Anda di halaman 1dari 9

BEST PRACTICE

DAN

RENCANA TINDAK LANJUT

NUR HIDAYATI, S.Pd

NIM : 22001039317466044

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2023
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Nama : Nur Hidayati, S.Pd


NIM : 22001039317466044
LPTK : UNESA

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi MTs Yanur Ngabenrejo


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama /MTs
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan siswa kelas 7
menentukan unsur intrinsik dalam materi cerita
wayang Ramayana dengan Model Pembelajaran PBL
dan Media Wordwall game
Penulis Nur Hidayati, S.Pd
Tanggal Pelaksanaan PPL Perangkat Pembelajaran Ke-1
pertemuan 1 telah dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Senin/ 19 Juni 2023
Pukul : 10.00 – 10.40 WIB
Materi : Cerita Wayang
Link Meet :
https://us06web.zoom.us/j/88586931500?pwd=N
mY1VWs4HFONlnIQjNuR0dZKHJUT09

Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang penulis


Kondisi yang menjadi latar melakukan praktik pembelajaran ini adalah:
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk 1. Guru menggunakan bahan ajar yang berupa teks
dibagikan, apa yang menjadi cerita yang ada di buku pegangan guru
peran dan tanggung jawab menggunakan desain teks yang sederhana.
anda dalam praktik ini. 2. Guru masih menggunakan metode pembelajaran
dengan permainan yang klasik yaitu dengan lagu-
lagu dolanan yang dianggap kurang modern.
3. Guru belum mempunyai sumber media yang lebih
baik selain dari Buku Paket serta mudah untuk
dipahami siswa.
4. Guru menilai siswa dengan cara praktek bercerita
lakon wayang.

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik


(Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi
permasalahan pembelajaran dengan menggunakan
model dan media yang tepat sehingga
pembelajaran
inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena
itu, dari hasil kajian literatur dan wawancara,
penulis yang berperan sebagai guru mendesain
pembelajaran inovatif untuk meningkatkan
kemampuan siswa menentukan unsur intrinsik
dalam materi cerita wayang Ramayana
menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning dan media Video Cerita Wayang Kidang
Kencana. Selain berguna untuk situasi
pembelajaran, praktik baik ini juga dapat dijadikan
refrensi bagi guru lain untuk menginovasi
pembelajarannya.

Tantangan : Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian


Apa saja yang menjadi literatur dan hasil wawancara serta dikonfirmasi
tantangan untuk mencapai melalui observasi/ pengamatan dapat diketahui
tujuan tersebut? Siapa saja bahwa penyebab masalah siswa mengalami
yang terlibat, kesulitan dalam menyimak cerita wayang
Ramayana adalah:

1. Guru menggunakan bahan ajar yang berupa teks


cerita yang ada di buku pegangan guru.
2. Guru masih menggunakan metode pembelajaran
dengan permainan yang klasik yaitu dengan lagu-
lagu dolanan yang dianggap kurang modern.
3. Guru belum mempunyai sumber media yang lebih
baik selain dari Youtube serta mudah untuk
dipahami siswa.
4. Guru menilai siswa dengan cara praktek bercerita
lakon wayang.

Adapun pihak yang terlibat dalam praktik


pembelajaran ini adalah:

1. Kepala Sekolah MTs Yanur Ngabenrejo pemberi


kebijakan
2. Waka Kurikulum dan Kesiswaan MTs Yanur
Ngabenrejo sebagai pemberi izin kegiatan praktik
pembelajaran
3. Rekan Guru Bahasa Jawa
4. Ketua MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Grobogan
5. keluarga yang membantu
mendokumentasikan pelaksanaan pratik
6. Siswa sebagai subjek dan obyek pelaksana
pembelajaran.
7. Teman Pengamat yang membantu proses
kelancaran pelaksanaan jalanya pratik
pembelajaran.
Aksi : Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan di atas adalah:
dilakukan untuk menghadapi 1. Guru mengumpulkan data tentang
tantangan tersebut/ strategi ketertarikan peserta didik terhadap
apa yang digunakan/ pelajaran bahasa Jawa terutama
bagaimana prosesnya, siapa kemampuan menentukan unsur instrisik
saja yang terlibat / Apa saja cerita wayang Ramayana melalui wawancara
sumber daya atau materi dan observasi.
yang diperlukan untuk 2. Guru mengidentifikasi akar utama
melaksanakan strategi ini permasalahan kurangya ketertarikan siswa
terhadap materi bahasa Jawa dan kepasifan
siswa dalam proses pembelajaran.
3. Guru melakukan eksplorasi solusi melalui
kajian literatur dan wawancara dengan
rekan sejawat, kepala sekolah, dan pakar
Bahasa Jawa
4. Guru menentukan solusi terbaik untuk
mengatasi permasalahan tersebut yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning
5. Guru menyusun perangkat pembelajaran
6. Guru melaksanakan pembelajaran di kelas
7. Guru melakukan refleksi pembelajaran

Strategi yang digunakan dalam menghadapi


tantangan di atas adalah dengan menerapkan:

1. Model pembelajaran Problem Based Learning.


2. Media Pembelajaran Video Cerita Wayang Kidang
kencana dan PPT materi Cerita Wayang.
3. Wordwall Game sebagai pre test dan post test
4. Meningkatkan konsentrasi siswa dengan ice
breaking

Adapun proses pembelajaran dengan menggunakan


model pembelajaran Project Based Learning adalah
sebagai berikut:

1. Orientasi masalah
 Guru menyajikan tayangan power point
yang berisi materi cerita wayang
 Guru menyajikan video tentang cerita
wayang
 Guru memberikan pertanyaan mendasar
wayang.
 Guru meminta peserta didik untuk
mengidentifikasi masalah yang akan
dibahas dalam Teks Cerita wayang Kidang
Kecana

2. Mengorganisasi kegiatan
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok sesuai arahan guru
 Setiap kelompok mengobservasi cerita
wayang Kidang Kecana yang telah
diberikan oleh Guru.
 Peserta didik dapat mengajukan
pertanyaan bila masih belum jelas.

3. Bimbingan Penyelidikan
 Guru mengajak siswa bermain ice
breaking menirukan suara kendang.
 Masing – masing kelompok peserta didik
mengembangkan informasi yang
didapatkan Peserta didik dari media cetak
maupun elektronik selain buku teks
untuk melengkapi informasi yang
diharapkan.
 Guru memantau keterlibatan peserta
didik dalam pengumpulan data/ bahan
selama proses penyelidikan

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil


 Guru mengamati dan membimbing
peserta didik dalam menyelesaikan
masalah.
 Guru memberikan kebebasan berkreasi
peserta didik dalam menyajikan laporan
 Guru membimbing peserta didik dalam
menyajikan laporan hasil diskusi.

5. Analisis dan Pemecahan masalah


 Guru mengevaluasi hasil kerja peserta
didik dengan memberikan kesempatan
untuk menyajikan hasilnya.
 Guru meminta peserta didik lainnya
untuk menanggapi
 Kegiatan dilanjutkan dengan
merangkum/ membuat kesimpulan
sesuai dengan masukan yang diperoleh
dari kelompok lain.
 Guru bersama peserta didik
menyimpulkan materi.

Refleksi Hasil dan dampak Dari hasil pengamatan dan refleksi selama
Bagaimana dampak dari aksi pelaksanaan model pembelajaran Problem Based
dari Langkah-langkah yang Learning dengan media video cerita wayang Kidang
dilakukan? Apakah hasilnya Kecana serta pemanfaatan Wordwall Game dan
efektif? Atau tidak efektif? Icebreaking peserta didik sangat antusias dalam
Mengapa? Bagaimana respon mengikuti kegiatan pembelajaran, ini dapat terlihat
orang lain terkait dengan siswa fokus menyimak cerita, bertanya, berdiskusi
strategi yang dilakukan, Apa dan antusias saat presentasi . Maka dapat ditarik
yang menjadi faktor kesimpulan bahwa pembelajaran ini berjalan
keberhasilan atau dengan efektif. Guru lain juga memberikan
ketidakberhasilan dari apresiasi positif dengan strategi yang dilakukan ini.
strategi yang dilakukan? Apa Faktor yang mejadi keberhasilan dari strategi ini
pembelajaran dari adalah kemampuan guru untuk melihat kondisi
keseluruhan proses tersebut peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
sehingga peran sebagai fasilitator bisa efektif dan
penggunaan media yang disukai peserta didik,
serta pemanfaatan Wordwall Game dan Icebreaking
yang tepat.Faktor Kerja sama antara peserta didik
dalam berdiskusi dalam menganalisis cerita wayang
juga menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta
jika model dan strategi pembelajaran yang
ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan
siswa. Guru harus mau terus belajar dan mencari
informasi mengenai strategi, model, media atau
metode pembelajaran dalam mengatasi
permasalahan pembelajaran. Problem Based
Learning sangat cocok untuk dapat meningkatkan
keaktifan peserta didik dan melatih kemampuan
bernalar kritis siswa, dengan menggunakan media
pembelajaran yang berbasis TPACK, anak-anak
lebih tertarik untuk menyimak dan memperhatikan

https://youtu.be/OHWhtDmwvFA
RENCANA TINDAK LANJUT

ACTION PLAN

CONNECTION

Curah Gagasan dan Pengalaman terkait penyusunan RTL!

1. Berdasarkan pengalaman Ibu/Bapak, apakah RTL itu? Perlukah kita

menyusun RTLsetelah mengikuti suatu kegiatan/ diklat?

RTL adalah rencana tindak lanjut dari tindakan yang sudah kita laksanakan.
Sehingga Ya, kita memang perlu menyusun RTL setelah

mengikuti suatu kegiatan/diklat supaya mengetahui kelebihan dan


kekurang dalam proses pembelajaran

2. Berdasarkan pengalaman ibu/bapak, hambatan apa saja yang muncul

saat menyusunRTL?

Hambatan dalam menyusun RTL adalah terbatasnya jadwal pelaksanaan,


sarana dan prasarana yang kurang memadai, penguasaan materi yang
mumpuni kepada rekan sejawat

3. Menurut analisis ibu/bapak, komponen apa saja yang perlu ada dalam

menyusun suatu RTL?

Komponen yang perlu ada dalam menyusun suatu RTL adalah nama

kegiatan, waktu pelaksanaan, tempat kegiatan, sasaran/pihak yang

terlibat

4. Menurut Ibu/Bapak, apa kriteria RTL yang baik dan efektif?

Kriteria RTL yang baik dan efektif adalah sesuai dengan tujuan, berdampak
positif, tepat sasaran, dan membawa perubahan yang baik bagi semuanya.
Nama : NUR HIDAYATI, S.Pd

Instansi : MTs Yanur Ngabenrejo

Prodi : Pendidikan Bahasa Jawa

Rencana Waktu Tempat kegiatan Pihak yang terkait keterangan


Kegiatan
RPP/ Modul ajar Senin, 2 Oktober Ruang Guru Kepala sekolah, Teman Pukul 15.00 -
2023 sejawat selesai
Bahan Ajar Selasa, 3 Oktober Ruang Guru Kepala sekolah, Teman Pukul 15.00 -
2023 sejawat selesai
Media Rabu, 4 Oktober Ruang Guru Kepala sekolah, Teman Pukul 15.00 -
2023 sejawat selesai
LKPD Kamis,5 Oktober Ruang Guru Kepala sekolah, Teman Pukul 15.00 -
2023 sejawat selesai
Instrumen Jum’at, 6 Oktober Ruang Guru Kepala sekolah, Teman Pukul 15.00 -
2023 sejawat selesai
RTL-2 (Format LK 3.2)
Dalam rangka Diseminasi pembuatan dan edit video praktik pembelajaran
inovatif, tentukan urutan Rencana Kegiatan, Waktu dan Tempat kegiatan,
serta Pihak yang Terkait. menggunakan format berikut.

Nama : Nur Hidayati, S.Pd


Instansi : MTs Yanur
Ngabenrejo
Prodi : Pendidikan Bahasa Jawa

Rencana kegiatan Waktu Tempat kegi Pihak yang terkait Keteranga


atan n

Pembuatan skenario video Senin, 9 Sekolah Kepala sekolah, Teman Pukul 13.30
RPP 2 Oktober Sejawat - selesai
2023

Latihan buat video Selasa, 10 Sekolah/ruang Kepala sekolah, Teman Pukul


Oktober kelas Sejawat 14.00-
2023 selesai
Rekaman video Rabu, 11 Sekolah/ruang Kepala sekolah, Teman Pukul
Oktber 2023 kelas Sejawat 14.00-
selesa
Editing video Kamis, 12 Rumah Kepala sekolah, Teman Pukul
Oktober Sejawat 08.00-
2023 selesai
Finalisasi video Jum’at, 14 Rumah Kepala sekolah, Teman Pukul
Oktober Sejawat 10.00-
2023 selesai

RTL-3 (Format LK 3.2)


Dalam rangka Diseminasi penyusunan best practice pembelajaran
inovatif dengan pendekatan STAR, tentukan urutan Rencana
Kegiatan, Waktu dan Tempat kegiatan, serta Pihak yang Terkait dengan
menggunakan format berikut.

Nama : Nur Hidayati, S.Pd


Instansi : MTs Yanur Ngabenrejo
Prodi : Pendidikan Bahasa Jawa

Koordinasi persiapan Best Practice Senin, 16 Sekolah Kepala Pukul 13.00-


Oktober sekolah, teman 15.00
2023 sejawat
Pelaksanaan Best Practice Selasa, 17 Sekolah Kepala Pukul 10.15-
Oktoert 2023 sekolah, teman 11.45
sejawat
Analisis data Rabu, 18 Sekolah Kepala Pukul 09.00-
Oktober sekolah, teman 10.00
2023 sejawat
Pembuatan Best practice Kamis,19 Sekolah Kepala Pukul 13.00-
Oktober sekolah, teman 15.00
2023 sejawat

Refleksi

Untuk mengetahui akan pemahaman dalam penyusunan RTL dari suatu

kegiatan yang telah dilakukan ibu/bapak, dengan menjawab pertanyaan

sebagai berikut:

1. Pengalaman apa yang diperoleh ibu/bapak dalam mengembangkan RTL?

Pengalaman yang diperoleh yaitu dengan adanya RTL dapat

mempermudah kita mendesiminasikan suatu karya agar bermanfaat.

2. Menurut analisis ibu/bapak, apakah penyusunan RTL dari suatu

kegiatan perlu?

Analisis penyusunan RTL sangat diperlukan, untuk mempermudah

pelaksanaan kegiatan desiminasi.

3. Apa hambatan yang dialami dalam kegiatan menyusun RTL?

Hambatan yang dialami yaitu penyesuaian jadwal desiminasi dengan

kegiatan yang ada di sekolah.

4. Apa yang ibu/bapak lakukan untuk mewujudkan keterlaksanaan RTL

yang ibu/bapak susun?

Untuk mewujudkan keterlaksanaan RTL yang disusun adalah

berkoordinasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan sejumlah pihak


yang terlibat

Anda mungkin juga menyukai