Disusun oleh :
Norman (200810166)
2021/2022
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Peta topografi adalah peta yang tujuan utamanya adalah mengindikasikan data rekaan
dari sebuah permukaan tanah. Peta ini biasanya menampilkan tanah lapang, keadaan
tanah, jaringan transportasi, balas administrasi, dan bentuk-bentuk buatan yang lain
(Heywood 2002)
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam topografi; survei langsung dan survei
tidak langsung. Metode yang paling populer adalah survei langsung. Teknik ini
melibatkan pengukuran langsung dari ketinggian, lokasi tanah, dan jarak.
B. Manfaat masalah
Pemahaman tentang kontur tanah membantu para ilmuwan dalam menyiapkan blok
angin dan daerah aliran sungai untuk menghindari erosi tanah. Selain itu, pola cuaca suatu
tempat dipengaruhi oleh medan dan fitur fisiknya. Dengan demikian, topografi membantu
dalam meramalkan pola cuaca.
C. Tujuan masalah
Survey Topografi atau Pemetaan bertujuan untuk membuat peta topografi yang berisi
informasi terbaru dari keadaan permukaan lahan atau daerah yang dipetakan, informasi
yang disajikan meliputi keadaan fisik/detail baik yang bersifat alamiah maupun buatan
manusia serta keadaan relief (tinggi rendahnya) permukaan lahan atau areal daerah
pengukuran tersebut.
BAB II
Landasan Teori
1. Mengidentifikasi
Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan strategis operasional yang
turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata
letak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan
produktivitas perusahaan.
Tata letak adalah tatanan secara fisik dari suatu terminal kerja beserta
peralatan dan perlengkapan yang mengacu kepada proses produksi. Dan
merupakan pengaturan letak dari sumber – sumber yang digunakan dalam
proses produksi, yang akan mengatur arus material, produktivitas dan
hubungan antar – manusia.
Tata letak adalah susunan fisik dari peralatan dan mesin produksi, stasiun
kerja, manusia, lokasi material, dan peralatan penanganan material.
Dengan kata lain, tata letak merupakan desain dari bagian – bagian, pusat kerja dan
peralatan yang menentukan efisiensi sebuah operasi secara jangka panjang. Dalam hal
ini tata letak mempunyai sejumlah implikasi strategis karena hal tersebut dapat
digunakan untuk menyusun prioritas persaingan perusahaan yang berkaitan dengan
kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya. (Heizer dan Render, 2009:532)
3. Peta Topografi
Menurut Heywood (2002, p283), peta topografi adalah peta yang tujuan
utamanya adalah mengindikasikan data rekaan dari sebuah permukaan tanah. Peta ini
biasanya menampilkan tanah lapang, keadaan tanah, jaringan transportasi, batas
administrasi, dan bentuk-bentuk buatan yang lain. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang Wilayah , Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan
atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang
digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.
Peta topografi adalah salah satu jenis peta yang mempunyai ciri-ciri khusus yang
memperlihatkan keadaan bentuk, penyebaran roman muka bumi dan dimensinya
dengan ditandai dengan adanya skala besar dan lebih detail.[1] Sebuah peta topografi
biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk
keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis
yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta
topografi. Peta topografi biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan
modern. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Hasil Penelitian
Kos yang menjadi objek penelitian (Kos Ulfa) Desa Popalia Kecamatan Tanggetada
kos ulfa merupakan salah satu kos dengan jarak terdekat menuju Kampus Universitas
Sembilanbelas November Kolaka Desa Popalia dengan berjarak sekitar 500 m. bangunan kos ini
terletak di titik kordinat (4o22’27.5”S 121o33’17.9”) dan terletak 47 meter diatas permukaan laut