Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATERI PERTEMUAN 12 HUKUM PERBANKAN

PERMASALAHAN KREDIT PERBANKAN

DOSEN PENGAMPU :
DESI SOMMALIAGUSTINA, S.H., M.H.

OLEH :

KIRANA SALSABILA 19150004

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS


PRODI ILMU HUKUM
PADANG
2021
Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak terlepas dari masalah kredit. Pemberian kredit
merupakan kegiatan utama dari bank.

Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank, jika bank tidak
mampu menyalurkan kredit akan menyebabkan bank itu merugi. Pengelolaan kredit dikenal
dengan istilah manajemen kredit.
Pada saat ini, kebutuhan finansial di kalangan masyarakat, khususnya di negara  berkembang
semakin meningkat, mengingat semakin meningkatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat.
Segala aspek dalam kehidupan masyarakat tidak terlepas dari transaksi perbankan.
Contohnya :
Semakin maraknya kebutuhan konsumen untuk membuka rekening baru, transaksi tunai atau
non tunai dan terutama pengajuan peminjaman kredit. Alhasil pihak bank harus berupaya
untuk memenuhi segala kebutuhan nasabahnya demi kelangsungan bank tersebut.

Berkenaan dengan meningkatnya permintaan kredit tersebut, muncullah masalah baru yang


membuat bank kewalahan dalam menangani masalah kredit yang meningkat.
 Meningkatnya pengajuan kredit oleh masyarakat memiliki resiko yaitu kredit
macet. Kredit macet adalah suatu keadaan dimana debitur baik perorangan atau
perusahaan tidak mampu membayar kredit bank tepat pada waktunya. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) mencatat adanya peningkatan rasio non-performing
loan (NPL) gross pada Februari 2019 mencapai 2,59 persen, atau naik dari 2,56
persen pada bulan sebelumnya. Rasio NPL bersih juga meningkat dari 1,13 persen
menjadi 1,17 persen pada periode yang sama.
Salah satu penyebab dari peningkatan kredit macet ini adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat atau nasabah tentang sistematika kredit itu sendiri. Masyarakat memenuhi
kebutuhannya dengan pembayaran melalui kartu kredit tanpa memahami secara keseluruhan
aturan dan konsekuensi dari penggunaan kartu kredit tersebut. 
 Penyebab lain dari permasalahan kredit macet ini yaitu ketidakseimbangan
antara jumlah customer service dengan jumlah nasabah yang terus
meningkat sehingga ada nasabah yang kurang dibekali pengetahuan yang
cukup mengenai produk kartu kredit yang dimilikinya.
 Lalu, muncul pula berbagai keluhan masyarakat berkaitan dengan masalah kredit ini,
yaitu seperti tagihan-tagihan yang tiba-tiba melonjak, suku bunga yang sangat tinggi,
penagihan oleh debt collector yang dianggap kurang manusiawi, dan lain
sebagainya. Selain itu, dari sisi bank, pihak bank yang dianggap terlalu mengejar
target penyaluran kredit menyebabkan pihak bank mengabaikan aspek analisis kredit,
seperti pengelolaan informasi yang kurang baik, kurang efektifnya kebijakan dalam
pemberian kredit, dan SOP analisis kredit yang buruk. Hal tersebut mengakibatkan
kredit macet masih menjadi ancaman besar bagi bank yang belum dapat
terselesaikan hingga saat ini. 

Anda mungkin juga menyukai