dari proses dan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru yaitu, sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.