Anda di halaman 1dari 23

Teknik Ekstraksi Lignin

Dari Lignoselulosa dan


Potensinya
Farida Rahayu
Balai Tanaman Pemanis dan Serat
Malang, 9 Maret 2020
PEMANFAATAN BIOMASSA RAMI VARIETAS NASIONAL SEBAGAI SUMBER
BIOENERGI DAN BIOFARMAKA
Pengusul : Farida Rahayu, Ph.D (Balittas-Kementan)

BIOENERGI
BIOFARMAK
A
TEKNOLOGI RAMAH
LINGKUNGAN
Biokonversi Lignin Rekombinan Bakteria Penghasil Bioetanol
Sumber Lignoselulosa
Agricultural waste
(Biomassa Rami)

Pretreatment

- Fermentable sugar
- Lignin
Lignoselulosa

 Melimpah
 Dapat diperbarui
 Tidak bersaing dengan kebutuhan pangan dan pakan
 Murah
 Memiliki potensi yang besar sebagai sumber energi
Pretreatmen Lignoselulosa
Komponen utama lignoselulosa

Lignin: 15-25%
 Complex network of aromatic compounds
 High energy content
 Treasure trove of novel chemistry

Hemicellulose: 23-32%
Xylose, arabinose, mannose,
galactose

Gula C5 dan gula C6

Cellulose: 38-50%
 Long chains of beta-linked
glucose
 Semi-crystalline structure Glucose: C6 sugar
Tiga prekursor utama monolignol pada lignin dan polimer
penyusunnya
Non Structural: Extractives
vanilla
clove
odor
coconut odor
odor

b-methyl-g-octalactone
Vanillin Eugenol a-pinene
(whisky-lactone)

α-Tocopherol (Vitamin E)
Flavonoids (Antioxidant activities)

Policosanols (long-chain primary alcohols)-


improve blood lipid levels, reduce platelet aggregation
Docosanol (C22), Tetracosanol (C24), Hexacosanol (C26),

Octacosanol (C28), Triacontanol (C30), and Dotriacontanol (C32).


Cellulose
Hemicellulose
Saccharification Fermentation Distillation
Biomass

Biofuel
Material
Pretreatment / Composite
Ekstraksi Bioplastics
Fatty acids
Value added
Lignin chemicals

Karakterisasi Konversi etc

1. Analisa Berat 1. Pirolisis


1. Hidrolisis asam
molekul 2. Katalis asam
2. Hidrolisis basa
2. Struktur Lignin 3. Katalis basa
3. Hidrolisis enzim
3. Komponen 4. Reduksi
4. Kombinasi
aromatik 5. Oksidasi
antara metode
4. Sifat fisika kimia 6. Enzimatis
LIGNIN

Termolisis
Hidrogenolisis PROSE
Pirolisis Oksidasi Enzimatis
Gasifikasi S
Hidrolisis

Gas : CO, CO2, H2, Senyawa aromatik, PRODU


non-aromatik, Bio-Char K
CH4
aldehida

MANFAA
Chemical Fuel Electricity
T
Contoh Produk konversi lignin
1. Produksi senyawa aromatik :
- fenol : bahan dasar pembuatan plastik, obat-obatan, antiseptik dan disinfektan,
bahan baku sintesis warna dan resin
- benzena : sakarin (pemanis), asam benzoat (pengawet makanan, antioksidan),
asam salisilat (bahan baku membuat aspirin, perasa, minyak wangi, bedak, salep anti
jamur, dan sampo)
- toluene : bahan baku bahan peledak TNT (trinitrotoluene), pelarut senyawa karbon
- xilen : pelarut dalam industri pencetakan, karet, dan industri kulit, bahan dalam
industri kimia, plastik, dan serat sintetis
- Anilina : bahan baku pembuatan zat-zat pewarna diazo dan obat-obatan
- Stirena : pembuatan plastik, karet sintetis dan fiberglass
- Naftalena : kapur barus, pengharum dan bahan pewarna
- Parasetamol : obat-obatan.
2. Produksi Vanilin – zat penting dalam industri farmasi, makanan, dan industri
minyak wangi
3. Pemanfaatan Lignin sebagai makromolekul untuk menggantikan fenol dalam
proses petrokimia
4. Produksi karbon fiber, karbon aktif dan material komposit lainnya sebagai sumber
energi, katalis dan untuk mengatasi polusi lingkungan atau kontaminasi
5. Produksi sumber bahan bakar cair, seperti bahan bakar jet
3 Tahapan Konversi Lignin
 1. Ekstraksi Lignin dari lignoselulosa
 2. Karakterisasi Lignin
 3. Konversi Lignin
Ekstraksi Lignin
 Ekstraksi lignin dapat dilakukan dengan menggunakan metode
hidrolisis asam, hidrolisis basa, enzimatis, redoks atau kombinasi
diantaranya
 Efisiensi ekstraksi dilihat dari tingginya kemurnian dan
sedikitnya struktur yang terkondensasi
Metode Pulping

Tahap 1. Metode asam format/asam asetat (FA/AA)


Tahap 2. Metode asam peroksiformat/asam peroksiasetat (PFA/PAA)
Tahap 3. Ekstraksi lignin
Tahap 4. Isolasi Lignin
Cairan yang mengandung lignin, dipanaskan pada suhu 105oC, kemudian
ditambahkan air destilasi 5 kali volumenya dan disaring untuk memisahkan
lignin yang mengendap. Endapan lignin kemudian dicuci kembali dengan
air destilasi dan dikeringkan. Lignin siap dikarakterisasi dan dikonversi
dalam tahap selanjutnya.
 Metode Klason

 1. Ekstraksi.
Pelarut yang digunakan yaitu heksan. Proses sokletasi dilakukan selama 6
jam.
 2. Proses Hidrolisis
Tahapan selanjutnya biomassa ditambahkan pelarut NaOH dan dipanaskan
pada suhu 105°C, selama 2 jam.
 3. Proses Delignifikasi
Sampel dilarutkan dalam asam sulfat pekat 72% dilakukan pengadukan
dengan magnetic stirrer selama 1 jam, diencerkan dengan aquades sampai
400 ml, dipanaskan sampai mendidih dan dibiarkan selama 1 jam dan
dibiarkan beberapa saat hingga lignin mengendap sempurna. Endapan lignin
dicuci sampai bebas asam (uji dengan menggunakan pH universal) dan
dikeringkan hingga suhu 105 °C. Lignin siap dikarakterisasi dan dikonversi
dalam tahap selanjutnya.
Metode Basa

1. Ekstraksi
Serbuk biomassa 10% (w/v) direfluks dengan etanol selama 8 jam,
kemudian di refluks dengan air selama 2 jam
2. Hidrolisis
Tahap selanjutnya direfluks dalam larutan NaOH selama 4 jam,
kemudian disaring diambil filtratnya
3. Isolasi Lignin
Filtrat dinetralkan dengan titrasi asam sulfat pekat (H2SO4 98%)
hingga pH=2 dan didiamkan 8 jam hingga muncul endapan, lalu
disaring dan dikeringkan dalam oven pada suhu 70 0C. Endapan
yang diperoleh ini adalah lignin hasil isolasi dan siap dikarakterisasi
dan dikonversi dalam tahap selanjutnya.
Metode Enzimatis

Sampel serbuk biomassa sebanyak 10% (w/v) dilarutkan ke dalam


larutan enzimatis berisi campuran enzim Viscamyl Flow dan
Optimash BG dalam bufer fosfat, dan diinkubasi shaker selama 48
jam, pada suhu 55 ° C. Seluruh sampel disentrifugasi pada 12.000 g
selama 5 menit, buang supernatannya dicuci dengan air destilasi
sebanyak 3 kali. Tahapan selanjutnya adalah dikeringkan dalam oven
pada suhu 70 o
C dan diekstrak kembali dengan menggunakan
dioksan . Endapan yang diperoleh ini adalah lignin hasil isolasi dari
biomassa tersebut. Lignin siap dikarakterisasi dan dikonversi dalam
tahap selanjutnya.
Karakterisasi Lignin
 Karakterisasi yang meliputi analisa berat molekul, struktur lignin
seperti metoksil, komponen aromatik, sifat fisik-kimia dan
penentuan rasio dari hidroksi fenolik dan hidroksi alifatik
 Karakterisasi struktural dan termal lignin dilakukan melalui
spektroskopi :
1. Fourier Transform Infrared (FT-IR) untuk mengidentifikasi
material yang belum diketahui, menentukan kualitas dari sampel dan
menentukan jumlah komponen di dalam campuran.
2. Differential Scanning Calorimetry (DSC) untuk mengukur
stabilitas temperatur lignin, waktu leleh dan heat of fusion time
3. Thermo-gravimetric (TGA) untuk menentukan stabilitas suhu
dan dekomposisi temperatur masing-masing sampel
Biovalorisasi Lignin
 Ligninolytic Bacteria
1. Isolation and Acclimatization
2. Ligninolytic Activity
3. Enzyme Assay
- Laccase
- Lignin Peroxidase (LiP)
- Manganese-dependent Lignin Peroxidase enzyme (MnP).
4. Characterization of Potent Isolates
5. Apply the potent isolates for biovalorization process
6. Potensi Pengembangan Super Microbes
Rekayasa Metabolisme Bakteri Penghasil Etanol

C6H12O6

Disruption of acetate synthesis pathway

CH3CO-S-CoA CH3COO-PO3H2 CH3COOH


(Acetyl-CoA)
Phosphotransacetylase (Acetate)
- pduL1
ATP
aldh - pduL2 ADP

Introduction of aldehyde dehydrogenase (aldh)


to ethanol synthesis pathway

Acetaldehyde
Native Using G3PDpro-Mt-aldh from M. thermoacetica
ADH

Ethanol
k a s i h .
i ma a ….
T er an n y
a s u k
o n m
Mo h

Anda mungkin juga menyukai