Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEA SAFIRA M.

BAGU
Tugas individu
NPM : 04392111006
MK : BIOKIMIA TANAH

Soal :
1. Sebutkan material apa saja yang termasuk bahan organic tanah!

2. Jelaskan peran biomassa mikroba di dalam tanah!

3. Jelaskan mekanisme pembentukan senyawa-senyawa humik di dalam tanah dengan


menggunakan teori lignin. Lengkapi penjelasan ini dengan gambarnya!

4. Jelaskan mekanisme pembentukan senyawa-senyawa humik di dalam tanah dengan


menggunakan teori polyfenol. Lengkapi penjelasan ini dengan gambarnya!

5. Jelaskan mekanisme pembentukan senyawa-senyawa humik di dalam tanah dengan


menggunakan teori kondensasi gula-amine. Lengkapi penjelasan ini dengan gambarnya!
Jawaban:

1. Bahan organic tanah mencakup: sampah organic (tumbuhan yang mati/kotoran


hewan/bangkai hewan), fraksi organic ringan, biomassa mikroba, senyawa-senyawa
organic yang mudah larut dalam air, dan humus.
2. Biomassa mikroba memainkan dua peran di dalam tanah yakni (1) sebagai agen (pelaku)
untuk dekomposisi sisa-sisa tanaman (plant residue), dan (2) sebagai kolam unsur hara
yang bersifat labil. Dari sudut pandang ilmu nutrisi tanaman dan ilmu lingkungan (perihal
pengikatan logam dengan senyawa xenobiotic), senyawa-senyawa organic yang mudah
larut dalam air adalah penting. Di hamper semua tanah pertanian, tumpukan bahan
organic membentuk humus yang stabil
3. Selama bertahun-tahun ilmuwan biokimia tanah meyakini bahwa suatu teori bahwa
senyawa-senyawa humik berasal dari lignin, meskipun banyak ditemukan hal-hal yang
tidak pasti tentang teori tersebut. Menurut teori ini, lignin digunakan tidak secara utuh
oleh mikroorganisme dan bahan residue tersebut menjadi bagian dari humus tanah.
Modifikasi dalam lignin berupa hilangnya group methoxyl (OCH3) bersama generasi ο–
hydroxyphenol dan oksidasi and rantai-rantai samping aliphatic membentuk group
COOH. Nitrogen yang terkandung dalam asam-asam humik dihasilkan dari kondensasi
lignin yang termidifikasi bersama protein, dan protein ini kemudian menjadi produk dari
sintesa mikroba. Stabilisasi protein diyakini terjadi melalui pembentukan suatu senyawa
basa Schiff.
Rumus kimia lignin: C9H10O2,C10H12O3,C11H14O4

Gambarnya:
Plant residues

Transformation by mikroorganisme

Amino Modified lignin


compouds

Humic sustances
4. Pada jalur 3, lignin masih memainkan peran penting dalam sintesa humus, namun
prosesnya berlangsung dalam cara yang berbeda dengan proses yang diuraikan dalam teori
lignin. Pada jalur 3, senyawa aldehida fenolik dan asam-asam yang dilepas dari penguraian
lignin melalui aktivitas mikroorganisme mengalami konversi (perubahan) enzimatik
menjadi senyawa quinon, yang berpolimerisasi baik dengan hadirnya atau absennya
senyawa-senyawa amino membentuk molekul-molekul makro seperti senyawa humik.
Jalur 2 agak mirip dengan jalur 3 kecuali bahwa senyawa polyphenol pada jalur 2 ini
disentesa dari senyawa-senyawa carbon non-lignin. Senyawa polyphenol tersebut
kemudian dioksidasi secara enzimatik menjadi senyawa quinon dan kemudian dikonversi
ke dalam senyawa humik.
Quinon yang bersumber dari lignin, bersama-sama dengan senyawa quinone yang disintesa
oleh mikrorganisme, merupakan penyusun utama senyawa-senyawa humik. Pada model
ini, langkah pertama terdiri atas pecahan dari semua bentuk senyawa biopolymer tanaman
menjadi unit-unit struktur monomer, dan beberapa diantaranya berpolimerisasi secara
enzimatik menghasilkan molekul-molekul humik yang sangat kompleks. Pembentukan
senyawa-senyawa humik berlangsung dengan urutan sebagai berikut:
Asam Fulvic→ asam humik→ komponen-komponen humin

Gambarnya:
Plant residues

Transformation by mikroorganisme

𝟯 Lignin decomposition
polihenols
Amino products
compouds
polihenols
quenonest

Humic sustances
5. Untuk jalur 1, humus seharusnya dibentuk dari gula. Pengurangan mokelu-molekul gula
dan asam-asam amino, yang terbentuk sebagai produk sampingan dari metabolisme
mikroba, melangsungkan polimerisasi non-enzimatik untuk membentuk polymer-polymer
nitrogen berwarna cokelat. Berbeda dengan teori lignin, material-material awal terdiri atas
senyawa-senyawa organic dengan berat molekul rendah, yang akan membentuk molekul-
molekul besar melalui proses kondensasi dan polymerisasi. Gula dan asam-asam amino
dihasilkan dalam jumlah besar di dalam tanah melalui aktivitas mikroorganisme. Teori ini
dapat menjelaskan pembentukan senyawa-senyawa humus dalam lingkungan dimana
lignin dan produk degradasi (penguraian) lignin tidak muncul.
Beberapa jenis reaksi yang berbeda dapat memproduksi pigmen-pigmen berwarna gelap di
dalam tanah. Jalur utama untuk pembentukan senyawa-senyawa humik di dalam tanah
pada umumnya nampaknya adalah melalui reaksi-reaksi kondensasi yang melibatkan
polyfenol and quinine. Polyfenol yang berasal dari lignin, atau disintesa oleh
mikroorganisme dikonversi secara enzimatik menjadi quinone, yang melangsungkan
kondensasi tunggal bergabung dengan senyawa-senyawa asam amino membentuk
polimer-polimer yang mengandung N.
Gambarnya:

Plant residues

Transformation by mikroorganisme

Amino
sugars compouds

Humic sustances

Anda mungkin juga menyukai