Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

CASE STUDY
WITSKY AND ASSOCIATES, Inc.

Oleh:
KELOMPOK 9
1. Muhammad Khairunnas (2111070214)
2. Nanda Yunita (2111070219)
3. Rica Rulliyanti (2111070198)

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2022
1. Apakah etis bagi Witsky and Associates, Inc. untuk memantau keberadaan karyawan mereka
menggunakan perangkat lunak pelacakan lokasi dalam situasi seperti yang dijelaskan dalam
kasus ini?
Gunakan analysis:
a. (5 W 1 H) Siapa, apa, Bagaimana, Kapan, dimana, Kenapa?
Brayton Mclaughin young associate di Witsky and Associates, Inc. melaksanakan pekerjaan
tidak sesuai dengan proses dan prosedur yang ada terkait dengan waktu kerja lapangan di
gudang perlengkapan (warehouse) dan pusat distribusi yang berlokasi di Riverside,
California.
Brayton melaporkan bahwa ia telah mengunjungi lokasi tersebut dalam beberapa hari antara
shift pagi dan malam. Brayton mengirimkan laporan secara tepat waktu kepada Peter
Mahlendorf, Witsky’s managing patners and the lead consultant pada akhir bulan Juni.
Namun, pada 1 juli Peter menerima telepon dari Jeremiah Jones, Operations manager di
Riverside pusat distribusi bahwa Brayton hanya melakukan kunjungan lokasi sekali dan
meragukan bahwa laporan telah dapat diselesaikan.
Setelah beberapa waktu Peter bercerita kepada Priscilla Musso, Witsky’s chief financial
officer, lalu Priscilla menyarankan untuk melihat lokasi dari telepon seluler (HP) yang
digunakan oleh Brayton. Perusahaan membayarkan tagihan telepon pegawai, dan setiap
pegawai diwajibkan menyalakan pelacakan lokasi dan hal ini tidak melanggar hukum
manapun. Sehingga saran dai Priscilla dapat dilaksanakan karena perusahaan telah
mempunyai data tersebut yang jarang digunakan.
Faktanya terungkap bahwa Brayton memang hanya satu kali mengunjungi lokasi tersebut,
dengan alasan masalah pribadi laporan yang Brayton selesaikan mengambil banyak data dari
internet bukan dari tinjauan lokasi yang dia lakukan, Brayton mengatakan bahwa dia tidak
punya banyak waktu dan sangat tertinggal dalam pekerjaannya.
Siapa : Brayton McLaughlin.
Apa : Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur/aturan.
Bagaimana: Seharusnya dia datang selama 30 jam, namun selama bulan juni hanya hadir satu
kali berbeda dengan pengakuannya yang hadir beberapa hari dalam bulan juni.
Kapan : Bulan Juni pelaksanaan pekerjaan Brayton, dan bulan Juli proses data pelacakan
lokasi Brayton di bulan Juni.
Dimana : Office Supply Warehouse and distribution center in Riverside, California
Kenapa : Brayton mengaku mempunyai masalah pribadi, sehingga tidak punya waktu
untuk mendatangi lokasi.

b. Issue etis apa yang muncul?


Ada dua isu etis yang dapat dilihat pada perilaku dalam organisasi.
1. Brayton yang selesai menyerahkan laporan tepat waktu, namun laporan tidak bisa
dinyatakan valid karena tidak melalui prosedur yang telah ditetapkan (tidak mencukupi
jumlah waktu tinjauan yang diharuskan), dan
2. Pelacakan lokasi telepon Brayton pada bulan Juni (waktu seharusnya kunjungan) oleh
Peter dan Priscilla atas dasar kecurigaan yang dilaporkan oleh Jeremiah.

c. Identifikasi prinsip, aturan dan nilai yang ada


Prinsip  Dalam behavior in organization, terdapat pengendalian personel atau pengendalian
SDM yang memungkinkan setiap karyawan akan terlibat dalam pemantauan diri.
Pemantauan diri mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaan yang baik dan
berkomitmen. Dalam hal ini Brayton sebagai individu seharusnya mempunya prinsip untuk
dapat memantau diri sendiri atau menyadari tanggung jawabnya terhadap perusahaan dalam
menyelesaikan pekerjaan secara tepat dan benar.
Selain itu, prinsip yang dimiliki organisasi haruslah jelas. Bagaimana diawal dalam
penugasan hingga akhir dari tindakan yang harus diambil terhadap pegawai yang melakukan
pelanggaran. Prinsip organisasi dapat mengutamakan berbagai asas, dalam kasus ini Witsky
tidak menyebutkan bagaimana prinsip dari organisasi tersebut.
Aturan  Pada penjelasan kasus telah diutarakan beberapa aturan antara lain:
1. Brayton diwajibkan melakukan pekerjaannya sekitar 30 jam dalam beberapa kali
kunjungan di Bulan Juni.
2. Tenggat waktu pelaporan yang diberikan adalah akhir Juni sedangkan penugasan pada
awal Juni. Maka Brayton memiliki waktu satu bulan dalam tinjauan lapangan dan pelaporan
kepada Peter.
3. Perusahaan membayar tagihan telepon seluler pegawai dan pegawai diwajibkan
mengaktifkan pelacakan lokasi pada seluler yang tagihannya dibayarkan perusahaan,
pengaktifkan pelacakan lokasi berdasarkan The firm’s legal advisors tidak melanggar aturan
atau hukum apapun.
Nilai  Ada dua issue etis utama dalam kasus witsky and associated, inc. yaitu pelanggaran
aturan oleh Brayton, dan tindakan sepihak oleh Peter dan Priscilla.
Nilai kejujuran yang dimiliki Brayton harus dibina kembali karena telah melakukan
pelanggaran, dalam kasus ini Brayton merupakan pegawai muda yang baru bergabung
dengan Witsky. Tindakan deteksi yang dilakukan atas perilaku Brayton memerlukan
pembinaan oleh pihak perusahaan, dan dikatakan bahwa Brayton memiliki masalah pribadi.
Sebaiknya bagian SDM dari witsky melakukan pendekatan kepada Brayton terkait dengan
nilai kejujuran yang dimilikinya serta tanggung jawab terhadap tugas yang dilaksanakan.
Nilai selanjutnya adalah pada tindakan Peter dan Priscilla, meskipun pelacakan lokasi tidak
melanggar hukum, serta data sudah tersedia. Namun keduanya melakukan pelacakan atas
dasar kecurigaan Jeremiah bukan pada dasar hasil laporan yang diberikan Brayton.
Seharusnya keduanya melakukan koordinasi dengan pimpinan yang berwenang terlebih dulu
sebelum menggunakan data tersebut.

d. Nyatakan alternative yang ada


Terdapat alternatif lain untuk membuktikan dugaan yang dilaporkan Jeremiah bahwa laporan
yang dibuat oleh Brayton belum tentu benar karena menurut Jeremiah Brayton hanya hadir
satu kali di bulan Juni.
Pada kasus Witsky and Associated, Inc. berawal pada kecurigaan Jeremiah, namun pada
pernyataan Jeremiah masih terdapat karaguan atas pernyataan yang diutarakannya “Maybe
he was here when I was out, but I have not heard others mention his presence either”.
Seharusnya Peter dan Priscilla tidak langsung mengambil tindakan untuk melakukan
pengecekan terhadap data pelacakan lokasi ponsel karyawan. Meskipun data tersebut sudah
tersedia lama dan tidak melanggar hukum apapun, penggunaan data tersebut tidak dijelaskan
atau bahkan belum terdapat aturan penggunaan data tersebut.
Peter dan Priscilla menggunakan sumber data yang telah tersedia, tidak mengeluarkan biaya
apapun. Namun dalam hal ini kode etik dalam hal privasi individu pegawai rentan terjadi
pelanggaran. Pergerakan Brayton sehari-hari tidak hanya terkait dengan pekerjaannya saja,
dan data yang diambil merupakan pergerakan 24/7 dari aktivitas Brayton hal ini dapat
memunculkan data-data sensitif pribadi Brayton. Terlebih tidak ada tanggal pasti kapan
Brayton harus berkunjung ke Riverside lokasi gudang berada, hanya ada rentang waktu dan
perkiraan jam kerja yang harus dipenuhi dalam setiap tinjauan dari Brayton, sehingga dalam
membaca data pelacakan Peter dan Priscilla akan mengakses seluruh pergerakan tanpa ada
acuan waktu yang mereka cari.
Alternatif dalam membuktikan bahwa kecurigaan Jeremiah benar adanya adalah dengan
melakukan pengecekan kehadiran Brayton pada lokasi gudang tersebut, seharusnya ada
sistem yang mengharuskan Brayton melakukan presensi kehadiran atau bukti kehadiran pada
setiap kunjungannya. Selain itu, konfirmasi dari pegawai dalam lokasi tersebut juga
diperlukan untuk melakukan verifikasi kehadiran dari Brayton. Sebagai pegawai Brayton
juga berhak dilakukan konfirmasi terlebih dahulu terhadap dugaan pelanggaran prosedur
kerja yang dilakukannya, apakah benar bahwa Brayton tidak hadir sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Dalam menjawa pertanyaan nomor dua dengan objek studi kasus yang berbeda dimana

pelacakan lokasi oleh perusahaan digunakan untuk kepentingan pribadi personil

departemen sumber daya manusia untuk mengecek James (pegawai lain) berselingkuh

atau tidak, tentunya secara mudah dapat disimpulkan bahwa penggunaan perangkat lunak

pengecekan lokasi tersebut tidaklah etis. Hal ini dapat disimpulkan jika tidak ada aturan

tertulis yang mengikat pegawai untuk tidak berselingkuh dari pasangannya serta

penyidikan perselingkuhan tersebut bukan berdasarkan dan/atau tidak memiliki hubungan

atas pemeriksaan kasus pelanggaran aktivitas organisasi.

Hal ini juga dapat dianalisa berdasarkan identifikasi prinsip, aturan, dan nilai.

a. Prinsip: walaupun dalam behavior in organization, terdapat pengendalian personel

atau pengendalian SDM yang memungkinkan setiap karyawan akan terlibat dalam

pemantauan diri. Namun tidak serta merta seluruh aktivitas karyawan menjadi

objek pengendalian kantor, yang mana SDM yang dikelola juga merupakan
individu dewasa yang telah memiliki kesadaran dalam pengendalian diri atas

aktivitas pribadinya.

b. Aturan: dalam pelaksanaan aktivitas organisasi, tentunya perusahan telah

mengatur aturan-aturan dalam mengontrol aktivitas kerja seluruh pegawai yang

mana apabila hal ini terganggu dapat ditelusuri penyebab dan dampak yang

ditimbulkan, sehingga apabila dalam aktvitas perselingkuhan tersebut membuat

adanya kerugian organisasi yang ditimbulkan (contoh perselingkuhan

menggunakan dana/fasilitas organisasi, atau perselingkuhan terjadi antar SDM

yang mengakibatkan adanya fraud/benturan kepentingan), maka hal ini dapat

dilakukan hanya untuk membuktikan kebenaran aktivitas perselingkuhan tersebut

bukan untuk menyikapi atas aktivitasnya namun terkait dampak yang diakibatkan

terhadap organisasi.

c. Nilai yang timbul atas pelacakan tersebut apabila tidak ada hubungannya dengan

aktivitas organisasi adalah nilai penyalahgunaan wewenang oleh pegawai pada

departemen SDM yang memiliki akses terhadap pelacakan tersebut, tentunya hal

ini melanggar nilai integritas pegawai yang tidak melakukan tugasnya

berdasarkan instruksi dan mengutamakan kepentingan pribadi untuk melakukan

penyelidikan yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas organisasi.

Dari kedua kasus diatas pada soal pertama dan kedua, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan alat pengawasan SDM oleh organisasi dapat dipisahkan berdasarkan tujuan

pengawasannya, apabila tujuan pengawasan dilakukan dalam hal kepentingan organisasi

tentunya hal ini merupakan wajar dan sepatutnya digunakan tentunya sesuai dengan

protocol yang telah tersedia dan instruksi dara manajemen. Sementara apabila digunakan
dalam hal diluar kepentingan organisasi, maka penggunaan alat ini menjadi

penyalahgunaan wewenang oleh pegawai yang memiliki akses atas alat pelacakan

tersebut. Langkah yang perlu diantisipasi manajemen adalah sejak penunjukan/pemberian

akses wewenang atas alat tersebut diberikan kepada pegawai yang memiliki integritas

tinggi serta pelaksanaan pelacakan dilaksanakan atas otorisasi manajemen, sehingga

seluruh aktivitas pelacakan yang dilakukan oleh pegawai yang memiliki akses tersebut

dapat diketahui tujuannya dan dipantau penggunaannya oleh manajemen yang

berwenang.

Anda mungkin juga menyukai