Anda di halaman 1dari 8

Mengidentifikasi Tata Letak Dan Topografi

Rumah Kos Serta Jarak Ke Tempat Kerja Ataupun Tempat Kuliah


Studi kasus (Kos Ulfa)
Desa Popalia, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka
Tugas ini di tujukan untuk memenuhi :
Mata Kuliah : Metode Penelitian Dan Penulisan Ilmiah
Dosen pengampu : Bapak Arman Hidayat, S.T., M.T

Disusun oleh :

Rico rusmadi (200810146)

Riski Ananda (200820171)

Muh. Fadli (200820162)

Norman (200810166)

PROGRAGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

2021/2022
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Peta topografi adalah peta yang tujuan utamanya adalah mengindikasikan data rekaan
dari sebuah permukaan tanah. Peta ini biasanya menampilkan tanah lapang, keadaan
tanah, jaringan transportasi, balas administrasi, dan bentuk-bentuk buatan yang lain
(Heywood 2002)

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NO 10 Tahun 2000 tentang


Tingkat Ketelitian Peti untuk Penataan Ruang Wilayah, Peta adalah suatu gambaran dari
unsur-unsur alam dan atau buatan manusia, yang berada di alas maupun di bawah
permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam topografi; survei langsung dan survei
tidak langsung. Metode yang paling populer adalah survei langsung. Teknik ini
melibatkan pengukuran langsung dari ketinggian, lokasi tanah, dan jarak.

Peralatan yang digunakan untuk pengukuran manual ini termasuk klinometer,


theodolite, dan level. Survei langsung adalah sumber data primer yang digunakan untuk
pemetaan topografi, yang mencakup sistem pencitraan digital. Di sisi lain, survei tidak
langsung melibatkan satu menggunakan metode seperti gambar satelit, radar, pemetaan
sonar, dan gambar yang diambil dari pesawat. Bentuk-bentuk topografi meliputi data
survei mentah dan data penginderaan jauh.

B. Manfaat masalah

Ada beberapa manfaat topografi dalam kehidupan nyata. Di bidang pertanian,


topografi membantu dalam menentukan metode konservasi tanah dan aliran air. Para
ilmuwan juga menggunakan topografi untuk pelestarian lingkungan.

Pemahaman tentang kontur tanah membantu para ilmuwan dalam menyiapkan blok
angin dan daerah aliran sungai untuk menghindari erosi tanah. Selain itu, pola cuaca suatu
tempat dipengaruhi oleh medan dan fitur fisiknya. Dengan demikian, topografi membantu
dalam meramalkan pola cuaca.

C. Tujuan masalah

Survey Topografi atau Pemetaan bertujuan untuk membuat peta topografi yang berisi
informasi terbaru dari keadaan permukaan lahan atau daerah yang dipetakan, informasi
yang disajikan meliputi keadaan fisik/detail baik yang bersifat alamiah maupun buatan
manusia serta keadaan relief (tinggi rendahnya) permukaan lahan atau areal daerah
pengukuran tersebut.
BAB II

Landasan Teori

1. Mengidentifikasi

Menurut Sudarsono (1999:175) identifikasi memiliki tiga arti yaitu: Bukti


diri: penentuan atau penetapan seseorang, benda dan sebagainya, Proses secara
kejiwaan yang terjadi pada seseorang karena secara tidaksadar membayangkan
dirinya seperti orang lain yang dikaguminya dan Penentuan seseorang berdasarkan
bukti-bukti sebagai petunjuknya. Menurut Hardaniwati (2003: 237) identifikasi
adalah Tanda kenal diri dan Penentu atau penetapan identitas seseorang.

Sedangkan menurut Komarudin dan Yooke Tjupanah (2000: 92) bahwa


identifikasi berasal dari bahasa latin, identitas, persamaan dan identitas. Fakta, bukti,
tanda, atau petunjuk mengenai identitas, Pencarian atau penelitian ciri-ciri yang
bersamaan dan Pengenalan tanda-tanda atau karakteristik suatu hal berdasarkan pada
tanda pengenal. Proses identifikasi terjadi apabila individu meniru perilaku seseorang
atau sikap kelompok lain dikarenakan sikap tersebut sesuai dengan apa yang
dianggapnya sebagai bentuk hubungan yang menyenangkan antara dia dengan pihak
lain termaksud. Pada dasarnya proses identifikasi merupakan sarana atau cara untuk
memelihara hubungan yang diinginkan dengan orang atau kelompok lain dan cara
untuk menopang pengertiannya sendiri mengenai hubungan tersebut (Saifuddin
Azwar 2005: 56). Berdasarkan pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa
identifikasi adalah penentuan identitas seseorang atau benda pada suatu saat tertentu.
2. Tata Letak (layout)

Pengertian tata letak menurut ahli:

a. Murdifin dan Mahfud (2011:433)

Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan strategis operasional yang
turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata
letak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan
produktivitas perusahaan.

b. Lalu Sumayang (2003:133)

Tata letak adalah tatanan secara fisik dari suatu terminal kerja beserta
peralatan dan perlengkapan yang mengacu kepada proses produksi. Dan
merupakan pengaturan letak dari sumber – sumber yang digunakan dalam
proses produksi, yang akan mengatur arus material, produktivitas dan
hubungan antar – manusia.

c. Meyers dalam Setiawan (2012)

Tata letak adalah susunan fisik dari peralatan dan mesin produksi, stasiun
kerja, manusia, lokasi material, dan peralatan penanganan material.

Dengan kata lain, tata letak merupakan desain dari bagian – bagian, pusat kerja dan
peralatan yang menentukan efisiensi sebuah operasi secara jangka panjang. Dalam hal
ini tata letak mempunyai sejumlah implikasi strategis karena hal tersebut dapat
digunakan untuk menyusun prioritas persaingan perusahaan yang berkaitan dengan
kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya. (Heizer dan Render, 2009:532)

3. Peta Topografi

Menurut Heywood (2002, p283), peta topografi adalah peta yang tujuan
utamanya adalah mengindikasikan data rekaan dari sebuah permukaan tanah. Peta ini
biasanya menampilkan tanah lapang, keadaan tanah, jaringan transportasi, batas
administrasi, dan bentuk-bentuk buatan yang lain. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang Wilayah , Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan
atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang
digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

Peta topografi adalah salah satu jenis peta yang mempunyai ciri-ciri khusus yang
memperlihatkan keadaan bentuk, penyebaran roman muka bumi dan dimensinya
dengan ditandai dengan adanya skala besar dan lebih detail.[1] Sebuah peta topografi
biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk
keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis
yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta
topografi. Peta topografi biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan
modern. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Karakteristik Peta Topografi

Peta topografi merupakan peta khusu yang tidak memberikan banyak


informasi. Infromasi yang disampaikan oleh peta topografi adalah hanya sebatas
kenampakan alam atau tinggi rendahnya bentuk permukaan bumi saja. setiap jenis
peta memiliki ciri khusus yang mencerminkan karakteristik dari peta tersebut. Ciri
khusus atau karakteristik peta ini tentu saja berbeda- beda antara satu dengan yang
lainnya. Demikian halnya dengan peta topografi ini. Peta topografi ini merupakan
peta yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Tidak berwarna warni


 Menggunakan skala besar dan disajikan secara detail
 Menggunakan garis- garis kontur
 Menyajikan informasi mengenai keadaan tinggi rendahnya permukaan bumi atau
kontur tanah
BAB III

Hasil Penelitian

Kos yang menjadi objek penelitian (Kos Ulfa) Desa Popalia Kecamatan Tanggetada

(Desa Popalia Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka)

Tampilan berdasarkan google maps

Ketinggian 100 500 ft


Letak objek penelitian

kos ulfa merupakan salah satu kos dengan jarak terdekat menuju Kampus Universitas
Sembilanbelas November Kolaka Desa Popalia dengan berjarak sekitar 500 m. bangunan kos ini
terletak di titik kordinat (4o22’27.5”S 121o33’17.9”) dan terletak 47 meter diatas permukaan laut

Tampilan elelevasi berdasarkan maps


PUSTAKA

D Karlita, MTP Muhammad Musiyam - 2015 - eprints.ums.ac.id

S Riadi - 2015 - eprints.itn.ac.id

S Rostianingsih, I Handoyo, K Gunadi - Jurnal Informatika, 2004 - ojs.petra.ac.id

H Marcos - Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 2016 - ejournal.poltektegal.ac.id

Anda mungkin juga menyukai