1
I. Tujuan Praktik
Tujuan pokok dari praktikum ini adalah untuk memhami lebih lanjut
hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan materi-materi berikut, yaitu
gaya, kecepatan, dan percepatan titik materi dan energi dan membuktikan
hubungannya dengan hukum Newton I , II, dan III.
II. Pendahuluan
A. Prinsip Praktikum
�
�=
��
� −�
̅=
�� −
2
V1 = kecepatan kereta pada gerbang ke-1
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagi
berikut :
- 1 unit alat Linear Air Track Experiment yang terdiri
dari :
Air track
Kereta Air track
Alat Penyangga
Karet Gelang
Beban Tambahan
Tali
- Air Blower
- Neraca Lengan O Hauss
- Photodioda dan kabel-kabelnya
- Time counter atau Penghitung Waktu
- Jangka Sorong
C. Cara Kerja
3
4. Memasangkan penghalang cahaya pada glyder
menggunakan sekrup yang terdapat dalam paket air track
5. Meletakan glyder pada lintasan air track, dengan kondisi
penghalang cahaya menghadap ke photodioda, lalu
memantulkan kereta ke arah karet gelang
6. Mencatat hasil waktu yang terdapat pada time counter dan
memasukkan ke dalam tabel
7. Mengulangi langkah 5 dan 6 sebanyak 4 kali
4
3. Meletakan glyder berpenghalang cahaya pada lintasan air
track
4. Mencatat hasil waktu yang terhitung pada time counter
dan memasukkan ke dalam tabel
5. Mengulangi langkah 1-4 dengan menambahkan
penyangga tambahan secara bertahap sebanyak 4 kali
A. Percobaan 1
5
B. Percobaan 2
C. Percobaan 3
D. Percobaan 4
�
�=
��
6
Dengan x sebesar 0,01 meter dan Δt sesuai dengan angka yang tercatat oleh
time counter. Setelah melakukan percobaan sebanyak 5 kali diketahui data
yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Setelah diketahui nilai V1 dan V2, maka dihitunglah Vrelatif untuk mengetahui
besarnya galat atau error pada penghitungan dalam mencari kecepatan,
dengan rumus:
|� − � |
�� �� = � %
�
Ternyata hasil yang didapatkan dari ke-5 percobaan adalah sebesar 1, 195% ;
1,793% ; 2,332% ; 1,534% ; dan 1,136%. Setelah dirata-rata, nilai error-nya
adalah 1,598%.
Maka dapat disimpulkan, bahwa kecepatan pada saat Δt1 dan Δt2 adalah
konstan karena antara V1 dan V2 memililki perbedaan yang sangat kecil, yaitu
hanya 1,598% saja. Dan dengan standart deviasi sebesar 0,4892%.
Pada percobaan kedua, pada kereta atau glyder ditambahkan massa tambahan,
lalu percobaan dilakukan seperti pada percobaan 1, sebanyak 5 kali dengan
menggunakan massa yang berbeda-beda. Setelah 5 kali percobaan, diperoleh
data sebagai berikut :
7
Kemudian data dari percobaan ke-2 dihitung sama seperti pada percobaan
pertama, ternyata diperoleh Vrelatif sebesar,035% ; 0,9163% ; 2,561% ;
0,8863% ; dan 1,445%. Kemudian ke05 data tersebut dirata-rata dan
mendapatkan nilai rat-rata 1,3678%, dengan standart deviasi 0,7030%. Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa penambahan massa mempengaruhi
kecepatan pada kereta, karena kecepatan kereta bertambah jika dibandingkan
dengan kecepatan pada tabel percobaan pertama.
Pada percobaan ke-3, pada salah satu ujung lintasan air track diberi penyangga
tambahan, sehingga posisi salah satu ujung air track lebih tinggi dari ujung
lainnya, dan terbentuklah sudut sebesar Ɵ. Karena salah satu ujung dengan
posisi yang lebih tinggi , maka muncul percepatan ( ɑ ) , percepatan muncul
karena adanya perbedaan atau selisih waktu pada saat glyder melewati
gerbang cahaya. Percepatan ( ɑ ) dapat dicari dengan rumus :
� −�
ɑ=
∆� −
8
Kemudian dihitunglah besar Sin Ɵ dengan menggunakan rumus phytagoras,
dengan acuan panjang sisi samping sebesar 0,861 meter. Setelah didapatkan
nilai Sin Ɵ, kita dapat mencari besarnya gaya gravitasi, dengan rumus :
ɑ
ℎ=
�� �
Kita mengetahui bahwa nilai gaya gravitasi yang diakui oleh dunia
internasional adalah sebesar 9,8 m/s2. Untuk mengukur ketepatan data
percobaan kita, maka perlu dihitung besarnya galat atau error, dengan rumus
sebagai berikut:
| ℎ− , |
� �� = � %
,
9
Pada percobaan ke-4, kereta atau glyder dihubungkan dengan seutas tali yang
diberi beban pemberat. Setelah dilakukan 5 kali percobaan dengan massa
beban yang berbeda, didapatkan hasil sebagai berikut :
,
= ( − )
Setelah didapatkan nilai m1, maka dpat dicari besar galat atau error pada
massa kereta dengan rumus :
| �� − |
� �� = � %
��
10
atau error melebihi 10%, maka dapat dipastikan terdapat kesalahan acak
maupun kesalahan sistematis dalam melakukan percobaan terakhir.
11
sepenuhnya dijadikan acuan untuk mengukur, karena dapat
dipengaruhi oleh faktor eksternal.
VI. Saran
VII. Referensi
Modul Praktikum Lab Fisika Dasar Surya University
12