Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN MANAJEMEN, SURVEI, DAN PEMETAAN

1. MANAJEMEN
Pengertian Manajemen dalam bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to manage
yang secara umum berarti mengurusi atau mengelola. Dalam arti khusus manajemen
dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan
memimpin, disebut “manajer”. Pengertian Manajemen adalah suatu rangkaian proses yg
meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan
pengendalian dalam rangka memberdayakan seluruh sumber daya organisasi/ perusahaan,
baik sumberdaya manusia (human resource capital), modal (financial capital), material
(land, natural resources or raw materials), maupun teknologi secara optimal untuk
mencapai tujuan organisasi/ perusahaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen adalah “penggunaan sumber daya
secara efektif mungkin untuk mencapai sasaran”.
Pengertian manajemen secara dasar adalah suatu seni didalam sebuah proses dan ilmu
pengorganisasian contoh diantaranya adalah seperti pergerakan, pengendalian,
pengawasan, pengorganisasian, serta perencanaan. Pengertian manajemen didasari sebagai
suatu seni karena seni itu sendiri memiliki beberapa fungsi, diantaranya untuk mewujudkan
tujuan yang nyata dengan cara memberikan manfaat, sedangkan pengertian manajemen
sebagai suatu ilmu dikarenakan ilmu mempunyai fungsi untuk menerangkan serta
menjelaskan secara rinci dan mudah dimengerti tentang berbagai macam fenomena atau
kejadian sehingga kajian tersebut dapat memberikan penjelasan yang benar-benar kongkrit
dan jelas.

Manajemen memiliki arti yaitu memimpin, mengusahakan, mengendalikan, mengurus,


serta mengelola. Pengertian manajemen secara etimologis adalah suatu seni melaksanakan
serta mengatur. Pengertian manajemen secara ilmu dapat disebut sebagai bagian dari
disiplin ilmu yang mengenalkan serta mengajarkan tentang proses untuk mendapatkan
tujuan yang diinginkan organisasi baik itu tujuan usaha bersama dengan orang secara
pribadi ataupun sumber milik organisasi. Adapun orang yang melaksanakan tugas
keseharian ataupun tugas yang berkaitan tentang manajemen itu sendiri disebut manajer.
Fungsi Manajemen :
Robins dan Coulter (2012 : 9) menjelaskan tentang fungsi inti dari
manajemen mencangkup 4 hal yaitu :
 Planning yaitu fungsi manajemen yang melibatkan penetapan tujuan, membangun
strategi atau mencapai tujuan tersebut, dan mengembangkan rencana untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan aktivitas.
 Organizing adalah fungsi manajemen yang melibatkan mengatur dan membuat
struktur pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Leading adalah fungsi manajemen yang melibatkan bekerja dengan dan melalui
orang – orang untuk mencapai tujuan organisasi.
 Controlling adalah fungsimanajemen yang melibatkan pengawasan, perbandingan,
dan pengoreksian performa kerja.
https://softwaremanajemenkeuangan.com/pengertian-fungsi-dan-jenis-
manajemen/

2. SURVEI
Survei menurut KBBI (2008), adalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas
data; penyelidikan; peninjauan. Dalam studi arkeologi, survei merupakan salah satu
metode dari tahapan heuristik atau pengumpulan data. Banyak sekali teknik survei yang
digunakan hari ini, mulai dari yang hanya membutuhkan sedikit alat dan tahapan yang
pendek hingga teknik yang membutuhkan alat-alat canggih dan tahapan yang cukup rumit.
Survei lapangan atau fieldwork merupakan salah satu bagian dari proses kegiatan pemetaan
yang memiliki peranan penting dalam membantu memahami ilmu sains kebumian maupun
lingkungan (Cotingham,2002). Pada dasarnya kegiatan survei lapangan merupakan suatu
bagian yang tidak dapat dipisahkan maupun ditinggalkan dalam segala bentuk kegiatan
pemetaan sekalipun pada saat telah berkembang berbagai macam disiplin ilmu maupun
teknologi yang memungkinkan seseorang mampu mengidentifikasi suatu obyek tanpa
harus bersentuhan langsung dengan obyeknya. Kegiatan survei lapangan mampu memberi
pemahaman baik sifatnya makro, meso, maupun mikro terhadap obyek yang dipetakan
maupun dianalisis sehingga melengkapi setiap bagian analisa dan
pemecahan masalah yang sedang dikaji maupun diteliti.
Setiap kegiatan survei lapangan memiliki tujuan dan metode yang berbedabeda
dalam teknik akusisi data, penyimpanan mapun pemrosesan data. Sebagian
teknik survei lapangan yang dilakukan pada masa sekarang masih cenderung
cukup konvensional meskipun telah dikombinasikan dengan teknologi yang sudah
ada dan berkembang. Kertas sebagai peta maupun checklist dianggap suatu
instrumen dalam survey lapangan yang sudah cukup mampu mewakili proses
akusisi data, pengambilan sampel, maupun sebagai dasar analisa suatu obyek atau
masalah yang dikaji, akan tetapi instrumen tersebut tidak lepas dari beberapa
kelemahan yang berpengaruh terhadap kualitas data yang diambil serta output
yang dihasilkan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Survei Pemetaan merupakan sebuah ilmu, seni dan teknologi untuk menentuan posisi
relatif, suatu titik di atas, atau di bawah permukaan bumi. Dalam arti yang lebih umum,
survey (geomatik) dapat didefenisikan; sebuah disiplin ilmu yang meliputi semua metode
untuk mengukur dan mengumpulkan informasi tentang fisik bumi dan lingkungan,
pengolahan informasi, dan menyebarluaskan berbagai produk yang dihasilkan untuk
berbagai kebutuhan.
Survei memiliki peran yang sangat penting sejak awal peradapan manusia. Diawali dengan
melakukan pengukuran dan menandai batas-batas pada tanah-tanah pribadi. Seiring
berjalannya waktu, kepentingan akan bidang survei terus meningkat dengan meningkatnya
permintaan untuk berbagai peta dan jenis spasial terkait informasi lainnya dan memperluas
kebutuhan untuk menetapkan garis yang akurat dan untuk membantu proyek konstruksi.
http://trainingbandung.co.id/blog/manajemen-survei-dan-pemetaan/

Pada saat ini peran pengukuran dan pemantauan lingkungan kita menjadi semakin penting,
hal itu disebabkan semakin bertambahnya populasi manusia, semakin tingginya harga
sebidang tanah, sumber daya alam kita semakin berkurang, dan aktivitas manusia yang
menyebabkan menurunnya kualitas tanah, air, dan udara kita. Di zaman modern seperti
saat ini, dengan bantuan komputer dan teknologi satelit surveyor dapat mengukur,
memantau bumi dan sumber daya alam secara global. Begitu banyak informasi yang telah
tersedia untuk seperti; membuat keputusan perencanaan, dan perumusan kebijakan dalam
berbagai penggunaan lahan pengembangan sumber daya, dan aplikasi pelestarian
lingkungan.

3. PEMETAAN
Peta adalah sarana informasi (spasial) mengenai lingkungan. Pemetaan adalah
suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk
permukaan buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi
peta, serta simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan (Jatmiko,2011) Pengertian
pemetaan secara harfiah menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1987 : 859) adalah suatu
proses, cara, perbuatan membuat peta, kegiatan pemotretan yang dilakukan melalui udara
dimana dalam kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan hasil pencitraan yang baik tentang
suatu daerah. ( Yusuf, et. al, 1957 : 452). Pengertian lain tentang pemetaan adalah
pengelompokkan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan beberapa letak geografis
wilayah yang meliputi dataran tinggi, pegunungan, sumber daya dan potensi penduduk
yang berpengaruh terhadap sosial kultural yang memilki ciri khas khusus dalam
penggunaan skala yang tepat. (soekidjo,1994 : 34). Pemetaan digital atau sering disebut
sebagai digital mapping merupakan suatu cara dalam pembuatan peta, baik untuk
keperluan pencetakan maupun dalam format peta digital (Ronny, 2011). Menurut
Dickinson (1975) yang dikutip oleh Hanum (2013), beberapa alasan suatu data dapat
dipetakan antara lain:
1. Melalui peta dapat menimbulkan daya tarik yang lebih besar terhadap objek
yang ditampilkan.
2. Melalui peta dapat memperjelas, menyederhanakan, dan menerangkan suatu
aspek yang dipentingkan.
3. Melalui peta dapat menonjolkan pokok-pokok batasan dalam tulisan atau
pembicaraan. Melalui peta dapat dipakai sebagai sumber data bagi yang
berkepentingan.
4. Peta sebagai alat komunikasi antara membuat peta dengan pengguna dimana
akan memudahkan dalam penyampaian informasi.

Menurut Hagerstand (1953) yang dikutip oleh Fuad (2006), pemetaan dapat
memberikan tiga kontribusi utama yaitu :
1. Dengan menggunakan peta diharapkan muncul gambaran deskriptif mengenai
distribusi serta penyebaran kasus.
2. Keberadaan peta diharapkan dapat memberikan aspek prediktif
Penyebaran kasus.
3. Model interaktif, jika pada tahap dua, pola prediksi hanya sebatas ramalan
kasus, tetapi jika menggunakan pendekatan interaktif, kita dapat menentukan
intervensi serta dampaknya bagi masa depan.

KESIMPULAN :

Anda mungkin juga menyukai